HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP N 1 GUNUNG TALANG TAHUN AJARAN 2012/2013

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman.

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

PENERAPAN TEKNIK GROUP CLOSE DALAM MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP PEMBANGUNAN UNP PADANG

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK MERINGKAS BACAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN SISWA KELAS VIII SMP N 20 PADANG DALAM MENULIS SURAT DINAS E JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 9 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

Ferawati

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS ARTIKEL ILMIAH

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

KETERAMPILAN MENULIS RESENSI KUMPULAN CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TIRU MODEL SISWA KELAS XII SMA N 2 KOTO BARU KAB. DHARMASRAYA ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII MTsN TALAOK BAYANG PESISIR SELATAN DENGAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI ARTIKEL ILMIA

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MEMBACA BERITA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 28 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK COPY THE MASTER ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

KEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MEMBACA BERITA DENGAN TEKNIK PRESENTER BERBANTUAN AUDIO SISWA KELAS XI SMANEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENULIS WACANA EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 5 PADANG

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI CERITA RAKYAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

Abstract

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL ILMIAH

Key Words : Reading Comprehension, Answer the Questions

ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN

KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI BERITA YANG DIPERDENGARKAN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK DALAM TEKS BERITA MELALUI MEMBACA SKIMMING SISWA KELAS VIII MTSN TALAOK KECAMATAN BAYANG PESISIR SELATAN JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI KELAS VIII SMP NEGERI 3 KOTA SOLOK SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

KEMAHIRAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS WAWANCARA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS VII SMP N 1 V KOTO TIMUR PARIAMAN

LENI EXTRISNAWELI NPM

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI PUAR KABUPATEN AGAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMPNEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

Nirmawan. Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Jl. Garu II No. 93 Medan Abstrak. Abstract

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP N 13 PADANG DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM Oleh

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA GUNUNG SARI MAKASSAR JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SQ3R TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN ARTIKEL ILMIAH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR ARTIKEL ILMIAH

Abstract. Pendahuluan

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I)

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH, REWRITE, TEST) SISWA KELAS VIII MTsN KURANJI PADANG JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 PASAMAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN E-JURNAL ILMIAH LINDA OKTAVIA SARI NPM

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Menulis Siswa Kelas X. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

Transkripsi:

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP N 1 GUNUNG TALANG TAHUN AJARAN 01/013 ERNARIA ABSTRACT Language skills learning to read as less than the maximum. Reading is considered as being boring for siswa.hal This can certainly lead to poor students in writing, especially in writing ringkasan.penelitian aims to describe the ( 1 ) students' reading comprehension, ( ) the ability to write a summary of students, and ( 3 ) the relationship between reading comprehension skills with the ability to write a summary of class VIII Semester II SMP N 1 Mount Talang. The method used in this study is quantitatively using descriptive. The study population was a class VIII student of Mount Talang SMPN1 enrolled in the school year 01/013. In this study, researchers applied a random sampling with a sample class and VIII VIII1 totaling 40 people siswa. Teknik data collection is done by giving a test to a sample of students. Based on the calculation of correlation coefficients, it is evident that there is a relationship between reading comprehension skills by writing a summary of the eighth grade students of SMP N 1 Mount Talang. In other words, the higher the reading comprehension skills of students so the higher the students' ability to write summaries. From the calculation of the coefficient of determination obtained percentage of 19.95 %. This means that 19.95 % of the successful writing ringkasan siswa donated by a reading comprehension class VIII SMP N 1 Mount Talang. Hypothesis test also prove that the value of t > t table means there is a relationship between reading comprehension with eighth grade students write a summary of SMP N 1 Mount Talang. 1

A. PENDAHULUAN Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting untuk dikuasai. Hal itu disebabkan dalam proses pembelajaran di sekolah, menulis memiliki peranan yang penting. Semua mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa tidak terlepas dari kegiatan menulis. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, salah satu kegiatan menulis di antaranya menulis ringkasan. Ringkasan merupakan jenis tulisan yang berisi sajian singkat tentang suatu bacaan dengan tetap memperhatikan urutan asli bacaan tersebut. Untuk menghasilkan sebuah ringkasan yang baik, maka dibutuhkan latihan menulis. Dengan adanya latihan yang berkesinambungan, siswa akan terbiasa mengungkapkan ide, pengalaman, dan pengetahuan dalam bentuk tertulis. Dengan cara demikian, siswa akan terampil dalam menulis. Selain latihan menulis, kiat lain agar dapat menciptakan ringkasan yang baik adalah dengan banyak membaca. Membaca dalam dunia pendidikan merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa sehingga perlu dikuasai oleh siswa karena membaca merupakan keterampilan penting untuk menunjang proses pembelajaran. Siswa dapat menyerap informasi dan memahami ideide yang terdapat dalam bacaan melalui membaca. Membaca pemahaman (membaca intensif) merupakan materi pokok yang dipelajari dan harus dikuasai siswa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada kelas VIII semester II. Materi tersebut tertuang dalam Standar Kompetensi : Membaca, 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan membaca nyaring. Dengan kompetensi dasar 11. yaitu menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif. Menulis ringkasan tertuang dalam Standar Kompetensi : Menulis, 1. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster. Dengan Kompetensi Dasar 1.1 Menulis rangkuman buku ilmu pengetahuan populer. Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan Praktik Lapangan dan wawancara dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 Gunung Talang, Jusniar S.Pd pada tanggal 0 Oktober 01, diperoleh gambaran ternyata pembelajaran membaca sebagai keterampilan berbahasa kurang maksimal. Selain itu, membaca dianggap sebagai hal yang membosankan 1 1

bagi siswa. Hal ini dapat mengakibatkan lemahnya siswa dalam menulis, khususnya dalam menulis ringkasan. Dalam penelitian ini peneliti akan membahas hubungan antara keterampilan membaca dengan keterampilan menulis. Khususnya, keterampilan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis ringkasan. Untuk mendapatkan hasil ringkasan yang baik dibutuhkan keterampilan membaca pemahaman yang baik pula, sehingga dapat diprediksi terdapat hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan menulis ringkasan. Dengan demikian dinyatakan bahwa antara membaca dan menulis terdapat hubungan yang erat. Berdasarkan fenomena yang dikemukakan tersebut, penelitian kemampuan membaca pemahaman dan hubungannya dengan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gunung Talang penting untuk diteliti. Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian dengan judul Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Menulis Ringkasan Siswa Kelas VIII Semester IISMP N 1 Gunung Talang Tahun Ajaran 01/013. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, teridentifikasi masalah berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dan menulis ringkasan serta hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan menulis ringkasan siswa. Dari sudut pandang pembelajaran, diperoleh gambaran bahwa masih banyak siswa yang memiliki minat baca yang kurang sehingga berpengaruh pada kemampuan menulis, khususnya dalam menulis ringkasan siswa. Sehubungan dengan itu penelitian ini dibatasi pada hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII Semester II SMP N 1 Gunung Talang Tahun Ajaran 01/013. Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.(1) Bagaimanakah kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII Semester II SMP N 1 Gunung Talang? () Bagaimanakah kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII Semester II SMP N 1 Gunung Talang? (3)Bagaimanakah hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII Semester II SMP N 1 Gunung Talang?

Adapun tujuan penelitian ini untuk memperoleh deskripsi tentang (1) kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII Semester II SMP N 1 Gunung Talang, () kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII Semester II SMP N 1 Gunung Talang, dan (3) hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII Semester II SMP N 1 Gunung Talang. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut. 1. Bagi siswa berguna untuk memotivasi siswa berlatih sehingga terampil dalam membaca pemahaman dan menulis ringkasan.. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam membina kemampuan membaca pemahaman dan menulis ringkasan siswa. 3. Bagi peneliti lain sebagai pedoman untuk penelitian sejenis. 4. Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai alternatif dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan menulis ringkasan siswanya. 5. Bagi mahasiswa sebagai pedoman dan panduan untuk memahami keterampilan bahasa khususnya membaca pemahaman dan menulis ringkasan. B. RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Menurut Nazir (005:54), metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Dikatakan kuantitatif karena data penelitian ini berupa angka-angka, yaitu skor kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII SemesterII SMP N 1 Gunung Talang, serta menggambarkan hubungan antara keduanya. Selanjutnya, data ini diolah dengan menggunakan rumus (statistik). Tujuan dari penelitian metode dekriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan hubungan kemampuan membaca pemahaman 3

dengan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII Semester II SMP N 1 Gunung Talang Tahun Ajaran 01/013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang yang terdaftar pada tahun ajaran 01/013. Sugiyono, (009:81) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jumlah siswa kelas VIII yang terdaftar pada tahun ajaran tersebut adalah 158 orang siswa, yang tersebar dalam delapan kelas. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran populasi dan sampel penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1.Format Populasi Siswa No Kelas Jumlah Siswa 1 3 4 5 6 7 8 VIII 1 VIII VIII 3 VIII 4 VIII 5 VIII 6 VIII 7 VIII 8 1 19 0 0 1 19 0 19 Jumlah 159 Menurut Arikunto (00:11), apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjek penelitiannya lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 0-5%. Karena kondisi setiap kelas sama, maka sampel diambil secara acak. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan sampel 5% dari populasi, sehingga sampel berjumlah 39-40 orang siswa.semua sampel berhak dijadikan penelitian, untuk itu dilakukan penomoran dan diambil dua kelas secara acak untuk penelitian. Setelah pengambilan data secara acak, maka yang terpilih adalah kelas VIII 1 (1 orang) dan VIII (19 orang). Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 009:38). Variabel penelitian ini ada dua yakni membaca pemahaman sebagai variabel bebas (diberi simbol X) dan menulis ringkasan siswa sebagai variabel terikat (diberi simbol Y). Membaca pemahaman disebut variabel bebas karena kemampuan membaca pemahaman mempengaruhi kemampuan menulis ringkasan siswa, sedangkan menulis ringkasan disebut variabel terikat karena kemampuan menulis ringkasan dipengaruhi oleh kemampuan membaca pemahaman. 4

Data tentang kemampuan membaca pemahaman diambil dengan memberikan tes objektif dengan empat alternatif pilihan jawaban (a, b, c, d) sedangkan data kemampuan menulis ringkasan diambil melalui tes unjuk kerja yaitu menulis ringkasan dari wacana yang telah disediakan. Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 00:134). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes membaca pemahaman dan tes menulis ringkasan. Sebelum diberikan kepada siswa, tes kemampuan membaca pemahaman terlebih dahulu diujicobakan. Ujicoba dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang yang berada di luar sampel. Ujicoba instrumen dimaksudkan untuk menentukan layak tidaknya soal dipakai, sehingga data yang dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. 1. Tes kemampuan membaca pemahaman Tes diberikan kepada siswa berupa tes objektif tipe pilihan ganda dengan empat alternatif pilihan jawaban (a, b, c, d). Tes tersebut berjumlah 60 butir soal. Dari 60 butir soal tersebut, terdapat empat indikator penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa. Jumlah soal untuk indikator menentukan ide pokok paragraf berjumlah 3 butir soal. Jumlah soal untuk indikator menentukan butir-butir penting atau detail penting bacaan berjumlah 10 butir soal. Jumlah soal untuk indikator menjawab pertanyaan berjumlah 16 butir soal. Jumlah soal untuk indikator menentukan kesimpulan dari isi bacaan berjumlah 11 butir soal. Kisi-kisi penelitian ini berpedoman pada pendapat Agustina (000:34-54). Uji coba soal membaca pemahaman dilakukan di SMP N 1 Gunung Talang dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang. Sebuah tes dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Validitas Tes Validitas item dapat diartikan sebagai tingkat kesahihan atau ketepatan suatu tes dalam mengukur apa yang semestinya diukur. Menurut Abdurrahman dan Ratna (003: 179), tes yang memiliki kadar validitas tinggi adalah tes yang isinya layak mengukur objek yang akan diukur dan susuai dengan kriteria tertentu. Cara menentukannya dapat dipakai rumus yang 5

dikemukaakan oleh Suharsimi Arikunto (005:78) sebagai berikut: r XY N XY ( X )( Y) N X ( X ) N Y ( Y) Keterangan: r XY Y X = = = Koefisien korelasi antara variabel X disebut dan variabel kelompok Y, dua bawah). variabel yang dikorelasikan c. Menganalisis jawaban yang benar dan Skor masing-masing siswa salah perbutir soal persiswa (analisis Skor perolehan siswa untuk masing-masing butir soal ini hanya dilakukan terhadap jawaban Y = Jumlah skor masing masing siswa kelompok tengah ditinggalkan). X = Jumlah skor masing-masing butir soal d. Menghitung tingkat kesukaran Y = Jumlah kuadrat masing-masing Y Abdurahman dan Ratna (003:8- X = Jumlah kuadrat skor benar masing-masing siswa untuk setiap butir 33), untuk menghitung tingkat soal kesukaran masing-masing butir soal N = Jumlah siswa dan daya pembeda butir soal dapat digunakan rumus berikut: X = Jumlah perkalian masing-masing X dengan Y untuk setiap butir soal FH FL IF = N Hasil terakhirnya ditafsirkan dengan r tabel untuk mengetahui reliabel atau tidaknya tes tersebut. b. Tingkat kesukaran dan daya pembeda soal Menurut Abdurahman dan Ratna (003:17), analisis butir soal untuk tingkat kesukaran dan daya pembedasoal dilakukan dengan cara berikut ini: a. Mengurutkan skor pada lembar jawaban siswa dari skor yang tertinggi sampai skor terendah. b. Mengambil sebanyak 7,5% jumlah siswa (kelompok pertama disebut kelompok atas dan kelompok kedua siswa dari kelompok atas dan kelompok bawah, sedangkan masing-masing butir soal dan daya pembeda butir soal. Menurut ID = FH FL 1 N Keterangan: IF = Item Difficulty (tingkat kesukaran soal) ID = Item Disrimininability (daya pembeda butir soal) FH = Frequency High (jumlah siswa kelompok atas jawaban yang benar) FL = Frequency Low (jumlah siswa kelompok bawah jawaban yang benar) 6

N = Jumlah siswa kedua kelompok. mengukur keterampilan meringkas c. Reliabilitas Tes siswa. Untuk menentukan reliabilitas Pada tes ini, siswa dituntut untuk instrumen, Abdurahman dan Ratna menulis ringkasan berdasarkan wacana (003:183 dan 08), menggunakan rumus Product Momen. Sebagai kriteria diambil nomor soal ganjil diberi kode X dan soal yang diberikan peneliti dan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Sebelum tes dilakukan, maka terlebih dahulu yang genap diberi kode Y. dikonsultasikan dengan pembimbing. N XY ( X )( Y) r1 1 Aspek yang dinilai dalam menulis { N X ( X ) }{ N Y ( Y) } ringkasan, diantaranya ide pokok Hasilnya dimasukkan dalam rumus Spearman Brown berikut: r 11 r 11. r 1 1 1 r 1 1 = koefisien korelasi seluruh tes r ½ ½ = koefisien kolerasi separo tes Hasil terakhirnya ditafsirkan dengan r tabel untuk mengetahui reliabel atau tidaknya tes tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh koefisien reliabilitas tes sebesar 0,701. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes kemampuan siswa dalam membaca pemahaman reliabel karena r tabel dengan derajat kebebasan 38 pada taraf signifikan 5% = 0,30 sehingga r tabel <r hitung.. Tes menulis ringkasan untuk paragraf, kohesi, penggunaan huruf kapital, dan panjang ringkasan 1/5 panjang karangan asli. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (010:137), teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Data penelitian ini dikumpulkan dengan memberikan tes pada sampel. Untuk tes kemampuan membaca pemahaman berupa tes objektif dengan empat alternatif pilihan jawaban(a, b, c, d) berdasarkan pada wacana yang diberikan. Untuk mengumpulkan data kemampuan menulis ringkasan, dilakukan dengan cara sebagai berikut. (1) memberikan wacana kepada siswa, () setelah wacana dipahami, siswa ditugaskan untuk meringkas wacana tersebut berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan, (3) hasil ringkasan 7

siswa dikumpulkan untuk diberikan penilaian dan dianalisis. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan menguraikan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Sugiyono, 009:147). Setelah data terkumpul, dilakukan penganalisisan data. Tahap-tahap yang ditempuh dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan membaca pemahaman, dengan langkahlangkah: a. Memeriksa data dan memberi skor. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0. b. Mengolah skor menjadi nilai. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0. c. Menghitung Mean (skor rata-rata) dengan rumus: M = Keterangan: FX M = Mean (skor rata-rata) FX = Jumlah nilai keseluruhan n = Jumlah data n d. Menentukan Standar Deviasi SD = FX N FX N Keterangan: SD = Standar Deviasi FX = Jumlah skor dikalikan frekuensi N = Jumlah sampel e. Mengklasifikasikan nilai (hasil belajar siswa) f. Menarik kesimpulan. Hubungan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Menulis Ringkasan Peneliti menentukan dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Analisis data ini bertujuan untuk melihat hubungan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis ringkasan siswa. Untuk itu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut, koefisien korelasi, koefisien determinan, pengujian hipotesis dengan rumus uji t. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Deskripsi data berupa nilai hasil tes kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Tes berbentuk objektif dengan empat pilihan alternatif jawaban yang terdiri dari 35 butir soal. Nilai-nilai dari tabel 8

distribusi frekuensi dipergunakan dalam analisis mengenai hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang.. Analisis Data a. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang Untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan siswa dalam membaca pemahaman, dilakukan proses analisis data dengan menghitung Mean (nilai ratarata) dari data dan standar deviasi (SD). Setelah diketahui nilai rata-rata dan standar deviasi maka dapat diklasifikasikan nilai-nilai dengan mempedomani pedoman konversi skala 5. Dari hasil perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa dari 40 siswa yang menjadi sampel, dapat diketahui yang memperoleh nilai baik sekali ada siswa, nilai baik 13 siswa, nilai cukup sebanyak 13 siswa, nilai kurang sebanyak 8 siswa dan yang mendapat nilai gagal yaitu 4 siswa, dengan persentase 5% mendapat nilai baik sekali, sebanyak 3,5 % mendapat nilai baik, 3,5 % nilai cukup, 0 % nilai kurang dan 10 % gagal. b. Kemampuan Menulis Ringkasan Siswa Kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang Untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan siswa menulis ringkasan, dilakukan proses analisis data dengan menghitung Mean (nilai rata-rata) dari data dan menghitung Standar Deviasi (SD). Setelah diketahui nilai rata-rata dan standar deviasi maka dapat diklasifikasikan nilai-nilai dengan mempedomani pedoman konversi skala 5. Berdasarkan tabel klasifikasi kemampuan menulis ringkasan siswa, disimpulkan bahwa dari 40 siswa yang menjadi sampel, dapat diketahui yang memperoleh nilai baik sekali ada 5 siswa, nilai baik 7 siswa, nilai cukup sebanyak 10 siswa, nilai kurang sebanyak 16 siswa dan yang mendapat nilai gagal yaitu siswa, dengan persentase 1,5% mendapat nilai baik sekali, 17,5 % mendapat nilai baik, 5 % nilai cukup, 40 % nilai kurang dan 5 % gagal. c. Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Menulis Ringkasan Siswa Kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang Nilai kemampuan membaca pemahaman dan nilai kemampuan menulis ringkasan digunakan untuk menganalisis hubungan kemampuan membaca 9

pemahaman terhadap kemampuan menulis ringkasan siswa. Peneliti menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). 1. Uji Koefisien Korelasi Koefisien korelasi pada tabel product moment untuk n = 40 dan α = 0,05 adalah 0,31, karena r XY > r tabel maka hipotesis penelitian diterima. Jadi, kesimpulannya terdapat hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,4466 antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang.. Koefisien Determinasi Dari hasil perhitungan maka hubungan kemampuan membaca pemahaman terhadap kemampuan menulis ringkasan siswa sebesar 19,95%. Ini berarti kemampuan menulis ringkasansiswa 19,95 % ditentukan oleh kemampuan membaca pemahaman, sisanya 80,05 % ditentukan oleh faktor lain pada siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang. 3. Pengujian Hipotesis Setelah t hitung diperoleh, dilanjutkan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan 95 %, sehingga diperoleh t tabel = 1,68. Dapat disimpulkan bahwa t hitung > t tabel artinya terdapat hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang. 3. Pembahasan Setelah data diolah dan disusun dalam distribusi frekuensi tunggal maka dapat diketahui nilai rata-rata (mean) kemampuan siswa kelas VIII SMPN 1 Gunung Talang dalam membaca pemahaman adalah 73,78, sedang Standar Deviasi (SD) adalah 7,84. Setelah diperoleh nilai rata-rata dan standar deviasi maka dapat diklasifikasikan nilai siswa dengan mempedomani konversi skala lima. Dari pengklasifikasian ini dapat diketahui bahwa kemampuan siswa kelas VIII SMPN 1 Gunung Talang dalam membaca pemahaman berada pada taraf cukup. Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi r, ternyata harga koefisien korelasi = 0,4466 ini berarti untuk taraf kepercayaan 95 % r tabel = 0,31 dimana r XY > r tabel. Dengan kata lain terdapat hubungan antara membaca pemahaman terhadap kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII SMPN 1 Gunung Talang. Hal ini berarti makin tinggi pemahaman bacaan siswa maka makin tinggi pula kemampuan menulis ringkasan siswa dan sebaliknya makin rendah pemahaman 10

bacaan siswa maka makin rendah pula kemampuan menulis ringkasan siswa. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh persentase sebesar 19,95 %. Ini berarti bahwa sebesar 19,95% keberhasilan menulis ringkasan siswa dipengaruhi oleh pemahaman bacaan siswa. Uji hipotesis juga membuktikan bahwa nilai t hitung >t tabel artinya terdapat hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang. D. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian hubungan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang dengan kemampuan menulis ringkasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang memiliki kemampuan membaca pemahaman pada taraf cukup. Dari pengklasifikasian nya, terlihat 8 orang yang memperoleh nilai memuaskan dan 1 orang memperoleh nilai kurang memuaskan. b. Siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang memiliki tingkat kemampuan menulis ringkasan pada taraf cukup. Dari pengklasifikasiannya, terlihat orang yang memperoleh nilai memuaskan dan 18 orang memperoleh nilai kurang memuaskan. c. Terdapat hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang dengan harga koefisien korelasi = 0,4466 ini berarti untuk taraf kepercayaan 95 % r tabel = 0,31 dimana r XY > r tabel. Dengan kata lain, makin tinggi kemampuan membaca pemahaman maka makin tinggi pula kemampuan menulis ringkasan siswa. d. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh persentase sebesar 19,95 %. Ini berarti bahwa sebesar 19,95 % keberhasilan menulis ringkasan siswa disumbangkan oleh kemampuan membaca pemahaman. e. Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh persentase t hitung = 3,07 dan t tabel = 1,68. Dapat disimpulkan bahwa t hitung > t tabel artinya terdapat hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis ringkasan siswa kelas VIII SMP N 1 Gunung Talang. 11

E. KEPUSTAKAAN Abdurrahman, ElyaRatna. 003. EvaluasiPembelajaranBahasa Indonesia dansastra Indonesia. Padang: JurusanBahasadanSastra Indonesia. Adhana, Aidilla. 011. Hubungan Strategi Membaca dengan Kemampuan Memahami Teks Bacaan Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V SD N 04 Paninggahan Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok Semester 1 TahunAjaran 011/01. (Skripsi). Solok : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, UMMY. Agustina. 000. PembelajaranMembaca. Padang: JurusanBahasa Indonesia: UNP. Achmadi, Muchsin. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Akhadiah, Sabarti, dkk. 199. Pembinaan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. 1996. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, Suharsemi. 00. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. 1994. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Jakarta: Depdikbud. Fiandra, Oktalis. 010. Hubungan Kecepatan Membaca dengan Pemahaman Bacaan Siswa Kelas X SMK 7 Padang. (Skripsi). Padang : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBSS, UNP. Gani, Rizanur dan M Atar Semi.1976. Membaca Efektif Sebagai Kriteria Keberhasilan Studi. Padang: FBSS IKIP Padang. Harjasujana, Ahmad. S. dkk. 1998. Materi Pokok Membaca. Jakarta: Karunika. Keraf, Gorys. 1989. Komposisi. Flores: Nusa Indah. Nazir, Mohammad. 005. MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nurhadi. 005. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca Suatu Teknik Memahami Literatur yang Efisien. Bandung: SinarBaru. Semi, M. Atar. 003. MenulisEfektif. Padang: Angkasa Raya. Suparno dan MohammadYunus. 003. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. 1

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Widyamartaya, A. 199. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius. 13