BAB III DESKRIPSI MEDITASI ŻIKIR DI SLB. A. Profil SLB Negeri Ungaran Barat

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Luar Biasa PKK Propinsi Lampung sebagai salah satu sekolah centara

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi. 1. Deskripsi Sekolah

BAB III GAMBARAN UMUM SDLB NEGERI BATANG METODE PEMBELAJARAN INDIVIDUAL, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, ANAK TUNA GRAHITA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Penyelenggaraan pendidikan di

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

BAB I PENDAHULUAN I.1

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat mendasar untuk perkembangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut,

SLB TUNAGRAHITA KOTA CILEGON BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

BLANGKO IJAZAH. 1. Blangko Ijazah SD

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran proses pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia kearah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

BAB I. A. Latar Belakang Masalah

1) Identitas Sekolah

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah singkat Perjalanan SLB PKK Provinsi Lampung : gubernur KDH Tk 1 Provinsi Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dengan kata lain tujuan membentuk Negara ialah. mengarahkan hidup perjalanan hidup suatu masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. merespon perubahan perubahan yang terkait secara cepat, tepat

BAB I PENDAHULUAN. rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. Baik tulis, dan jam dinding. Meja, kursi, almari, buku, televisi, dan etalase piala.

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 065 TAHUN T 9 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat untuk saat ini dan

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. A. Historis dan Geografis SD Negeri 4 Teluk Kijing

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. masih tanggung jawab orang tua. Kewajiban orang tua terhadap anak yaitu membesarkan,

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Manusia merupakan mahluk individu karena secara kodrat manusia

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat SLB B dan C Dharma Bhakti Dharma Pertiwi

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2. Keadaan Fisik Sekolah

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 735 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI. 1. Kondisi Fisik Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. SD Negeri 11 Rantau Bayur merupakan sekolah yang didirikan oleh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Galih Wiguna, 2014

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Gunungkidul, dengan identitas sekolah sebagai berikut: 1. Nama Sekolah : SD Negeri Jetis

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut :

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN

BAB I LATAR BELAKANG. dari anak kebanyakan lainnya. Setiap anak yang lahir di dunia dilengkapi dengan

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. SD Negeri 14 Pemulutan Selatan merupakan sekolah yang didirikan

BAB I PENDAHULUAN. TABEL I KONDISI FISIK SD N TERBAHSARI No. Jenis Ruang Jumlah Fasilitas / sarana Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat semua manusia yang ada dimuka bumi ini adalah sama. Semua manusia

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Latar Belakang Berdirinya SD Negeri 12 Suak

KECUKUPAN SARANA DAN PRASARANA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI 1 BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

BAB III LAPORAN PENELITIAN. Surya. Menempati SD Wisma Surya selama 2 tahun yakni pada tahun 1977-

BAB I PENDAHULUAN. kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PROPOSAL USULAN PEMBANGUNAN DAN RUANGAN SEKOLAH SMP NEGERI 1 PASIR BELENGKONG TAHUN ANGGARAN 2018

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Departemen Agama, dengan latar belakang banyak anak

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. naungan Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, yang didirikan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial)

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama seperti siswa normal. Siswa SLB

3 Dokumen KTSP MI Sarirejo Kaliwungu Kendal tahun 2011/2012

LAPORAN OBSERVASI SLB-A-YKAB SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 516 dan SMP Kartika IV-10, sebelah barat adalah Makodam V Brawijaya, tepatnya di

BAB I PENDAHULUAN. Guru sebagai tenaga professional bertugas melaksanakan dan merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah

METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNARUNGU (SLB/B) MELALUI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III MADRASAH IBTIDAIYAH ASSEGAF PALEMBANG DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

BAB III KEADAAN SD NEGERI 19 MUARA TELANG. A. Historis dan Geografis SD Negeri 19 Muara Telang

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI. bawah naungan para Suster Kongregasi Suster-Suster Santa Bunda Maria ( SND )

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah

SITEPLAN & BLOKPLAN. (Berdasarkan Kelompok Kegiatan)

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. A. Gambaran Umum SLBN Pelambuan Banjarmasin Barat. memandang, kebutuhan bagi anak-anak luar biasa di daerah

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. SD Negeri I Gelumbang merupakan lembaga pendidikan dibawah

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. KONDISI SEKOLAH DASAR NEGERI JLABAN

BAB IV GAMBARAN UMUM SMP ASA CENDIKIA SEDATI. A. Sejarah Singkat SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo

BAB IV HASIL PENELITIAN

Profil Kemampuan Matematis Siswa SLB di Jawa Tengah Berdasarkan Hasil Ujian Nasional Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

3. Kegiatan Akademik. Kegiatan belajar mengajar di SMK Ma arif Salam dimulai pukul WIB dan berakhir pukul WIB selama 5 hari aktif belajar.

BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG. 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03. (UPTD) Mojolaban kabupaten Sukoharjo.

Transkripsi:

42 BAB III DESKRIPSI MEDITASI ŻIKIR DI SLB A. Profil SLB Negeri Ungaran Barat SLB Negeri Ungaran (sebagai pengembangan dari SDLB Ungaran Tahun 2007), merupakan SLB yang pertama kali berdiri di Ungaran, kabupaten Semarang (Tahun 1984). Periode pertama dibawah kepemimpinan bapak Ag. Trimanto (1894) jumlah siswa yang dapat terjaring sekitar 7 siswa, dengan jumlah guru sekitar 3 orang. Sementara gedung yang ada baru meliputi 4. Ruang belajar, 1 ruang guru sekaligus ruang tata usaha, dan kepala sekolah, 2 kamar mandi dan kamar kecil. SLB Ungaran berdiri di atas bekas bengkok lurah seluas kurang lebih 2. 650 M2, satu kompleks dengan fasilitas, 3 perumahan dinas guru dan 1 rumah dinas kepala seolah, dan satu rumah dinas penjaga sekolah. Letak geografisnya Ungaran adalah kota kecil yang terletak di Kabupaten Semarang yang biasa disebut kota serasi karena kebersihan dan kerapian lingkungan dan keindahan alamnya serta didukung dengan udara yang sejuk. Letaknya yang strategis di kaki gunung Ungaran, tidak jauh dari pusat kota dan mudah terjangkau oleh siswa maupun masyarakat pengguna lainya, menjadikan SLB ini cukup diminati dan mendapatkan kemajuan dari tahun ketahun. Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Ungaran ini terletak di Jl. Kyai Sono Nomor 2 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Tepatnya kurang lebih 1 kilometer sebelah timur terminal Ungaran arah Semarang. 1 Dalam kurun waktu kurang lebih 30 tahun ini telah berganti 4 kepala sekolah, yakni pada Tahun 1985 di kepalai oleh Bapak Ag. Trimanto, Tahun 1991 Bapak Sutrisno, Tahun 1995 Bapak Idarso, dan Tahun 1996 Bapak 1 Observasi langsung di lokasi SLBN Ungaran Barat pada tanggal 29 April 2014.

43 Asngari, S.Pd sampai saat ini. Sementara hingga kini jumlah guru yang mengajar ada 26 orang ( 21 PNS, 5 tenaga honorer ), 1 tenaga tata usaha, dan pembantu umum atau pekarya sekolah berjumlah 3 orang. Sementara jumlah siswa yang ada sekarang berjumlah 187 anak, dengan ketunaan A, B, C, D, E, Tuna ganda dan Autis. Adapun 95 persen tenaga pengajar yang ada berijasah sarjana, bahkan diantaranya yang melanjutkan ke jenjang strata 2 demi menunjang karier dan kualitas kerjanya. Adapun hingga saat ini lembaga SLB Negeri Ungaran telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan diantaranya tercermin dari lahan seluas 2. 650 M2 yang pada mulanya sekarang menjadi kurang lebih seluas 10.000 M2 atau 1 hektar. Sementara fasilitas gedung yang ada menjadi 23 ruang kelas, 1 ruang guru, 2 ruang TU sekaligus ruang perpustakaan, 1 ruang aula umum, 2 ruang praktek ketrampilan, 2 ruang koperasi dan kantin sekolah, 1 ruang tunggu dan gudang, 10 kamar mandi dan WC. Serta ruang-ruang lainya. Dalam perkembangannya sekolah terlengkapi pula dengan fasilitas asrama dan kelengkapan lainya. Adapun peningkatan sarana dan prasarana pengajaranyapun berkembang pula baik jumlah maupun kualitas seiring dengan pembelajaran yang ada. Adapun SLB Negeri Ungaran telah memiliki kelengkapan sarana pembelajaran ketrampilan menjahit, kriya, salon, tata boga, dan sebagainya. Juga kelengkapan media pembelajaran, komputer, dan sarana prasarana lainya. Ini semua berkembang alamiah mengikuti rangkaian tuntutan pembelajaran yang ada, dan terlaksana berkat perhatian, bantuan dan partisipasi semua pihak termasuk warga masyarakat dan sekolah serta semua unsur terkait utamanya pemerintah pusat maupun daerah. 2 Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah nomor: 421.8124689 yang ditetapkan di Semarang tanggal 25 Juni 2007 2014. 2 Wawancara dengan kepala sekolah SLBN Ungaran, Bp Asngari, pada tanggal 21 April

44 Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Ungaran, Kabupaten Semarang alih fungsi penyelenggaraannya dari hanya Sekolah Dasar Luar Biasa menjadi Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). Dengan jenis pelayanan: a. Tunanetra (A) dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB) sampai dengan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). b. Tunarungu (B) dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB) sampai dengan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). c. Tunagrahita ringan (C) dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB) d. Tunagrahita sedang (C1) dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB) e. Tunadaksa ringan (D) dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB) f. Tunadaksa sedang (D1) dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB) g. Tunaganda (G). h. Terapi dan pendidikan anak autis. 3 Adapun lembar sejarah praktek meditasi żikir untuk anak SLBN Ungaran ini diawali dari minat besar beberapa anak yang mengikuti pelajaran agama Islam. Selain itu dari beberapa pengalaman mengajar dengan berbagai methode yang diterapkan guru PAI, dirasa masih butuh pembenahan dan penyempurnaan. Hal ini dikarenakan keberadaan dan kondisi anak yang berbeda, dengan kebutuhan penyiapan konsentrasi dengan latar belakang ketunaan yang berbeda pula. Meditasi żikir ini menurut guru agama memang menjadi pendekatan khusus bagi anak, terutama dalam pendekatan emosionalnya agar dalam penyampaian materi pelajaran lebih fokus terutama dalam melatih mengahayati doa. 4 3 Asngari, Peran Serta SLB Negeri Ungaran Dalam Mengentaskan Anak Berkebutuhan Khusus Menuju Kemandirianya Sesuai Kemampuan, Minat Dan Bakat, (Semarang: 2014), hlm.6-7. 4 Wawancara dengan Guru Agama Islam SLBN Ungaran, Ibu. Fitri Ningsih, pada tanggal 29 April 2014.

45 B. Visi dan Misi Perkembangan dan tantangan masa depan seperti, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi, dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. SLB Negeri Ungaran memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi sekolah sebagai berikut: a. Visi: Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi anak berkebutuhan khusus agar mandiri dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat yang dilandasi iman dan taqwa. 5 Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi yang dimiliki anak untuk dikembangkan sesuai dengan norma dan harapan masyarakat. b. Misi: 1) Membentuk kepribadian anak berbudi luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. 2) Memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki secara optimal. 3) Memberikan pelatihan dan ketrampilan sebagai bekal hidup mandiri di tengah masyarakat. 6 C. Struktur Organisasi Agar seluruh kegiatan belajar mengajar yang ada di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Ungaran dapat berjalan dengan lancar dan tertib, maka 5 Wawancara dengan Kepala Sekolah SLBN Ungaran Barat, pada tanggal 29 April 2014. 6 Ibid, hlm. 3.

46 dibentuklah pengurus atau struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau susunan yang menunjukkan hubungan antar komponen yang satu dengan yang lain, sehingga jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam suatu kebulatan yang teratur yang bertanggung jawab membina pertumbuhan dan perkembangan serta kelancaran seluruh kegiatan siswa sebagai anak didik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. 7 Adapun tugas pokok dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Ungaran adalah melaksanakan tugas pokok yaitu belajar mengajar dan melaksanakan kebijakan teknis operasional pelayanan penyandang masalah pendidikan anak berkebutuhan khusus dengan sistem. Mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan seluruh kegiatan SLBN, baik yang bersifat intern maupun ekstern. 8 Adapun untuk struktur organisasi dapat di lihat pada lampiran I. D. Sarana dan Prasarana Dalam sarana dan prasarana untuk SLBN Ungaran Tahun 2013-2014 ini ialah terdapat beberapa gedung yang dalam kondisi ada dan baik diantaranaya ialah; rumah dinas kepala sekolah, rumah dinas guru, ruang penjaga, ruang asrama, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang tamu, ruang ibadah, ruang kelas, ruang aula, ruang konsultasi, ruang observasi, ruang perpus, ruang keterampilan, ruang laboratorium atau bengkel, ruang bimbingan dan konseling (BK), ruang koperasi, ruang gudang, ruang UKS, ruang BPBI atau B wicara. Adapun untuk bangunan terdiri dari beberapa jenis yaitu; bangunan, halaman upacara, kebun bunga, ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang perpus, rumah dinas, dan halaman lain dengan total luas 10.000 (M2). Barang 2014. 2014. 7 Wawancara dengan Kepala Sekolah SLBN Ungaran, Bp Asngari, pada tanggal 21 April 8 Wawancara dengan Kepala Sekolah SLBN Ungaran, Bp Asngari, pada tanggal 21 April

47 atau perkakas terdiri dari meja siswa, kursi siswa, meja guru, kursi guru, almari, rak buku, papan tulis, papan statistik, meja kursi tamu 2 set, unit alat peraga, unit alat pertanian, unit alat kesenian, unit alat olah raga, almari perpustakaan, dan almari etalase. Dalam sarana dan prasarana ini dapat di lihat pada lampiran II.