BAB IX ASURANSI ANEKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III JENIS ASURANSI

Asuransi Jiwa

MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015

eran Asuransi Erection All isk (EAR) sebagai Salah atu Jaminan dalam Proyek sa Konstruksi Natasha Anagi

Informasi Produk Asuransi Allianz

III. METODELOGI PENULISAN. Objek penulisan Laporan Akhir ini melakukan PKL atau magang di PT. Asuransi

LAMPIRAN SK NO. 422/AAUI/06

RINGKASAN INFORMASI PRODUK

BAB X ASURANSI A. DEFINISI ASURANSI

Nama Githa Maharani Sembiring NPM : Mata kuliah : hukum asuransi ASURANSI KEBAKARAN. Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 :

FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY)

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21/SEOJK.05/2015 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

BAB V PENUTUP. Jakarta (studi kasus proyek pembangunan Gedung Kesehatan RS Pendidikan. IRNA-3 RSUP Dr. Kariadi oleh PT PP dengan PT ASEI), maka dapat

Minggu Ke V ASURANSI PENGANGKUTAN

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi.

2 P a g e ( )

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Asuransi dan Pengaturan Asuransi. sehingga kerugian itu tidak akan pernah terjadi.

Dalam Memperkuat Struktur Bangunan Sekolah

Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan. Surastini Fitriasih

III. KEADAAN DARURAT 1. TEMPERATUR MESIN TERLALU PANAS (OVERHEATING)

Definisi dan Jenis Bencana

PUSPA LITA DESTIANI,2014

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA Serpong, Maret Oleh: Fariz M.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RINGKASAN INFORMASI PRODUK RaksaEarthquake Insurance Asuransi Gempa Bumi

Tujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

MANFAAT. Asuransi Alat Berat memberikan ganti rugi atas kerusakan / kecelakaan yang disebabkan antara lain oleh : PENGECUALIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

PENETAPAN TARIF PREMI PADA RISIKO KHUSUS BANJIR UNTUK LINI USAHA ASURANSI HARTA BENDA DAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2014

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

I. PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB XIII ASPEK RESIKO SYAFRIZAL HELMI

SURAT PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI (SPPA)

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

Asuransi uang menutup kehilangan uang yang disimpan di lokasi dan dalam perjalanan langsung dari Bank ke Lokasi dan dari Lokasi ke Bank.

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.

Definisi dan Jenis Bencana

BAB II RUANG LINGKUP HUKUM ASURANSI Oleh : SURAJIMAN

LAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ASURANSI PERDULI PT ASURANSI TOKIO MARINE INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan pengikatan melalui pranata jaminan fidusia.

Ringkasan Informasi Produk Asuransi Allianz

properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian

I. PENDAHULUAN. Bahaya kebakaran pada kehidupan manusia banyak yang mengancam. keselamatan harta kekayaan, jiwa, dan raga manusia.

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

PENYELESAIAN KEGAGALAN KONTRAKTOR DALAM MELAKSANAKAN KONTRAK DI BIDANG KONSTRUKSI

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

101: PRAKTEK ASURANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7

BERITA NEGARA. Lembaga Sandi Negara. Tempat Kegiatan Sandi. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I` PENDAHULUAN. hidup daerah tersebut. Pembangunan juga merupakan usaha untuk. berkembang khususnya Indonesia masih menitikberatkan pembangunan

2018, No Indonesia Nomor 6018); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik I

RINGKASAN PRODUK ASURANSI RUKO ( RAKSA STORECARE )

Asuransi Mikro Untuk Masyarakat Di Pedesaan. Jakarta, 17 Juli 2017

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 151

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri di Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

ASPEK RESIKO. aderismanto01.wordpress.com

MITIGASI BENCANA BENCANA :

BAB II LANDASAN TEORI

12. Peraturan Uap Tahun 1930 atau Stoom Verordening 1930;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industrialisasi yang sedang dilakukan khususnya peralihan

RINGKASAN PRODUK ASURANSI RUMAH TINGGAL ( RAKSA ESTATECARE )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan Akta Notaris Raden Meester

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

Penyebab Banjir. Ada beberapa jenis banjir:

Transkripsi:

BAB IX ASURANSI ANEKA Jika di depan telah dipaparkan tentang asuransi jiwa dan asuransi kerugian secara panjang lebar, berikut ini akan dipaparkan asuransi aneka. Uraian-uraian berikut ini mencakup macam-macam asuransi aneka berikut karakteristiknya. 1. Asuransi Kecelakaan Buruh Asuransi kecelakaan buruh ini menjamin akibat-akibat kecelakaan buruh yang berhubungan dengan pekerjaannya. Namun asuransi jenis ini berbeda dengan asuransi tenaga kerja "ASTEK (sekarang JAMSOSTEK)". JAMSOSTEK adalah lembaga pemerintah di bawah naungan Departemen Tenaga Kerja RI (sekarang Kementerian Tenaga Kerja Transmigrasi dan wilayah) dan penutupannya bersifat wajib. Sedangkan asuransi kecelakaan buruh merupakan lembaga asuransi swasta yang penutupannya bersifat sukarela. 2. Asuransi Tanggung Jawab Majikan Asuransi tanggung jawab majikan adalah asuransi yang menjamin tanggung jawab majikan terhadap pihak ketiga karena perbuatan-perbuatan buruh-buruhnya yang melawan hukum sehingga merugikan orang lain. Pasal 1365 KUHPerdata mengatur tanggung jawab majikan terhadap pihak ketiga atas perbuatannya sendiri, sedangkan Pasal 1367 KUHPerdata mengatur tentang tanggung jawab majikan terhadap pihak ketiga atas perbuatan-perbuatan buruh-buruhnya yang melawan hukum sehingga merugikan pihak ketiga. Dalam hal ini bukan buruhburuh yang bersangkutan yang bertanggung jawab, tetapi majikannya. Risiko inilah yang dipertanggungkan sebagai asuransi tanggung jawab majikan. 3. Asuransi Tanggung Jawab Umum Asuransi tanggung jawab umum menjamin tuntutan pihak ketiga yang dirugikan karena kesalahan atau kelalaian tertanggung. Asuransi tanggung jawab umum ini

menjamin kerugian yang disebabkan karena kesalahan atau kelalaian tertanggung, antara lain : Terhadap perorangan dan keluarganya, misalnya dalam hal mengemudikan mobil sehingga merugikan orang lain. Dalam hal kerugian yang timbul dari suatu hasil-hasil perusahaan. Dalam hal perbuatan-perbuatan yang dilakukan sebagai olahragawan, dan Yang menyangkut profesi-profesi tertentu, seperti dokter atau pengacara pada waktu menjalankan profesinya. 4. Asuransi Kecelakaan Umum Asuransi kecelakaan umum menjamin kerusakan atau kerugian pada hak milik karena pencurian, kecurangan atau musibah lainnya. Termasuk dalam asuransi kecelakaan umum ini adalah : 4.1. Pencurian atau pembongkaran mencakup pertanggungan pencurian atau pembongkaran atas : 4.1.1. Rumah tinggal 4.1.2. Gedung perusahaan 4.2. "All Risk" menjamin tidak hanya pencurian saja, tetapi juga terhadap kebakaran, kecelakaan dan hal-hal lain yang merugikan. 4.3. Uang dalam pengangkutan atau dalam penyimpanan di tempat kediaman atau perusahaan tertanggung. 4.4. Barang-barang dalam pengangkutan, yang mencakup : 4.4.1. Jaminan kesetiaan, yang menjamin kerugian akibat penggelapan uang oleh pegawai yang bersangkutan 4.4.2. Asuransi kaca, menjamin segala macam kaca terhadap risiko pecah, kecuali pecah karena kebakaran atau karena suara. Dalam hal ini penggantian dalam bentuk kaca, bukan dalam bentuk uang. 4.4.3. Asuransi binatang hidup, menjamin binatang terutama ternak (sapi, kerbau, kuda) terhadap kecelakaan atau penyakit. 4.4.4. Kecelakaan bermotor, menjamin kendaraan bermotor terhadap pencurian, kebakaran, dan kerusakan material pada kendaraan yang diasuransikan. 4.5. Macam-macam, mencakup antara lain :

4.5.1. Asuransi perizinan, yaitu jika izin tidak diberikan lagi, maka perusahaan akan rugi. 4.5.2. Asuransi hujan es yang merusak tanaman kaca, maka perusahaan akan rugi. 4.5.3. Asuransi biaya hukum bagi pengacara. 5. Asuransi Perekayasaan Asuransi perekayasaan adalah asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan yang timbul dari pembangunan konstruksi teknik sipil, mesin-mesin, dan listrik. Asuransi ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu : Contractors All Risk (CAR), Erection All Risks, dan Machinery Breakdown (MB). 5.1. Contractors All Risks (CAR) Berikut ini diuraikan karakteristiknya : 5.1.1. Obyek Pertanggungan Pada dasarnya asuransi CAR memberikan proteksi pada pembangunan konstruksi sipil, mesin-mesin, dan listrik. Adapun benda pertanggungannya adalah : 5.1.1.1. Pembangunan gedung-gedung, kantor, hotel, dan sebagainya. 5.1.1.2. Pembangunan jembatan-jembatan, waduk, dam, saluran, dermaga, stasiun-stasiun bumi, dan sebagainya 5.1.1.3. Pekerjaan pemasangan instalasi mesin-mesin dan listrik, bila dalam suatu proyek mencakup CAR dan EAR. 5.1.1.4. Tanggung jawab atas kerugian pihak ketiga. 5.1.2. Risiko yang ditanggung Asuransi CAR memberi jaminan kepada tertanggung atas kerugian atau kerusakan proyek yang sedang dikerjakannya, yang disebabkan oleh bahaya-bahaya sebagai berikut : 5.1.2.1. Kebakaran dan atau peledakan 5.1.2.2. Kegagalan manusia, kurang hati-hati, kelalaian, kurang cakap kerja. 5.1.2.3. Kekeliruan dari bahan-bahan bangunan yang digunakan 5.1.2.4. Pencurian, kehilangan, pemeretelan 5.1.2.5. Perbuatan jahat seseorang atau orang-orang

5.1.2.6. Sabotase dan lain-lain sejenis, dan 5.1.2.7. Act of god, antara lain angin rebut, topan, badai, air bah atau banjir, tanah longsor, gempa bumi, petir, letusan gunung api, dan bencana alam lain 5.1.3. Macam Jaminan Terdapat dua macam jaminan dalam CAR, yaitu jaminan atas kerugian materi dan jaminan tambahan. 5.1.3.1. Jaminan Atas Kerugian Materi Kerugian atas materi yang mungkin dialami yang disebabkan atau ditimbulkan oleh risiko-risiko yang ditanggung antara lain : 5.1.3.1.1. Pekerjaan persiapan instalasi proyek dan peralatan seperti bedeng atau gedung instalasi, persediaan air, bahan-bahan baku, tembok atau dinding penunjang, dan lain-lain. 5.1.3.1.2. Pekerjaan tetap yang merupakan tujuan dari kontrak seperti membangun gedung, membangun jembatan, dan macam proyek lain sesuai dengan bestek. 5.1.3.1.3. Mesin-mesin, alat-alat besar, alat pengangkut yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan dan berada dalam lokasi proyek. 5.1.3.1.4. Tanggung jawab terhadap pihak ketiga, merupakan tanggung jawab hukum dari tertanggung atas kerugian pihak ketiga berupa kerugian badaniah atau kerugian harta benda akibat dari pelaksanaan pembangunan. Kerugian pihak ketiga yang dibayar oleh tertanggung akan diganti oleh penanggung sepanjang menurut hukum, kerugian pihak ketiga itu menjadi tanggung jawab penanggung. Pihak ketiga ini bukan termasuk karyawan atau buruh pabrik. 5.1.3.2. Jaminan Tambahan yang termasuk jaminan tambahan dalam CAR adalah sebagai berikut: 5.1.3.2.1. Biaya dan honorarium arsitek dan pengawas selama melakukan perbaikan atas bagian-bagian bangunan yang runtuh 5.1.3.2.2. Biaya-biaya membersihkan atau menyingkirkan sisa-sisa reruntuhan.

5.1.4. Harga Pertanggungan Harga pertanggungan ditentukan berdasarkan : 5.1.4.1. Harga pembangunan 5.1.4.2. Tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, dan 5.1.4.3. Jaminan tambahan, yang dinyatakan dalam persen dari harga pertanggungan. 5.1.4.4. Jumlah harga kontrak pembangunan sebagaimana telah disetujui bersama antara tertanggung dengan pemberi pekerjaan pembangunan. 5.1.4.5. Harga mesin-mesin, alat-alat besar, alat-alat pengangkut yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan dan berada di lokasi proyek, yaitu harga pembelian dikurangi dengan pengurangan nilai atau harga yang wajar menurut umur mesin, alat-alat besar, dan alat-alat pengangkut. 5.1.4.6. Harga instalasi proyek dan peralatan-peralatan. Harga pertanggungan untuk tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga ditentukan dari dua segi, yaitu santunan untuk luka-luka badan setiap orang dan ganti rugi untuk kerusakan benda pihak ketiga, yaitu : 5.1.4.7. Santunan untuk luka-luka badan setiap orang. Besarnya santunan untuk setiap orang ditetapkan sesuai dengan kelaziman atau sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah atau berpedoman kepada santunan kecelakaan yang lazim digunakan dalam asuransi kecelakaan. 5.1.4.8. Ganti rugi untuk kerusakan harta benda pihak ketiga. Besarnya ganti rugi ditentukan atau disesuaikan dengan kelaziman. 5.1.5. Premi Asuransi Dalam menentukan besarnya premi, biasanya berlangsung tawarmenawar antara penanggung dengan tertanggung. Namun pada umumnya pihak penanggung yang lebih dominan daripada pihak tertanggung. Bahkan pihak penanggung telah, mempunyai daftar premi asuransi yang disusun berdasarkan pengalaman dalam jangka waktu yang panjang.

5.2. Erection All Risk (EAR) Pada umumnya risiko yang dijamin polis EAR tidak berbeda dengan polis CAR, kecuali dalam masa pemeliharaan dan masa percobaan. Jika polis CAR mengutamakan obyek pertanggungan pekerjaan konstruksi sipil, maka polis EAR mengutamakan pekerjaan pemasangan mesin-mesin beserta semua perlengkapannya. 5.2.1. Obyek Pertanggungan Kepentingan yang dapat ditutup asuransinya dengan asuransi EAR terdiri dari tiga macam kepentingan, yaitu : 5.2.1.1. Kepentingan pemilik atau perusahaan yang menjual mesin 5.2.1.2. Kepentingan kontraktor yang bertugas memasang mesin, dan 5.2.1.3. Kepentingan pemilik atau perusahaan yang membeli mesin, terhadap kerugian atau kerusakan mesin selama pengangkutan ke tempat mesin akan dipasang, selama waktu pemasangan mesin oleh kontraktor hingga selesai dipasang termasuk masa percobaan mesin hingga berfungsi normal, dan berakhir setelah mesin skepada pemiliknya. 5.2.2. Risiko yang Ditanggung Asuransi EAR memberi jaminan kepada tertanggung atas kerugian atau kerusakan yang ditimbulkan oleh bahaya-bahaya sebagai berikut : 5.2.2.1. Kesalahan dalam pemasangan mesin 5.2.2.2. Kebakaran, peledakan, petir, dan kejatuhan pesawat udara 5.2.2.3. Pencurian, kehilangan, pemeretelan. 5.2.2.4. Kelalaian, kekurangan tenaga ahli, kekurangan pengalaman 5.2.2.5. Kecelakaan karena runtuhnya bangunan 5.2.2.6. Short circuit dan kelebihan tegangan listrik. Dengan persyaratan dan premi tersendiri, dapat diberikan terhadap act of god yaitu kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh angin rebut, angina topan, air bah atau banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan letusan gunung berapi. 5.2.3. Macam Jaminan

Macam jaminan dalam EAR biasanya terdiri dari : jaminan atas kerugian materi dan jaminan kerugian pihak ketiga. 5.2.3.1. Jaminan Atas Kerugian Materi Jaminan atas kerugian materi merupakan jaminan pokok dalam asuransi EAR, yang meliputi : 5.2.3.1.1. Mesin pokok dan peralatan mekanisnya. 5.2.3.1.2. Peralatan dan mesin-mesin yang digunakan untuk memasang mesin pokok. 5.2.3.1.3. Instalasi atau stasiun pembangkit tenaga listrik, pipa-pipa dan kabel transmisi, dan 5.2.3.1.4. Biaya pembersihan mesin-mesin yang runtuh. 5.2.3.2. Jaminan Atas Kerugian Pihak Ketiga Kerugian pihak ketiga berupa kerugian badaniah atau kerugian harta benda akibat dari pekerjaan pemasangan mesin merupakan tanggung jawab hukum dari kontraktor. Kerugian pihak ketiga yang dibayar oleh tertanggung akan diganti oleh penanggung 5.2.4. Harga Pertanggungan Jumlah harga pertanggungan ditentukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut : 5.2.4.1. Harga kontrak atau harga pembelian mesin pokok dan peralatan mekanisnya ditambah dengan biaya pengangkutan ke tempat di mana mesin pokok akan dipasang, ditambah bea (duty). 5.2.4.2. Biaya pemasangan mesin pokok dan peralatan mekanisnya. 5.2.4.3. Biaya pembersihan mesin-mesin yang runtuh. Ganti rugi atas kerugian pihak ketiga ditentukan untuk masing-masing kecelakaan badaniah dan kerusakan harta benda sebagai berikut : 5.2.4.4. Santunan untuk luka-luka badan setiap orang, yang ditetapkan sesuai dengan kelaziman atau sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah atau berpedoman kepada santunan kecelakaan yang lazim digunakan dalam asuransi kecelakaan. 5.2.4.5. Ganti rugi untuk kerusakan harta benda pihak ketiga ditetapkan sesuai kelaziman.

5.2.5. Premi Asuransi 5.2.5.1. Jenis mesin pokok dan peralatan mekanisnya. 5.2.5.2. Pengalaman dan reputasi kontraktor yang memasang mesin. 5.2.5.3. Jangka waktu pemasangan 5.2.5.4. Data geologi di lokasi dimana mesin pokok dipasang 5.2.5.5. Kemungkinan angin rebut atau topan, air bah atau banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan letusan gunung.