BAB I PENDAHULUAN. sebagai bentuk komunikasi. Lukisan-lukisan (pictorial) yang berada di dindingdinding

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Logo, sebuah istilah sejak awal dari Bahasa Yunani logos sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Di era globalisasi ini, sudah semakin banyak perusahaan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu

Semiotika, Tanda dan Makna

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. gerakan antara dua atau lebih pembicaraan yang tidak dapat menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Representasi Logo Herbalife sebagai Simbol Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah makhluk yang berbahasa, manusia dengan perantaraan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan semiotik lazim dipakai oleh ilmuwan Amerika. Istilah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

NIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika

BAB I PENDAHULUAN. Seni lukis ini memiliki keunikan tersendiri dalam pemaknaan karyanya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau kebutuhan untuk mempertahankan hidup merupakan alasan yang mendasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank BNI, Pertamina, Telkom, dan lainnya. Dimulai dari 2004, terdapat 3 perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. maka anda haruslah mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan adanya motivasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedalam dalamnya melalui pengumpulan data sedalam dalamnya.riset ini

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char

BAB I PENDAHULUAN. bukan juga tergantung bakat. Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pesan, Tanda, dan Makna dalam Studi Komunikasi. Alimuddin A. Djawad STKIP PGRI Banjarmasin Jl. Sultan Adam, Komp. H.

Gambar 1.1 : Foto Sampul Majalah Laki-Laki Dewasa Sumber:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas imajinatif. Secara garis besar dibedakan atas sastra lisan dan tulisan, lama

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. namun juga dari apa yang diterima dalam proses komunikasi tersebut.

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat melalui cara-cara yang damai. Selama ini banyak

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, dkk 2003: 588).

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. & Knipe, 2006 ) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai media komunikasi telah dijadikan instrumen untuk

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate

BAB III. Metode Penelitian. Universitas Frankfurt Jerman yang digawangi oleh kalangan neo-marxis Jerman.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya mulai

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

ALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini

1. Proses Simbolisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN. atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan melalui berbagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Sejak zaman pra-sejarah manusia telah menggunakan simbol visual sebagai bentuk komunikasi. Lukisan-lukisan (pictorial) yang berada di dindingdinding gua tempat mereka tinggal menandakan suatu bentuk komunikasi yang hendak disampaikan manusia pada zaman tersebut, untuk menceritakan apa yang mereka alami dan dikerjakan sehari-hari. Kemampuan manusia dalam menggunakan simbol membuktikan bahwa manusia memiliki kebudayaan yang tinggi dalam berkomunikasi. Menurut Langer menyebutkan bahwa salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Kemampuan manusia dalam menggunakan simbol, menurut Wieman dan Walter merupakan salah satu sifat dasar dari mahluk manusia. Saat ini peranan simbol visual sebagai bentuk komunikasi sangatlah penting mengingat keberadaannya sangat tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari. Logo merupakan bagian dari identitas perusahaan yang dirancang terutama sebagai simbol pembeda untuk dikenali di antara perusahaan-perusahaan lainnya, sebagai bentuk komunikasi yang mencerminkan nilai-nilai ideal suatu perusahaan yang sengaja dibentuk, dan memainkan peran yang sangat penting dalam benak konsumen, khususnya peran dalam menciptakan persepsi yang kuat 1

2 tentang merek atau perusahaan, serta mempunyai arti penting karena dapat mengingatkan khalayak akan perusahaan tersebut (Anggoro, 2001: 280). Selain itu keberadaan logo dalam sebuah perusahaan juga dapat menanggung beban yang cukup berat, karena logo merupakan perwakilan atau wajah dari suatu perusahaan untuk mendapatkan efek yang positif terhadap citra perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu dalam menentukan atau merancang sebuah logo memerlukan adanya suatu perencaan yang baik, karena salah satu identitas perusahaan seperti logo dapat melakukan transformasi citra yang menakjubkan dan mempengaruhi cara pandang keseluruhan khalayak mengenai perusahaan. Logo yang telah memenuhi persyaratan untuk penampilan fisik saja tidak cukup, melainkan sebuah logo haruslah memiliki makna dan tujuan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, sebagus apapun sebuah logo, jika tidak dapat menunjukkan karakter lembaga yang diwakilinya, maka hal tersebut tidak lebih dari simbol-simbol tanpa arti. Manusia dalam perusahaan buannya sebagai faktor produksi, tetapi juga sebagai penentu untuk mencapai tujuan perusahaan. Personal dalam perusahaan merupakan salinan sosial yang saling tarik-menarik dan mengikat untuk mempengaruhi kebijaksanaan perusahaan, sehingga diperlukan kemampuan untuk memberikan gambaran kebijakan-kebijakan perusahaan agar bisa dimengerti dan dipahami oleh individu lainnya. Untuk menciptakan suatu pengertian antara yang satu dengan yang lainnya, kita membutuhkan komunikasi. Komunikasi merupakan suatu penyampaian

3 informasi di mana informasi tersebut diharapkan dapat menimbulkan reaksi yang kemudian mencapai suatu tujuan yang diharapkan bersama. Hal ini sesuai dengan penyataan dari M. T. Myers, bahwa: Komunikasi memungkinkan seseorang untuk mengkoordinasikan suatu kegiatan kepada orang lain, untuk mencapai tujuan bersama, tetapi komunikasi tidak hanyasekedar penyampaian informasi/pesan dan mentransfer makana saja (Ruslan, 1998:80). Jadi, komunikasi mengandung arti suatu proses transaksional, yaitu berkaitan erat di mana orang berkomunikasi dengan pihak lainnya dalam upaya mempertukarkan suatu simbol/lambang, dan membentuk suatu makna serta mengembangkan harapan-harapan. Untuk memulai suatu komunikasi tentunya haruslah ada sebuah sebuah pesan yang ingin disampaikan agar penerima pesan atau komunikasi dapat mengetahui maksud dari penyampai pesan atau komunikator. Pesan merupakan suatu informasi yang akan disampaikan agar orang lain dapat memberikan efek seperti yang diharapkan komunikator. Secara teoritis, Pesan adalah suatu gagasan, dan ide berupa informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan, atau ungkapan bersifat pendidikan, emosi dan lain sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu (Rusian, 1999:71). Dalam sebuah organisasi atau perusahaan pesan disampaikan melalui suatu pertemuan yang bersifat tatap muka saling bertukar pendapat, di mana dalam pertemuan tersebut, seorang pemimpin memberikan pesan atau informasiyang akan dibahas, menentukan langkah-langkah yang sebaiknya diambil untuk kelangsungan perusahaan, dalam hal ini PT. Telkom sebagai sebuah perusahaan telekomunikasi publik terbesar yang sedang menghadapai masalah di mana

4 banyaknya brand operator seluler yang bermunculan. Dari merek opertor seluler lama maupun yang baru. Ini membuat PT. Telkom membuat strategi yang dapat menarik perhatian pelanggannya untuk tidak berganti kemerek lain. Salah satunya dengan membuat sebuah logo dan slogan yang dibuat perusahaan. Logo diharapkan dapat berpengaruh juga terhadap kinerja kariawannya. Khususnya budaya organisasi di antara para kariawannya. Setidaknya PT. Telkom sudah mengganti logo sebanyak empat kali semenjak pertama kali perusahaan ini didirikan. Ini upaya PT. Telkom menciptakan citra dari pesan logo tersebut. Tidak hanyak pencitraan untuk publik dan pelanggannya, tetapi setiap logo diharapkan menjadi sebuah identitas perusahaan dan budaya organisasi dari perusahaannya. Para karyawanpun seharusnya mengetahu makna logo perusahaan ditempat mereka bekerja. Dengan begitu kita mengetahui tujuan dan misi tempat kita bekerja, itu akan membantu pola kerja kariawannya. Seperti di PT. Telkom Indonesia, sudah beberapa kali mengganti logo dan selogan mereka, dengan meaksud dan misi kerja yang berbeda setiap logonya. Kebanyakan dari kariawan di Indonesia hanya mengetahui logo perusahaannya saja tanpa mengetahui arti di balik makna tersebut. Atau menggetahui logo tanpa mengetahui selogan perusahaan mereka. Apalagi divisi bagian Corporate Communication, divisi ini bertugas dalam segala bentuk kegiatan komunikasi (internal & eksternal) yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik Goodwill dan menciptakan saling pengetian antara suatu organisasi dengan seluruh khalayak/publik stakeholder.

5 Di era persaingan bebas sekarang ini, banyak perusahaan yang memilih pencitraan produk daripada penjualan maka di sinilah peran penting jurusan Marketing Communication. Pendidikan Marketing Communication di sini diajarkan untuk selalu jeli memperhatikan branding product dan customer behaviour, mereka akan dibekali kemampuan bagaimana cara menghadapi vendor, supplier, customer perusahaan. Logo perusaan sangat penting untuk menciptakan sebuah brand dan dapat diingat oleh publik dan pelanggan. PT. Telkom sangat memperhatikan tentang bagaimana cara menenetapkan logo yang baik dalam menunjang penjualan produknya. Dari awal terbentuknya PT. Telkom sampai sekarang sudah sedikitnya empat kali mengganti logo perusaan. Karyawan setidaknya harus mengetahui arti atau makna logo perusahaan tempet mereka bekerja, terutama Corporate Communication karena divisi ini banyak berhubungan langsung dengan publik. Keberadaan simbol atau lambang PT. Telkom di masyarakat merupakan ciri khas atau sebagai identitas perusahaan. Di dalamnya terkandung isi, makna dan sifat yang ingin mengkomunikasikan suatu pesan perusahaan yang ditonjolkan sehingga terciptanya budaya perusahaan. Untuk memahami keberadaan fenomena perubahan logo PT. Telkom sebagai identitas perusahaan, dapat kita analisis dengan analisis semiotika komunikasi Charles Sander Pierce dengan menggunakan hubungan triadik yakni makna ground, object, dan interpretant.

6 1.2 Fokus Penelitian dan Pertanyaan Penelitian 1.2.1 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan rumusan masalah, sebagai berikut: analisis makna logo baru PT. Telkom. 1.2.2 Pertanyaan Penelitian Berkaitan dengan rumusan masalah tersebut, penulis mengindentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Apa makna logo PT. Telkom yang baru diliris? 2. Apa makna ikon yang terkandug logo baru PT. Telkom? 3. Apakah makna indeks yang terkandung dalam logo baru PT. Telkom? 4. Apakah makna simbol yang terkandung dalam logo baru PT. Telkon? 5. Mengapa warna tema logo yang baru berwarna merah putih? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui makna logo PT. Telkom yang baru diliris. 2. Untuk mengetahui makna ikon yang terkandug logo baru PT. Telkom. 3. Untuk mengetahui makna indeks yang terkandung dalam logo baru PT. Telkom 4. Untuk mengetahui makan simbol yang terkandung dalam logo baru PT. Telkon 5. Untuk mengetahui mengapa warna tema logo yang baru berwarna merah putih.

7 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Keguanaan Praktis 1. Penelitian ini diharapkan bisa membantu para pekerja kantoran dalam menerapkan khususnya di dalam jasa pendidikan agar lebih baik 2. Sebagai bahan dimasa yang akan datang untuk membandingkan keefektifan suatu komunikasi organisasi dalam sebuah perusahaan. 3. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi lembaga terkait, yaitu Unisversitas Islam Bandung, kemudian PT. Telkom sebagai perusahaan komunikasi terbesar di Indonesia. 1.4.2 Kegunaan Akademis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang ilmiah untuk mengembangkan ilmu yang bermanfaat dalam menafsirkan logo. Penelitian ini bisa membantu peneliti lain dapat dijadikan sebagai bahan inspirasi dalam meneliti suatu masalah yang sama. Lalu bisa dijadikan sebagai bahan diskusi di antara para akademisi. Menjadi salah satu alat ukur untuk penelian sejenis oleh para peneliti yang ingin meneliti tentang kelompok organisasi. Dengan adanya penelitian ini, dapat menyumbangkan pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi, serta menambah informasi terhadap pola-pola komunikasi organisasi yang ada di perkantoran terutama yang berkaitan dengan proses komunikasi yang menggunakan simbol-simbol disebuah logo perusahaan.

8 1.5 Setting Penelitian dan Pengertian Istilah 1.5.1 Setting Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah analisis makna filosofis yang berkembang dalam logo PT. Telkom yang baru diliris, secara umum dan ilmiah yang berperan sebagai identitas perusahaan melalui bentuk gambar, tulisan, dan warna. Dari logo bulat berbentuk globe, lalu menjadi globe berwarna biru dengan di atasnya ada gambar tangan, lalu diganti lagi dengan logo yang sama, tetapi dengan warna dan selogan yang berbeda. Saya melakukan wawancara dengan Humas, Corporate Communication dan PR (Public Relation) PT. Telkom yang ada di kantor Tekom di jalan Surapati Bandung, Jawa Barat. Agar peneliti fokus dalam meneliti maka peneliti membuat setting penelitian sebagai berikut: 1. Objek dalam penelitian adalah menganalisis makna logo baru PT. Telkom yang berbentuk telapak tangan dan di depannya terdapat lingkaran, apakah ada unsur komunikasi yang terdapat di dalam logo tersebut. 2) Waktu penelitian yang meliputi observasi dan wawancara kepada informan dilaksanakan selama penyusunan skripsi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 April 2014 3) Lingkup penelitian yang penulis ambil adalah analisis makna filosofis yang terkandung pada logo PT. Telkom terbaru secara umum dan ilmiah yang berlaku sebagai identitas perusahaan melalui bentuk, gambar, tulisan, dan warna.

9 1.5.2 Pengertian Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam pengertian dalam penafsiran, maka penulis perlu mengemukakan pengertian istilah-istilah yang digunakan dalam pembahasan penelitian. 1. Makna Makna suatu kondisi menyangkut kecocokan secara menyeluruh antara subjek dan objek. Makna adalah hubungan antara makna dengan pengertian (Ullman, dalam Mansoer Pateda, 2001: 82). 2. Logo Logo adalah sebuah simbol atau lambang yang menggambarkan ciri dari sesuatu baik itu barang, lembaga, perusahaan, instansi ataupun website atau blog. Sebuah logo bisa dikatakan bagus dan baik, jika dilihat orang akan langsung menghubungkan dengan produk tersebut. Sebagai contoh adalah logo Coca Cola yang di seluruh dunia sangat dikenal, ketika Anda melihat logo itu apa yang anda pikirkan, jelas saja anda segera merasakan rasa segar di mulut Anda. Sebuah logo berarti konsep, simbol, dan elemen grafis yang merupakan fitur utama atau orientasi dasar dari satu perusahaan, situs atau produk. Dengan kata lain logo adalah elemen yang memberikan umpan balik ke pelanggan potensial. 3. Simbol Simbol juga dikatakan pesan yang memilik arti suatu pemberitahuan atau tanda atau ciri yang memberitahukan suatu hal kepada seseorang.

10 Kemamapuan manusia menciptakan simbol membuktikan bahwa manusia sudah memiliki kebudayaan yang tinggi dalam berkomunikasi (Sobur, 2006: 43). 4. Komunikasi Komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara sesama manusia baik langsung maupun tidak langsung budaya dan komunikasi memiliki hubungan timbal balik, budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya (Edward T. Hall dalam Mulyana, 2005: 6). 5. Ikon Ikon adalah suatu benda fisik (dua atau tiga dimensi) yang menyerupai apa yang direpresentasikannya. Representasi ini ditandai dengan kemiripan (Mulyana, 2008:92). 6. Indeks Indeks adalah tanda yang secara alamiah merepresentasikan objek lainnya. Istilah lain yang digunakan untuk indeks adalah sinyal (signal), yang dalam bahasa sehari-hari disebut juga gejala (symptom). Indeks muncul berdasarkan hubungan antara sebab akibat yang punya kedekatan eksistensi (Mulyana, 2008:92).

11 1.6 Kerangka Pemikiran Untuk menemukan dasar pemikiran dan landasan untuk penelitian, penulis perlu menetapkan sebuah kerangka pemikiran terlebih dahulu, dengan tujuan agar hasil dari tulisan sesuai dan tidak keluar dari inti permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif semiotika. Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, indeks simbol, dan warna. Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2002: 3) yang menyatakan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Penelitian kualitatif harus mempertimbangkan metodologi kualitatif itu sendiri. Metodologi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa (Djajasudarma,2006: 11). Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendekatan kualitatif yang menggunakan data lisan suatu bahasa memerlukan informan. Pendekatan yang melibatkan masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar dan individu yang bersangkutan secara holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang utuh. Oleh karena itu, dalam penelitian bahasa jumlah informan tidak ditentukan jumlahnya. Dengan kata lain, jumlah informannya ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian.

12 Kerangka pemikiran merupakan suatu landasan untuk menyelesaikan suatu masalah. Karena fungsinya yang begitu penting, maka penulis mengemukakan beberapa hal yang penulis anggap akan menguatkan penelitian ini. Lambang simbol, logo adalah produk buatan manusia. Simbol itu muncul dalam konteks yang sangat beragam dan digunakan untuk berbagai tujuan. Dalam kehidupan sosial, bentuk, warna, ukuran, dan hal lainnya dari lambang atau sebuah logo mampu mengkomunikasikan atau menginformasikan nilai, pesan, dan makna yang terkandung di dalamnya untuk keperluan institusi, mengemukakan ide, cara berpikir, dan harapan dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori simbol yang diciptakan oleh Sussane Langer sebagai teori pendukung dalam melakukan penelitian analisis makna logo PT. Telkom. Menurut Langer, semua binatang yang hidup didominasi oleh konsepsi, simbol, dan bahasa. Binatang merespon tanda, tetapi manusia menggunakan lebih dari sekedar tanda sederhana dengan mempergunakan simbol (Littlejhon, 2009:154). Menurut Littlejhon: Tanda (sign) adalah sebuah stimulus yang menandakan kehadiran dari suatu hal. Sebuah tanda berhubungan erat dengan makna dari kejadian sebenarnya. Hubungan erat ini disebut pemaknaan (signification). Sedangkan simbol adalah sebuah instrumental pemikiran. Simbol adalah konseptualisasi manusia tentang suatu hal: sebuah simbol ada sesuatu. (Littlejhon, 2009:154). Simbol merupakan inti dari kehidupan manusia dan proses simbolisasi penting juga untuk manusia. Sebuah simbol atau kumpulan simbol-simbol bekerja dengan menghubungkan sebuah konsep, ide umum, pola, atau bentuk (Littlejhon, 2009:154).

13 Sama halnya dengan PT. Telkom yang melakukan perubahan logo, PT. Telkom berusaha menyampaikan makna yang terkandung dalam logo. Bukan hanya sekedar merubah logo perusahaan, namun di balik logo tersebut tersimpan makna yang coba disampaikan mengenai perusahaan. Oleh karena itu, maka penulis akan melakukan analisis makna logo PT. Telkom dengan menggunakan pendekatan semiotika Charles Sander Pierce untuk mengetahui makna yang terkandung dalam logo. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika atau dalam istilah Barthes adalah: Semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunkasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda (Barthes, 1988:179; Kurniawan, 2001:53 dalam Sobur, 2009:15). Pengertian semiotika secara terminologis adalah ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek peristiwa-peristiwa, seuruh kebudayaan sebagai tanda. Semiotika memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure adalah linguistik, sedangkan Peirce filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiologi (semiology).

14 Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya semiotika (semiotics). Bagi Peirce yang ahli filsafat dan logika, penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. Pierce menegaskan bahwa tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan sebab-akibat, dengan tanda-tanda atau karena ikatan konvensional, dengan tanda-tanda tersebut (Berger, 2006:14 dalam Sobur, 2009:34). Analisis semiotika merupakan upaya untuk mempelajari linguisti-basaha dan lebih luas dari hal tersebut adalah semua peilaku manusia yang membawa makna atau fungsi sebagai tanda. Bahasa merupakan bagan linguistik, dan linguistik merupakan bagian dari objek yang dikaji dalam semiologi. Selain bahasa yang merupakan representasi terhadap objek tertentu, pemikiran tertentu atau makna tertentu, objek semiotika juga mempelajari pada masalah-masalah non linguistik. Semiotika, kata Eco (1979:4-5), pada prinsipnya adalah disiplin ilmu yang mengaji segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mendustai, mengelabui, atau mengoceh. Dikatakan: Semiotika menaruh perhatian pada apa pun yang dapat dinyatakan sebagai tanda. Sebuah tanda adalah sebuah semua hal yang dapat diambil sebagai penanda yang mempunyai arti penting untuk menggantikan sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain tersebut tidak perlu harus ada, atau tanda itu secara nyata ada di suatu tempat pada suatu waktu tertentu. Dengan begitu semiotika pada prinsipnya adalah sebuah disiplin yang mempelajari apapun yang bisa digunakan untuk menyatakan sesuatu kebohongan. Jika sesuatu tersebut tidak bisa digunakan untuk mengatakan kebenaran (Berger, 2000:11-12 dalam Sobur:18)

15 Pierce terkenal karena teori tandanya. Di dalam lingkup semiotika, Pierce, sebagai dipaparkan Lechte, seringkali mengulang-ulang bahwa secara umum tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang (Lechte, 2001:227 dalam Sobur, 2009:40). Bagi Pierce, tanda is something which stand to somebody for something in some respect or capacity. Sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi, oleh Pierce disebut ground. Konsekuensinya, tanda (sign atau representamen) selalu terdapat dalam hubungan triadik, yakni ground, object, dan interpretant (Pateda, 2001:44 dalam Sobur, 2009:41). Berdasarkan objeknya, Pierce membagi tanda atas ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan dalam bentuk alamiah. Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal, atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu kepada kenyataan. Tanda dapat pula mengacu ke denotatum melalui konvensi. Tanda seperti itu adalah tanda konvesional yang biasa disebut simbol. Jadi simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dan petandanya. Bahasa atau komunikasi melalui simbol-simbol adalah merupakan isyarat yang mempunyai arti khusus yang muncul terhadap individu ain yang memiliki ide yang sama dengan isyarat-isyarat dan simbol-simbol akan terjadi pemikiran. Karena manusia diberkahi kemampuan berpikir, maka manusia akan terus menggali makna dari suatu simbol tersebut, hingga makna yang ingin disampaikan dalam simbol tersebut dapat diterima dengan baik.

16 Bagaimanapun dengan logo PT. Telkom yang pada akhir tahun 2013 kemarin mengalami perubahan. Perubahan logo tersebut bukan hanya sematamata hanya melakukan perubahan saja, melainkan ada makna yang terkandung dalam logo tersebut. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk meneliti dan menganalisi makna logo PT. Telkom untuk mengetahui makna yang tekandung dalam logo tersebut dengan menggunakan pendekatan semiotika menggunakan teori Charles Sander Pierce berdasarkan objectnya yaitu ikon, indeks, dan simbol yang terkandung dalam logo tersebut. Data informasi saya lakukan dengan data yang didapat oleh perusahaan PT. Telkom dan mewawancarai staf Humas, PR, dan Corporate Communication PT. Telkom.

17 Berikut alur kerangka pemikiran: TEORI SIMBOL TEORI SEMIOTIKA Analisis Semioka Charles Shanders Pierce Berdasarkan Objeknya IKON INDEKS SIMBOL MAKNA LOGO PT.TELKOM (Analisis Semioka Charles Shanders Pierce Berdasarkan) Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran