BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu: a. Pengelolaan kawasan perairan pantai yang dilakukan oleh panglima laot lhok terdiri atas tiga konsep yaitu 1. Pembatasan aktivitas di kawasan; 2. Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan; 3. Pengawasan/perlindungan kawasan. b. Terdapat dua sektor pengelolaan kawasan perairan pantai oleh panglima laot lhok di Kota Sabang yaitu pengelolaan kawasan di sektor perikanan dan pengelolaan kawasan di sektor pariwisata bahari. c. Pengelolaan di sektor pariwisata oleh panglima laot lhok merupakan sebuah ranah baru pengelolaan wilayah lhok, sebab selama ini panglima laot lhok identik dengan pengelolaan kawasan berbasis perikanan. d. Peran dan eksistensi panglima laot lhok dalam mengelola kawasan perairan pantai di Kota Sabang semakin kuat dengan adanya pembentukan POKMASWAS serta penentuan koordinat batas antar wilayah lhok yang dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Sabang. 6.2. Saran 6.2.1. Saran Terhadap Stake Holder Dalam Mengelola Kawasan Perairan Pantai a. Pemerintah daerah agar dapat melibatkan panglima laot lhok dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan program kerja yang terkait dengan kawasan perairan pantai untuk menghindari konflik pemanfaatan ruang dengan panglima laot lhok selaku pengelola wilayah kesatuan adat laut. 130
131 b. Pemerintah agar lebih memberikan perhatian terhadap kebutuhan operasional panglima laot lhok dalam mengelola kawasan konservasi sebab panglima laot tidak memiliki sumber dana yang jelas untuk operasional pengawasan kawasan konservasi perairan pantai. c. Pelestarian kawasan perairan pantai oleh Panglima laot lhok agar dapat terus dilakukan demi untuk kepentingan jangka panjang. Pengelolaan kawasan lhok berbasis wisata memiliki potensi besar untuk peningkatan kesejahteraan nelayan seperti yang telah dilakukan oleh panglima laot lhok Iboih diharapkan dapat menjadi sebuah inspirasi bagi panglima laot lhok yang lain dalam mengelola kawasan masing-masing. 6.2.2. Saran penelitian lebih lanjut Penelitian ini berhasil mengidentifikasi sebuah ranah baru pengelolaan kawasan perairan pantai oleh panglima laot lhok yaitu di sektor pariwisata bahari, meskipun masih ada yang menganggap bahwa aktivitas wisata bahari bukan menjadi ranah panglima laot lhok. Untuk menghasilkan sebuah kesimpulan umum perlu rasanya dilakukan penelitian lanjutan dalam skala wilayah yang lebih luas untuk melihat adakah fenomena serupa yang terjadi di kabupaten lain dalam seluruh Propinsi Aceh sebab masih banyak kawasan perairan pantai di Aceh yang sudah terkenal sebagai kawasan wisata seperti Lho nga/lampuuk di Aceh Besar, Pantai Ulee Lheu di Banda Aceh dan lain-lain.
132 6.1. State of The Art Temuan Tesis Pengetahuan umum yang ada sampai saat ini mengenal bahwa panglima laot adalah sebuah kearifan lokal masyarakat tradisional di Propinsi Aceh yang mengelola perairan pantai di sektor perikanan, seperti yang tercantum dalam Peraturan Daerah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Aceh No. 7 Tahun 2000 panglima laot adalah orang yang memimpin adat istiadat kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di bidang penangkapan ikan di laut termasuk mengatur tempat/areal penangkapan ikan, dan penyelesaian sengketa;. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hamdani, R.H (2015:5) pengelolaan [perikanan] berbasis masyarakat tradisional umumnya berdasarkan adat dan tradisi yang lazim atau telah ada di masyarakat sejak lama, misalnya Sasi di Maluku (Elikisia, 2000), pengelolaan perairan pesisir desa Tanjung Bararai Biak dan panglima laot di Aceh (Nikijuluw, 2002). Penelitian ini berhasil mengidentifikasi bahwa saat ini panglima laot lhok Iboih sudah secara penuh menjadikan sektor pariwisata bahari sebagai bagian dari kewenangan mereka meskipun masih ada pro kontra terkait hal ini dimana sebagian besar panglima laot lhok masih menganggap bahwa kegiatan wisata bahari bukanlah ranah panglima laot. Namun besarnya manfaat yang diperoleh oleh panglima laot lhok Iboih dari pengelolaan sektor pariwisata mulai menjadi pemicu terhadap gejala semakin terbukanya panglima laot lhok yang lain terhadap pengelolaan pariwisata bahari di wilayah mereka, indikasi ini terlihat bahwa saat ini sedikitnya ada dua panglima laot lhok (Pria Laot dan Anoi Itam) yang secara perlahan mulai menjadikan pengelolaan aktivitas wisata laut sebagai bagian dari kewenangan mereka.
133 Dalam konteks khasanah keilmuan saat ini, meskipun kecil dan menyangkut pengetahuan lokal namun hasil penelitian ini penulis harapkan dapat semakin memperkaya pengetahuan kita mengenai pengelolaan kawasan perairan pantai oleh masyarakat tradisional panglima laot lhok di Aceh umumnya dan Kota Sabang khususnya.
134 6.3. STATE OF THE ART TEMUAN TESIS Pengelolaan Kawasan Lhok di sektor Perikanan dan Hasil Laut Pengelolaan Kawasan Lhok Oleh Panglima Laot Lhok di Kota Sabang Pengelolaan Kawasan Lhok sektor Pariwista Bahari Temuan Lapangan Khasanah Keilmuan Pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis masyarakat Pengelolaan Kawasan Pesisir Pantai oleh Masyarakat Tradisional Nikijuluw, Viktor P.H ( 2002) Dahuri, Rokhmin (2003) Gambar 42. State of The Art Temuan Tesis Sumber : Analisis 2015