Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan mempunyai banyak bidang ilmu yang dapat dipelajari. Salah satu bidang ilmu tersebut yaitu bidang ilmu linguistik. Linguistik merupakan dasar dalam mempelajari keahlian berbahasa. Ilmu linguistik merupakan ilmu empiris, artinya ilmu tersebut dapat diuji oleh ahli tertentu berdasarkan fakta dan data. Secara umum linguistik lazim diartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Para pakar linguistik deskriptif biasanya mendefinisikan bahasa sebagai satu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer, yang kemudian lazim ditambah dengan yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri (Chaer, 2003:30). Jika ditinjau dari segi sosial, fungsi bahasa adalah sebagai alat interaksi atau alat komunikasi di dalam masyarakat. Kita dapat menyampaikan sesuatu kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Menurut Michel dalam Poedjosoedarmo (2005:33), ada lima fungsi dasar bahasa, yaitu: 1. Fungsi ekspresi 2. Fungsi informasi adalah fungsi untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada orang lain. 1
3. Fungsi eksplorasi adalah penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal, perkara, dan keadaan. 4. Fungsi persuasi adalah penggunaan bahasa yang bersifat mempengaruhi atau mengajak orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara baik-baik. 5. Fungsi entertaimen adalah penggunaan bahasa dengan maksud menghibur, menyenangkan, atau memuaskan perasaan batin. Kelima fungsi dasar ini mewadahi konsep bahwa bahasa alat untuk melahirkan ungkapan-ungkapan batin yang ingin disampaikan seorang penutur kepada orang lain. Di dunia ini banyak sekali jenis bahasa, misalnya Bahasa Indonesia, Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, dan lain-lain. Setiap bahasa mencirikan dan membentuk budaya negaranya masing-masing. Menurut Peodjosoedarmo (2001:16), bahasa itu mempunyai unit-unit yang berbentuk bunyi, kata, dan lain-lain, dan bahwa semuanya itu bekerja berdasarkan rules (aturan, gramatika). Peodjosoedarmo (2001:170) mengatakan bahwa fungsi bahasa beserta variasi-variasinya antara lain ialah sebagai berikut: 1. sebagai alat berkomunikasi (menyampaikan maksud) 2. sebagai alat penyampai rasa santun 3. sebagai penyampai rasa keakraban dan hormat 2
4. sebagai alat pengenalan diri 5. sebagai alat penyampai rasa solidaritas 6. sebagai alat penopang kemandirian bangsa 7. sebagai alat menyalurkan uneg-uneg 8. sebagai cermin peradaban bangsa Seiring dengan semakin majunya era globalilasi, maka kita dituntut untuk dapat menguasai bahasa asing. Untuk memahami tata bahasa asing bukan hal yang mudah, diperlukan ketekunan dan pemahaman mengenai aturan gramatika bahasa tersebut. Apalagi sejak kecil kita telah diperkenalkan dengan bahasa ibu yang memberikan pengaruh besar dalam mempelajari bahasa asing. Akan tetapi di zaman modern seperti sekarang ini, sejak berada di bangku taman kanak-kanak pun generasi muda sudah diperkenalkan dengan bahasa asing. Tentu saja hal ini merupakan nilai plus bagi generasi muda di zaman modern ini. Seiring dengan semakin meningkatnya peminat dalam mempelajari bahasa asing, maka semakin banyak pula lembaga pengajaran bahasa asing baik lembaga formal maupun nonformal. Sebagian besar orang menganggap hanya dengan kursus saja mereka sudah dapat menguasai bahasa asing. Tetapi akan lebih baik jika penguasaan suatu bahasa juga didukung oleh pengetahuan mengenai kebudayaan dari negara tersebut. Melalui pendidikan bahasa asing di universitas, pembelajar tidak hanya diperkenalkan mengenai bahasa negara 3
itu saja, tetapi juga akan diperkenalkan banyak sekali mengenai kebudayaan, adat istiadat, tata krama, dan lain-lain dari negara tersebut. Penguasaan bahasa asing serta memahami kebudayaannya, maka kita akan mempunyai nilai lebih, terutama dalam persaingan di dunia kerja yang semakin ketat. Banyak sekali pilihan bahasa asing yang dapat kita pelajari. Dalam memilihnya tentu kita juga akan memperhatikan kondisi negara tersebut. Bagaimana kemajuan negara tersebut dan apa kelebihannya jika kita dapat menguasai bahasa negara tersebut. Jepang merupakan salah satu negara yang sangat maju, terutama dalam bidang teknologi. Banyak perusahaan Jepang yang telah melebarkan sayapnya ke berbagai negara. Jika kita dapat menguasai dan memahami bahasa dan kebudayaan Jepang, maka telah membuka banyak kesempatan bagi kita untuk berkarir dalam perindustrian Jepang. Apalagi saat ini yang menguasai bahasa Jepang masih sedikit dibandingkan dengan bahasa Inggris. Bahasa Jepang dalam susunan gramatikanya tidak pernah lepas dari penggunaan partikel atau joshi ( 助詞 ) baik dalam komunikasi verbal maupun non verbal. Partikel dalam bahasa Jepang menduduki fungsi yang sangat penting. Tanpa penggunaan partikel dalam bahasa Jepang, maka suatu kalimat tidak dapat terbentuk. Jumlah partikel dalam bahasa Jepang sangat banyak dan beberapa partikel memiliki fungsi lebih dari satu. Banyaknya jumlah partikel tersebut menambah kompleksitas dalam pemahaman bahasa Jepang. 4
Dengan beragamnya fungsi partikel dalam bahasa Jepang, banyak pembelajar bahasa Jepang yang mengalami kesulitan dalam membedakan penggunaan partikel tersebut. Pembelajar sering kali salah dalam penggunaan partikel. Kesalahan dalam pemilihan partikel dan penggunaannya dalam kalimat, dapat mengubah makna dari kalimat tersebut. Sehingga pesan yang ingin disampaikan pembicara tidak dapat tersampaikan dengan baik dan tidak sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pembicara. Selain kesalahan dalam penggunaan partikel, telah disebutkan sebelumnya bahwa beberapa partikel dalam bahasa Jepang memiliki lebih dari satu fungsi. Oleh karena itu melalui skripsi ini penulis akan menganalisis salah satu partikel dalam bahasa Jepang yang tergolong dalam setsuzokujoshi ( 接続助詞 ) yaitu setsuzokujoshi ( 接続助詞 ) ~ て. 1.2 Rumusan Permasalahan Dalam skripsi ini, penulis ingin menganalisis berbagai fungsi setsuzokujoshi ( 接続助詞 ) ~ て yang memiliki fungsi lebih dari satu. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Dalam skripsi ini, penulis akan menganalisis mengenai fungsi setsuzokujoshi ( 接続助詞 ) ~ て dengan korpus data berupa novel yang 5
berjudul Iruka karya Yoshimoto Banana yang diterbitkan di Jepang pada tahun 2006. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman fungsi setsuzokujoshi ( 接続助詞 ) ~ て dalam novel yang berjudul Iruka. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah agar pembaca dapat mengetahui lebih jauh berbagai fungsi setsuzokujoshi ( 接続助詞 ) ~ て sehingga dapat menambah wawasan pembaca mengenai keanekaragaman fungsi partikel dalam bahasa Jepang. 1.5 Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan oleh penulis adalah metode kepustakaan dan metode deskriptif analitis. Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data melalui data-data tertulis yang memiliki relevansi dengan masalah yang sedang diteliti penulis. Data-data akan dikumpulkan melalui buku-buku yang ada di Perpustakaan Universitas Bina Nusantara, Japan Foundation, dan buku-buku koleksi pribadi penulis. Setelah mengumpulkan data-data tertulis yang diperlukan, maka dengan menggunakan metode deskriptif analitis penulis akan menjelaskan suatu 6
masalah dengan menata dan mengklasifikasikannya berdasarkan data yang telah terkumpul. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam pembahasan skripsi ini, penulis akan menyajikannya dalam lima bab, masing-masing bab akan terdiri dari sub-bab. Bab 1 Pendahuluan, pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penulisan skripsi, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2 Landasan Teori, dalam bab ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis partikel dan beberapa teori mengenai setsuzokujoshi ( 接続助詞 ) ~ て. Bab 3 Analisis Data, dalam bab ini penulis akan menganalisis data melalui novel yang berjudul Iruka dengan menggunakan teori-toeri yang ada dalam bab 2. Bab 4 Simpulan dan Saran, penulis memberikan simpulan dan saran dari seluruh hasil dan data yang diperoleh. Bab 5 Ringkasan, berisi ringkasan dari seluruh data dan hasil analisis yang diperoleh. 7