KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN. Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan suatu proses transformasi nilai nilai budaya

BAB II KAJIAN TEORITIS. pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Sujana (2011:7)

BAB III METODE PENELITIAN. tentang kinerja pengawas Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan. Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu fungsi manajemen pendidikan yang harus diaktualisasikan.

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH

RUANG LINGKUP MATERI DAN ALOKASI WAKTU

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengawas sekolah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 LAHEWA KECAMATAN LAHEWA KABUPATEN NIAS UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu

BAB II PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PPAI) 1. Landasan Hukum Pengawas Pendidikan Agama Islam ( PPAI ) Penagawas Madrasah sebagai berikut : 1

PANDUAN KERJA PENGAWAS SEKOLAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lingkup, output yang diharapkan serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program

BAB I PENDAHULUAN. dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 730 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH

Kata Kunci: Pelaksanaan supervisi akademik pengawas, perencanaan,pemantauan, penilaian, dan pembinaan dan pembimbingan Pengawas.

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan formal. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH PENGAWAS SMK NEGERI DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

BAB 1 PENDAHULUAN. akuntabilitas, pengawasan dan pelayanan publik. Dalam reformasi kepegawaian, salah

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut dibahas mengenai: Latar Belakang

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2015 SERI E.7

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam bekerja. Untuk dapat menyusun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga pendidikan madrasah khususnya di Kabupaten Lampung

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

TAGOR ALAMSYAH HARAHAP

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

2015 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang sifat unik, menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

EDISI 22 AGT 2011 PANDUAN PENILAIAN KINERJA KETUA PROGRAM KEAHLIAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M.

Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi September 2016 Volume 27 Nomor 2

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN BEBAN KERJA PENGAWAS MADRASAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

ABSTRAK KINERJA PENGAWAS MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN Isti Diana Sari 1, Zulkarnain 2, Rosana 3

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan akhir manusia dalam menempuh pendidikan biasanya berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PENGAWAS SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang bermutu. Karwati (2013:47) ada tiga pilar fungsi sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

RINCIAN EKUIVALENSI BEBAN KERJA PENGAWAS SEKOLAH

ANALISIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MENGACU STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI WILAYAH PESISIR

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

2016, No bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya; c. bahwa dalam rangka memenuhi formasi Jabatan

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

PENGAWASAN AKADEMIK DAN MANAJERIAL SERTA TATA CARA PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGAWAS SEKOLAH

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2016, No Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil; Mengingat : 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan R

IMPLEMENTASI SKP DALAM MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI Oleh Ikhwan,S.Sos.,MM (Pustakawan Madya UNRAM)

PENINGKATAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MELALUI SUPERVISI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENILIAN KINERJA MELALUI KEGIATAN KERJA KELOMPOK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH BANYUWANGI

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN BEBAN KERJA PENGAWAS MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi meningkat dengan cepat.

Transkripsi:

KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3. Universitas Negeri Gorontalo Fakultas lmu Pendidikan Jurusan Manajemen Pendidikan Abstrak: Salah satu faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan kepala sekolah dan guru adalah pengawas sekolah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai Kinerja Pengawas Sekolah Dasar Dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kepengawasan serta melatih dan membimbing profesionalisme guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, sampel penelitian berjumlah 124 orang. Teknik pengumpulan data yaitu angket, dan dokumentasi. Data dalam penelitian dianalisis dengan rumus persentase (%). Hasil penelitian menunjukan bahwa Kinerja Pengawas Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Sebagai berikut: (1) Perencanaan program kepengawasan berada dalam kategori baik. Hal ini dilihat dari jawaban responden yang mencapai 87,27%; (2) Pelaksanaan program kepengawasan berada dalam kategori baik. Hal ini dilihat dari jawaban responden yang mencapai 88,33; (3) Evaluasi pelaksanaan program kepengawasan berada pada kategori sangat baik. Hal ini dilihat dari jawaban responden yang mencapai 93,63; (4) Melatih dan membimbing profesionalisme guru berada pada kategori baik. Hal ini dilihat dari jawaban responden yang mencapai 89,88%. Kata Kunci:Kinerja Pengawas, Sekolah Dasar

PENDAHULUAN Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mencakup standar: (1) isi; (2) proses; (3) kompetensi lulusan; (4) pendidik dan tenaga kependidikan; (5) sarana dan prasarana; (6) pengelolaan; (7) pembiayaan; dan (8) standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut di atas merupakan acuan dan sekaligus kriteria dalam peningkatan dan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan. Salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis dalam peningkatan mutu pendidikan adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawas satuan pendidikan merupakan salah satu komponen tenaga kependidikan yang perlu ditingkatkan mutunya. Peran pengawasan pendidikan diatur secara khusus dalam PP 19 Tahun 2005 Pasal 55 dan 57 tentang Standar Pengelolaan yang meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pengaturan pengawasan pendidikan diatur pula dalam PP 74 Tahun 2008 tentang Guru pada Pasal 15 ayat 4 menjelaskan bahwa guru yang diangkat menjadi pengawas satuan pendidikan melaksanakan tugas pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan tugas pengawasan. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya selanjutnya menjadi acuan operasional yang menjadi landasan utama dalam melaksanakan tugas pokok pengawas sekolah.mengacu pada SK Menpan Nomor 118 Tahun 1996 tentang jabatan fungsional pengawas dan angka kreditnya, Keputusan bersama Mendikbud Nomor 03420/O/1996 dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara nomor 38 Tahun 1996 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional pengawas serta Keputusan Mendikbud Nomor 020/U/1998 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya, dapat dikemukakan tentang tugas pokok dan tanggung jawab pengawas sekolah yang meliputi: (1) Melaksanakan

pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan penugasannya pada TK, SD, SLB, SLTP dan SLTA. (2) Meningkatkan kualitas proses belajarmengajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar/bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Pengawas sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Sujana (2011:7) Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang diangkat dalam jabatan pengwas sekolah, Sedangkan kepengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, mengevaluasi hasil pelaksanaan program dan melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru. Menurut Sagala (2011:200) pengawas sekolah di kabupaten dan kota adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang oleh Bupati atau Walikota untuk melakukan pengawas sekolah, mengacu pada peraturan perundang-undangan yang ada, pengawas satuan pendidikan adalah sebagai pejabat fungsional. Dalam Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 dijelaskan bahwa seorang kepala sekolah atau pengawas harus mempunyai lima kompetensi yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi akademik dan sosial. Dengan kelima kompetensi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah atau pengawas dalam mengelola sekolahnya sehingga visi, misi dan tujuan sekolah tersebut dapat tercapai secara optimal. Pengawas sekolah berdasarkan keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 118/1996 adalah pegawai negeri yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuholeh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan sekolah dasar dan menengah. Kinerja menurut Mangkunegara (2000:67) Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Sulistiyani (2003:223) Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Hasibuan (2001:34) mengemukakan kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Menurut Rivai (2004:309) mengemukakan kinerja adalah: perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui kinerja pengawas dalam merencanakan program kepengawasan di Sekolah Dasar Negeri yang ada di Posigadan; (2) Mengetahui kinerja pengawas dalam melaksanakan program kepengawasan di Sekolah Dasar Negeri yang ada di Posigadan; (3) Mengetahui kinerja pengawas dalam mengevaluasi pelaksanaan program kepengawasan di Sekolah Dasar Negeri yang ada di Posigadan; (4) Mengetahui kinerja pengawas dalam membimbing dan melatih profesionalisme guru. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan analisis persentase dan jenis penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian ini akan mendeskripsikan kinerja pengawas Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Posigadan. Penelitian ini dilakukan selama 4 (empat) bulan terhitung pada saat pelaksanaan studi pendahuluan sampai dengan proses pembimbingan. Penelitian ini dimulai dari bulan Maret sampai Juni. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: (1) observasi awal, (2) penyusunan dan seminar proposal skripsi, (3) pengumpulan data, (4) penulisan laporan dalam bentuk skripsi. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian ini adalah instrument kriteria. Instrumen kriteria disusun dan dikembangkan berdasarkan indikator dari kineja pengawas. Indikator

tersebut antara lain: (1) kemampuan pengawas dalam merencanakan kepengawasan, (2) kemampuan pengawas dalam melaksanakan kepengawasan, (3) kemampuan pengawas dalam mengevaluasi pelaksanaan kepengawasan, (5) kemampuan pengawas dalam membina dan melatih profesionalisme guru. Angket merupakan teknik utama dalam penelitian ini yang dilakukan dengan cara menyebarkan angket tersebut kepada responden. Penulis menggunakan instrumen yang berisikan pertanyaan yang berhubungan dengan proses evaluasi supervisi. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dari dokumen-dokumen kepegawaian yang ada hubunganya dengan jumlah pengawas, kepala sekolah dan guru dari Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Posigadan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah pengawas, kepala sekolah, guru baik PNS maupun honorer yang sering disupervisi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 167 orang yang terdiri dari pengawas 3 orang, kepala sekolah serta guru 164 orang tersebar dalam 18 sekolah. Proses penarikan sampel dengan menggunakan nomogram Harry King bila jumlah populasi 167 orang dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5% diperoleh besarnya persentase besarnya sampel yaitu 62%. Jadi dengan demikian jumlah sampel yang diambil 0,62 167 1,195 = 123,73 orang, dibulatkan menjadi 124 orang. Untuk mengambil sampel tersebut digunakan teknik random sampling. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Keseluruhan angket yang tersusun untuk mengumpulkan data sejumlah 45 pernyataan yang terdiri dari 15 item perencanaan program kepengawasan, 6 item pelaksanaan program kepengawasan, 8 item evaluasi pelaksanaan program kepengawasan dan 16 item bimbingan dan pelatihan profesionalisme guru. Berdasarkan hasil pengumpulan data lapangan serta melalui proses pengolahan data, peneliti mempresentasekan kinerja pengawas sekolah TK/SD di kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sebagai berikut:

Indikator Kinerja pengawas dalam merencanakan program kepengawasan Kinerja pengawas dalam melaksanakan program kepengawasan Kinerja pengawas dalam membuat laporan hasil evaluasi program kepengawasan Kinerja pengawas dalam melatih dan membimbing profesionalisme guru Persentase (%) Klasifikasi Penilaian 87,27 Baik 88,33 Baik 93.63 Sangat Baik 89,88 Baik Jumlah 359,11 - Rata-rata 89,78 Baik Berdasarkan hasil interpretasi data yang dilakukan diperoleh gambaran bahwa kinerja pengawas Sekolah Dasar di Kecamatan Posigadan berada pada kategori Baik dengan persentase 89,78%. Secara mendetail temuan hasil penelitian untuk setiap indikator diuraikan sebagai berikut: a. Kinerja Pengawas dalam Merencanakan Program Dari hasil pengolahan data memberikan gambaran yang jelas bahwa kinerja pengawas dalam merencanakan program kepengawasan telah dilaksanakan dengan baik. Capaian persentase penilaian ini sebesar 87,27% atau berada pada kategori Baik. Hasil penilaian ini sesuai dengan jawaban 124 responden, yang menyatakan bahwa pengawas telah melakukan tugasnya dengan baik dalam hal: Menyusun program pengawasan tahunan; Identitas program pengawasan tahunan; Pendahuluan program pengawasan tahunan; Identifikasi dan analisis hasil pengawasan program pengawasan tahunan; Matriks program pengawasan program pengawasan tahunan; Lampiran program pengawasan tahunan; Matriks program pembinaan guru; Matriks program pembinaan kepala sekolah; Matriks program pemantauan pelaksanaan delapan SNP; Matriks program penilaian kinerja guru; Matriks program penilaian kinerja kepala sekolah; Menyusun program pengawasan semester; Menyusun Rencana Pengawas Akademik (RPA)/Rencana Pengawasan Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK) dan

Rencana Pengawasan Manajerial (RPM); Instrumen kegiatan pengawasan; Membuat rencana penelitian pengembangan dan membuat rencana penelitian pengembangan. Meskipun penilaian terhadap indikator tersebut berada pada kategori baik, akan tetapi masih ada sekitar 12,73% perencanaan program kepengawasan yang belum dipenuhi oleh pengawas terutama dalam perencanaan matriks program pembinaan kepala sekolah karena berada pada kategori cukup. b. Kinerja Pengawas dalam Melaksanakan Program Hasil interpretasi data memberikan gambaran yang jelas bahwa kinerja pengawas dalam melaksanakan program kepengawasan telah dilaksanakan dengan baik. Capaian persentase penilaian ini sebesar 88,33% atau berada pada kategori Baik. Hasil penilaian ini sesuai dengan jawaban 124 responden, yang menyatakanbahwapengawas telah melakukan tugasnya dengan baik dalam hal: Melaksanakan pembinaan guru; Melaksanakan pembinaan kepala sekolah; Memantau pelaksanaan delapan SNP; Melaksanakan penilaian kinerja guru; Melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah; Melaksanakan penelitian pengembangan. Meskipun penilaian terhadap indikator tersebut berada pada kategori baik, akan tetapi masih ada sekitar 11,67% program kepengawasan yang belum dilakukan oleh pengawas. c. Kinerja Pengawas dalam Mengevaluasi Pelaksanaan Program Hasil interpretasi data memberikan gambaran yang jelas bahwa kinerja pengawas dalam membuat laporan hasil evaluasi program kepengawasan telah dilaksanakan oleh pengawas dengan baik. Capaian persentase penilaian ini sebesar 93.63% atau berada pada kategori Sangat baik. Hasil penilaian ini sesuai dengan jawaban 124 responden, yang menyatakan bahwa pengawas telah melakukan tugasnya dengan sangat baik dalam hal: Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru; Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah; Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP;

Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru; Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah; Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan tingkat kecamatan/kabupaten/kota/provinsi; Membuat laporan penelitian pengembangan; Membuat laporan pengawasan tahunan. Meskipun penilaian terhadap indikator tersebut berada pada kategori sangat baik, akan tetapi masih ada sekitar 6,37% program kepengawasan yang belum dipenuhi oleh pengawas. Oleh karena itu, kinerja pengawas dalam merencanakan program kepengawasan lebih ditingkatkan lagi terutama dalam membuat laporan penelitian pengembangan. d. Kinerja Pengawas dalam Melatih dan Membimbing Profesionalisme Guru Hasil interpretasi data memberikan gambaran yang jelas bahwa kinerja pengawas dalam melatih dan membimbing profesionalisme guru telah dilaksanakan oleh pengawas dengan baik. Capaian persentase penilaian ini sebesar 89,88% atau berada pada kategori Baik. Hasil penilaian ini sesuai dengan jawaban 124 responden, yang menyatakanbahwapengawas telah melakukan tugasnya dengan sangat baik dalam hal: Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG/MGP; Menyusun program pembimbingan den pelatihan profesional kepala sekolah di KKKS/MKKS; Menyusun program pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun rencana kerja, melaksanakan rencana kerja sekolah, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan SIM sekolah; Menyusun program pembimbingan pengawas muda dan melaksanakan tugas pokok; Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam penelitian tindakan; Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru di MGMP/KKG/MGP; Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme kepala sekolah di KKKS/MKKS; Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun rencana kerja sekolah, melaksanakan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan SIM sekolah; Membimbing pengawas sekolah muda

dalam melaksanakan tugas pokok; Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam penelitian tindakan; Mengevaluasi hasil pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru di MGMP/KKG/MGP; Mengevaluasi hasil pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah di KKKS/MKKS; Mengevaluasi melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun rencana kerja, melaksanakan rencana kerja, pengawas dan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan SIM sekolah; Mengevaluasi hasil pembimbingan pengawas muda dalam melaksanakan tugas pokok; Mengevaluasi penelitian pengembangan; Mengevaluasi program pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam penelitian tindakan. Meskipun penilaian terhadap indikator tersebut berada pada kategori baik, akan tetapi masih ada sekitar 10,12% pengawas belum melakukan pelatihan dan bimbingan profesionalisme guru.oleh karena itu, pengawas diharapkan lebih memaksimalkan kenerjanya terutama dalam Menyusun program pembimbingan den pelatihan profesional kepala sekolah di KKKS/MKKS, Menyusun program pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun rencana kerja, melaksanakan rencana kerja sekolah, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan SIM sekolah dan Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam penelitian tindakan. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kinerja pengawas Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan berada pada kategori baik. Adapun perolehan persentase setiap indikatornya sebagai berikut: (1) Kinerja pengawas dalam merencanakan program kepengawasan berada pada kategori baik. (2) Kinerja pengawas dalam melaksanakan program kepengawasanberada pada kategori baik. (3) Kinerja pengawas dalam membuat laporan hasil evaluasi program kepengawasan berada pada kategori sangat baik. (4) Kinerja pengawas dalam melatih dan membimbing profesionalisme guru berada pada kategori baik.

SARAN Berdasarkan simpulan temuan hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut : (1) Bagi pengawas Sekolah Dasar hendaknya lebih memaksimalkan kinerjanya dan lebih meningkatkan pengetahuannya terutama dari segi pengawasan akademik. (2) Bagi kepala sekolah dan guru hendaknya lebih mempelajari dan mengetahui tugas dan fungsi pengawas. (3) Bagi peneliti dapat memperluas wawasan yang berkaitan dengan kinerja pengawas sehingga dapat mengetahui tugas pokok pengawas dalam melakukan supervisi. DAFTAR PUSTAKA Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) No. 118/Tahun 1996, Tentang Standar Pengawas Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Remaja Rosda Karya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian, Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah/Madrasah Permenegpan dan RB No 21/2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya Riduwan. 2012. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabetap Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sagala,Syaiful. 2008. AdministrasiPendidikan. Bandung: Alfabeta..2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Pembelajaran Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sujana, Nana. Dkk. 2011. Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta: PMP Kementerian Pendidikan Nasional. Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu