BAB I PENDAHULUAN. banyak diketahui. Tsuyoshi Kato seorang peneliti Minangkabau terkemuka, sepakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KESIMPULAN. dalam karirnya sebagai pedagang. Sepak terjang Asril Manan selama berdagang

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. BAPPEDA Kota Padang, tentang Penyusunan Masterplan Pasar raya dan Pasar Tradisonal Kota Padang, 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan sebaik-baiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan salah satu penelitian yang bertujuan untuk merekonstruksi kembali

BAB I PENDAHULUAN. rasakan atau yang mereka alami. Menurut Damono (2003:2) karya sastra. selama ini tidak terlihat dan luput dari pengamatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB III. Metodelogi Penelitian. Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat terjadinya interaksi antara individu dengan individu lain dalam

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi umumnya bermatapencarian sebagai petani. Adapun jenis tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan sosial (mengusahakan bantuan seperti, sekolah, rumah sakit dan sebagainya). 1 Keberadaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

BAB I PENDAHULUAN. Islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang sangat penting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan menekankan pelajaran agama, baik yang sudah di tambah pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah salah satu individu yang menjadi bagian dari ciptaan-

BAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti

III. METODE PENELITIAN. Profesor Sartono Kartodirdjo berpendapat tentang metode penelitian historis sebagai

III. METODE PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XII

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sehingga kita dapat memberikan arti atau makna terhadap tindakan-tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar turut menyumbang pengusahapengusaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan. hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang

BAB II. BIOGRAFI KANG ASEP PERMATA BUNDA DALAM KONTEKS BUDAYA SUNDA DI SUMATERA UTARA

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1 Oleh: Sudrajat, M. Pd. 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB III METODE PENELITIAN

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya orang Minangkabau dikenal sebagai orang yang pandai berdagang, akan tetapi bagaimana kepandaian mereka berdagang sesungguhnya tidak banyak diketahui. Tsuyoshi Kato seorang peneliti Minangkabau terkemuka, sepakat dengan J.C. Van Leur (seorang sejarawan Belanda, yang juga peneliti Minangkabau) bahwa orang Minangkabau sejak masa lampau pada umumnya memiliki apa yang disebut sebagai jiwa dagang dan kebiasaan merantau yang tidak dimiliki oleh semua suku bangsa di Nusantara. 1 Ranah Minang merupakan daerah yang cukup banyak mencetak wirausahawan (entrepreneur) di Indonesia, mulai dari usaha skala kecil hingga besar. Karakteristik jiwa kewirausahaan yang inovatif, sudah mendarah daging dalam diri setiap orang Minangkabau. Hal ini hendaknya bisa menjadi contoh bagi pengusaha dalam negeri, terutama dari sisi strategi, kreativitas, dan pola pikir masyarakat Minangkabau dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. 2 Biografi tokoh-tokoh orang terkemuka di Indonesia sudah banyak yang ditulis. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa seakan-akan yang dalam perjuangan dan pembangunan bangsa itu adalah tokoh politik, kalangan atas atau 1 Tsuyoshi Kato, Rantau Pariaman Dunia Saudagar Pesisir Minangkabau Abad XIX dalam Akira Nagazumi. Indonesia Dalam kajian Ekonomi Sarjana Jepang : Perubahan Sosial Ekonomi Abad XIX dan Berbagai Aspek Nasionalisme. (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1986), hlm. 77-115 2 Ibid 1

orang besar, atau tokoh sosial budaya saja. Kenyataannya banyak peranan datang dari kalangan bawah atau orang kecil yang mempunyai andil besar dalam memberikan kesejatraan pada masyarakat banyak, dengan perkembangan usaha, baik di tingkat lokal maupun Nasional seperti halnya seorang pengusaha atau wiraswasta. 3 Asril Manan lahir di Maninjau Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, pada tanggal 07 Mei 1948, yang sekarang berumur 68 tahun. 4 Asril Manan dibesarkan dari keluarga yang sederhana dengan lima orang bersaudara. Asril Manan adalah anak ke empat dari lima bersaudara, dari tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki. Ibunya bernama Mardiah Salim dan ayahnya bernama Abdul Manan, yang berasal Maninjau kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Usaha yang dimulai dari ayahnya sehingga lingkungan masa kecil Asril Manan berpengaruh cukup besar dalam membentuk mental dan jiwa dagangnya dalam dunia perdagangan. Asril Manan mengenal dunia perdagangan semenjak ia masih kecil. Asril Manan pada masa kecilnya ikut membantu orang tuanya dalam dunia perdagangan yang pada saat itu orang tuanya mempunyai usaha menjual pakaian. 5 Asril Manan bergaul dan bermain dengan siapa saja tidak meliat status sosial orang lain. Asril Manan hidup dalam keluarga yang sederhana dan agamis, usaha berjualan pakaian yang dimulai dari ayahnya mengakibatkan Asril Manan mengenal usaha ini sejak kecil. Usaha berjualan pakaian orangtua Asril Manan ini dimulai sejak tahun 1960 di Bukittinggi. Dunia usaha yang ia kenal sejak kecil begitu melekat 3 Ibid 4 Kartu Tanda Penduduk, Asril Manan. 5 Wawancara dengan Asril Manan, Jalan Bypass Km 13 Sungai Sapiah Kuranji Padang 22 Februari 2016 pukul 01.30. 2

dalam diri Asril manan sehingga membentuk kepribadiannya untuk terus berusaha melanjutkan usaha orangtuanya. Asril Manan menghabiskan masa remajanya di Padang. Setelah tamat SR (Sekolah Rakyat) Teladan Nagari Kilangan Tanjung Raya Maninjau pada tahun 1961 orangtua Asril Manan pindah ke Padang. Asril Manan pun melanjutkan pendidikannya ke SMP 1 Padang, setelah tamat SMP tahun 1964 Asril Manan tidak melanjutkan sekolah. Ia lebih memilih untuk membantu orang tuanya. Hal ini karena melihat kondisi orang tuanya yang sudah tua pada saat itu berumur 52 tahun dan tidak sanggup lagi untuk melanjutkan usahanya karena sakit. Ia lebih memilih untuk menggantikan ayahnya berdagang. Asril Manan menikah pada tahun 1974 dengan Nirwati dan memiliki 6 orang anak yakni dua orang laki-laki dan empat orang perempuan, setelah orangtuanya sudah tidak mampu lagi untuk berjualan pakaian Asril Manan meneruskan usaha orang tuanya dengan fokos berjualan pakaian pada tahun 1974 di Pasar Raya Padang dengan berdagang di kaki lima. Asril Manan memulai usaha pakaian ini dari bawah berkat keuletan, ketekunan dan kerja kerasnya Asril Manan mampu mengelola usaha pakaian dan pada akhirnya berkembang. Usaha pakaian Asril Manan berkembang dengan pesat hal ini dapat dibuktikan dari ia berdagang di kaki lima, mampu menyewa kios-kios dan mempunyai toko sendiri. Hal lain yang menarik untuk ditulis biografi seorang Asril Manan ialah ia seorang yang tidak menamatkan sekolahnya tetapi mampu 3

mengembangkan usaha orang tuanya menjadi berkembang pesat. Hal lain yang menarik untuk diangkat sebuah biografi dari Asril Manan, walaupun ia hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak membuat ia berhenti untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Biografi Asril Manan ini ditulis karena melihat sosok kepribadiannya yang ulet, rajin dan disiplin. Hal ini terbukti dengan kemampuannya memperbaiki hidup ke arah yang lebih baik. Keadaan ekonomi keluarga yang kekurangan tidak menyurutkan niat Asril Manan untuk terus berusaha mengembangkan usaha orangtuanya. Selama meneruskan usaha oeang tuanya Asril Manan mampu memperbaiki perekonomian keluarganya, ia juga mampu menyekolahkan adik-adiknya. 6 Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan penelitian mengenai biografi H. M. Asril Manan yang merupakan seorang pengusaha yang berhasil. Biografi ini melihat dan menguraikan tentang kehidupan Asril Manan dari sebuah H. Asril Manan Biografi Seorang Pengusaha Di Kota Padang Tahun 1948-2009 B. Batasan dan Rumusan Masalah Supaya penelitian ini lebih terfokus, maka perlu ditetapkan batasan permasalahannya. Hal ini melihat bagaimana perkembangan usaha seorang Asril Manan, dalam pembahasan proposal ini akan memaparkan sesuai dengan ruang lingkup penulis yang terbatas di wilayah Sumatra Barat, tetapi lebih banyak 6 Wawancara dengan Asril Manan, Jalan Bypass Km 13 Sungai Sapiah Kuranji Padang 22 Februari 2016 pukul 01.30. 4

memfokuskan perhatian pada kota Padang karena disanalah Asril Manan menghabiskan waktu dan disana karirnya berkembang. Untuk lebih memfokuskan masalah ini, agar lebih jelas dan terarah maka dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang keluarga dan kehidupan rumah tangga Asril Manan? 2. Apakah fakto yang mendorong berdirinya usaha Asril Manan? 3. Bagaimana perkembangan usaha Asril Manan setelah dialihkan kepada anakanaknya? Menurut Taufik Abdullah batasan masalah ada tiga lingkup yang menjadi perhatian antara lain: lingkup spasial, lingkup temporal dan lingkup ke ilmuan. Karena sejarah akan berbicara tentang manusia, waktu dan tempat sehingga secara metodologi bisa di pertanggung jawabkan. 7 Ada pun batasan spasial yang membicarakan tentang batasan tempat penelitian sebuah karya ilmiah ini, peneliti mengambil tempat dimana Asril Manan kelahiran dan dibesarkan, dan tempat ia mengembangkan Usahanya. Batasan temporal penelitian mengambil dari tahun 1948 pada tahun tersebut Asril Manan lahir. Sedangkan untuk batasan akhir penelitian mengambil sampai 1979). hlm. 10. 7 Taufik Abdullah, Sejarah Lokal di Indonesia. (Yogyakarta: Gajah Mada university Press. 5

tahun 2009 karena pada masa itu Asril Manan menyerahkan usahanya kepada anakanaknya. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Didalam tujuan penelitian ini penulis memberikan gambaran terhadap perumusan masalah yang akan dibahas atau menjadi pembahasan pada penelitian sejarah ini Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan bagaimana latar belakang kehidupan keluarga dan kehidupan rumah tangga Asril Manan. 2. Menjelaskan bagaimana latar belakang berdirinya usaha Asril Manan. 3. Menjelaskan bagaimana perkembangan usaha Asril Manan setelah di alihkan kepada anak-anaknya Sesuai dengan tujuan di atas maka manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang keluarga dan kehidupan rumah tangga Asril Manan. 2. Untuk mengetahui perkembangan dan latar belakang berdirinya usaha Asril Manan 3. Manfaat selanjutnya adalah tulisan ini bisa dijadikan sebagai tinjauan pustaka bagi penelitian selanjutnya mengenai biografi Tokoh 6

D. Tinjauan Pustaka 1. Studi Relevan Banyak karya yang telah membahas tentang tema yang sejenis atau biografi seorang tokoh dari aspek-aspek yang berbeda seperti dari aspek pemerintahan, politik, ekonomi dan sosial. Pada kesempatan ini saya mencoba untuk meneliti sebuah biografi Asril Manan, tetapi dalam hal ini buku yang terkait atau menulis lansung tentang biografi Asril Manan belum ada yang menulis. Merry Kurniawa dalam bukunya H. Syukri Doktor Tampa Sekolah Profesor Nan Tak Pernah Kuliah. Dijelaskan dalam buku ini diangkat biografi tokoh seorang Syukri yang tidak menamatkan sekolahnya tetapi masih bisa menjadi seorang Doktor yang sangat berhasil, hal ini juga dialami oleh Asril Manan ia seorang tokoh yang tidak menamatkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi. Asril Manan hanya lah seorang tamatan SMP tetapi ia berhasil mengembangkan usahanya. 8 Dalam buku lain ditulis oleh Nanang Qasim Yusuf Jejak-jejak makna Basrizal Koto. Dalam buku ini di ceritakan seorang Basrizal Koto yang tidak tamat sekolah ia hanya tamatan SD bisa menjadi orang yang berhasil dan mempunyai karir yang bagus, karirnya yang dimulai dari nol pun bisa membawa ia menjadi seorang entrepreneur mulia. Hal ini berhubungan dengan Asril Manan yang tidak tamat sekolah yang memulai karirnya dari nol sehingga ia berhasil. 9 8 Merry Kurniawan, H. Syukri Doktor Tanpa Sekolah Profesor Nan Tak Pernah Kuliah. (Padang: Minangkabau Press) 2010, hlm. 73. 9 Nanang Qasim Yusuf, Jejak-Jejak Makna Basrizal Koto, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), hlm. 25. 7

Didalam Skripsi yang ditulis oleh Achievinna Mirza Sonatalia yang berjudul, H. M. Nur Dt. Maharadjo sebagai seorang pengusaha Rumah Makan Simpang Raya Bukittinggi 1968-1996 dalam skripsi ini Achievinna Mirza Sonatalia menjelaskan tentang usaha yang dijalankan oleh H. M Nur Dt. Maharadjo. Sebagai seorang pengusaha sukses rumah makan yang telah mampu membuka beberapa cabang rumah makan. 10 Skripsi Deni Fitriani yang berjudul Azhar Muhammad Biografi seorang Pengusaha 1961-2000. Dalam skripsi ini menjelaskan tentang kehidupan Azhar Muhammad yang seorang wirausaha dalam perusahaan dagang Pustaka Anggrek Group dan Intelektual yang berkiprah di KADIN (Kamar Dagang Indonesia), GATBI ( Gabungan Toko Buku Indonesia). 11 2. Kerangka Analisis Penulisan biografi yang merupakan bagian dari penulisan sejarah sudah dikenal banyak orang, namun tetap menarik dan banyak dibutuhkan. Biografi menarik perhatian sebab manusia itu tertarik pada apa yang benar-benar terjadi. 12 Pada intinya penulisan biografi bertujuan untuk menggambarkan watak atau pribadi dan pengalaman seseorang, yakni tokoh yang dikaji dalam biografi tersebut. 13 Penulis 10 Achievinna Mirza Sonathalia, H. M. Nur Dt. Maharadjo sebagai Seorang Pengusaha Rumah Makan Simpang Raya Bukittinggi, Skipsi. (Padang: Fakultas Sastra Universitas Andalas. Padang, 2009) 11 Deni Fitriani, Azhar Muhammad Biografi Seorang Pengusaha 1961-2000. Skripsi. (Padang: Fakultas Sastra Universitas Andalas, 2004). 12 Sutrisno Kutiyo, Suatu Pendapat Tentang Penulisan Pahlawan dalam Pemikiran Biografi dan Kesejarahan Suatu Prasarana Pada Berbagai Lokakarya, (Jakarta: Depdikbud, 1983), hlm. 28. 13 R. Z. Leirssa, Biografi dalam Pemikiran Biografi dan Kesejahtraan Suatu Kumpulan Prasarana Pada Berbagai Lokakarya, (Jakarta: Depdikbud, 1993), hlm. 34 8

biografi dimaksud sebagai pengungkapan jalan hidup seseorang dalam hubungan dengan lingkungan historis yang mengitarinya, sehingga biografi merupakan mikro sejarah yang paling penting. 14 Biografi merupakan salah satu bentuk penulisan sejarah yang bersifat humanosentrik yaitu sejarah yang berumpun (fokus) pada aspek manusia sebagai actor sejarah atau pun aspek biografis dalam arti bahwa apapun gejala sejarah yang diteliti mesti berkaitan dengan pertanyaan tentang manusia. Unsur manusia dalam riset sejarah biasa bersifat perseorangan (biografi) dan juga bisa bersifat kolektif (prosografi=biografi kolektif) atau komunitas masyarakat tertentu, orang biasa dalam kehidupan sehari-hari. 15 Biografi seorang tokoh berarti menjelaskan tentang kehidupan seseorang tokoh, artinya keberadaan orang itu dapat diketahui, baik dari keterampilan maupun keahlian khusus yang dimilikinya. Untuk memahami dan mendalami kepribadian seseorang, dituntut pengetahuan tentang lingkungan sosial kulturan dimana tokoh itu dibesarkan, proses pendidikan yang dilalui baik pendidikan formal maupun non formal. 16 Buku-buku riwayat hidup atau biografi pahlawan, tokoh-tokoh dan orangorang terkemuka do Indonesia, banyak ditemukan di took buku dan perpustakaan, 14 Taufik Abdullah, dkk, Manusia dalam Kemelut sejarah, (Jakarta: LP3ES, 1998), hlm. 5. 15 Sutrisno Kutiyo, Op. Cit, hlm. 28. 16 Abdurrahman Surjomiharjo, Menulis Riwayat Hidup dalam Buku Pemikiran Biografi dan Kesejarahan dalam Suatu Kumpulan Prasarana pada Berbagai Lokakarya, (Jakarta: Depdikbud, 1983), hlm. 71. 9

baik yang bersifat ilmiah ataupun tulisan yang popular. 17 Penulisan biografi seorang tokoh ini diajukan untuk merekontruksi pengalaman seseorang yakni tokoh politik, ekonomi, sosial budaya, kalangan atas atau orang besar, dan lainnya melalui kisah hidup seseorang dalam konteks historis. 18 Penulisan seorang tokoh tidak hanya yang berasal dari tokoh politik, ekonomi tetapi juga yang berasal dari kalangan masyarakat biasa. Penulisan biografi diharapkan memberikan informasi kepada khalayak ramai tentang kehidupan dari tokoh tersebut. Biografi tentang pengusaha ini memaparkan bagaimana kehidupan masa kecilnya, keluarga, pendidikan, karirnya sebagai pengusaha, kendala yang dihadapinya serta keberhasilan yang dicapainya dan lingkungan sosial budaya yang mempengaruhi pribadi dan perkembangan prafesinya sebagai pengusaha. Pengusaha adalah seseorang yang melakukan suatu usaha (entrepreneur) yang lazim disebut majikan. Onghokkham menyatakan bahwa bagian yang penting dalam biografi adalah untuk melihat hubungan antara kehidupan seseorang dan zamannya. 19 Biografi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu kata bios yang berarti hidup atau kehidupan dan kata grapien yang berarti menulis atau tulisan. 20 Jadi biografi berarti tulisan tentang hidup atau kehidupan seseorang yang didalam bahasa sehari-hari disebut 17 Sagimun M.D, Mengapa Biografi dalam Pemikiran biografi dan Kesejarahan Suatu Kumpulan Prasarana Pada Berbagai Lokakarya, (Jakarta: Depdikbud, 1983), hlm. 63. 18 R. Z. Leirssa, Biografi dalam Pemikiran Biografi dan Kesejahtraan Suatu Kumpulan Prasarana Pada Berbagai Lokakarya, (Jakarta: Depdikbud, 1993), hlm. 221-222. 19 Onghokkham, Biografi dan Sejarah dalam Pemikiran Biografi dan Kesejarahan Suatu Prasarana Pada Berbagai Lokakarya, (Jakarta: Depdikbud, 1983), hlm. 34. 20 Sagimun M.D, Op Cit. hlm. 215. 10

dengan riwayat hidup. 21 Sebuah studi biografi itu berusaha untuk menggungkapkan aktivitas individu secara lengkap dalam konteks historis. Sebuah penulisan biografi baik itu tentang tingkah laku politik, kepemimpinan, pemikiran maupun perjuangan seseorang tidak saja akan diketahui tentang riwayat hidup tetapi dari uraian itu juga akan tergambar situasi dan kondisi masyarakat yang mengelilingi si tokoh semasa hidupnya. Untuk memahami dan mendalami kepribadian seseorang, dituntut latar belakang pengetahuan sosiokultural dimana tokoh itu dibesarkan, bagaimana proses pendidikan formal dan informal yang dialaminya. Bisnis keluarga adalah perusahaan yang sebagian besar sahamnya yang dimiliki oleh keluarga atau anggota keluarga. Ciri-ciri yang menonjol dari bisnis keluarga ini antara lain adalah didirikan oleh satu orang atau sekelompok wirausaha yang masing-masing mempunyai hubungan keluarga, diatur secara kekeluargaan, pengambilan keputusan berpusat pada menajemen, sifat menajemen tertutup, kepemimpinan perusahaan biasanya dilanjutkan oleh anak dan keluarga terdekat, pada umumnya perusahaan kelurga tidak berumur panjang. 22 Jika dikategorikan berdasarkan jenis-jenis perusahaan, bisnis keluarga ini termasuk kedalam jenis perusahaan perseorangan. Keingginan untuk berdiri diatas kaki sendiri yang diwujudkan dengan kerja keras, jeli melihat peluang, memiliki sifat jujur, hemat, cerdik, berjiwa pembaharuan dan menjaga hubungan baik serta luas 394 21 Ibid 22 Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid III. (Jakarta: Cipta Adi pustaka Utama, 1989). hlm. 11

pengetahuanny, menjadi faktor penentu yang mengantarkan seseorang pada tingkat keberhasilan. Dalam studi biografi ada dua macam biografi, yaitu Portrayal (portrait) dan Scientific (ilmiah) yang masing-masing mempunyai metodologi sendiri. Biografi Portrayal hanya mencoba memahami seseorang berarti mengerti dari dalam berdasarkan makna subjektif dari tokoh sendiri sebagaimana sang tokoh menafsirkan hidupnya. Sedangkan biografi scientific dimana penulis berusaha menerangkan tokoh berdasarkan analisis ilmiah. 23 Penulisan biografi yang penulis teliti termasuk kedalam studi biografi scientific. Menurut Taufik Abdullah, biografi adalah suatu bentuk penulisan sejarah yang berusaha untuk menggungkapkan aktivitas seseorang dalam konteks waktu tertentu, tanpa mengabaikan hubungan antara tokoh tersebut dengan perkembangan zaman dan lingkungannya. 24 Meneliti biografi seorang tokoh, baik dari segi karir pada berbagai bidang, maupun segi psikologis perlu dikaitkan dengan kerangka sosial tempat dan masa hidupnya. 25 Semua itu harus sesuai dengan kenyataan yang diperoleh dari data yang sesungguhnya dan bukan hasil rekayasa. Hal ini sangatlah penting, karena penulisan sebuah biografi merupakan suatu usaha untuk menggambarkan atau memperkenalkan 23 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, (Yokyakarta: Tiara Wacana, 2003), hlm. 208-209 24 Taufik Abdullah, Manusia Dalam Kemelut Sejarah, (Jakarta: LP3S, 1983), hlm. 6. 25 Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, (Jakarta: Gramedia, 1993), hlm. 77. 12

seseorang melalui kisah hidupnya. Selain itu pengalaman dari kebudayaan yang berbeda juga dapat mempengaruhi bagaimana seseorang berfikir dan berpandangan. 26 Kuntowijoyo berpendapat, biografi atau catatan hidup seseorang ini walaupun sangat mikro tetapi menjadi bagian penting dalam mosaik sejarah yang lebih besar, karena sejarah adalah penjumlahan dari biografi. 27 Kendala yang sering dihadapi oleh seorang sejarawan atau seorang peneliti adalah mencari sumber, sebab peneliti untuk sebuah biografi memerlukan kepercayaan yang tinggi dari nara sumber yang susah diperoleh seorang peneliti. Biografi yang baik harus mempunyai karakteristik, artinya suatu penulisan biografi tidak hanya sekedar pencatatan hidup seseorang melainkan harus mengandung suatu unsuryang bersifat edukatif dan innokatif bagi pembacanya. Untuk menyusun biografi dengan karakteristik yang baru ada berbagai persyaratan penulisan, antara lain biografi harus mampu menghidupkan lagi seorang tokoh dengan cara menceritakan kepribadiannya, kehidupannya, percakapannya, dan kesenangannya. Biografi harus mampu menghidupkan tindakan-tindakan dan pengalaman orang yang dibiografikan, sehingga dapat memberikan cerminan dan teladan bagi pembacanya. 28 Biografi yang memenuhi persyaratan tersebut, akan mampu menggali sisi penting kehidupan seseorang, pengkajian yang proporsional terhadap kepribadian seseorang yang dibiografikan tersebut akan membentuk dalam alam pikiran, 26 Linda L. Davideff, Psikologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1982), hlm.264. 27 Kuntowijoyo, Op. Cit, hlm. 23. 28 RZ Leirissa. Biografi, Op. Cit, hlm. 41. 13

pembacanya melalui pintu kekaguman, simpati, tertarik, dan lain-lain. Dalam penulisan biografi Asril Manan dilakukan dengan menelusuri riwayat-riwayat hidup tokoh, sekaligus menelaah data-data tentang usaha dan kegiatan-kegiatan dalam kehidupannya. Dalam penulisan biografi dapat dibedakan berdasarkan waktu (kronologis) dan berdasarkan susunan menurut topik (tematis) dan kombinasi antara keduanya. 29 Biografi ini adalah biografi kombinasi, biografi tentang profil pedagang dan pengusaha di kota Padang ini memaparkan bagaimana masa kecilnya, usaha ekonomi yang dilakukannya, perkembangan usahanya, keluarga dan pergaulannya di tengahtengah masyarakat sebagai seorang pengusaha, kendala yang dihadapi serta keberhasilan yang dicapai dilingkungan keluarga dan masyarakat yang mempengaruhi pribadi dan perkembangan profesinya sebagai seorang pedagang dan pengusaha di kota Padang. Pedagang merupakan orang yang bergerak dalam kegiatan ekonomi yang bersifat independen dengan jalan pertukaran secara ad hock dalam jumlah yang besar. Kegiatan tersebut terjadi di tempat yang disebut pasar disini juga terjadi persaingan antar pedagang. 30 Selain itu menurut pendapat lainnya Anggun Trader, seorang pedagang adalah orang yang berusaha pada sistem distribusi barang. Dari selisih nilai jual dan beli inilah mereka memperoleh margin untuk dijadikan keuntungan. Semakin besar volume penjualan mereka, semakin besar pula keuntungan yang 29 Ibid 30 Wasis, Pengantar Ekonomi Perusahaan, (Bandung: Alumni Penerbit, 1978), hlm. 13. 14

diterimanya. Sedangkan menurut Ovan, pedagang adalah orang yang memperjual belikan sesuatu hanya berorientasi pada profil jangka pendek. 31 Pengusaha adalah setiap orang yang melakukan suatu usaha (entrepreneur) yang lazim disebut majikan. 32 Pengusaha adalah orang yang memperjual belikan sesuatu dengan visi jauh ke depan atau bisa juga memperjual belikan sesuatu tidak hanya berorientasi pada profil jangka pendek. Entrepreneur adalah seorang innovator yang menggabungkan teknologi yang berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan barang atau jasa baru yang mampu mengenali setiap kesempatan yang menguntungkan, menyusun strategi dan yang berhasil menerapkan ide-idenya. Entrepreneur bukanlah sekedar pedagang, namun bermakna jauh lebih dalam, yaitu berkenaan dengan mental manusia, rasa percaya diri, efisiensi, kreatifitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan dan moralitas dalam menjalankan usaha sendiri. Seseorang bisa disebut pengusaha yang berjiwa entrepreneur apabila secara ekonomi ia mampu memberikan nilai tambahan ekonomis bagi komoditas yang dijual sehingga memiliki nilai jual yang atau manfaat yang lebih baik dari sebelumnya dan mampu menciptakan kesejahtraan bagi dirinya. Sehingga wajarlah, jika seseorang entrepreneur mutlak harus inovatif dan kreatif. Dimana ia harus bisa merumuskan atau berfikir untuk bisa memberikan nilai tambah terhadap apa yang diproduksi atau 31 Davit W. Cravens, Pemasaran Strategis, (Jakarta: Erlangga, 1996), hlm. 21. 32 Halili Toha dan Hari Pramono, Hubungan Kerja Antara Majikan dan Buruh, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1987), hlm. 21. 15

dijualnya. Selain mampu untuk memasarkannya ia harus mampu bekerja keras agar mampu mengubah sesuatu. Untuk pengelolaan usaha dibutuhkan orang yang terampil dan profesional yang mampu bertahan dalam persaingan dan mampu membawa usaha yang dikelola dapat berkembang dan majunya usaha. Kesuksesan ini sangat mugkin karena alas an mendasarnya adalah apabila individu-individu itu mampu mengembangkan keterampilan dan jiwa wirausaha sehingga akhirnya menjadi orang yang professional. 16

Alur dan Skema Penelitian ASRIL MANAN Latar Belakang keluarga Perkembangan Usaha Asal Usul Keluarga dan Masa Kecil Berjualan Pakaian Pendidikan Usaha Bemo (becak motor) Membina Kehidupan Rumah Tangga Usaha Alat-Alat Mobil Pengalihan Usaha ke Anaknya 17

E. Metode Penelitian dan Bahan Sumber Seorang sejarawan dalam melakukan penelitian dan penulisan sejarah harus menuliskan kisah masa lampau bedasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh masa lampau. Tahap-tahap dalam metode sejarah itu ada empat kelompok kegiatan yaitu :Tahap Heuristik, yaitu kegiatan menemukan dan menghimpun sumber, informasi dan jejak masa lampau. Tahap Kritik, tahap Interpretasi, dan tahap Historiografi. 33 Heuristik merupakan sebuah proses pencairan dan pengumpulan sumber yang berkaitan dengan objek penelitian, sumber-sumber ini diperoleh melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Pada tahap ini sumber primer diperoleh melalui dokumen pribadi Asril Manan berupa ijazah, surat izin usaha, dan akta kelahiran. Selain arsip tertulis, sumber primer didapat melalui wawancara dengan pihak pelaku sejarah yakni Asril Manan seperti, istri, anak, saudara-kerabat, sahabat. Sumber sekunder juga didapat melalui buku-buku, maupun majalah. Sumber-sumber yang telah dikumpulkan tersebut, baik berupa sumber tulisan maupun sumber lisan yang diverifikasi atau diuji melalui serangkaian kritik internal maupun eksternal. Kritik eksternal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keotentisitas sumber. Peneliti dapat bertanya dan mengecek otentisitas sumber tersebut. Adapun kritik internal diperlukan untuk menilai tingkat kredibitas sumber. Kredibitas sumber biasanya mengacu pada informasi yang terdapat dalam sumber 33 Louis Gattscalk, Mengerti Sejarah, Terjemahan Nugroho Notosusanto, (Jakarta :UI Press, 1985), hlm. 18-19. 18

tertulis serta kemampuan sumber lisan untuk mengungkapkan kebenaran suatu peristiwa sejarah. Tahap selanjutnya ialah tahap interpretasi yaitu berupa analisis dan sintesis fakta-fakta sejarah. Hal ini dilakukan agar fakta-fakta yang tampaknya terlepas antara satu sama yang lain bisa menjadi satu hubungan yang saling berkaitan. Dengan demikian, interpretasi dapat dikatakan sebagai proses memaknai fakta-fakta sejarah. Setelah melakukan proses analisis dan sistematis, proses kerja mencapai tahap akhir yaitu historiografi atau penulisan sejarah. Proses penulisan sejarah dilakukan agar fakta-fakta yang sebelumnya terlepas satu sama lain dapat disatukan sehingga menjadi satu perpaduan yang logis dan sistematis dalam bentuk narasi kronologis. F. Sistematika Penulisan Penulisan ini terdiri dari lima bab, setiap bab tersebut akan dibahas hal-hal sebagai berikut: Bab I berupa pendahuluan. Yang meliputi latar belakang masalah, batas dan rumusan masalah, tujuan penulisan, tinjauan pustaka, kerangka analisis, metode penulisan, dan sistematika penilisan. Bab II membahas tentang latar belakang keluarga Asril Manan, bab ini terdiri atas sub bab yang pertama asal usul keluarga dan masa kecil Asril Manan, yang kedua membahas tentang pendidikan, ketiga membahas tentang membina kehidupan rumah tangga Asril Manan. 19

Bab III menjelaskan tentang perkembangan usaha Asril Manan, yang mencakup empat sub bab. Pertama, usaha pakaian, kedua usaha bemo, ketiga usaha alat-alat mobil, keempat pengalihan usaha ke anak-anaknya. Bab IV yaitu kesimpulan yang berisi tentang rangkuman atau ringkasan dari keseluruhan isi skripsi. 20