BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 CIKANDE

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. SMP Negeri 19 Bandar Lampung merupakan salah satu SMP milik pemerintah

INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB 1 P E N D A H U L U A N

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

I. PENDAHULUAN. daya insani bermutu, seperti yang tercantum dalam UU RI No. 20 tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni:

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

PERATURAN AKADEMIK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Singkat SMPN 13 Bandar Lampung. Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I P E N D A H U L U A N. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Konsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY

KODE ETIK GURU DAN STANDAR OPERATING PROSEDUR SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

Program BK Komprehensif. Instrumen Bimbingan dan Konseling. 07/04/2009. Mata Kuliah Instrumen dan Media BK 1

PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. C. Landasan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 1 UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

PERATURAN AKADEMIK SMAN 1 KENDARI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. analisis dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Analisis data kualitatif dilakukan

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

BAB II GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN DI KOTA SEMARANG DAN LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PROFESI

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

2. Keadaan Fisik Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak

BAB II DESKRIPSI SEKOLAH. Danar Dana (YDD) Bank BNI. Yayasan Danar Dana (YDD) BNI adalah tempat. Perumahan Karyawan BNI, Pesing Jakarta Barat.

Oleh : Sri Handayani NIM K

RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL BAHAN SOSIALISASI UNTUK GURU BK DEDI HERDIANA HAFID

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011. Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bingung, potensi apa yang kita miliki. Mana yang benar-benar bakat alami dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam pelaksanaan

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu dalam mengenyam pendidikan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

PEMERINTAH KOTA SERANG DINAS PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan

Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah

SMP NEGERI 1 SEMARAPURA Jalan Teratai, Semarapura Kelod, Klungkung Website:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM ISO DI SMK SARASWATI SALATIGA (KAJIAN MANAJEMEN KESISWAAN) Sistem. Manajemen. Mutu. A. Pelaksanaan.

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

BAB I PENDAH ULUAN 1.1 Ga G mb m a b ra r n n Umu m m m Obj b ek k Pene n lit e ian a. Pro r fil Org r anis n a is sis

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. KURIKULUM

Kata Kunci: Bimbingan Konseling, Manajemen Berbasis sekolah

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

BAB I PENDAHULUAN. Lokasi SMKN Wonorejo di lingkungan pesantren yang merupakan. lembaga sekolah kejuruan yang bernuansa pesantren, siswa SMKN Wonorejo

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda.

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 202 TAHUN : 2016 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y

PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 CIKANDE A. Profil SMP Negeri 1 Cikande 1. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Cikande SMP Negeri 1 Cikande berdiri sejak tahun 1967, merupakan pengembangan sekolah baru dari SMP Negeri 2 Serang. Sekolah ini berdiri atas usul dari Bpk. Muhtadi M.MM, Tatang Sukarta, dan Halili Suriyatna, mereka semua adalah guru di SMP Negeri 1 Cikande. Mereka ingin supaya di Cikande ada pendidikan menengah dan memudahkan masyarakat untuk melajutkan sekolah yang lebih dekat jaraknya. Atas dasar usul dari Bpk. Muhtadi M.MM, Tatang Sukarta, dan Halili Suriyatna, akhirnya kepala Kanwil DepDikbud Propinsi Jawa Barat mengizinkan berdirinya SMP 1 Cikande tersebut dan mulai menerima siswa sejak bulan Juli 1967. Untuk pertama kalinya siswa yang mendaftar kira-kira hanya 40 siswa dan ditambah 40 orang dari siswa baru SMP Negeri 2 Serang, sehingga jumlah siswa pertama pada bulan Juli 1967 itu sebanyak 80 siswa. Sedangkan untuk berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar pada waktu itu di SD Kukun selama satu tahun yaitu dari bulan Juli 1967 sampai dengan bulan Juni 1968, kemudian pada bulan Juli 1968 SMP 1 Cikande di pindahkan ke Madrasah Diniyah Kukun Desa Parigi Kecamatan Cikande. Adapun yang pertama menjadi Kepala Sekolah adalah Bapak Tatang Sukarta. 20

21 Pada tahun 1972 SMP 1 Cikande memiliki satu bangunan semi permanen di atas tanah 6000 meter persegi, terdiri atas dua ruangan kelas dan kantor guru/kepala sekolah yang diberi bantuan berupa beras oleh masyarakat satu kecamatan Cikande dan didukung oleh kepala Desa Parigi. Pada saat itu kegiatan belajar mengajar di pindahkan ke SMPN 1 Cikande (sekarang). Kemudian pada tahun 1973 atas surat keputusan kepala Kanwil DepDikbud Propinsi Jawa Barat SMP 1 Cikande menjadi sekolah Negeri. 1 Itulah uraian singkat tentang sejarah perjalanan SMPN 1 Cikande, khususnya siswa dan umumnya bagi masyarakat sekitar diharapkan dapat memanfaatkan keberadaan dari SMPN 1 Cikande.Baik dalam hal mengembangkan ilmu pengetahuan dengan penuh kesungguhan, mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah ini secara bersama-sama dengan menjaga dan merawat ketahanan sekolah. 2. Visi Misi dan Tujuan SMP Negeri 1Cikande Dalam suatu lembaga tentu mempunyai visi misi dan tujuan yang hendak dicapai, di SMP Negeri 1 Cikande Serang sebagai sekolah menengah pertama yang bernaungan di bawah Depdiknas yang memiliki visi dan misi bebagai berikut: a. Visi Visi SMP Negeri 1 Cikande yaitu untuk menjadikan SMPN 1 Cikande sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam prestasi bernuansa islami. 2 1 Dokumen profil SMPN 1 Cikande Tahun Akademik 2014-2015 2 Dokumen profil SMPN 1 Cikande

22 b. Misi Kemudian misi SMP Negeri 1 Cikande adalahsebagaiberikut: 1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi. 2) Menumbuhkembangkan profesionalme tenaga pendidik dan kependidikan untuk mewujudkan siswa yang berprestasi. 3) Menerapkan manajemen partisipatip dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah. 4) Menumbuhkembangkan penghayatan terhadapa ajaran agama dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber akhlak yang islami 5) Menumbuhkembangkan disiplin semua warga sekolah. 6) Menumbuhkembangkan pengetahun dan ketrampilan. 3 c. Tujuan SMP Negeri 1Cikande Tujuan sekolah merupakan bagian dari tujuan pendidikan Nasional untuk meningkatkan kecerdasan, kepribadian maupun keterampilan peserta didik. Dengan adanya tujuan maka ada hal yang hendak dicapai dan proses pengajarangnya jelas sesuai yang direncanakan. Tujuan SMPN 1 Cikande merupakan penjabaran dari visi dan misi sekolah yang telah dirumuskan, dan agar terukur dan lebih mudah untuk mencapai tujuan tersebut maka dapat dijabarkan sebagai berikut: 3 Dokumen profil SMPN 1 Cikande

23 1) Terbentuknya akhlak peserta didik yang mulia 2) Mempersiapkan peserta didik agar dapat menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan teknologi 3) Terwujudnya peserta didik yang dapat menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari 4) Mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 4. Maka dalam mencapai tujuan tersebut, sekolah telah membuat rencana kerja/rks jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek sehingga dapat dengan mudah untuk mengetahui keterlaksanaan program dalam mencapai tujuan sekolah tersebut. 3. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Cikande Setiap Satuan pendidikan wajib untuk memiliki sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Seperti halnya sarana dan prasarana di SMPN 1 Cikande yang terdapat 36 ruang yaitu 24 ruang belajar, 1 ruang kepala sekolah dan tata usaha, 1 ruang guru, 1 ruang komputer, 1 ruang laboratorium bahasa, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang multimedia, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang bimbingan dan konseling, 1 ruang keterampilan, 1 ruang osis, 1 ruang musholah dan 1 ruang kantin. Selain itu terdapat 4 Dokumen profil SMPN 1 Cikande Tahun Akademik 2014-2015

24 lapangan olah raga dan lapangan upacara.sarana dan prasarana di SMPN 1 Cikande dalam keadaan baik. 5 B. Layanan Dan Profil Guru BK SMP Negeri 1 Cikande 1. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1 Cikande Layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk layanan khusus yang ada di sekolah, layanan bimbingan dan konseling di sekolah mutlak dibutuhkan karena setiap siswa sebagai individu pasti memiliki persoalan atau permasalahan yang dihadapi. Layanan bimbingan dan konseling diberikan kepada seluruh siswa di sekolah dengan tujuan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan masalah, mengembangkan potensi yang dimiliki, dapat menyesuaikan masalah dengan baik, dan dapat membantu siswa dalam menyalurkan minat dan bakat ke arah positif. Berikut ini layanan bimbingan dan konseling yang di berikan oleh konselor kepada siswa di SMPN 1 Cikande: a. Layanan orientasi Layanan ini di berikan kepada seluruh siswa terutama siswa yang memasuki sekolah baru dengan dikoordinir oleh konselor dan di bantu oleh guru dan wali kelas dengan tujuan mengarahkan, membantu dan beradaptasi dengan lingkungan baru. 6 11:00. 5 Dokumen profil SMPN 1 Cikande 6 6 Wawancara dengan Toyib Utara, (Guru Bimbingan dan Konseling).Senin, 09-03-2015,

25 b. Layanan informasi Layanan informasi diberikan kepada seluruh siswa untuk kemajuan belajar dan memperoleh informasi yang berkaitan dengan informasi akademik maupun non akademik. Informasi akademik berguna untuk memberikan informasi kepada siswa tentang kesempatan dan meningkatkan prestasi. 7 c. Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran minat dan bakat siswa yang di berikan oleh konselor agar siswa tidak salah dalam penempatan minat maupun bakat yang dimiliki dan dapat di salurkan dengan baik. Siswa memerlukan bimbingan dari konselor dalam menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya. 8 Layanan yang di berikan konselor kepada siswa seperti: 1) Penempatan dan penyaluran untuk melanjutkan sekolah sesuai dengan keinginan serta prestasi yang dimiliki peserta akademik maupun non akademik. 2) Penempatan dan penyaluran untuk memilih jurusan atau program yang sesuai dengan keinginan dan potensi. Layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran secara tepat (misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan atau 7 Wawancara dengan Toyib Utara 8 Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Peraktek, (Bandung: Alfabeta,2011), p. 34.

26 program khusus, kegiatan ekstrakurikuler), sesuai dengan potensi bakatdan minat serta kondisi pribadinya. 9 d. Layanan bimbingan belajar Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Bimbingan belajar biasanya dilakukan setiap hari Sabtu dengan sasaran siswa SMPN 1 Cikande terdiri dari kelas VII, VIII dan IX dilakukan di ruangan kelas dengan cara pembagian kelompok. Layanan ini bertujuan untuk membantu peserta didik memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya. 10 e. Layanan konseling individu Konseling individu dilakukan kepada siswa yang mempunyai permasalahan pribadi baik masalah akademik maupun non akademik. Layanan ini dilakukan secara bertatap muka anatara konselor dengan konseli (siswa) bersifat rahasia dan lebih tertutup demi menjaga kenyamanan siswa. Tujuan dari layanan konseling individual yaitu membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dengan memberi arahan atau pandangan terhadap masalah yang di alami siswa dan menjadikan siswa yang mandiri, optimis dan percaya diri serta dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. 9 Wawancara dengan Toyib Utara... 10 Wawancara dengan Toyib Utara

27 f. Layanan bimbingan kelompok Bimbingan kelompok adalah layanan yang di berikan dalam suasana kelompok. 11 Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan masalah secara bersama-sama dan memutuskan permasalahan secara tepat, bimbingan kelompok dilakukan karena masalah yang dihadapi siswa sama dengan siswa lain. Dengan layanan bimbingan kelompok ini siswa mengetahui masalah yang di alami tidak sendiri dan dapat saling memberikan masukan yang positif. 12 2. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1 Cikande Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah yaitu membantu siswa agar memiliki kompetensi mengembangakan potensi dirinya seoptimal mungkin atau mewujudkan nilai-nilai yang mengandung dalam tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasainya sebaik mungkin. 13 Adapun tujuan bimbingan dan konseling di SMPN 1 Cikande adalah membantu siswa untuk mengembangan dan mengekspresikan diri seoptimal mungkin sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan pesertadidik dengan memperhatikan kondisi sekolah, lingkungannya hingga menjadi individu yang religious, dinamis, mandiri, berprestasi, dan berbudi luhur. 14 Peran guru 11 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan p. 309 12 Wawancara dengan Toyib Utara 13 Wardati dan Mohammad Jauhar, Implementasi Bimbingan &Konseling Di Sekolah, (Jakarta: Prestasi Pustaka), p. 29. 14 Wawancara dengan Suratningsih, (Guru Bimbingan dan Konseling), Sabtu, 28-02-2015, 09:30.

28 bimbingan dan konseling di sekolah merupakan upaya sekolah untuk membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa. 3. Profil Guru Bimbingan dan Konseling Konselor merupakan tenaga pendidik profesional yang membantu peserta didik untuk meningkatkan potensi dan membantu masalah yang dihadapi siswa. Menjadi konselor harus memiliki kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan formal dan non formal dalam bidang bimbingan dan konseling. Guru bimbingan dan konseling di SMPN 1 Cikande ada 3 orang konselor yang latar belakang pendidikan di bidang bimbingan dan konseling. Berikut ini adalah profil guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Cikande: Pertama, Toyib Utara A.Md. Dia lahir di Cirebon pada tanggal 14 Januari 1949, jengjang pendidikan yaitu SR (Sekolah Rakyat) Cirebon (tamat tahun 1963), SMP Taman Dewasa Cirebon (tamat tahun 1966), SMA Muhamadiyah Cirebon (tamat tahun 1969). Kemudian melanjutkan keperguruan tinggi di PGSLP Cirebon Program Ekonomi (tamat tahun 1970), PGSLP Program BK (tamat tahun 1975) dan melanjutkan kembali di UT Balaraja Program Ekonomi Koprasi (tamat tahun 2003). Dia menjadi guru di SMPN1 Cikande sejak tahun 1978 sampai dengan sekarang. 15 Kedua, Suratningsih S.Pd. Dia lahir di Sleman pada tanggal 26 Januari 1968. Jenjang pendidikan yaitu Sekolah Dasar Kadisobo Tri Mulyo Sleman Yogjakarta (tamat tahun 1979), SMP Negeri Tri Mulyo Sleman Yogjakarta (tamat tahun 1982), 15 Wawancara dengan Toyib Utara

29 SPG Muhamadiyah Turi Sleman Yogjakarta (tamat tahun 1985). Kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi di IKIP Program Bimbingan dan Konseling PGRI Yogyakarta (tamat tahun 1991).Dan melanjutkan kembali di Universitas Indra Prasta Program Bimbingan dan Konseling PGRI Jakarta Timur (tamat tahun 2012). Setelah lulus Dia menjadi guru Bimbingan dan Konseling di SMK Ibu Pertiwi Darma Muslimat 2 Slipi Jakara Barat (tahun 1998), SMA & SMK Mandiri 2 Balaraja (tahun 2003) dan di SMP Negeri 1 Cikande (tahun 2009). 16 Ketiga, Dian Nurbaeti, S.Pd. Dia lahir di Serang pada tanggal 23 September 1991. Jenjang pendidikannya SD Negeri (tamat tahun 2003), SMP Negeri 1 Cikande (tamat tahun 2006), SMA Negeri Jawilan (tamat tahun 2009). Kemudian Dian melanjutkan ke perguruan tinggi di Universitas Indra Prasta Program Bimbingan dan Konseling PGRI Jakarta Timur (tamat tahun 2013). Dian Nurbaeti menjadi guru bimbingan dan konseling di SMPN 1 Cikande sejak tahun 2014 sampai dengan sekarang. 17 4. Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1 Cikande Program Bimbingan dan Konseling merupakan suatu rencana kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada periode tertentu. Program ini memuat unsur-unsur yang terdapat dalam berbagai ketentuan tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling dan diorientasikan pada pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah. Tujuan penyusunan program tidak lain adalah 11:30. 16 Wawancara dengan Suratningsih 17 Wawancara dengan Dian Nurbaeti, (Guru Bimbingan dan Konseling).Senin, 09-03-2015,

30 agar kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien, serta hasil-hasilnya dapat dinilai. Jenis program yang terdapat di SMP Negeri 1 Cikande yaitu: a. Program kerja tahunan, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah. b. Program semesteran, merupakan jabaran satu tahun, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang di dalamnya dirinci kegiatan bulanan dalam satu semester. c. Program harian, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program semesteran dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling harian ini meliputi kegiatan di dalam kelas dan di ruangan BK untuk masing-masing kelas peserta didik yang menjadi tanggung jawab Guru BK (konselor). 18 5. Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1 Cikande Sarana dan prasarana Bimbingan dan konseling di sekolah disesuaikan dengan keperluan peserta didik karena dengan adanya sarana dan prasarana dapat 18 Wawancara dengan Suratningsih

31 mengefektikan proses konseling. Sarana dan prasarana Bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Cikande antaralain: a. Ruangan bimbingan dan konseling yang digunakan untuk proses konseling kepada siswa SMPN 1 Cikande. Gambar 2.1 Ruangan Bimbingan dan Konseling Ruang Konseling Ruangan BK Bagian dalam b. Alat pengumpulan data teknis non-tes yaitu biodata konseli, buku kasus, angket, format satuan layanan, format-format surat (panggilan, referal) dan format pelayanan c. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data. Alat penyimpan data itu dapat berbentuk buku pribadi, map, dan dalam komputer. Untuk menyimpan berbagai keterangan, informasi atau pun data untuk masing-masing klien.

32 d. Kelengkapan penunjang teknis, seperti data informasi, alat bantu bimbingan, perlengkapan administrasi seperti alat tulis menulis, blanko surat, blanko konferensi kasus, agenda surat, buku informasi tentang studi lanjutan, data kehadiran konseli, buku realisasi kegiatan bimbingan dan konseling dan lemari data (filing cabinet) seperti tempat penyimpanan dokumentasi dan data konseling. 6. Organisasi Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1 Cikande Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam layanan bimbingan dan konseling harus mempunyai organisasi untuk mencapai tujuan. Organisasi bimbingan dan konseling di sekolah merupakankegiatan yang mengatur segala kegiatan untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling secara bersama-sama. Pengorganisasian ini penting dilakukan karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan program pendidikan, kegiatan konseling tidak akan berjalan efektif apabila tidak di imbangi organisasi. Tanpa adanya organisasi maka proses konseling tidak akan berjalan dengan baik karena tidak adanya koordinasi, perencanaan, sasaran, kontrol, serta kepemimpinan yang tegas dan bijaksana.

33 Gambar 2.2 Organisasi Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1 Cikande Komite Suparman Kepala Sekolah Agus Kusman, S.Pd StaffAhli Polisi, psikolog, dll Tata Usaha Dahlani Guru Bidang Studi IPA, Matematika, dll. Koordinator BK ToyibUtara Guru Pembimbing Dian Nurbaeti, S.Pd Suratningsih S.Pd Wali Kelas VII, VIII, IX Siswa Kelas VII, VIII, IX Keterangan : : Garis Komando : Garis Konsultasi : Garis Koordinasi Sumber: Dokumen Bimbingan dan Konseling SMPN 1 Cikande Tahun Akademik 2013-2014. Koordinator BK di SMPN 1 Cikande Saat ini Dijabat oleh Toyib Utara yang di bantu oleh dua guru pembimbing BK lainnya yaitu Suratningsih S.Pd dan Dian Nurbaeti, S.Pd. Tim BK beroprasi di bawah komando dari beberapa pihak yakni

34 Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Staff Ahli dan Tata Usaha. Dan ketika menghadapi permasalahan yang tidak dapat di selesaikan Tim BK dapat mereferal siswa kepada Staff Ahli atau sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh kepala sekolah dalam membuat instruksi kepala sekolah biasanya melakukan musyawarah atau rapat terlebih dahulu dengan komite sekolah atau Staff Ahli atau Tata Usaha. Dalam pelaksanaannya BK dibantu oleh semua pihak yang ada di sekolah seperti semua guru bidang studi maupun wali kelas dapat secara langsung berkonsultasi pada guru BK tentang yang bermasalah maupun yang berprestasi biasanya setelah di konsultasikan siswa tersebut di panggil ke ruangan BK dan dilakukan konseling individual, walaupun terkadang ada juga siswa yang datang sendiri ke ruangan BK. Selain itu guru BK juga biasa melakukan koordinasi kepada siswa, koordinasi tersebut bisa dilakukan dalam hal kegiatan atau program yang berada di bawah naungan BK misalnya seperti kegiatan bimbingan belajar ataupun yang lainnya. 19 7. Mekanisme Kerja Mekanisme kerja bimbingan dan konseling bertujuan untuk mempermudah jalannya proses konseling peseta didik, dengan mekanisme kerja personil yang terlibat dalam pendidikan di SMPN 1 Cikande mempunyai tugas masing-masing untuk memperhatikan dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik. 19 Wawancara dengan Toyib Utara

35 Gambar 2.3 Mekanisme kerja bimbingan dan konseling di SMPN 1 Cikande Guru Mata Pelajaran Wali Kelas Guru Pembimbing (Konselor) Kepala Sekolah Daftar Nilai Daftar Nilai Kartu Akademis (Rapot) Absen Mata Pelajaran Absen Kelas Catatan Konseling Individual dan Kelompok Catatan Kejadian Siswa Laporan observasi Laporan Kejadian Siswa Himpunan Data Pribadi Siswa Data Psilkotes Catatan Home Visit Diketahui Catatan Home Visit Catatan Konferensi Kasus Catatan Bimbingan Individual dan Kelompok Sumber: Dokumen Bimbingan dan Konseling SMPN 1 Cikande Tahun Akademik 2013. Setiap guru mata pelajaran melaporkan daftar nilai, absensi dan catatan kejadian siswa kepada wali kelas. Kemudian oleh wali kelas dilakukan beberapa hal untuk memantau dan menindak lanjuti kondisi siswa yang sekiranya membutuhkan layanan konseling, seperti mengumpulkan keseluruhan nilai (daftar nilai) untuk kemudian dibagikan kepada siswa dalam bentuk rapot (kartu akademis), selain itu

36 wali kelas juga memantau kehadiran siswa dari daftar absensi siswa di kelas, memeriksa laporan observasi dari catatan kejadian siswa, kemudian membuat laporan kejadian siswa, dan catatan kunjungan rumah. Setelah beberapa langkah di atas dilakukan, maka dilaporkan kepada guru BK jika ada kondisi siswa yang tidak sesuai ketentuan sekolah. Biasanya guru BK akan memberikan layanan konseling individual sebelumnya terlebih dahulu dilakukan pemantauan rapot, melihat catatan konseling individual dan kelompok, dan catatan bimbingan individual dan kelompok. 20 20 Wawancara dengan Toyib Utara,..