Kerangka Acuan Kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Draft 2

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

Sosialisasi Dan Lokakarya Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

INDONESIA PUNCAK PERINGATAN BULAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA Pengurangan Risiko Bencana, Investasi Untuk Bangsa Mataram, 7-11 Oktober 2013

RANCANGAN KERTAS POSISI SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

KERANGKA ACUAN KONFERENSI NASIONAL SEKOLAH AMAN Jakarta, Desember 2010

PELAKSANAAN PROGRAM Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Susunan Acara Rembuk Stunting Tahap 2 Hotel Borobudur, Jakarta Senin-Selasa, Maret 2018

Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KERANGKA ACUAN / TOR PELATIHAN PENYUSUNAN PERDA UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA Jakarta, Januari 2010

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

Jakarta, 26 Februari 2015

KERANGKA ACUAN LOKAKARYA NASIONAL PERAN MASYARAKAT DAN LEMBAGA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI INDONESIA Jakarta, 6 Maret 2013

Penguatan Kelembagaan Bidang Pengurangan Risiko Bencana

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi masyarakat baik secara material maupun non material. Kehilangan

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Budaya, kekayaan dan keindahan alam, keanekaragaman hayati dibalik kerawanan gempa bumi. ekspedisi. Palu-Koro

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akhir-akhir ini. Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI)

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Deklarasi Dhaka tentang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

KONDISI TEKTONIK INDONESIA

PENDAHULUAN BAB I A. LATAR BELAKANG

Empowerment in disaster risk reduction

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 10,262,024, BELANJA LANGSUNG 9,414,335,000.00

ROADMAP SEKOLAH/ MADRASAH AMAN

Bencana alam dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Bencana alam diakui

KEJADI AN GEMPA LEBAK, 23 JANUARI 2018 MENUNJUKAN KESI APSI AGAAN KHUSUSNYA WARGA KOTA JAKARTA BELUM SI AP MENGANTI SI PASI BAHAYA GEMPABUMI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH PERS RELEASE

HARI KESIAPSIAGAAN BENCANA NASIONAL. 17 Maret 2017 Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

BUKU PANDUAN HARI KESIAPSIAGAAN BENCANA 26 APRIL

+ Latar Belakang. n Indonesia merupakan negara rawan bencana. n Terdapat ruang rusak berat SD/SMP. n Terdapat ruang kelas MI dan MTs.

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,

Finalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PESISIR SELATAN (PESSEL) TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016

FINAL LOMBA KARYA TULIS DAN KARYA INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Kerentanan berkaitan erat dengan kesenjangan (inequality) yang dihasilkan

Lampiran Surat No : um ca/194 Tanggal, 18 Agustus 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA Pemikiran untuk Kabupaten Kediri

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL RUMUSAN KOMISI A BIDANG REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

Republik Indonesia Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BUKU PANDUAN

Dalam pemaparan Narasumber tersebut, akan dimoderatori oleh LRC-KJHAM

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadinya berbagai bentuk bencana. Selain itu, dimata dunia

Diskusi Panel. Disampaikan oleh : Ir. Harmensyah., Dipl, SE, MM Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BNPB. Bali, 21 Februari 2018

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MATRIKS SANDINGAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 BNPB KEMENDAGRI KEMENSOS CATATAN. Pemerintahan Daerah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2080, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi.

DAFTAR ISI. COVER DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI... iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

BAB I PENDAHULUAN. epidemik campak di Nigeria, dan banjir di Pakistan (ISDR, 2009).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Siaran Pers BNPB: BNPB Menginisiasi Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Selasa, 25 April 2017

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

10/14/14. Peran Forum/Platform PRB dalam Rencana Nasional Penanggulangan Bencana Sugeng Triutomo Tenaga Ahli BNPB/IABI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA (SMAB) BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya

Bencana terkait dengan cuaca dan iklim [Renas PB ]

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANGKAT

DUKUNGAN PENINGKATAN ALOKASI ANGGARAN SEBAGAI PERWUJUDAN PENINGKATAN INVESTASI PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI KEBIJAKAN POLITIK ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN FORMULIR PENDAFTARAN ALKALI CONTEST 2016 HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 95 TAHUN 2009 PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DI JAWA BARAT TAHUN 2009

Tanggal 20 Juni 2008 Pukul Wib Tempat Orchardz Hotel Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

PENGARUSUTAMAAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI SEKOLAH

Powered by TCPDF (

PENDAHULUAN ISTILAH 10/15/14

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. 1

ELECTRICAL FIESTA 9 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

Kerangka Acuan Kegiatan MALAM TIRAKATAN MEMPERINGATI CATUR WARSA GEMPA BUMI YOGYAKARTA, 26 MEI Eling, Waspodo, lan Sembada Ngadhepi Bebaya

Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas XIII Mataram, September 2017

PENANGGULANGAN BENCANA NON ALAM MENGHADAPI PENINGKATAN ANCAMAN EMERGING INFECTIOUS DISEASE

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

Transkripsi:

Kerangka Acuan Kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 Mewujudkan Komitmen Sekolah Aman Bencana dalam Pelaksanaan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030 Latar Belakang Indonesia memiliki catatan kejadian bencana yang cukup tinggi. Kejadian bencana di Indonesia disebabkan oleh letak geografis Indonesia terletak diantara lempeng aktif samudera yang menyebabkan berbagai wilayah Indonesia rawan bencana letusan gunung api, gempa dan tsunami. Selain dari letak alam, Indonesia juga harus menghadapi bencana berbasis hidrometerologis seperti kekeringan, angin topan, gelombang pasang dan banjir yang selanjutnya melahirkan bencana turunan seperti tanah longsor, banjir bandang, kurang gizi dan konflik. Kondisi tersebut menempatkan penduduk Indonesia rentan menjadi korban dari sisi sosial, ekonomi dan budaya. Selain di tingkat komunitas, bencana juga melumpuhkan pelayanan publik seperti rumah sakit dan sekolah. Data Bank Dunia (2010) menyebutkan hampir 76% sekolah di Indonesia berada di daerah rawan gempa. Menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2010 menerbitkan surat edaran (SE) No. 70a/SE/MPN/2010 tentang Pengarustumaan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di sekolah, sekaligus ikut berkomitmen pada kampanye global Satu juta Sekolah dan Rumah Sakit Aman. SE tersebut ditujukan kepada para Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia untuk memperhatikan tiga poin penting yakni: (1) perlunya penyelenggaraan penanggulangan bencana di sekolah; (2) pelaksanaan strategi pengarustumaan PRB di sekolah dilakukan baik secara struktural dan non-struktural guna mewujudkan budaya kesiapsiagaan dan keselamatan di sekolah; dan (3) surat edaran ini adalah pedoman untuk melaksanakan strategi pengarustumaan PRB di sekolah. Di tahun 2010, Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) mendorong terbentuknya Sekretariat Nasional Sekolah Aman (SEKNAS) oleh Badan Nasional Penanggulanagan Bencana (BNPB); dan kemudian dipawangi oleh Kemendikbud sejak tahun 2014. BNPB mendukung gerakan sekolah aman melalui penerbitkan Peraturan Kepala (PERKA) BNPN No. 4 tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari 1

bencana. Pernerbitan PERKA ini merupakan aksi tindak lanjut dari Hyogo Framework for Action (HFA) 2005-2015. HFA merupakan komitmen dari 168 negara di dunia untuk menciptakan ketahanan komunitas dan negara dari bencana melalui pelaksanaan PRB dalam lima area aksi prioritas. Sebagai kelanjutannya, dalam World Conference on DRR di Sendai Jepang tahun 2015 dihasilkanlah Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030. Untuk mendukung sekolah aman menjadi prioritas di pelaksanaan aksi Sendai Framework di Indonesia, KPB bekerja sama dengan Kemendikbud, BNPB dan kelompok mitra proyek ASEAN Safe School Initiative (ASSI) yang terdiri dari PLAN International Indonesia, Save the Children dan World Vision International, didukung oleh UNESCO, Kementerian Agama dan BPBD DKI Jakarta akan mengadakan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 bertemakan Mewujudkan Komitmen Sekolah Aman Bencana dalam Pelaksanaan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030 Tujuan dan keluaran Tujuan dan keluaran yang hendak dicapai melalui Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015: Tujuan umum Keluaran 1. Menyediakan kesempatan bagi 1. Adanya pertukaran informasi, pelaku dan pemerhati gerakan pengetahuan dan pengalaman sekolah aman untuk berbagi tentang pelasanaan sekolah aman informasi, pengetahuan dan antar pelaku dan pemerhati pengalaman tentang pelaksanaan sekolah aman di Indonesia sekolah aman 2. Terciptanya sebuah jaringan dan 2. Memperbaharui basis data atau kerjasama antar pelaku dan melakukan pemetaan organisasi yang pemerhati sekolah aman antar melaksanakan program sekolah aman daerah di Indonesia 3. Teridentifikasinya pembelajaran, tantangan dan rekomendasi untuk pelaksanaan sekolah aman di berbagai daerah di Indonesia 4. Terbaharuinya basis data organisasi pelaksana program sekolah aman 2

Tujuan khusus 1. Mendukung dan memberi masukan kepada Kemendikbud dalam pengelolaan basis data sekolah aman mencakup terciptanya national baseline survey 2. Memberi masukan kepada Kemendikbud tentang rencana prioritas nasional dalam pelaksanaan sekolah aman seperti yang tertuang dalam roadmap sekolah aman 3. Menjaring dukungan, masukan dan rekomendasi kebutuhan dalam rangka memperkuat kapasitas SEKNAS 4. Memperkuat advokasi sekolah aman di tingkat nasional dan daerah melalui peningkatan peran serta dan komitmen dinas pendidikan/bpbd 5. Sharing kerangka bersama ASEAN untuk sekolah aman Keluaran 1. Adanya dukungan dan masukan dari pelaku dan pemerhati gerakan sekolah aman kepada Kemendikbud untuk menciptakan basis data sekolah aman tingkat nasional 2. Adanya masukan kepada Kemendikbud tentang rencana prioritas nasional dalam pelaksanaan sekolah aman 3. Lahirnya dukungan dan rekomendasi kebutuhan yang diperlukan untuk memperkuat kapasitas SEKNAS 4. Terciptanya jaringan advokasi di tingkat nasional dan daerah untuk pelaksanaan sekolah aman melalui komitmen bersama para pemegang kepentingan dan agenda advokasi yang disepakati 5. Tersosialisasikannya kerangka bersama ASEAN untuk sekolah aman Bentuk Kegiatan Untuk mencapai tujuan dan keluaran yang diharapkan, bentuk utama kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 adalah: 1. Presentasi dan diskusi antar pemegang kepentingan di tingkat nasional dan daerah, lembaga nasional/internasional serta pelaku dan pemerhati sekolah aman di Indonesia 2. FGD melibatkan Kemendikbud dan kementerian lain yang terlibat dalam SEKNAS serta lembaga nasional/international 3

Selain kegiatan utama, konferensi ini juga akan mengakomodir kegiatan sampingan untuk memberikan kesempatan belajar dan membangun jaringan kepada peserta lainnya termasuk anak-anak mencakup: 1. Lomba cerdas cermat untuk anak SD/MI mengenai PRB dan sekolah aman 2. Penampilan pentas seni / kreativitas anak berkaitan dengan sekolah aman 3. Pameran bagi sekolah/lembaga bertemakan PRB/sekolah aman Target peserta Sesuai dengan bentuk kegiatannya, Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 menargetkan partisipasi 200 peserta yang terdiri dari: 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta Kementerian/Lembaga lainnya yang terlibat dalam Sekretariat Nasional Sekolah Aman yaitu Kementerian Agama, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan Kementerian Dalam Negeri 2. Dinas Pendidikan tingkat provinsi dan kabupaten/kota 3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota 4. Lembaga nasional/international 5. Sekolah yang melibatkan guru dan anak-anak 6. Pelaku dan pemerhati sekolah aman lainnya Dalam konferensi ini, target narasumber yang dihadirkan adalah: 1. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2. Direktur Jendral Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri 3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4. Perwakilan tim kerja Penanggulangan Bencana dan/atau SEKNAS dari Kemendikbud 5. Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 6. Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama 7. Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dari BNPB 4

8. Perwakilan dinas pendidikan dan BPBD tingkat kabupaten/kota dari Bandar Lampung, Rembang, Padang dan Jawa Barat 9. Perwakilan LSM dan sekolah dari NTT, NTB, Jakarta dan Yogyakarta 10. Perwakilan dari perusahaan/csr 11. Perwakilan lembaga nasional/internasional Waktu dan Tempat Pelaksanaan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 akan diadakan pada: Hari/tanggal : Selasa-Rabu / 29-30 September 2015 Pukul : 08.00 15.00 WIB Lokasi : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta (Workshop) Gedung A Lantai 3 (Pameran dan Lomba Cerdas Cermat) Gedung D lt.2 (masuk lewat sebelah FX Pendaftaran dan ketentuan logistik Peserta konferensi diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu dapat dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran (terlampir) dan mengirimkannya via email ke Sekretariat KPB dengan alamat email: konsorsiumpendidikanbencana@gmail.com selambatlambatnya Senin, 21 September 2015 pukul 15.00 WIB. Pendaftaran peserta konferensi, lomba cerdas cermat anak dan pertunjukan seni tidak dipungut biaya apapun oleh pihak penyelenggara. Ada keterangan terpisah tentang informasi lomba cerdas cermat. Untuk seluruh peserta konferensi akan mendapatkan: Conference kit yang berisikan agenda kegiatan, buku konferensi, pulpen dan merchandise Konsumsi selama kegiatan berupa 2 kali snack dan 1 kali makan per hari Sertifikat Untuk narasumber dari luar kota, penyelenggara menanggung biaya transportasi dan penginapan tapi tidak menanggung biaya transportasi lokal di daerah asal, biaya komunikasi dan biaya perjalanan lainnya. 5

Untuk peserta dari luar kota, penyelenggara tidak menanggung biaya transportasi dan penginapan selama pelaksanaan kegiatan. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan konferensi dapat menghubungi panitia kerja Humanitarian Forum Indonesia (HFI) di nomor telp 021-3928756 atau menghubungi panitia berikut ini : - Sdri Widowati di 081381545256 dan email widowati@humanitarianforumindonesia.org - Sdri Dear Sinandang di 08174926247 dan email dear@humanitarianforumindonesia.org 6

RUNDOWN ACARA Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 Mewujudkan Komitmen Sekolah Aman Bencana dalam Pelaksanaan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030 Jakarta, 29-30 September 2015 Acara Workshop: Gedung A Lantai 3 Lomba Cerdas Cermat dan Pameran: Gedung D Lantai 2 Hari Pertama, 29 September 2015 08.00-08.30 Pendaftaran peserta konferensi Pendaftaran lomba cerdas cermat 08.30-08.40 Pembukaan: Persiapan pameran Penampilan sekolah dampingan: Jingle sekolah aman 08.40-08.50 Kata Sambutan dari penyelenggara 08.50-09.10 Kata sambutan dan membuka kegiatan Konferensi, pameran dan lomba Cerdas Cermat Sekolah Aman 09.20-10.00 Rehat peserta Konferensi nasional Persiapan Lomba Cerdas Cermat 09.10-09.30 Photo session Kunjungan pameran 09.30-10.00 Kebijakan mengenai penyelenggaraan Pembukaan Cerdas Cermat 10.00-11.15 sekolah/madrasah aman di Indonesia Lomba cerdas cermat Narasumber: Kemendikbud, BNPB, Kemenag (Dirjen Pendikan Islam), Kemendagri (Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan), Bappenas (Deputi SDM dan Kebudayaan), Kemen PP-PA (Sekolah ramah anak) 11.15-12.15 Berbagi pembelajaran dan diskusi pemerintah Lomba cerdas cermat daerah dari Dinas Pendidikan tentang kebijakan sekolah/madrasah aman Kota BandarLampung, BPBD Jabar, Kabupaten Rembang dan Kota Padang 12.15-13.15 Ishoma ISHOMA 13.15-14.30 Berbagi pembelajaran dan diskusi sekolah dan NGO Jakarta, Jawa Timur-Jawa Tengah (LPBI NU), DI Yogyakarta, NTB (Lombok Barat) dan NTT 14.30-15.00 Peran CSR dalam sekolah/madrasah aman 15.00-15.30 Pengantar draft deklarasi oleh KPB dan pengarah dari Presidium KPB 15.30 wib Penutupan hari 1 dan pengarahan hari 2 Hari kedua, 10 September 2015 08.00-08.30 Pendaftaran Hari Kedua 08.30-10.15 Pengantar diskusi kelompok Pembagian kelompok (SWOT) 1. Membangun basis data sekolah aman di Indonesia 2. Prioritas Nasional dalam pelaksanaan sekolah aman 3. Membangun Seknas Sekolah aman di Pendaftaran Semifinal Lomba Cerdas Cermat 7

Acara Workshop: Gedung A Lantai 3 Indonesia 4. Membangun jaringan advokasi sekolah aman Diskusi kelompok Lomba Cerdas Cermat dan Pameran: Gedung D Lantai 2 09.45-10.00 Rehat 10.00-12.00 Diskusi Pleno 12.00-13.00 Ishoma 13.00-14.00 Presentasi perkenalan WISS oleh UNESCO Final lomba cerdas cermat 14.00-15.00 Presentasi dan tanya jawab ASEAN common school safety oleh ASSI PMT Regional 15.00-15.15 Penampilan drama 15.00-15-30 Serah terima hadiah lomba cerdas cermat oleh Seknas Sekolah Aman, KPB, BPBD DKI Jakarta 15.30-16.00 Pembacaan deklarasi Penutupan oleh BNPB Photo session 8