BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. sektor property juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate di kota-kota besar.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh bank, sedangkan perusahaan yang membutuhkan dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seperti saham, misalnya pemegang surat berharga akan menerima dividen

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Husnan, 2004:1)

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin banyak perusahaan sekuritas yang tumbuh di Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara, karena pasar modal memiliki fungsi sebagai suatu

PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. XL AXIATA, TBK Nurlaila Kasim Jurusan Manajemen Program Studi S1 Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Untuk mencapai tujuan itu maka sumber

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun swasta. Pasar modal merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. positif, hal ini dikarenakan bank-bank yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan penting dalam menunjang perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan teknologi dan dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dibutuhkan sumber daya yang besar. Untuk memperluas usahanya, perusahaan dihadapkan pada permasalahan dalam memperoleh dana. Perluasan kegiatan usaha perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena dengan berhutang, perusahaan akan menanggung beban yang cukup besar yang justru dapat menyulitkan posisinya. Untuk itu perusahaan perlu mencari alternatif pendanaan lain, yaitu seperti melalui pasar modal. Selain perbankan pasar modal dipandang sebagai sarana yang efektif untuk menghimpun dana dari masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengarahan dana investasi jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor usaha. Pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang yang diperjual belikan, baik dalam hutang modal sendiri, yang diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Suad Husnan (2001: 3) Sedangkan bagi investor, dengan adanya pasar modal, mereka dapat menginvestasikan dananya pada surat berharga atau financial assets. Sehingga pasar 1

2 modal dapat diartikan sebagai sarana untuk mempertemukan permintaan dan penawaran dana jangka panjang baik dalam bentuk saham maupun obligasi. Pasar modal, sebagai salah satu kekuatan dalam memobilisasi dana masyarakat, diharapkan dapat berperan aktif dalam menunjang keberhasilan pengarahan dana untuk kebutuhan dunia usaha. Investor mempunyai berbagai pertimbangan untuk memutuskan sebuah investasi saham di pasar modal. Fluktuasi harga saham yang tidak menentu dan mengandung risiko menyebabkan ketidakpastian investor dalam menentukan keputusan investasinya. Faktor lain yang turut mempengaruhi harga saham adalah faktor makro ekonomi suatu Negara seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, faktor stabilitas politik dan faktor keamanan. Suatu Negara yang tidak bisa menjamin keamanan bagi investor untuk menanamkan modalnya di suatu Negara maka dapat menurunkan tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi sehingga dapat mempengaruhi kinerja pasar modal terutama akan berpengaruh pada harga saham. Tinggi rendahnya minat seorang investor dalam melakukan investasi saham di pengaruhi oleh kualitas dari nilai saham di pasar modal. Sedangkan nilai saham tercermin pada kinerja perusahaan yang tercermin pada kinerja keuangan suatu perusahaan. Sebagai alat untuk memperoleh informasi dan sebagai bahan pertimbangan investor memerlukan data-data perusahaan yang akan dipertimbangkan untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi, salah satunya menggunakan data laporan keuangan perusahaan.

3 Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Saham juga merupakan penyertaan dalam modal dasar perseroan terbatas, dan sebagai tanda bukti dikeluarkannya surat saham kepada pemilik yaitu pemegang saham. Seseorang yang memiliki saham perusahaan tertentu ia juga merupakan salah satu pemilik perusahaan tersebut. Dengan demikian pemegang saham turut menikmati keuntungan yang diperoleh perusahaan dan juga memikul kerugian yang dialami perusahaan. Dalam penelitian ini peneliti memeilih perusahaan PT. Astra Agro Lestari Tbk karena perusahaan tersebut dianggap perusahaan yang teraktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan pergerakan harga saham yang berfluktuasi dari tahun ketahunnya. PT. Astra Agro Lestari Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit, yang mana pada saat ini kelapa sawit menjadi komoditas penting di Indonesia, dan dilihat dari laporan keuangan setiap tahunnya, laporan keuangan perusahan ini mengalami perubahan yang signifikan dari tahun ke tahun. PT. Astra Agro Lestari Tbk ini dipandang sebagai salah satu usaha yang dapat berkembang pesat dimasa yang akan datang, maka hal inilah yang menjadi daya tarik para investor untuk membeli saham yang diterbitkannya. Berikut data laporan harga saham PT. Astra Agro Lestari Tbk yang diambil pada saat harga penutupan (Closing Price) saham per 31 desember yang terjadi di pasar modal, yaitu sebagai berikut:

4 Tabel 1.1 Pertumbuhan Harga Saham PT. Astra Agro Lestari Tbk Periode 31 Desember 2000 31 Desember 2013 Keniakan/ Penurunan Tahun Harga Saham Harga Saham (%) 2000 975 100 2001 925-5 2002 1.550 68 2003 1.725 11 2004 3.100 80 2005 4.900 58 2006 12.600 157 2007 28.000 122 2008 9.800-65 2009 22.750 132 2010 26.200 15 2011 21.700-17 2012 19.700-9 2013 25.100 27 Sumber: laporan harga saham PT. Astra Agro Lestari Tbk. Berdasarkan table 1.1 dapat lihat pertumbuhan harga saham PT. Astra Agro Lestari pada tahun 2000 yaitu sebesar 975 kemudian tahun ini dijadikannya tahun dasar untuk melihat kenaikan dan penurunan harga saham, dan ditahun berikutnya tahun 2001 harga saham menurun menjadi Rp. 925 dikarena laba perusahaan terus menurun, kemudian ditahun 2002 harga saham meningkat menjadi Rp. 1.550

5 kenaikan ini terus berlangsung sampai tahun 2007 yaitu sampai berada pada harga Rp. 28.000. Akan tetapi harga saham kembali menurun pada tahun 2008 menjadi Rp. 9.800, berikutnya harga saham mengalami kenaikan dari tahun 2009 2010 berada diharga Rp. 26.200, pada tahun 2011 harga saham kembali menurun menjadi Rp.21.700 dan begitu pun ditahun 2012 harga saham berada pada harga Rp.19.700. dan ditahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 25.100, untuk lebih jelasnya perkembangan harga saham PT. Astra Agro Lestari disajikan dalam grafik dibawah ini: 30000 25000 20000 28,000 22,750 26,200 21,700 19,700 25,100 15000 10000 12,600 9,800 5000 0 4,900 975 925 1,550 1,725 3,100 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Laporan Keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk Gambar 1.1 Harga Saham Pada saat Closing Price PT. Astra Agro Lestari Tbk Periode 2000-2013

6 Dapat dilihat dari gambar grafik diatas, bahwasannya harga saham pada PT. Astra Agro Lestari Tbk mempunyai pergerakan harga saham yang fluktuatif. Harga saham tertinggi terjadi pada tahun 2007 dengan closing price sebesar Rp. 28.000 dan harga saham terendah berada pada tahun 2001 dengan closing price sebesar Rp. 925. Sebagaimana layaknya suatu pasar maka harga saham terbentuk oleh adanya penawaran dan permintaan, hasil analisa dan prediksi dari para investor akan mengkibatkan terjadinya penawaran dan permintaan akan saham tertentu dan sejalan dengan itu akan terjadi perubahan harga maupun jumlah saham yang diperdagangkan tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi. Dalam hal ini, semakin tinggi Return On Invesment dan Earning Per Share maka penawaran dan permintaan atas saham pun meningkat dan harga saham pun menjadi naik. Kemampuan perusahaan menghasilkan rate of return tercermin dari kinerja suatu perusahaan, salah satu analisis yang sering digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah analisis rasio dan informasi laporan keuangan yang disajikan emiten. Rasio dan beberapa rasio margin laba dapat digunakan untuk meramalkan harga saham dimasa mendatang. Hal ini disebabkan karena orientasi seorang investor dalam melakukan investasi pada saham adalah keuntungan yang besar, baik melalui dividen yang nanti diperoleh, maupun keutungan yang didapat dari menjual saham yang dimiliki pada saat harga saham meningkat. Rasio-rasio tersebut antara lain adalah Return on Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) yang menunjukan rasio profitabilitas yang dapat

7 menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, jumlah saham dan lain sebagainya. (Sofyan Syafri: 2004: 304). Laba per lembar saham dapat memberikan informasi bagi investor untuk mengetahui perkembangan dari perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan Robin Wiguna dan Anastasia Sri Mendari investor dalam mengambil keputusan banyak memperhatikan pertumbuhan Earning Per Share. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Return on Investment (ROI) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva untuk operasi perusahaan dalam usaha memperoleh laba. Sedangkan Earning Per Share (EPS) sering dijadikan investor atau calon investor dalam menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan jumlah saham yang dimilikinya. Unsur-unsur yang mempengaruhi Earning Per Share antara lain EAT (Earning After Tax) yang disebut juga keuntungan bersih, dan jumlah lembar saham. Dalam hal ini semakin banyak keuntungan bersih yang didapatkan perusahaan, maka semakin besar Earning Per Share yang dihasilkan. Berikut data laporan Return On Investment PT. Astra Agro Lestari Tbk, yaitu sebagai berikut:

8 Tahun Tabel 1.2 Pertumbuhan Return On Investment (ROI) PT. Astra Agro Lestari Tbk Periode 31 Desember 2000 31 Desember 2013 Retrun On Investment Keniakan/ Penurunan ROI (%) 2000 0,029 100 2001 0,036 24,14 2002 0,088 144,44 2003 0,099 12,50 2004 0,237 139,39 2005 0,248 4,64 2006 0,225-9,27 2007 0,369 64,00 2008 0,404 9,49 2009 0,219-45,79 2010 0,229 4,57 2011 0,245 6,99 2012 0,198-19,18 2013 0,129-34,65 Sumber: Laporan Keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk (data diolah kembali) Dilihat dari pertumbuhan Return On Invesment (ROI), terjadi kenaikan yaitu dari 0,029 pada tahun 2000 menjadi 0,036 pada tahun 2001, dan pertumbuhan Return On Investment terus mengalami kenaikan sampai tahun 2005 menjadi 0,248, lalu menurun menjadi 0,225 pada tahun 2006 yang dikarenakan perusahaan mengalami penurunan laba dari tahun sebelumnya, kemudian dua tahun berikutnya, ROI

9 meningkat hingga 0,369 pada tahun 2007 dan 0,404 pada tahun 2008. Pada tahun 2009, ROI kembali menurun hingga 0,219 dan dua tahun berikutnya ROI kembali meningkat menjadi 0,229 pada tahun 2010 dan 0,245 pada tahun 2011. Penurunan kembali terjadi pada tahun 2012 dan tahun 2013 hingga mencapai 0,129 di tahun 2013. Untuk lebih jelasnya pertumbuhan Return On Investment (ROI) PT. Astra Agro Lestari disajikan dalam grafik dibawah ini: 0.45 0.4 0.35 0.369 0.404 0.3 0.25 0.2 0.237 0.248 0.225 0.219 0.229 0.245 0.198 0.15 0.1 0.05 0 0.129 0.088 0.099 0.029 0.036 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Laporan Keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk (data diolah kembali) Gambar 1.2 Return On Investment PT. Astra Agro Lestari Tbk Periode 2000-2013 Dapat dilihat dari gambar grafik diatas, bahwasannya Return On Investment (ROI) pada PT. Astra Agro Lestari Tbk mempunyai pertumbuhan yang signifikan.

10 Return On Investment tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 0,404 dan Return On Investment terendah berada pada tahun 2000 yaitu sebesar 0,029. sebagai berikut: Berikut data laporan Earning Per Share PT. Astra Agro Lestari Tbk, yaitu Tabel 1.3 Pertumbuhan Earning Per Share (EPS) PT. Astra Agro Lestari Tbk Periode 31 Desember 2000 31 Desember 2013 Tahun Earning Per Share Keniakan/ Penurunan EPS (%) 2000 466 100 2001 591 26,82 2002 150-74,62 2003 181 20,67 2004 509 181,22 2005 501-1,57 2006 499-0,40 2007 1.253 151,10 2008 1.670 33,28 2009 1.054-36,89 2010 1.280 21,44 2011 1.586 23,91 2012 1.558-1,77 2013 1.229-21,12 Sedangkan pertumbuhan Earning Per Share (EPS) yaitu sebesar Rp. 466 pada tahun 2000 dan meningkat menjadi Rp. 591 pada tahun 2001. Terjadi penurunan

11 menjadi Rp. 150 pada tahun 2002, kemudian EPS terus meningkat sampai Rp. 509 pada tahun 2004, EPS menurun pada tahun 2002-2003 sampai menjadi Rp. 499, kemudian mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu Rp. 1.253 pada tahun 2007, dan meningkat kembali di tahun 2008 menjadi Rp. 1.670. Lalu pada tahun 2009 EPS kembali mengalami penurunan hingga Rp. 1.054 dan pada tahun 2010, EPS meningkat mencapai Rp. 1.280, dan meningkat kembali di tahun 2011 menjadi Rp. 1.586. pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2012, EPS kembali menurun hingga Rp. 1.558. EPS kembali menurun di tahun 2013 menjadi RP. 1.229. Untuk lebih jelasnya pertumbuhan Earning Per Share (EPS) PT. Astra Agro Lestari disajikan dalam grafik dibawah ini: 1800 1600 1,670 1,586 1,558 1400 1200 1,253 1,280 1229 1000 1,054 800 600 400 466 591 509 501 499 200 0 150 181 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Laporan Keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk (data diolah kembali) Gambar 1.3 Earning Per Share PT. Astra Agro Lestari Tbk Periode 2000-2013

12 Dilihat dari gambar grafik diatas, bahwasannya Earning Per Share (EPS) pada PT. Astra Agro Lestari Tbk mempunyai pertumbuhan yang berfluktiatif. Earning Per Share tertinggi berada pada tahun 2008 yaitu Rp. 1.670 dan Earning Per Share terendah berada pada tahun 2002 yaitu Rp. 150. Jika dilihat dari laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. di atas, pada tahun 2001, 2008 dan 2011 Return On Invesment dan Earning Per Share mengalami kenaikan, akan tetapi harga saham menurun. Dan pada tahun 2006 dan 2009 Return On Invesment dan Earning Per Share mengalami penurunan, tetapi harga saham meningkat. Sedangkan pada tahun 2002 Return On Invesment dan harga saham mengalami kenaikan, namun Earning Per Share mengalami penurunan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: PENGARUH RETURN ON INVESMENT (ROI) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: a. Return On Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) adalah indikator yang penting bagi perusahaan dalam menghasilkan laba yang diharapkan dari laba tersebut dapat mensejahterakan para pemilik saham, yang sangat penting untuk diperhatikan dalam perusahaan. Return On Investment dapat digunakan

13 untuk mengetahui kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva untuk operasi perusahaan dalam usaha memperoleh laba. Sedangkan Earning Per Share (EPS) sering dijadikan investor atau calon investor dalam menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan jumlah saham yang dimilikinya. Semakin tinggi jumlah ROI dan EPS yang dihasilkan perusahaan maka semakin baik pula perusahaan dalam upaya memperoleh laba dan mensejahterakan para pemegang saham. Kondisi Return On Investment dan Earning Per Share pada PT Astra Agro Lestari Tbk bergerak fluktuatif dalam setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan. b. Pergerakan harga saham menjadi perhatian para pemilik saham dan calon pemilik saham baru, selain itu harga saham menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan. Perusahaan dapat dikatakan berhasil jika perusahaan dapat menghasilkan laba yang maksimal dari sejumlah dana yang dimilikinya, karena kenaikan harga saham diikuti dengan kenaikan Earning Per Share dari suatu perusahaan. sebaliknya perusahaan dapat dikatakan tidak berhasil ketika perusahaan tidak mampu memaksimalkan sejumlah dana yang dimiliki yang berdampak pada penurunan laba yang diperoleh sehingga akan menurunkan jumlah Earning Per Share perusahaan, dan hal ini bisa menghilangkan kepercayaan dari pihak investor. Kondisi pergerakan harga saham pada PT.

14 Astra Agro Lestari Tbk tidak stabil dalam setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan. 1.3 Rumusan Masalah Untuk lebih memfokuskan pembahasan agar tidak menyimpang, diperlukan adanya batasan masalah agar dapat memberikan penjelasan terhadap apa yang diteliti oleh penulis. Adapun batasan masalah yang dirumuskan oleh peneliti dalam bentuk pertanyaan pertanyaan sebagai berikut: a. Seberapa besar pengaruh dan arah Return On Investment secara parsial terhadap harga saham pada PT. Astra Agro Lestari Tbk. b. Seberapa besar pengaruh dan arah Earning Per Share secara parsial terhadap harga saham pada PT. Astra Agro Lestari Tbk. c. Seberapa besar pengaruh dan arah Return On Investment dan Earning Per Share secara simultan terhadap harga saham pada PT. Astra Agro Lestari Tbk. 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh Return On Investment secara parsial terhadap harga saham. b. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share secara parsial terhadap harga saham.

15 c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio Return On Investment dan Earning Per Share secara simultan terhadap harga saham. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak diantaranya: a. Peneliti Dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan peneliti khususnya mengenai pengaruh dari rasio profitabilitas, yaitu Return On Investmen (ROI) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada suatu perusahaan, khususnya pada perusahaan yang diteliti. b. Perusahaan Memberikan informasi yang dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menghasilkan laba khususnya pada Return On Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS). Dan dapat memberikan masukan bagi pihak manajemen perusahaan agar lebih memperhatikan kinerja keuangan perusahaannya, karena hal ini akan mempengaruhi peningkatan harga saham yang pada gilirannya akan mempengaruhi minat investor untuk menanamkan modalnya. Maka untuk masa yang akan datang pihak manajemen dapat meningkatkan kinerjanya guna mendapatkan laba yang maksimal sehingga dapat juga meningkatkan harga sahamnya yang akan diiringi dengan peningkatan nilai perusahaan.

16 c. Pihak Lain / Pengembang Ilmu Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap pengembangan ilmu manajemen, khususnya Manajemen Keuangan yang berkaitan dengan harga saham, Return On Investment dan Earning Per Share. Selain itu juga dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian dikemudian hari dalam kajian yang sama dengan kemajuan pendidikan. 1.6 Kerangka Pemikiran Harga saham merupakan tolak ukur yang digunakan para investor yang hendak melakukan investasi, pada umumnya para investor ingin mendapatkan keuntungan dari saham tersebut yang relatif lebih tinggi dari ekspektasinya dimasa depan dan dibandingkan dengan berinvestasi di lembaga keuangan lainnya. Kareana jika harga saham suatu perusahaan tinggi maka kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntugan pun tinggi. Investor sebagai pemilik modal dengan pengguna dana yang disebut emiten (perusahaan yang Go Public) hubungannya dijembatani oleh pasar modal, para investor terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap emiten yang menerbitkan sahamnya di pasar modal, salah satu aspek yang menjadi bahan penelitian bagi pemodal adalah kemampuan emiten dalam menghasilkan laba. Apabila meningkat, maka secara teoritis harga saham juga meningkat.

17 Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu : faktor eksternal, perilaku investor dan kinerja keuangan emiten. Faktor eksternal meliputi penawaran dan permintaan atas saham, tingkat efisiensi pasar modal, tingkat resiko, tingkat inflasi suatu Negara dan tingkat pajak dari Negara tersebut. Rasio yang digunakan oleh banyak investor untuk meramal apakah perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi investasi yang diindikasikan oleh harga saham diantaranya adalah Return On Investment dan Earning Per Share. 1.6.1 Hubungan antara Return On Investment (ROI) dengan Harga Saham Return On Investment (ROI) atau tingkat pengembalian investasi menunjukan tingkat kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. Analisis tingkat pengembalian investasi dalam menganalisis laporan keuangan ini mempunyai makna dan peranan yang sangat penting, karena merupakan salah satu teknik yang menyeluruh. Return On Investment ini merupakan teknik analisis yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas dari keseluruhan operasi perusahaan. ROI merupakan ukuran penting bagi setiap investor untuk menghitung seberapa laba yang akan didapat atas investasi yang kita lakukan. ROI juga merupakan ukuran yang dapat diterapkan pada berbagai keputusan investasi sebab dapat memberikan dasar kuantitatif untuk membuat keputusan investasi. Dalam dunia keuangan, ROI digunakan untuk mengukur efisiensi keuangan investasi. Menurut Kasmir (2010:89) Return on Investment (ROI) adalah salah satu bentuk dari rasio

18 profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Adapun hubungan antara Return on Invesment terhadap perubahan harga saham yaitu menggambarkan efektifitas penggunaan aktiva operasi yang berarti kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang menanamkan modalnya di perusahaan. Tingkat Return on Investment yang tinggi berarti kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kemakmuran pemegang sahamnya tinggi pula. Maka saham perusahaan tersebut akan menarik minat investor karena harga saham saat ini menjadi undervalued, pada saham yang bersangkutan. 1.6.2 Hubungan antara Earning Per Share (EPS) dengan Harga Saham Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum berinvestasi. Earning Per Share menunjukkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham. Biasanya para investor tertarik pada laba yang lebih besar karena merupakan salah satu indikator utama keberhasilan suatu perusahaan dan kesejahteraan (ekonomis) para pemegang sahamnya. Triyono dan Jugiyanto (2014: 24) menyatakan bahwa informasi terpenting bagi investor dalam analisis sekuritas adalah laba per lembar saham. dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin tinggi rasio ini maka semakin baik. Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik dengan Earning Per Share, karena hal ini

19 menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan Earning Per Share yang besar karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai Earning Per Share tentu saja akan menyenangkan pemegang saham, karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Agus Sartono (2001:9) dalam buku yang berjudul Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi, menjelaskan bahwa kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat. Sementara itu, harga saham itu terbentuk di pasar modal dan ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham atau Earning Per Share. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah Return On Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham, dan beberapa penelitian lain yang memiliki kaitan dengan variabel dalam penelitian ini. Berikut dibawah ini penulis sajikan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabelveriabel dalam penelitian ini: Tabel 1.4 Penelitian Terdahulu Nama Judul Variabel Hasil Penelitian Kesimpulan Insi Kamilah Indallah Universitas Negeri Surabaya Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Variabel Independen: harga pasar saham. Variabel Rasio profitabilitas yang terdiri dari ROA, ROE, EPS, dan NPM secara simultan Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpul-kan bahwa variabel bebas yaitu rasio profitabilitas yang

20 (2011) Pada Perusahaan Subsektor Semen Yang Terdaftar Di BEI Denies Priatinah dan Prabandaru Adhe Kusuma (2012) Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (Dps) Terhadap Harga Saham perusahaan pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010 dependen: Rasio Profitabilitas yang terdiri dari, ROA, ROE, EPS, dan NPM. Variabel Independen: harga saham Variabel dependen: ROI, EPS dan DPS. berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. ROI, EPS dan DPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2010. ROI, EPS dan DPS secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010. terdiri dari ROA, ROE, EPS, dan NPM secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hasil ini ditunjukkan melalui uji F dan uji t. Perhitungan uji F menunjukan pengaruh yang signifikansi sebesar < 0,05 yaitu 0,04 < 0,05. Perhitungan uji-t menunjukkan pengaruh signifikan sebesar 3,512 yaitu 3,512 > 2,160369. ROI, EPS, dan DPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010. Return on Investment, Earning per Share dan Dividen per Share secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010.

21 Lia Rosalina, J. Kuleh dan Maryam Nadir (2012) Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI periode 2008-2010 Variabel Independen: harga saham Variabel dependen: NPM, ROI, ROE, EPS dan DPS. Rasio profitabilitas yang terdiri dari NPM, ROI, ROE, EPS, dan DPS terhadap harga saham, secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada sektor industri barang konsumsi yamg terdaftar di BEI periode 2008-2010. Dari kelima variabel yang digunakan dalam penelitian diperoleh hasil bahwa variabel Earning per Share (EPS) memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap harga saham. Hal ini disebabkan karena perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai perolehan pada setiap lembar saham atau Earing per Share (EPS) yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa Earning per Share (EPS) merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dan dijadikan tolak ukur yang lebih baik oleh investor dalam membuat keputusan investasinya, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi harga saham.

22 Berikut ini kerangka pemikiran yang disimpulkan dalam paradigma penelitian pada gambar 1.4 sebagai berikut: Return On Investment (X1) Harga Saham (Y) Earning Per Share Penelitian Terdahulu (X2) Gambar 1.4 Kerangka Pemikiran 1.7 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara hipotesis. Kemudian digunakan secara dasar penggunaan keputusan ataupun dasar penelitian lebih lanjut. Menurut Sugiyono (2004: 306). Berdasarkan tinjauan teoritis dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diawal, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

23 Hipotesis 1 Ho: Return on Invenstment tidak berpengaruh terhadap harga saham. Ha: Return on Investment berpengaruh terhadap harga saham. Hipotesis 2 Ho: Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap harga saham. Ha: Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham. Hipotesis 3 Ho: Return on Investment dan Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap harga saham. Ha: Return on Investment dan Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham.