BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan diri seseorangyang kita kenal sebagai halitosis.halitosismerupakan

dokumen-dokumen yang mirip
Identifikasi Penyakit Halitosis dengan Sensor Gas menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Pembelajaran Backpropagation

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pembuatan Pola Data Bahan Bakar Solar Yang Dicampur Minyak Tanah Menggunakan Sensor Gas Dengan Metode Fast Fourier Transform

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Komparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat diatas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah :

BAB IV METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN DETEKSI SUARA PARU-PARU DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGASI UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT ASMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Klasifikasi Odor pada Ruang Terbuka dengan Menggunakan Short Time Fourier Transform dan Neural Learning Vector Quantization

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PENGUJI... iv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan berkembang dari segala bidang khususnya di negara-negara maju,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berupa alat cekat dan alat lepasan (Susetyo, 2000). Alat ortodontik cekat adalah

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Halitosis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nafas tidak sedap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pollution Monitoring Network (BAPMoN) tahun 1960, Global Atmosphere Watch

BAB I PENDAHULUAN. Dalam skala besar, proses pemindahan air tidak mungkin dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. ke karakteristik tertentu pada manusia yang unik dan berbeda satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Grafologi atau analisis tulisan tangan adalah metode ilmiah untuk mengidentifikasi,

1.5 Metode Penelitian Tahapan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini dibagi bebrapa tahapan, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

BAB I PENDAHULUAN. atau tempat-tempat lain yang memungkinkan terjadinya transaksi jual beli. Namun dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI AROMA TEH DENGAN E-NOSE MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN. bahkan di Dunia. Penyakit jantung dapat dideteksi dengan alat elektrokardiograf

PREVALENSI HALITOSIS PADA PASIEN YANG BERKUNJUNG KE RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. berbeda antara manusia satu dengan yang lain. Manusia mengenali

PENGENALAN BAHASA ISYARAT HURUF ABJAD MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) SKRIPSI

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Electronic nose (e-nose) adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mendeteksi bau atau aroma.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan adalah perubahan morfologi dan fungsional pada suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Identifikasi Jenis Gas di Udara Terbuka pada Sistem Sensor Semikonduktor menggunakan Fast Fourier Transform dan neural Network

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUI HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses ini adalah untuk memisahkan sebuah campuran berdasarkan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk pasti memiliki ukuran, baik itu panjang, tinggi, berat, volume,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. akut maupun komplikasi vaskuler jangka panjang, baik mikroangiopati maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DETEKSI GULA DARAH MELALUI GAS BUANG PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasien yang menderita suatu penyakit membutuhkan adanya obat sebagai

2.4. Vector Quantization Kebisingan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Requirements Definition...

BAB I PENDAHULUAN. 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Bosma dkk. (1965), menemukan bahwa

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kicauan salah satunya adalah burung Anis Merah (zootheracitrina), CucakHijau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis atau keropos tulang adalah penyakit silent epidemic, yang

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

1.1 Latar Belakang. Universitas Indonesia

BAB III PERENCANAAN SISTEM

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu larutan akan menguap pada titik didih yang berbeda.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah masalah gizi. Gizi adalah komponen kimia yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Halitosis, fetor oris, oral malodor atau bad breath adalah istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Rejowinangun merupakan salah satu Puskesmas yang berada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan

11 BAB I 12 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

Pengenalan Pembicara dengan Ekstraksi Ciri MFCC Menggunakan Kuantisasi Vektor (VQ) Yoyo Somantri & Erik Haritman dosen tek elektro fptk UPI.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan mulut merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kepercayaan diri seseorangyang kita kenal sebagai halitosis.halitosismerupakan suatu istilah yang digunakan untuk menerangkan adanya bau yang tidak disukai sewaktu terhembusnya udara yang disebabkan sisa makanan yang tertinggal dalam rongga mulut. Seseorang dapat dikategorikan mengalami halitosis bila memiliki kadar H 2 S > 1.5ng/10 ml, CH 3 SH > 0.5ng/10 ml dan (CH 3 ) 2 S > 0,2ng/10 ml[1].halitosis disebabkan oleh faktor intraoral dan ektraoral[2]. Halitosis juga merupakan penyebab atau indikasi dari penyakit seperti diabetes mellitus dan infeksi lambung. Sebelumnya halitosis dideteksi secara manual dengan menggunakan metode organoleptic dimana kekuranganya yaitu dapat menimbulkan penyakit dari saluran pernafasan[4]. Cara lain dalam mendeteksi halitosis ini yaitu dengan halimeter, yaitu alat yang digunakan dalam praktek dokter gigi. Berdasarkan penelitian mengenai identifikasi penyakit halitosis dengan sensor gas menggunakan metode pembelajaran backpropogation, dimana hanya menentukan halitosis atau tidak halitosis[3]. Maka dari itu penulis akan membuat sebuah sistem otomatis untuk mengukur kadar dari taraf Volatile Sulfure Compounds (VSCs) tersebut dengan menggunakan sensor gas untuk menentukan tingkatan darihalitosis. Penentuan tingkatan halitosis ini memanfaatkan sensor gas yang dapat merespon unsur yang dominan pada bau mulut yaitu Hydrogen Sulfida. Hasil deteksi sensor gas diproses melalui metode Fast Fourier Transform(FFT) untuk merepresentasikan

sinyal dalam domain perioda/waktu dan dalam domain frekuensi,periodadibutuhkan untuk sebuah isyarat atau gelombang untuk mencapaigelombang penuh dan dapat menentukan hasil periodesitasnya, dan frekuensiuntuk menentukan jumlah gelombang yang terjadi dalam 1 detik.selanjutnya hasil Fast Fourier Transform (FFT) di olah untuk mendapatkan pola data yang akan di jadikan sebagai input untuk di proses ke dalam jaringan syaraf tiruan metode Learning Vector Quantization (LVQ). Hasil akhir yang diinginkan adalah didapatkan klasifikasinya dimana setiap output akan merepresentasikan sebuah kelas, yaitu kelas tidak halitosis, halitosis ringan, halitosis sedang dan halitosis akut. Dari latar belakang ini, penulis mengangkat judul tugas akhir Identifikasi Halitosis Berdasarkan Kelas/Tingkatan Berbasis Sensor Gas Menggunakan Metode Learning Vector Quantization.Melalui penelitian ini, penulis beharap dapat mencapai tujuan bahwa dalam penentuan tingkatan atau pengelompokkan halitosis dapat ditentukan dengan hanya meniupkan gas atau uap kedalam selang pemprosesan. 1.2 Rumusan masalah Adapun permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah: 1. Apakah sensor gas yang digunakan mampu mendeteksi perubahan bau Hidrogen Sulfida sebagai unsur untuk menentukan tingkatan halitosis. 2. Apakah data output sensor gas dapat diolah denganfast Fourier Transform (FFT) untuk mendapatkan pola data.

3. Apakah metode Learning Vector Quantization (LVQ) mampu mengidentifikasi halitosis berdasarkan kelas/tingkatan yang pola datanya telah didapat dari metode Fast Fourier Transform (FFT) dari data sensor gas. 1.3 Manfaat penelitian 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam membantu dokter atau tenaga medis untuk mengetahui tentang penyakit halitosis secara langsung. 2. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat mengetahui penyakit-penyakit yang berhubungan dengan halitosis seperti penyakit Diabetes Mellitus dan Infeksi Lambung. 1.4 Batasan masalah Batasan masalah pada tugas akhir ini adalah: 1. Sensor gas yang digunakan adalah sensor gas TGS-2602 2. Objek penelitian yang digunakan adalah bau mulut penderita halitosis dan tidak halitosis. 3. Metode jaringan syaraf tiruan yang dipakai adalah Learning Vector Quantization(LVQ) yang terdiri dari Bobot Kompetisi dan Bobot linier. 4. Bau mulut yang digunakan bau mulut penderita halitosis dan tidak halitosis. 5. Percobaan dilakukan sebanyak 5 kali 1.5 Tujuan penelitian Tujuan penelitian pada tugas akhir ini adalah:

1. Membuat sebuah sistem untuk menentukan klasifikasi atau kelas tidak halitosis, halitosis ringan, halitosis sedang dan halitosis akut 2. Mengetahui analisis kerja metode Fast Fourier Transform (FFT) dan Learning Vector Quantization (LVQ) untuk pembuatan pola untuk klasifikasi identifikasi. 1.6 Sistematika penulisan Tugas Akhir yang disusun memiliki sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Berisikan latar belakang, Permasalahan, pembatasan masalah, tujuan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Berisikan pemaparan dan penjelasan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian, teori pendukung tersebut antara lain penjelasan tentang halitosis, penyebab halitosis, diagnosa halitosis, tingkatan halitosis, sensor, Arduino Uno, Raspberry Pi dan bahasa pemograman python. Bab III Metodologi Penelitian Berisi desain sistem secara terstruktur, berupa Data Flow Diagram (DFD) yang menunjukkan langkah-langkah proses pengerjaan tugas akhir dan juga keterangan dari DFD tersebut. Selain itu akan dilakukan pembuatan aplikasi dan perangkat kerasnya yang dibangun

sesuai dengan permasalahan dan batasannya yang telah dijabarkan pada bab pertama. Bab IV Hasil Dan Pembahasan Akan dilakukan uji coba berdasarkan parameter-parameter yang ditetapkan, dan kemudian dilakukan analisa terhadap hasil uji coba tersebut. Bab V Penutup Berisi kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini beserta saran untuk pengembangan selanjutnya.