BAB II KERUNTUHAN DEMAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB II LATAR BELAKANG TERJADINYA KONFLIK DI KERAJAAN DEMAK

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Konflik yang terjadi di kerajaan Demak berhubungan erat dengan

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

BAB IV AKHIR KONFLIK TAHUN 1549

PERKEMBANGAN POLITIK KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA ( KERAJAAN DEMAK, PAJANG dan MATARAM ISLAM )

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

KONFLIK POLITIK KERAJAAN DEMAK SETELAH WAFATNYA SULTAN TRENGGONO TAHUN ABSTRAK

BAB III ASAL USUL SULTAN HADIWIJAYA

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

KONFLIK POLITIK KERAJAAN DEMAK SETELAH WAFATNYA SULTAN TRENGGONO TAHUN SKRIPSI. Oleh Muhammad Yusuf Mahfud

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA

PERLAWANAN SUTAWIJAYA TERHADAP SULTAN HADIWIJAYA DARI PAJANG TAHUN 1578

PERAN JAKA TINGKIR DALAM MERINTIS KERAJAAN PAJANG M

BAB III SEJARAH KERAJAAN KALINYAMAT

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar!

BAB I PENDAHULUAN. Tengah. Jepara adalah salah satu daerah terpenting di Jawa pada saat itu. Dalam

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam

BAB IV PENYERANGAN DEMAK TERHADAP PORTUGIS. Jatunnya Malaka pada tahun 1511 M oleh orang-orang Portugis

BAB III MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN. ditemukan peninggalan-peninggalan bangunan tembok, tetapi banyak di antara

BAB II KERAJAAN MATARAM ISLAM

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

NASKAH DRAMA SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN DEMAK

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONDISI POLITIK TUBAN SEBELUM ABAD KE-17 M Ha, dilengkapi dengan wilayah laut seluas ± km 2.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

LAMPIRAN RINGKASAN CERITA SERAT SITI JENAR

Untung Suropati. Untung Bersekutu Dengan VOC

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Terlebih bila, sudah dihadapkan oleh beberapa orang ahli.

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Invasi adalah sebuah istilah politik yang berarti usaha penyerangan

PEDOMAN PRAKTIKUM KULIAH KERJA LAPANGAN II. Oleh : Drs. YB Sudjiman

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian. A. Sekda DIY

BAB III PROSES TERJADINYA KONFLIK

Kemudian dari penelitian para ahli terdapat beberapa teori mengenai kemungkinan alur masuknya agama Islam ke Nusantara :

BAB I PENDAHULUAN. oleh penguasaan bangsa Portugis atas Malaka. Sebenarnya, kedatangan mereka

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM AWAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

RATU KALINYAMAT PENGUASA WANITA JEPARA TAHUN

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung MODUL 2 BAHASA INDONESIA XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH :

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

I.PENDAHULUAN. Majapahit adalah salah satu kerajaandi Indonesia yangberdiri pada tahun 1293-

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. historis berasal dari bahasa latin istoria yang memiliki arti kota istoria yaitu kota ilmu di

Sunan Ampel memiliki silsilah hingga sampai ke Nabi Muhammad SAW, yaitu : * Sunan Raden Sayyid Ahmad Rahmatillah bin

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

ARYA PENANGSANG GUGUR: ANTARA HAK DAN PULUNG KRATON DEMAK BINTARA. Ahmad Nurhamid 1

TRANSFORMASI ISLAM KULTURAL KE STRUKTURAL (STUDI ATAS KERAJAAN DEMAK)

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

BAB I PENDAHULUAN. yang berlakon dengan unsur-unsur utama dialog, tembang, dan dagelan.

BAB IV HASIL AKHIR MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN. pada awal penyerangan terhadap Blambangan, mampu menahan serangan Sultan

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

Prosa Tradisional (Hikayat Upu Daeng Menambun) Sinopsis. Bab III

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

BAB V PENUTUP A. Simpulan

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

C. Masa Kerajaan Islam

Kerajaan Selaparang. Berdirinya Selaparang

PERLAWANAN SUTAWIJAYA TERHADAP SULTAN HADIWIJAYA DARI PAJANG TAHUN (Skripsi) Oleh : LUSIANA

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

Kenali Sejarah INTIMA` DALAM JAMAAH. 17 Mei 2017 Shah Alam.

Oleh : Chusnul Hayati Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Semarang. Abstract

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

Gambar 1. Peta Kerajaan Samudera Pasai Sumber: idsejarah.net

BAB III MATARAM PADA MASA SULTAN AGUNG (RAJA KETIGA KERAJAAN ISLAM MATARAM) A. KONDISI KERAJAAN ISLAM MATARAM PADA MASA

ASAL MULA DESA TALAKBROTO

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

RATU KALINYAMAT : RATU JEPARA YANG PEMBERANI. Oleh : Chusnul Hayati Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. ungkapannya (Sudjiman, 1990:71). Sastra juga dapat digunakan oleh semua yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

POLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG ( ) ABSTRAK

BAB II SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI JEPARA. utara Pulau Jawa sudah ada sekelompok penduduk yang diyakini orang-orang itu

Kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku

KIDUNG RANGGALAWE : PEMBERONTAKAN KEKUASAAN KIDUNG RANGGALAWE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah

8. Apa perjuangan beliau? 9. Apa strategi beliau dalam mengusir penjajah? 10. Apa sikap yang harus diambil dari para pahlawan?

Transkripsi:

10 BAB II KERUNTUHAN DEMAK A. Sultan Trenggana Penguasa Terakhir Demak Sultan Trenggana merupakan Sultan ke-3 dari Kesultann Demak. Sultan Trenggana merupakan penerus Adipati Yunus, yaitu kakaknya yang terlebih dulu menjadi Sultan menggantikan Raden Patah. Masa pemerintahan Sultan Trenggrana berlangsung selama 25 tahun, yaitu dari tahun 1521-1546. 11 Menurut perkiraan Pires, Tranggana lahir pada tahun 1483. Musafir Portugis itu, pada sekitar tahun 1515 ketika mengumpulkan bahan-bahan untuk menyusun bukunya Suma Oriental, tidak mempunyai penilaian tinggi terhadap penguasa ketiga Demak ini. Ia berpendapat bahwa Raja tersebut terlalu memanjakan diri dengan kenikmatan keputren, ia hidup mewah dan berfoya-foya dan mengabaikan urusan kenegaraannya. 12 Permaisuri Sultan Trenggana ada dua : Putri Nyai Ageng Malaka dan Putri Sunan Kalijaga, Putra-putri Sultan Trenggana : a. Ratu Mas Pembayan b. Panembahan Prawata c. Ratu Mas Pamantingan 11 Slamet Muljana. Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara. (Jogjakarta : LKis, 2009), hal. 261. 12 De Graaf, Pigeaud. Kerajaan-Kerajaan Islam Pertama di Jawa: kajian Sejarah Politik Abad ke-15 dan ke-16. seri terjemahan. (Jakarta : Grafiti pers, 1985), hal. 85. 10 1

11 d. Ratu Mas Kalinyamat e. Ratu Mas Arya Ing Surabaya f. Ratu Mas Katambang g. Ratu Mas Cempaka = istri Jaka Tingkir h. Panambahan Mas Ing Madiun i. Ratu Mas Sekar Kedaton 13 Sepeninggal Pangeran Sabrang Lor yang tidak memiliki penerus, maka pada tahun 1521 terjadi perebutan takhta antara kedua adiknya, yaitu Raden Kikin dan Raden Trenggana. Putra sulung Trenggana yaitu Raden Mukmin (nama kecil Sunan Prawoto) mengirim utusan membunuh Raden Kikin di tepi sungai. Sejak itu Raden Kikin terkenal sebagai Pangeran Sekar Seda ing Lepen (artinya, "bunga yang gugur di sungai"). Dari konflik di atas, maka perebutan kekuasaan ini berlanjut pada saat Sultan Trenggana meninggal. Perebutan kekuasaan terjadi antara sunan Prawata (anak Sultan Trenggana dan Arya Panangsang (anak dari Raden Kikin) yang dibunuh oleh orang suruhan Sunan Prawata. Kedua belah pihak sama-sama menganggap dirinya sebagai pewaris tahtah kesultanan. Baik Raden Kikin dan Sultan Trenggana adalah sama-sama keturunan dari Raden Patah, sehingga ketika Pangeran Sabrang Lor atau Adipati Yunus tidak memiliki penerus, maka kedua 13 Purwadi. The History of Javanese Kings-Sejarah Raja-Raja Jawa. (Yogjakarta : Ragam Media, 2010), hal 275.

12 belah pihak saling memusnahkan saingan mereka dalam mendapatkan posisi sebagai Sultan. 14 Berita kematian Sultan Trenggana ditemukan dalam catatan seorang Portugis bernama Fernandez Mendez Pinto. Pada tahun 1546M Sultan Trenggana menyerang Panarukan, Situbondo yang saat itu dikuasai Blambangan. Sunan Gunung Jati membantu dengan mengirimkan gabungan prajurit Cirebon, Banten, dan Jayakarta sebanyak 7.000 orang yang dipimpin Fatahillah. Mendez Pinto bersama 40 orang temannya saat itu ikut serta dalam pasukan Banten. 15 Pasukan Demak sudah mengepung Panarukan selama tiga bulan, tapi belum juga dapat merebut kota itu. Suatu ketika Sultan Trenggana bermusyawarah bersama para adipati untuk melancarkan serangan selanjutnya. Putra Bupati Surabaya yang berusia 10 tahun menjadi pelayannya. Anak kecil itu tertarik pada jalannya rapat sehingga tidak mendengar perintah Trenggana. Trenggana marah dan memukulnya. Anak itu secara spontan membalas menusuk dada Trenggana memakai pisau. Sultan Demak itu pun tewas seketika dan segera dibawa pulang meninggalkan Panarukan. 16 14 Agus Wahyudi. Joko Tingkir : Berjuang Demi Taktha Pajang. Yogjakarta : Penerbit Narasi, 2009. hal.37. 15 H.J.de Graaf dan T.H. Pigeaud. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2001. 16 Ibid., hal. 89.

13 B. Konflik Demak Awal dari konflik yang terjadi di Demak berawal saat Sultan kedua Sabrang Lor (Pati Yunus) tidak memiliki putra. Sehingga ketika ia meninggal terjadi pertentangan dalam keluarga tentang siapa yang berhak naik tahktha. Berawal dari sinilah konflik di mulai. Pangeran Sekar yang seharusnya lebih berhak menduduki jabatan karna lebih tua setelah meninggalnya pangeran Sabrang Lor. Namun putra ke tiga ini dipandang kurang cakap atau kurang memenuhi syarat, sehingga Pangeran Trengganalah yang di angkat sebagai Sultan berikutnya. Pangeran Trenggana dipandang lebih cakap dalam menjalankan pemerintahan. 17 Sunan Kudus tidak puas dengan keputusan ini. baginya Pangeran Sekar sudah dizalimi. Menurutnya memang pangeran Sekarlah yang seharusnya menjadi Sultan pengganti Sabrang Lor. Atas putusan yang dianggap tidak menguntungkannya maka pangeran Sekar (dalam beberapa referensi juga disebut pangeran Kikin) telah menyiapkan taktik untuk menempatkan anaknya sebagai pengganti Sultan Trenggana nantinya. Anak Pangeran Sekar atau Pangeran Kikin bernama Arya Panangsang. Arya Panangsang berguru kepada Sunan Kudus dan menjadi Murid kesayangannya. Arya Panangsang menjadi orang yang sakti luar biasa. Pangeran 17 Agus Wahyudi. Joko Tingkir : Berjuang Demi Taktha Pajang.( Yogjakarta : Penerbit Narasi, 2009), hal.84.

14 Sekar bangga kepadanya, dia tinggal tunggu waktu untuk menjadikan anaknya sebagai pengganti Sultan berikutnya. Sultan Trenggana yang telah mencium gelagat buruk ini, menyiapkan strategi untuk mempertahankan kekuasaan dengan Sunan Prawata sebagai penggantinya. Maka keduanya melakukan langkah-langkah antisipasi untuk menangkal kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi, yaitu naiknya arya panangsang sebagai Sultan. Langkah awal yang dilakukan oleh Sunan Prawata adalah menyingkirkan musuhnya ini, maka persaudaraanpun punah oleh ambisi kekuasaan. Dengan dalih mengamankan Negara dan supaya umat tidak kacau maka pangeran Sekar dibunuh oleh Ki Surayata atas perintah Pangeran Prawata. Dia dibunuh di tepi Sungai setelah Sholat Jum at. Pembunuhan ini adalah awal dari pembunuhan yang beruntut pada peristiwa bunuh membunuh. Sepeninggal Sultan Trenggana, Raden Mukmin naik taktha namun keahliannya dalam berpolitik kurang mahir. Raden Mukmin lebih memilih hidup sebagai ulama ketimbang sebagai raja. Melalui tangan Raden Mukmin, pusat pemerintahan kota Bintoro dipindahkan ke bukit Prawata (desa Prawoto, Sukolilo, Pati), Jawa Tengah. Sejak itu, Raden Mukmin dikenal dengan sebutan Sunan Prawoto. Menurut catatan Manuel Pintu dari Portugis, Sunan Prawoto pernah berencana meng-islamkan seluruh Jawa dan ingin berkuasa seperti Sultan Turki. Selain itu, Sunan Prawoto berniat menutup jalur beras ke Malaka dan

15 menaklukkan Makasar. Namun berkat bujukan Pinto, rencana Sunan Prawoto itu berhasil digagalkan. Manuel Pinto berusaha supaya raja membuang pikiran tersebut karena khawatir kalau-kalau ekspedisi tentara Jawa akan merugikan Pastor Vicente Viegas yang pada waktu itu juga sedang berusaha memperkenalkan Agama Kristen di Sulawesi Selatan. Dari berita-berita Manuel Pinto, dapat ditarik kesimpulan bahwa Raja Jawa itu mengetahui sedikit mengenai perkembangan politik di Eropa. Pada tahun 1547 Sultan Sulaiman I telah mengkonsolidasikan penduduknya di daerah-daerah Hungaria dengan mengadakan perjanjian dengan Kaisar Karel V. Ia seorang pahlawan agama Islam. 18 Memang cita-cita Sunan Prawoto tidak pernah terlaksana. Sunan Prawoto lebih banyak menghabiskan waktu sebagai ahli agama ketimbang mempertahankan kekuasaannya. Hingga satu persatu daerah bawahannya, seperti : Banten, cirebon, Surabaya, dan Gresik berkembang bebas tanpa sepengendali pemerintahan Demak. Menjelang akhir pemerintahannya, Sunan Prawoto dalam kelengahan. Arya Panangsang (berstatus sebagai Bupati Jipang) yang merupakan pesaing 18 H.J.De Graaf dan T.H. Pigeaud. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2001), hal. 89.

16 lama mulai berulah. Berkat perintah Sunan Kudus, Arya Panangsang berhasrat membunuh Sunan Prawoto melalui tangan Rangkud. 19 Suatu malam, Rangkud menyusup ke ruang peraduan Sunan Prawoto. Menikamkan pedang ke dada Sunan Prawoto hingga tembus ke tubuh Istrinya. Melihat Istrinya tewas bersimbah darah, Sunan Prawoto Geram, lalu melemparkan keris bethok ke dada Rangkud hingga tewas, seketika Sunan Prawoto juga Tewas. Sultan Prawoto meninggalkan seorang anak, ia adalah Arya Panggiri yang kemudian diasuh oleh bibinya, yaitu Ratu Kalinyamat setelah Dewasa Arya Panggiri menjadi menantu Hadiwijaya dan diberi kekuasaan wilayah Demak. Nyi Kalinyamat akhirnya menahan dendam kepada Arya panangsang, untuk itu Nyi Kalinyamat meminta bantuan Jaka Tingkir atau Hadiwijaya sebagai iparnya untuk membalaskan dendamnya. Demi membalaskan kematian saudaranya Sunan Prawoto dan Suaminya yang ikut terbunuh juga oleh Arya Panangsang untuk melenyapkan pesaing menjadi Sultan Demak. Akhirnya dengan Persekutuan antara Joko Tingkir, Ki Ageng Pamanahan, Raden Sutawijaya (Putra Ki Ageng Pamanahan) dan Ki Panjawi, maka Arya Panangsang Dikalahkan. Jaka Tingkirlah kemudian sebagai penerus Demak yang kemudian memindahkan kekuasaanya ke Pajang. 20 19 Krisna Bayu Adji. Ensiklopodi Raja-Raja Jawa Dari Klingga Hingga Kasultanan Yogyakarta: Mendedah Kisah dan Biografi Para Raja Berdasar Fakta Sejarah. (Yogjakarta : Araska, 2011), hal. 156. 20 Ahwan Mukarrom. Kerajaan-Kerajaan Islam Indonesia.( Surabaya : Jauhar, 2010), hal. 34.

17 Konflik yang terjadi di Demak ternyata juga melibatkan wali Jawa, Sunan Kudus berpihak kepada Arya Panangsang sedangkan Sunan Kalijaga berada pada pihak Jaka Tingkir atau Hadiwijaya. 21 C. Faktor-Faktor Penyebab Keruntuhan Demak Suatu Kesultanan meskipun telah besar, namun tetap saja memiliki beberapa kekurangan yang berakibat pada keruntuhan suatu dinasti. Ini adalah beberapa kelemahan Demak yang akhirnya dapat membubarkan Kerajaan Islam pertama dan telah hampir menguasai seluruh wilayah Jawa. Menurut Slamet Muljana kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai berikut : a. Kurang pandai menarik simpati rakyat Para Sultan Demak tidaklah pandai menarik simpati rakyatnya. Raden Patah, sejak awal berdirinya kerajaan terlalu mengandalkan kekuatan orangorang Tionghoa Islam atau yang bukan Islam yang tinggal menetap di beberapa Pelabuhan untuk perdagangan. Raden Patah bercita-cita membangun Negara Maritim, maka perhatiannya dicurahkan untuk pembuatan pelabuhan dan kapal-kapal demi suatu armada yang tangguh. b. Fokus terhadap Negara Maritim Demak berfokus kepada perang dengan portugis yang datang ke Indonesia untuk mencari rempah. Demi monopoli dagang, maka Demak berperang dengan Portugis memperebutkan pelabuhan-pelabuhan penting 21 Ibid, hal. 34

18 jalur perdagangan. Tetapi sayangnya pelabuhan Malaka terlebih dahulu dikuasai oleh Portugis dan Demak tidak mampu menyerang pertahanan benteng Portugis yang telah dibangun di Malaka. Maka waktunya hanya dipakai untuk menghadang kekuatan Portugis, Negara Maritim dan monopoli rempah, sehingga tidak memiliki waktu untuk memikirkan dan mengambil hati rakyatnya. c. Terlalu mengandalkan Bangsa Tionghoa Raden Patah atau Jin Bun adalah keturunan Brawijaya V penguasa terakhir Majapahit dari Ibu yang berdarah China. Maka mungkin Jin Bun merasa sebangsa dengan China, itulah sebabnya Jin Bun dalam Sikapnya lebih berpihak kepada Rakyat Tionghoa yang tinggal di pelabuhan-pelabuhan. Akan tetapi kekuatan orang China sangatlah sedikit seandainya jika dibandingkan dengan Rakyat lokal (Jawa). Demikianlah yang membuat kekuatan Demak tidak cukup memiliki power, hal ini dapat merugikan kekuatan Demak sendiri. 22 Akibat kelalaian Jin Bun Merangkul Rakyat pedalaman, Demak akhirnya kehilangan simpati rakyat. Tenaga rakyat tidak mampu lagi didaya gunakan untuk kepentingan kemenangan Kerajaan. 22 Slamet Muljana. Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara. (Jogjakarta : LKis, 2009), hal 239.

19 d. Perbedaan Madzhab bangsawan dan rakyat Perbedaan mewarnai pula dalam masalah pelik di Demak. Sultan Demak dan para pengikutnya menganut Madzhab Hanafi, seperti yang diajarkan oleh Sunan Ngampel Alias Bong Swi Hoo. 23 Namun sebagian besar rakyat bekas kerajaan Majapahit masih tetap memeluk Hindu. Daerah pasuruan dan Panarukan tetap merupakan daerah agama Hindu, tidak tunduk kepada Demak. Beberapa Pembesar yang masuk Islam, seperti Ki Ageng Pengging, Ki Ageng Tingkir, Ki Ageng Butun, dan Ki Ageng Siti Ngerang memeluk agama Islam yang diajarkan oleh Syeikh Siti Jenar. e. Sengketa Keluarga Yang paling melemahkan adalah sengketa keluarga yang terjadi diantara keturunan Raden Patah. Raden Patah yang memiliki beberapa anak laki-laki dari ibu yang berbeda-beda yang membuat perebutan semakin sengit. Penobatan Adipati Yunus alias Yat Sun tidak mengalami kesulitan, Karena Yat Sun adalah putra mahkota sulung. Tetapi, stelah Yat Sun mangkat tanpa meninggalkan putra, timbul berbagai masalah. Para putranya mulai berebut kekuasaan, Raden Kikin atau Raden Sekar atau Pangeran Seda Lepen lebih tua daripada Sultan Trenggana akan tetapi Sultan Trenggana lahir dari Istri Pertama, sedangkan Pangeran Seda Lepen lahir dari Istri ke tiga. Hal 23 Ibid, hal.241

20 inilah yang menimbulkan keruwetan dan pembunuhan berkepanjangan demi memiliki Takhtha kerajaan. Itulah beberapa sebab yang membuat keadaan Demak terpuruk, maka dinasti Jin Bun berakhir tahun 1546M. Jika dihitung maka masa kejayaannya hanyalah 71 tahun sejak awal pembangunannya. Pada tahun itu juga, berdirilah kesultanan baru di Pajang, di sebelah barat kota Surakarta Sekarang. Kesultanan Demak diruntuhkan oleh keturunan Majapahit pula, karena Sultan Hadiwijaya adalah anak dari Ki Ageng Pengging dan sebagai Cucu dari Bupati Dayaningrat yang merupakan menantu dari Prabu Brawijaya V (Wikramawardhana). Dengan berakhirnya kekuasan Demak, maka pemerintahan dipindah ke Pajang di daerah pedalaman dengan tidak membangun Armada baru lagi bahkan tidak menguasai pelabuhan- pelabuhan. 24 24 Slamet Muljana. Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara. (Jogjakarta : LKis, 2009), hal 247.