PERSEPSI KLIEN TERHADAP PERILAKU CARING PERAWAT DALAM PRATIK KEPERAWATAN DI RUANG MELATI III RSUP dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Caring merupakan unsur sentral dalam keperawatan. Menurut Potter & Perry (2005),

BAB I PENDAHULUAN. perawat dalam praktek keperawatan. Caring adalah sebagai jenis hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi

BAB 1 PENDAHULUAN. bermutu merupakan asuhan manusiawi yang diberikan kepada pasien, memenuhi

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh beberapa

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pengertian praktik keperawatan dan caring melalui laporan perawat ahli.

BAB III METODE PENELITIAN. planning dan pelaksanaan edukasi oleh perawat pada. pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Salatiga.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan dan mempertahankan sikap terhadap objek-objek, penilaian moral

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan tempat pemenuhan kebutuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Caring. Swanson (dalam Watson, 2005) mendefinisikan caring sebagai cara perawat

APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus, tulus, ikhlas, peduli dengan masalah pasien yang di hadapi

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) yang diharapkan,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keperawatan. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan

GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti

BAB III METODE PENELITIAN. rumah sakit. Yang ingin ditemukan adalah pengalaman. anaknya dirawat di rumah sakit, dengan kata lain

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN EMPATI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan merupakan bagian integral dari sistem kesehatan Nasional.

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan. Keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Caring merupakan dasar dari seluruh proses keperawatan yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kompetisi di sektor kesehatan. Persaingan antar rumah sakit

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU DENGAN ANAK YANG DI RAWAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

DAFTAR TABEL. Tabel 5. Gambaran Kepuasan dan Ketidakpuasan Komponen Komunikasi Instrumen PPSC-PNP Versi Bahasa Indonesia di Ruang Rawat Inap

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dipengaruhi oleh pertumbuhan lembaga pelayanan dan praktik

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. modern. Perkembangan tersebut membawa dampak bagi peningkatan. kebutuhan tenaga keperawatan profesional yang adaptif dengan

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN. Perilaku Caring Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan pada. Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai

BAB I. tertentu akan tetapi keperawatan adalah profesi (Potter & Perry, 2007). sejak tahun 1984 diakui sebagai suatu profesi (Nursalam, 2006).

PERILAKU CARING PERAWAT MENINGKATKAN KEPUASAN IBU PASIEN (Nurse Caring Behaviour Improve the Satisfaction of Patient s Mother)

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang pemimpin harus dapat memberikan pengaruh yang besar dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini peneliti akan menguraikan mengenai teori-teori sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

dalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas

R. EL AMANDA DE YURIE ARRAFAJR SURYADIMULYA ABSTRAK

: Komunikasi Terapeutik, Perawat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Motivasi sembuh merupakan sumber kekuatan untuk pasien yang

BAB III METODE PENELITIAN. atau sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. dengan wawancara mendalam (In depth interview).

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Layanan radiografi konvensional yang dapat memenuhi kepuasan pasien

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. profesi keperawatan. Profesi perawat dinilai sebagai profesi yang memiliki resiko

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anestesiologi dan Farmakologi.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit, diantaranya

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN

PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecerdasan emosional terdiri dari dua kata yaitu kecerdasan dan emosional. Kecerdasan

DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. gejala, yang akan berkelanjutan pada organ target, seperti stroke (untuk otak),

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu. tertentu (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam Tomey & Alligood, 2006) mendefinisikan caring sebagai suatu proses. merupakan sesuatu yang unik terhadap praktik keperawatan.

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Peneliti akan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

3.1 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. fenomenologi. Melalui pendekatan fenomenologi, peneliti berusaha

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Parasuraman (1997) dalam Wike (2009) kepuasan pasien adalah salah

Tanggal Materi Konsultasi Dosen Keterangan 11 Mei 2016 Fenomena masalah, latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Lapangan Komprehensif (PBLK), tujuan akhir kegiatan PBLK, manfaat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan pada. Saudara/saudari di RSU Kardinah Kota Tegal, oleh :

TEORI CARING JEAN WATSON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Program

HUBUNGAN PERILAKU CARING DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Data diambil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyaknya jumlah rumah sakit pada saat ini dapat menjadikan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan studi deskriptif. Penelitian kualitatif dimaksudkan. untuk memahami hal-hal yang terjadi dan dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Transkripsi:

PERSEPSI KLIEN TERHADAP PERILAKU CARING PERAWAT DALAM PRATIK KEPERAWATAN DI RUANG MELATI III RSUP dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Latar Belakang: Di era globalisasi saat ini tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang memadai semakin meningkat dan turut memberikan warna sehingga memacu rumah sakit untuk memberikan layanan terbaiknya agar tidak dimarginalkan oleh masyarakat. Beberapa upaya yang ditempuh oleh rumah sakit guna untuk memberikan layanan terbaik yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap, memadai dan dilengkapi dengan pekerja kesehatan yang professional salah satunya tenaga keperawatan yang berkualitas dan bermutu. Konsep caring dalam keperawatan adalah fundamental. Perawat dikatakan bermoral jika mereka bertindak menurut aturan yang benar. Caring adalah ide moral keperawatan yang menghasilkan perlindungan, peningkatan dan, pemeliharaan martabat manusia. Tujuan: Menegtahui persepsi klien terhadap perilaku caring perawat dalam praktik keperawatan di ruang melati III RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metode Penelitian: Penelitian kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan teknik interview (wawancara) dengan subjek penelitian adalah klien di ruang Melati III Melani Wahyuningsih 1, Hendra 2 INTISARI Kata kunci: Persepsi klien, Perilaku caring, Praktik keperawatan 1 Peneliti 1 2 Peneliti 2 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jumlah partisipan yang diambil adalah sebanyak tujuh orang. Hasil penelitian: Pengalaman partisipan memberikan gambaran diketahuinya persepsi partisipan terhadap perilaku caring perawat dalam keperawatannya. Penelitian ini mengidentifikasi adanya Lima tema, tema tersebut tergambar berdasar tujuan khusus dari penelitian, yaitu: Berbagai gambaran tentang nilai-nilai kemanusiaan dan perilaku mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi perawat (sistem nilai humanistik dan altruistik), Hubungan saling peracaya dan saling membantu antara klien dan perawat, Meningkatkan dan menerima ekspresi partisipan seutuhnya (positif dan negatif), Dukungan situasi untuk membantu partisipan dalam menyediakan lingkungan yang mendukung, sosiokultural dan spiritual, Pemenuhan kebutuhan dasar partisipan oleh perawat Kesimpulan: Perilaku caring keperawatan perawat dalam keperawatan dinilai sudah dapat memenuhi standar asuhan keperawatan yang berdasar pada lima faktor carative care teori Watson.

PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang memadai semakin meningkat dan turut memberikan warna sehingga memacu rumah sakit untuk memberikan layanan terbaiknya agar tidak dimarginalkan oleh masyarakat. Beberapa upaya yang ditempuh oleh rumah sakit guna untuk memberikan layanan terbaik yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap, memadai dan dilengkapi dengan pekerja kesehatan yang professional salah satunya tenaga keperawatan yang berkualitas dan bermutu. Pelayanan peningkatan kesehatan adalah kunci untuk perawatan kesehatan berkualitas. Beberapa upaya yang ditempuh oleh rumah sakit guna untuk memberikan layanan terbaik yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap, memadai dan dilengkapi dengan pekerja kesehatan yang professional salah satunya tenaga keperawatan yang berkualitas dan bermutu. Konsep caring dalam keperawatan adalah fundamental. Perawat dikatakan bermoral jika mereka bertindak menurut aturan yang benar. Caring adalah ide moral keperawatan yang menghasilkan perlindungan, peningkatan dan, pemeliharaan martabat manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi klien terhadap perilaku caring perawat dari faktor carative care. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : diharapkan dapat memberikan referensi dan tambahan pengetahuan khususnya tentang caring keperawatan, sebagai bahan informasi guna mengambil sikap dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang berdasarkan caring keperawatan dan dapat dijadikan masukan bagi pihak rumah sakit tentang perilaku caring perawat dan sebagai bahan kajian untuk menyusun rencana peningkatan pengetahuan perawat khususnya tentang perilaku caring parawat. METODE PENELITIAN Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan teknik interview (wawancara) dengan subjek penelitian adalah klien di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Subjek/sumber informasi dalam penelitian ini adalah klien di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan untuk dijadikan subjek atau partisipan. Kriteria inklusi yang digunakan dalam menentukan partisipan adalah klien yang dirawat di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Penelitian ini akan dilakukan di rumah sakit di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan Juli 2012. Dalam rangka memenuhi aturan etika penelitian, maka peneliti melakukan serangkaian kegiatan berupa penyusunan proposal penelitian, seminar proposal penelitian dihadapan penguji penelitian, mengajukan ijin penelitian di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, disertai dengan melampirkan proposal penelitian yang akan

dilakukan yaitu tentang persepsi klien terhadap perilaku caring perawat dalam pratik keperawatan, setelah ijin penelitian RSUP Dr Soeradji keluar dan dianggap tidak menyalahi etika penelitian oleh rumah sakit, barulah peneliti melakukan penelitian. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dari klien di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten ruang Melati III. Pelaksanaan penelitian akan dilakukan dengan menggunakan waktu luang klien, yaitu pada saat mereka tidak sedang tidur, tidak dilakukan keperawatan oleh perawat dengan meminta izin terlebih dahulu pada kepala ruang sebagai kepala yang bertanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelayanan keperawatan dalam ruangan tersebut. Peneliti terlebih dahulu akan meminta partisipan untuk mengisi informend consent. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini akan dilakukan dengan teknik wawancara mendalam (indepth interview). Kegiatan pertama yaitu wawancara dengan partisipan. Pemilihan partisipan akan dilakukan dengan meminta ijin kepada partisipan yang bersedia diwawancara yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, serta mengisi pernyataan untuk bersedia menjadi partisipan. Peneliti kemudian akan memulai wawancara dengan pedoman daftar susunan pertanyaan yang telah disiapkan. Sebelum dilakukan wawancara dengan partisipan, peneliti terlebih dahulu akan meminta ijin kepada partisipan agar bersedia menggunakan alat perekam atau tidak. Data yang diperoleh kemudian akan digabungkan dan disusun sesuai dengan urutan pertanyaan pada pedoman wawancara. Hasil data yang diperoleh dianalisis dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara dengan partisipan tentang pengalamannya selama di RSUP Dr Soeradji tirtonegoro Klaten ruang Melati III. Kemudian hasil wawancara didengarkan secara berulang setelah itu dibuat transkrip. Setelah itu peneliti membaca hasil transkrip secara seksama. Dari transkrip pernyataan yang spesifik, mencari makna dari setiap pernyataan yang spesifik dari partisipan. Makna yang diperoleh dari pernyataan dikelompokan kedalam kelompok tema. Kemudian menuangkan tema yang telah dikelompokkan dalam bentuk tulisan. Tema kemudian dilakukan validasi atas hasil tersebut, kepada partisipan untuk selanjutnya menggambungkan data yang muncul selama validasi kedalam suatu tulisan deskripsi. Untuk menjamin kebenaran data yang diperoleh maka peneliti mengkonfirmasi informasi dengan cara credibility yaitu merupakan suatu tujuan untuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas dilakukan kepada partisipan bahwa apa yang terungkap pada transkrip penelitian adalah benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri sebagai klien di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Dalam hal ini peneliti akan memberikan data yang telah ditranskripkan untuk dibaca/didengar ulang oleh partisipan. Jika partisipan mengatakan data tersebut sesuai dengan fenomena yang dialami, maka transkrip dianggap telah memiliki kredibilitas. Hal tersebut diperlukan untuk menjamin bahwa seorang peneliti memiliki netralitas dengan tidak menambahkan unsur lain kedalam pengalaman yang dialami partisipan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakterisitik partisipan pada penelitian ini adalah pria dan wanita, berada pada usia produktif, dengan latar belakang pekerjaan yang bebeda antara lain pegawai negeri sipil, pedagang, petani, pegawai swasta, dan mahasiswa. Semua partisipan tinggal di wilayah Klaten, semuanya beragama Islam. Peneliti mengambil tujuh partisipan, dengan jenis kelamin wanita tiga orang, dan jenis kelamin pria empat orang. Dengan adanya variasi jenis kelamin ini, dapat terlihat pola caring keperawatan perawat dengan berbagai persepsi dari jenis kelamin berbeda dari partisipan. Pada penelitian ini diperoleh lima tema antara lain: 1) membentuk sistem nilai kemanusiaan (humanistik), dengan perilaku lebih mementingkan kepentingan klien daripada kepentingan pribadi perawat (altruistik), 2) hubungan saling percaya dan membantu antara klien dengan perawat, 3) penerimaan perawat terhadap perasaan klien serta memahami perilakunya, 3) perawat dalam mengkaji dan menilai situasi yang untuk selanjutnya dapat menanggulangi situasi klien, 4) perawat dalam membantu memenuhi kebutuhan dasar klien. Penelitian ini mengidentifikasi adanya Lima tema, tema tersebut tergambar berdasar tujuan khusus dari penelitian, gambaran tentang nilai-nilai kemanusiaan dan perilaku mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi perawat tergambar pada tema pertama, sedangkan gambaran akan hubungan saling peracaya dan saling membantu antara partisipan dan perawat tergambar pada tema kedua. Pada tema ketiga partisipan merasa bahwa perawat tidak semuanya dapat menerima dan memahami perasaan atau perilaku partisipan karena disini sebagian dari partisipan menyatakan tidak semua perawat dapat mengungkapkan bahwa mereka dapat menerima ekspresi partisipan seutuhnya. Dukungan situasi untuk membantu partisipan dalam menyediakan lingkungan yang mendukungan, sosiokultural dan spiritual, perawat disini tidak begitu ikut berpartisipasi, tetapi dalam melindungi dan memperbaiki mental partisipan perawat sangat berperan penting di dalamnya terdapat pada tema keempat. Pemenuhan kebutuhan dasar partisipan oleh perawat terdapat pada tema kelima. KESIMPULAN DAN SARAN Berbagai gambaran tentang nilai-nilai kemanusiaan dan perilaku mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi perawat (sistem nilai humanistik dan altruistik). Hal ini dapat dikembangkan melalui pemahaman nilai yang ada pada diri seseorang, keyakinan, interaksi, dan kultur serta pengalaman pribadi. Hubungan saling peracaya dan saling membantu antara klien dan perawat. Hubungan yang harmons haruslah hubungan yang dilakukan secara jujur dan terbuka, tidak dibuat-buat. Perawat menunjukkan sifat empati dengan berusaha merasakan apa yang dirasakan oleh klien dan sikap hangat dengan menerima orang lain secara positif. Meningkatkan dan menerima ekspresi partisipan seutuhnya (positif dan negatif). Perasaan memengaruhi pikiran seseorang; hal ini perlu menjadi pertimbangan dalam memelihara hubungan. Oleh sebab itu, perawat harus menerima perasaan orang lain serta memahami perilaku mereka. Dukungan situasi untuk membantu partisipan dalam menyediakan lingkungan yang mendukung, sosiokultural dan spiritual. Melalui

pengkajian, perawat dapat menentukan penilaian seseorang terhadap situasi dan dapat menanggulanginya. Perawat dapat memberi dukungan situasional, membantu individu mengembangkan persepsi yang lebih akurat, serta memberi informasi sehingga klien menanggulangi masalahnya. Perawat juga harus menyalurkan perasaan nyaman, aman, dan keleluasaan pribadi kepada klien. Pemenuhan kebutuhan dasar partisipan oleh perawat. Hierarki kebutuhan dasar yakni kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), kebutuhan fungsional, kebutuhan integratif, kebutuhan untuk tumbuh, dan kebutuhan untuk mencari bantuan (seeking) ketika individu kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. Manajemen RS Soeradji Tirtonegoro Klaten diharapkan membantu dalam penilaian terhadap kinerja perawat untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan asuhan keperawatan yang berstandar caring keperawatan kepada setiap klien di RS. Bagi Perawat di ruang rawat Melati III agar dapat lebih memaksimalkan dalam pemenuhan keperawatan klien dengan cara caring yang tepat dengan menggunakan teori carative care dari Watson.

DAFTAR PUSTAKA Ajaswarni, T. (2006). Internet. Analisis Tingkat Kepuasaan Klien terhadap Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saifil Anwar Malang. http://www.digilib.ui.acid/opac/themes/libr i2/detail.jsp?id=70768. Diakses tanggal 9 November 2011. Christaliana, I. (2007). Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Perawat di Rawat Inap Badan Rumah Sakit Daerah Blora. Skripsi. STIKES Aisyiyah. Yogyakarta Dewandari, T. (2010). Hubungan Kepuasan Kerja Perawat dengan Pelaksanaan Caring di Ruang Rawat Inap RSUD Tidar Magelang. Skripsi. Universitas Respati Yogyakarta. Simarmata, I, A. (2010). Perilaku Caring Perawat Dalam Melakukan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Potter, P. A. dan Perry. A. G. (2010). Fundamental Keperawatan. Buku 1. Edisi 7. Penerbit Salemba medika: Jakarta