APLIKASI METODE SHERPA UNTUK MENURUNKAN POTENSI KESALAHAN OPERATOR MESIN CUT SAW

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI HUMAN RELIABILITY ASSESSMENT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BATIK

IDENTIFIKASI BAHAYA PADA PEKERJAAN GRINDING DI SEBUAH PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SUCCESS LIKELIHOOD INDEX METHOD

BAB I PENDAHULUAN. seperti kesalahan operator, kesalahpahaman, kesalahan pengawasan. Kesalahan

ANALISA KUALITAS PRODUK KANTONG KRAFT LEM AKIBAT KESALAHAN MANUSIA DI PT. X TUBAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

IDENTIFIKASI HUMAN EROR PADA PROSES PRODUKSI CASSAVA CHIPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHERPA DAN HEART DI PT. INDOFOOD FRITOLAY MAKMUR

Penerapan Sistem Informasi Administrasi Keuangan pada Panti Asuhan Aisyiyah Pariaman

BAB I PENDAHULUAN. bisa memenuhi permintaan sandang yang semakin meningkat tersebut,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA HUMAN ERROR DALAM KASUS KECELAKAAN DI PERSILANGAN KERETA API (Studi Kasus Persilangan Kereta Api 25 Jemur Andayani - Surabaya)

Faktor Kecukupan Organisasi dan Time Of Day pada Pekerjaan Manual OAW Cutting dengan Menggunakan Metode CREAM di PT. Packaging Surabaya

Analisis Human Error Dengan Pendekatan Cognitive Reliability And Error Analysis Method (CREAM) Pada Operator Forklift Di PT. SMART Tbk.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS HUMAN ERROR PEKERJA PADA TARGET PRODUKSI YANG BERBEDA DI UD. ANEKA KARYA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

METODE SLIM-ANP UNTUK PENILAIAN HUMAN RELIABILITY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Analisis Teknis dan Ekonomis Pemilihan Bilah Laminasi Bambu Berdasarkan Lokasi Potong Sebagai Alternatif Pengganti Kayu Dalam Pembuatan Lambung Kapal

ANALISIS HUMAN ERROR OPERATOR DENGAN AKTIVITAS REPETITIF-MONOTON. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat diharapkan di dalam setiap perusahaan. Kelancaran dalam

YustinaJoumil Aidil SZS Ngatilah Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISIS HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA DAN HEART PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP (Studi Kasus di UKM Batik Cap Supriyarso Kampoeng Batik Laweyan)

ANALISA HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA DAN HEART PADA KECELAKAAN KERJA DI PT XYZ

PENENTUAN URUTAN PERAKITAN PRODUK DENGAN LIAISON-SEQUENCE ANALYSIS

ANALISISHUMAN ERROR UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHERPA

TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI MANUFACTURE DENGAN PROGRAM BORLAND DELPHI 7 (Studi Kasus : CV. PERMATA 7 FURNITURE, WONOGIRI)

PERANCANGAN SISTEM KEBIJAKSANAAN PERAWATAN BERDASARKAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II DI PG MERITJAN - KEDIRI

BAB IX SIKLUS PRODUKSI

Pemodelan Kebisingan akibat Aktifitas Pesawat dan Optimalisasi Kebisingan di Bandara Juanda dengan Menggunakan Model Les Frair

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS JAMUR

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK )

Analisis Human Error Menggunakan Metode TAFEI dan SHERPA Pada Pengoperasian Turbin Gas Blok 2 Pasca Overhaul di Perusahaan Power Plant

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang pesat saat ini, menimbulkan banyak persaingan yang

Matriks Audit No. Temuan Audit Resiko Temuan Rekomendasi Tindak Lanjut Risk Level

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sarana, prasarana, dan lain-lain yang dapat merugikan pihak perusahaan.

Rosialita Kusumastuti1, Priyo Agus Setiawan ST,.MT 2, Arief Subekti ST,.M.MT 3

ANALISA PERENCANAAN KEBIJAKAN PERAWATAN UNTUK MENGURANGI DOWNTIME DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (Studi Kasus di PT X)

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kinerja Sistem Komunikasi Satelit Non-Linier BPSK Dengan Adanya Interferensi Cochannel.

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S51 PADA SISTEM ANTRIAN DENGAN PENAMPIL DAN SUARA

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, tujuan akhir suatu perusahaan adalah untuk memperoleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pemodelan Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Menggunakan Petri Net

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

ANALISIS POSTUR KERJA PERAJIN SAPU RAYUNG DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC)

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Berty Dwi Rahmawati, Sriyanto, Wiwik Budiawan

PENGUKURAN HUMAN ERROR PADA OPERATOR PEMBUATAN PATUNG FIBERGLASS DENGAN METODE HEART DAN SHERPA

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU

PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT MELALUI DISCOVERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI ORDER PHOTO PADA RAFERO STUDIO PHOTO DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.

BUKU ELEKTRONIK DEWEY DESIMAL BERBASIS ANDROID

Analisa Tingkat Keandalan Operator Inside Welding dengan Metode Human Error Assessment and Reduction Technique

ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR MESIN PEMOTONG BATU BESAR (SIRKEL 160 CM) DENGAN MENGGUNAKAN METODE 10 DENYUT

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA MESIN BENDING DI PT. X MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC HUMAN ERROR REDUCTION AND PREDICTION APPROACH (SHERPA) *

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy

BAB I PENDAHULUAN. suatu panel listrik selalu dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan cara

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

Perancangan Ulang User Interface Mesin Parkir Meter Jakarta

Analisis Human Error pada Pramudi Transjakarta dengan Pendekatan HEART dan Fault Tree Analysis

PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE)

Analisis Postur Kerja Dengan Metode Rappid Upper Limb Assessment (Rula) Sebagai Dasar Rekomendasi Redesign Fasilitas Kerja

BAB II LANDASAN TEORI

pekerjaan pada mesin dan penugasan tenaga kerja pada mesin. Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan yang tepat pada saat menerima

SISTEM INFORMASI AKTIVITAS PEGAWAI TERPADU UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

IDENTIFIKASI HUMAN ERROR BERDASARKAN PENDEKATAN CREAM DAN USULAN PERBAIKAN DENGAN METODE POKA-YOKE

KAJI NUMERIK PENCEGAHAN PERTUMBUHAN RETAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE MODIFIKASI BENTUK STOP-DRILLED HOLE (SDH)

2. Tahapan Penelitian

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA DEALER TOYOTA ASRI MOTOR DI SIDOARJO

A. Receipt printer thermal ND9C

SIKLUS PRODUKSI. A. Definisi Siklus Produksi

ANALISA KECACATAN PRODUK TRIPEL DRASSER BALI DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT. GOLDFINDO INTIKAYU PRATAMA GRESIK

Herbirowo Nugroho, Taufikul Ichsan. Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta, Depok

ATTRIBUTE GAGE REPEATABILITY DAN REPRODUCIBILITY UNTUK MENGETAHUI AKURASI PENGUKURAN PADA PROSES PRODUKSI SARUNG TANGAN RAJUT DI PT.

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KEKUATAN RANGKA PADA MESIN BAND SAW. Disusun oleh : Idris Panutan ( )

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

EVALUASI PENJADWALAN PERAWATAN UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY MIXER SCANIMA PADA PT. X

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompetitif seiring diberlakukannya Asean Free Trade Area (AFTA) dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. Tabel I.1 Perkembangan dan Prakiraan Rasio Elektrifikasi Wilayah Indonesia

Transkripsi:

PLIKSI METODE SHERP UNTUK MENURUNKN POTENSI KESLHN OPERTOR MESIN CUT SW Choirul Bariyah Program Studi Teknik Industri, Univ hmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH, Janturan, Yogyakarta *email : choirul.bariyah@ie.uad.ac.id bstrak CV. MTR adalah perusahaan yg bergerak dalam bidang furniture Salah satu aktifitas yang dilakukan adalah pemotongan kayu. ktivitas pemotongan kayu ini merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan mesin gergaji dengan pelaksanaan pekerjaan yang berulang-ulang. Pada proses pemotongan ini ini ditemukan kejadian kesalahan potong yang mengakibatkan bahan kayu yang bersangkutan tidak dapat digunakan lagi. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi jenis dan kejadian kesalahan kerja operator mesin cut saw. Metode yang digunakan adalah Systematic Human Error Reduction and Prediction pproach (SHERP) Berdasarkan hasil identifikasi tersebut selanjutnya ditelusuri penyebab terjadinya kesalahan untuk ditentukan pendekatan guna mengurangi kejadian kesalahan kerja operator mesin cut saw. Dari hasil pengolahan data didapat besaran nilai probabilitas kesalahan tertinggi adalah kesalahan dalam membaca ukuran pemotongan dengan HEP 0,04. Berdasarkan kesalahan yang teridentifikasi, dapat diketahui bahwa hal tersebut disebabkan adanya informasi/instruksi kerja yang tidak tersampaikan dengan baik, sehingga dicoba dirancang perbaikan pemberian informasi/ perintah produksi terkait order pemotongan kayu. Hasil perhitungan nilai kesalahan operator mesin cut saw setelah perbaikan menunjukkan penurunan probabilitas kesalahan operator pada pembacaan ukuran pemotongan menjadi sebesar 0.01. Kata kunci : Human error, Keandalan manusia, SHERP 1. PENDHULUN Human reliability didefinisikan sebagai probabilitas seseorang akan melaksanakan pekerjaan dengan benar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam desain, pada durasi waktu yang telah ditentukan (Kirwan, 1994). Keandalan manusia akan sangat berpengaruh pada kualitas produk dan jasa yang dihasilkan, terutama untuk sistem kerja dengan komposisi kerja manusia yang relatif besar. Demikian halnya keterlibatan manusia sebagai operator berbagai mesin pada proses produksi pada CV. MTR yang merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi mebel. Salah satu proses permesinan dalam rangkaian aktivitas produksi di CV. MTR adalah bagian pemotongan kayu. Pekerjaan yang dijalani operator mesin cut saw dilakukan secara berulang-ulang dalam 1 shift kerja. Operator membutuhkan konsentrasi dan kecermatan agar tidak terjadi kesalahan pemotongan. Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa terdapat sejumlah kejadian kesalahan pemotongan kayu yang berakibat pada tidak terpakainya kayu yang telah salah potong tersebut. Kayu-kayu yang mengalami salah potong tersebut hanya dapat dimanfaatkan ketika ada pesanan dengan ukuran sama atau lebih kecil. Kondisi ini dapat membawa dampak pada upaya pemenuhan pesanan serta alokasi waktu produksi yang menjadi lebih lama serta pemborosan bahan baku. Berdasarkan permasalahan yang ada maka penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi kesalahan pada aktifitas operator dalam melakukan tugas/task yang menjadi tanggungjawabnya. 2. METODOLOGI Penelitian dilakukan melalui tahapan/langkah seperti pada diagram alir yang ditunjukkan dalam gambar 1. Langkah implementasi metode SHERP dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang dituliskan Merete ardalsbakke yang berjudul Human Reliability and Software Development yang dipublikasikan bulan juni 2014. I-19

Observasi Identifikasi Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data Error operator pd kondisi awal nalysis Classification Identifikasi Human Error dan Konsekwensi Ordinal Probability nalysis Gambar 1. lur Penelitian Penyusunan Perbaikan Implementasi Perbaikan Perhitungan probabilitas error setelah perbaikan K E S I M P U L N & S R N 3. HSIL DN PEMBHSN 3.1. nalysis Penelitian ini dilakukan pada operator mesin cut saw yang bertugas memotong kayu dengan mesin. Berikut ini adalah penggambaran aktifitas operator dalam bentuk Hierarchical nalysis Mengoperasikan mesin cut saw 1.Menghidupkan mesin 2.Memotong kayu 1.1.Menghubung kan mesin dengan sumber arus 1.2.Menekan panel power pd mesin 2.1.Mengambil dan meletakkan Kayu untuk dipotong 2.2. Memotong kayu sesuai ukuran yang diorder Gambar 2. nalisis Operator mesin cut saw 2.3.Memindahkan hasil potongan kayu 3.2. Classification Setelah dilakukan breakdown aktifitas mesin cut saw langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah melakukan klasifikasi task/tugas. dapun klasifikasi tugas dari operator mesin cut saw adalah seperti yang ditunjukkan dalam tabel 1. I-20

Tabel 1. Klasifikasi /tugas operator mesin cut saw No Classification 1.1 Menghubungkan mesin dengan sumber arus ction 1.2 Menekan tombol power ction 2.1 Mengambil dan meletakkan kayu yang akan dipotong 2.2 Memotong kayu sesuai ukuran yang diorder Retrieval and ction Retrieval and ction 2.3 Memindahkan hasil potongan kayu Retrieval and action 3.3. Human Error Identification dan Consequence nalysis Dalam Tabel 2 berikut ini ditunjukkan hasil identifikasi human error operator mesin cut saw beserta analisis konsekuensi atas terjadinya error yang bersangkutan. Berdasarkan hasil analisis konsekuensi dapat diperoleh informasi bahwa efek terjadinya kesalahan operator mesin cut saw dapat mengakibatkan terganggunya kualitas produk kayu hasil pemotongan. Kayu-kayu yang telah mengalami kesalahan dalam pemotongan masuk dalam kategori produk reject. Tabel 2. Hasil Identifikasi error operator beserta analisis konsekuensinya ktivitas/ Human Error Mode 1.1 Lupa menghubungkan mesin dengan sumber arus 1.1 Tidak tepat ketika mencolokkan steker Kode Error kibat Mesin Tertunda dioperasikan, waktu pemotongan terlambat B Mesin mati secara tiba-tiba 1.2 Lupa menekan tombol power C Mesin Tertunda dioperasikan, waktu pemotongan terlambat 1.2 Kurang tepat dalam menekan tombol power D Mesin mati secara tiba-tiba 2.1 Kayu lepas saat dibawa E Kayu terjatuh, berakibat patah dan menjadi produk reject 2.2 Salah membaca ukuran pemotongan F Salah ukuran pemotongan dan menjadi product reject 2.3 Pemakanan kayu pada mesin kurang tepat 2.3 Terlepas dari penggangan karena membawa terlalu banyak G H Salah pemotongan dan menjadi product reject Kayu terjatuh, berakibat patah dan menjadi produk reject 3.4. Ordinal Probability nalysis Ordinal Probability nalysis dilakukan untuk mengetahui nilai/level dari kesalahan yang terjadi. Representasi nilai tersebut adalah dalam skala ordinal Low, Medium dan High. Tabel 3. Berikut ini menunjukkan hasil dari Ordinal Probability nalysis pada kesalahan operator mesin cut saw. Tabel 3. Ordinal Probability nalysis pd kesalahan operator mesin cut saw ktivitas/ Human Error Mode Probabilitas 1.1 Lupa menghubungkan mesin dengan sumber arus Low 1.1 Tidak tepat ketika mencolokkan steker Low I-21

1.2 Lupa menekan tombol power Low 1.2 Kurang tepat dalam menekan tombol power Low 2.1 Kayu lepas saat dibawa Medium 2.2 Salah membaca ukuran pemotongan High 2.3 Pemakanan kayu pada mesin kurang tepat High 2.3 Terlepas dari penggangan karena membawa terlalu banyak High Berdasarkan informasi yang dirangkum dalam tabel 3 dapat diketahui bahwa kesalahan dengan nilai yang tinggi terjadi pada aktifitas 2.2 dan 2.3. Sementara pada aktifitas 1.1. dan 1.2 pada nilai rendah dan 2.1. medium. 3.5. Kuantifikasi Error Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan Human Error Probability (HEP) operator mesin cut saw. Tabel 4 menunjukkan perbandingan besarnya probabilitas kesalahan operator pada kondisi awal dan setelah implementasi perbaikan. Tabel 4. Hasil Perhitungan Human Error Probability (HEP) Kode Error HEP Operator I-22 HEP Operator setelah implementasi 0 0 B 0 0 C 0 0 D 0 0 E 0,03 0,01 F 0,04 0,01 G 0,02 0,01 H 0,02 0,02 Berdasarkan hasil perhitungan seperti ditunjukkan dalam tabel 4, diketahui bahwa dengan perbaikan yang dilakukan pada metode penyampaian informasi/instruksi kerja operator mesin cut saw, mampu menurunkan probabilitas terjadinya kesalahan. 4. KESIMPULN Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Salah satu faktor penyebab kesalahan operator mesin cut saw adalah karena adanya penyampaian informasi/instruksi yang kurang jelas. b. Tingkat kesalahan operator dapat direduksi dengan menerapkan kartu perintah produksi yang mampu memberikan kejelasan bagi operator dalam melaksanakan tugasnya. Saran a. Perlu ada pengembangan penelitian untuk menelusuri lebih lanjut Performance Shapping Factor (PSF) yang secara dominan menjadi pemicu munculnya kesalahan operator mesin cut saw. DFTR PUSTK ardalsbakke, Merete, 2014, Human Reliability and Software Development, Department of Computer and Information Science, Norwegian University of Science and Technology Dhillon, Balbir. S, 1987, Human Reliabilty With Human Factor, Pargamon Press, England.

Hollnagel, Erick, 2005, Human Reliability ssesment in Contex, Journal of Nuclear Engineering Technology, vol 37, No.2, 159-166. Holnagel, Erick, 2000, Human Reliability nalysis, Jounal of Nuclear Engineering Technology, 466-469. Kirwan, B., 1994, Guide to Practical Human Reliability ssesment, Taylor & Francis Inc. United States. I-23