BAB IX ASURANSI ANEKA Jika di depan telah dipaparkan tentang asuransi jiwa dan asuransi kerugian secara panjang lebar, berikut ini akan dipaparkan asuransi aneka. Uraian-uraian berikut ini mencakup macam-macam asuransi aneka berikut karakteristiknya. 1. Asuransi Kecelakaan Buruh Asuransi kecelakaan buruh ini menjamin akibat-akibat kecelakaan buruh yang berhubungan dengan pekerjaannya. Namun asuransi jenis ini berbeda dengan asuransi tenaga kerja "ASTEK (sekarang JAMSOSTEK)". JAMSOSTEK adalah lembaga pemerintah di bawah naungan Departemen Tenaga Kerja RI (sekarang Kementerian Tenaga Kerja Transmigrasi dan wilayah) dan penutupannya bersifat wajib. Sedangkan asuransi kecelakaan buruh merupakan lembaga asuransi swasta yang penutupannya bersifat sukarela. 2. Asuransi Tanggung Jawab Majikan Asuransi tanggung jawab majikan adalah asuransi yang menjamin tanggung jawab majikan terhadap pihak ketiga karena perbuatan-perbuatan buruh-buruhnya yang melawan hukum sehingga merugikan orang lain. Pasal 1365 KUHPerdata mengatur tanggung jawab majikan terhadap pihak ketiga atas perbuatannya sendiri, sedangkan Pasal 1367 KUHPerdata mengatur tentang tanggung jawab majikan terhadap pihak ketiga atas perbuatan-perbuatan buruh-buruhnya yang melawan hukum sehingga merugikan pihak ketiga. Dalam hal ini bukan buruhburuh yang bersangkutan yang bertanggung jawab, tetapi majikannya. Risiko inilah yang dipertanggungkan sebagai asuransi tanggung jawab majikan. 3. Asuransi Tanggung Jawab Umum Asuransi tanggung jawab umum menjamin tuntutan pihak ketiga yang dirugikan karena kesalahan atau kelalaian tertanggung. Asuransi tanggung jawab umum ini
menjamin kerugian yang disebabkan karena kesalahan atau kelalaian tertanggung, antara lain : Terhadap perorangan dan keluarganya, misalnya dalam hal mengemudikan mobil sehingga merugikan orang lain. Dalam hal kerugian yang timbul dari suatu hasil-hasil perusahaan. Dalam hal perbuatan-perbuatan yang dilakukan sebagai olahragawan, dan Yang menyangkut profesi-profesi tertentu, seperti dokter atau pengacara pada waktu menjalankan profesinya. 4. Asuransi Kecelakaan Umum Asuransi kecelakaan umum menjamin kerusakan atau kerugian pada hak milik karena pencurian, kecurangan atau musibah lainnya. Termasuk dalam asuransi kecelakaan umum ini adalah : 4.1. Pencurian atau pembongkaran mencakup pertanggungan pencurian atau pembongkaran atas : 4.1.1. Rumah tinggal 4.1.2. Gedung perusahaan 4.2. "All Risk" menjamin tidak hanya pencurian saja, tetapi juga terhadap kebakaran, kecelakaan dan hal-hal lain yang merugikan. 4.3. Uang dalam pengangkutan atau dalam penyimpanan di tempat kediaman atau perusahaan tertanggung. 4.4. Barang-barang dalam pengangkutan, yang mencakup : 4.4.1. Jaminan kesetiaan, yang menjamin kerugian akibat penggelapan uang oleh pegawai yang bersangkutan 4.4.2. Asuransi kaca, menjamin segala macam kaca terhadap risiko pecah, kecuali pecah karena kebakaran atau karena suara. Dalam hal ini penggantian dalam bentuk kaca, bukan dalam bentuk uang. 4.4.3. Asuransi binatang hidup, menjamin binatang terutama ternak (sapi, kerbau, kuda) terhadap kecelakaan atau penyakit. 4.4.4. Kecelakaan bermotor, menjamin kendaraan bermotor terhadap pencurian, kebakaran, dan kerusakan material pada kendaraan yang diasuransikan. 4.5. Macam-macam, mencakup antara lain :
4.5.1. Asuransi perizinan, yaitu jika izin tidak diberikan lagi, maka perusahaan akan rugi. 4.5.2. Asuransi hujan es yang merusak tanaman kaca, maka perusahaan akan rugi. 4.5.3. Asuransi biaya hukum bagi pengacara. 5. Asuransi Perekayasaan Asuransi perekayasaan adalah asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan yang timbul dari pembangunan konstruksi teknik sipil, mesin-mesin, dan listrik. Asuransi ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu : Contractors All Risk (CAR), Erection All Risks, dan Machinery Breakdown (MB). 5.1. Contractors All Risks (CAR) Berikut ini diuraikan karakteristiknya : 5.1.1. Obyek Pertanggungan Pada dasarnya asuransi CAR memberikan proteksi pada pembangunan konstruksi sipil, mesin-mesin, dan listrik. Adapun benda pertanggungannya adalah : 5.1.1.1. Pembangunan gedung-gedung, kantor, hotel, dan sebagainya. 5.1.1.2. Pembangunan jembatan-jembatan, waduk, dam, saluran, dermaga, stasiun-stasiun bumi, dan sebagainya 5.1.1.3. Pekerjaan pemasangan instalasi mesin-mesin dan listrik, bila dalam suatu proyek mencakup CAR dan EAR. 5.1.1.4. Tanggung jawab atas kerugian pihak ketiga. 5.1.2. Risiko yang ditanggung Asuransi CAR memberi jaminan kepada tertanggung atas kerugian atau kerusakan proyek yang sedang dikerjakannya, yang disebabkan oleh bahaya-bahaya sebagai berikut : 5.1.2.1. Kebakaran dan atau peledakan 5.1.2.2. Kegagalan manusia, kurang hati-hati, kelalaian, kurang cakap kerja. 5.1.2.3. Kekeliruan dari bahan-bahan bangunan yang digunakan 5.1.2.4. Pencurian, kehilangan, pemeretelan 5.1.2.5. Perbuatan jahat seseorang atau orang-orang
5.1.2.6. Sabotase dan lain-lain sejenis, dan 5.1.2.7. Act of god, antara lain angin rebut, topan, badai, air bah atau banjir, tanah longsor, gempa bumi, petir, letusan gunung api, dan bencana alam lain 5.1.3. Macam Jaminan Terdapat dua macam jaminan dalam CAR, yaitu jaminan atas kerugian materi dan jaminan tambahan. 5.1.3.1. Jaminan Atas Kerugian Materi Kerugian atas materi yang mungkin dialami yang disebabkan atau ditimbulkan oleh risiko-risiko yang ditanggung antara lain : 5.1.3.1.1. Pekerjaan persiapan instalasi proyek dan peralatan seperti bedeng atau gedung instalasi, persediaan air, bahan-bahan baku, tembok atau dinding penunjang, dan lain-lain. 5.1.3.1.2. Pekerjaan tetap yang merupakan tujuan dari kontrak seperti membangun gedung, membangun jembatan, dan macam proyek lain sesuai dengan bestek. 5.1.3.1.3. Mesin-mesin, alat-alat besar, alat pengangkut yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan dan berada dalam lokasi proyek. 5.1.3.1.4. Tanggung jawab terhadap pihak ketiga, merupakan tanggung jawab hukum dari tertanggung atas kerugian pihak ketiga berupa kerugian badaniah atau kerugian harta benda akibat dari pelaksanaan pembangunan. Kerugian pihak ketiga yang dibayar oleh tertanggung akan diganti oleh penanggung sepanjang menurut hukum, kerugian pihak ketiga itu menjadi tanggung jawab penanggung. Pihak ketiga ini bukan termasuk karyawan atau buruh pabrik. 5.1.3.2. Jaminan Tambahan yang termasuk jaminan tambahan dalam CAR adalah sebagai berikut: 5.1.3.2.1. Biaya dan honorarium arsitek dan pengawas selama melakukan perbaikan atas bagian-bagian bangunan yang runtuh 5.1.3.2.2. Biaya-biaya membersihkan atau menyingkirkan sisa-sisa reruntuhan.
5.1.4. Harga Pertanggungan Harga pertanggungan ditentukan berdasarkan : 5.1.4.1. Harga pembangunan 5.1.4.2. Tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, dan 5.1.4.3. Jaminan tambahan, yang dinyatakan dalam persen dari harga pertanggungan. 5.1.4.4. Jumlah harga kontrak pembangunan sebagaimana telah disetujui bersama antara tertanggung dengan pemberi pekerjaan pembangunan. 5.1.4.5. Harga mesin-mesin, alat-alat besar, alat-alat pengangkut yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan dan berada di lokasi proyek, yaitu harga pembelian dikurangi dengan pengurangan nilai atau harga yang wajar menurut umur mesin, alat-alat besar, dan alat-alat pengangkut. 5.1.4.6. Harga instalasi proyek dan peralatan-peralatan. Harga pertanggungan untuk tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga ditentukan dari dua segi, yaitu santunan untuk luka-luka badan setiap orang dan ganti rugi untuk kerusakan benda pihak ketiga, yaitu : 5.1.4.7. Santunan untuk luka-luka badan setiap orang. Besarnya santunan untuk setiap orang ditetapkan sesuai dengan kelaziman atau sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah atau berpedoman kepada santunan kecelakaan yang lazim digunakan dalam asuransi kecelakaan. 5.1.4.8. Ganti rugi untuk kerusakan harta benda pihak ketiga. Besarnya ganti rugi ditentukan atau disesuaikan dengan kelaziman. 5.1.5. Premi Asuransi Dalam menentukan besarnya premi, biasanya berlangsung tawarmenawar antara penanggung dengan tertanggung. Namun pada umumnya pihak penanggung yang lebih dominan daripada pihak tertanggung. Bahkan pihak penanggung telah, mempunyai daftar premi asuransi yang disusun berdasarkan pengalaman dalam jangka waktu yang panjang.
5.2. Erection All Risk (EAR) Pada umumnya risiko yang dijamin polis EAR tidak berbeda dengan polis CAR, kecuali dalam masa pemeliharaan dan masa percobaan. Jika polis CAR mengutamakan obyek pertanggungan pekerjaan konstruksi sipil, maka polis EAR mengutamakan pekerjaan pemasangan mesin-mesin beserta semua perlengkapannya. 5.2.1. Obyek Pertanggungan Kepentingan yang dapat ditutup asuransinya dengan asuransi EAR terdiri dari tiga macam kepentingan, yaitu : 5.2.1.1. Kepentingan pemilik atau perusahaan yang menjual mesin 5.2.1.2. Kepentingan kontraktor yang bertugas memasang mesin, dan 5.2.1.3. Kepentingan pemilik atau perusahaan yang membeli mesin, terhadap kerugian atau kerusakan mesin selama pengangkutan ke tempat mesin akan dipasang, selama waktu pemasangan mesin oleh kontraktor hingga selesai dipasang termasuk masa percobaan mesin hingga berfungsi normal, dan berakhir setelah mesin skepada pemiliknya. 5.2.2. Risiko yang Ditanggung Asuransi EAR memberi jaminan kepada tertanggung atas kerugian atau kerusakan yang ditimbulkan oleh bahaya-bahaya sebagai berikut : 5.2.2.1. Kesalahan dalam pemasangan mesin 5.2.2.2. Kebakaran, peledakan, petir, dan kejatuhan pesawat udara 5.2.2.3. Pencurian, kehilangan, pemeretelan. 5.2.2.4. Kelalaian, kekurangan tenaga ahli, kekurangan pengalaman 5.2.2.5. Kecelakaan karena runtuhnya bangunan 5.2.2.6. Short circuit dan kelebihan tegangan listrik. Dengan persyaratan dan premi tersendiri, dapat diberikan terhadap act of god yaitu kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh angin rebut, angina topan, air bah atau banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan letusan gunung berapi. 5.2.3. Macam Jaminan
Macam jaminan dalam EAR biasanya terdiri dari : jaminan atas kerugian materi dan jaminan kerugian pihak ketiga. 5.2.3.1. Jaminan Atas Kerugian Materi Jaminan atas kerugian materi merupakan jaminan pokok dalam asuransi EAR, yang meliputi : 5.2.3.1.1. Mesin pokok dan peralatan mekanisnya. 5.2.3.1.2. Peralatan dan mesin-mesin yang digunakan untuk memasang mesin pokok. 5.2.3.1.3. Instalasi atau stasiun pembangkit tenaga listrik, pipa-pipa dan kabel transmisi, dan 5.2.3.1.4. Biaya pembersihan mesin-mesin yang runtuh. 5.2.3.2. Jaminan Atas Kerugian Pihak Ketiga Kerugian pihak ketiga berupa kerugian badaniah atau kerugian harta benda akibat dari pekerjaan pemasangan mesin merupakan tanggung jawab hukum dari kontraktor. Kerugian pihak ketiga yang dibayar oleh tertanggung akan diganti oleh penanggung 5.2.4. Harga Pertanggungan Jumlah harga pertanggungan ditentukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut : 5.2.4.1. Harga kontrak atau harga pembelian mesin pokok dan peralatan mekanisnya ditambah dengan biaya pengangkutan ke tempat di mana mesin pokok akan dipasang, ditambah bea (duty). 5.2.4.2. Biaya pemasangan mesin pokok dan peralatan mekanisnya. 5.2.4.3. Biaya pembersihan mesin-mesin yang runtuh. Ganti rugi atas kerugian pihak ketiga ditentukan untuk masing-masing kecelakaan badaniah dan kerusakan harta benda sebagai berikut : 5.2.4.4. Santunan untuk luka-luka badan setiap orang, yang ditetapkan sesuai dengan kelaziman atau sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah atau berpedoman kepada santunan kecelakaan yang lazim digunakan dalam asuransi kecelakaan. 5.2.4.5. Ganti rugi untuk kerusakan harta benda pihak ketiga ditetapkan sesuai kelaziman.
5.2.5. Premi Asuransi 5.2.5.1. Jenis mesin pokok dan peralatan mekanisnya. 5.2.5.2. Pengalaman dan reputasi kontraktor yang memasang mesin. 5.2.5.3. Jangka waktu pemasangan 5.2.5.4. Data geologi di lokasi dimana mesin pokok dipasang 5.2.5.5. Kemungkinan angin rebut atau topan, air bah atau banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan letusan gunung.