BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

Statistik Parametrik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Lama waktu penelitian yang dilakukan yaitu selama kwartal term ajaran baru

BAB III METODE PENELITIAN. dalam mengungkapkan permasalahan penelitian. penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menengah (UKM) yang berada di Kabupaten Bantul. Hal ini bertujuan untuk. Menengah (UKM) pada daerah tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB I PENDAHULUAN. berubah pihak manajemen harus memperhatikan trend yang terjadi di

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif Kuantitatif dengan menggunakan analisa data kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Mandala finance tbk.penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini. Kegiatan penelitian dimulai dari

METODE PENELITIAN. dianggap representatif sebagai sampel penelitian. untuk keperluan satu riset atau penelitian saja (Kinn ear dan Taylor, 1987).

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN. variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metoda Pengumpulan Data 3.1.1. Populasi Untuk mengetahui aspek apa saja yang mempengaruhi efektivitas pengembangan bersama sistem informasi manajemen sebagai akibat dari pengadopsian teknologi baru, maka perlu pembatasan pada perusahaan mana saja yang akan dilakukan penelitian sehingga hasil analisa mempunyai validitas yang tinggi karena diambil dari perusahaan yang mempunyai model bisnis yang sejenis. Perusahaan-perusahaan tersebut diambil dengan memilih model bisnis yang mempunyai konsentrasi dalam bidang konsultan sistem informasi dan masih tergolong baru dalam mengadopsi teknologi enterprise platform J2EE atau.net. Populasi perusahaan konsultan di Indonesia diambil dari beberapa sumber seperti melalui pencarian di yellow pages, search engine, dan beberapa majalah yang ada di Indonesia. 3.1.2. Sampel Dari pengumpulan melalui beberapa media, akan dipilih perusahaan yang memenuhi batasan pada penelitian ini. Dari sampel 15 ini akan diberikan beberapa pertanyaan yang ditujukan untuk manajemen tingkat menengah dan atas sebagai pembuat keputusan dalam pemilihan teknologi yang ingin diadopsi dan tim yang bekerja di lapangan sebagai orang yang berhadapan langsung dengan proses adopsi teknologi tersebut. 3.1.3. Teknik Sampling 15 Jumlah sampel yang dihitung menggunakan metoda rule of thumb (Neuman,2000), dimana semakin kecil jumlah populasi yang akan diteliti, semakin besar rasio sample yang harus diambil untuk mendapatkan sampel yang akurat. Sebaliknya semakin besar populasi dimungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih kecil untuk mendapatkan sampel yang sama baiknya. Untuk populasi yang kecil (di bawah 1,000), dibutuhkan sampel yang besar (30%). Untuk populasi yang lebih besar (sekitar 10,000) sampel sebesar 10% dibutuhkan. Untuk populasi yang besar (di atas 150,000) rasio sampel yang lebih kecil dapat digunakan (1%). Dan untuk populai yang sangat besar (di atas 10,000,000), rasio sampel yang sangat kecil (0.025%) dapat digunakan.

Kuesioner yang diberikan kepada manajemen perusahaan tersebut akan menggunakan simple random sample (sampel acak sederhana) dimana dibagikan melalui pengiriman lewat e-mail jika pemberian secara langsung tidak dimungkinkan. Responden yang diberikan kuesioner akan dihubungi dan ditunggu responnya selama dua minggu sehingga cukup waktunya bagi mereka untuk mengisi dan mengembalikan. Untuk memudahkan komunikasi dengan responden maka disediakan alamat e-mail untuk mengembalikan kuesioner tersebut yaitu daras@tjwc.binus.ac.id 3.2. Analisis Validitas dan Reliabilitas 3.2.1. Uji Validitas Dalam suatu penelitian maka keabsahan data dan hasil analisa sangat diperlukan untuk mendukung teori dan hipotesa yang diambil. Untuk itu hasil dari kuesioner yang disebar sebagai instrumen pengumpulan data harus diuji validitasnya. Data yang tidak valid dapat dihilangkan untuk menjamin bahwa hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu setiap responden diharapkan dapat mengisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tanpa tekanan dan interferensi dari pihak lain. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan uji validitas ini, yaitu (Umar,2000 dan Neuman,2000) : Uji Validitas Dalam melakukan uji validitas berasal dari konsep para ahli dan dari literatur yang dapat dipertanggungjawabkan Gunakan pre-test atau uji awal dengan membuat pertanyaan-pertanyaan awal sebelum membuat kuesioner yang siap edar. Tabulasi data Validitas Internal Validitas internal adalah kemampuan untuk mengeliminasi penjelasan-penjelasan alternatif dari variabel terikat (dependent variable) Validitas internal dapat dihitung dengan membandingkan model yang dibangun dengan yang tertera dalam literatur Validitas Eksternal Validitas eksternal adalah kemampuan untuk men-generalisasi temuan-temuan pada penelitian ini kepada hal-hal di luar penelitian itu sendiri. Validitas eksternal dapat dihitung dengan membandingkan kriteria-kriteria dari instrumen pengukuran data dengan fakta yang ada di kehidupan nyata. 3.2.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan agar suatu fakta mempunyai ketergantungan dan konsistensi dengan hal yang lain, sehingga bukan hanya menjadi suatu teori atau hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga menurut Neuman (Neuman,2000), reliabilitas berarti

ketergantungan dan konsistensi. Hal ini berlaku jika suatu hal yang terjadi dalam suatu kondisi yang sama maka hal tersebut akan terulang. Dalam dunia nyata sebenarnya sulit untuk mengukur hal yang intangible atau bersifat kualitatif, sehingga dibuthkan uji ini. Ada tiga tipe reliabilitas berikut metoda pengukurannya (Neuman,2000): Stability Reliability Digunakan untuk memastikan apakah pengukuran akan menghasilkan hasil yang sama jika diaplikasikan pada orang yang sama namun dengan waktu yang berbeda. Dengan menggunakan metoda pengukuran test-retest, grup sampel yang telah menjawab kuesioner akan disuruh untuk mencoba mengulangi kembali pengisian tersebut. Jika indikator menyatakan stabil, seharusnya jawaban yang diberikan pasti akan sama dengan sebelumnya. Representative Reliability Digunakan untuk memastikan apakah pengukuran akan menghasilkan hasil yang sama jika diaplikasikan pada grup sampel yang berbeda. Dengan menggunakan metoda Subpopulation analysis, dapat dilihat apakah pertanyaan yang diberikan akan menghasilkan hasil yang sama jika diberikan kepada suatu grup daripada grup yang lainnya. Equivalence Reliability Digunakan ketika beberapa pengukuran dilakukan dan apakah pengukuran tersebut menghasilkan nilai yang konsisten terhadap indikator yang berbeda-beda. Metoda statistik yang dapat digunakan di sini adalah Cronbach's Alpha.

3.3. Desain Penelitian 3.3.1. Model Penelitian Dari model penelitian seperti pada gambar 3.1 di bawah dapat terlihat empat variabel bebas dari pengadopsian teknologi baru, yaitu teknologi baru itu sendiri, Kemampuan sumber daya manusia, keikutsertaan pengguna (user involvement) dan resistensi pengguna (user resistance) yang akan memilliki hubungan dengan faktor pengembangan bersama sistem informasi manajemen yaitu efektivitas dan performance pada khususnya. Teknologi Baru (X1) Kemampuan - Training (X4) - Learning Speed (X5) Pengembangan Bersama Sistem Informasi Manajemen Efektivitas (Y1) Keikutsertaan Pengguna (X2) Performance (Y2) Resistensi Pengguna (X3) as Pengembangan Bersama Sistem Informasi Manajemen 3.3.2. Variabel Penelitian amb ar 3.1. Mod el Pene litia n Ado psi Tek nolo gi Bar u Ter had ap Efek tivit G Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable). Independent Variable adalah variabel-variabel dalam penelitian yang menunjukkan aspek-aspek yang terkait dengan efektivitas dan kinerja pengembangan bersama sistem informasi manajemen di Indonesia yaitu hubungan dengan adopsi teknologi baru, kemampuan (skill), Keikutsertaan pengguna (user involvement) dan Resistansi Pengguna (user resistance). Sedangkan dependent variable adalah variabel-variabel yang terkait dengan hasil dari adopsi teknologi baru sehubungan dengan pengembangan bersama sistem informasi manajemen, yaitu efektivitas dan kinerja.

Baik variabel bebas maupun variabel tak bebas memiliki nilai interval dengan keterangan: Sangat Tidak Setuju (nilai =1) Tidak Setuju (nilai =2) Netral (nilai =3) Setuju (nilai =4) Sangat Setuju (nilai =5) Keterangan rinci mengenai variabel-variabel ini dapat dijelaskan: X1 = Teknologi baru, meliputi pemilihan teknologi pengembangan aplikasi beserta alternatifnya. X2 = Keikutsertaan pengguna (User Involvement), meliputi ikut sertanya user dalam proses adopsi teknologi tersebut. X3 = Resistensi pengguna (User Resistance), mencakup penolakan yang timbul dari pihak pengguna akibat dari teknologi yang baru diadopsi. X4 = Kemampuan (skill), dilihat dari faktor training yang dipersiapkan untuk menghadapi proses adopsi teknologi baru. X5 = Kemampuan (skill) dilihat dari faktor Learning Speed atau kecepatan pembelajaran dari anggota tim untuk menghadapi proses adopsi teknologi baru. Y1 = Efektivitas proses pengembangan sistem, mencakup sejauh mana sistem yang dibangun dapat memenuhi keinginan semua pihak. Y2 = Performa proses pengembangan yang mencakup pada target pencapaian dalam proses pengembangan berdasarkan apa yang telah direncanakan sebelumnya. 3.4. Hipotesis

Dari variabel yang terbentuk dan model yang menghubungkan variabel tersebut di atas maka hipotesis yang muncul dalam penelitian ini dapat dibagi ke dalam dua bagian, pertama hubungan masing-masing dan keseluruhan variabel bebas terhadap efektivitas proses pengembangan, dan yang kedua terhadap kinerja proses pengembangan, dengan total hipotesis sebanyak 12 (dua belas) hipotesis. 3.4.1. Terhadap Faktor Efektivitas Pengembangan Sistem Hipotesis yang menyatakan pemilihan teknologi baru yang akan diadopsi terhadap alternatif-alternatif yang tersedia berkorelasi dengan efektivitas pengembangan bersama sistem informasi manajemen. H 0 = Pemilihan teknologi baru yang sesuai tidak ada korelasinya dengan efektivitas H 1 = Pemilihan teknologi baru yang sesuai ada korelasinya dengan efektivitas H 0 : ρ 1 = 0 H 1 : ρ 1 0 Hipotesis yang menyatakan keikutsertaan pengguna (user involvement) berkorelasi dengan efektivitas pengembangan bersama sistem informasi manajemen H 0 = keikutsertaan pengguna (user involvement) tidak ada korelasinya dengan efektivitas pengembangan sistem H 1 = keikutsertaan pengguna (user involvement) ada korelasinya dengan H 0 : ρ 2 = 0 H 1 : ρ 2 0 efektivitas

Hipotesis yang menyatakan resistensi pengguna (user resistance) berkorelasi dengan efektivitas pengembangan bersama sistem informasi manajemen H 0 = resistensi pengguna (user resistance) tidak ada korelasinya dengan efektivitas pengembangan sistem H 1 = resistensi pengguna (user resistance) ada korelasinya dengan efektivitas H 0 : ρ 3 = 0 H 1 : ρ 3 0 Hipotesis yang menyatakan bahwa kemampuan (skill) sumber daya manusia dilihat dari sisi training yang diberikan berkorelasi dengan efektivitas pengembangan bersama sistem informasi manajemen. H 0 = Training yang diberikan tidak ada korelasinya dengan efektivitas pengembangan sistem H 1 = Training yang diberikan ada korelasinya dengan efektivitas H 0 : ρ 4 = 0 H 1 : ρ 4 0 Hipotesis yang menyatakan bahwa kemampuan (skill) sumber daya manusia dilihat dari sisi kecepatan pembelajaran (Learning Speed) yang diberikan berkorelasi dengan efektivitas pengembangan bersama sistem informasi manajemen. H 0 = Kecepatan Pembelajaran pada teknologi baru tidak ada korelasinya dengan efektivitas pengembangan sistem

H 1 = Kecepatan Pembelajaran pada teknologi baru ada korelasinya dengan H 0 : ρ 5 = 0 H 1 : ρ 5 0 efektivitas pengembangan sistem Hipotesis yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan linier antara seluruh variabel bebas terhadap efektivitas H 0 = Faktor-faktor Teknologi Baru, Training, Kecepatan Pembelajaran, Keikutsertaan Pengguna dan Resistensi Pengguna tidak mempengaruhi secara linier terhadap efektivitas pengembangan bersama sistem informasi H 1 = Faktor-faktor Teknologi Baru, Training, Kecepatan Pembelajaran, Test Hipotesis: Keikutsertaan Pengguna dan Resistensi Pengguna mempengaruhi secara linier terhadap efektivitas pengembangan bersama sistem informasi H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = 0 H 1 : Tidak Semua β i (i=1,2,3,4,5) sama dengan 0 (nol) 3.4.2. Terhadap Faktor Kinerja Pengembangan Sistem Hipotesis yang menyatakan pemilihan teknologi baru yang akan diadopsi terhadap alternatif-alternatif yang tersedia berkorelasi dengan kinerja pengembangan bersama sistem informasi manajemen. H 0 = Pemilihan teknologi baru yang sesuai tidak ada korelasinya dengan kinerja H 1 = Pemilihan teknologi baru yang sesuai ada korelasinya dengan kinerja

H 0 : ρ 1 = 0 H 1 : ρ 1 0 Hipotesis yang menyatakan keikutsertaan pengguna (user involvement) berkorelasi dengan kinerja pengembangan bersama sistem informasi manajemen H 0 = keikutsertaan pengguna (user involvement) tidak ada korelasinya dengan kinerja pengembangan sistem H 1 = keikutsertaan pengguna (user involvement) ada korelasinya dengan kinerja H 0 : ρ 2 = 0 H 1 : ρ 2 0 Hipotesis yang menyatakan resistensi pengguna (user resistance) berkorelasi dengan kinerja pengembangan bersama sistem informasi manajemen H 0 = resistensi pengguna (user resistance) tidak ada korelasinya dengan kinerja pengembangan sistem H 1 = resistensi pengguna (user resistance) ada korelasinya dengan kinerja H 0 : ρ 3 = 0 H 1 : ρ 3 0 Hipotesis yang menyatakan bahwa kemampuan (skill) sumber daya manusia dilihat dari sisi training yang diberikan berkorelasi dengan kinerja pengembangan bersama sistem informasi manajemen.

H 0 = Training yang diberikan tidak ada korelasinya dengan kinerja pengembangan sistem H 1 = Training yang diberikan ada korelasinya dengan kinerja pengembangan sistem. H 0 : ρ 4 = 0 H 1 : ρ 4 0 Hipotesis yang menyatakan bahwa kemampuan (skill) sumber daya manusia dilihat dari sisi kecepatan pembelajaran (Learning Speed) yang diberikan berkorelasi dengan kinerja pengembangan bersama sistem informasi manajemen. H 0 = Kecepatan Pembelajaran pada teknologi baru tidak ada korelasinya dengan kinerja pengembangan sistem H 1 = Kecepatan Pembelajaran pada teknologi baru ada korelasinya dengan H 0 : ρ 5 = 0 H 1 : ρ 5 0 kinerja pengembangan sistem Hipotesis yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan linier antara seluruh variabel bebas terhadap kinerja H 0 = Faktor-faktor Teknologi Baru, Training, Kecepatan Pembelajaran, Keikutsertaan Pengguna dan Resistensi Pengguna tidak mempengaruhi secara linier terhadap kinerja pengembangan bersama sistem informasi H 1 = Faktor-faktor Teknologi Baru, Training, Kecepatan Pembelajaran, Test Hipotesis: Keikutsertaan Pengguna dan Resistensi Pengguna mempengaruhi secara linier terhadap kinerja pengembangan bersama sistem informasi

H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = 0 H 1 : Tidak Semua β i (i=1,2,3,4,5) sama dengan 0 (nol) 3.5. Analisa Statistik Untuk menganalisa data tersebut maka dibutuhkan alat uji statistik. Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa metode statistik seperti untuk menghitung nilai rata-rata (Mean) dari jawaban yang diberikan, standar deviasi, uji korelasi dan persamaan regresi dengan uji F dan uji t. Standar deviasi sebagai alat untuk mengukur seberapa jauh data yang diperoleh menyimpang dari rata-rata keseluruhannya. Nilai ini akan banyak digunakan dalam analisa statistik lebih lanjut. S = ( X i - X ) 2 n-1 Dimana S adalah standar deviasi, Xi nilai dari masing-masing data observasi, dan X adalah rata-rata keseluruhan sampel. Untuk mengetahui seberapa jauh dua variabel memiliki hubungan (korelasi), maka harus dihitung koefisien korelasinya. Koefisien korelasi (r) adalah ukuran kekuatan hubungan linier antara kedua variabel tersebut. Nilai n(σxy) (ΣX)( ΣY) koefisien r = korelasi r [ n(σx 2 ) (ΣX) 2 ] [ n(σy 2 ) (ΣY) 2 ] ini berkisar antara 1 sampai dengan 1, dimana 1 berarti kedua variabel yang diuji memiliki hubungan positif yang sempurna, nilai -1 berarti kedua variabel memiliki hubungan negatif/terbalik yang sempurna, dan nilai 0 berarti kedua variabel tidak memiliki hubungan sama sekali. Tingkat hubungan antara variabel lebih detail dijelaskan pada Gambar 3.2 di bawah.

Korelasi Negatif Sempurna Korelasi Negatif Kuat Berkorelasi Negatif Sedang Tidak Ada Korelasi Berkorelasi Negatif Lemah Korelasi Positif Lemah Berkorelasi Positif Sedang - 1-0,5 0 0,5 Berkorelasi Positif Kuat Korelasi Positif Sempurna 1 Ga mb ar 3.2. Ke kua tan dan Arah Koefisien Korelasi (Mason, 1999) Selanjutnya karena hipotesis yang didefinisikan di atas akan membuktikan ada atau tidaknya hubungan linier antara beberapa variabel bebas terhadap masing-masing variabel terikat, maka metoda statistik yang digunakan adalah uji F terhadap sampel yang didapat. Hasil yang diperoleh dari uji F hanya menghasilkan apakah satu atau lebih dari variabel bebas memang memiliki hubungan linier terhadap variabel terikat tanpa mengetahui variabel mana yang benar-benar memiliki hubungan linier secara signifikan. Uji F didapat melalui analisa varian (ANOVA) seperti di bawah ini, Variasi SS DF MS F Regresi SSR k MSR F=MSR/MSE Error SSE n-(k+1) MSE Total SST n-1 Secara sederhana uji F dapat dijelaskan sebagai berikut, jika nilai significance yang dipilih adalah α=0,05 atau lima kesalahan dalam seratus sampel kejadian, maka jika nilai F yang didapat berada pada daerah penolakan (daerah penolakan terhadap hipotesis nol yang didapat melalui tabel distribusi F (n-(k+1),k) berdasarkan degree of freedom / df dari Regresi, Error dan α=0,05) maka dapat disimpulkan satu atau lebih dari variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara linier dan signifikan. Untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel bebas (X i ) tersebut mempengaruhi variabel terikat (Y), besaran yang digunakan dari hasil uji F dari regresi linier ini adalah nilai Adjusted R-square (Adj R 2 ). Apabila nilai Adjusted R-square ini rendah, salah satu kemungkinan yang bisa terjadi adalah terjadinya Multicollinearity atau adanya hubungan korelasi yang besar dan signifikan antara sesama variabel bebas. Rule of thumb yang bisa diambil sebagai acuan

terjadinya Multicollinearity ini apabila terjadinya hubungan korelasi antara dua variabel bebas yang lebih besar dari 0,7 atau lebih kecil dari 0,7 (Mason, 1999). Untuk menentukan variabel mana dari variabel bebas yang secara signifikan mempengaruhi secara linier terhadap persamaan regresi maka dilakukan uji t. b i 0 t (n-(k+1)) = -------- Untuk : s ( b i ) t = Statistik tes untuk Untuk tes i(i=1,,k) masing-masing parameter regresi n = Jumlah sampel k = Jumlah variabel bebas b i = Estimasi koefisien regresi linier ke-i s(b i ) = Standar error dari estimator