TAP INSPEKSI PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
POLA DASAR SADAPAN POLA DASAR SADAPAN

PENYADAPAN TANAMAN KARET

SISTEM EKSPLOITASI OPTIMAL DAN BERKELANJUTAN TANAMAN KARET

PENYAKIT BIDANG SADAP

SISTEM PENYADAPAN TANAMAN KARET

Jurnal Rekayasa Teknologi Industri Hijau ISSN


BAB I PENDAHULUAN. ton pada tahun 2011 menjadi juta ton pada tahun 2012 (Ditjenbun, 2012).

Okulasi Cokelat Pada Tanaman Karet

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancangan Ring Transducer

Penyadapan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) di Kebun Sumber Tengah, Jember, Jawa Timur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman karet memiliki system perakaran tunggang dan perakaran. tumbuh menyebar secara horizontal yang cukup dalam (Ali, 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA

KAITAN POLA PENYEBARAN SALURAN GETAH

TEHNIK PENYADAPAN TRADISIONAL PADA TANAMAN KARET DI TAPANULI SELATAN

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PB"IUNGUTAii BASIL DAN PERENAJAAN

SNI Standar Nasional Indonesia. Bahan olah karet ICS. Badan Standardisasi Nasional

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Karet

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN SENSUS TANAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BEBERAPA ASPEK PENTING PADA PENYADAPAN PANEL ATAS TANAMAN KARET

Penyadapan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Mull-Arg.) di Perkebunan Karet Gurach Batu Estate, Asahan, Sumatera Utara

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DIVISI KARET PINANG HIJAU PINANG BIRU TENGGARONG KALIMANTAN TIMUR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Penyadapan Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Tulung Gelam Estate, Sumatera Selatan. Robianto, Supijatno *

Loyang Pembeku Getah Karet - Peralatan Sadap Karet

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II

Website

Tanaman karet akan mengeluarkan getah atau lebih dikenal dengan sebutan lateks. Lateks keluar pada saat dilakukan penyadapan pada tanaman karet.

BISNIS BUDIDAYA KARET

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang

PEMAKAIAN RAMBU-RAMBU TAMBANG. Untung Uzealani, SE Project Manager

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii

I. PENDAHULUAN. dan melibatkan beberapa orang sebagai pelaksana tugas yang didisain untuk

RANCANG BANGUN ALAT BANTU SADAP KARET DENGAN PENGATURAN KEDALAMAN, KETEBALAN DAN KEMIRINGAN SUDUT SADAP

PANEN KELAPA SAWIT Pengrtian Panen Sistim Panen 2.1 Kriteria Matang Panen 2.2 Komposisi TBS Fraksi Komposisi (%) Kematangan

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambarr 3.3 Downcut. Gambar 3.2 Upcut

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Teknis Panen

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

Talang Getah Karet - Peralatan Sadap Karet

UJI PENDAHULUAN PENYADAPAN DENGAN SIRKEL CUTTING SYSTEM MENGGUNAKAN STIMULAN GAS

VI ANALISIS FAKTOR FAKTOR SUMBER RISIKO PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI KARET ALAM

= pemanen. Sistem Penunasan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/KPTS/KB.020/6/2016 PEDOMAN PENANGANAN PASCAPANEN TANAMAN KARET

Keywords: Cost analysis, control, dry tapping grooves.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

Written by Uink 1 / 5

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

LAPORAN PENELITIAN TUGAS AKHIR

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

II. TINJAUAN PUSTAKA

SELEKSI PROJENI TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) DARI HASIL PERSILANGAN TAHUN SEBAGAI PENGHASIL LATEKS DAN KAYU

II. TINJAUAN TEORITIS. Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) merupakan tanaman asli dari

Manajemen Penyadapan Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Perkebunan Karet di Simalungun, Sumatera, Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA. A.Kelas Kesesuaian Lahan dan Syarat Tumbuh Tanaman Karet

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

KERAGAAN SISTEM PREMI PENYADAP DI BEBERAPA PERUSAHAAN PERKEBUNAN KARET

SISTEM PENYADAPAN KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) DI TULUNG GELAM ESTATE, PT PP LONDON SUMATERA INDONESIA, Tbk. SUMATERA SELATAN ROBIANTO

Pada pembuatan produk kriya kulit kertas karton digunakan pada pembuatan

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

WADAH BUDIDAYA IKAN (WBI) ADI SUCIPTO

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

TINJAUAN PUSTAKA. Euphorbiaceae, Genus: Hevea, Spesies: Hevea brassiliensismuell.arg.

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

HAPPY TRY HARYAWATI SIMARMATA A

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 38/Permentan/OT.140/8/2008 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BAHAN OLAH KARET (BOKAR)

Lampiran 1 TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

III. METODE PENELITIAN. Serdang Bedagai dengan ketinggian tempat kira-kira 14 m dari permukaan laut, topografi datar

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN SML

Cara Mencangkok Pohon Mangga

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

pernyataan singkat tentang hasil penelitian sedangkan saran berisikan hal-hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan hasil penelitian. 8.1.

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

PENGEMBANGAN DAN APLIKASI TEKNOLOGI PENGENDALIAN PENYAKIT KERING ALUR SADAP (KAS) PADA TANAMAN KARET DI PROPINSI SUMATERA SELATAN

Modifikasi Alat Penyadap Karet (Lateks) Semi Mekanis

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK. Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula

Transkripsi:

TAP INSPEKSI PENDAHULUAN Dimana Lateks tersimpan ; Didalam kulit, getah karet (lateks) tersimpan pada jaringan pembuluh lateks. Penyadapan ; Adalah tehnik menyayat kulit untuk memotong pembuluh pembuluh lateks tersebut sehingga lateks menetes keluar dan dikumpulkan didalam mangkok yang telah disiapkan. 1

TUJUAN PENYADAPAN - Tujuan penyadapan tanaman karet adalah mendapatkan produksi yang tinggi sesuai potensi tanaman dan berkelanjutan. - Apabila penyadapan yang dilakukan kurang tepat, kemungkinan yang terjadi adalah over exploitation atau under exploitation. Agar eksploitasi tetap berjalan normatif perlu ada aktivitas pengontrolan dan pengendalian penyadapan yaitu melalui tap inspeksi. Tap Inspeksi - Tap inspeksi (TI) merupakan suatu tindakan dalam bentuk pengamatan, pengawasan, pengevaluasian terhadap penyadapan karet yang dilakukan secara periodik. - Aktivitas tap inspeksi bertujuan untuk menilai kinerja penyadapan, menilai apakah sadapan sudah dilakukan dengan benar, dan untuk menentukan kelas penyadap berdasarkan hasil penilaian terhadap angka kesalahan (kuantitatif dan kualitatif). - Tap inspeksi dilaksakan oleh Manajer, Wakil Manajer, Asisten Tanaman, Mandor Besar, Tap Kontrol Induk, Tap Kontrol Afdeling, dan Mandor Sadap 2

Tujuan Pengawasan Sadapan Mendapatkan produksi yang optimal Menjaga agar konsumsi kulit terkendali, kulit pulihan tetap baik, sehingga umur ekonomis terpenuhi Menentukan kelas penyadap berdasarkan penilaian Obyek dan Lingkup Tap Inspeksi Obyek dari aktivitas tap inspeksi adalah tanaman karet di areal hanca yang pada saat dilakukan pengawasan /penilaian sedang dilaksanakan penyadapan. Hanca tersebut sedapat mungkin sedang disadap oleh penyadap utama dan bukan penyadap wakilan/invaler. Setiap kali dilakukan pemeriksaan, ditentukan jumlah pohon yang diperiksa. Setiap hari terjadi penyimpangan segera dilakukan koreksi. Jumlah pohon yang dijadikan sampel adalah 5 pohon / hanca dan 4 kali ulangan setiap bulannya. 3

Definisi dan Istilah No Istilah Definisi 1 SKB Sadapan yang dilaksanakan mulai TM 1 sampai dengan sadap tahun ke- 17 dengan arah penyadapan ke bawah menggunakan pisau sadap biasa 2 SKA Sadapan yang dilaksanakan tahun ke -18 atau tanaman berumur 23 tahun, dengan arah sadapan ke atas 3 CCRC Sadap mati untuk tanaman umur 24 tahun atau 2 tahun menjelang didongkel 4 Mal Sadap Garis yang dibuat pada bidang sadap tiap 3 bulan sekali sebagai alat kontrol konsumsi kulit dan kemiringan sadapan 5 Seri kulit A (B0-1/B0-2) 6 Seri kulit B (B1-1/B1-2) Kulit perawan untuk sadap bawah normal Kulit pulihan agak berbenjol kurang rata dan kurang sempurna untuk disadap normal No. Istilah Definisi 7 Seri kulit C (H0-1/H0-2) Kulit perawan untuk disadap atas 8 Seri kulit D Kulit berbenjol-benjol sangat tipis disadap mati 9 S = spiral Bentuk keratan sadapan 10 D = day Hari sadap 11 Intensitas sadap Menunjukkan tingkat kekuatan/beban sadapan (%) 12 Stimulansia Zat kimia untuk mempertahankan produksi dengan menurunkan frekuensi sadapan sehingga biaya penyadapan menjadi murah 13 Tap inspeksi Sistem kontrol untuk menentukan apakah sadapan telah dilaksanakan dengan benar sekaligus menentukan kelas penyadap 4

Struktur Organisasi Tap Inspeksi Prosedur Rangkaian pelaksanaan tap inspeksi berupa pengamatan, pengawasan, pengevaluasian terhadap penyadapan karet yang dilaksanakan secara periodik. 1. Peralatan penyadap 2. Peralatan Tap Kontrol 3. Teknik Kontrol Sadap 4. Norma dan tanda kesalahan 5

Peralatan Penyadap Pisau sadap sebanyak 2 buah Batu pengasah 1 buah Ember besar (bull) 30 liter sebanyak 2 buah Ember kecil 10 liter sebanyak 1 buah Solet bamboo untuk mencungkil getah tanah dan scrap yang menempel pada pohon karet dibawah talang Keranjang berisi mangkok sejumlah 105% dengan pohon jatah masing-masing penyadap Alat-alat pelengkap lain yang diinstruksikan. Alat alat yang dibawa Tap Kontrol Buku tap inspeksi Buku catatan yang berisi data data penting dan catatan instruksi dari pimpinan Satu set alat tap inspeksi yang terdiri dari : 1. Alat tusuk 1 mm dan 1,50 mm dan mistar plat alumunium 2. Busur derajat yang sekaligus dirangkai untuk mengukur sudut 3. Hand telling counter untuk menghitung jumlah ph dan jumlah mangkok para penyadap 4. Pisau sadap 5. Spidol warna hijau untuk dapat dipakai memberi tanda kesalahan yang dilakukan oleh penyadap pada panel pohon karet 6

Teknik Kontrol Sadap Hal-hal yang diperiksa ialah semua peraturan atau norma tentang penyadapan. Setiap diketemukan kesalahan, diberi tanda dan digambar di pohon serta diberikan angka kesalahan / penalty dan diadakan pencatatan dalam buku tap inspeksi secara tertib diadakan penjumlahan dan penghitungan yang betul. Angka-angka yang dihasilkan inilah yang akhirnya akan menentukan rangking klas para panyadap. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Tap Inspeksi Afdeling Tugas : Melaksanakan tap inspeksi setiap hari pada setiap hanca yang telah ditentukan. Mengecek hasil penilaian tap inspeksi oleh mandor Memberikan tanda penilaian pada pohon / bidang sadap. Mencatat hasil pemeriksaan di buku hasil Tap Inspeksi. Menentukan dan membuat klasifikasi penyadap berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan. 7

Membuat laporan ke tap kontrol kebun. Ikut bertanggung jawab terhadap kualitas sadapan Wewenang : Memberikan peringatan kepada penyadap apabila terjadi penyimpangan norma sadap. Tanggungjawab : Bertanggung jawab kepada Asisten Tanaman Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Tap Inspeksi Induk Tugas : Mencatat hasil klasifikasi kelas penyadap dan memeriksa ulang kebenaran atas hasil penilaian tap kontrol afdeling setiap bulan. Mengevaluasi, mengesahkan dan melaporkan hasil pemeriksaan TI ke Asisten Tanaman. Melaksanakan tugas-tugas khusus berkaitan dengan tap inspeksi yang ditentukan oleh Manager / Wakil Manager. 8

Wewenang : Mungusulkan reward dan punishment kepada Manager tehadap Mandor sadap dan Tap Kontrol Afdeling Tanggung-jawab : Bertanggung jawab kepada manajer. Obyek Pemeriksaan Luka Kayu Luka-luka kayu yang terjadi pada bulan buku berjalan, diukur panjang dan lebarnya serta dibedakan atas ; Luka kayu kecil, Panjang s/d 1.0 cm Lebar s/d 0.6 cm Luka kayu besar, Panjang 1.0 s/d 3.0 cm Lebar 0.6 s/d 1.5 cm Luka kayu besar sekali, Panjang >3.0 cm Lebar >1.5 cm 9

Pemakaian Kulit Pemakaian kulit pada waktu bukaan sadap berlangsung (sebanyak 5x irisan pisau) tidak diperhitungkan. Pemakaian kulit ialah rata-rata dari semua pengukuran dalam1 bulan buku dan diketahui dengan mengukur jarak antara 2 tanda bulan terakhir dengan mistar Pemakaian kulit yang diijinkan ialah hasil perkalian antara jumlah hari sadap yang berlangsung selama 2 tanda bulan tersebut dengan tabel irisan sepadan yang diijinkan untuk setiap satu kali sadap dengan system sadap : - ½ S d 2 : 1.5 mm - ½ S d 3 : 1.6 1,7 mm - ½ S d 4 : 1.7 mm Kedalaman Sadap ; Kedalaman sadapan adalah antara 1 1.5 mm dari kambium dengan pengertian bahwa kedalaman 1 mm adalah paling tepat dan kedalaman 1.5 mm adalah batas maksimal. Pengukuran kedalaman sadap ini dilakukan dengan menusuk kulit persis di atas alur yang baru disadap pada 3 tempat yaitu di atas / muka, di tengah dan di bawah / depan dari arah alur sadap dengan menggunakan alat tusuk. 10

Sudut Sadap Sudut sadap ± 40 o ( 35º 45 º ), jika lebih atau kurang atau bergelombang diberikan angka kesalahan. Pengukuran sudut sadap dilakukan di 2 tempat, yaitu bagian atas dan bawah kemudian hasilnya dirata rata. Kebersihan Mangkok Mangkok mangkok sadap harus selalu bersih mengkilat, dan tidak boleh ada kotoran kotoran yang dapat menimbulkan pra koagulasi waktu mangkok digunakan menampung latek. Kerja Tambahan Kerja tambahan adalah sebagian dari norma norma sadap yang diperiksa dalam setiap pemeriksanaan sadapan. Jenis kerja tambahan dalam setiap bulan ditentukan oleh Astan. Kontrol Alat alat Sadapan Setiap akhir bulan para sinder kebun didampingi mandor sadap, mengadakan inspeksi alat alat sadap meliputi ; - Jumlah kelengkapan mangkok disbanding dengan pohon pohon yang harus disadap. Control mangkok yang bocor dan rusak diganti dengan yang baru - Kondisi pisau pisau sadap jika ada yang telah aus diganti dengan yang baru. - Ember ember sadap baik besar maupun kecil harus baik dan tidak bocor. Jika rusak diganti dengan yang baru. 11

Norma dan Tanda Kesalahan No Obyek Kriteria Simbol di Pohon Ket 1 Luka Kayu Besar Sekali > 3 cm x > 1,5 cm Besar > 1 3 cm x 0,6-1,5 cm Lingkaran Diletakkan Pada luka Kecil 1 x 0,6 cm 2 Dalam sadapan Sadapan kd > 2 mm Sadapan rapat < 0,5 mm Tanda diletakkan pada kedalaman sadap 3 Konsumsi Kulit Boros > 2,5 mm Cukup 2-2,5 mm Tepat 2 mm xx x tdk ada tanda Tanda ditulis dibawah irisan (mal sadap) 4 Sudut sadap > 45 < 35 Tanda ditulis pada kemiringan yg kurang/lebih dr 40 Bergelombang Parameter Pemeriksaa Tap Inspeksi Lingkup Tap Inspeksi Kuantitatif Luka Kayu Kedalaman Sadap Sudut Sadap Irisan Sadap Kualitatif Mangkok Kotor Pisau Tumpul Ember Kotor Scrap / Lump tidak diambil Talang mepet Lump mangkok Parit depan / Parit Belakang Sotokan Pathikan 12

Angka Kesalahan ; - Penilaian kesalahan dalam pelaksanaan sadap diberikan berupa skor kesalahan, semakin besar kesalahan maka skor yang diberikan semakin besar. - Penilaian dibagi menjadi dua cara sadapan, yaitu sadap ke arah bawah (SKB) dan sadap ke arah atas (SKA). - Kesalahan yang dijumpai pada pemeriksaan SKB maupun SKA tersebut di atas diberikan angka angka pinalti sebagai berikut : Angka Kesalahan Pada SKB Parameter Syarat Skor per pohon Luka Kayu Kecil (1 cm x 0,6 cm) 3 Sedang (1,5 cm x 3,0 cm) 5 Besar (>1,5 cm x > 3,0 cm) 7 Kedalaman Sadap Kurang dalam (Kd) 2 Normatif 0 Rapat (R) 4 Irisan sadap Irisan melampaui batas depan 2 Irisan melampaui batas belakang 2 Tidak ada sothokan 5 Tidak ada petikan 5 Tebal Tatal > 2 mm 10 Total 13

Parameter Syarat Skor per pohon Sudut sadap > 45 derajat 3 < 35 derajat 3 Bergelombang 2 Pengambilan Scrap Diambil 0 Tidak diambil 2 Total Peralatan tidak lengkap Kebersihan alat Dll Pelaksanaan Pemeriksaan Pelaksanaan Tap Inspeksi dilakukan dgn 2 kegiatan ; 1. Pemeriksaan sadapan dan pemberian tanda pada bidang sadap 2. Penilaian / pemberian angka pinalty pada setiap kesalahan yang ditemukan dan dilakukan di buku Tap Inspeksi Jumlah Pohon yang diperiksa 5 pohon per hanca dan dilakukan 2-4 kali dalam sebulan. 14

Perhitungan Penentuan Kelipatan Pohon Apabila 500 ph / hanca : selama 1 tahun akan diperiksa sebanyak 48 kali masing masing pemeriksaan 8 pohon. Kelipatan diperoleh sebagai berikut 500 ph 500 ------------ = -------- = 8 5 x 12 ph 60 PENENTUAN KLAS PENYADAP (SKB) Kelas penyadap Golongan Kulit Perawan Pulihan SKB / DC A 0-10 0-15 0-20 B 11-20 16-30 21-40 C 21-26 31-38 41-52 D 27-32 39-46 53-64 E > 33 > 47 > 65 15

PREMI SADAP Untuk merangsang semangat kerja dalam pemanen prod. karet secara intensif & meningkatkan kualitas bhn olah serta pengamanan umur ekonomis tan. karet secara optimal, maka perlu pemberian premi sadap yang menarik. Besarnya premi sadap disesuaikan dgn sikon situasi masing2 kebun dengan memperhatikan pengendalian harga pokok produksi dan semangat kerja penyadap. Premi sadap terdiri dari ; Premi kualitas Premi produksi Premi lain - lain TERIMA KASIH 16