BAB 1 PENDAHULUAN. Keperawatan menurut Virginia Henderson (1966) dapat didefenisikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan. Pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur citra sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keperawatan. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multidisiplin

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang. Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Lapangan Komprehensif (PBLK), tujuan akhir kegiatan PBLK, manfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia dan menjadi hak asasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. harus terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Depkes, 1998).

BAB 1 PENDAHALUAN. sumber daya manusia yang kualitasnya sangat berperan dalam menunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien mulai dari pasien yang tidak mampu melakukan aktivitasnya secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang menyampaikan dan mendapatkan respon. Terdapat lima kompenen

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dalam bidang keperawatan. Upaya ini dilakukan agar dapat menarik lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan tempat pemenuhan kebutuhan dan

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN

Lembar Obsevasi Untuk Kepala Ruangan LEMBAR PERMOHONAN SEBAGAI RESPONDEN. Saya Mahasiswa Program Magister Ilmu Keperawatan (S2-Keperawatan)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. Eraglobalisasi merupakan suatu era baru yang akan membawa berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. rawat jalan dan gawat darurat (Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. karakteristik tersendiri dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa (1986) adalah suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010). Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah

BAB 1. individu, keluarga, kelompok, bahkan masyarakat (Prasetyawati, 2015). World

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Caring merupakan dasar dari seluruh proses keperawatan yang

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI DI RSUP H. ADAM MALIK STUDI KASUS. CLOSED (R) NEGLECTED FRAKTUR FEMUR (Fx)

BAB I PENDAHULUAN. kurang baik ataupun sakit. Kesehatan adalah kunci utama keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan di Indonesia saat ini masih dalam suatu proses. perawat Indonesia harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat. kematian di seluruh dunia disebabkan oleh kanker.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Motivasi sembuh merupakan sumber kekuatan untuk pasien yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kolaborasi perawat-dokter adalah ide yang berulang kali dibahas

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, lebih sadar akan hak dan hukum, serta menuntut dan semakin kritis

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu melakukan perbaikan dan penyempurnaan guna

BAB 1 PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Kriteria pasien dikatakan mengalami infeksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan masyarakat. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) termaktub dalam UUD 1945 (Depkes RI, 1993).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

BAB II SEJARAH BERDIRI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN Kebutuhan akan RS pendidikan dikemukakan oleh para dosen Fakultas

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perilaku pada seseorang. Selain itu, individu mengalami keterbatasan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan upaya individu dalam menjaga dan. mempertahankan individu untuk tetap berinteraksi dengan orang lain dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universita Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga utama pada sistem pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan catatan keperawatan (Depkes

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana dalam memberikan pelayanan menggunakan konsep multidisiplin.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSIAPAN PASIEN PULANG TERHADAP KEPUASAN PASIEN TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN DI RS ROMANI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. seseorang terhadap pelayanan kesehatan. (Notoatmodjo,1993).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. Mathis (2001) faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu: kemampuan, motivasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

PERAN PERAWAT HOME CARE. Disampaikan oleh Djati Santosa.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu tatanan institusi kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

Bab II Tinjauan Pustaka. 2.1 Konsep Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) Definisi Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

BAB I PENDAHULUAN. besar menentukan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan sebagai

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah mempertahankan integritas kulit. Hal ini dapat tercapai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sakit kritis adalah kejadian tiba-tiba dan tidak diharapkan serta

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pelayanan perawatan pasien yaitu penanganan emergency, tidak. Penanganan pada pelayanan tersebut dilaksanakan oleh petugas

GAMBARAN LAMA HARI RAWAT DALAM TERJADINYA LUKA DEKUBITUS PADA PASIEN IMMOBILISASI DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan nyeri dan ketidakmampuan (disability) pada penderita sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja perawat. Depkes (2005) menjelaskan bahwapada tahun. World Health Organization(WHO)mengembangkan suatu program

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sarana pencapaian tujuan yang maksudnya wadah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keperawatan menurut Virginia Henderson (1966) dapat didefenisikan membantu individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan cara membantu mendapatkan kemandiriannya secepat mungkin. Salah satu tujuan perawat adalah menjaga aktifitas sehari hari pasien senormal mungkin. Peningkatan status kesehatan adalah tujuan penting dari perawatan. Menurut Henderson, lebih penting membantu seseorang bagaimana menjadi sehat dari pada mengobati ketika sakit (Potter & Perry, 2005). Pelayanan keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Keadaan ini bukan saja disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga perawatan yang dimiliki, namun dapat juga diakibatkan terbatasnya informasi yang diperoleh berbagai upaya yang dilakukan oleh organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan motivasi bagi tenaga perawatan dalam berbagai bidang, namun hasil yang dicapai belum dapat dikatakan memuaskan. Pada prinsipnya kinerja perawat diukur dari terlaksananya asuhan keperawatan. Sedangkan pendekatan asuhan keperawatan dilakukan dengan proses keperawatan, berupa aktivitas perawat yang dilakukan secara sistematis

melalui lima tahapan, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan atau implementasi, evaluasi keperawatan. Praktek dan penerapan proses keperawatan harus dilakukan secara tepat dan benar yang didukung dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang mengacu pada pedoman standar asuhan keperawatan (Handoko, 2005). Standar Asuhan Keperawatan merupakan pernyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Standar ini memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima (Depkes RI, 2007). Tujuan asuhan keperawatan salah satunya adalah untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pasien. Oleh karena itulah perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang konsep dan teori sebagai dasar interaksi dalam memahami informasi serta menjalin komunikasi yang efektif. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan mencari data, menyeleksi, memproses, dan memutuskan sebuah tindakan berdasarkan informasi tersebut. Proses keperawatan merupakan sebuah siklus karena memerlukan modifikasi pengkajian ulang, perencanaan ulang, memperbaharui tindakan, dan mengevaluasi ulang. Dengan demikian asuhan keperawatan memerlukan informasi yang akurat, dan untuk melakukannya, seorang perawat membutuhkan kemampuan dalam melakukan komunikasi interpersonal (Nursalam, 2007). Penelitian sebelumnya tentang pengetahuan, komunikasi interpersonal dan keterampilan teknik hubungannya dengan penerapan proses keperawatan telah dilakukan oleh Suryawati (2010) di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta yang menunjukkan bahwa hasil penghitungan hubungan antara

pengetahuan dengan penerapan proses keperawatan didapatkan rho = 0,186 dan p = 0,197; penghitungan hubungan komunikasi interpersonal dengan penerapan proses keperawatan didapatkan rho = 0,384 dan p = 0,006; penghitungan hubungan keterampilan teknik dengan penerapan proses rho = 0,343 dan p = 0,015. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penerapan proses keperawatan; ada hubungan positif dan bermakna antara komunikasi interpersonal dengan penerapan proses keperawatan; ada hubungan positif dan bermakna antara keterampilan teknik dengan penerapan proses keperawatan. Proses keperawatan membutuhkan keterampilan analisa dan komunikasi yang baik. Pada proses keperawatan terutama pada tahap implementasi dari proses keperawatan seseorang perawat harus mempunyai pengetahuan yang memadai, mempunyai kemampuan komunikasi interpersonal, dan menguasai keterampilan teknis. Langkah-langkah kegiatan pada proses keperawatan yang digambarkan oleh Gillies dan Smith (1996) mirip dengan langkah-langkah yang dilakukan pada proses manajemen dimana setiap pasien adalah unik dan memerlukan penanganan yang berbeda-beda dengan demikian bila proses keperawatan dilakukan dengan baik, maka akan mengatasi sebagian masalah manajemen pada ruang rawat inap. Hasil penelitian Haley (2007), mendapatkan perawat manager kasus dengan pengalaman kerja lebih dari 5 tahun mempersepsikan bahwa mereka lebih memiliki keterampilan dalam berkomunikasi yang bersifat fasilitatif dibandingkan perawat manager dengan pengalaman kerja yang kurang dari mereka. Sementara menurut Sheldon (2005), studi terhadap penelitian-penelitian yang berkaitan dengan program-program pelatihan komunikasi menunjukkan bahwa program

pelatihan keterampilan komunikasi bagi tenaga kesehatan sangat efektif bagi perawatan pasien. Hasil penelitian Plack & Margaret, M (2006) menemukan beberapa tema yang menggambarkan bagaimana mahasiswa perguruan tinggi dan lulusan perguruan tinggi mempelajari program keterampilan komunikasi interpersonal: suatu proses belajar yang dapat menghubungkan dengan lingkungan klinik berikut tantangan di dalamnya. Di RSUP Haji Adam Malik Medan sendiri belum pernah dilakukan penelitian terkait dengan pengetahuan komunikasi interpersonal, keterampilan teknik dengan penerapan proses keperawatan. Namun bila dilihat dari banyaknya keluhan masyarakat yang masuk ke Instalasi pengaduan masyarakat di RSUP.H.Adam Malik tentang ketidakpuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit milik pemerintah ini, maka dapat dinyatakan bahwa penerapan proses Keperawatan di rumah sakit ini belum terlaksana dengan maksimal Bila ditinjau dari latar belakang pendidikan tenaga keperawatan yang dimiliki rumah sakit ini memang memungkinkan keluhan itu akan muncul karena di rumah sakit ini masih rata-rata memiliki pendidikan D-III Keperawatan dengan kemampuan yang berbeda-beda, maka tentu saja akan memiliki pengetahuan, keterampilan komunikasi interpersonal, dan keterampilan teknik yang tentunya berbeda-beda pula, dan hal tersebut akan mempengaruhi terhadap pelaksanaan penerapan proses keperawatan pada pasien, sehingga banyak keluhan ketidakpuasan dari masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan rumah sakit ini. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti penerapan proses keperawatan di rumah sakit dan faktor-faktor yang berhubungan dengan memilih judul Hubungan Pengetahuan, Komunikasi Interpersonal, dan Keterampilan Teknik Dengan

Penerapan Proses Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUP H. Adam Malik Medan. 1.2. Permasalahan Penelitian Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasi permasalahan penelitian yaitu perawat belum menerapkan proses keperawatan dengan optimal, pengetahuan perawat yang kurang memadai tentang proses perawatan, komunikasi interpersonal, dan keterampilan teknik tidak sesuai dengan pedoman standar asuhan keperawatan. Adanya permasalahan di atas maka pertanyaan dalam penelitian ini yaitu apakah ada hubungan pengetahuan, komunikasi interpersonal, dan keterampilan teknik dengan penerapan proses keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUP Haji Adam Malik Medan. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan pengetahuan, komunikasi interpersonal, dan keterampilan teknik dengan penerapan proses 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi pengetahuan,komunikasi interpersonal, dan Keterampilan teknik perawat tentang proses keperawatan. 2. Mengidentifikasi hubungan pengetahuan perawat dengan penerapan proses

3. Mengidentifikasi hubungan komunikasi interpersonal perawat dengan penerapan proses keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUP Haji Adam Malik Medan. 4. Mengidentifikasi hubungan keterampilan teknis perawat dengan penerapan proses 1.4. Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah : 1. Ha : Ada hubungan pengetahuan perawat dengan penerapan proses 2. Ha : Ada hubungan komunikasi interpersonal perawat dengan penerapan proses keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUP Haji Adam Malik Medan. 3. Ha : Ada hubungan keterampilan teknik perawat dengan penerapan proses 1.5. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi lahan praktek keperawatan, khususnya bagi manajemen RSUP Haji Adam Malik Medan, Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan dan SOP untuk meningkatkan penerapan proses Keperawatan. 2. Manfaat bagi pendidikan keperawatan khususnya magister Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya bahan dalam bidang ilmu keperawatan khususnya yang

berhubungan dengan pengetahuan, komunikasi interpersonal, keterampilan teknik, dan penerapan proses keperawatan. 3. Manfaat bagi Riset keperawatan, sebagai informasi atau sebagai bahan perbandingan untuk peneliti selanjutnya.