GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKSUAL PRANIKAH DI SMA AL ISLAM KRIAN SIDOARJO

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI STIKES X TAHUN 2014

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa remaja adalah suatu periode dalam hidup manusia. dimana terjadi transisi secara fisik dan psikologis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Latifah

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

ABSTRACT DESCRIPTION OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR TOWARDS FREE SEX YEAR 2008.

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS DI SMK SWASTA MEDAN AREA 1 MEDAN TAHUN

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Remaja dalam Mencegah Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun 2012

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3, Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. remaja. Kelompok usia remaja menurut WHO (World Health Organization) adalah kelompok umur tahun (Sarwono, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia mengalami perkembangan pesat diberbagai bidang di abad ke 21

Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Remaja Sebelum dan Sesudah Diberikan Promosi Kesehatan Mengenai Bahaya Seks Bebas Di Desa Cilayung

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan seseorang tentang dirinya sendiri dan yang mempengaruhi hubungan

Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar 1.2. Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

BAB II LANDASAN TEORI. anggota keluarga merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan,

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

PERSEPSI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH DI SMA X

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.4

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA MENGENAI MASTURBASI DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya penampakan karakteristik seks sekunder (Wong, 2009: 817).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA SMA DAN SMK DI KOTA BENGKAYANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya

BAB 2 Tinjauan Pustaka

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MIMPI BASAH PADA SISWA SMP X KELAS VIII DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Y, 2009). Pada dasarnya pendidikan seksual merupakan suatu informasi

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif. Apabila seseorang jatuh sakit, seseorang tersebut akan mengalami

Lampiran 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan sosial-ekonomi secara total ke arah ketergantungan yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Di seluruh dunia, lebih dari 1,8 miliar. penduduknya berusia tahun dan 90% diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanakkanak. menjadi masa dewasa. Masa transisi ini kadang

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI KELAS TIGA SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas

HUBUNGA SEKSUAL SKRIPSII. Diajukan Oleh: F HUBUNGA

BAB I PENDAHULUAN. tampak pada pola asuh yang diterapkan orang tuanya sehingga menjadi anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas,

Perkembangan Sepanjang Hayat

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh yang mengiringi rangkaian pendewasaan. Pertumbuhan organ-organ

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

TINJAUAN PUSTAKA. adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting

PERSEPSI PESERTA DIDIK KELAS XII TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMA NEGERI 1 NAN SABARIS PAUH KAMBAR PARIAMAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang jangka

PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SMA BERBASIS AGAMA DAN SMA NEGERI DI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. akurat khususnya teman (Sarwono, 2006). menarik secara seksual, apakah mereka akan bertumbuh lagi, apakah orang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI SMA KABUPATEN SIJUNJUNG. Elda Yusefni (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)

KESEHATAN REPRODUKSI. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN MEDIA INFORMASI, PENGARUH TEMAN, TEMPAT TINGGAL DENGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rina Indah Agustina ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

, 2015 GAMBARAN KONTROL DIRI PADA MAHASISWI YANG MELAKUKAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Fitri Maya Sari Lubis, sedang menjalani pendidikan di program D-IV

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekonomi. Remaja akan mengalami transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2014

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pendahuluan dalam babi secara garis besar memuat penjelasan

KARYA TULIS ILMIAH. PERILAKU REMAJA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN SEKS PRANIKAH Di SMK PGRI 1 PONOROGO. Oleh : IMAM ASEP SAIFUDIN NIM:

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUIAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkat. Remaja menjadi salah satu bagian yang sangat penting terhadap

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH

Wardana.,et al,hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Penggunaan NAPZA terhadap Seks..

BAB II TINJAUAN TEORI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKSUAL PRANIKAH DI SMA AL ISLAM KRIAN SIDOARJO Titin Eka Nuriyanah*), Rizqi Eri Presmawanti *) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Korespondensi : titinekanuriyanah@umsida.ac.id ABSTRACT Sex before marriage is sex behavior doing without legal marriage process according to conduction or religion and self tradition. The adolescent knowledge about sex before marriage must to know at young, in order to adolescent not missed perception about sex before marriage. The reality from 2009-2010 sex before marriage to ascent 29%. The purpose of study to know description of knowledge and adolescent about sex before marriage.research desaign use description method and population is 40 student in Al Islam senior high school Krian Sidoarjo and all of them become research subject, primary data collected by given questioner. The data input in frequency tabulation and cross tabulation and than explained by narration without statisticaly test.the research of result showed that majority of 40 maleand female adolescent students had good knowledge as many as 22 (55%) with negative attitudes as many as 33 (82,5%). Wherease based on cross tabulation the adolescent whose has good knowledge has positive attitude (12,5%) and whose has enough knowledge has negative attitude (35%).The conclutions of this research knowledge and attitudes of adolescent about sex before marriage majority had good knowledge with negative attitudes. School area adviced to give information about sex before marriage at young. Keywords : Knowledge, sex before marrige, attitude ABSTRAK Seksual pranikah merupakan perilaku seksual yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing,masing individu. Pengetahuan remaja tentang seksual pranikah perlu diketahui sejak dini oleh remaja agar tidak salah persepsi. Pada kenyataanya di Indonesia mulai tahun 2009 2010 seksual pranikah. Desain penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif. Dengan jumlah populasi 40 siswa di SMA Al Islam Krian Sidoarjo dan seluruhnya dijadikan subyek penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan membagikan kuesioner. Data dimasukkan dalam tabulasi frekuensi dan tabulasi silang diperjelas dengan presentase dan narasi tanpa uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 siswa remaja yang terdiri dari siswa laki-laki dan wanita berpengetahuan baik 22 (55%) dengan sikap negatif sebanyak 33 (82,5%) sedangkan berdasarkan tabulasi silang remaja yang berpengetahuan baik bersikap positif (12,5%) dan yang berpengetahuan cukup bersikap negatif (35%). Kesimpulan dari penelitian ini pengetahuan dan sikap remaja tentang seksual pranikah mayoritas berpengetahuan baik dengan sikap negatif sedangkan dari tabulasi silang responden yang mempunyai sikap positif lebih banyak berpengetahuan baik dan responden yang bersikap negatif cenderung berpengetahuan cukup. Lingkungan sekolah disarankan untuk memberikan informasi tentang seksual pranikah yang dilakukan sejak dini Kata kunci : Pengetahuan, sikap, seksual pranikah

Pendahuluan Remaja merupakan masa transisi yang ditandai dengan adanya perubahan secara fisik, emosi dan psikis, disamping itu juga terjadi kematangan secara system reproduksi. Kata remaja berasal dari bahasa lain adolescence yang merupakan tumbuh kearah kematangan (Widyastuti, 2009) Masa remaja terjadi suatu perubahan organ fisik (organobiologik) secara cepat dan perubahan pada kejiwaan. Batas yang dikatakan usia remaja adalah batasan remaja awal usia 12-14 tahun, remaja madya usia 15-18 tahun dan remaja akhir 18-21 tahun. Perubahan fisik pada remaja dibagi menjadi dua ada ciri seksprimer dan sekunder. Pada laki-laki perubahan ciri seks primer adalah gonad atau testis, organ yang terletak di dalam skrotum, setelah itu terjadilah perkembangan yang sangat pesat selama satu atau dua tahun kemudian pertumbuhan menurun. Testis berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun, sebagai tanda fungsi organ reproduksi pria matang, lazimnya terjadi mimpi basah yang berkaitan dengan hal seksualitas laki-laki sehingga mengeluarkan sperma. Dan juga perubahan yang terjadi pada pertumbuhan rambut dan kemaluan, ketiak dan rambut wajah seperti halnya kumis, jambang serta pada laki-laki kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih serta pori-pori membesar. Otot pada remaja laki-laki makin bertambah membesar maka akan membentuk lengan, bahu, tungkai dan juga perubahan suara (Widyastuti, 2009). Perubahan yang terjadi pada tubuh remaja wanita salah satunya terjadinya haid sebagai indikator seorag wanita dikatakan memasuki masa pubertas apabila fungsi reproduksinya sempurna dan telah matang. Perkembangan pada pinggul dan juga pertumbuhan rambut juga terjadi pada kemaluan, perkembangan pada payudara yang semakin besar dikarenakan membesarnya kelenjar susu (Widyastuti, 2009). Perubahan psikologis yang terjadi pada remaja juga dapat terjadi sehingga remaja menjadi lebih sensitif mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan atau rangsangan dari luar serta cenderung mengembangkan cara berfikir yang abstrak, suka memberi kritik, ingin mengetahui hal baru, sehingga memunculkan perilaku ingin coba-coba (Andi, 2009). Terjadinya perubahan yang besar pada tubuh remaja dapat mengakibatkan kebingungan dan kecemasan pada remaja sehingga diperlukan pengetahuan tentang fungsi reproduksi. perilaku seks bebas pranikah pada wanita bisa berakibat kehamilan, aborsi tidak aman dan juga menimbulkan penyakit kelamin. KNPI (kissing, necking, petting, intercouse) bertujuan untuk menunjukkan rasa cinta terhadap pasangannya. Padahal, sebenarnya rasa cinta dapat ditunjukkan dengan beragam cara dan tidak harus dengan aktivitas seksual saja. Biasanya perilaku mencemaskan ini mulai dengan kissing, berlanjut ke necking, jika sudah tahap necking sangat memungkinkan berlanjut ke petting, setelah petting menimbulkan motivasi yang sangat besar bagi pasangan untuk melakukan intercouse (Iwan, 2009).

Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikahan:pengetahuan seksual pranikah, sikap remaja, media massa, keluarga, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi dan perubahan hormon remaja (Budiman, 2013). Pada saat ini media massa/informasi sesuatu yang diketahui, namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan (Budiman, 2013). Orang tua membicarakan seks dengan anak adalah hal yang tabu padahal di sisi lain makin maraknya penjualan VCD porno sehingga menjerumuskan remaja dalam pergaulan bebas dilingkungan dan bisa terjadi seksual pranikah. Terjadinya perubahan hormonal seperti peningkatan hormon testosteron pada laki-laki dan esterogen pada perempuan akan dapat meningkatkan hasrat seksual pada remaja, serta hasrat ini yang membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku (Iwan, 2009). Hasil penelitian yang dilakukan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia di Jawa Timur pada tahun 2005 menunjukkan bahwa jumlah remaja yang melakukan hubungan seks pranikah 9,1% dan sebanyak 85% melakukan hubungan seks pada usia 13-15 tahun dirumah dengan pacar mereka (BKKBN, 2006). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kemenkes (2009) yang dilakukan di empat kota (Jakarta, Medan, Bandung dan Surabaya) sebanyak 35,9% remaja melakukan hubungan seks pranikah. Tahun 2010 meningkat menjadi 56,9% remaja melakuakn hubungan seks pranikah dan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia pada 2010 dengan sampel 3.006 responden usia kurang dari 17 sampai 24 tahun sebanyak 20,9% remaja hamil dan melahirkan sebelum menikah. Dari data diatas menunjukkan bahwa seksual pra nikah cukup tinggi di Indonesia, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang seksual pra nikah Metode Penelitian Penelitian ini mengambarkan pengetahuan dan sikap remaja tentang seksual pranikah di SMA Al Islam Krian Sidoarjo sejelas mungkin. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di SMA Al Islam Krian Sidoarjo pada siswa laki-laki dan wanita kelas XII IPS sejumlah 40 siswa umur 17-19 tahun, seluruhnya dijadikan subyek penelitian. Pengumpulan data adalah data primer dikumpulkan dengan kuesioner. Hasil Penelitian Berdasarkan data primer yang telah diperoleh di SMA Al Islam Krian Sidoarjo. Penelitian sebanyak 40 responden maka data dapat dikelompokkkan menjadi 2 yaitu data umum dan data khusus Data Khusus Tabel 1 Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang Seksual Pranikah di SMA Al Islam Krian Sidoarjo Pengetahuan Jumlah % Baik 22 55 Cukup 15 37,5 Kurang 1 2,5 Tidak Baik 2 5 Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 1 sebagian besar pengetahuan remaja laki-laki dan perempuan tentang seksual pranikah adalah pengetahuan baik sebanyak 55% Tabel 2 Tabel Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Tentang Seksual Pranikah di SMA Al Islam Krian Sidoarjo Sikap Jumlah % Positif 7 17,5 Negatif 33 82,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel 2 paling banyak sikap remaja laki-laki dan wanita tentang seksual pranikah adalah sikap negatif sebanyak 82,5% Tabel 3 Tabel Distribusi Silang Gambaran Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Tentang Seksual Pranikah di SMA Al Islam Krian Sidoarjo Sikap Pengetahuan Positif % Negatif % Jumlah Baik 22,7% 77,3% 100% Cukup 6,7% 93,3% 100% Kurang 100% 0% 100% Tidak baik 0% 100% 100% Jumlah 7 33 40 Berdasarkan tabel 4 sebagian besar siswa SMA Al Islam yang mempunyai pengetahuan kurang dengan sikap positif sebesar 100%, sedangkan siswa yang mempunyai pengetahuan cukup dengan sikap negatif sebesar 93,3% PEMBAHASAN Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Seksual Pranikah di SMA Al Islam Krian Sidoarjo Berdasarkan tabel 2 menunjukkan mayoritas tingkat pengetahuan remaja laki-laki dan perempuan berpengetahuan baik tentang seksual pranikah hal ini kemungkinan disebabkan oleh tingkat pendidikan remaja yang sama duduk di kelas yang sama sehingga pemahaman serta akses terhadap informasi yang didapat sama (Latipun, 2008). Gambaran Sikap Remaja Tentang Seksual Pranikah di SMA Al Islam Krian Sidoarjo Berdasarkan tabel 3 mayoritas sikap remaja tentang seksual pranikah adalah sikap negatif. Hal ini sesuai dengan Pendidikan SMA Al Islam yang berlatar belakang sekolah Islam, sehingga membicarakan seks di depan umum adalah hal yang tabu dan hanya boleh dibicarakan oleh orang yang sudah menikah disamping itu informasi akan ajaran Islam yang kuat di sekolah, dapat memahamkan para siswanya dapat membedakan mana yang sesuai ajaran Islam dan mana yang dilarang oleh ajaran Islam. Sesuai dengan Azwar (2010) yang menyatakan bahwa lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem yang mempunyai pengaruh pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu, pemahaman akan baik dan buruk. Garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamman serta ajaran agamanya

Gambaran Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Tentang Seksual Pranikah di SMA Al Islam Krian Sidoarjo Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa siswa SMA Al Islam kelas XII yang berpengetahuan cukup, mempunyai sikap negatif (menolak) tentang seksual pranikah. Hal ini dkarenakan tingkat pengetahuan yang sama serta respon terhadap lingkungan juga sama sehingga pengetahuan yang dimiliki remaja tidak jauh berbeda. Hal ini sesuai dengan teori Bloom dalam Notoatmodjo (2010) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulasi. Sarwono, S. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers Widyastuti, Y. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitratama Seseorang akan merespon stimulasi yang terjadi dengan memberikan reaksi secara tertutup yang berupa pengetahuan dan sikap terhadap sesuatu yang diamati. Setelah tahu, seseorang akan memperoleh suatu pemahaman dan dari pengetahuan yang diperoleh tersebut akan dipublikasikan dalam bentuk reaksi terbuka yang berupa tindakan SIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah diuraikan, remaja berpengetahuan baik tentang seksual pranikah. bersikap negatif (menolak) tentang seksual pranikah DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika