BAB III PEMELIHARAAN DAN PENGOPRASIAN GENERATOR PADA KERETA API

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci:Generator, genset, off-grid. 1. I. Pendahuluan

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

UPT PP DIR Instruksi Kerja Perbaikan dan Perawatan : Perawatan Generator Set. 1. Tujuan 0% kesalahan perawatan

PENGUJIAN KEBOCORAN SISTEM PENDINGIN GENSET BRV20 RSG-GAS DENGAN MENGGUNAKAN PRESSURE TEST PUMP

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

II. TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.


BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

AC (AIR CONDITIONER)

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang


COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III FUNGSI DASAR KERJA GENERATOR SET

SISTEM PENDINGINAN ENGINE

MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC

3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

Mesin Diesel. Mesin Diesel

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB II LANDASAN TEORI

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III RANCANGAN SISTEM PEMANAS

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

ALTENATOR. Gambar 1. Altenator

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

MAKALAH MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN SISTEM PENDINGINAN

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

Transkripsi:

BAB III PEMELIHARAAN DAN PENGOPRASIAN GENERATOR PADA KERETA API 3.1 Generator 3.1.1 Pengertian Generator Genset atau Generator-set adalah seperangkat pesawat pembangkit tenaga listrik adalah seperangkat peesawat pembangkit tenaga listrik yang merupakan gabunggan atau pasangan antara mesin penggerak dengan mesin kerja (generator). Generator adalah salah satu jenis mesin listrik yang apabila digerak/diputar dapat menghasilkan gaya gerak listrik. Adapun untuk menggerakan generator perlu mesin penggerak yaitu sebuah mesin yang dapat menghasilkan gaya gerak pada poros daya. Antara mesin penggerak dengan generator dipasang atau terdapat sebuah penghubung yang biasa disebut coopling.dalam hal menghubungkan (mengkopel) antara kedua mesin tersebut dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Dikatakan pengkopelan secara langsung jika poros daya mesin penggerak langsung dihubungkan dengan poros generato (rotor generator) dalam halinidikopel dengan bantuan coupling gesek. Dandikatakan secara tidak langsung jika poros daya mesin penggerak dan poros generator masingmasing dipasang sebuah pulley yang berbeda diameternya kemudian kedua pulley tersebut dihubungkan sabuk (belt). Pesawat genset yang digunakan pada rankaian KA berbeda dengan pesawat genset yangdigunakan pada PLTU PLTG maupun PLTA sifat perbedaanya terletak pada pengoprasianya jika pada PLN maka genset yang digunakan adalah stasioner, dimana mesin penggeraknya dipilih : mesin turbin, sedangkan pada rangkaian KA karna sifat operasinya yang selalu berpindah maka mesin penggerak genset dipilih,motor disel, Genset yang dipasang pada kereta pembangkit dipakai untukmelayani

beban listrik rangkaian kereta api dengan kapasitas bermacam-macam diantaranya: 15 KVA, 17 KVA, 37 KVA, 50 KVA, 80 KVA, 100 KVA, 150 KVA, 250 KVA 300 KVA, 500 KVA. Penggunaannya disesuaikan dengan beban listrik yang dilayanui pemakaian generator pada kereta api juga mempunyai keuntungan dan kerugian sendiri untuk pemakaiannya. 3.1.2. Motor Disel Motor disel sebagai mesin penggerak generator yang dipasang pada kereta : BP, KP3 P maupun pada KM 3 P secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. jenis langkah : 4takt, artinya motor yang proses kerjanya terdiri 4 langkah torak atau 2x putaran poros engkol menghasilkan 1x proses usaha, merk yang digunakan pada motor disel biasanya YANMAR type TS/TSC Daya maksimum 25Pk putaran 2200ppm. 2. bahan bakar : minyak disel solar jenis HSD (High Speed disel oil) 3. pemasukan bahan bakar : menggunakan pompa injeksi dikabutkan oleh nozzle 4. Pengatur putaran/ beban mesin: menggunakan governor mekanik 5. Sistem pelumasnan : Minyak pelumas didistribusikan kebagian mesin dengan bantuan pompa pelumas jenis trokoida. 6. Pendinginan mesin : ada yang menggunakan radiator ada yang menggunnakan tangki. Untuk menstart awal motor diselpada genset yang berada di KP 3 maupun di KM 3 P menggunakan engkol starter akan tetapi untuk menstart awal motor disel pada genset yang berada di BP (untuk rangkaian KA Esekutif) menggunakan motor starter dimana motor starter ini mendapat arus dari batrey. 3.1.3. Keuntungan penggunaan genset Penggunaan genset sebagai sumber tenaga listrik pada rangkaian kereta mempunyai beberapa keuntungan antara lain : 1. pemeliharaan instalasi maupun perawatan listrik sederhana karna di setiap kereta tidak memerlukan battrey, alternator, invertor, reftifier.

2. voltage dan arus yang ditimbulkan oleh genset hanya satu macam voltage dan arus bolak balik sehingga tidak mungkin terjadi kesalahan terhadap tegangan. 3. jika terjadi gangguan listrik akan segera mudah diatasi karna instalasinya memang cukup sederhana Kerugian penggunaan genset Kerugiaan penggunaan genset sebagai sumber gerak listrik yang memusat diantaranya adalah : 1. Bila salah satu kabel coupler antara kereta ada yang putus maka kereta yang terpisah akan padam. 2. jika terjadi gangguan mekanik kereta BP/KP 3/ KM 3 P yang mana kereta tersebut harus ditahan untuk perbaikan (contoh kerusakan mekanik adalah : roda los, rem macet) maka walupun pesawat genset tiad gangguan maka rangkaian kereta akan menjadi padam. 3.2 Komponen Generator Kereta bagasi dan pembangkit listrik dilengkapi dengan 2 set pembangkit tenaga listrik (genset) yang masing-masing mempunyai kapasitas 500KVA dengan tegangan 380V, 3phasa serta frekuensi 50Hz. Pembangkit tenaga listrik tersebut merupakan satu unit antara motor disel dan alternator yang dihubungkan melalui kopling otomatis. Berikut adalah gambar dari generator yang digunakan pada kereta api Gambar 1.1 Generator pada kereta api Untuk mengenal fungsi lebih

darigenerator sebaiknya kita tahu dahulu komponen pada generator tersebut Gambar 1.2 Komponen generator pada kereta api Keterangan Gambar : 1. Engine ass y 2. Alternator ass y 3. AC/DC Control Panel ass y 4. Base frame 5. Radiator Fungsi dari masing masing bagian genset : 1. Engine ass y : Suatu komponen yang mempunyai beberapa sistem: cooling system, fuel system, air system, dan lubicarting system, antara masing masing system saling mendukung, fuel akan diinjeksikan keruaang bakar setelah udara dikomperasikan agar menjadi proses pembakaran yang menghasilkan tenaga thermis, selanjutnya dengan mekanisme crankshat akan dirubah menjadi tenaga mekanis. Untuk mempertahankan agar temperatur engine selalu dalamrange kerja maka air pendingin akan disirkulasi melalui cooling system sedankan lubicartin system akan melumasi semua bagian komponen yang bergerak sehingga tidakterjadi keausan, 2. Alternator ass y : gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor. Gulungan kawat magnet yang dinamakan stator. Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier. Alat pengatur voltase yang dinamakan regulator.

Dua kipas dalam ( internal Fan) untuk menghasilkan sirkulasi udara. menghasilkan arus bolak balik adalah alternator (AC generator), PLN dan lain lain. 3.. AC/DC Control Panel ass y : Alternating Current (Arus bolak balik) adalah arus yang mengalir dalam arah yang berubah - ubah. Dimana masing - masing terminal polaritasnya selalu berubah - ubah. Pada selang waktu Direct current (Arus searah) adalah arus yang mengalir dengan arah yang tetap (konstan), dimana masing - masing terminal selalu tetap polaritasnya. Misalkan sebagai kutub (+) selalu menghasilkan polaritas positif dan pada kutub (-) akan selalu menghasilkan polaritas negatif. 4. Base Frame : dengan generator listrik dalam satu dudukan ( base frame) yang kokoh dan terinstal dengan baik sehingga dapat dioperasikan dengan baik 5. Radiator : sebagai pendingin sebuah mesin atau lebih tepatnya lagi untuk menstabilkan suhu mesin agar selalu dalam keadaan normal. Dengan adanya radiator, panas berlebih pada mesin dapat dikurangi sehingga beban kerja mesin menjadi lebih ringan dan terhindar dari masalah engine overheat yang dapat membuat mesin berhenti seketika. 3.2.1. Sistem pendukung genset Dalam pengoprasianya suatu instalasi genset memerlukan sistem pendukung agar pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan. Secara umum sistem-sistem pendukung tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Sistem Pelumasan 2. Sistem Bahan Bakar 3. Sistem Pendinginan 3.3.2. Sistem Pelumasan Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-tabung silinder diberi minyak pelumas.

Fungsi dari system pelumasan : 1. memperkecil gaya gesek akibat hubungan bagian-bagian mesin yang bergerak. 2. memperkecil keausan. 3. mencegah karat. 4. sebagai pembersih 5. mencegah merembesnya sel pembakaran. 6. sebagai pendingin bagian-bagian mesin sebelah dalam supaya mesin tetap awet Cara Kerja Sistem Pelumasan Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat kedudukan bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan-ayunan. Saluran yang lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle penyemperot yang menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai pendingin. Minyak pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing ujung besar (bearing putar) melumasi dinding dalam dari tabung- tabung silinder. Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian kembali kedalam bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap oleh pompa minyak untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya. Gambar 3.3 Sistem Pelumasan

Keterangan 1.Bak minyak 2. Pompa pelumas 3. Pompa minyak pendingin 4. Pipa hisap 5. Pendingin minyak pelumas 6. Bypass-untuk pendingin 7. Saringan minyak pelumas 8. Katup by-pass untuk saringan 9. Pipa pembagi 10. Bearing poros engkol (lager duduk) 11. Bearing ujung besar (lager putar) 12. Bearing poros-bubungan 13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston 14. Piston 15. Pengetuk tangkai 16. Tangkai penolak 17. Ayunan 18. Pemadat udara (sistem Turbine gas) 19. Pipa ke pipa penyemprot 20. Saluran pengembalian 3.3.3 Sistem bahan bakar Masuknya air kedalam bahan bakar mungkin terjadi selama transpotasi penyimpanan atau pada saat dalam tangki kususnya dalam kelemababan tinggi fluktuasi temperature yang mencolok. Kandungan air yang tinggi menyebabkan korosi yang menumpuk jika dikombinasi dengan produk korosi dan sediment.dengan demikian mengarah pada masalah-masalah berbahaya dalam filter bahan bakar dan system injeksi. Pembentukan uap dan fluktasi tekanan dalam system tekanan rendah mungkin juga dibutuhkan. Dalam hal air laut terhadap tambahan pengaruh berbahaya dari garam yang tidak dapat dibuang dengan sempurna. Cara kerja system Bahan Bakar Ketika keran bahan bakar diputar ke posisi membuka maka bahan bakar akan mengalir ke pompa injeksi dengan melalui saringan bahan bakar terlebih dahulu. Saat mesin mulai berputar, pompa injeksi juga turut bekerja atau memompakan bahan bakar ke

injector melalui pipa tekanan tinggi. Tekanan bahan bahan bakar yang tinggi mengakibatkan pegas penahan katup nozzle di dalam injector terdesak (membuka nozzle) dan bahan bakar terinjeksikan ke dalam ruang bakar. Setelah proses injeksi bahan bakar selesai, maka katup nozzle akan menutup kembali karena adanya tekanan pegas pengembali. Gambar 3.4 sistem bahan bakar Keterangan : 1. Pompa penyemperot bahan bakar 2. Pompa bahan bakar 3. Pompa tangan untuk bahan bakar 4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan 5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir 6. Penutup bahan bakar otomatis 7. Injektor 8. Tanki 9. Pipa pengembalian bahan bakar 10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi 11. Pipa peluap. 3.3.4 Sistem pendingin Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan pendingin yang ada pada dindingdinding bagian tabung silinder yang membentuk ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan dengan air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak pelumas dan panas yang diresap oleh minyak pendingin itu

kemudian disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap oleh pendingin. Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan kipas (pendinginan sirkuit) Cara Kerja Sistem Pendingin Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ air pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1 dan 2. Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara yang melewati celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin. Pada saat Genset baru dijalankan dan suhu dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh thermostat 5, air pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6 kembali kepompa. Dengan demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan untuk operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka air pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang sebenarnya Gambar 3.5 Sistem Pendingin Keterangan secara otomatis.

1. Pompa air untuk pendingin mesin 2. Pompa air untuk pendinginan intercooler 3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan) 4. Radiator 5. Thermostat 6. Bypass (jalan potong) 7. Saluran pengembalian lewat radiator 8. Kipas. 3.3 Perawatan pada Generator 3.3.2. Sistem pengamanan mesin. Sistem pengamanan mesin akan bekerja secara otomatis mematikan mesin apabila terjadi hal seperti berikut : 1. Tekanan pelumas kurang dari 1,5bar 2. Suhu pendingin mencapai 105C 3. Air dari radiator kurang dari batas minimum 4. fan radiator tidak bekerja 5. tegangan alternator terlalu tinggi 6. suhu ruang genset terlalu tinggi Pada saat terjadi mesin mati dengan sendirinya perhatikan lampu indikator yang menyalapada panel kontrolmesin maupun panel genset. Hal ini untuk memudahkan penyebab gangguan mesin. Pemeliharaan Mesin Pemeriksaan awal / inspeksi : 1. Ganti minyak pelumas dan saringanya. 2. Periksa koreksi ketinggian air pendinginpada radiator.

3. Periksa, koreksi kadaranti karat pada air pendingin. 4. Stel klep pada tiap-tiap silinder. 5. Periksa kondisi V-Belt kencangkan kembali. 6. Periksa ketinggian minyak pelumas pada oil bath filter 7. Periksa kekedapan dan kondisi dari saluran bahan bakar dan mnyak peluma, saluran masuk antara saringan udara dan mesin. 8. Periksa kekerasan ikatan mur dan baut exhaust flange dan manifold 9. Stelpemasangan karet mesin. Pemeliharan setiap 300 jam operasi : 1. Ganti baru minyak lumas dan saringannya. Pemeliharaan setiap 900 jam operasi : 1. Ganti baru minyak lumas dan saringannya 2. Periksa ketinggian air pendingin pada radiator 3. Periksa kadar anti karat pada air pendingin 4. periksa kondisi v-belt dan kencangkan kembali 5. Ganti baru minyak pelumas oil bath air filter bersihkan saringanya 6. Periksa kekedapan dan kondisi dari radiator, pipa dan slang air prndingin saluran bahan bakar dan minyak pelumas saluran masukantara saringan udara dan mesin 7. Periksa batre dan hubungan-hubungan kabelnya 8. Bersihkan elemen pada saringan pendahuluan bahan bakar 9. Ganti baru saringan bahan bakar Pekerjaan tambahan setiap tahun : 1. Beri gemuk pelumas pada roda gigi 2. Ganti baru pendingin. 3. Check Sheet

Pemeliharaan berkala kereta Berkala