1.1 Hasil Analisis Petrografi 1.2. Lampiran 1

dokumen-dokumen yang mirip
Lokasi : Lubuk Berangin Satuan Batuan : Lava Tua Koordinat : mt, mu A B C D E F G A B C D E F G

Gambar 3.13 Singkapan dari Satuan Lava Andesit Gunung Pagerkandang (lokasi dlk-13, foto menghadap ke arah barat )

A B C D E A B C D E. A B C D E A B C D E // - Nikol X Nikol mm P mm

Gambar 2.8. Model tiga dimensi (3D) stratigrafi daerah penelitian (pandangan menghadap arah barat laut).

BAB II TATANAN GEOLOGI

Metamorfisme dan Lingkungan Pengendapan

Lampiran 1.1 Analisis Petrografi

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ALTERASI PERMUKAAN DAERAH PENELITIAN

3.2.3 Satuan lava basalt Gambar 3-2 Singkapan Lava Basalt di RCH-9

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TATANAN GEOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

Adi Hardiyono Laboratorium Petrologi dan Mineralogi, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran ABSTRACT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan kipas bawah laut model Walker (1978) (Gambar 3.8).

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Ciri Litologi

BAB II TATANAN GEOLOGI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

REKAMAN DATA LAPANGAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Foto 3.24 Sayatan tipis granodiorit (HP_03). Satuan ini mempunyai ciri-ciri umum holokristalin, subhedral-anhedral, tersusun atas mineral utama

Geologi Daerah Sirnajaya dan Sekitarnya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 27

BAB IV ALTERASI HIDROTERMAL

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

berukuran antara 0,05-0,2 mm, tekstur granoblastik dan lepidoblastik, dengan struktur slaty oleh kuarsa dan biotit.

Gambar 3.6 Model progradasi kipas laut dalam (Walker, R. G., 1978).

DESKRIPSI OPTIS MINERAL DENGAN PENGAMATAN NIKOL SEJAJAR & NIKOL SILANG

Lokasi : G.Walang Nama Batuan : Tuf Gelas

DAFTAR PUSTAKA. Bemmelen, R.W., van, 1949, The Geology of Indonesia, Vol. I-A, Gov. Printed

INVENTARISASI DAN EVALUASI BAHAN GALIAN NON LOGAM DI KABUPATEN MUSI RAWAS DAN MUSI BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN

Umur, Lingkungan dan Mekanisme Pengendapan Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

BAB III KARAKTERISTIK PELAPUKAN ANDESIT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Foto 3.6 Singkapan perselingan breksi dan batupasir. (Foto diambil di Csp-11, mengarah kehilir).

HALAMAN PENGESAHAN...

GEOLOGI DAN PETROLOGI KAWASAN MANGLAYANG, BANDUNG TIMUR, JAWA BARAT SKRIPSI. Oleh: Satrio Wiavianto. Prodi Sarjana Teknik Geologi

Foto III.14 Terobosan andesit memotong satuan batuan piroklastik (foto diambil di Sungai Ringinputih menghadap ke baratdaya)

BAB 3 Tatanan Geologi Daerah Penelitian

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

PEMBAHASAN TEKNIK KOLEKSI, PREPARASI DAN ANALISIS LABORATORIUM

Batuan Gunungapi Sibual Buali, Sumatera Utara (Sofyan Primulyana, dkk)

3.2.3 Satuan Batulempung. A. Penyebaran dan Ketebalan

Perbedaan Karakteristik Mineralogi Matriks Breksi Vulkanik Pada Endapan Fasies Proksimal Atas-Bawah Gunung Galunggung

// - Nikol X - Nikol 1mm

BAB 4 ALTERASI HIDROTERMAL

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA Reza Mochammad Faisal Kelompok Penyelidikan Mineral Logam SARI

Bab III Karakteristik Alterasi Hidrotermal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI MINERAL PADA POSISI NIKOL SILANG PERTEMUAN III

KONTROL STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP SEBARAN ENDAPAN KIPAS BAWAH LAUT DI DAERAH GOMBONG, KEBUMEN, JAWA TENGAH

GEOLOGI DAN STUDI MATAAIR DAERAH PASEH-CIKANCUNG DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK MINERAL SEPANJANG SUNGAI OPAK, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. oleh : Ricky Christian Sitinjak 03/164666/TK/28139

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kastowo (1973), Silitonga (1975), dan Rosidi (1976) litologi daerah

Lampiran 1. Hasil analisis irisan tipis sampel tanah ultisol dari laboratorium HASIL ANALISIS PETROGRAFI 3 CONTOH TANAH NO. LAB.

Umur dan Lingkungan Pengendapan Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi

MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI IGNEOUS PETROGRAFI

PEDOMAN PRAKTIKUM GEOLOGI UNTUK PENGAMATAN BATUAN

Bab III Geologi Daerah Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daerah Wai Selabung secara administratif termasuk ke dalam wilayah

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III Perolehan dan Analisis Data

PETROGENESA LAVA GUNUNG RINJANI SEBELUM PEMBENTUKAN KALDERA

Umur GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI COVER HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1. I.1.

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Lamongan dan di sebelah barat Gunung Argapura. Secara administratif, Ranu Segaran masuk

PETROLOGI DAN PETROGRAFI SATUAN BREKSI VULKANIK DAN SATUAN TUF KASAR PADA FORMASI JAMPANG, DAERAH CIMANGGU DAN SEKITARNYA, JAWA BARAT

DIAGRAM ALIR DESKRIPSI BATUAN BEKU

RESUME HASIL KEGIATAN PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK PULAU LOMBOK SEKALA 1:

BAB III STRATIGRAFI 3. 1 Stratigrafi Regional Pegunungan Selatan

Foto 3.5 Singkapan BR-8 pada Satuan Batupasir Kuarsa Foto diambil kearah N E. Eko Mujiono

Foto 3.21 Singkapan Batupasir Sisipan Batulempung Karbonan pada Lokasi GD-4 di Daerah Gandasoli

Mineral Seri Reaksi Bowen

BATUAN BEKU IGNEOUS ROCKS

Gambar Singkapan batulempung I (gambar kiri) dengan sisipan batupasir yang tersingkap pada dinding Sungai Cipaku (gambar kanan).

PENELITIAN BATUAN ULTRABASA DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR, PROVINSI MALUKU UTARA. Djadja Turdjaja, Martua Raja P, Ganjar Labaik

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

LEMBAR DESKRIPSI PETROGRAFI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Subsatuan Punggungan Homoklin

DAFTAR PUSTAKA Browne, P.R.L, 1989, Corbett, G.J., Leach, T.M., 1997, Fisher, R.V. dan Schmincke, H.U., 1984

Transkripsi:

1.1 Hasil Analisis Petrografi 1.2 Lampiran 1

Lampiran 1a. Hasil Analisis Sayatan Tipis Batuan, Daerah Danau Ranau, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung No. Urut : 1 No. Sampel : DR-80 Lokasi : ; X= mt; Y= mu Warna Batuan Abu-abu gelap Nama Batuan : Basalt Satuan Batuan : Lava Gunung Seminung 2 (Qls-2) Sayatan tipis Parallel nicol Cross Nicol : Sayatan dalam kondisi segar, bertekstur porfiritik, warna coklat muda keruh. Fenokris berukuran mencapai 2 mm, bentuk kristal euhedralsubhedral yang terdiri dari plagioklas, piroksen dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikrokristal plagioklas, piroksen dan gelas vulkanik. Plagioklas (± 40 %): Hadir sebagai phenocrist dengan bentuk kristal euhedral, berukuran mencapai 2 mm, tidak berwarna hingga abu-abu, relief sedang, prismatik, dengan kembaran yang didominasi oleh kembaran albit, dari sudut pemadaman diketahui berjenis lambradorit. Piroksen (± 5 %): Hadir sebagai phenocrist dengan bentuk kristal subhedral-anhedral, berwarna hijau pucat, relief tinggi, dengan cross-nicol berwarna kuning kecoklatan, berukuran mencapai 1,5 mm, belahan 2 arah saling tegak lurus, dari sudut pemadaman diketahui sebagai diopside atau kelompok clino-pyroxen. Mineral Opak (± 10 %): berwarna hitam, kedap cahaya, relief tinggi bentuk kristal anhedral, berukuran mancapai 0,3 mm. Masa dasar (± 45 %): terdiri dari mikrokristal dari mineral plagioklas, piroksen dan gelas vulkanik. Gelas vulkanik, tidak berwarna hingga abuabu keruh, isotropik, dengan cross-nicol gelap, relief rendah. P 10 x

No. Urut : 2 No. Sampel : DR-137 Lokasi : X= mt; Y= mu Warna Batuan Abu-abu gelap Nama Batuan : Andesit Satuan Batuan : Lava Seminung 3 (Qls-3) Sayatan tipis : Sayatan dalam kondisi segar, berwarna coklat keruh, bertekstur porfiritik, dengan fenokris terdiri dari plagioklas, pyroxene, K-feldspar dan mineral opaq, berukuran mancapai 2,5 mm, dengan bentuk kristal euhedralanhedral, tertanam dalam masa dasar mikro kristal dan gelas vulkanik. Parallel nicol Cross Nicol Plagioklas (± 40 %): Hadir sebagai kristal subhedral-euhedral, tidak berwarna hingga abu-abu, prismatik, ukuran kristal mencapai 1,8 mm, pleokroisme kuat, kembaran didominasi oleh kembaran albit, dengan sudut pemadaman 31 0 berjenis Andesine. Piroksen (± 5 %): Hadir sebagai an-subhedral kristal, berwarna abu-abu kecoklatan, pleokroisme lemah, relief tinggi, dengan cross-nicol berwarna coklat kehijauan, berukuran hingga 1,5 mm, belahan 2 arah saling tegak lurus, dibeberapa tempat terjadi oksidasi disepanjang tepi kristal, dominan terdiri dari klinopiroksen, sudut pemadaman 41 o berjenis diopsid. K-felspard (± 2%), berukuran mencapai 1,0 mm, dengan bentuk kristal euhedral, relief rendah, ada zoning di sepanjang tepi kristal. Mineral Opak (± 5 %): berwarna hitam, kedap cahaya, relief tinggi, bentuk kristal anhedral, berukuran mencapai 0,5 mm. Masa dasar (± 48 %): terdiri atas mikrolit mineral dan dominannya gelas vulkanik. P 10 x

No. Urut : 3 No. Sampel : DR-127 Lokasi : X= mt; Y= mu Warna Batuan Nama Batuan : Andesit Abu-abu kehijauan Satuan Batuan : Lava Gunung Kukusan (Qlk) Sayatan tipis : Sayatan dalam kondisi segar, bertekstur fortfiritik, warna coklat tua keruh. Ada indikasi berstruktur flowing (aliran), Fenokris berukuran mencapai 3 mm, dengan bentuk kristal euhedral-anhedral, terdiri dari plagioklas, piroksen K-feldspar dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikrolit mineral dan gelas vulkanik. Plagioklas (± 30 %): Hadir sebagai kristal euhedral-subhedral, berwarna abu-abu, prismatik, berukuran mancapai 1.5 mm, kembaran didominasi oleh albit dan Carlsbad-albit dengan sudut pemadaman 45 0 jenis andesine. Parallel nicol Piroksen (± 5 %): Hadir sebagai sub-euhedral kristal, berwarna hijau pucat, pleokroisme lemah, relief tinggi, dengan cross-nicol berwarna kuning kecoklatan, berukuran 1 mm, belahan 2 arah saling tegak lurus, dominan terdiri dari klinopiroksen sedang orthopiroksen relatif tidak ada, sudut pemadaman 44 o jenis diopside. K-feldspar (± 2 %): tidak berwarna, relief rendah, dengan zoning disepanjang tepi kristal, bentuk kristal subhedral-anhedral, berukuran mencapai 1,5 mm. Cross Nicol P 10 x Mineral Opak (± 3 %): berwarna hitam, kedap cahaya, relief tinggi, bentuk kristal anhedral, berukuran mikro 0,7 mm. Masa dasar (± 60 %): tersusun oleh mikrolit mineral plagioklas, piroksen dan gelas vulkanik, tidak berwarna hingga abu-abu keruh, isotropik, dengan cross-nicol gelap, relief rendah.

No. Urut : 4 No. Sampel : DR-20 Lokasi : X= mt; Y= mu Warna Batuan Nama Batuan : Pumice Krem hingga abu-abu muda Satuan Batuan : Pyroklastik jatuhan Seminung (Qjs) Sayatan tipis : Sayatan dalam kondisi segar, warna coklat muda keruh, bertekstur vitrofirik. Fenokris berukuran 1,5 mm, bentuk kristal sub-subhedral, terdiri dari plagioklas, piroksen dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikro kristal dan gelas vulkanik, terdapat struktur vesicular berupa lobang-lobang melingkar berdiameter mencapai 2 mm, sebagai ciri adanya gas realease. Parallel nicol Plagioklas (± 15 %): Hadir sebagai kristal euhedral, tidak berwarna hingga abu-abu, relief sedang, pleokroisme kuat, prismatik, berukuran mencapai 1,5 mm, memiliki kembaran albit dan kalsbat, sudut pemadaman 40º jenis Andesine. Piroksen (± 5 %): Hadir sebagai subhedral-anhedral kristal, berwarna abuabu kecoklatan, pleokroisme lemah, relief tinggi, dengan cross-nicol berwarna coklat kehijauan, berukuran mencapai 1,0 mm, belahan 2 arah saling tegak lurus, dominan terdiri dari klinopiroksen, sudut pemadaman 53 o jenis augite. Cross Nicol P 10 x Hornblende (± 1%): Berukuran mencapai 0,5 mm, bentuk kristal anhedral, relief tinggi, warna interferensi hijau kekuningan, dengan bentuk belahan membentuk 120 0. Mineral Opak (± 3 %): berwarna hitam, kedap cahaya, relief tinggi, bentuk kristal anhedral, berukuran mikro 0,3 mm, mengkin berupa magnetik atau oksida besi lainnya. Masa dasar (± 76 %): Didominasi oleh mikrolit mineral plagioklas, piroksen dan gelas vulkanik.

No. Urut : 5 No. Sampel : DR-134 Lokasi : X= mt; Y= mu Warna Batuan : Abu-abu gelap Nama Batuan : Andesit Satuan Batuan : Lava Seminung 1 (Qls-1) Sayatan tipis : Sayatan dalam kondisi segar, bertekstur vitrofirik terdiri dari phenokris yang tertanam dalam masa dasar yang didominasi gelas vulkanik. Phenokris terdiri dari plagioklas, pyroxene, K-felspard, yang berukuran mencapai 3,0 mm dengan bentuk kristal anhedral-subhedral. Parallel nicol Plagioklas (± 40 %): Berukuran mencapai 3,0 mm, dengan bentuk kristal euhedral-subhedral, prismatic, kembaran didominasi oleh kembaran albit dan Carlsbad-albite, dengan sudut kembaran 47 0 jenis andesine. Pyroksen (± 5 %): Berukuran mencapai 0,5 mm, bentuk kristal anhedralsubhedral, prismatic, warna interferensi coklat kekuningan, dengan sudut pemadaman 43 0 jenis diopside. K-feldspar ( ± 1%) : Berukuran mencapai 0,5 mm, bentuk kristal euhedralsubhedral, relief rendah, dengan warna interferensi putih, dan terdapat zoning di sepanjang tepi kristal. Masa Dasar (± 54%): Didominasi oleh glass vulkanik, hal ini ditandai dengan kenampakan gelap pada posisi nikol silang. Cross Nicol P 10 x

No. Urut : 6 No. Sampel : DR-95 Lokasi : X= mt; Y= mu Warna Batuan Krem hingga abu-abu muda Nama Batuan : Andesit terkersikan Satuan Batuan : Vulkanik Tua ( Tlt) Sayatan tipis : Sayatan dalam kondisi segar, bertekstur mikrokristalin, terdiri dari kristal kuarsa, plagioklas dan mineral opaq, ukuran kristal mencapai 2,0 mm, berbentuk subhedral-anhedral. Kuarsa (± 80 %): Warna putih tak berwarna, mempunyai pemadaman bergelombang, bentuk kristal anhedral-subhedral, ukuran kristal mencapai 2,0 mm, hadir sebagai kuarsa sekunder yang menalterasi secara pervasive, interlocking tekstur. Parallel nicol Mineral Opaq (± 10 %): Bentuk kristal subhedral-anhedral, ukuran kristal mencapai 1,5 mm, tertanam dalam kumpulan kristal kuarsa, dari bentuk kristal mineral opaq ini teridentikasi sebagai pyrite dan chalcopyrite (cubic). Plagioklas (± 1 %): Bentuk kristal subhedral-anhedral, berukuran mencapai 0,5 mm, relief rendah, di beberapa tempat menunjukkan mulai teralterasi oleh kuarsa. Mineral plagioklas ini merupakan mineral sisa dari batuan asal yang di perkirakan sebagai andesite. Cross Nicol P 10 x

No. Urut : 7 No. Sampel : DR-47 Lokasi : X= mt; Y= mu Warna Batuan Abu abu muda Nama Batuan : Tufa Kristal Satuan Batuan : Vulkanik Tua ( Tlt) Sayatan tipis : Sayatan dalam kondisi segar, warna: putih-abu-abu kusam bertekstur aphyric, yang terdiri dari mikrokristal yang berukuran relative seragam, berukuran hingga 0.5 mm, terdiri dari plagioklas, pyroksen, biotit, k- feldspar, mineral opaq dan gelas. Dibeberapa tempat terdapat mikroveinlets yang terisi oksida besi. Parallel nicol Plagioklas (± 30%): Hadir sebagai kristal subhedral-anhedral, prismatik, kembaran didominasi oleh albit dan Carlsbad. Berwarna abu-abu, relief sedang, pleokroisme kuat, berukuran mencapai 0,5 mm. Piroksen (± 10 %): Hadir sebagai euhedral-subhedral kristal, ukuran kristal mencapai 0,5 mm, berwarna abu-abu kehijauan, dengan cross-nicol berwarna coklat kekuningan, belahan 2 arah saling tegak lurus. Biotite (± 5%): Warna coklat kekuningan, ukuran kristal mencapai 0,5 mm, bentuk kristal anhedral-subhedral, tertanam dalam mikrolite dan gelas vulkanik. K-feldspar (± 7 %): Berwarna putih tak berwarna, bentuk kristal euhedral-subhedral, ukuran kristal mencapai 0,6 mm. Mineral opaq ( ± 15%): Berwarna hitam, ukuran mencapai 0,3 mm, bentuk kristal anhedral. Cross Nicol P 200 x Kuarsa (± 10%): Bentuk kristal anhedral dengan ukuran kristal mencapai 0,3 mm, di beberapa tempat terjadi korosi di ssepanjang tepi kristalnya. Gelas vulkanik dan Mikrokristal (± 23 %): Hadir sebagai komponen masa dasar yang mengisi ruang-ruang antar kristal.

No. Urut : 8 No. Sampel : DR-49 Lokasi : X= mt; Y= mu Warna Batuan Abu-abu kehijauan Nama Batuan : Andesit Satuan Batuan : Vulkanik Tua ( Tlt) Sayatan tipis Parallel nicol Cross Nicol P 10 x : Sayatan dalam kondisi segar, bertekstur porfiritik, warna: coklat tua keruh Fenokris berukuran mencapai 3,0 mm, bentuk kristal euhedral-subhedral, terdiri dari plagioklas, piroksen dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikro kristal dan gelas vulkanik. Plagioklas (± 30 %): Hadir sebagai kristal euhedral-subhedral, tidak berwarna hingga abu-abu, relief sedang, prismatik, berukuran mencapai 3,0 mm, memiliki kembaran albit dan carldsbad-albit dengan sudut pemadaman 53º, jenis labradorite. Piroksen (± 7 %): Hadir sebagai anhedral-euhedral kristal, berwarna hijau pucat, relief tinggi, dengan cross-nicol berwarna kuning kecoklatan, berukuranmencapai 0,5 mm, belahan 2 arah saling tegak lurus, dominan terdiri dari klinopiroksen sedang orthopiroksen relatif tidak ada, sudut pemadaman 44 o, jenis diopside. K-feldspar (± 1%): Hadir sebagai anhedral mineral, dengan ukuran kristal mencapai 0,5 mm, terdapat zoning disepanjang tepi kristal, kemungkinan sebagai orthoklas. Mineral Opak (± 10%): Hadir sebagai subhedral-anhedral kristal, dengan ukuran kristal mencapai 0,5 mm, warna hitam tak tembus cahaya. Masa dasar (± 52 %): Didominasi oleh mikrolit plagioklas ukuran kristal < 0,1 mm, selain mikrolit gelas juga hadir sebagai masa dasar, dan terdapat struktur aliran yang ditandai dengan orentasi mineral plagioklas.

No. Urut : 9 No. Sampel : DR-30 Lokasi : X= mt; Y= mu Warna Batuan Hitam hingga abu-abu tua Nama Batuan : Andesit Pyroxen Satuan Batuan : Aliran Piroklastik Ranau (Qapr) Sayatan tipis Parallel nicol Cross Nicol P 200 x : Sayatan batuan dalam kondisi segar, bertekstur vitrifirik, terdiri dari phenokris yang tertanam dalam masa dasar yang didominasi gelas vulkanik, phenokris terdiri dari plagioklas, pyroksen dan menral opaq. Terdapat struktur vesicular berupa lubang-lubang bekas gas realease. Plagioklas ( ± 25%) Hadir sebagai euhedral-subhedral kristal, ukuran kristal mencapai 2,0 mm, prismatic, kembaran didominasi oleh albit yang mempunyai sudut pemadaman 30 0 jenis andesine. Pyroksen (± 10%), Hadir sebagai euhedral-subhedral kristal, ukuran kristal mencapai 1,5 mm, prismatic, relief tinggi, warna interferensi jingga, dengan belahan saling tegak lurus. Dari besarnya sudut pemadaman yaitu 44 0 pyroksen ini berjenis diopside. K-feldspar (± 1%) Hadir sebagai anhedral kristal, dengan ukuran kristal mencapai 1,0 mm, warna putih hingga tidak warna, relief rendah dan zoning di sepanjang tepi kristal. Mineral Opaq (± 5%) Hadir sebagai anhedral kristal, warna hitam tak tembus cahaya, ukuran kristal mencapai 0,4 mm, diindentifikasi sebagai magnetit. Masa Dasar (± 64%) Hadir sebagai pengisi ruang diantara phenokris, dengan ukuran kristal < 0,5 mm, didominasi oleh gelas vulkanik, warna interferensi hitam, isotropic.

1.1 Foto-foto Stratigrafi dan Singkapan Batuan Satuan Lava Tua (TLT) a) b) c) d) Foto 4. a) Lava andesit yang telah terkekarkan di Sungai Wai Uluhan b) urat-urat kalsit mengisi rekahan pada batuan lava andesit tua di Sungai Wai Uluhan c) ketidakselarasan (angular unconformity) antara piroklastik jatuhan seminung (QJS) dan lempung karbonan pada satuan lava tua (TLT). d) alterasi pada batuan tufa di daerah Jagaraga.

Satuan Aliran Piroklastik Ranau (QALR) a) b) Foto 5. a) batuan piroklastik aliran massif produk Ranau dengan tebal > 8m di daerah Batukupit. b) jatuhan bomb dan scoria sebagai komponen aliran piroklastik Ranau di temukan di daerah Batukupit. Satuan Lava Kukusan a) b) Foto 6.a) batuan lava basaltis dengan strutktur sheeting joint produk Gn.Kukusan (QLK) ditemukan di daerah Gunungaji. b) Lava basaltis boulder produk Kukusan di temukan di daerah Setiwang.

Satuan Breksi Vulkanik Gn.Kukusan a) b) Foto 7. a) breksi vulkanik dengan komponen lava basaltis (QBvK)ditemukan di daerah Gunungaji. b) Breksi vulkanik di dinding jalan menuju Gunungaji dengan tebal < 3m. Satuan Aliran Laharik Kukusan a) b) Foto 8. a)b) Aliran laharik produk Gn.Kukusan (QAlK) ditemukan di daerah Waitanding terdiri dari komponen batuan lava tua dan lava basaltis kukusan.

Satuan Lava Seminung-1 (QLS-1) a) b) Foto 9. a) Lava basaltis produk Seminung-1 (QLS-1) ditemukan di daerah Talang Kedu bersifat massif dengan tebal 5m. b) manifestasi air panas ditemukan keluar dari lava seminung 1. Satuan Jatuhan Piroklastik Seminung (QJS) a) b) Foto 10. a) jatuhan piroklastik seminung (QJS), komponen berupa batuapung (pumice) umumnya memiliki ukuran sampai 5-10 cm, ditemukan di daerah Talang Kedu. b) piroklastik jatuhan dengan struktur parallel laminasi, tersusun atas pumice ukuran < 5cm, menindih lava tua di daerah Sulung.

Satuan Aliran Laharik Seminung b) a) c) Foto 11. a) endapan lahar seminung (QAlS) dengan sisipan jatuhan piroklastik seminung di daerah haniarong. b) komponen lahar berupa lava basaltis c) endapan lahar dengan matrik pasirtufa di Desa Haniarong. Satuan Lava Seminung-2 b) a) c)

a) Foto 12.a) lava basaltis seminung (QLS-2) menindih batuan piroklastik aliran ranau. Ditemukan di daerah penambangan batukupit. b) struktur sheeting joint pada lava seminung 2 di daerah Batulawang. c) lava boulder seminung 2 ditemukan mengisi lembah di sekitar Talang Kedu. Satuan Lava Seminung 3 a) b) Foto 13. a) lava basaltis dengan tekstur afanitik tersingkap di puncak Gn. Seminung (QLS- 3). b) Autobreccia pada puncak seminung dengan komponen lava basatis yang lebih halus (afanitik) Satuan Longsoran dan Aluvium a) b) Foto 14 a) longsoran yang terjadi pada tahun 2000 membawa material lepas dari produk lava seminung dan jatuhan piroklastik. b) sungai warkuk yang memiliki lebar >10m tersusun oleh material lepas endapan fluvial.

Foto 15. Gawir Sesar Talang Kedu berarah BL-TG pada batuan lava seminung-1 di daerah Haniarong Foto 16. Drag fold di dinding dan offset litologi pada batuan tufa sebagai indikasi sesar kotabatu dengan arah baratlaut-tenggara Foto 17. Kelurusan topografi yang terbentuk akibat Sesar Lombok.

Foto 18. Zone gerus (sheared zone ) pada jalur Sesar Way Uluhan 1.2 Grafik FIMA 1:DR40a Reflectance 0.145 0.239 0.334 0.429 0.523 SRSS 0 35.714 71.429 107.143 142.857 178.571 214.286 250 >250 1300 1600 1900 2200 2500 Wavelength in nm 62% Halloysite + 38% Illite; SRSS=41, SNR=69.1