BAB I. OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

dokumen-dokumen yang mirip
OPERASI DAN PRODUKTIFITAS

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

Apa Yg dimaksud dengan Manajemen Operasi?

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

OVERVIEW OPERATIONS MANAGEMENT

MANAJEMEN Operasional

Manajemen Operasional

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

EMA302 Manajemen Operasional

Ruang Lingkup Manajemen Operasional

Manajemen Operasional PENDAHULUAN

PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA. Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T.

Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo Oleh: Dr. Ir. Eddy Herjanto, SE. MSc

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KEDUA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

Kewirausahaan III. Kewirausahaan & Manajemen Operasional. Mustika Sari, MMTr. Modul ke: Fakultas Fasilkom. Program Studi Sistem Informasi

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

==========================================

BAB XIII MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI. PAB -Manajemen Operasi dan Persediaan. M.Judi Mukzam

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU (STIE RIAU)

Manajemen Operasi Internasional

MANAJEMEN PRODUKSI Dalam AGRIBISNIS

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

Manajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng

Manajemen Produksi & Operasi. Zainul Muchlas, STIE AsiA Malang

Bab I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran:

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

DEFINISI MANAJEMEN OPERASI. Oleh : Ibrahim Al Chanif, S.Kom.

TUGAS E BISNIS MENINGKATKAN SUPPLY RANGKAIAN PERENCANAAN

Manajemen Operasi Jasa

Lean Thinking dan Lean Manufacturing

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA

Introduction to. Chapter 9. Production Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

BAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka

SIKLUS PRODUKSI. A. Definisi Siklus Produksi

Addr : : Contact No :

KONSEP SISTEM INFORMASI

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Faktor-faktor Pertimbangan Lokasi

Menghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus

Ragam Sistem Informasi 1

PENGANTAR PROSES MANUFAKTUR

STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains)

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.

Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (1) TIP FTP UB 2015

BAB III PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

BAB 6 Sistem Informasi Organisasi

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

BAB II LANDASAN TEORI

Jadwal : Rabu, di R.307 Dosen : Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory)

BAB 3 PERANCANGAN PRODUK BARU DALAM PERSPEKTIF SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

MANAJEMEN OPERASI. Operasi dan Produktivitas

Manajemen Operasi & Produktivitas. Dosen : Dhyah Wulansari, SE., MM.

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Manajemen Operasi Dalam Lingkungan Kerja

Ragam Sistem Informasi Seri I

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Produk


BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di

Tri Suswanto Saptadi Tujuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

Enterprise Resource Planning

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan

DOSEN : DIANA MA RIFAH TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM

Nurjannah. Pendahuluan

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #5 Ganjil 2015/2016 STRATEGI OPERASI. EMA302 Manajemen Operasional

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. apalagi perekonomian Indonesia bersifat terbuka. Menurut artikel yang ditulis oleh

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Transkripsi:

NAMA : MARIYATUL QIBTIYAH TUGAS : 1 NIM : 14230109 TANGGAL : 13/02/2016 BAB I. OPERASI DAN PRODUKTIVITAS A. Pengorganisasian untuk Menghasilkan Barang dan Jasa Definisi Manajemen Operasional Manajemen Operasional dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktivitas yang menciptakan nilai produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi output. Manajemen Operasi adalah studi tentang pengambilan keputusan dalam fungsi, sistem operasi dan tanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa dalam organisasi. Untuk menciptakan barang dan jasa (produk) semua organisasi bisnis (perusahaan) paling tidak menjalankan 3 fungsi utama yaitu: 1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang dihasilkan ke pasar. 2. Fungsi Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar perusahaan. 3. Fungsi Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan penciptaan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Tujuan Manajemen Operasional Para manajemen dalam organisasi dalam pelaksanaan manajemen produksi/operasi bertujuan untuk mengatur penggunaan resources yang ada baik yang berupa bahan, tenaga kerja, mesin-mesin dan perlengkapan, sedemikan rupa sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Lapangan Manajemen Operasional Teknologi / metode Pemanfaatan fasilitas / ruang Isu isu strategi Waktu tanggapan Manusia / pembentukan tim Layanan pelanggan Mutu Pengurangan biaya Pengurangan persediaan Produktivitas B. Mengapa Kita Mempelajari MO 1. MO merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada di semua jenis organisasi sehingga apabila akan mengelola organisasi maka mau tidak mau harus mempelajari konsep MO.

2. Dengan mempelajari MO, kita dapat mengetahui seluk beluk dan berbagai hal yang berkaitan dengan cara memproduksi barang maupun jasa 3. Dengan mempelajari MO, kita dapat memahami dan mengerti dengan benar apa yang seharusnya dilakukan oleh manajer operasional. 4. Karena MO merupakan bagian yang paling mahal dalam organisasi, sehingga penting sekali untuk dipelajari. Hal ini dapat diartikan efektifitas dan efisiensi MO akan berdampak besar bagi perusahaan. C. Hal yang dilakukan oleh Manajer Operasi 1. Desain barang dan jasa. Keputusan ini menyangkut sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan, dengan kata lain keputusan operasional berikutnya tergantung pada keputusan desain barang dan jasa. 2. Manajemen Kualitas. Kualitas yang diinginkan konsumen harus ditetapkan, sehingga aturan maupun prosedur untuk mengenali dan memenuhi kualitas tersebut dapat dibakukan. 3. Desain proses dan kapasitas. Menentukan proses yang akan digunakan dalam kegiatan operasional dan kapasitas yang akan digunakan merupakan hal penting dalam manajemen operasional karena berkaitan dengan berbagai hal. 4. Strategi lokasi. Lokasi yang dipilih untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan baik yang bergerak di sector barang maupun jasa akan sangat menentukan prestasi perusahaan. 5. Strategi layout. Layout atau tata letak akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas kegiatan oprasional. 6. Sumber daya manusia dan desain pekerjaan. Karena tenaga kerja merupakan bagian integral dan paling penting dari seluruh input yang digunakan dalam perusahaan maka keputusan yang berkaitan dengan hal ini adalah sesuatu yang paling penting. 7. Manajemen Rantai Pasokan. (Supply Chain Management). Keputusan ini menjelaskan akan pentingnya integrasi antara perusahaan dengan pihak supplier maupun distributor karena adanya interdependensi. 8. Manajemen Persediaan. Keputusan ini penting untuk dipahami karena persediaan yang tepat akan menentukan efisiensi dan efektifitas perusahaan. 9. Penjadwalan. Keputusan tentang jadwal operasional merupakan hal kritir yang harus benar-benar dimengerti karena sangat menentukan sekali bagi perusahaan. 10.Pemeliharaan. Keputusan yang dibuat harus dengan system yang handal dan stabil. Bidang kegiatan apa saja yang memerlukan keahlian Manajemen Operasional? 1. Manajer Pabrik (Plant Manager) : manajemen pabrik termasuk keahlian di bidang perencanaan produksi, manajemen pembelian, manajemen persediaan, termasuk pengelolaan karyawan di bagian operasional maupun pengelolalaan sumber daya lainnya yang dipergunakan di pabrik.

2. Direktur Pembelian (Director of Purchashing) : mengenai fungsi pembelian, kemampuan menelaah program penjualan, mengintegrasikan atau membuat keterkaitan dari supplier sampai distributor, mengkoordinasi aktifitas operasi. 3. Manajer Mutu (Quality Manager) : mengenai konsep statistic untuk dapat melakukan pengawasan semua aspek operasional karena kualitas merupakan tanggung jawab secara bersama diantara semua pihak yang terlibat dalam perusahaan terutama fungsi operasional. 4. Konsultan Perbaikan Proses (Process Improvement Consultants) : berkaitan dengan desain proses sehingga dapat memberikan berbagai konsultasi mengenai perbaikan proses untuk operasi perusahaan. 5. Manajer dan Perencana Rantai Pasokan (Supply Chain Manager and Planner) bertanggung jawab mengenai negosiasi kontrak jangka panjang antara perusahaan dengan supplier maupun distributor sehingga harus mempunyai keahlian tentang Material Requirement Planning, Supply Chain Management, Teknologi komunikasi canggih dalam dunia bisnis, konsep penjadwalan dan persediaan. D. Warisan Manajemen Operasi Secara singkat, beberapa contoh sumbangan para pemikir yang antara lain adalah: Ely Whitney (1800) adalah ahli manajemen yang mempopulerkan konsep standardisasi dan pengendalian mutu dengan menghasilkan produk yang dapat dibongkar pasang untuk jenis produk senjata yang dapat dijual dengan harga tinggi. Frederick W. Taylor (1881) beliau dianggap sebagai bapak ilmu manajemen, yang memberikan kontribusi pada keyakinannya bahwa manajemen bisa menjadi lebih kuat dan agresif dengan cara memperbaiki metode kerja. Taylor dan mitra kerjanya, Henry L. Gantt serta Frank dan Lillian Gilberth termasuk yang pertama kali mencari cara yang sistematis dan terbaik untuk memproduksi. Henry Ford dan Charles Sorensen (1913) berhasil memadukan pengetahuan mereka akan komponen yang distandardisasi dengan lini produksi sehingga memberikan sumbangan penting tentang mail order. FOKUS PADA BIAYA FOKUS PADA MUTU FOKUS PADA CUSTOMIZATION

Early Concept 1776-1880 - Labor Specialization (Smith, Babbage) - Standardized Parts (Whitney) Scientific Management Era 1880-1910 - Gantt Chart (Gantt) - Motion & Times Studies - (Gilberth) - Proceess Analysis (Taylor) - Queuing Theory (Erlang) Mass Production Era 1910-1980 - Moving Asssembly Line - (Ford/Sorensen) - Statistical Sampling (Shewhart) - Economiq Order Quantity - (Harris) - Linear Programming, - PERT/CPM (Du Pont), Material Requiremet Planning Lean Production Era 1980-1995 - Just in Time - Computer Aided Design Electronic Data Interchange - Total Quality Managemnet - Baldrige Award - Empowerment - Kanbans Mass Customization Era 1995-2010 - Globalization - Internet - Resource Planning - Learning Organization - International Quality Standards - Finite Schedulling - Supply Chain Management - Agile Manufacturing - E-commerce E. Kegiatan Operasi dalam Sektor Jasa Operasi sebagai suatu sistem produktif Manajemen Operasional INPUT OUTPUT Enerji Tenaga kerja PROSES Barang /Jasa Modal TRANSFORMASI Material Informasi Manajemen Contoh Sistem Produktif Operasional Input Output Bank Teller, staff, komputer, fasilitas, Jasa keuangan (kredit, deposito, enerji tabungan dll) Restoran Koki, pelayan, bahan masakan, Makanan, Hiburan, suasana fasilitas, enerji Rumah Sakit peralatan Jasa kesahatan, pasien sehat Dokter, perawat, staff, medis, obat, enerji, fasilitas Universitas Dosen, staff, peralatan, fasilitas, Alumni, riset, pengabdian msy pengetahuan, enerji Pabrik Tenaga kerja, peralatan, material, Produk akhir enerji Penerbangan Pesawat, pilot, staff, fasilitas, Transportasi udara antar lokasi tenaga kerja, enerji Perbedaan antara Produk dan Jasa Tabel Perbedaan Produk dan Jasa Karakteristik Produk Karakteristik Jasa

1. Berwujud 2. Mempunyai Definisi yang tetap 3. Produksi biasanya terpisah dengan konsumsi 4. Dapat menjadi persediaan 5. Dapat dijual lagi 6. Dapat disimpan 7. Kualitas dapat diukur 8. Penjualan terpisah dengan produksi 9. Dapat dipindahkan 10. Lokasi sangat mempengaruhi biaya 11. Mudah diotomatisasi 12. Pendapatan dari produk nyata 13. Interaksi pelanggan rendah 1. Tidak berwujud (unik) 2. Tidak mempunyai Definisi yang tetap 3. Produksi dan konsumsi di waktu yang sama 4. Tidak dapat menjadi persediaan 5. Tidak bisa dijual lagi 6. Tidak dapat disimpan 7. Kualitas sulit diukur 8. Penjualan sebagai bagian jasa 9. Pemindahan pada tenaganya 10. Lokasi penting untuk interaksi dengan konsumen 11. Sulit diotomatisasi 12. Pendapatan dari pelayanan 13. Interaksi pelanggan tinggi Pertumbuhan Jasa Di dalam masyarakat maju, sektor ekonomi yang terbesar adalah dari disektor jasa, seperti terlihat pada ilustrasi berikut ini Gambar Perkembangan sektor ekonomi Jasa sebagai % GDP Amerika Serikat ---VV---------------------------------0----------------0 Kanada ---VV----------------------------------0-------------0 Perancis ---VV--------------------0-------- --------------0 Italia ---VV----------------------0- -------------------0 Inggis ---VV-------------------------0--------------0 Jepang ---VV-----------------------0---------------0 Jerman Barat ---VV-----------0------------------------0 0 1970 ----------- ----------- ----------- ------------ 0 2000 40 50 60 70 80 persen Sumber: Statistical Abstract States, 2001 Dari tabel diatas hingga tahun 2000 di beberapa Negara maju terlihat bahwa pertumbuhan jasa cukup pesat hampir lebih dari 60 % GNP disumbang oleh sektor jasa. Pendapatan di Sektor Jasa Produktifitas di sektor jasa sulit untuk ditingkatkan karena : a. Kebutuhan akan jumlah tenaga kerja yang banyak, seperti contohnya untuk bidang pengajaran maupun konsultasi. b. Proses operasional seringkali bersifat individual seperti pada konsultasi investasi. c. Kebanyakan jasa harus dikerjakan oleh para professional yang memiliki keahlian tertentu misalnya di dunia kesehatan dilakukan oleh para dokter atau tenaga kesehatan. d. Hanya sebagian yang dapat diotomatisasi, banyak yang tidak bisa misalnya jasa salon. e. Kualitas jasa sulit dievaluasi contohnya kinerja di kantor pengacara Semakin spesifik jasa yang diberikan akan semakin sulit mencapai peningkatan produktifitas, akan tetapi kesulitan peningkatan produktifitas dibarengi dengan berbagai upaya perbaikan yang telah dilakukan diantaranya dengan penggunaan fasilitas yang lebih memadai atau

canggih juga keahlian personil yang lebih trampil maupun cara pengelolaan yang lebih professional. contohnya : di Supermarket telah disediakan mesin untuk mengecek harga. di Bank disediakan fasilitas ATM, phone banking, internet banking, mobil banking. di Rumah Sakit peralatan kesehatan banyak yang komputerisas, kegiatan administrasi lazim menggunakan computer. di Restoran menyediakan drive thrue untuk layanan cepat, Operasional selama 24 jam di berbagai bidang jasa dsb. F. Tren Baru yang Menarik di Bidang Manajemen Operasi Kecenderungan terbaru yang menarik dalam Manajemen Operasional Tabel. Tantangan Dinamis dalam manajemen operasional DAHULU PENYEBAB SEKARANG Fokus local atau nasional Jumlah pengiriman besar Pembelian dengan tawaran terendah Pengembangan produk lambat Produk yang standarisasi Spesialisasi pekerjaan Biaya rendah, komunikasi global, transportasi lancar Siklus produk singkat, perlunya modal untuk mengurangi persediaan Penekanan mutu butuh pemasok yang terlibat peningkatan produksi Siklus hidup produk lebih pendek, penggunaan teknologi computer untuk komunikasi maupun operasional Pasar global yang berlimpah, proses produksi semakin fleksibel Kondisi sosial budaya Fokus global Pengiriman JIT (Just in Time) Kemitraan rantai pasokan, Perencanaan sumber daya perusahaan, e-commerce. Pengembangan produk cepat, aliansi, desain kerjasama Customization masal dengan penekanan pada kualitas Pemberdayaan sumber G. Tantangan untuk Meningkatkan Produktivitas Perubahan situasi dan kondisi yang ada menjadikan para manajer operasional untuk selalu menghadapi perubahan dan tantangan yang terus menerus. Perubahan tersebut bisa disebabkan berubahnya konsumen, investor, pekerja, supplier, lingkungan, pemerintah, organisasi lain, (stacke holder). Perubahan tersebut mengandung konsekuensi logis bahwa manajemen operasional yang dilakukan oleh manajernya harus bertanggung jawab terhadap kondisi sosial yang terjadi. 1. Fokus Global. Manajer operasi harus tanggap melihat penemuanpenemuan yang menghasilkan dan menggerakkan ide, produksi barang jadi secara cepat 2. Kinerja just in time. Manajer operasi mengurangi persediaan pada setiap tingkatan, mulai dari bahan baku hingga barang jadi. 3. Bersekutu dengan rantai pemasok. Pemasok biasanya memiliki keahlian yang unik, manajer operasi mencari pemasok dan membina

kemitraan jangka panjang dengan pihak yang mempunyai peran penting dalam rantai-pemasok. 4. Pengembangan produk yang cepat. Manajer operasi mengatasinya dengan teknologi dan kerjasama yang lebih cepat dan manajemen yang lebih efektif. 5. Kustomisasi massal. Manajer operasinya mengatasinya dengan proses produksi yang lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. 6. Pemberdayaan pekerja. Manajer operasi mengalihkan lebih banyak proses pengambilan keputusan pada secara perorangan. 7. Produksi yang peka lingkungan. Manajer operasi yang terus berusaha memperbaiki produktivitas lebih memperhatikan perancangan produk dan proses-proses yang ramah lingkungan. 8. Etika. Manajer operasi bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan untuk membina perilaku yang etis. Pengukuran Produktivitas a. Definisi Produktivitas perbandingan antara output (barang dan jasa yang dihasilkan) dengan input (sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output). Produktivitas = Bila input yang digunakan untuk menghitung produktifitas : salah satu sumber daya saja, disebut single factor productivity, semua sumber daya yang digunakan, disebut multiple factor productivity. Single factor productivity = Multiple factor productivity = b. Contoh Soal 1. Diketahui data-data sebagai berikut : Output yang dihasilkan = 600 unit/minggu Jumlah Pekerja 3 orang masing-masing bekerja selama 8 jam kerja perhari dan 5 hari per minggu. Maka Produktifitas tenaga kerja = = 5 unit/jam Jika upah pekerja sebesar Rp 5.000,- /jam Material yang diperlukan seharga Rp 500.000,- Biaya overhead sebesar Rp 900.000,- Output tersebut dapat dijual dengan harga Rp 10.000,-/unit

Multifaktor produktivitas = = 3 Jika output yang dihasilkan meningkat sebesar 50 % dengan kenaikan semua biaya dan harga masing-masing sebesar 25 %, maka Kondisi yang baru menjadi: Produktivitas tenaga kerja = = 7,5 unit/jam berarti ada peningkatan Produktivitas tenaga kerja sebesar 50 % dari sebelumnya. Multifaktor produktivitas = = 4,5 Berarti ada peningkatan multifaktor produktifitas sebesar 50 % 3 menjadi 4,5 2. Modern Lumber, Inc., Art Binley (presiden dan produsen peti apel yg dijual kepada petani) dapat memproduksi 240 peti dari 100 batang pohon dengan peralatan yang ada sekarang. Baru-baru ini, ia membeli 100 batang pohon per hari. Setiap batang membutuhkan 3 jam kerja. Ia dapat memperkerjakan pembeli profesional yang bisa membeli pohon dengan kualitas lebih baik dengan harga sama. Jika demikian, ia dapat meningkatkan produksinya hingga 260 peti per 100 batang! Penyelesaian: a. Produktivitas tenaga kerja sekarang = = 0,8 peti/jam kerja b. Produktivitas tenaga kerja dengan pembeli profesional = = 0,84 peti/jam kerja 3. Art Binley memutuskan untuk meninjau kembali produktivitasnya dari berbagai perspektif (produktivitas multifaktor) dgn mengacu pada Contoh-1. Untuk dapat melakukannya ia menetapkan pekerja, modal, energi, dan penggunaan bahan baku (dlm satuan dollar). Total jam kerja sekarang 300 per hari dan akan meningkat menjadi 308 jam per hari. Biaya modal dan energi adalah $350 dan $150 per hari. Biaya bahan adalah $1.000 untuk 100 batang per hari. Karena ia membayar rata-rata $10 per jam. Hitung produktivitasnya! dan jam kerjanya akan ber-tambah 8 jam per hari. Hitung produktivitasnya! Penyelesaian : a. Biaya dengan sistem sekarang : - Tenaga kerja : 300 jam @$10 = 3.000 - B.baku : 100btg/hari = 1.000 - Modal = 350

- Energi = 150 Total = 4.500 Produktivitas = (240 peti)/4.500 = 0,053 b. Biaya dengan pembeli profesional : - Tenaga kerja : 308 jam @$10 = 3.080 - B-baku : 100btg/hari = 1.000 - Modal = 350 - Energi = 150 Total = 4.580 Produktivitas = (260 peti)/4.580= 0,057 Variabel Produktivitas 1) Tenaga Kerja (Labor) yang berari kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang dipekerjakan di organisasi tersebut. Peningkatan kemampuan tenaga kerja dapat dilakukan dengan melalui pendidikan, perbaikan fasilitas kerja (transportasi, sanitasi), ketersediaan tenaga kerja yang memadai. 2) Modal (Capital) yang digunakan oleh organisasi untuk membiayai kegiatan operasionalnya, yang mana sangat dipengaruhi oleh inflasi dan pajak yang berlaku. 3) Manajemen (Management) yang bertanggung jawab untuk memastikan pengelolaan semua sumber daya yang digunakan perusahaan secara efektif dan efisien Produktivitas dan Standar Hidup Perbaikan proses pembayaran berhubungan secara langsung dengan balas jasa yang diterima setiap individu, tim kerja dan juga kondisi ekonomi keseluruhan suatu negara. Pada tingkat nasional, produktifitas diukur sebagai dollar value of output per unit labor. Sedangkan ukuran unit tergantung kualitas output (barang dan jasa yang dihasilkan) dari suatu negara dan juga efisiensi produksi. Oleh karena itu produktifitas sebagai penentu utama dari standar hidup suatu negara, karena jika nilai output per jam kerja meningkat maka manfaat bagi negara akan semakin besar karena tingkat pendapatan tinggi dan pada akhirnya akan meningkatkan standar hidup. Dan juga produktifitas sumber daya akan menentukan upah yang diterima para pekerja. Demikian pula sebaliknya terjadinya inflasi yang tidak dibarengi dengan peningkatan produktifitas akan menekan standar hidup secara realistis. jasa: Produktivitas dan Sektor Jasa Produktivitas disektor jasa terbukti sulit ditingkatkan karena pekerjaaan 1. Biasanya padat karya ( cth: konseling menngajar). 2. Biasanya diproses keinginan individu yg unik. 3. Biasanya merupakan pekerjaan intelektual yg dilakukan oleh seorang profesional (cth: diagnosis kesehatan). 4. Biasanya sulit dimekanisasi dan diotomatisasi (cth: potong rambut). 5. Kualitasnya sulit dievaluasi (cth : kinerja perusahaan konsultan hukum) H. Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Lingkungan fisik dan sosial berubah, demikian pula hukum dan nilainilai. Perubahan ini memperlihatkan berbagai tantangan yg berasal dari perspektif yg saling bertentangan dari pihak-pihak yg berkepentingan. Sprti : pelanggan, penyalur, pemasok, pemilik, penyandang dana, dan pekerja Mengidentifikasi respon yang bertanggung jawab secara etis dan sosial saat membangun sistem produktif tidak selalu jelas. Berikut tantangan etis yang dihadapi para manajer operasi a. Mengembangkan dan menghasilkan produk yg aman dan berkualitas secara efesien b. Menjaga lingkungan yg bersih c. Menyediakan tempat kerja yg aman d. Menghormati komitmen2 dalam masyarakat