BAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu memberikan jenis-jenis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

KEBUTUHAN SISWA KELAS X SMK KRISTEN 1 SALATIGA AKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL PADA SEMESTER I/ SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. muda, kenakalan ini merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

JENIS LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis multidimensi yang dialami bangsa Indonesia saat ini, tergantung

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Evaluasi Program Layanan BK. ini memiliki peran yang sangat penting dan menentukan keberhasilan

BAB IX DEFINISI, LANDASAN, DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING. bimbingan dan konseling, landasan-landasan bimbingan dan konseling, serta

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PEMILIHAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 RANTAU. Noor Jannah

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

keunikan masing-masing yang terlibat didalamnya.

BAB 1 P E N D A H U L U A N

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

BAB II KAJIAN TEORI. menjadi petugas pelaksana pelayanan konseling. Sebutan pelaksana pelayanan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah

BAB I PENDAHULUAN. Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

ARTIKEL ILMIAH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teori motivasi yang diungkapkan oleh McClelland dan Atkinson (dalam

SASARAN DAN LINGKUP PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dengan bimbingan yang benar akan berjalan baik dan terarah. Begitu juga

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB III PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DAN STANDAR KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SILABUS PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS KOMPETENSI SISWA TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI MELALUI BIMBINGAN KARIR BAGI SISWA MADRASAH ALIYAH PP-MTI TG. BERULAK KECAMATAN KAMPAR

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

Wawasan Bimbingan Konseling di Sekolah. Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip,

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Layanan Bimbingan Karir. 1. Pengertian Layanan Bimbingan Karir

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam

1. PENDAHULUAN. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 mencantumkan bahwa siswa

I. PENDAHULUAN. sendiri yaitu mempunyai potensi yang luar biasa. Pendidikan yang baik akan

Pendekatan dan Teknik Bimbingan dan Konseling. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

Pemetaan Materi Bimbingan Konseling

Lampiran 1. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling. Tugas Guru dan Pengawas (Depdiknas, 2009: 12-13) meliputi:

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilannya (underemployed) dan tidak menggunakan keterampilannya

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam perkembangannya memiliki suatu tugas berupa tugas. perkembangan yang harus dilalui sesuai dengan tahap perkembangannya.

BIMBI B N I GA G N K ONSE S LI L N I G DI SD ( S 1 - PGSD ) APR P I R LI L A T INA L

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

II. TINJAUAN PUSTAKA. diberikan gambaran umum mengenai bidang-bidang bimbingan yang ada

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. Di sekolah

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar

BAB I PENDAHULUAN A. KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan karena banyaknya siswa yang kurang disiplin di sekolah. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sedang memasuki zaman informasi, bangsa-bangsa yang belum maju ada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sebelum dikaji tentang pengertian bimbingan dan konseling Terlebih dahulu diuraikan

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 370 TAHUN 1993 TENTANG MADRASAH ALIYAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

II TINJAUAN PUSTAKA. dan harus ditempuh oleh mahasiswa dengan sungguh-sungguh, keuletan dan. ketabahan. Sudjana (1989 : 5) menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.604, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Pengangkatan. Pemberhentian. Asisten Ombudsman. Prosedur.

BAB I PENDAHULUAN. yang matang akan menciptakan generasi-generasi yang cerdas baik cerdas

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

Perpustakaan Informasi mengenai perpustakaan di UB.

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

KAJIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

a. Pengertian Bimbingan Mengenai pengertian bimbingan telah banyak dikemukakan oleh para ahli, yaitu diantaranya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 369 TAHUN 1993 TENTANG MADRASAH TSANAWIYAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Transkripsi:

BAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Kompetensi Dasar Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu memberikan jenis-jenis program kegiatan yang mungkin diberikan di sekolah pada siswa. B. Uraian Ada beragam jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Banyaknya jenis layanan bimbingan dan konseling tersebut karena kebutuhan atau persoalan yang dihadapi siswa beragam sehingga memerlukan bentuk layanan yang berbeda sesuai dengan persoalan atau kebutuhan para siswa yang memerlukan bantuan melalui layanan bimbingan dan konseling. 1. Ruang Lingkup Pelayanan Bimbingan dan Konseling Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling pada murid di sekolah hendaknya memperhatikan ruang lingkup penyelenggaraannya. Ruang lingkup pelayanan bimbingan kepada murid sebagai berikut: a. Pelayanan bimbingan diberikan kepada semua murid, jadi tidak terbatas kepada nurid yang mempunyai kesulitan nyata. b. Pelayanan diberikan dalam rangka mebantu murid untuk membuat rencana dan mengambil keputusan sendiri, dan bukan dalam rangka membuatkan rencana serta nasehat-nasehat bagi murid untuk dikerjakannya.

c. Bimbingan tidak melakukan pelayanan yang menuntut keahlian di luar wewenang seorang penyuluh sekolah. d. Masalah yang ditangani dalam pelayanan bimbingan kepada murid ialah masalahmasalah yang timbul dalam, atau ada hubungannya dengan kerangka belajarmengajar di sekolah. e. Dalam penempatan, baik pendidikan ataupun jabatan penyuluh tidak melakukannya sendiri, pelayanan yang dilakukan dalam hal ini bersifat memperlancar penempatan itu. f. Masalah-masalah yang timbul di luar, atau tidak ada hubungannya dengan kerangka belajar-mengajar di sekolah, serta masalah yang tidak dapat dipecahkan di sekolah, disalurkan kepada orang-orang atau lembaga-lembaga di luar sekolah yang berwenang dan sanggup menanganinya (Soetjipto dan Kosasi, 2009: 98). 2. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling Jenis layanan bimbingan dan konseling adalah: layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan belajar, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok. Beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling tersebut dijelaskan dalam urian berikut. a. Layanan Orientasi. Yang dimaksud dengan layanan orientasi ini adalah pemberian informasi kepada para siswa tentang lingkungan sekolah yang baru para peserta didik kenali. Para peserta didik perlu mengetahui tentang program pelajaran di sekolah, lingkungan dan fasilitas atau sarana/prasarana sekolah, peraturan-peraturan maupun organisasi yang ada di

sekolah.dengan pemberian informasi tentang keadaan di sekolah diharapkan para siswa memahami, menyadari dan mengikuti atau beradaptasi dengan sisyuasi yang ada di sekolah. Hakikat layanan ini adalah membantu mengantarkan individu atau peserta didik untuk memasuki suasana atau lingkungan baru. Individu mampu menyesuaikan diri dan atau mendapatkan manfaat tertentu dari berbagai sumber yang ada pada suasana lingkungan, dan obyek-obyek yang ada atau terkait dengan apa yang dianggap baru oleh individu yang bersangkutan (Prayitno, 2004:256). Dengan mengetahui suasana baru itu peserta didik belajar untuk melakukan penyesuaian diri. Kegiatanan layanan orientasi yang diberikan oleh sekolah antara lain sebagai berikut (Sukardi, 2000:43-44): 1) Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah. 2) Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa. 3) Organisasi-organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan hubungan sosial siswa. 4) Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya. 5) Peranan kegiatan bimbingan karier. 6) Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah dan kesulitan siswa. b. Layanan Informasi. Layanan informasi adalah pemberian informasi pada siswa dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan kepentingan dan kesuksesan belajar peserta didik di sekolah.

Informasi yang diperlukan oleh siswa adalah yang berkaitan dengan kegiatan belajar di sekolah, termasuk cara bersikap dan bertingkah laku di sekolah baik dalam tata hubungan antara siswa dengan guru dan sesame siswa, termasuk dengan para staf dan pimpinan yang ada di sekolah.siswa juga perlu memiliki informasi potensi-potensi di dalam sekolah mapun yang ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk menunjang keberhasilan belasar siswa di sekolah. Layanan informasi mencakup hal-hal sebagai berikut: 1) Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan perkembangan pribadi. 2) Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-bentuk penyalurann dan pengembangannya. 3) Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata karma, dan sopan santun. 4) Nilai-nilai sosial, adat istiadat, dan upaya yang berlaku dan berkembang di masyarakat. 5) Mata pelajaran dan pembidangannya seperti proram inti, program khusus, dan program tambahan. 6) Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syara5-syarat mengikuti EBTA/EBTANAS. 7) Fasilitas penunjang/sumber belajar. 8) Cara mempersiapkan diri dan belajar di sekolah. 9) Syarat-syarat memasuki suatu jabatan, kondisi jabatan/karier serta prospeknya. 10) Langkah-langkah yang perlu ditempuh guna menetapkan jabatan/karier. 11) Memasuki perguruan tinggi yang sejalan dengan cita-cita karier.

12) Pelaksanaan pelayanan bantuan untuk masalah pribadi, sosial, belajar, dan karier. c. Layanan Penempatan dan Penyaluran Bagi siswa penting untuk memperoleh kelompok belajar yang cocok, jurusan yang tepat, dan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minat siswa. Pelayanan dan penyaluran dalam rangka bimbingan dan konseling di sekolah guna membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya secara optimal maka penentuannya harus disesuaikan dengan potensi dan kondisi siswa itu sendiri.jadi bukan program yang cocok bagi sekolah, namun yang cocok bagi para siswa. Sebagaimana dikemukakan oleh Sukardi (2000:45) bahwa layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya pennempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan, atau program studi, program pilihan, magang, kegiatan kurikuler/ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya. Kegiatan layanan penempatan dan penyaluran dijabarkan sebagai berikut: 1) Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan ekwstrakurikuler yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat, dan minat. 2) Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar, dan organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah. 3) Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur PMDK, UMPTN.

4) Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas pilihan khusus program studi sesuai dengan rencana karier, kelompok latihan keterampilan dan kegiatan ekstrakurikuler atau magang yang daidakan sekolah atau lembaga kerja/industry. d. Layanan Bimbingan Belajar Layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh kemudahan atau kelancaran dalam proses belajar di sekolah, dan memiliki bekal untuk menghadapi kehidupannya di masa depan. Setiap siswa dilahirkan dengan tingkat kemampuan atau potensi yang berbeda-beda, dan juga memiliki cita-cita hidup yang beragam. Selain itu setiap siswa itu memiliki cara belajar dan cara memecahkan persoalan yang mungkin berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu layanan bimbingan belajar ini dimaksdukan memberikan kemudahan siswa dalam mengembangkan potensi bawaannya dan dalam mendayagunakan perkembangan teknologi untuk kegiatan belajar mereka. Sebagaimana dikemukakan oleh Sukardi (2000:46) bahwa layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian. Layanan bimbingan belajar meliputi beberapa hal berikut: 1) Mengembangkan pemahaman tentang diri, terutama penanaman sikap, sifat, kebiasaaan, bakat, minat, kekuatan-kekuatan dan penyalurannya, kelemahan-

kelemahan dan penaggulangannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita atau perencanaan masa depan. 2) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan sosial dengan teman sebaya, guru, dan masyarakat luas. 3) Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplij belajar dan berlatih secara efektif dan efisien. 4) Teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi, dan kesenian. 5) Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi dan informasi karier, orientasi dan informasi dunia kerja dan perguruan tinggi yang sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan. 6) Orientasi belajar di perguruan tinggi dan 7) Orientasi hidup berkeluarga Menurut Soetjipto dan Kosasi (2009:7) bahwa bimbingan belajar dimaksudkan untuk mengatsi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bimbingan ini antara lain meliputi: 1) Cara belajar, baik belajar secara kelompok ataupun individual. 2) Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar. 3) Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran. 4) Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. 5) Cara, proses, dan prosedur tentang mengikuti pelajaran. Dari uraian di atas menjelaskan bahwa layanan bimbingan belajar itu bukan hanya bantuan yang diberikan pada siswa untuk kepentingan kelancaran proses belajar di

sekolah, tetapi juga bantuan bagi siswa untuk menghadapi masa depan kehidupan mereka setelah lulus, khususnya yang berkenaan dengan dunia karier maupun kehidupan berkeluarga.winkel (Soetjipto dan Kosasi (2009:67-68) mengemukakan bahwa layanan bimbingan dan konseling mempunyai peranan penting untuk membantu siswa, antara lain dalam hal: 1) Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka, baik sekarang maupun yang akan dating; 2) Mengatsi masah pribadi yang mengganggu belajarnya. Misalnya masalah hubungan muda-mudi, masalah ekonomi, masalah hubungan dengan orangtua/keluarga, dan sebagainya. e. Layanan Konseling Perseorangan Layanan konseling perseorang adalah bantuan yang diberikan secara individual pada siswa yang menhadapi persoalan dan perlu bantuan. Layanan perorangan ini diberikan kepada siswa yang menghadapi persoalan individual dan tidak mungkin dipecahkan secara kelompok karena persoalan yang dihadapi mungkin bersifat rahasia dan siswa bersangkutan tidak ingin rahasia pribadinya itu diketahui orang lain. Pelaksanaan layanan konseling perorangan memiliki materi khusus. Menurut Dewa Ketut Sukardi bahwa materi layanan konseling peorangan meliputi: 1) Pemahaman sikap, kebiasaaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, dan minat serta penyalurannya. 2) Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri. 3) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku sosial, baik di rumah, sekolah, dan masyarakat.

4) Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan pengenalanbelajar sesuai dengan kemampuan, kebiasaan, dan potensi diri. 5) Pemantapan pilihan jurusan dan perguruan tinggi. 6) Pengembangan dan pemantapan kecenderungan karier dan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan rencana karier. 7) Informasi karier, dunia kerja, penghasilan, dan prospek masa depan karier. 8) Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi pribadi, keluarga, dan sosial (Sukardi, 2000:48-49). Jadi layanan konseling perorangan ini lebih menekankan pada persoalan/kebutuhan dan pengembangan potensi perorangan di mana antara siswa yang satu dengan lain memiliki kebutuhan dan potensi diri yang beragam. Dengan layanan konseling perorangan ini maka peserta didik akan menjadi lebih mantap. f. Layanan Konseling Kelompok Layanan konseling di sekolah juga ada kalanya dilakukan dalam kelompok. Layanan semacam ini dimaksudkan untuk memungkinkan perkembangan peserta didik atas dasar hasil dalam suasana kelompok. Dalam suasana demikian terdapat saling berbagi satu sama lain, sehingga terdapat saling asah, asih, dan asuh diantara peserta didik. Menuru Sukardi (2000:49) bahwa dinamika kelompok adalah suasana yang hidup, yang berdenyut, yang bergerak, yang berkembang, yang ditandai dengan adanya interaksi antar sesame anggota kelompok. Tujuan konseling kelompok ini adalah sebagai berikut (Sukardi, 2000:49-50): 1) Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.

2) Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya. 3) Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok. 4) Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok. Materi layanan konseling kelompok mencakup (Sukardi, 2000:50-51): 1) Pemahaman dan pengembangan sikap, kebiasaan, bakat, minat, dan penyalurannya. 2) Pemahaman kelemahan diri dan penanggulangannya, pengenalan kekuatan diri dan pengembangannya. 3) Perencanaan dan perwujudan diri. 4) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima/menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan hubungan sosial, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. 5) Mengembangkan hubungan teman sebaya baik di rumah, di sekolah,m dan di masyarakat sesuai dengan kondisi, peraturan materi pelajaran. 6) Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar, disiplin belajar dan berlatih, serta teknik-teknik penguasaan materi pelajaran. 7) Pemahaman kondisi fisik, sosial, dan budaya dalam kaitannya dengan orientasi belajar di perguruan tinggi. 8) Mengembangkan kecenderungan karier yang menjadi pilihan siswa. 9) Orientasi dan informasi karier, dunia kerja, dan prospek masa depan. 10) Informasi perguruan tinggi yang sesuai dengan karier yang akan dikembangkan. 11) Pemantapan dalam mengambil keputusan dalam rangka pereujudan diri. C. Rangkuman

Ada beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling, yang diantaranya adalah: layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan belajar, layanan konseling perorangan, dan layanan konseling kelompok. Layanan orientasi ini adalah pemberian informasi kepada para siswa tentang lingkungan sekolah yang baru para peserta didik kenali. Layanan informasi adalah pemberian informasi pada siswa dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan kepentingan dan kesuksesan belajar peserta didik di sekolah. Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat. Layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh kemudahan atau kelancaran dalam proses belajar di sekolah, dan memiliki bekal untuk menghadapi kehidupannya di masa depan. Layanan konseling perseorang adalah bantuan yang diberikan secara individual pada siswa yang menhadapi persoalan dan perlu bantuan. Layanan konseling kelompok adalah layanan konseling yang dilaksanakan dalam latar kelompok, sehingga memungkinkan peserta didik belajar memecahkan masalah secara bersama-sama dalam kelompok. D. Pertanyaan 1. Jelaskan apa yang disebut dengan layanan informasi, dan berikan contoh! 2. Jelaskan apa yang disebut dengan layanan orientasi, dan berikan contoh! 3. Jelaskan apa yang disebut layanan penyaluran dan penempatan, dan berikan contoh! 4. Jelaskan apa yang disebut layanan konseling perorangan, dan berikan contoh! 5. Jelaskan apa yang disebut layanan konseling kelompok, dan berikan contoh!