Trilogi Pembangunan yang lebih menekankan dan memberi bo- bot utama pada pemerataan pembangunan dan percbagian pen- dapatan denqan tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produksi. Dengan terlaksananya stra- tegi pembangunan dengan pemerataan tersebutyangdilandasi oleh Trilogi Pembangunan ini, maka pembangunan nasional harus menjamin pembagian pendapatan yang merata bagi se- luruh rakyat dengan rasa keadilan. Pembangunan harus men cegah lebarnya jurang pemisah antara si kaya dan si mis- kin, yang berpendapatan tinggi dan yang berpendapatan ren dah, golongan ekonomi lemah dan ekonomi kuat, pembangunan itu akan merata dan menghilangkan sehinqga disparitas pembangunan dan pendapatan antar daerah. Selain itu per- tumbuhan ekonomi yang cukup tinggi hams dicapai meningkatkan produksi berbagai sektor pembangunan, dengan serta menciptakan kondisi stabilitas nasional yang sehat dan dinamis dengan melalui penyediaan dan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat yang memadai. Selanjutnya untuk mencapai dan. menciptakan kondisi tersebut, maka titik berat pembangunan adalah bidanq eko- nomi dengan prioritas utamanya pada sektor pertanian (Re- pelita 111, 1979). Pembangunan sektor pertanian ini seca- ra jelas diarahkan agar menunjang pembangunan daerah dan sekaliqus diusahakan agar membantu pemerataan pembangunan di seluruh wilayah tanah air dan tercapainya keserasian laju pertumbuhan antar daerah. Oleh karena itu ditekankan
bahwa pembangunan sektor pertanian akan tetap memegang peranan utama dan dengan perkembangan produksi sektor pertanian diharapkan akan mempengaruhi hasil -hasil pem- bangunan dan laju pertumbuhan ekonomi. Semapi sejauh mana strategi pembangunan dengan peme- rataan pembanqunaninitelah berhasil mencapai tujuan yang diharapkan, sampai saat ini belum ada hasil penelitian maupun studi yang memberikan perincian, sementara perki- raan para peneliti tetap pada kesimpulan bahwa ketimpang- an pembagian pendapatan masih berjalan terus sebagaima- na pertumbuhan ekonomi yang berbeda pada setiap tahun dan setiap daerah atau wilayah. Namun demikian, perkembangan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh se- tiap daerah atau wilayah diharapkan tidak memperbesar ke- timpangan pembagian pendapatan baik dalam daerah maupun antar daerah. Apabila dikaitkan dengan pembanqunan daerah sebagai bagian pembangunan nasional, daerah yang melaksanakan pembanqunannya khususnya daerah- dititikberatkan pada bidang ekonomi dengan prioritas utama pada sektor pertanian, maka pertanyaan yang sama akan muncul demikian pula dengan keinginan untuk mengetahui dan menjawab pertanyaan tersebut. Dengan melihat potensi sektor pertanian yang cukup besar di Jawa Barat sebagaimana tercermin dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB-nva) serta besarnya tenaga kerja yang terrserap dan besarnya jumlah penduduk yang hi-
dup di dalmnya, tezlihat bahwa stxuktur ekonomk Dawa Ba- rat adalah relatif sama dengan struktur ekonoml nasional. Dengan demikian strategi: dan kebijaksanaan pembangunannya pun relatif sama (lihat GBHN dan Pola Dasar Pembangunan Daerah Jawa Barat, 1979). Dengan kesamaan dan dengan tim- bulnya masalah ketimpangan regional, maka penulis bermak sud mengetengahkan sejauh mana ha1 ini terjadi di Jawa Barat dan sekaligus akan tanian dalam menanggulangi menjelaskan peranan sektor per- masalah tersebut dengan meng- ambil perbandingan pada 7 (tujuh) Wilayah Pembangunan sebagaimana yang tercantum dalam Pelita I11 daerah Jawa Barat yakni masing-masing : Banten, Botabek, Sukabumi, Bandung Raya, Priatim, Cirebon, dan Karawang. Selanjutnya berdasarkan atas potensi daerah yang cu kup besar pada sektor pertanian yang tersebar di seluruh Wilayah Penbangunan Jawa Barat, maka augaansmentarayang dapat diambil adalah : (1) Peranan sektor pertanian dalarn meningkatkan pendapatan dan mengurangi ketimpangan pendapatan daerah adalah cukup besar. (2) Pengaruh sektor pertanian terhadap perekonomian daerah masih cukup besar dibanding dengan sektor lainnya, namun sumbangan sektor ini mengalami penurunan ersentsse terhadap P D ~.
(31 Oleh karena setiap wilayah kegiatan masyarakat- nya didominasl oleh sektor pertanian dan rela- tlf sama (homogenl, maka tingkat disparitas pen dapatan daerah akan relatif merata. 1.2 Permasalahan Masalah-masalah pokok yang diajukan dalam studi ini adalah : (1) Meskipun kebijaksanaan pembangunan yang menitik beratkan pada pemerataan pendapatan teldh ber- langsung sejak Repelita I1 (GUSHN), namun ketim pangan pendapatan antar daerah masih tetap berkelan jutan (Repelita I111. (21 Dalam pelaksanaan kebi jaksanaan pembangunan ter sebut di atas telah ditetapkan sektor pertanian sebagai prioritas utama dalam pembangunan, tapi sumbangan (share) sektor ini telah te- meng- alami penurunan setiap tahun akibat perkembang- an ekonomi dan pergeseran struktur ekonomi yang terj adi. (31 Pertumbuhan ekonomi daerah yang telah dicapai dalam Repelita IT maupun Repelita I11 tidak ha- nya di~cnqaruhi oleh pertumbuhan dan perkembang an sektor pertanian, namun dipenqaruhi pulaoleh perturnbunan dan?exkernbangan sektor lainnya...
7 (41 Sampai dengan pelaksanaan Repelita II1,pendapatan penduduk di sektor pertanian masih rendah dibandingkan dengan sektor lainnya, sedang sebagian besar penduduk (penduduk pedesaan) mas ih tergantung pada sektor ini, sementara produkti - vitasnya mengalami pula penurunan. (5) Kebijaksanaan program pembangunan sektor pertanian belum marnpu sepenuhnya dikembangkan melalui potensi yang dimiliki oleh masing-masing wilayah khususnya di sektor ini, baik dilihat dari produksi, areal maupun tenaga kerja yang tersedia. 1.3 Tujuan Studi Sehubungan dengan permasalahan-permasalahan sementa- ra yang telah dikemukakan, maka studi ini ditujukan untuk menganalisis tentang : (1) Sumbangan sektor pertanian dalam perekonomian daerah yang diukur dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). (2) Pengaruh perkembangan sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonorni daerah dan terhadap pemerata- an pendapatan daerah.
(3) Pertumbuhan ekonomi dalam pengaruhnya terhadap ketimpangan pendapatan antarwilayahserta keadaan ketimpangan yang telah terjadi. (4) Sasaran pertumbuhan ekonomi, sumbangan sektorsektor terhadap PDRBdanalokasi dana (investasi) yang diharapkan. (5) Kebi jaksanaan dan program.:yang diusulkan untuk dilaksanakan dalam tahap pembangunan berikutqa. 1.4 Me-tode dan Pendekatan Analisis Sebagaimana dengan tu juan yang akan dicapai dalam studi ini, maka pendekatan yang akan dilakukan adalah : (1) Dalam menganalisis sumbangan sektor pertanian terhadap pertumbuhan pendapatan daerah : - menghitung besarnya pertumbuhan ekonomi daerah yang digambarkan dalam pertumbuhan PDRB dengan menggunakanmetode statistik yakni dengan angka indeks. Angka ini akan menunjukkan perubahan yang terjadi pada PDRB setiap tahun: - menghitung sumbangan sektor pertanian, akan digunakan metode perubahan sumbangan (shift share) sektor-sektorterhadap PDRB setiaptahun. Angka tersebut akan menggambarkan pertumbuhan dan sekaligus sumbangan sektor (sektor perta- nian) terhadap pertumbuhan PDRB;
- mengukur pengaruh sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomidenganmenggunakankoefisien korelasi. Angka ini akan menggamharkan keeratan hubungan antara pertumbuhan sektor pertanian dengan pertumbuhan ekonomi. (2) Dalam menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pemerataan pendapatan daerah : - menghitung distribusi pendapatan dengan metode perbandingan pendapatan antar wilayah dan men- - jelaskannya dengan mengadakan perbandingan dengan pendapatan daerah secara keseluruhan,serta pertumbuhan ekonomi yang terjadi; - menghitung pemerataan pendapatandaerah melalui ketimpangan pendapatan antar wilayah dengan metode Regional Cross-Section (analisis :antar wilayah) sebagaimana dengan National Cross - Section Analysis (Hendra, 1978) yang telah dilakukan untuk melihat pemerataan pendapatan an tar daerahdi Indonesia. Metode ini menggunakan data pendapatan dan jumlah penduduk setiap wi- layah dan angka yang dihasilkan barkan ketimpangan pendapatan akan menggam- antar wilayah, serta menyajikan gambaran makro tentang ketim- pangan dalam tingkat pendapatan rata-rata an- tar wilayah;
- memberikan gambaran pemerataan pendapatan ter- sebut dalam suatu grafik dengan menggunakan metode Curve Lorenz. Kurve ini memperlihatkan gambaran besar kecilnya tingkatpemerataanyang dicapai dalam waktu tertentu (Todaro, 1981). (3) Dalam menganalisis peranan sektor pertanian ter- hadap pemerataan pendapatan daerah dengan : - menghitung distribusi pendapatan per kapita sektor pertanian dengan membandingkan penda- patan sektor pertanian dengan jumlah penduduk pada sektor tersebut. Angka-angka dari per- bandingan ini akan menggambarkan distribusi pendapatan per kapita setiap wilayah, dan - menghitung ketimpangan pendapatan daerah (re- gional income ineauity) dengan memasukkan dan tanpa memasukkan nilai PDRB sektor pertanian dalam perhitungan tersebut. (4) Dalam perhitungan perkiraan pertumbuhan sektor, strukturdanpertumbuhan ekonomi serta jumlah investasi daerah yang dibutuhkan akan digunakan analisis tentang : - pertumbuhan sektor dan ekonomi daerah dalam Repelita IV dengan menggunakan Regresi Linier Sederhana dan Trend. Dari angka-angka ini akan digambarkan komposisi PDRB yang menggambarkan pula struktur ekonomi daerah;
- kebutuhan investasi dengan menggunakan besaran ICOR untuk setiap sektor, nilai PDRB dan per tumbuhan ekonomi. 1.5 Garis Besar Isi BAB I1 Mengemukakan beberapa landasan teori yang menje- laskan tentang pendapatan dan sektor-sektor perekonomian sebagai informasikeadaandanpengertian mengenai pendapatan dan struktur perekonomian, distribusi dan pengukuran pendapatan yang meng- gambarkan ketimpangan pendapatan. Selanjutnya dijelaskan. pula tentang sektor pertanian dan pembangunan yanq memberikan pengertian dan pen- tingnya sektor pertanian dalam pembangunan. BAB I11 Bab ini memberikan gambaran umum dan keadaan pendapatan daerah Jawa Barat di mana keadaan umum daerah yang digambarkan tersebut akan memberikan penjelasan tentang beberapa potensi pokok daerah, sedang dalam gambaran keadaan pendapatan daerah dijelaskan tentang distribusi pendapatan dan struktur perekonomian daerah serta pendapatan sektor pertanian. BAB IV Pada bab ini diuraikan tentang peranan sektor pertanian, pertuduhan dan pemerataan pendapatan daerah melalui analisis sumbangan sektor perta-
nian terhadap perturnbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi terhadap pemerataan pengaruh penda- patan daerah dan analisis pertumbuhan dan dis- tribusi serta pemerataan pendapatan per kapita daerah. Selanjutnya diadakan analisis tentang peranan sektor pertanian dalam mencapai pemerataan pen- dapatan daerah. Dari hasil analisis tersebut, kemudian dikemukakan beberapa kesimpulan serta - rekomendasi.