BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam bekerja. Untuk dapat menyusun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam bekerja. Untuk dapat menyusun"

Transkripsi

1 BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Deskripsi data hasil penelitian 1.1 Evaluasi Penyusunan Program Pengawasan Segala aktivitas pengawasan termasuk ruang lingkup, output yang diharapkan serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program yang disusun. Hal ini sekaligus menjadi dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam bekerja. Untuk dapat menyusun program pengawasan dengan baik, seorang pengawas perlu memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai lingkup tugasnya, menguasai prosedur penyusunan program kerja, serta kemampuan berpikir sistematis untuk merancang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sehinggar produktif dan memberi kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan. Evaluasi penyusunan program pengawasan dituangkan dalam beberapa indikator,dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Evaluasi Penyusunan Program Pengawasan. No Indokator Skor Capaian 1 Dokumen program pengawasan Identitas program pengawasan Pendahuluan program pengawasan Identifikasi dan analisis hasil pengawasan program Matriks progran pengawasan % Kesimpulan Skor capaian x = 80 x = % Skor ideal 80 Dari tabel diatas digambarkan bahwa komponen penyusunan program pengawasan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, Dokumen program pengawasan, Identitas program pengawasan, Pendahuluan program pengawasan, Identifikasi dan analisis hasil

2 pengawasan program, Matriks progran pengawasan yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa, dokumen program pengawasan memperoleh skor capaian 16 dengan persentase %. Dengan kesimpulan sangat baik. identitas program pengawasan memperoleh skor capaian 16 dengan persentase % dengan kesimpulan sangat baik. pendahuluan program pengawasan memperoleh skor capaian 16 dengan persentase % dengan kesimpulan sangat baik. identifikasi dan analisis hasil pengawasan program memperoleh skor capaian 16 dengan persentase % dengan kesimpulan sangat baik dan matriks program pengawasan memperoleh skor capaian 16 dan persentase % dengan kesimpulan sangat baik. Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2 Status Jawaban Informan terhadap Evaluasi Penyusunan Program Pengawasan. No indikator f x % F x % f x % F x % SC % KS SB SB SB SB SB

3 Jumlah Keseluruhan 80 SB Skor capaian x = 80 x = % Skor ideal 80 Untuk butir indikator dokumen program pengawasan tahunan seluruh informan yang berjumlah empat orang menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dengan kategori sangat baik. untuk indikator kedua, identitas program pengawasan semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dengan kategori sangat baik. kemudian untuk indikator ketiga, pendahuluan program prngawasan semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dengan kategori sangat baik. untuk indikator keempat identifikasi dan analisis hasil pengawasan semua informan menjawab dengan memberi skor empat, dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dengan kategori sangat baik. dan untuk indikator kelima, matriks program pengawasan semua informan menjawab menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dan kategori sangat baik. secara keseluruhan untuk komponen penyusunan program pengawasan memperoleh skor capaian skor capaian sebesar 80 dari empat orang responden dengan persentase % dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan pengawas diperoleh gambaran tentang menyusun program pengawasan tahunan. Adapun hasil wawancara terkait dengan menyusun program pengawasan tahunan yang dilakukan oleh pengawas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Menyusun Program Pengawasan Tahunan Setelah melakukan wawancara dengan informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi bahwa:

4 Pelaksanaan supervisi memiliki tujuan khusus yang ingin dicapai. Terkait dengan tugas pengawas dalam melakukan supervisi adalah membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran agar guru dapat meningkatkan professional dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun program pengawas yang dilakukan sesuai dengan pedoman pengawas yang terdiri aspek :(1) identitas, (2) pendahuluan, (3) indentifikasi dan analisis hsail pengawasan, (4) matriks program pengawasan, (5) penutup, (6) lampiran. Semua yang kami lakukan sesuai dengan juknis pengawas dalam melakukan supervisi kepada guru-guru Informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi bahwa: Selaku pengawas yang berada diwilayah kecamatan telaga biru yang khusus pengawas di sekolah dasar dalam hal ini kami melakukan fungsi pengawas sekolah dalam membantu meningkatkan kualitas kinerja guru dan kualitas manajemen sekolah dalam hal ini kepada guru-guru merupakan upaya memberi bimbingan, binaan, dorongan, dan pengayoman bagi satuan pendidikan. Dimana kam melakukan pengawasan sesuai dengan juknis dan pedoman pengawasan yang kami pengang yakni mengacu pada enam aspek sistematika program pengawas. Setelah itu dikonfirmasikan pada informan yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh kami yakni pengacu ada program atau juknis kepengawasan dalam hal ini mengacu pada enam aspek: (1) identitas program pengawasan tahunan, terdiri dari: halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar dan daftar isi. (2) pendahuluan program pengawasan tahunan yang terdiri dari: latar belakang, landasan hokum, tujuan dan sasaran, visi dan misi dan strategi pengawas, sasaran dan target pengawasan dan ruang lingkup pengawasan. (3) identifikasi dan analisis hasil pengawasan program pengawasan tahunan yakni terdiri dari: identifikasi hasil pengawasan tahunan, analisis dan evaluasi hasil pembinaan tahun sebelumnya, tindak lanjut hasil pembinaan, (4) matriks program pengawasan program pengawasan tahunan, (5) penutup, serta (6) lampiran. Berdasarkan informasi dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa menyusun program pengawasan tahunan yang dilakukan pengawas dalam melaksanakan supervisi kepada guru-guru dengan tujuan meningkatkan kualitas kinerja guru dan kualitas manajemen sekolah. Pengawasan yang dilakukan oleh pengawas sekolah pada dasarya lebih metupakan upaya memberi bimbingan, binaan, dorongan, dan pengayoman bagi satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar yang dipersyaratkan. b.identifikasi Program Pengawasan Tahunan

5 Setelah melakukan wawancara dengan informan pngawas yang bernama Abdul Samad diperoleh informasi manjelaskan bahwa: Kami melakukan pengawasan mencantumkan identitas pengawasan tahunan yang terdiri dari aspek: (1) halaman judul, (2) halaman pengesahan, (3) kata pengantar, (4) daftar isi. Semua kami lampirkan dalam melaksanakan tugas disekolah diperlukan untuk melakukan pengawasan pedidikan di sekolah informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Penilaian kinerja pengawas bukan hanya dilihat dari apakah ia telah berkunjung ke sekolah atau tidak. Namun sebelum kami turun ke sekolah terlebih dahulu mencantunkan identitas program pengawasan tahunan yakni terdiri dari aspek: (1) halaman judul tepat kami kunjung, (2) halaman pengesahan yang ditanda tangani oleh kepala dinas, (3) kata pengantar, (4) daftar isi. Ini membuktikan bahwa kami benarbenar turun ke sekolah melakukan supervisi baik kepada guru- guru maupun kepala sekolah dalam hal menyelenggarakan manajemen sekolah Berdasarkan informasi dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa identitas program pengawasan tahunan dapat dilaksanakan oleh pengawas dalam hal melaksanakan tugas di sekolah untuk membuktikan bahwa pengawas benar-benar melaksanakan tugas sebagai kepengawasan di sekolah. Pengawasan dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas manajemen sekolah, kualitas proses dan hasil belajar/bimbingan untuk mencapai tujuan pendidikan c. Pendahuluan Program Pengawasan Tahunan Berdasarkan hasil wawancara dari informan yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Program tahunan dan semester sudah kami buat, modelnya sama seperti program pengawas lainya sesuai dengan pokok pengawasan. Tugas pengawasan yang dilakukan di sekolah merupakan fungsi yang ditunjukan pada penjaminan mutu mengajar yang dilakukan oleh guru. Dalam hal ini pengawas melakukan tugasnya di sekolah harus mempunyai program yang sesuai dengan latar belakang pendidikan bahwa yang menjadi pengawas yang berasal dari guru, landasan hokum, mengacu pada tujuan dan sasaran yang akan dicapai, mengacu pada visi dan misi serta strategi pengawasan. Kami melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaran pendidikan di sekolah sesuai dengan penugasannya

6 Setelah itu dikonfirmasikan pada salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya di sekolah harus sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, sesuai dengan visi, misi dan strategi yang akan dicapai serta sasaran dan target yang akan dicapai pada setiap pelaksanakan kegiatan disesuaikan di program tahunan kepengawasan. Dalam hal ini kami bekerja sesuai dengan juknis dan pedoman pengawasan Berdasarkan informasi dari beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa program pengawasan tahunan yang dilaksanakan oleh pengawas sesuai dengan juknis dan pedoman pengawas. Pengawas sekolah memberikan pembinaan, penilaian dan bantuan/bimbingan mulai dari rencana program, proses, sampai dengan hasil dalam pengelolaan sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah d.identifikasi dan Analisis Pengawasan Program Berdasarkan hasil wawancara dari informan yang bernama Abdul Samad diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas sebelumnya melakukan identifikasi dan analisis program pengawasan. Pengawas sekolah termasuk jabatan fungsional yang mempunyai tanggung jawab pengawas secara teroritik melaksanakan tugas-tugas pengawasan secara ilmiah yang menggunakan tehnik-tehnik supervisi, sehingga pengawas dalam melaksanakan tugas sebelumnya mengidentifikasi program apa yang harus dilakukan Setelah itu dikonfirmasikan kembali pada salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Kami selaku pengawas yang berada diwilayah telaga biru khususnya pengawas sekolah dasar (SD) dalam melaksanakan tugas pengawas sebelumnya melakukan identifikasi program pengawasan setelah itu dapat turun ke sekolah- sekolah dan setelah itu melakukan analisis dari suatu temuan yang kami dapat di sekolah merupakan laporan pengawas sekolah berkaitan dengan fakta dan informasi, mengenai manajemen sekolah, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang menjadi tanggung jawab kepegawasan sekolah, belum dijadikan pertimbangan yang memadai oleh para pengambil kebijakan dalam menyususn program selanjutnya untuk bidang pendidik terutama bagi guru

7 Berdasarkan informasi dari informan diatas dapat disimpulkan bahwa pengawas dalam melaksanakan tugas sebelumnya melakukan identifikasi hasil pengawasan sebelumnya dan sesudahnya untuk mengetahui tingkat kemajuan hasil kinerja guru-guru dan kemudian menganalisis serta dapat mengevaluasi hasil capaian yang dilakukan oleh pengawas sehingga dapat mengukur keberhasilan kinerja dari pengawas sekolah dan apa yang diharapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien dalam membina dan membimbing guru-guru dapat meningkatkan kompetensinya dalam bidang mengajar. e. Matriks Program Pengawasan Berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi menjelaskan bahwa : Pengawas sekolah memberikan pembinaan, penilaian dan bantuan/bimbingan mulai dari rencana program, proses sampai hasil dalam pengelolaan sekolah untuk dapat meningkatkan kinerja guru-guru itu sesuai dengan program pembinaan guru, ada hasil monitoring seluruh kegiatan sekolah, supervise kelas dan pembinaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah diberitahukan kepada kepala sekolah yang dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan, ada juga program pemantauan pelaksanaan kegiatan yang ada di sekolah baik itu kegiatan guru-guru dalam melakukan KBM dan pemantauan kegiatan kepala sekolah, ada penilaian kerja guru serta penilaian kinerja kepala sekolah dan program ini sesuai dengan SNP Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Analisis hasil kepengawasan dilakukan masing-masing pengawas dilakukan masingmasing pengawas sekolah sesuai dengan matriks program pengawas. Pengawas sekolah mengontrol kegiatan guru agar tetap pada standar yang ditentukan dan kualitas kerjanya memenuhi standar. Kami sebagai pengaawas membuat program pembinaan guru dan kepala sekolah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) serta penilaian kinerja guru dan kepala sekolah Berdasarkan informasi dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa pengawas dalam melaksanakan tugas sebelumnya menyusun program kerja dan menyusun rencana strategi (Renstra) sesuai dengan matriks program pengawas yang berisi: (1) program pembinaan guru, (2) program pembinaan kepala sekolah, (3) program pemantauan kerja, (4) program penilaian kerja, (5) program penilaian kinerja kepala sekolah

8 1.2 Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Guru Pelaksanaan program pengawasan emilputi kegiatan pembinaan, pembinaan dimaksud adalah pembinaan guru dan kepala sekolah. Disamping itu pelaksanaan merupakan kegiatan memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan (SNP) dan melaksanakan penilaian, baik penilaian terhadap guru dan juga penilaian terhadap kepala sekolah. Evaluasi pelaksanaan program pengawasan dituangkan dalam beberapa indikator,dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 4.3 Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Guru No Indokator Skor Capaian 1 Mengevaluasi hasil pelaksanaan 16 % Kesimpulan program pembinaan guru 2 Memantau pelaksanaan delapan SNP Baik 3 Menilai kinerja guru 16 4 Memantau pelaksanaan pembelajaran 16 Skor capaian x = 60 x = 93.75% Skor ideal 64 Dari tabel diatas digambarkan bahwa komponen pelaksanaan program pengawasan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru, Memantau pelaksanaan delapan SNP, Menilai kinerja guru, Memantau

9 pelaksanaan pembelajaran yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa, mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru memperoleh skor capaian 16 dengan persentase %. Dengan kesimpulan sangat baik. memantau pelaksanaan SNP memperoleh skor capaian 12 dengan persentase 75 % dengan kesimpulan baik. menilai kinerja guru memperoleh skor capaian 16 dengan persentase % dengan kesimpulan sangat baik. memantau pelaksanaan pembelajaran memperoleh skor capaian 16 dengan persentase % dengan kesimpulan sangat baik Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.4 Status Jawaban Informan terhadap Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Guru. No indikator F x % F x % f X % F X % SC % KS SB B SB SB Jumlah Keseluruhan SB Skor capaian x = 60 x = % Skor ideal 64 Untuk butir indikator mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru seluruh informan yang berjumlah empat orang menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dengan kategori sangat baik. untuk indikator kedua memantau pelaksanaan delapan SNP semua informan menjawab dengan memberi skor tiga dengan jumlah skor capaian 12 dan persentase 75 % dengan kategori baik.

10 kemudian untuk indikator ketiga, menilai kinerja guru semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dengan kategori sangat baik. untuk indikator keempat, memantau pelaksanaan pembelajaran semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dengan kategori sangat baik. secara keseluruhan untuk komponen penyusunan program pengawasan memperoleh skor capaian skor capaian sebesar 60 dari empat orang responden dengan persentase % dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan pengawas diperoleh gambaran tentang pelaksnaan program pengawasan tahunan. Adapun hasil wawancara terkait dengan pelaksanaan program pengawasan tahunan yang dilakukan oleh pengawas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Mengevaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Guru berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Evaluasi program supervise senantiasa dilakukan setiap bulan, triwulan dan akhir semester. Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai kedua belah pihak yaitu bagi saya sebagai pengawas, dan untuk guru dan kepala sekolah. Fungsi pengawas merupakan suatu bentuk kegiatan lanjutan dari perencanaan, pengawasan merupakan kegiatan untuk mengetahui seberapa jauh perencanaan dapat dicapai atau dilaksanakan. Melalui pengawasan dapat dilakukan penyempurnaan perbaikan kegiatan-kegiatan yang telah maupun belum sempat dilakukan dalam hal ini kegiatan kepengawasan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: (1) membantu guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar, (2) perbaikan tersebut dilaksanakan melalui pembinaan professional, (3) membantu guru agar menyadari dan memahami kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapinya, (4) menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru/staf dan memanfaatkan serta mengembangkan kemampuannya, (5) membantu guru dalam menilai kemajuan siswa dan semuanya dilakukan evaluasi pelaksanaan program pemgawasan Setelah itu informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi bahwa: Hasil pengawasan harus dijadikan beban pengambilan keputusan atau sebagai proses tindakan yang terdiri dari aspek: (1) menetapkan suatu criteria atau standar

11 pengukuran/penilaian, (2) mengukur/menilai, perbuatan yang sedang atau sesudah dilakukan, (3) membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan perbedaan jika ada, (4) memperbaiki penyimpangan dari standar. Jadi pengawasan merupakan pembinaan terhadap guru dan semuanya merupakan dokumen laporan pelaksanaan program pembinaan guru Berdasarkan informasi dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan kepengawasan pendidikan berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pengajaran serta mengkoordinasi, mensitimulasi dan mendorong kea rah pertumbuhan profesi guru. Dengan demikian jika kegiatan kepengawasan berlangsung secara efektif maka dapat membantu guru untuk menemukan jati dirinya dalam menjalankan tugas profesionalnya. b. Memantau Pelaksanaan Delapan SNP setelah melaksanakan wawancara dengan informan pengawas yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Dalam pelaksanaan pengawasan di sekolah sebelumnya membuat dokumen laporan pelaksanaan pemantauan pelaksanaan berdasarkan SNP setelah itu melakukan evaluasi yang dibuktikan dengan empat aspek yang terdiri dari: (1) data hasil pemantauan delapan standar nasional pendidikan (SNP), (2) hasil analisis pemantauan, (3) kesimpulan dan (4) tindak lanjut. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa fungsi pengawas adalah membantu dan memfasilitasi guru dalam melakukan proses belajar mengajar dan melakukan penilaian dilakukan dengan ruang lingkup yang benar mengukur yang diperlukan dan menjunjung tinggi aspek objektivitas dalam melakukan penilaian. Pengawas melakukan penilaian sesuai situasi dan kondisi tuntutan tanggung jawab secaara dinamis dalam mengerahkan seluruh potensi sekolah ke arah pencapaian visi, misi tujuan dan target sekolah. Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Samad diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Dalam memantau pelaksanaan delapan standar nasional (SNP) itu yang kami lakukan sebagai pengawas sekolah untuk memantau kemajuan kualitas guru-guru dan merupakan dokumen laporan pelaksanaan pemantauan supervisi pengajaran merupakan salah satu aspek penting dilakukan oleh pengawas sekolah yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan kualitas pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh diri guru sendiri akan tetapi harus diupayakan bersamasama guru dan pengawas. Jadi acuan teknis ini untuk menjamin ruang lingkup penilaian

12 Berdasarkan informasi dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa melaksanakan pemantauan delapan standar nasional (SNP) pengawas menyiapkan dokumen sebagai bukti laporan pemantaun yang dilaksanakan di sekolah- sekolah kemudian sebagai laporan untuk meningkatkan kualitas mengajar dan dapat meningkatkan profesionalisme guru sehingga dapat membawah suatu perubahan c. Melaksanakan Penilaian Kinerja Guru Berdasarkan hasil wawancara dengan informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Sebagai pengawas menujukan adanya perbaikan pengajaran pada guru-guru, perbaikan ini tampak setelah dilakukan sentuhan supervisor/ pengawas berupa bantuan mengatasi kesulitan guru dalam mengajar. Untuk itu pengawas perlu memahami program dan staretgi pengajaran, bantuan yang diberikan oleh pengawas dalam penilaian kinerja guru dapat berupa dukungan fasilitas, bahan-bahan ajar yang diperlukan, penguatan terhadap penguasaan materi dan strategi pengajaran serta penguasaan delapan keterampilan mengajar dapat meningkatkan efektivitas program pengajaran dan implementasi program dalam aktivitas belajar dikelas Setelah itu informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang pengawas yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Berkaitan dengan kinerja guru dilihat dari: (1) aspek kemampuan guru dalam merencanakan program pengajaran, (2) kemampuan guru dalam mengimplementasikan pengajaran, (3) kemampuan guru dalam mengevaluasi program pembelajaran, (4) serta kemampuan menindaklanjuti program pembelajaran. Pengawasan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah dalam hal ini yang menjadi sasarannya adalah para guru dan proses belajar mengajar. Berdasarkan informasi dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan penilaian kinerja guru pengawas perpedoman pada pelaksanaan program penilaian kinerja guru yang dibuktikan dengan enam aspek: yakni (1) surat keterangan pelaksanaan penilaian kinerja guru, (2) instrument penilaian kinerja guru yang telah diisi, (3) dafar hadir guru yang dinilai memenuhi beban mengajar, (4) hasil pengolahan penilaian kinerja guru, (6) kesimpulan penilaian kinerja guru, (6) rekomondasi/tindak lanjut sebagai bukti laporan pelaksanaan tugas pengawas dalam hal menilai kinerja guru.

13 d. Memantau Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang bernama Abdul Wahab Akili di atas diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada rencana pelaksanaan pembelajaran supervaisor membimbing guru-guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran harus mampu memahami materi dan indikator standar kemampuan yang berada pada kurikulum perlu membandingkan standar kemampuan adapun yang diperhatikan dalam indikator adalah: (1) penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kemampuan, (2) menentukan standar penilaian menggunakan standar acuan, (3) menggunakan sistem penilaian berkelanjutan, (4) pengalaman belajar ditemukan dalam kegiatan pembelajaran Setelah itu dikonfirmasikan dengan salah seorang pengawas yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi bahwa: Dalam mengembangkan materi pelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran serta karakteristik peserta didik dan mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan yaitu satndar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang akan dicapai dalam tujuan pembelajaran supervaisor membina guru dalam mengembangkan indikator yang akan dicapai dalam kurikulum sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa dalam merumuskan indikator pembelajaran mengacu pada target kurikulum tingkat satuan pendidikan dimana supervisor membina guru dalam merumuskan indikator sesuai dengan kurikulum cara guru memilih dan menyusun materi pelajaran dipusatkan pada topik atau pokok bahasan yang selanjutnya diperluas dan diperdalam dengan bahan yang lebih kompleks sesuai dengan kemampuan peserta didik untuk memahaminya melalui proses pembelajan 1.3 Evaluasi Pembimbingan Dan Pelatihan Guru Profesional Tabel 4.5 Evaluasi Pembimbingan Dan Pelatihan Guru Profesional No Indokator Skor % Kesimpulan Capaian 1 Membimbing guru dalam penyusunan 16

14 silabus 2 Membimbing guru dalam penyusunan 16 RPP 3 Membimbing guru dalam 16 menggunakan strategi dan metode pembelajaran 4 Melaksanakan pembimbingan dan 16 pelatihan profesionalisme di KKG Skor capaian x = 64 x = % Skor ideal 64 Dari tabel diatas digambarkan bahwa komponen pembimbingan dan pelatihan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, membimbing guru dalam penyusunan silabus, membimbing guru dalam penyusunan RPP,membimbing guru dalam menggunakan strategi dan metode pembelajaran, melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme di KKG yang dibuatkan pernyataan dalam bentuk kriteria evaluasi bahwa, membimbing guru dalam penyusunan silabus memperoleh skor capaian 16 dengan persentase %, Dengan kesimpulan sangat baik. membimbing guru dalam penyusunan RPP memperoleh skor capaian 16 dengan persentase % dengan kesimpulan baik. membimbing guru dalam menggunakan strategi dan metode pembelajaran memperoleh skor capaian 16 dengan persentase % dengan kesimpulan sangat baik. melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme di KKG memperoleh skor capaian 16 dengan persentase % dengan kesimpulan sangat baik Adapun hasil jawaban dan perolehan informan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

15 Tabel 4.6 Status Jawaban Informan terhadap Evaluasi Pembimbingan Dan Pelatihan Guru Profesional. No indikator F x % F x % f X % F X % SC % KS SB SB SB SB Jumlah Keseluruhan SB Skor capaian x = 64 x = % Skor ideal 64 Untuk butir indikator mengevaluasi membimbing guru dalam penyusunan silabus, seluruh informan yang berjumlah empat orang menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dengan kategori sangat baik. untuk indikator kedua membimbing guru dalam penyusunan RPP, semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dengan kategori sangat baik. kemudian untuk indikator ketiga, membimbing guru dalam menggunakan strategi dan metode pembelajaran, semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dengan kategori sangat baik. untuk indikator keempat, melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profsionalisme di

16 KKG semua informan menjawab dengan memberi skor empat dengan jumlah skor capaian 16 dan persentase % dengan kategori sangat baik. secara keseluruhan untuk komponen pembimbingan dan pelatihan memperoleh skor capaian skor capaian sebesar 64 dari empat orang responden dengan persentase % dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan pengawas diperoleh gambaran tentang pembimbingan dan pelatihan. Adapun hasil wawancara terkait dengan pembimbingan dan pelatihan yang dilakukan oleh pengawas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Membimbing guru dalam penyusunan silabus Berdasarkan hasil wawancara dari informan pengawas yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Saya sebagai pengawas dapat membimbing guru-guru dalam menyusun dan mengembangkan silabus harus dilakukan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Berdasarkan hal ini standar kompetensi, kompetensi dasar mengacu pada tingkat perkembangan siswa. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam indikator materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran sehingga pengembangan silabus harus bertumpu pada standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD) indikator dan tingkat perkembangan siswa serta lingkungan pendukung sarana dan prasarana proses pembelajaran Setelah informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan pengawas yang bernama Abdul Samad diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Pada setiap menyusun silabus guru perlu menganalisis kurikulum pada tiap-tiap mata pelajaran sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Dimana pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai standar kompetensi, kompetensi dasar serta indikator sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik serta alokasi waktu dan sumber belajar yang dikembangkan oleh guru sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan lingkungan pendukung pembelajaran ini yang kami lakukan sebagai pengawas membimbing guru-guru dalam menyusun silabus Berdasarkan informasi dari berbagai informan dapat disimpulkan bahwa pengawas membimbing guru dalam menyusun silabus setiap satuan pendidikan diberi kebebasan dan keluesan dalam mengembangkan silabus dengan memperhatikan prinsip-prinsip

17 pengembangan silabus. Dalam mengembangkan silabus guru menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum dengan mempertimbangkan potensi, kondisi kebutuhan dan lingkungan sebagai pendukung pembelajaran. b. Membimbing guru dalam penyusunan RPP Berdasarkan hasil wawancara dengan informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Kami sebagai pengawas khususnya yang berada di Kecamatan Telaga Biru sebagai tugas yang dilaksanakan untuk meningkatkan profesional guru selalu membimbing guru-guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru harus memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang dituangkan kedalam tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kondisi sekolah sehingga guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat tercapai seoptimal mungkin sesuai dengan apa yang diharapkan dari hasil pembelajaran Setelah dikonfirmasikan dengan pengawas yang bernama Abdul Razak Baiku yang lainnya diperoleh penjelasan bahwa: Guru sebelum mengajar seharusnya mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam penyusunan RPP guru harus mampu penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dijabarkan ketujuan pembelajaran. Dan kami sebagai pengawas membimbing guru setiap akhir semester dalam penyusunan perangkat pembelajaran yakni RPP mengacu pada kurikulum yang berlaku Mengacu pada berbagai informasi yang telah diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa pengawas dapat membimbing guru dalam menyusun dan mengembangkan RPP guru dituntut mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang akan menggambarkan seluruk komponen RPP mulai dari tujuan pembelajaran hingga pada penyusunan instrumen penilaian hasil belajar dalam kaitannya kehidupan peserta didik c. Membimbing Guru dalam Memilih dan Menggunakan Strategi dan Metode Berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang bernama Abdul Hasan diperoleh informasi bahwa: Pada pelaksanaan KBM saya sebagai pengawas membimbing guru dalam penggunaan staregi mengajar seperti: (1) kemampuan guru dalam menguasai keterampilan mengajar, (2) kemampuan guru dalam merancang pembelajaran, (3) kemampuan guru

18 dalam penguasaan model-model pembelajaran itu yang kami lakukan dalam membinbing guru untuk meningkatkan kualitas mengajar sehingga pada pelaksanaan pembelajaran guru perlu menguasai materi pembelajaran dan dikembangkan berdasarkan pengalaman siswa dan tingkat kemampuan siswa Informasi dikonfirmasikan kembali dengan informan yang bernama Abdul samad diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Benar dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu guru dibimbing dalam penyusunan perangkat pembelajaran dan disesuaikan dengan (1) kemampuan guru dalam menguasai keterampilan mengajar, (2) kemampuan guru dalam merancang pembelajaran, (3) kemampuan guru dalam penguasaan model-model pembelajaran itu yang kami lakukan dalam membinbing guru untuk meningkatkan kualitas mengajar sehingga pada pelaksanaan pembelajaran guru perlu menguasai materi pembelajara sehingga interaksi antara guru dengan siswa dan terciptalah kondisi belajar yang menyenangkan. Mengacu penjelasan dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa pengawas dapat membimbing guru-guru dalam melaksanakan KBM sebelumnya guru menguasai strategi dan tehnik yang digunakan dalaam kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga terjadi interaksi antara guru dan siswa dan terciptalah kondisi belajar yang kondusif. d. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru di KKG Berdasarkan hasil wawancara dengan informan pengawas yang bernama Abdul Wahab Akili diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Pembimbingan profesioanalisme guru melalui KKG itu yang kami lakukan setiap akhir semester. Pembimbingan ini dengan maksud melakukan perubahan dan peningkatan kompetensi guru dalam proses pembelajaran sehingga guru lebih berkompeten dibidang mengajar setelah itu kami membuat dokumen laporan pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan yang berpedoman pada pelaksanaan program Setelah itu informasi dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan yang bernama Abdul Razak Baiku diperoleh informasi menjelaskan bahwa: Pembimbingan guru untuk meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas kami disamping ada wadah organisasi yakni melalui KKG dapat juga kami membimging guru-guru melalui sekolah masing-masing setiap mengunjungi sekolah sehingga kami dapat menenukan permasalahan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan mengacu pada pedoman dan juknis pelaksanaan suprevisi

19 Berdasrkan pendapat dari informan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru disamping melalui wadah pembinaan guru yakni KKG juda pengawas dapat membimbing guru-guru pada setiap sekolah masing-masing sehingga guru dapat mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi oleh guru. Dan pembimbingan yang dilakukan oleh pengawas berdasarkan pedoman dan juknis pelaksanaan. B. Pembahasan Temuan penelitian yang telah dipaparkan menunjukan bahwa program pengawas yang berada diwilaya Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo khususnya di Sekolah Dasar dapat terlaksana sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari proses pelaksanaannya sesuai dengan pedoman dan juknis pengawas. Walaupun pengawas telah bekerja maksimal, masin terdapat juga beberapa kekurangan yang menjadi perhatian umum, misalnya pelaksanaan kunjugan ke sekolah yang belum sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Dalam Keputusan Menteri Penertiban Aparatur Negara (Menpan) Nomor 91/KEP.PAN/2001, pasal 6 dinyatakan bahwa pengawas sekolah berfungsi untuk hal-hal sebagai berikut: (1) menyusun program pengawasan sekolah, (2) menilai hasil belajar/bimbingan siswa dan kemampuan guru, (3) mengumpulkan dan mengelolah data sumber daya pendidikan, proses belajar mengajar/bimbingan dan lingkungan sekolah, (4) menganalisis hasil belajar/bimbingan siswa, guru dan pendidikan, (5) melaksanakan pembinaan guru dan tenaga kependidikan, (6) menyusun laporan dan evaluasi hasil pengawasan, (7) melaksanakan evaluasi hasil pengawas sekolah yang ada dilingkungan Kab/ Kota.

20 Pengawas menyadari bahwa mereka adalah mitra pihak sekolah dalam upaya meningkatkan mutu hasil belajar siswa secara khusus dan peningkatan mutu pendidikan pada umumnya. Guru berupaya semaksimal mungkin untuk dapat melaksanakan dan membantu pelaksanaan tugas pengawas. Secara umum tugas dari masing-masing pengawas sesuai dengan program kerjanya meliputi: (1) menyusun program pengawas di sekolah, (2) kunjungan sekolah awal di sekolah yang menjadi tanggung jawab pengawasan sekolah, (3) menilai hasil belajar bimbingan siswa dan kemampuan guru, (4) mengumpulkan dan mengelolah data sumber daya pendidikan, dan lingkungan sekolah, (5) menganalisis hasil belajar/bimbingan siswa guru dan sumber belajar, (6) melaksanakan pembinaan kepada guru dan tenaga pendidikan lainnya di sekolah, (7) melaksanakan pembinaan lain selain KBM misalnya membina pelaksanaan dan pengelolaan sekolah, (8) melaksanakan evaluasi hasil pengawasan bimbingan siswa seluruh wilayah pengawasan, (9) menyusun laporan dan evaluasi hasil pengawasan. Dari hasil penelitian sebagaimana di uraikan di atas menujukan bahwa setiap pengawas telah memiliki perencanaan kegiatan supervisi yang diarahkan kepada sekolah binaannya yang disusun untuk jangka waktu enam bulan atau satu semester dan program tahunan. Dari hasil wawancara pula menujukan bahwa dalam menyusun rencana program supervisi pengawas telah diberikan pedoman dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo, berupa rambu-rambu atau garis-garis besar yang harus dicantumkan dalam pelaksanaan program pengawas tersebut. Karena pedoman itu hanyalah berupa garis-garis besar program maka diharapkan para pengawas dapat lebih kreaktif dan inovatif mengembangkan program supervisi sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi sekolah binaannya. Terkait dengan pelaksanaan evaluasi program supervisi yang dilakukan pengawas pada umumnya pengawas mengaku bahwa selalu melakukan program supervisi yang secara periodik dilaksanakan yaitu evaluasi program semesteran, triwulan dan bulanan.

21 Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh pengawas khususnya pengawas di Sekolah Dasar Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo ternyata menujukan hasil yang positif, baik dipihak sekolah, guru maupun siswa, dipihak sekolah evaluasi program pengawas berdampak pada penataan administrasi sekolah semakin efektif. Dipihak guru terjadi peningkatan profesionalisasi dalam hal perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar yang semakin baik, dipihak siswa keberhasilannya nampak pada prestasi belajar siswa semakin meningkat dari waktu ke waktu. C. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan, hal ini disebabkan oleh adanya kekurangan dari dalam diri penulis maupun keterbatasan dari aspek yang lain. Kekurangankekurangan itu antara lain: 1. Kurangnya buku-buku referensi yang didapatkan penulis untuk dijadikan rujukan dalam penulisan skripsi ini. 2. Kurangnya kemampuan peneliti dalam menggali data-data dan informasi pada saat melakukan wawancara. 3. Waktu informan yang tersedia untuk wawancara sangat terbatas karena kesibukan informan. 4. Kurangnya pengetahuan peneliti dalam mendeskripsikan informasi secara lengkap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lingkup, output yang diharapkan serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lingkup, output yang diharapkan serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi data hasil penelitian. 1.1 Penyusunan program pengawasan Kegiatan pengawasan sekolah pasti harus diawali dengan penyusunan program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian Tinjauan Pustaka akan didiskripsikan tentang teori peningkatan kinerjaruru, teori supervisi kunjungan kelas, PTS melalui supervisi kunjungan kelas, kajian penelitian

Lebih terperinci

KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN. Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3.

KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN. Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3. KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3. Universitas Negeri Gorontalo Fakultas lmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Upaya yang telah dilakukan

Lebih terperinci

PROGRAM SUPERVISI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DISUSUN OLEH : KEPALA SMP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIKKA

PROGRAM SUPERVISI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DISUSUN OLEH : KEPALA SMP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIKKA PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH(CONTOH). PROGRAM SUPERVISI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DISUSUN OLEH :.. KEPALA SMP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIKKA SMP. 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan tentang hasil pembahasan analisis kinerja pengawas sekolah menengah kejuruan dalam pelaksanaan program supervisi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 ` DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut : 350 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan program supervisi akademik pengawas SMK di Kabupaten Bandung khususnya program

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 : Nama Pengawas : Dr. Rahmat, M.Pd. NIP : 195805161981011004 NUPTK : 884873663720012 Bidang Tugas : Pengawas SMA Kota : Bogor Provinsi : Jawa Barat DINAS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik PENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU NON PNS DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI CABEAN 2 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Al Munawar

Lebih terperinci

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin** EVALUASI PERAN KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI SE KOTA KOTAMOBAGU Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin** Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran umum lokasi dan subyek penelitian Penelitian ini dilakukan di Prodi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan suatu proses transformasi nilai nilai budaya

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan suatu proses transformasi nilai nilai budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10 LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : 0216-7433 Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10 PENERAPAN COACHING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM SUPERVISI AKADEMIK PADA SMP BINAAN DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dilakukan analisis pembahasan tentang kinerja pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik di SMK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengawas sekolah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengawas sekolah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru adalah tiga unsur utama pelaku pendidikan di sekolah yang dalam melaksanakan tugasnya perlu bersinergi agar tujuan sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di SDN 2 Botumoputi kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di SDN 2 Botumoputi kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian otonomi kepala sekolah dalam pengembangan mutu pembelajaran di SDN 2 Botumoputi kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kompetensi profesional guru, maka diperoleh harga t. tabel. t dan P value < 0,05 maka ditolak.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kompetensi profesional guru, maka diperoleh harga t. tabel. t dan P value < 0,05 maka ditolak. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Ada hubungan yang positif dan berarti antara supervisi akademik kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru SD Negeri di Kecamatan Kabanjahe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju. Komponen-komponen

Lebih terperinci

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ~Simpulan Berdasarkan paparan data dan basil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pelaksanaan supervisi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pelaksanaan supervisi akademik pengawas, perencanaan,pemantauan, penilaian, dan pembinaan dan pembimbingan Pengawas.

Kata Kunci: Pelaksanaan supervisi akademik pengawas, perencanaan,pemantauan, penilaian, dan pembinaan dan pembimbingan Pengawas. ANALISIS PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS PADA SMA NEGERI 1 WATAMPONE Muhammad Subaer SMA Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone subaermuhammad@yahoo.com Abstrak MUHAMMAD SUBAER. 2015. Analisis Pelaksanaan

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan; meliputi input, proses, output, dan outcome; yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dihasilkan berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut. 5.1.1 Pengawasan akademik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Bapak/Ibu/Sdr Kepala Sekolah yang terhormat, RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Dengan ini pekenankanlah saya Wisnu Subagyo mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Pedidikan UKSW mohon kebaikan hati Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian 416 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian sebagaimana dikemukakan pada bab empat, maka berikut ini disajikan kesimpulankesimpulan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, pada bagian akhir ini penulis mengemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Hal ini perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam rangka memacu

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Hal ini perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam rangka memacu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar dapat tercapai jika di adakan reformasi pendidikan secara menyeluruh atas berbagai dimensi dan berbagai komponen

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengawas Akademik SD dalam Penyusunan Program Kerja data yang diperoleh dari hasil penelitian berdasarkan hasil responden yaitu: responden guru, responden

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan fungsi pengawasan pendidikan menengah dalam rangka menuju optimalisasi kerja pengawas, dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha menciptakan manusia yang mampu berinovasi dengan mengembangkan potensi dalam dirinya. Selain itu, pendidikan juga meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum MTs Negeri Kendal MTs Negeri Kendal merupakan salah satu lembaga pendidikan formal setingkat pendidikan menengah yang berada di Kendal. Berdirinya MTs

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Supervisi merupakan tahapan proses yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program yang telah direncanakan demi tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003) didefinisikan sebagai berikut pendidikan kejuruan merupakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan berprestasinya menjadi melemah. Fenomena lain. menunjukkan bahwa guru kurang komit dalam menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan berprestasinya menjadi melemah. Fenomena lain. menunjukkan bahwa guru kurang komit dalam menjalankan tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan yang dimiliki guru harus senantiasa dikembangkan agar kinerjanya semakin meningkat. Kenyataan yang terjadi hingga saat ini, bahwa kesadaran guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada bulan Mei tahun 2013 sampai bulan Juli tahun 2013.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada bulan Mei tahun 2013 sampai bulan Juli tahun 2013. 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tentang pengelolaan sekolah standar nasional di SMP Negeri 8 Kota Gorontalo diawali dengan melakukan

Lebih terperinci

Memperkenalkan dan Salam Silaturahim. Dr. Nur Aedi Brebes, 28 Mei 1972

Memperkenalkan dan Salam Silaturahim. Dr. Nur Aedi Brebes, 28 Mei 1972 Memperkenalkan dan Salam Silaturahim Dr. Nur Aedi Brebes, 28 Mei 1972 KOMPETENSI SUPERVISI MANAJERIAL (Pengawas dan Kepsek) Apa yg Dimaksud Kompetensi Supervisi Manajerial? Apa yang Menjadi Dasar Hukum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI MTs NEGERI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI MTs NEGERI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI BAB IV ANALISIS DATA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI MTs NEGERI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI Bab ini merupakan analisis data yang penulis peroleh dari lapangan. Oleh karena itu, dalam analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan formal. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan formal. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengawas pendidikan mempunyai kedudukan yang strategis dan penting dalam membina dan mengembangkan kemampuan profesional guru dan kepala sekolah dengan tujuan agar sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pokok dewasa ini yaitu masalah mutu pendidikan. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah memprioritaskan usaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (PENYUSUNAN RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (PENYUSUNAN RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (PENYUSUNAN RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Endah Yanuarti SMK Muhammadiyah Tepus e-mail: endahyanuarti22@yahoo.co.id Abstrak Penelitian Tindakan Sekolah ini merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang peran komite

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang peran komite 110 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang peran komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SMK Negeri 2 Metro dapat diambil

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peranan Kinerja MGMP PKn dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP (Studi Kasus Terhadap

Lebih terperinci

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M.

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M. KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN Sofyan Kasiaradja,Ansar,Asrin ¹ Jurusan Manajemen Pendidikan, Program Studi S1, Manajemen Pendidikan Fakultas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini akan dikemukakan simpulan dan saran berdasarkan hasil

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini akan dikemukakan simpulan dan saran berdasarkan hasil 191 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan dikemukakan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian. Simpulan diambil dari hasil hasil penelitian dan saran ditujukan kepada pihak pihak

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPA DI SD NEGERI 04 POASIA JURNAL PENELITIAN

ANALISIS KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPA DI SD NEGERI 04 POASIA JURNAL PENELITIAN ANALISIS KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPA DI SD NEGERI 04 POASIA JURNAL PENELITIAN OLEH NURNIHATI G2J1 15 001 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidik sangat berperan dalam mewujudkan kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidik sangat berperan dalam mewujudkan kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas kehidupan suatu bangsa. Pendidik sangat berperan dalam mewujudkan kehidupan yang damai, cerdas, terbuka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan sistem otonomi daerah menuntut pengelolaan lembaga pendidikan dilakukan dengan menggunakan sistem manajemen berbasis sekolah yang implementasinya

Lebih terperinci

SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN. Oleh Zainuddin*

SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN. Oleh Zainuddin* 212 SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN Oleh Zainuddin* Abstrak Supervisi akademik berpengaruh kepada kegiatan membantu guru dalam mengembangkan pembelajaran

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian, hasil pengolahan data, analaisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian, hasil pengolahan data, analaisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dari penelitian, hasil pengolahan data, analaisis data dan pengujian hipotesis maka dapat diambil kesimpulan bahwa akreditasi sekolah berkontribusi

Lebih terperinci

No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik

No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik INSTRUMEN KOMPONEN/BIDANG MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik 1. Muatan KTSP terdiri atas: (1) M (2) M (3) M (4) M (5) M (6) M (7) M (8) M Sekolah melaksanakan

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL Artikel yang berjudul Implementasi Kompetensi Supervisi Akademik Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabupaten Banggai Kepulauan Oleh Ida Roswita R. Sapukal Pembimbing I Pembimbing

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

Lebih terperinci

93 LAMPIRAN-LAMPIRAN

93 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN 93 94 CV ( Curriculum Vitae) Daftar Riwayat Hidup 1. Identitas Diri Nama Lengkap Jenis Kelamin Agama Nama Ayah Nama Ibu : Sri Wahyuningsih : Perempuan : Islam : Satijan : Taryanti Tempat

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012 : Nama Pengawas : Dr. Rahmat NIP : 195805161981011004 NUPTK : 884873663720012 Bidang Tugas : Pengawas SMA Kota : Bogor Provinsi : Jawa Barat DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam

Lebih terperinci

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI Diajukan Untuk Memperoleh Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru Oleh SURATMAN, S.Pd.,M.Pd. NIP. 19600208 198201 1 007 SD NEGERI 1 PANIMBO UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah mengadakan perubahan besar pada kebijakan pada sektor pendidikan dalam berbagai aspek,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan kajian teoritik dan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan kajian teoritik dan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan kajian teoritik dan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka dapat penulis simpulkan bahwa: 6.1.1 Kepala sekolah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL

FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL F. FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL Untuk melihat penyebab permasalahan rendahnya nilai UN maka dilakukan analisis tulang ikan terhadap data yang sudah dikumpul. Pada tahan pertama semua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling mendukung dalam rangka mencapai tujuannya.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 711 PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS Oleh Lili Ng Chui Mi 1 Abstrak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR 53 LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan dengan berbagai masalah, terutama untuk membantu guru-guru mencapai hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah standar yang diberi nama Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar

BAB I PENDAHULUAN. sebuah standar yang diberi nama Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah mengembangkan berbagai cara untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah dengan melakukan standarisasi di berbagai

Lebih terperinci

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269 Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN PADA SEKOLAH BINAAN DI SAMBAS

Lebih terperinci

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBINAAN BERKELANJUTAN GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENERAPAN PEMBINAAN BERKELANJUTAN GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 PENERAPAN PEMBINAAN BERKELANJUTAN GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SD Negeri Linggapura 05 Kecamatan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PROGRAM MAGANG II SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (STKIP YPUP) MAKASSAR

BUKU PANDUAN PROGRAM MAGANG II SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (STKIP YPUP) MAKASSAR BUKU PANDUAN PROGRAM MAGANG II SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (STKIP YPUP) MAKASSAR i KATA PENGANTAR Buku Panduan Program Magang II ini merupakan salah satu

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP SD Negeri Kaliwadas 01 Adiwerna

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/12 1 Judul STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 06 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/12 2 Lembar Pengendalian

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 58 Bab IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat Penetapan tujuan dan sasaran jangka menengah Inspektorat Kabupaten Bandung didasarkan pada faktor-faktor

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SMP NEGERI 5 SUBANG. Drs. Us Us Ridwan Kusmayadi SMP Negeri 5 Subang

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SMP NEGERI 5 SUBANG. Drs. Us Us Ridwan Kusmayadi SMP Negeri 5 Subang MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SMP NEGERI 5 SUBANG Drs. Us Us Ridwan Kusmayadi SMP Negeri 5 Subang ABSTRAK Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan sekolah (PTS).

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci