Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Prosiding Teknik Industri ISSN:

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

Prosiding Teknik Industri ISSN:

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

IDENTIFIKASI RISIKO ERGONOMI OPERATOR MESIN POTONG GUILLOTINE DENGAN METODE NORDIC BODY MAP (STUDI KASUS DI PT. XZY) ABSTRAK

PENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS)

Prosiding Teknik Industri ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z

Perancangan Fasilitas Kerja Ergonomis pada Stasiun Kerja Proses Som Kaos Kaki (Studi Kasus : CV. Surya Jaya)

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Perancangan Ulang Alat Bantu Penghitung Dop Berdasarkan Anthropometri dengan Analisis RULA

DAFTAR PUSTAKA. Chaffin, D. & Andersson, G., Occupational Biomechanics, John Wiley & Sons, Kanada, 2004.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

PERBAIKAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (STUDI KASUS INDUSTRI RUMAH TANGGA SEPATU CIBADUYUT: CV GERUND)

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

ANALISIS RANCANGAN KERJA YANG ERGONOMIS UNTUK MENGURANGI KELELAHAN OTOT DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA PADA CV. SINAR PERSADA KARYATAMA

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

Perancangan Meja Pencekam dan Kursi Guna Memperbaiki Postur Kerja berdasarkan Pendekatan Anthropometri di Lathan Furniture

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

KAJIAN POSTUR KERJA PADA PENGRAJIN TENUN SONGKET PANDAI SIKEK

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh Abstrak

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI EVALUASI POSTUR KERJA DAN STASIUN KERJA MEMBATIK PADA PENGRAJIN BATIK TULIS DI ALEYYA BATIK, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

PERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE OVAKA WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

USULAN PERANCANGAN ALAT BANTU YANG ERGONOMIS UNTUK MENGEFISIENSIKAN PENGGANTIAN BATERAI FORKLIFT DI PT LINFOX LOGISTICS INDONESIA BEKASI

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ

PERANCANGAN FASILITAS KERJA PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH PAK SARYOTO

Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

Prosiding Teknik Industri ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS dan RULA

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA

19/03/2013. Apa Itu RULA? Contoh RULA Worksheet. Klasifikasi Skor RULA. Penghitungan Skor RULA. Contoh Kasus

ANALISIS POSTUR KERJA PEKERJA PROSES PENGESAHAN BATU AKIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA

Perancangan Meja Kerja Ergonomis pada Stasiun Kerja Penghalusan dengan Menggunakan Metode Antropometri (Studi Kasus : PT. Optima Cihampelas Bandung)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ternyata belum mampu membantu banyak dan kurang bernilai positif. Salah satu hal yang menyebabkannya adalah faktor perancangan dimana perancangan ini

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr

Penilaian Postur Kerja di Area Konstruksi CV. Valasindo dengan Metode Quick Exposure Check

ANALISIS ERGONOMI REDESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Perbandingan Metode-Metode Evaluasi Postur Kerja

Identifikasi Keluhan dan Keinginan Mahasiswa terhadap Kursi Kuliah di Universitas Islam Bandung ( Studi Kasus : Unisba Jl. Tamansari No.

1 Pedahuluan. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN X

TUGAS AKHIR PENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PENGGULUNGAN TEH DI PT. RUMPUN SARI KEMUNING I DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA (RAPID UPPER LIMB

Transkripsi:

Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata Working Facilities Improvements on a Sewing Work Station in Konveksi Permata Home Industry 1 Nuramalina Soedradjat, 2 A. Harits Nu man, 3 Eri Achiraeniwati 1,2,3 Prodi Teknik Industri, FakultasTeknik, Universitas Islam Bandung, Jl. TamansariNo. 1 Bandung 40116 e-mail : 1 snuramalina@ymail.com, 2 haritsnuman.djaohari@gmail.com, 3 eri_ach@yahoo.co.id Abstract. Human labor is one very important factor of production in the manufacturing industry. All aspects related to the health and safety of workers need to be the focus of attention of the company. One of the negative impacts caused by incompatibility with the machine operator is the muscular and skeletal injuries due to posture forced or unnatural at work. Ergonomics is one branch of science can now be used to optimize the function of human labor. This study was done to make the design work facility of a chair working on a sewing work station, seen from occupational risk and the effect of the work done by the attitude of the workers. PermataCovection located at Jl. CibatuTanimulya Village District of Ngamprah, Cimahi. This study uses Rula (Rappid Upper Limb Assessment) and Discomfort Questionner to determine the risk level of complaints. Based on the results Discomfort Questionnerof ten workers experience discomfort with the frequency range of 3 and 4 means the disturbance is felt every day and several times a day at specific body. Complaints caused by inadequate working facilities. While the results of Rula, the greatest value of the final score was a sewing machine and machine obras at 5 and 6 means the investigation and working posture changes are needed immediately in order to minimize the risk incurred. Keywords: Ergonomics, Rula, Work Stations Abstrak. Tenaga kerja manusia merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam industri manufaktur. Segala aspek yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja dari tenaga kerja perlu menjadi fokus perhatian pihak perusahaan. Salah satu dampak negatif yang disebabkan oleh ketidaksesuaian mesin dengan operatornya adalah terjadinya cedera otot dan rangka akibat sikap tubuh yang dipaksakan atau tidak alamiah pada saat bekerja. Ergonomi merupakan salah satu cabang ilmu saat ini dapat digunakan untuk melakukan optimalisasi fungsi tenaga kerja manusia. Penelitian ini dilakukan untuk membuat rancangan fasilitas kerja berupa kursi kerja pada stasiun kerja jahit, dilihat dari resiko kerja dan pengaruh dari sikap kerja yang dilakukan oleh pekerjanya. Konveksi Permata beralamat di Jl. Cibatu Desa Tanimulya Kecamatan Ngamprah, Cimahi. Penelitian ini menggunakan metode RULA (Rappid Upper Limb Assessment) dan Discomfort Questionner untuk mengetahui tingkat resiko dari keluhan. Berdasarkan hasil Discomfort Questionner sepuluh operator mengalami ketidaknyamanan dengan frequency berkisar 3 dan 4 artinya gangguan dirasakan setiap hari dan beberapa kali setiap hari pada tubuh tertentu. Keluhan disebabkan oleh fasilitas kerja yang tidak nyaman. Sedangkan hasil RULA, nilai skor akhir paling besar adalah mesin jahit & mesin obras sebesar 5 dan 6 berarti investigasi & perubahan postur kerja dibutuhkan segera agar meminimalkan resiko yang terjadi. Kata Kunci :Ergonomi, RULA, Stasiun Kerja 92

Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja 93 A. Pendahuluan Tenagakerjamanusiamerupakansalahsatufaktorproduksi yang sangatpentingdalam industry manufaktur. Segalaaspek yang berhubungandengankesehatandankeselamatankerjadaritenagakerjaperlumenjadi focus perhatianpihakperusahaan. Ergonomisebagaisalahsatucabangilmusaatinidapatdigunakanuntukmelakukanoptimalis asifungsitenagakerjamanusia. Denganergonomi, suatu system kerjadisesuaikandandirancangdengankemampuan, kekurangansertakarakteristiktenagakerja yang bekerjadidalamnya agar tenagakerja yang bersangkutandapatbekerjaseoptimalmungkinuntukmenghasilkan output sebanyak-banyaknyadengankualitastinggi. Pada aktivitas pekerjaan yang berulangulangmendapatperhatianbesardalamusahapeningkatankualitaskehidupankerja. Seringkaliperusahaantidakmemperhatikandampak yang akanditimbulkanterhadapkeselamatandankesehatanpekerjadalamusahanyameningkatka nmutudanproduktivitas. Salah satudampaknegatif yang disebabkanolehketidaksesuaianmesindenganoperatornyaadalahterjadinyacederaototdan rangkaakibatsikaptubuh yang dipaksakanatautidakalamiahpadasaatbekerja.cederaototdanrangkaterjadipadasemuajen ispekerjaandanindustri, diamerikaserikatcederaototdanrangkainimenempatiperingkatduatertinggidarisepuluhj enispenyakitdancederaakibat kerja yang sering terjadi KonveksiPermatabergerakpadabidangkonveksi yang memproduksikemeja, kaos, celana, jaket, bajutraining, masker, dantopi. Stasiunkerjajahitmerupakanbagian yang menggabungkanpolapakaianmenggunakanmesinjahitsepertimenggabungkanbahu, menjahitlengan, membuatlubangkancing, membuatkerah, danmengobras. Stasiunkerjajahitmelakukanpekerjaandengansikapkerjadudukdanposisiposturtubuh yang condongkedepansertaukurankursi yang digunakanpekerjayaitutanpasandaranpunggung, sehinggadapatmenimbulkankeluhansepertisakitataunyeripadabagianpunggung, pinggang, leher, bahusertapadatangandan kaki.penelitianinidilakukanagar dapatmeminimalkanresikodarikeluhan yang dirasakanoleh operatorstasiunkerjajahit, sertamemberikanrancanganperbaikanfasilitaskerja yang ergonomis.metode yang digunakanyaitumetode RULA (Rapid Upper Limb Assessment) untukmengetahuitingkatresikoposisidansikapkerja, Antropometri untuk menentukan dimensi tubuh agar sesuai dengan rancangan fasilitas kerja yang akan dibuat, dan kuesioner Discomfort Questionner untuk mengetahui tingkat keluhan yang dirasakan operator. B. Landasan Teori Rapid Upper Limb Assessment (RULA) Rapid Upper Limb Assessment (RULA) menurut Mc Atammey dan Corlett, 2005 adalah salahsatutools penilaianresikoergonomi yang paling umumdigunakandilingkunganindustri. Metodeinimenyediakansebuahdasarperhitunganresikomusculoskeletal padajenispekerjaan yang beresikoterhadapleherdananggotabadanbagianatas. Aspek yang diamatiketikamenggunakan RULA yaituposturdanposisitubuhbagianatas, tenaga/bebandanfrekuensikerja. Tahapan dan dimensi tubuh Rapid Upper Limb Assessment seperti terlihat pada Gambar 1. Teknik Industri, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

94 Nuramalina Soedradjat, et al. Antropometri Gambar 1. Tahapan dan Dimensi Tubuh Rapid Upper Limb Assessment Antopometri dapat didefinisikan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia diperlukan untuk merancang system kerja yang ergonomis. Data antropometri selalu berbeda untuk setiap individu. Perbedaan itu merupakan suatu kodrat bahwa tidak ada manusia yang sama persis adanya (Wignjosoebroto, 2008). Antropometri tubuh manusia yang diukur dimensinya seperti terlihat dalam Gambar 2. Ergofellow Gambar 2.Antropometri Tubuh Manusia dan Dimensinya (sumber: nurmianto,2003) Ergofellow adalah salah satu software untuk membantu dalam pengolahan data menggunakan metode RULA. Jadi Ergofellow hanyalah merupakan alat (tool) untuk mempermudah pengolahan data RULA. Tampilan pada software ergofellow dapat dilihat pada Gambar 3. Volume 2, No.2, Tahun 2016

Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja 95 C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambar 3.Tampilan Ergofellow Berikut adalah hasil penelitian mengenai perbaikan fasilitas kerja di Konveksi Permata. Untuk mengetahui langkah proses penjahitan digambarkan dalam peta proses operasi. Setelah dibuatnya peta proses operasi, dilakukan proses identifikasi keluhan yang dirasakan oleh pekerja stasiun kerja jahit dengan menggunakan kuesioner ketidaknyamanan (discomfort questionner). Hasil keluhan yang dirasakan oleh operator berdasarkan frekuensi yang paling banyak adalah frekuensi 3 yaitu gangguan/ketidaknyamanan dirasakan setiap hari pada bagian kanan dan kiri, kemudian frekuensi 4 yaitu gangguan/ketidaknyamanan dirasakan beberapa kali disetiap harinya pada bagian kanan dan kiri. Sedangkan hasil berdasarkan tingkat kenyamanan operator banyak merasakan ketidaknyamanan sedang dan parah. Discomfort Questionner tersebut dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Discomfort Questionner. Data RULA didapat dari observasi lapangan oleh peneliti, dalam proses pengolahan data menggunakan metode ini, difokuskan pada faktor pembebanan yang terdiri dari urutan gerakan pekerjaan, kerja otot statik, gaya kerja, dan postur kerja. Selanjutnya gambar sudut-sudut posisi kerja serta gerakan anggota tubuh dalam menjalankan aktivitasnya. Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan, maka yang harus dilakukan perbaikan fasilitas kerja pada stasiun kerja jahit adalah mesin jahit dan mesin obras karena hasil level aksi/tindakannya mengindikasikan investigasi & perubahan postur kerja dibutuhkan segera. Teknik Industri, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

PPL TDN Lj-2345 TBD TBD - TDN 96 Nuramalina Soedradjat, et al. Tahap pengolahan selanjutnya adalah Antropometri untuk membuat rancangan fasilitas kerja yang sesuai dengan dimensi tubuh operator, agar rancangan tersebut dapat meminimalkan gangguan-gangguan yang tidak diinginkan seperti rasa pegal, sakit bahkan cedera baik itu sementara atau jangka panjang. Ide rancangan fasilitas kerja untuk stasiun kerja jahit yaitu rancangan kursi. Gambar rancangan kursi kerja dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6. Gambar 5. Rancangan Kursi Kerja Tampak Depan LBH Tampak Samping Tampak Atas Keterangan : PPL = Pantat Popliteal LP = Lebar Pinggul TBD = Tinggi Bahu Duduk LBH = Lebar Bahu LJ-2345 = Lebar jari 2345 TDN = Tinggi Duduk Normal LP D. Kesimpulan Gambar 6.RancanganKursi serta Dimensi Tubuh Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Hasil Discomfort Questionner, operator stasiun kerja jahit mengeluhkan ketidaknyamanan pada bagian tubuh kepala, leher, dada bagian atas, rongga dada, pinggang, bahu, tangan bagian atas, siku, lengan bawah, paha, lutut, kaki bagian bawah, dan kaki. 2. Jenis tindakan yang dilakukan perlu dilakukan investigasi dan perubahan pada fasilitas kerja dengan nilai skor 5 dan 6, jenis tindakan 3. 3. Rancangan fasilitas kerja yang dibuat dapat meminimalkan resiko yang akan terjadi, karena fasilitas kerja tersebut dibuat sesuai dengan dimensi tubuh operator agar pada saat digunakan akan merasa nyaman. Volume 2, No.2, Tahun 2016

Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja 97 Daftar Pustaka Nurmianto, E. 2003. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya : PT. Guna Widya Wignjosoebroto, Sritomo. 2008. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Edisi Keempat. Surabaya : Institut Sepuluh November. Guna Widya. Mc Atamney, Lynn and E Nigel Corlett. 1993. RULA: A Survey Method for the Investigation of Work-Related Upper Limb Disorders. Nottingham. UK : University of Nottingham, University Park. Sutalaksana, Iftikar Z. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Edisi Kedua. Bandung : Institut Teknologi Bandung. Kroemer K.H.E,. H.B Kroemer adn K.E. Kroemer Elbert. 2001. Ergonomic How to Design for Ease and Efficiency. Second Edition. New Jersey : Practice Hall. Tarwaka, Bakri. S, Sudiajeng. L. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta. : UNIBA Press Teknik Industri, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016