BAB I PENDAHULUAN. lainnya pada saat zaman penjajahan Belanda dengan adanya Vereenidge Oost

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang mendorong manusia untuk berbondong-bondong memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memiliki peran dan posisi yang sangat strategis dalam. kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. didukung dengan kondisi wilayah Indonesia yang memiliki daratan luas, tanah

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara pihak-pihak yang. pembayaran bagi semua sektor perekonomian. 1

DAFTAR PUSTAKA. Amanat, Anisitus, 1996, Pembahasan Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank merupakan salah satu lembaga

BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi nasional semakin menyatu dengan ekonomi regional dan

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERBANKAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai definisi perusahaan dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. (social control), akan tetapi juga menjalankan fungsi sebagai pendorong

BAB I PENDAHULUAN. Daerah-daerah otonomi baru di Indonesia biasanya masih memiliki sumber

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

BAB I PENDAHULUAN. dan pertahanan keamanan. Tujuan dari pembangunan tersebut adalah untuk. dapat dilakukan yaitu pembangunan di bidang ekonomi.

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1824 dengan nama Nederlandsche

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN MULA-MULA SEBELUM PENJAJAHAN BELANDA Kehidupan perbankan dan lembaga-lembaga keuangan/pembiayaan mulai sejak VOC beroperasi di bumi

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk

BAB I PENDAHULUAN. forum, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Ramainya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, transaksi tidak hanya terjadi dalam suatu negara saja

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menimbulkan munculnya gagasan pendirian bank sirkulasi untuk Hindia Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. serta cara dan proses dalam melaksanakan usahanya. Sementara defenisi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu cara bagi pelaku usaha untuk dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak bertentangan dengan Undang-undang dan Peraturan-peraturan

KENDALA DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG DENPASAR.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur pokok dalam kesejahteraan rakyat adalah. terpenuhinya kebutuhan masyarakat dalam bidang papan atau perumahan.

BAB I PENDAHULUAN. Daerah. Bentuk hukum ini sangat kurang lazim di dalam lingkungan bisnis nasional

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA. Belanda. Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal

BAB I PENDAHULUAN. utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 8 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KOTA CILEGON

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (ASEAN Economic Community) juga sudah di depan mata. Sorotan

BAB I PENDAHULUAN. Institusi keuangan mempunyai peranan yang sangat penting karena melalui

Sejarah Dan Kegiatan Bank

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK SUMATERA UTARA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG BENTUK HUKUM BANK PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Bank (Bank Financial Institution) merupakan salah

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. merangsang dan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk meningkatkan. produktifitas di bidang usahanya. Meningkatnya pembangunan

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP HUKUM PERBANKAN DI INDONESIA. A. Pengertian dan Sistem Hukum Perbankan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana. baru. Dengan liberalisasi perbankan tersebut, sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Lembaga Perbankan dan Sistem Lembaga Keuangan Non-Bank. keuangan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dapat

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK. keuangan (Financial Intermediary) antara debitur dan kreditur

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mempunyai peran paling pokok dalam setiap perbuatan-perbuatan

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. perputaran uang yang terjadi, hal itu akan semakin mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Sejak digunjang krisis moneter pada tahun 1998 lalu,

BAB I PENDAHULUAN. digencar-gencarkan adalah ekonomi kreatif dalam kata lain adalah Usaha

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasa warsa terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab krisis moneter yang melanda Indonesia bukanlah fundamental

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor kehutanan di Indonesia telah memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Daerah (sub-national State Owned Enterprise) telah

BAB I PENDAHULUAN. lelang sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Kedua,

BAB I PENDAHULUAN. satu jasa yang diberikan bank adalah kredit. sebagai lembaga penjamin simpanan masyarakat hingga mengatur masalah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERBANKAN. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 juncto Undang-Undang Nomor 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. nasabah merupakan kegiatan utama bagi perbankan selain usaha jasa-jasa

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 13 Tahun : 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. perbankan merupakan urat nadi perekonomian dalam suatu negara. Sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

daerah, maka Pemerintah Daerah mengadakan penyertaan modal pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian Perusahaan Terbatas, hal ini diatur secara tegas dalam Pasal 7 ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Lex Privatum, Vol.III/No. 2/Apr-Jun/2015

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengenai nasabah serta dana yang disimpannya dari pihak-pihak yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. melekat haknya sejak dilahirkan sampai meninggal dunia. 5 Proses hukum

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-Undang tentang LKM tersebut mengamanatkan beberapa materi pengaturan teknis lebih lanjut terkait perizinan usaha, kelembagaan LKM, sert

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya peningkatan pendapatan perkapita masyarakat dan. meningkatnya kemajuan tersebut, maka semakin di perlukan berbagai

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuagan mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara pihakpihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak-pihak yang kekurangan dan memerlukan dana (lack of funds). 1 Dengan demikian perbankan akan bergerak dalam bidang perkreditan, dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian. 2 Indonesia telah mengenal sistem perbankan dan lembaga keuangan lainnya pada saat zaman penjajahan Belanda dengan adanya Vereenidge Oost Indische Compagnie (VOC). VOC memperkenalkan perangkat sistem keuangan dan pembayaran dalam usaha berdagang. Perusahaan pertama yang menjalankan fungsi sebagai bank di Indonesia adalah De Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) yang secara resminya adalah sebuah perusahaan dagang. Kemudian terbentuklah sebuah perusahaan yang benar- 1 Muhamad Djumhana, 1993, Hukum Perbankan di Indonesia, Pt. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 1. 2 Ibid.

2 benar menjalankan usaha sebagai bank yaitu N.V. De Javasche Bank. 3 N.V. De Javasche Bank ini kemudian dinasionalisasikan oleh pemerintah RI dan menjadi Bank Sentral di Indonesia berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1968. N.V menupakan singkatan Naamloze Vennootschap yang sekarang disebut perseroan terbatas. 4 Selain itu ada juga De Algemene Volkscredietbank (sekarang menjadi Bank Rakyat Indonesia), dan De Postpaarbank (sekarang Bank Tabungan Negara). Ketiga bank ini merupakan bank yang di dalamnya pemerintah mempunyai peranan tertentu. Disamping ketiga bank di atas, terdapat bank-bank lainnya yang tanpa campur tangan pemerintah. Ada yang bermodal nasional, Belanda, Inggris, Jepang, dan Cina. Kemudian terbentuk bank lainnya di daerah republik dan federal. 5 Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak pula bermunculan bank-bank lainnya dan bank pembangunan daeerah. Bank pembangunan terdiri dari bank pembangunan pemerintah, bank pembangunan daerah, dan bank pembangunan swasta. 6 Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) merupakan bank pembangunan pemerintah (saat ini telah menjadi Bank Mandiri setelah tahun 1999 bersama Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia digabungkan) 7. 3 Ibid, hlm. 46. 4 Thomas Suyatno, Djuhaepah T. Marala, dkk, 2005, Kelembagaan Perbankan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm. 4. 5 Ibid. 6 Ibid. 7 Anonim. Bank Pembangunan Indonesia, https://id.wikipedia.org/wiki/bank_pembangunan_ Indonesia, diakses pada tanggal 21 Januari 2016, pukul 21.32.

3 Di daerah-daerah tingkat I (provinsi) terdapat Bank Pembangunan Daerah. Bank ini didirikan dengan tujuan untuk membantu melaksanakan pembangunan yang merata ke seluruh daerah di Indonesia. Tujuan pendirian bank pembanguan daerah adalah untuk mengelola keuangan daerah yaitu sebagai pemegang Kas Daerah dan membantu meningkatkan ekonomi daerah dengan memberikan kredit kepada pengusaha kecil. 8 Semakin berkembangnya zaman banyak bank pembangunan daerah yang mengubah bentuk badan hukumnya menjadi perseroan terbatas. Hal ini banyak dilakukan karena bentuk hukum perseroan terbatas dirasa memudahkan bank untuk menambah modalnya. Modal bank dengan bentuk badan hukum PT terbagi dalam saham-saham sebagai bentuk penyertaan modal yang dimiliki oleh beberapa pihak. Sedangkan bank umum dalam bentuk PD permodalannya sangat bergantung kepada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada daerah tingkat I, sehingga akan sulit mendapatkan sumber permodalan lain jika kas daerah sedang mengalami kesulitan. 9 Selain permasalahan permodalan, tujuan perubahan bentuk badan hukum yaitu untuk meningkatkan fungsi dan peranan bank untuk memperluas jangkauan operasionalnya, dan meningkatkan daya saing bank untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi nasional maupun globalisasi. Salah 8 Lihat bagian menimbang Peraturan Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Dari Perusahaan Daerah (PD) Menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. 9 Anonim. Badan Hukum, Kerahasiaan dan Sumber-Sumber Dana Bank, http://monumenkata. blogspot.co.id/2014/08/badan-hukum-kerahasiaan-dan-sumber.html, diakses pada tanggal 21 Januari 2016 pukul 22.00.

4 satu bank pembangunan daerah yang melakukan perubahan bentuk badan hukumnya adalah Bank Jateng. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) melalui Peraturan Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Dari Perusahaan Daerah (PD) Menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah mengubah bentuk badan hukumnya yang semula Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Perubahan bentuk badan hukum Bank Jateng dari perusahaan daerah menjadi perseroan terbatas maka mucul pula perubahan-perubahan lainnya seperti hubungan antara perusahaan yang telah terjalin dengan pihak ketiga. Masalah tersebut akan menjadi sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut dalam suatu penelitian hukum dengan judul Perubahan Bentuk Badan Hukum Dari Perusahaan Daerah (PD) Menjadi Perseroan Terbatas (PT) (Studi Kasus PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah proses perubahan bentuk badan hukum pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng)?

5 2. Bagaimanakah akibat hukum pada pihak ketiga akibat atas proses perubahan bentuk badan hukum yang dilakukan oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng)? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari penulisan hukum ini adalah : 1. Tujuan Subjektif Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data dan bahan-bahan yang akan peneliti gunakan dalam penyusunan penulisan hukum sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. 2. Tujuan objektif a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara dan proses perubahan bentuk badan hukum, khususnya perubahan bentuk badan hukum yang terjadi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah yang pada awalnya berbentuk perusahaan daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). b. Untuk mengetahui apa saja akibat hukum pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah setelah terjadinya perubahan

6 bentuk badan hukum yang pada awalnya berbentuk perusahaan daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). D. Keaslian Penelitian Hasil penelitian milik peneliti yang berjudul Perubahan Bentuk Badan Hukum Dari Perusahaan Daerah (PD) Menjadi Perseroan Terbatas (PT) (Studi Kasus PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah) belum pernah dilakukan sebelumnya. Slama peneliti melakukan penelusuran di perpustakaan dan internet, peneliti tidak menemukan penelitian yang judulnya dan isinya sama persis dengan penelitian ini. Penelitian mengenai perubahan bentuk badan hukum sudah pernah diteliti dan dibahas sebelumnya yaitu : 1. Skripsi Peralihan Status Badan Hukum pada PT. Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) oleh Sinung Driyo Subanar pada tahun 2014. Perbedaan dengan penelitian ini adalah bahwa penulisan hukum milik Sinung Driyo Subanar mengkaji tentang peralihan status badan hukum dan tempat penelitiannya berbeda. Perbedaan daerah atau tempat penelitian membedakan pula proses dan cara-caranya karena peraturan daerah provinsi masing-masing provinsi berbeda. Yang membedakan lagi adalah bahwa skripsi milik Sinung Driyo Subanar juga mengkaji keterlibatan Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga

7 pengawas terhadap proses peralihan status badan hukum. Sedangkan penelitian peneliti tidak mengikutsertakan OJK karena pada saat terjadinya perubahan bentuk badan hukum PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, OJK belum terbentuk. 10 2. Penelitian lainnya yang terkait dengan penelitian ini yaitu Analisis Yuridis tentang Kemungkinan Perubahan Status Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai Perusahaan Daerah Menjadi Perseroan Terbatas oleh Haslinda tahun 2011. Yang dikaji dari penulisan hukum Haslinda adalah mengenai proses perubahan dan kendalakendala yang dialami baik sebelum atau sesudah perubahan bentuk badan hukum dan instansi atau lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap proses perubahan bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah tersebut. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu penulisan hukum yang dilakukan oleh Haslinda, S.H., meneliti perubahan bentuk badan hukum bank pembangunan daerah (BPD) secara umum dan meneliti mengenai PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta dan PT. BPD DKI Jakarta, sedangkan penelitian ini meneliti perubahan bentuk badan hukum dari PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah tentang proses perubahan bentuk 10 Sinung Driyo Subanar, 2011, Peralihan Status Badan Hukum pada PT. Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY), Skripsi Departemen Hukum Dagang, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

8 dan akibat hukum yang timbul akibat adanya perubahan bentuk badan hukum ini. 11 Secara teoritis antara penulisan hukum ini dengan hasil penelitian dalam penulisan di atas memiliki kesamaan yaitu membahas perubahan bentuk badan hukum. Namun secara praktis, objek penelitian yang dibahas dalam penulisan ini berbeda. Maka dapat disimpulkan penelitian ini bukan merupakan penelitian yang berbeda dari kedua penelitian sebelumnya, sehingga keaslian penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan. Namun apabila terdapat kesamaan maka hal tersebut terjadi bukan atas kesengajaan dari peneliti. Peneliti akan mencantumkan setiap sumber yang peneliti kutip dengan cara meletakkan sumber tersebut di catatan kaki penelitian ini. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Bagi peneliti hasil dari penelitian ini digunakan untuk penulisan hukum sebagai syarat memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. 11 Haslinda, 2011, Analisis Yuridis tentang Kemungkinan Perubahan Status Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai Perusahaan Daerah Menjadi Perseroan Terbatas, Thesis Magister Kenotariatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

9 b. Bagi peneliti untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan peneliti mengenai ilmu hukum terutama badan hukum dan perbankan. c. Bagi ilmu pengetahuan penulisan ini dapat digunakan sebagai referensi mengenai perubahan bentuk badan hukum, badan hukum, dan perbankan. d. Bagi masyarakat agar menambah informasi dan pengetahuan terkait badan hukum dan perbankan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan untuk dijadikan sebagai acuan dan diterapkan dalam kehidupannya. b. Bagi semua pihak, baik pelaku, pemerintah, dan pemangku kepentingan dalam dunia perbankan dan badan hukum lainnya agar penelitian ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.