BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mampu dicapai oleh setiap individu ( teori

PENGANTAR KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MASLOW. 02/02/2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow Abraham Maslow membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam lima tingkat berikut: 1. Kebutuhan fisiologis

TEORI HIRARKI KEBUTUHAN

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, bergaul, ekspresi diri, harga diri dan lain-lain. Menurut Maslow (dalam Hambali 2013: ) bahwa setiap manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing orang selalu menginginkan harga diri yang tinggi.

SELF ESTEEM. Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial Remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi biopsiko-sosio-spiritual-kultural.

BAB I PENDAHULUAN. dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju. dewasa. Dimana pada masa ini banyak terjadi berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep Penyakit Gagal Ginjal Kronik Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan kegagalan fungsi ginjal

BAB II LANDASAN TEORI. rendah atau tinggi. Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan mereka terhadap

Kadang-kadang motivasi itu jelas, tak jelas, tak nampak, atau merupakan gabungan dari beberapa motif. Kita dapat mengetahui motivasi seseorang dari:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak akan bisa tahan untuk hidup sendiri di dunia ini. Hal ini

BAB II KAJIAN TEORI. Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau tindakan. Hal yang

KEBUTUHAN HARGA DIRI DAN KONSEP DIRI NIKEN ANDALASARI

MAKALAH TERAPAN. Penerapan Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Gambar 1. Maslow s Hierarchy of Human Needs (

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi aktuasi yaitu untuk menggerakkan dan mengarahkan pelaksanan

BAB II LANDASAN TEORI A. HARGA DIRI Menurut Coopersmith harga diri merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu dan berkembang menjadi kebiasaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, tinjauan pustaka berisi komponen self esteem (harga diri) dan konseling kelompok, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM UPAYA UNTUK MEMPEROLEH INDEKS PRESTASI YANG TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. menganggap dirinya sanggup, berarti, berhasil, dan berguna bagi dirinya sendiri,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI MASLOW. presented by : M Anang Firmansyah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Aktualisasi Diri Anak Usia Prasekolah 1. Pengertian

Motif Ekstrinsik. Motif yang timbul dari rangsangan luar. Contoh : pemberian hadiah jika seseorang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. masuk kedalam masyarakat modern. Di era modernisasi istilah asuransi sudah

MOTIVASI DALAM BELAJAR. Saifuddin Azwar

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik artinya orang tersebut memiliki kecerdasan emosional. Bar-On (1992,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, dan

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Harga Diri. Harris, 2009; dalam Gaspard, 2010; dalam Getachew, 2011; dalam Hsu,2013) harga diri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawannya untuk melakukan jenis-jenis perilaku tertentu. Perilaku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu seringkali dihadapkan pada kesulitan-kesulitan dan

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT FINNANTARA INTIGA DI SANGGAU

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit, diantaranya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berubahnya zaman yang menuju kepada kedewasaan individu

BAB I PENDAHULUAN. kembar identik pun masih dapat dibedakan melalui sifat-sifat non-fisik yang

Modul ke: MOTIVASI SUKSES. 12Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Aldizar, LSQ, MA. Program Studi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Bagi kita yang hidup di kota besar semisal Jakarta, Bandung dan Surabaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan keperawatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

2016 MOTIVASI KETERLIBATAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG

TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PERSPEKTIF ABRAHAM HAROLD MASLOW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bio-psiko-sosio-spritual-kutural. Asuhan keperawatan yang diberikan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perkembangan psikologis individu. Pengalaman-pengalaman

Abraham Maslow ( )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dukungan, serta kebutuhan akan rasa aman untuk masa depan. Orang tua berperan

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pengertian Kecemasan Menghadapi Ujian

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Produksi Pada Perusahaan Rokok

BAB 1 PENDAHULUAN. 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan ekonomi,yang menuju dewasa. Selain mejunjukan adanya perubahan

Hirarki Kebutuhan Maslow Dan Karma Capitalism

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan seorang manajer di tempat kerjanya adalah melakukan penyeliaan

TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (Self fullfilment),

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, di dalam suatu pembelajaran harus ada motivasi belajar, agar

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terbentang dari masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga masa

Teori-teori Belajar. Teori Humanistik. Afid Burhanuddin. Memahami teori toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. mau dan mampu mewujudkan kehendak/ keinginan dirinya yang terlihat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasar Manusia

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. yang muncul, seseorang dituntut untuk memiliki pemikiran yang out of the box

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang karena konsep diri merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loneliness (Kesepian) yang kita inginkan dan jenis hubungan sosial yang kita miliki (Perlman & Peplau,

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan orang lain. Stuart dan Sundeen (dalam Keliat,1992).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menjalani kehidupan manusia memiliki rasa kebahagiaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah periode tatkala individu mengalami transisi dari

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: Kebutuhan Primer, yang pada umumnya merupakan kebutuhan faal, seperti lapar, haus, seks, tidur, dan lain-lain. Semua ini adalah kebutuhan faal yang merupakan syarat kelangsungan hidup seseorang. Kebutuhan-kebutuhan semacam ini timbul dengan sendirinya atau sudah ada sejak seseorang lahir. Kebutuhan Sekunder, yang timbul dari interaksi antara orang dengan lingkungannya seperti kebutuhan untuk bersaing, bergaul, ekspresi diri, harga diri dan dan lain-lain. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Harga diri merupakan salah satu kebutuhan penting manusia. Maslow dalam teori hierarki kebutuhannya menempatkan kebutuhan individu akan harga diri sebagai kebutuhan pada level puncak, sebelum kebutuhan aktualisasi diri. Hal ini karena harga diri individu mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku yang ditampilkannya. Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan seseorang untuk merasakan bahwa dirinya adalah seorang yang patut dihargai dan dihormati sebagai manusia yang baik. Setiap individu normal pasti berharap dan menginginkan dapat merasakan hidup sukses, dihormati dan dihargai sebagai manusia. Pentingnya pemenuhan kebutuhan harga diri individu, terkait erat dengan dampak negatif jika mereka tidak memiliki harga diri yang mantap. Mereka akan mengalami kesulitan dalam menampilkan perilaku sosialnya, merasa inferior dan canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri mereka dapat terpenuhi secara memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh sukses dalam menampilkan 1

2 perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan diri (self-confidence) dan merasa memiliki nilai dalam lingkungan sosialnya Walaupun setiap orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit. Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Tentunya selain memperhatikan kebutuhan fisiologis juga harus diperhatikan kebutuhan psikologisnya, yang salah satunya dengan adanya pengakuan dan penghargaan terhadap diri. Untuk itu, dalam makalah ini penyusun akan membahas mengenai kebutuhan akan harga diri. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Apa sajakah yang termasuk kebutuhan dasar manusia? 2. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan harga diri? 3. Bagaimanakah konsep harga diri? C. Tujuan Tujuan penyusunan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui apa sajakah yang termasuk kebutuhan dasar manusia 2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kebutuhan harga diri 3. Untuk mengetahui konsep tentang harga diri

3 D. Sistematika Penulisan Makalah ini terdiri dari 3 bab, yaitu; BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan BAB II TINJAUAN TEORI. Bab ini membahas materi mengenai kebutuhan dasar manusia, kebutuhan akan penghargaan atau pengakuan dan konsep tentang harga diri BAB III PENUTUP. Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran dari materi sebelumnya.

4 BAB II TINJAUAN TEORI A. Kebutuhan Dasar Manusia Teori kebutuhan Maslow merupakan konsep aktualisasi diri yang merupakan keinginan untuk mewujudkan kemampuan diri atau keinginan untuk menjadi apapun yang mampu dicapai oleh setiap individu (http://www.google.com/artikel, teori kebutuhan Abraham Maslow). Abraham Maslow menerangkan lima tingkatan kebutuhan dasar manusia adalah sebagai berikut : 1. Basic needs atau kebutuhan fisiologi, merupaka n kebutuhan yang paling penting seperti kebutuhan akan makanan. Dominasi kebutuhan fisiologi ini relatif lebih tinggi dibanding dengan kebutuhan lain dan dengan demikian muncul kebutuhan-kebutuhan lain. 2. Safety needs atau kebutuhan akan keselamatan, merupakan kebutuhan yang meliputi keamanan, kemantapan, ketergantungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas kekuatan pada diri, pelindung dan sebagainya. 3. Love needs atau kebutuhan rasa memiliki dan rasa cinta, merupakan kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan keselamatan telah terpenuhi. Artinya orang dalam kehidupannya akan membutuhkan rasa untuk disayang dan menyayangi antar sesama dan untuk berkumpul dengan orang lain. 4. Esteem needs atau kebutuhan akan harga diri. Semua orang dalam masyarakat mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat yang biasanya bermutu tinggi akan rasa hormat diri atau harga diri dan penghargaan dari orang lain. 5. Self Actualitation needs atau kebutuhan akan perwujudan diri, yakni kecenderungan untuk mewujudkan dirinya sesuai dengan kemampuannya (Maslow, 1988 : 39). 4

5 B. Kebutuhan Akan Penghargaan Atau Pengakuan (Esteem Needs) Level keempat dalam hirarki kebutuhan manusia adalah kebutuhan harga diri yaitu kebutuhan akan penghargaan atau pengakuan (esteem needs). Maslow membagi level ini lebih lanjut menjadi dua tipe, yakni tipe bawah dan tipe atas. Tipe bawah (bentuk yang lemah) meliputi kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, kebutuhan terhadap status, kemuliaan, kehormatan, perhatian, reputasi, kebanggaan diri, apresiasi bahkan dominasi dan kemashyuran. Sedangkan Tipe atas (bentuk yang kuat) yaitu kebutuhan kita untuk percaya diri atau penghargaan oleh diri sendiri, kompetensi, kecakapan, kesuksesan, independensi dan kebebasan, serta keterampilan dan kemampuan khusus (spesialisasi). Apa yang membedakan kedua tipe adalah sumber dari rasa harga diri yang diperoleh. Pada self esteem tipe bawah, rasa harga diri dan pengakuan diberikan oleh orang lain. Akibatnya rasa harga diri hanya muncul selama orang lain mengatakan demikian, dan hilang saat orang mengabaikannya. Situasi tersebut tidak akan terjadi pada self esteem tipe atas. Pada tingkat ini perasaan berharga diperoleh secara mandiri dan tidak tergantung kepada penilaian orang lain. Dengan lain kata lain, sekali anda bisa menghargai diri anda sendiri sebagai apa adanya, anda akan tetap berdiri tegak, bahkan ketika orang lain mencampakkan anda. Bentuk kedua ini lebih kuat karena sekali didapat kita tidak melepaskannya, berbeda dengan kebutuhan kita akan penghargaan orang lain. Bentuk negative dari kebutuhan akan harga diri ini adalah rendah diri. Maslow mengatakan bahwa masalah inlah yang menjadi dasar masalah-masalah psikologis. C. Konsep Harga Diri 1. Pengertian harga diri Harga diri merupakan salah satu dimensi dari konsep diri. Harga diri adalah proses evaluasi yang ditujukan indivu pada diri sendiri, yang nantinya berkaitan dengan proses penerimaan individu terhadap dirinya. Dalam hal ini

6 evaluasi akan menggambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya sendiri, menunjukan penghargaan dan pengakuan atau tidak, serta menunjukkan sejauh mana individu tersebut merasa mampu, sukses dan berharga. Secara singkat harga diri diartikan sebagai penilaian terhadap diri tentang keberhargaan diri yang di ekspresikan melalui sikap-sikap yang dianut individu. Disini individu akan berusaha memenuhi kebutuhan akan rasa harga diri, apabila kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memilikinya telah terpenuhi atau terpuaskan. (Koeswara, 1991 : 124) 2. Karakteristik Harga Diri Harga diri seseorang tergantung bagaimana dia menilai tentang dirinya dimana hal ini akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupan seharihari. Penilaian individu ini diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat tinggi dan negatif. a. Karakteristik harga diri tinggi Harga diri yang tinggi akan membangkitkan rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan didalam dunia ini. Contoh : seorang perawat yang memiliki harga diri yang cukup tinggi, dia akan yakin dapat mencapai prestasi yang dia dan orang lain harapkan. Pada gilirannya,keyakinan itu akan memotivasi perawat tersebut untuk sungguhsungguh mencapai apa yang diinginkan. Karakteristik orang yang memiliki harga diri yang tinggi menurut Clemes dan Bean (2001 : 334), antara lain : 1) Bangga dengan hasil kerjanya 2) Bertindak mandiri 3) Mudah menerima tanggung jawab 4) Mengatasi masalah dengan baik 5) Menanggapi tantangan baru dengan antusiasme 6) Merasa sanggup mempengaruhi orang lain 7) Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang luas

7 Manfaat dari dimilkinya harga diri yang tinggi (Branden, 1999 :6-7), diantaranya : a) Individu akan semakin kuat dalam menghadapi penderitaan hidup, semakin tabah, dan semakin tahan dalam menghadapi tekana-tekanan kehidupan, serta tidak mudah menyerah dan putus asa. b) Individu semakin kreatif dalam bekerja c) Individu semakin ambisius, tidak hanya dalam karier dan urusan financial, tetapi dalam hal-hal yang ditemui dalam kehidupan baik secara emisional, kreatif maupun spiritual. d) Individu akan memilki harapan yang besar dalam membangun hubungan yang baik dan konstruktif. e) Individu akan semakin hormat dan bijak dalam memperlakukan orang lain, karena tidak memandang orang lain sebagai ancaman. b. Karakteristik harga diri rendah Orang yang memiliki harga diri rendah akan cenderung merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak berharga. Disamping itu orang dengan harga diri rendah cenderung untuk tidak berani mencari tantangantantangan baru dalam hidupnya, lebih senang menghadapi hal-hal yang sudah dikenal dengan baik serta menyenangi hal-hal yang tidak penuh dengan tuntutan, cenderung tidak merasa yakin akan pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dimilikinya, cenderung takut menghadapai respon dari orang lain, tidak mampu membina komunikasi yang baik dan cenderung merasa hidupnya tidak bahagia. Pada orang yang memiliki harga diri rendah inilah sering muncul perilaku rendah. Berawal dari rasa tidak mampu dan tidak berharga, mereka mengkompensasikannya dengan tindakan lain yang seolah-olah membuat dia lebih berharga. Misalnya dengan mencari pengakuan dan perhatian dari teman-temannya dengan cara berkelahi, membuat keributan yang dilakukan demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan. Karakteristik orang dengan harga diri yang rendah menurut Clemes dan Bean (2001 : 4-5) diantaranya :

8 1) Menghindari situasi yang dapat mencetuskan kecemasan 2) Merendahkan bakat dirinya 3) Merasa tak ada seorangpun yang menghargainya 4) Menyalahkan orang lain atas kelemahannya sendiri 5) Mudah dipengaruhi oleh orang lain 6) Bersikap defensif dan mudah frustrasi 7) Merasa tidak berdaya 8) Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang sempit Akibat memilki harga diri yang negatif, yaitu : a) Mudah merasa cemas, stress, merasa kesepian dan mudah terjangkit depresi b) Dapat menyebabkan masalah dengan teman baik dan social c) Dapat merusak secara serius, akademik dan penampilan kerja d) Membuat peningkatkan penggunaan obat-obat dan alkohol (Utexas. Edu, 2001 : 3) 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri Menurut Coopersmith (1967) ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga diri, yaitu: a. Penghargaan dan Penerimaan dari Orang-orang yang Signifikan. Harga diri seseorang dipengaruhi oleh orang yang dianggap penting dalam kehidupan individu yang bersangkutan. orangtua dan keluarga merupakan contoh dari orang-orang yang signifikan. Keluarga merupakan lingkungan tempat interaksi yang pertama kali terjadi dalam kehidupan seseorang. b. Kelas Sosial dan Kesuksesan. Menurut Coopersmith (1967), kedudukan kelas sosial dapat dilihat dari pekerjaan, pendapatan dan tempat tinggal. Individu yang memiliki pekarjaan yang lebih bergengsi, pendapatan yang lebih tinggi dan tinggal dalam lokasi rumah yang lebih besar dan mewah akan dipandang lebih sukses dimata masyarakat dan menerima keuntungan material dan budaya.

9 Hal ini akan menyebabkan individu dengan kelas sosial yang tinggi meyakini bahwa diri mereka lebih berharga dari orang lain. c. Nilai dan Inspirasi Individu dalam Menginterpretasi Pengalaman.Kesuksesan yang diterima oleh individu tidak mempengaruhi harga diri secara langsung melainkan disaring terlebih dahulu melalui tujuan dan nilai yang dipegang oleh individu. d. Cara Individu dalam Menghadapi Devaluasi. Individu dapat meminimalisasi ancaman berupa evaluasi negatif yang datang dari luar dirinya. Mereka dapat menolak hak dari orang lain yang memberikan penilaian negatif terhadap diri mereka. 4. Aspek-Aspek Harga Diri Reasoner (1982), mengemukakan aspek-aspek harga diri sebagai berikut: a. Sense of Securuty, yaitu sejauh mana seseorang merasa aman dalam bertingkah laku karena mengetahui apa yang diharapkan oleh orang lain dan tidak takut disalahkan. Anak merasa yakin atas apa yang dilakukannya sehingga merasa tidak cemas terhadap apa yang akan terjadi pada dirinya. b. Sense of Identity, yaitu kesadaran anak tentang sejauh mana potensi, kemampuan dan keberartian tentang dirinya sendiri. c. Sense of Belongeng, yaitu perasaan yang muncul karena anak merasa sebagai bagian dari kelompoknya, merasa dirinya penting dan dibutuhkan oleh orang lain, dan merasa dirinya dierima oleh kelompoknya d. Sense of Purpose, yaitu keyakinan individu bahwa dirinya akan berhasil mencapai tujuan yang diinginkannya, merasa memiliki motivasi. e. Sense of Personal Competence, yaitu kesadaran individu bahwa dia dapat mengatasi segala tantangan dan masalah yang dihadapi dengan kemampuan, usaha, serta caranya sendiri.

10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Abraham Maslow menerangkan lima tingkatan kebutuhan dasar manusia adalah sebagai berikut : Basic needs atau kebutuhan fisiologi, Safety needs atau kebutuhan akan keselamatan, Love needs atau kebutuhan rasa memiliki dan rasa cinta, Esteem needs atau kebutuhan akan harga diri, Self Actualitation needs atau kebutuhan akan perwujudan diri. Level keempat dalam hirarki kebutuhan manusia adalah kebutuhan harga diri yaitu kebutuhan akan penghargaan atau pengakuan (esteem needs). Maslow membagi level ini lebih lanjut menjadi dua tipe, yakni tipe bawah dan tipe atas. Yang membedakan kedua tipe adalah sumber dari rasa harga diri yang diperoleh. Harga diri diartikan sebagai penilaian terhadap diri tentang keberhargaan diri yang di ekspresikan melalui sikap-sikap yang dianut individu. Disini individu akan berusaha memenuhi kebutuhan akan rasa harga diri, apabila kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memilikinya telah terpenuhi atau terpuaskan. Harga diri seseorang tergantung bagaimana dia menilai tentang dirinya sehingga harga diri ini ada yang berkarakter positif dan ada yan g berkarakter negatif. Harga diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya penghargaan dan penerimaan dari orang-orang yang signifikan, kelas sosial dan kesuksesan, nilai dan inspirasi individu dalam menginterpretasi pengalaman dan cara individu dalam menghadapi devaluasi. B. Saran Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang tentunya harus terpenuhi sebelum mencapai aktualisasi diri dan pemenuhannya dapat tercapai setelah memenuhi tiga kebutuhan dasar lainnya. Oleh karena itu, sebagai individu yang secara normal ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain dan lingkungan sosial haruslah mampu menghargai dirinya sendiri lebih dulu. Jangan merasa minder dan putus asa dalam mencapai kesuksesan. Selain itu, kita juga 10

11 harus mampu memberikan pengakuan terhadap orang lain dan dapat memberikan motivasi. Khususnya bagi seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, selain membantu memenuhi kebutuahn fisiologis pasien juga harus memperhatikan kondisi psikologis pasien, yang bisa saja karena kondisi sakitnya pasien tersebut menjadi rendah diri dan kurang motivasi. Disinilah perawat berperan untuk membantu pasien dalam meningkatkan harga dirinya.

12 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Rifqi. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri. Tersedia di http://konselor-profesional.blogspot.com/2012/03/faktor-faktor- Yang-Mempengaruhi-Harga-Diri.Html diakses tanggal 5 Januari 2013 Sudrajat, Akhmad. 2009. Konsep Harga Diri. Tersedia di http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/05/16/harga-diri/ diakses tanggal 5 Januari 2013 http://www.kapukonline.com/2012/02/kebutuhandasarmanusiaabrahammaslow.ht ml diakses tanggal 5 Januari 2013 http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._psikologi_pend_dan_bimbingan/19621112198 6102-setiawati/self-esteem.pdf diakses tanggal 5 Januari 2013