BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini, manajemen kearsipan yang baik menjadi sangat penting

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan pasti akan memiliki suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan

BAB I PENDAHULUAN. bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek ( pokok

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan informasi yang terekam dalam berbagai bentuk atau media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang menghasilkan informasi adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Pasal 1.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dari awal terbentuknya organisasi sampai organisasi tersebut dapat. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, arsip adalah:

BAB I PENDAHULUAN. bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan

BAB I PENDAHULUAN. Berkaitan dengan makin berkembangnya aktivitas administrasi suatu

BAB I PENDAHULUAN. administratif sehingga isi informasi yang terkandung didalamnya harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Setiap instansi atau lembaga negara maupun swasta pasti memiliki struktur

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. berkembang dan sangat beragam. Mulai dari dunia maya (internet), koran,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. Dengan demikian, data dan informasi menjadi hal yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. informasi terekam kegiatan atau aktivitas yang berlangsung secara terus-menerus.

BAB I PENDAHULUAN. seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1

BAB I PENDAHULUAN. banyak menciptakan arsip dalam berbagai bentuk dan media. Tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang modern seperti sekarang ini, peranan arsip

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses administrasi. Hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya. Organisasi dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap aktivitas suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tercipta berguna sebagai aset sebuah organisasi, sebagai alat pengambilan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. dalam melakukan kegiatannya pasti menghasilkan arsip. Menurut perundangundangan,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan dan melaksanakan aktivitas suatu kegiatan. Arsip atau dokumen tersebut

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Informasi yang diperlukan oleh setiap organisasi yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Semua lembaga atau instansi dalam pelaksanaan kegiatan sehari hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang berkaitan maupun informasi bersifat umum yang dapat diakses oleh

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi atau instansi dalam menjalankan tugas pokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah instansi, baik pemerintah maupun swasta pasti membutuhkan arsip

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan. Arsip merupakan aset yang penting dan perlu diberi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang semakin maju, masyarakat sangat dimudahkan dalam mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk organisasi yang setiap kegiatannya akan menghasilkan catatan. Catatan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. historis. Volume arsip yang tercipta dari suatu organisasi, bertambah berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kearsipan meliputi : data, SDM/ arsiparis, fasilitas dan dana.

BAB I PENDAHULUAN. tak lepas dengan kegiatan surat-menyurat atau biasa disebut dengan korespondensi

BAB 1 PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan adm inistrasi maupun pelaksanaan tugas suatu lembaga.

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang akurat, hal ini dikarenakan arsip dijadikan acuan bagi instansi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kegiatan administrasi menghasilkan input dan output. Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi tanpa arsip seperti tubuh manusia yang tidak berakal, secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan setiap orang. Adanya informasi karena terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan maupun swasta karena arsip sebagai sumber informasi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi maupun instansi pasti tidak luput dari kegiatan administrasi.

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dinamis ialah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan. Arsip merupakan aspek penting yang berkaitan dengan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. bisa terlepas dari kegiatan organisasi baik di lingkungan pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. tercipta sebagai hasil dari proses kegiatan administrasi. Kedua bidang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. kearsipan adalah pekerjaan yang meliputi, pencatatan, pengendalian,

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang beraneka ragam guna menunjang pelaksanaan kegiatan

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah. maupun sebagai bukti transaksi kegiatan organisasi adalah arsip (record).

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi. Di dalam buku Manajemen Kearsipan Modern dari Konvensional ke

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti

BAB I PENDAHULUAN. Penyediaan informasi dengan cepat dan tepat mutlak menjadi harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin kompleks. Salah satu permasalahan adalah pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dan organiasai merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin banyak pula arsip yang akan diciptakan oleh organisasi

BAB I PENDAHULUAN. secara akurat dan efektif kepada semua pihak yang membutuhkannya. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. instansi pemerintah maupun swasta. Arsip sebagai sumber informasi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi itu sendiri. Salah satu rekaman informasi yaitu arsip, menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penyelenggaraan manajemen kearsipan di suatu instansi, penyusutan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Sumber informasi yang dihasilkan suatu instansi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. tersebut masih sangat dibutuhkan keberadaannya. Keberadaan arsip sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. tugas pokok dan fungsi organisasi masing masing instansi. Dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan pribadi atau pun bagi kepentingan sebuah organisasi. Informasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. kebutuhan manusia akan informasi. Informasi mempunyai bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Penyediaan informasi yang cepat, akurat dan lengkap akan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. sangat penting dan mendasar. Seiring meningkatnya aktivitas dan dinamika

BAB I PENDAHULUAN. Arsip yang dihasilkan adalah informasi penting yang dapat menunjang proses

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari arsip. Arsip

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. hingga tingkat kedudukan terendah yaitu desa atau kelurahan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dalam organisasi pemerintahan selalu ada kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kantor atau organisasi baik swasta maupun pemerintah. Sepanjang organisai

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 23 UN2014 NOMOR 26

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi menyebar. Masyarakat di abad ke-21 ini semakin haus dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan informasi. Informasi dapat digunakan sebagai sarana dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi arsipnya sendiri. Arsip yang tercipta menyesuaikan tugas pokok dan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. dinamis (fungsi administrasi) arsip juga sebagai memori kolektif (fungsi statis),

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan arsip. Arsip itulah yang sering menjadi momok permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian arsip menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. PSTA-BATAN (Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-Badan Tenaga

BAB I PENDAHULUAN. memori organisasi itu sendiri, oleh karena itu, arsip perlu ditata sesuai prosedur

BAB I PENDAHULUAN. hal.2. 1 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2005,

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/IT3/PK/2012 Tentang KEBIJAKAN KEARSIPAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana teknis Direktorat Jenderal Imigrasi, yang melaksanakan tugas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. sebagai pendukung dalam melaksanakan kegiatannya. Informasi merupakan

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik pemerintahan, BUMN, maupun swasta menjalankan

Transkripsi:

19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dewasa ini, manajemen kearsipan yang baik menjadi sangat penting artinya bagi perusahaan swasta maupun organisasi pemerintah. Arsip sebagai salah satu sumber informasi terekam memiliki fungsi yang sangat penting untuk menunjang proses kegiatan administrasi organisasi. Pengertian arsip menurut Undang-undang dijelaskan sebagai berikut: Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3 Sebagai sumber informasi dari hasil kegiatan administrasi dan manajemen, arsip akan terus tumbuh secara akumulatif informasinya dan fisiknya sesuai dengan semakin kompleksitas fungsi dan organisasi. Dalam hal mengenai fisik arsip apabila dibiarkan arsip semakin menumpuk secara fisiknya kecuali arsip yang disimpan dalam bentuk elektronik. Arsip-arsip cenderung diabaikan oleh pengelolanya, karena dipandang tidak perlu disimpan. Akibatnya apabila organisasi membutuhkan informasi arsip menjadi sulit atau memerlukan waktu yang relatif lama untuk ditemukan kembali. Arsip sebagai salah satu sumber 3 Undang-undang no 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, pasal 1

20 informasi membutuhkan suatu sistem pengelolaan (management) yang tepat sehingga dapat menciptakan efektifitas, efisiensi dan produktifitas bagi organisasi. Dilihat dari segi fungsi, arsip dibedakan menjadi dua yaitu arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu. 4 Arsip dinamis dibedakan menjadi dinamis aktif dan dinamis inaktif. Arsip dinamis aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus. Arsip dinamis inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun kemudian arsip statis diartikan pengertiannya sebagai berikut: Arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau organisasi kearsipan. 5 Selain itu, arsip inaktif dapat dibedakan menurut jenis pengelolaannya menjadi arsip teratur dan arsip tidak teratur. Arsip inaktif teratur yaitu arsip inaktif yang keadaan fisiknya tertata dengan teratur atau rapi berdasarkan penataan yang benar dan terdapat jalan masuk arsip atau sarana temu kembali arsip (Daftar Arsip). Arsip inaktif tidak teratur adalah arsip inaktif dalam keadaan kacau yaitu arsip yang sistem penataanya disusun tidak sesuai pada waktu aktifnya. Menurut pengamatan kami saat melakukan observasi di beberapa organisasi, keberadaan arsipnya masih kacau atau dapat dikatakan tidak teratur. Tertibnya tata kearsipan 4 Ibid. 5 Ibid.

21 pada suatu organisasi akan dengan mudah membedakan pengurusan dan penyimpanan arsip dinamis aktif dan arsip dinamis inaktif. Keberadaan arsip pada lingkungan perkantoran tidak dapat dilepaskan dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan suatu organisasi. Dalam artian arsip tercipta sebagai akibat dari proses kegiatan yang dilaksanakan organisasi. Arsip disimpan karena diperlukan oleh organisasi untuk keperluan administrasi sampai saatnya disingkirkan karena tidak diperlukan lagi. Sebagaimana di dalam antropologi dikenal adanya daur hidup (life-cycle) yang menggambarkan proses kehidupan manusia dari lahir menikah meninggal. Kiranya istilah yang sama dapat diterapkan dalam proses kehidupan arsip. Bedanya pada bidang kearsipan daur hidup meliputi tahap penciptaan (records creation), tahap penggunaan dan pemeliharaan (use and maintenance) serta tahap istirahat atau penyusutan (retirement/disposal). 6 Pada dasarnya penyimpanan arsip ada beberapa asas yaitu asas sentralisasi, asas desentralisasi, dan asas campuran (gabungan). Asas sentralisasi merupakan asas dengan penyimpanan terpusat (record center) pada unit tertentu. Untuk asas desentralisasi penyimpanan arsip disimpan di central file tiap-tiap unit kerja masing-masing. Selain kedua asas tersebut penyimpanan arsip dapat berupa gabungan antara desentralisasi dengan sentralisasi. Asas gabungan ini merupakan asas kombinasi antara desentralisasi dengan sentralisasi. Dalam asas 6 Boedi Martono. Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam Manajemen Kearsipan. (Jakarta:Pustaka Sinar Harapan).1991. Hlm 15.

22 gabungan biasanya ketika masih aktif disimpan di masing-masing unit kerja, ketika inaktif di record center. Semua daur hidup arsip tersebut terjadi juga oleh arsip-arsip yang ada di Dinas Pariwisata Daerah DIY, arsip yang tersimpan dapat berupa surat dan buku yang berisi mengenai pengembangan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini juga dikarenakan kawasan atau daerah Yogyakarta yang mempunyai keistimewaan tersendiri misalnya tempat bersejarah, adat istiadat, masakan khas, dan kesenian tradisional. Potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta harus dikembangkan dengan dilandasi basis budaya setempat, sehingga dapat menjadi potensi untuk dikenalkan kepada wisatawan. Jika dilandasi dengan basis budaya lokal, pariwisata di daerah ini akan makin diminati wisatawan, dan pariwisata akan berkembang. Keberagamaan potensi wisata Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak ragam budaya yang sampai saat ini masih hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Selain itu, Dinas Pariwisata Daerah DIY merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang pelestarian dan mengembangkan destinasi Yogyakarta berdasarkan keunggulan produk wisata dan sarana prasarana penunjang yang berkualitas, berbasis budaya, dan pembangunan pariwisata berkelanjutan. Setiap ada kegiatan tentang kebudayaan pasti ada laporan tentang hasil kegiatan tersebut mulai dari awal mengajukan proposal sampai kegiatan itu terselenggara, misalnya mengenai pengembangan desa wisata. Gambaran di atas secara tidak langsung menjadi Dinas Pariwisata Daerah DIY memiliki khasanah arsip mengenai keragaman budaya dan potensi wisata

23 DIY. Tentunya di organisasi ini arsip tidak hanya dari kertas tetapi pasti ada yang berupa gambar, foto, data dari sistem komputer, dokumen tulisan tangan, formulir, dan sebagainya untuk mempromosikan wisata dalam bentuk visualnya. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melaksanakan kerja praktik lapangan di Dinas Pariwisata Daerah DIY dengan mengambil tema Pengelolaan Arsip Dinamis di organisasi tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengelolaan arsip dinamis di Dinas Pariwisata Daerah DIY? 2. Bagaimana sistem penyimpanan arsip? 3. Apa saja sarana dan prasarana yang diperlukan dalam penyimpanan arsip? 4. Bagaimana sarana temu kembali arsip? 5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengelolaan arsip tidak teratur? 6. Bagaiman solusi yang tepat untuk mengatasi kendala dan pengelolaan arsip tidak teratur? B. Tujuan Penelitian atau PKL Tujuan yang hendak dicapai dari PKL di Dinas Pariwisata Daerah DIY ini yang pertama adalah mengetahui bagaimana penataan arsipnya baik sistem penataan yang digunakan maupun dalam penemuan kembalinya, serta sarana apa saja yang perlu dilakukan.

24 C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang kami gunakan dalam pengumpulan informasi adalah menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metode pertama adalah observasi, metode ini dilakukan dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang mempermudah untuk mengetahui pengelolaan arsip dan informasi yang terkandung didalamnya. Metode kedua yang digunakan adalah metode wawancara. Metode wawancara ini dikenal dengan interview atau tanya jawab yang dilakukan antara dua orang atau lebih untuk memperoleh informasi yang diperlukan dengan interviewer menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada narasumbernya. Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data yang berupa berita issue dan fakta di lapangan. Metode wawancara dapat dilakukan secara langsung dengan narasumber atau petugas, juga dapat dilakukan dengan melalui hubungan seluler, internet atau surat secara tidak langsung. Metode terakhir yang kami gunakan adalah metode studi pustaka. Pengumpulan informasi menggunakan metode ini dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan. Bahan-bahan pustaka dapat dicari di perpustakaan dan toko buku. Dengan metode-metode tersebut dapat memudahkan proses pengumpulan data, menjamin keakuratan data dengan fakta lapangan, kelengkapan data dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat mendukung penyusunan laporan tugas akhir.

25 D. Tinjauan Pustaka Buku-buku yang memuat informasi-informasi yang kami butuhkan untuk menunjang penelitian tentang pengelolaan arsip dinamis di Dinas Pariwisata Daerah DIY yang pertama adalah buku Manajemen Kearsipan karangan Zulkifli Amsyah yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 1993 di Jakarta. Buku tersebut menjelaskan tentang masalah dalam kearsipan, misalnya mengenai penataan berkas dengan sistem yang telah ditentukan dalam kearsipan. Buku ini membahas tentang ruang lingkup kearsipan, tata cara menyimpan arsip dan peralatan yang digunakan, penemuan kembali, dan pelayanan dalam peminjaman. Sehingga dapat penulis jadikan untuk referensi menyusun tugas akhir ini. Buku kedua yaitu Kearsipan 1 karangan Wursanto yang diterbitkan oleh Kanisius pada tahun 1991 di Yogyakarta. Manfaat buku ini bagi penulis adalah mengetahui tata pengurusan surat secara tepat karena pada bab V dijelaskan tentang tata kerasipan dinamis serta diuraikan pula tentang pengurusan surat masuk dan surat keluar. Buku lainnya yang sangat membantu dalam pembuatan tugas ini adalah buku karangan Basir Barthos dengan judulnya Manajemen Kearsipan untuk Organisasi Negara, Swasta, dan Perguruan Tinggi. Bagian yang paling membantu dalam buku ini adalah Bab III yang berisi hal-hal yang perlu dilakukan dalam penanganan dan cara mengarsip surat. Dalam bab ini dijelaskan tahap-tahap pengurusan surat mulai dari penyortiran surat sampai pemberkasannya.

26 Buku selanjutnya adalah buku karangan Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono yang berjudul Manajemen Kearsipan Modern (dari Konvensional ke Basis Komputer). Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Gava Media Yogyakarta pada tahun 2005. Secara keseluruhan isi bab pada buku ini sesuai dengan tema yang kami ambil tetapi bagian yang paling membantu dalam pelaksanaan PKL dan penyusunan tugas akhir adalah pada bab 10. Bab 10 menjelaskan tentang penggunaan komputer dalam sistem kearsipan yang antara lain mengenai gambaran umum sistem komputer, kelebihan dan keterbatasan menggunakan sistem komputer. Bab ini dapat dijadikan referensi karena Dinas Pariwisata Daerah DIY sendiri dalam pengelolaan suratnya sudah menggunakan sistem elektronik. E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan laporan Tugas Akhir penulis membagi laporan ini menjadi empat bagian. Pada Bab 1 menjelaskan tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan laporan. Bab 2 Gambaran Umum Organisasi memuat penjelasan secara terperinci mengenai profil Dinas Pariwisata Daerah DIY yang merupakan tempat dilakukannya kerja praktik. Selain itu juga mengenai stuktur organisasi, visi, misi, dan kebijakannya. Pada Bab 3 ini menjelaskan dan membahas tentang pengelolaan arsip dinamis di Dinas Pariwisata Daerah DIY tersebut mulai dari pengurusan surat

27 secara manual dan elektronik, sistem penyimpanannya, sarana, dan prasarananya arsip dinamis serta cara penemuan kembali. Bab terakhir atau bab 4 berisi tentang kesimpulan dari pembahasan bab 3 serta saran untuk manajemen kearsipan yang ada di organisasi tersebut untuk dapat diperbaiki pengurusan dan penyimpanannya.