Ngatiyem SD Negeri 3 Kemiling Permai ABSTRACT The research objective to be achieved are: to determine the increase mathematics achievement in aspects of learning fractions by using props in the second grade students of SD Negeri 3 Kemiling Bandar Lampung Regency Kota Permai academic year 2014/2015. Forms of research in this thesis using the draft action research. While the population in the study were used in this study was grade II SD Negeri 3 Kemiling Permai academic year 2014/2015. with a total population of some 32 students. As for the sample in this study there are entire populations in grade II SD Negeri 3 Kemiling Permai the number of 32 students. In collecting the data, the methods used are basic methods which include test methods, observation and documentation. Test method is used to get the students' learning achievement after getting instruction cycle I and cycle II., Observational methods used to determine the condition of the school, the condition of the current students to get good teaching in cycle I, and II, methods of documentation used to determine the name of research respondents. To test the validity of the data used triangulation of data, and triangulation methods. In the process of analysis, there are three components that must be realized by the researchers. The three components are: 1) Data reduction; 2) data presentation, 3) conclusion or verification Based on the results and discussion can be seen that. 1. The average value of mathematics learning achievement of third grade students in the first cycle by 67, the second cycle of 76 so there is a rise in value - average of the first cycle to the second cycle 2. Percentage of mastery learning students in the first cycle shows the figure of 60.97% (25 students completed the study of all participants 41 students), in the second cycle of 97.6% (students completed the study of all the participants of 32 students). Thus there is an increasing mastery learning students from the first cycle to the second cycle. Based on the above, it can be made a conclusion as follows: Through the props can improve mathematics achievement in grade II SD country 3 Kemiling Permai academic year 2014/2015. Keywords: Viewer tool, Achievement
PENDAHULUAN Dalam sekolah keberadaan guru sangatlah vital. Hal ini disebabkan karena bila dalam sekolah tanpa ada guru maka proses pendidikan tidak akan dapat berlangsung atau terlaksana. Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak duwujudkan dengan adanya kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pengelola pendidikan diantara siwa-siswa dalam kelas. Sesuai dengan eksistensinya di sekolah, tugas utama seorang guru adalah mengajar sehingga setiap akan mengajar seseorang guru harus mempersiapkan suatu cara bagaimana agar yang diajarkan kepada siswa itu dapat diterima serta dapat dipahami dengan mudah. Selanjutnya dalam proses belajar mengajar peranan guru dalam memilih metode mana yang akan digunakan sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena tugas utama guru adalah menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dengan harapan siswa dapat menerima dan memahami bahan pelajaran dengan mudah. Mengingat bahwa metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan, maka makin baik metode itu makin efektif pula pencapaian tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa apabila guru dalam memilih metode mengajar tepat dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur, diharapkan siswa dapat menerima dan memahami dengan baik apa yang diajarkan oleh guru. Proses pembelajaran selama ini yang berlangsung di kelas III SDN 3 Kemiling Permai belum memenuhi harapan guru, siswa dan sekolah. Hal ini karena guru dalam menyampaikan materi hanya menoton saja, sehingga membuat siswa bosan. Selain itu guru dalam proses pembelajaran hanya memakai metode ceramah sehingga membuat siswa pasif, mengantuk atau bermain sendiri. Di samping itu guru dalam menyampaikan materi tanpa alat peraga ataupun tidak memakai media pembelajaran yang sesuai sehingga membuat siswa tidak paham akan materi yang diajarkan. Jadi proses pembelajaran selama ini banyak kekurangan kekurangannya. Seperti diuraikan di atas tentang pemakaian metode yang monoton, media pembelajaran yang tidak sesuai maupun penyampaian materi yang tidak menarik siswa. Setelah menelaah proses pembelajaran yang sudah berlangsung dan sudah dilaksanakan dan diuraikan di atas maka permasalahan terletak pada guru sebagai penyaji materi. Permasalahan permasalah itu sebagai berikut : Tujuan pembelajaran belum tercapai karena guru kurang menguasai materi; Alat / media yang digunakan guru kurang sesuai atau kurang tepat dan Siswa 2
pasif karena guru dalam penyampaian materi kurang memakai metode yang bervariasi dan keaktifan anak kurang karena kegiatan hanya berpusat pada guru. Maka melihat hasil proses pembelajaran tersebut kurang memuaskan, maka peniliti nantinya akan melakukan penelitian mengambil mata pelajaran Matematika tentang Pengukuran Waktudi kelas II, dengan mengadakan perbaikan- perbaikan. Sampai nilai siswa kelas II mencapai yang diharapkan selama ini. Dengan cara menelaah : Nilai belajar siswa pada mata pelajaran Matematika, Daftar hadir siswa (absensi), catatan keaktifan siswa, dsb. Melihat realita di atas maka guru harus dapat melaksanakan perbaikan sistem pembelajaran, selama ini pembelajaran yang dilaksanakan tanpa menggunakan alat peraga kurang menarik perhatian siswa, sehingga menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa. Selain itu dari berbagai sumber dijelaskan bahwa cara pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga diharapkan prestasi belajar dapat memuaskan. Untuk mengetahui benar tidaknya penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika maka perlu diadakan penelitian. Melihat kondisi yang demikian, Sutopo (1997: 41) telah mengemukakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu: 1. Faktor Intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang termasuk dalam faktor ini antara lain : a) Kematangan b) Kecerdasan/Intelegensi c) Latihan dan Ulangan d) Motivasi e) Sifat-sifat pribadi seseorang 2. Faktor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa atau yang sering dikenal dengan faktor sosial. Faktor ekstern ini meliputi sebagai berikut : a) Keadaan keluarga. b) Guru dan cara mengajar c) Alat-alat pelajaran d) Motivasi sosial e) Lingkungan dan kesempatan. 3. Faktor Situasional. Faktor-faktor situasional ini meliputi : a) Keadaan politik ekonomis 3
b) Keadaan waktu yang mencakup jumlah hari dan jumlah jam setiap hari yang tersedia bagi kegiatan belajar mengajar c) Keadaan musim iklim kerap menciptakan kondisi psikis dan kondisi fisik pada siswa dan guru yang kurang menguntungkan Tugas utama seorang guru adalah mengajar, yaitu menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan pandangan (Rooijakkers, 1982 :1). Lebih lanjut dijelaskan bahwa mengajar adalah suatu kegiatan mengorganisasikan (mengatur) lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Dari uraian di atas berarti dalam mengajar guru dituntut agar mampu menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dengan baik. Selain itu guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran dengan tepat. Banyak cara yang dapat dipergunakan oleh guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Salah satu cara yang dapat dipergunakan adalah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Pembelajaran dengan alat peraga, maksudnya adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Salah satu manfaat yang dapat diperoleh dari pembelajaran dengan alat bantu adalah memudahkan guru dan siswa dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran yang akan diajarkan. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang memanfaatkan a lat peraga sebagai metode pemecahan masalah. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan dapat dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi. Pada pelaksanaan penelitian dilakukan tindakan berulang (siklus) untuk memperoleh hasil maksimal. Tindakan tersebut berupa penggunaan alat peraga. Adapun tindak berulang dalam penelitian menurut Arikunto (2002: 83) adalah sebagai berikut. a. Perencanaan (Planing) Peneliti membuat RPP sesuai dengan K.D. untuk materi pertemuan tersebut b. Pelaksanaan (Acting) 4
Guru melaksanakan pembelajaran dengan alat peraga dengan berdasarkan RPP hasil refleksi bila sudah ada pelaksanaan kegiatan dan temuan temuan. c. Pengamatan (Observing) Guru dan observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan alat peraga. d. Refleksi (Reflecting) Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus yang berlalu dan menyusun rencana untuk siklus berikutnya. Subyek yang diteliti dalam PTK ini adalah siswa kelas III SD Negeri 3 Kemiling Permai Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 siswa. Faktor yang diteliti adalah prestasi belajar Matematika siswa kelas III semester ganjil SD Negeri 3 Kemiling Permai tahun pelajaran 2014/2015. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pembahasan dari Setiap Siklus a. Pembahasan dari Sebelum Siklus 1) Rata rata yang diperoleh siswa sebesar 60,94. 2) Siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas sebanyak 5 orang 3) Siswa yang mendapatkan nilai antara 60 sampai 74 sebanyak 15 orang 4) Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 60 sebanyak 12 orang 5) Siswa yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar (dengan nilai 65 ke atas ) sebanyak 20 orang dari jumlah 32 siswa atau 62,5 %, sedangkan anak yang belum tuntas sebanyak 12 orang dari jumlah 32 siswa atau 37,5 %. b. Pembahasan dari Siklus I 1) Rata rata yang diperoleh siswa sebesar 61,88. 2) Siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas sebanyak 7 orang 3) Siswa yang mendapatkan nilai antara 60 sampai 74 sebanyak 32 orang 4) Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 60 sebanyak 2 orang 5) Siswa yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar (dengan nilai 65 ke atas ) sebanyak 23 orang dari jumlah 32 siswa atau 71,9 5
%, sedangkan anak yang belum tuntas sebanyak 9 orang dari jumlah 41 siswa atau 28,1 %. c. Pembahasan dari Siklus II 1) Rata rata yang diperoleh siswa sebesar 77,99. 2) Siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas sebanyak 20 orang 3) Siswa yang mendapatkan nilai antara 60 sampai 74 sebanyak 12 orang 4) Siswa yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar (nilai 65 ke atas) sebanyak 32 orang dari jumlah 32 siswa atau 100 %. Setelah melakukan dan menyelesaikan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga nampak bahwa hasil klasikal dari nilai pre tes sebelum pembelajaran dengan alat peraga jika dilihat dari nilai rata-rata kelas memang sudah kurang baik yaitu dapat dilihat bahwa rata-rata nilainya 60,94 dan rata-rata nilai harian setelah mendapatkan pembelajaran dengan alat peraga mencapai 77,99. Lagi pula jika dicermati lebih mendalam pada hitungan di atas nampak bahwa ada sebanyak 32 siswa dari 32 siswa atau sebanyak 100 % siswa pada siklus II yang mendapatkan nilai prost tes lebih dari 65. Hal ini berarti bahwa dari segi ketuntasan belajar (disini digunakan kriteria tuntas belajar jika siswa mendapatkan nilai 65 atau lebih). Disisi lain dapat dilihat bahwa dengan adanya pembelajaran dengan menggunakan alat peraga ternyata telah memacu siswa untuk lebih giat belajar, sehingga dampaknya pada hasil ulangan harian hanya ada 2 siswa atau 6,3 % siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 65. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pada pembelajaran matematika di kelas III SD Negeri 3 Kemiling Permai Kecamatan Kemiling Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat meningkat hasil belajarnya. SIMPULAN Nilai rata prestasi belajar Matematika siswa kelas III pada siklus I sebesar 61,88, pada siklus II sebesar 77,99 sehingga terdapat kenaikan nilai rata rata dari siklus I ke siklus II. Prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I menunjukkan angka sebesar 75% % ( 23 siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 32 siswa), pada siklus II sebesar 100 % (32 siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 32 siswa). Dengan 6
demikian terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut: Melalui alat peraga dapat meningkatan prestasi belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri 3 Kemiling Permai tahun pelajaran 2014/ 2015. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, 1992, Media Pendidikan, Bandung : Penerbit alumni. Muhibbin Syah, 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung Remaja Rosda Nasution, 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara. Indiyastuti 2008. Matematika untuk SD Kelas II, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Ngadino, 1986. Media Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Roijakkers, 1982, Mengajar dengan Sukses, Jakarta : Gramedia. Sutopo, 1987. Psikologi Belajar. Surakarta: Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa. Suharsimi Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Renika Cipta. Winkel, 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi. Wahyudin; Sudrajat, 2004. Ensiklopedi Matematika untuk SLTP. Jakarta : Samudra Berlian. Biodata Penulis : Ngatiyem S.Pd. adalah Guru PNS di SD Negeri 3 Kemiling Permai Kota Bandar Lampung. 7