BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. masalah - masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Yaitu masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang-Banten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah MA AL-FALAH Limboto khususnya kelas XI IPS dengan jumlah siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

Transkripsi:

21 BAB III METODE PENELITIAN A. Proses Tindakan Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskritif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Diantara jenis penelitian tersebut yang diutamakan dan disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah dapat ditebak, bahwa dalam penelitian tindakan terdapat kata tindakan, artinya dalam hal ini guru melakukan sesuatu. Arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sudah jelas, yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan (jadi bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2). Classroom Action Research (CAR) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (pengamatan), dan (4) refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas ini, desain atau model penelitian yang digunakan adalah desain penelitian menurut Kemmis dan Mc. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 21 perpustakaan.upi.edu

22 Taggart. Pola yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart berupa suatu perangkat model siklus penelitian. Setiap satu perangkatnya terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk pelaksanaannya jumlah siklus sangat bergantung kepada permasalahan yang perlu diselesaikan. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut. Perencanaan Reflksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Pengamatan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? Bagan 3.1. Alur PTK Menurut Model Kemmis dan Mc. Taggart (Dalam Suharsimi Arikunto, 2012:16)

23 Penjelasan: 1) Perencanaan, dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2) Tindakan, adalah pelaksanaan yang merupkan implementasi atau penerapanisi rancangan, yaitubmengenakan tindakan kelas. 3) Observasi, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati kegiatan-kegiatan yang terjadi didalam kelas. 4) Refleksi, merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. 1. Proses Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini meliputi segala sesuatu yang akan dilakukan pada saat tindakan, seperti dalam perencanaan persiapan pembelajaran, media dan evaluasinya. Perencanaan pada setiap siklus tentunya akan berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan masalah yang ditemukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak cerita rakyat. Langkah-langkah dalam proses penelitian ini antara lain tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

24 Dalam proses penulisan dan pengumpulan data penelitian ini, peneliti mencoba membuat perencanaan yang diatur dalam tahapan siklus. Langkah pertama pra siklus dan pelaksanaan siklus 1. a) Pra Siklus Pra siklus disebut refleksi awal atau pra penelitian dengan cara melakukan orientasi dalam bentuk observasi terhadap pembelajaran dikelas dan berikutnya melakukan diskusi bersama guru tentang kemampuan guru dalam memanfaatkan media audio visual. Pada tahap ini peneliti hanya mengobservasi kegiatan belajar mengajar dan mengambil hasil temuan-temuan dilapangan. Berikut ini langkah-langkah yang dilaksanakan pada tahap pra siklus. 1) Observasi Pada langkah observasi yang dilakukan di lingkungan SDN Kebon, peneliti mencoba untuk melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti mengamati aktivitas siswa dan hasil berlajar siswa, serta mengamati penyampaian meteri yang disajikan oleh guru kelas. Peneliti mengumpulkan data yang seterusnya akan dijadikan perencanaan dalam pelaksanaan siklus 1.

25 2) Refleksi Langkah ini merupakan pengolahan dan perencanaan dari data yang diperoleh sebelumnya yaitu dari observasi awal. Dalam tahap refleksi ini selanjutnya adalah akan menemtukan tindak lanjut dari hasil temuan pada tahap pra siklus, kemudian peneliti membuat skenario atau perencanaan yang akan dilakukan dalam siklus 1. b) Siklus 1 1) Pelaksanaan tindakan, siswa menyimak cerita rakyat yang disajikan dalam bentuk media video suara/ audio visual. Kemudian guru meminta siswa untuk menceritakan kembali cerita rakyat yang telah disimaknya di depan kelas. 2) Observasi dan pengumpulan data. Bersama dengan observer peneliti melakukan pengamatan jalannya pembelajaran yang meliputi proses pengamatan terhadap aktivitas dalam pembelajaran secara keseluruhan, mengamati aktifitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan media audio visual, mengerjakan tugas, pemaparan hasil ; melakukan penilaian hasil dan membuat laporan hasil temuan; serta mengumpulkan data dan, dan menghitung presentase keberhasilan belajar peserta didik. 3) Mengamati kesulitan peserta didik dalam menulis menggunakan media Audio Visual.

26 4) Refleksi, berupa lembar observasi dan catatan selama kegiatan kemudian dikaji untuk direnungkan. Evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti dalam proses pembelajaran untuk diperbaiki dan dilaksanakan pada pembelajaran siklus berikutnya. 5) Mengambil kesimpulan dan melanjutkan ke siklus berikutnya. B. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Suharsimi, Arikunto, 1999:173). Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa instrumen yaitu instrumen observasi dan instrumen tes, instrumen tes yang digunakan adalah tes tertulis. 1. Observasi Observasi/ pengamatan adalah salah satu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2003: 30). Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis. Objek yang akan di observasi dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V SDN Kebon.

27 Tabel 3.1. Format Keaktifan Siswa SDN Kebon dalam menyimak cerita rakyat melalui media audio visual No Nama Siswa Aktifitas yang dinilai 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

28 Keterangan: 1. Motivasi belajar siswa a. Antusias dalam menonton video suara yang ditampilkan di depan kelas. b. Timbul rasa ingin tahu tentang pembelajaran cerita rakyat. c. Minat belajar tinggi sehingga antusias dalam menyimak cerita rakyat. d. Kemauan belajar yang sangat tinggi. 2. Komunikasi siswa a. Siswa aktif bertanya tentang pembelajaran yang telah disimak dengan menggunakan media audio visual. b. Siswa merespon guru saat ditanya. c. Siswa mengeluarkan pendapat jika ditanya mengenai materi yang telah di sajikan. d. Adanya kemauan untuk bertanya seputar materi yang disampaikan. 3. Kerjasama siswa a. Siswa saling menanyakan seputar materi yang telah dilihat dengan teman sebangkunya. b. Siswa bertanya kepada guru seputar pemutaran video cerita rakyat yang telah diputar. c. Adanya kerjasama siswa dengan semua murid dikelas. d. Menunjukkan adanya interaksi belajar yang sangat aktif. 4. Perhatian/ fokus siswa a. Memperhatikan guru dalam menerangkan pembelajaran dikelas dengan menggunakan media audio visual.

29 b. Perhatian pada video yang diputar. c. Mengikuti pembelajaran dengan serius. d. Siswa tidak ribut dan tenang menonton video cerita rakyat. 5. Aktifitas belajar individu a. Aktif dalam bertanya kepada guru. b. Tidak menanyakan materi yang telah disampaikan. c. Siswa merasa tidak membutuhkan bantuan. d. Siswa diam dan merasa tahu semua. 6. Tanggung jawab siswa a. Siswa dapat menyelesaikan tugas tepat waktu di akhir pembelajaran. b. Siswa mau maju kedepan saat diperintah gurunya untuk menceritakan kembali cerita rakyat yang telah disimaknya. c. Keberanian menjawab pertanyaa guru setelah pemutaran video. d. Sebagai tutor untuk temannya dalam pembelajaran dikelas. 7. Disiplin siswa saat pembelajaran dimulai a. Siswa mematuhi perintah guru saat proses pembelajaran dengan cara aktif dalam pembelajaran dikelas. b. Siswa tidak membuat keributan saat pemutaran video dimulai. c. Siswa tidak bercanda saat KBM. d. Siswa selalu tertib. 8. Pemahaman materi ajar a. Siswa menyebutkan tokoh dalam cerita rakyat. b. Siswa menyebutkan sifat tokoh dalam cerita rakyat.

30 c. Siswa menjelaskan amanat yang ada dalam cerita rakyat. d. Siswa menceritakan kembali cerita rakyat didepan kelas. Tabel 3.2. Keterangan Kriteria Penilaian Pedoman Observasi Siswa No. Kriteria Penilaian Skala Nilai Keterangan 1. - Nilai 4 jika ada 4 indikator yang nampak - Nilai 3 jika ada 3 indikator yang nampak - Nilai 2 jika ada 2 indikator yang nampak - Nilai 1 jika ada 1 indikator yang nampak 25 32 17 24 9 16 1 8 - Sangat Baik (A) - Baik (B) - Cukup (C) - Kurang (D) Tabel. 3.3. Format Observasi Keterampilan Mengajar Guru No. Aspek yang dinilai Skala Observasi 1 2 3 4 1. Kemampuan membuka pelajaran a. Menarik perhatian siswa pada saat membuka pelajaran dikelas b. Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar dengan menggunakan media audio visual

31 c. Melakukan apresiasi bermakna dan membangkitkan keingintahuan awal siswa pada materi cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual d. Memberi acuan materi belajar yang akan disajikan secara singkat, jelas dan padat 2 Sikap guru dalam proses pembelajaran a. Suara dapat didengar oleh seluruh siswa dengan jelas pada saat KBM dimulai. b. Gerakan anggota tubuh dan posisi badan tidak mengganggu perhatian siswa saat pembelajaran dimulai c. Antusiasme penampilan dan kinerja dalam KBM kondusif bagi siswa. d. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual harus lebih efektif dan efisien 3 Penguasaan bahan ajar a. Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan KD, indikator, dan sumber pembelajaran yang ditetapkan dengan penggunaan media audio visual

32 b. Pemberian contoh harus tepat, sesuai dengan kemampuan siswa c. Menguasai meteri yang sedang diajarkan d. Dapat menjawab pertanyaan dari siswa dengan tepat dan jelas 4. Mengelola proses pembelajaran a. Sesuai dengan RPP yang telah dibuat b. Penyampaian meterinya dapat diterima sesuai dengan pemahaman siswa c. Pengamatan terhadap siswa dilakukan secara objektif d. Pemanfaatan waktu yang efektif dan efisien dalam proses KBM 5 Kemampuan menggunakan Media Audio Visual dalam pembelajaran a. Menggunakan media audio visual secara efektif dan efisien dalam pembelajaran b. Ketepatan saat memilih video dalam proses pembelajaran c. Menguasai keterampilan dalam menggunakan Media audio visual

33 d. Media audio visual dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai pembelajaran yang di ajarkan 6 Evaluasi a. Menggunakan jenis penilaian yang relevan dengan penggunaan media audio visual b. menggunakan penilaian dengan KD dan indikator c. Menggunakan penilaian yang relevan dengan alokasi waktu yang tersedia d. Menggunakan prosedur penilaian yang relevan dengan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual 7 Kualitas tulisan di papan tulis/ media lainnya a. Tulisan efektif, efisien dan mudah dibaca b. Grafitasi tulisan rapi dan lurus c. Ilustrasi gambar bermakna bagi KBM d. Bahasa cara penulisan sesuai dengan EYD 8 Penggunaan bahasa Indonesia/ bahasa

34 pengantar a. Ucapan jelas dan mudah dimengerti oleh siswa b. Pembicaraan lancar (tidak tersendatsendat) c. Menggunakan kosakata bahasa Indonesia yang baku d. Berbahasa dengan tata bahasa yang baik dan benar 9 Kemampuan menutup pembelajaran a. Mengadakan penguatan terhadap materi yang diajarkan b. Melakukan evaluasi c. Melakukan tindak lanjut d. Menata kembali kerapihan dan suasana kondusif bagi KBM berikutnya 10 Kemampuan Khusus dalam mata pelajaran tertentu a. Mampu mengembangkan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio visual b. Adanya keterkaitan dengan pelajaran yang lainnya

35 c. Menguasai materi yang tengah diajarkan d. Memberikan contoh penerapan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari 11. Kemampuan penguasaan materi cerita rakyat a. Mampu menjelaskan lattar pada cerita rakyat b. Mampu menjelaskan tokoh dalam cerita rakyat c. Mampu menjelaskan sifat tokoh dalam cerita rakyat d. Mampu memberikan amanat dalam cerita rakyat Jumlah Keterangan

36 Tabel 3.4. Keterangan Kriteria Penilaian Pedoman Observasi Guru No. Kriteria Penilaian Skala Nilai Keterangan 1. - Nilai 4 jika ada 4 indikator yang nampak - Nilai 3 jika ada 3 indikator yang nampak - Nilai 2 jika ada 2 indikator yang nampak - Nilai 1 jika ada 1 indikator yang nampak 34 44 23 33 12 22 1 11 - Sangat Baik (A) - Baik (B) - Cukup (C) - Kurang (D) 2. Tes Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat (Indra Kusuma dalam Arikunto, 2003: 32). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes tertulis (uraian terbatas).

37 Tabel 3.5. Instrumen tes siswa dalam menyimak cerita rakyat No Nama Siswa Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5 Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. Tabel 3.6 Deskriptor dan Bobot Nilai No Aspek yang dinilai Bobot Nilai 1. Tokoh cerita rakyat 20 2. Sifat tokoh cerita rakyat 20 3. Seting cerita rakyat 20 4. Amanat cerita rakyat 20 5. Menceritakan kembali cerita rakyat 20 Jumlah nilai 100 Kategori Nilai Skor 80-100 = A (BaikSekali) Skor 65-70 = B (Baik)

38 Skor 55-60 = C (Cukup) Skor 40-50 = D ( Kurang) Skor<40 = E (SangatKurang) C. Pengolahan Data Data yang diperlukan pada penelitian ini berupa nilai tes, yaitu nilai hasil tes pada setiap akhir siklus. Dengan memperhatikan judul penelitian dan instrumern penelitian yang digunakan, maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data tes. Pada setiap akhir siklus siswa diberi seperangkat soal untuk dikerjakan, kemudian diberi skor pada setiap jawaban yang benar sebagai pedoman untuk memberikan nilai pada siswa. 1. Teknik analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif karena penelitian ini bertujuan unuk mengetahui sejauh mana media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menyimak cerita rakyat siswa kelas V semester II SD Negeri Kebon Kota Serang Pelajaran 2012/2013. Dalam pelaksanaan analisis data kegiatan utamanya adalah mengolah skor menjadi nilai.

39 2. Interpretasi Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika siswa mampu menceritakan kembali cerita rakyat yang disimaknya dengan baik dan benar. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan dan aktifitas siswa selama menyimak menggunakan Media Audio Visual, maupun dari pencapaian nilai hasil tes para siswa pada setiap akhir siklus mencapai batas angka Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65,00. Jika hasil dibawah Kriteria Kentutasan Minimal, maka diadakan perbaikan pada siklus berikutnya. D. Setting Penelitian a. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari s/d April Tahun Pelajaran 2012/2013 selama kurang lebih 3 bulan, dan untuk tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) maka penelitian ini dilaksanakan secara bersamaan dengan kegiatan pembelajaran itu sendiri. b. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kebon Kota Serang, Kota Serang. Pertimbangan peneliti dalam menetapkan tempat uji coba penelitian adalah, bahwa SD Negeri

40 Kebon Kota Serang selalu terbuka dalam upaya menerima terobosan baru di dunia pendidikan. c. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kebon Kota Serang tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 31 orang, terdiri atas 14 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. d. Obyek Penelitian Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V pada pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual.