PEMANFAATAN AIR PDAM OLEH PENDUDUK DESA PURAJAYA DAN PURAWIWITAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT (JURNAL) Oleh : ALVITRIANI

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang mutlak diperlukan oleh semua

BAB 4 POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DOMESTIK PENDUDUK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG

PEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN

KAJIAN POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH, KOTA CIMAHI SEBAGAI MASUKAN BAGI UPAYA KONVERSI

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DI PERUMNAS PUCANGGADING TUGAS AKHIR

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PONDOK PANJANG KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

III METODOLOGI PENELITIAN

VII. ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI PENDUDUK AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH. air tanah dengan sumber air bersih lainnya yakni air PDAM.

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

Oleh: Mayang Sari 1, Sidharta Adyatma 2, Ellyn Normelani 2

KAJIAN ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG

I. PENDAHULUAN. semua ciptaan Tuhan, baik manusia, hewan, dan juga tumbuhan. Bagi kehidupan

ABSTRAK. Kata Kunci: Persepsi Masyarakat tentang perusahaan air minum daerah (PDAM)

VI. POLA DAN PERILAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH OLEH PENDUDUK. 6.1 Pola Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk

BAB I. PENDAHULUAN. aktivitas mereka sehari-hari. Air memegang peranan penting bagi kehidupan

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN (Jurnal) Oleh YUYUT ARIYANTO

EVALUASI POTENSI MATA AIR POLAMAN DAN KALI BIRU UNTUK SUPLAI AIR BERSIH PENDUDUK DI KECAMATAN LAWANG BAGIAN UTARA KABUPATEN MALANG.

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PULAU BARRANG LOMPO KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya mutu hidup manusia adalah terpenuhinya kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI JARINGAN AIR BERSIH PDAM DI KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin pesatnya pembangunan serta perubahan yang. dunia perekonomian pun mengalami perubahan.

2014 KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR KAWASAN BUDIDAYA IKAN PADA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK JATILUHUR KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan oleh

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkelanjutan seperti yang dikehendaki oleh pemerintah

PEMANFAATAN SUMBER MATA AIR CARINGIN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK DI DESA CISARUA KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

I. PENDAHULUAN. dengan tidak mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri.

1.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

BAB 1 PENDAHULUAN. Barat. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Bumi yang terbentuk dengan proporsi jumlah perairan yang lebih luas

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya alat rumah tangga yang menggunakan listrik. Akan tetapi, pada

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT KOTA LUBUK BASUNG DALAM MENDAPATKAN PELAYANAN AIR BERSIH

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA DUMOGA II KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Pengelolaan Sumberdaya Air Berdasarkan Kapasitas Produksi Instalasi

STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup. Dalam. memenuhi kebutuhan dasar bagi manusia, lingkungan di sekitar kita,

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat. Daerah Irigasi Jatiluhur dibangun oleh Pemerintah Republik

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

DAMPAK PEMANFAATAN BANTARAN SUNGAITERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI KELURAHAN PASAR KRUI (JURNAL)

ABSTRACT. Keyword : contribution, coal, income

PREDIKSI KUANTITAS AIR BERSIH PDAM TIRTA LAWU UNIT KECAMATAN KARANGANYAR PADA TAHUN 2026 TUGAS AKHIR

Perencanaan Air Bersih

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik

POLA DAN PROSES KONSUMSI AIR MASYARAKAT PERMUKIMAN SEPANJANG SUNGAI JAJAR DI KABUPATEN DEMAK (Kecamatan Demak Kecamatan Kebonagung) TUGAS AKHIR

MEDIA POSTER SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN DAN PENDIDIKAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR MASYARAKAT DESA GIRIMOYO

PERMASALAHAN ALIRAN AIR

Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMEKARAN WILAYAH PEKON TAMBAHREJO BARAT (JURNAL) Oleh. Jepri Rison Wardana

METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soehartono (1995:9), metode penelitian adalah

HASBULLAH NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun makluk hidup


Pemodelan Penyebaran Polutan di DPS Waduk Sutami Dan Penyusunan Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMKUA) Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

ANALISIS PERKEMBANGAN DAERAH PEMUKIMAN DI KECAMATAN BALIK BUKIT TAHUN (JURNAL) Oleh: INDARYONO

PROFIL KABUPATEN / KOTA

STRATEGI PETANI DALAM PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI JORONG SAWAH KAREH KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan seperti pembangkit listrik, transportasi, industri, dan lain sebagainya.

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

Gambar 1 Kerangka pemikiran metodologi penelitian.

IDENTIFIKASI MANFAAT DAN KERUGIAN PERTAMBANGAN. 6.1 Indentifikasi Manfaat yang Dirasakan Masyarakat dari Kegiatan. Kabupaten. perusahaan.

ANALISA SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DESA TUGU KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN

Analisis Dampak Kawasan Resapan Terhadap Kebutuhan Air Bagi Masyarakat Di Kota Surakarta Oleh : Bhian Rangga JR K Prodi Geografi FKIP UNS

Tabel 1.1: Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Bukan Leding menurut Provinsi untuk Wilayah Pedesaan. Perdesaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS FISIK AIR SUMUR DI PERKOTAAN

Transkripsi:

0 PEMANFAATAN AIR PDAM OLEH PENDUDUK DESA PURAJAYA DAN PURAWIWITAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT (JURNAL) Oleh : ALVITRIANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

1 ABSTRAK PEMANFAATAN AIR PDAM OLEH PENDUDUK DESA PURAJAYA DAN PURAWIWITAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT Alvitriani 1, Budiyono 2, Rahma Kurnia 3 This research aimed to analyze the utilization of PDAMfrom Way Abung s spring by the villagers of Purajaya and Purawiwitan villages, West Lampung regency. The research focused on water utilization and its problems. The research used descriptive method. Population of the research was 712 households with 10 % sample (71 households ) from the population using proportional random sampling.data were collected by observation, interview, and documentation. Data were analyzed by using tabulation of frequency and percentage. The results of research were: (1)PDAM was used to cook, wash and take a bath, toilet and fish pond. (2)villager tend to use water over the utilization water s standard,(3) The problems of villagers in using PDAM are: (a) the water tended to turbid in rainy season, (b) there were worms coming from the water flow during the rain, (c) not all respondents knew about the rate increase of PDAM and how to use a water meter. Keywords:domestic need, PDAM,water utilization Penelitian ini bertujuan mengkaji pemanfaatan air PDAM dari sumber mata air Way Abung oleh Penduduk Desa Purajaya dan Desa Purawiwitan Kabupaten Lampung Barat. Fokus penelitian pada pemanfaatan air dan permasalahannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian sebanyak 712 KK dengan sampel 10 % (71 KK) menggunakan teknikproporsional random sampling. Pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabulasi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan: (1) air PDAM dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan memasak, MCK, dan kolam ikan, (2) Penduduk cenderung mengkonsumsi air melebihi standar, (3) Masalah yang dialami penduduk dalam memanfaatkan air adalah (a) air keruh ketika musim hujan, (b) terdapat cacing yang terbawa aliran air saat hujan, (c) responden belum seluruhnya mengetahui kenaikan tarif PDAM dan penggunaan water meter. Kata kunci:kebutuhan domestik, PDAM, pemanfaatan air Keterangan: 1 Mahasiswa Pendidikan Geografi 2 Dosen Pembimbing 1 3 Dosen Pembimbing 2

2 PENDAHULUAN Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang mutlak diperlukan oleh semua makhluk hidup, terutama bagi manusia. Hampir semua keperluan hidup manusia membutuhkan air. Sutrisno dan suciastuti (2010: 10) dalam bukunya menyebutkan bahwa tubuh manusia sebagian terdiri dari air, kira-kira 60-70% dari berat badannya. Untuk kelangsungan hidupnya, tubuh manusia membutuhkan air yang jumlahnya antara lain tergantung berat badan. Untuk orang dewasa + memerlukan air 2.200 gram setiap harinya. Hal diatas sejalan dengan pendapat Suripin (2002) dalam Aslamia (2013:2)kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum, karena manusia tidak dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum. Manfaat air bagi penduduk yang ada di pedesaan maupun di perkotaan sangat penting, bukan hanya untuk persediaan air minum, tetapi juga sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri dan sebagainya. Di pedesaan, mayoritas penduduknya memanfaatkan air untuk aktivitas pertanian disamping untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Air yang diperlukan untuk kebutuhan rumah tangga biasanya dimanfaatkan untuk memasak, mandi cuci kakus (MCK), berwudhu, dan kebersihan rumah. Standar kebutuhan air bagi kehidupan penduduk berdasarkan Peraturan Ditjen Cipta Karya Dinas PU tahun 2000 (Suhono, 2007: 29) untuk kategori desa yang memilki jumlah penduduk <20.000 jiwa, ratarata sebanyak 80 liter/orang/hari. Mengingat terbatasnya jumlah air di permukaan bumi serta pentingnya air bagi kelangsungan hidup manusia perlu kiranya untuk selalu menjaga pemanfaatan air yang ada di permukaan bumi, karena pada dasarnya air yang ada di alam jumlahnya tetap dan mengikuti sebuah siklus yang dikenal dengan siklus hidrologi.kebutuhan manusia akan air selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, hal ini dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah penduduk yang disertai dengan semakin beragamnya kebutuhan akan air, baik dari sisi kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. Mawardi (2012:2) mengemukakan air adalah sumberdaya alam yang vital karena merupakan sumber kehidupan yang mempunyai multi fungsi yakni: (1) fungsi materi, (2) fungsi energi dan sumberdaya, (3) fungsi ruang, (4) fungsi waktu, (5) fungsi sosial dan budaya, dan (6) fungsi ekonomi dan produksi. Kebutuhan air untuk memenuhi berbagai keperluan sebagaimana telah dipaparkan dalam beberapa pendapat tersebut dialami oleh penduduk Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat terutama Desa Purajaya dan Desa Purawiwitan. Kecamatan ini merupakan salah satu daerah tangkapan air dengan berbagai jenis pepohonan yang masih rimbun, sehingga kecamatan ini memiliki sumber mata air yang memadai untuk digunakan sebagai sumber air bersih dalam memenuhi kebutuhan penduduk. Salah satu mata air yang dijadikan sebagai sumber pemenuhan kebutuhan penduduk adalah sumber

3 Mata Air Way Abung yang terletak di Sebelah Utara Desa Purajaya. Peningkatan jumlah kebutuhan air untuk memenuhi berbagai keperluan dialami oleh pendudukkecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat terutama Desa Purajaya dan Desa Purawiwitan. Kecamatan ini merupakan salah satu daerah tangkapan air dengan berbagai jenis pepohonan yang masih rimbun, sehingga kecamatan ini memiliki sumber mata air yang memadai untuk digunakan sebagai sumber air bersih dalam memenuhi kebutuhan penduduk. Salah satu mata air yang dijadikan sebagai sumber pemenuhan kebutuhan penduduk adalah sumber Mata Air Way Abung yang terletak di Sebelah Utara Desa Purajaya. Sumber Mata Air Way Abung pada awalnya digunakan oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan irigasi persawahan, namun seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan air, pada tahun 1996 sumber Mata Air Way Abung mulai dikelola oleh Unit PDAM Limau Kunci Kecamatan Kebun Tebu dan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga penduduk Kecamatan Kebun Tebu. Pada tahun pertama PDAM baru mampu menyalurkan air untuk kebutuhan penduduk Desa Purajaya. Tahun berikutnya cakupan wilayah PDAM mulai meluas hingga pada tahun 2015 Unit PDAM Limau Kunci Kecamatan Kebun Tebu telah mampu menjangkau 2 desa (Desa Purajaya dan desa Purawiwitan) dengan jumlah konsumen rumah tangga sebanyak 712 kepala keluarga. (Database PDAM Limau Kunci Lampung Barat : 2014). Bersamaan dengan peningkatan jumlah pengguna sumber mata air tersebut, pengelola unit PDAM di wilayah setempat mengeluhkan jumlah pengguna air bersih yang terdata saat ini, pengguna air PDAM hanya mencapai 712 KK, sedangkan dalam prediksi pengelola PDAM seharusnya debit air yang dialirkan sebanyak 300 liter/detik mampu memberikan manfaat untuk + 2.500 kepala keluarga. Permasalahan di atas diduga karena pemanfaatan air oleh sejumlah penduduk cenderung tidak merata dan tidak sesuai dengan anjuran dari pihak PDAM, ada sejumlah penggunaan air yang melebihi standar kebutuhan air yang telah ditetapkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, akan dilakukan penelitian tentang Pemanfaatan air PDAM dan permasalahan penduduk dalam memanfaatkan air dari Sumber Mata Air Way Abung di Desa Purajaya dan Desa Purawiwitan Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat Tahun 2015. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Nazir (2003:54), yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

4 Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang memanfaatakan air PDAM yang bersumber dari mata air Way Abung untuk memenuhi kebutuhan domestik di Desa Purajaya dan Desa Purawiwitan sebanyak 712 Kepala Keluarga. Pengambilan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan metode proportional random sampling. Sampel penduduk pengguna air PDAM untuk kebutuhan domestik diambil sebanyak 10%, Penentuan besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat Arikunto (2010:174) untuk sekedar ancerancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik semua sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Selanjutnya apabila subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut maka jumlah anggota sampel penggunaan air PDAM untuk kebutuhan domestik adalah sebanyak 71 kepala keluarga. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi dan persentase berdasarkan kualifikasi data yang telah terkumpul dari hasil penelitian. Tabel dan persentase tersebut digunakan sebagai dasar peneliti untuk interpretasi dan mendeskripsikan data yang telah ditabelkan HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Purajaya dan Desa Purawiwitan merupakan wilayah otonom di Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat, Berikut ini adalah peta lokasi penelitian : Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Sumber : Peta Administrasi Kabupaten Lampung Barat

5 B. PEMBAHASAN 1. Pemanfaatan Air PDAM oleh responden untuk Kebutuhan Domestik Kebutuhan air setiap responden tidak sama, hal ini sesuai dengan pemanfaatan serta keperluan masingmasing responden. Pihak PDAM mengarahkan pelanggan untuk mengutamakan penggunaan air dalam memenuhi kebutuhan air minum dan kebutuhan rumah tangga. Hal ini berdasarkan skala prioritas pemanfaatan air sebagaimana dikemukakan dalam kebijakan DESDM (Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) dalam Marsono (2004:1) yang menyatakan bahwa, untuk keperluan air minum merupakan prioritas utama diatas segala keperluan lain, menyusul keperluan rumah tangga, peternakan dan pertanian sederhana, industri, irigasi, pertambangan, usaha perkotaan dan kepentingan lainnya. Responden memanfaatkan air PDAM untuk berbagai aktivitas, untuk memasak, MCK, dan sumber pemenuhan kebutuhan lainnya yang berupa kolam ikan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, masyarakat di kedua desa tersebut mayoritas memanfaatkan air PDAM untuk sejumlah aktivitas. 23.94 % responden hanya memanfaatkan air untuk memasak, 16,90 % hanya memanfaatkan air untuk MCK. dan 40,85 % responden hanya memanfaatkan air untuk memasak dan MCK. Penggunaan air PDAM sebagaimana dijelaskan di atas dipengaruhi oleh tingginya tarif PDAM. Kenaikan tarif ini sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Lampung Barat no.49 tahun 2014 tentang penyesuaian tarif PDAM yang mencapai Rp 2.080/kubik, Sehingga penduduk cenderung lebih memilih menggunakan air sumur untuk memenuhi keperluan air dalam sejumlah aktivitas harian agar pembayaran tetap rendah. Penggunaan air sumur dipandang lebih menghemat biaya pengeluaran, meskipun responden telah menggunakan pompa air, namun biaya yang dikeluarkan untuk membayar listrik lebih murah daripada membayar air PDAM. Pada kegiatan-kegiatan tertentu, diantaranya : hajatan, kegiatan pembangunan dan sebagainya, penduduk biasanya memanfaatkan air PDAM, karena lebih mudah dan persedian airnya cukup banyak. prinsip yang demikian menyebabkan penduduk tetap memasang air PDAM meskipun tidak digunakan setiap harinya. Pada aktivitas harian, air PDAM selain dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan memasak dan MCK juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan lainnya, air tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kolam ikan. Jumlah responden yang memanfaatkan air PDAM dari sumber mata air Way Abung untuk memenuhi kebutuhan kolam ikan sebanyak 13 responden atau 18,31 % dari jumlah keseluruhan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan jumlah konsumsi air. Adanya pemanfaatan air untuk kolam ikan tersebut dikarenakan pelanggan PDAM belum semuanya mengetahui kenaikan tarif PDAM. Sebelum

6 adanya kenaikan tarif dan pemasangan watermeter, biasanya penduduk mengalirkan air tanpa ada batasan yang menimbulkan jumlah konsumsi air/bulan yang cukup tinggi dengan pembayaran yang cukup rendah, yaitu antara Rp 6.400 hingga Rp 80.500,-. Pada tahun 2014 pemasangan watermeter dan kenaikan tarif PDAM mulai berlaku, dengan demikian jumlah konsumsi air dapat terukur. Berdasarkan hasil hitungan watermeter tercatat sejumlah penggunaan air yang dialirkan ke kolam ikan mencapai ratusan kubik dalam satu bulan, hal ini menyebabkan pembengkakan pada tagihan air PDAM. 2 Jumlah kebutuhan air penduduk berdasarkan pemanfaatannya Jumlah kebutuhan air penduduk Desa Purajaya dan Desa Purawiwitan sangat beragam, hal ini sesuai dengan jenis pemanfaatannya. Ratarata komsumsi air oleh penduduk cukup tinggi, Mengacu pada standar yang telah ditetapkan Ditjen Cipta Karya Dinas PU Tahun 2000 (Suhono, 2007: 29) dengan rata-rata kebutuhan air penduduk sebanyak 80 liter/orang/hari, jumlah kebutuhan air domestik untuk sampel penelitian dengan jumlah penduduk 312 orang secara akumulasi, maka kebutuhan air penduduk idealnya sebanyak 748,8 m 3 /bulan. Akan tetapi, Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jumlah kebutuhan air penduduk ditinjau dari jumlah pemakaian sebanyak 2.020 m 3 /bulan. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi air belum sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Tingginya jumlah konsumsi air PDAM, dipengaruhi adanya kebiasaan penduduk dalam memanfaatkan air yang kurang menghemat serta untuk mengairi kolam ikan. Selain itu pada sejumlah responden, cenderung mengalirkan air tanpa adanya pemanfaatan yang sesuai dengan kebutuhan, air dibiarkan mengalir sepanjang hari yang menyebabkan rata-rata tingkat konsumsi air mencapai tiga kali lipat dari standar kebutuhan yang ditetapkan. Debit air yang diproduksi PDAM sebanyak 140.613 m 3 /bulan seharusnya mampu menjangkau kebutuhan penduduk mencapai 2.500 pelanggan, sedangkan saat ini air PDAM hanya mampu menjangkau 736 pelanggan. 3. Masalah yang dihadapi penduduk dalam memanfatkan air PDAM Penduduk Desa Purajaya dan Desa Purawiwitan dalam memanfaatkan air PDAM tidak terlepas dari permasalahan air. Adapun permasalahan yang dihadapi penduduk dalam memanfaatkan air berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Kecamatan Kebun Tebu yang merupakan salah satu wilayah perbukitan mampu menyuplai sumber air yang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan penduduk, namun suplai air yang ada di Kecamatan ini tidak selalu layak pakai, terutama saat terjadi

7 musim hujan. Berdasarkan hasil wawancara diketahui, 100 % responden menyatakan bahwa air PDAM yang bersumber dari daerah pegunungan selalu keruh saat terjadi hujan, hal ini dipengaruhi oleh sedimentasi yang ikut terbawa aliran air yang menyebabkan air tidak dapat langsung digunakan, dan harus diendapkan terlebih dahulu jika hendak dipakai. 2. Responden mengeluhkan seringkali terdapat cacing kecil yang terbawa aliran air, sehingga cukup berbahaya bagi pengguna air. Permasalahan tersebut terjadi karena kurangnya penyaringan pada air PDAM yang dialirkan untuk memenuhi keperluan penduduk, sehingga sampahsampah kecil serta binatang air berupa cacing dapat terbawa aliran air 3. Adanya pemberlakuan hitungan konsumsi air menggunakan watermeter yang baru dimulai pada tahun 2014 pada bulan September menyebabkan penggunaan air belum stabil, sejumlah pengguna air PDAM + 58% responden memanfaatkan air tanpa mengetahui bahwa hitungan watermeter terus berjalan, penduduk tersebut cenderung memanfaatkan air dengan kebiasaan lama, yaitu mengalirkan air ke kolam ikan dan membiarkan kran air tetap hidup sepanjang hari. Hal ini menimbulkan jumlah hitungan watermeter melonjak hingga ratusan kubik dalam satu bulan. KESIMPULAN Penduduk Desa Purajaya dan Desa Purawiwitan memanfaatakan Air PDAM dari sumber mata air Way abung untuk memenuhi kebutuhan memasak, MCK, dan kolam ikan. Berdasarkan Peraturan Ditjen Ciptakarya Dinas PU Tahun 2000, penduduk cenderung mengkonsumsi air melebihi standar kebutuhan air yang ditetapkan hingga 2-3 kali lipat. Masalah yang dialami penduduk dalam memanfaatkan air adalah (1) air keruh ketika musim hujan, (2) terdapat cacing yang terbawa aliran air saat hujan, (3) responden belum seluruhnya mengetahui penggunaan water meter dan kenaikan tarif PDAM. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:PT Rineka Cipta. Aslamia, M. 2012. Evaluasi Potensi Mata Air Polaman dan Kali Biru Untuk Supalai Air Bersih Penduduk di Kecamatan Lawang Bagian Utara Kabupaten Malang. Jurnal Jurusan Geografi, Universitas Negeri Malang. (Online) diakses pada 18 Januari 2015 Marsono, D. 2004. Konflik Kepentingan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air.Yogyakarta: BIGRAF Publishing. Muhjidin Mawardi. 2012. Rekayasa Konservasi Tanah dan Air. Yogyakarta: Bursa Ilmu. Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

8 Sutrisno, T., Suciastuti, E. 2010. Teknologi Penyediaan Air Bersih.Jakarta: PT Rhineka Cipta. Suhono, Andreas. et al. 2007. Buku Panduan Pengembangan Air Minum. Jakarta: Ditjen Ciptakarya Dinas PU.