HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS EKONOMI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR Sri Handayani, Suhartatik STIKES Nani Hasanuddin STIKES Nani Hasanuddin ABSTRAK Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah selama kehamilan yang dapat berkisar dari gejala mual ringan yang khas sampai sedang yang dapat sembuh dengan sendirinya dengan atau tanpa disertai muntah, sampai kondisi berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengatuhi adanya hubungan status gizi dan status ekonomi hamil di RSKDIA Siti. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah kerja RSKDIA Siti Ftiamah Kota. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriftif dengan jumlah sampel 39 responden. Analisis data menggunakan lembar kuesioner dan SPSS, untuk mengetahui adanya hubungan antara status gizi dan status ekonomi dengan hiperemesis gravidarum dengan uji Chi-Squer dengan tingkat pemaknaan (α< 0,0). Berdasarkan hasil uji statistik hubungan status gizi dengan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil didapatkan nilai p= 0,07 (p<0,00). Hasil uji statistik hubungan status ekonomi hamil didapatkan nilai p= 0,034 (p>0,00). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi dan status ekonomi dengan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil. Kata Kunci :Status Gizi, Status Ekonomi, dan Hiperemesis Gravidarum. PENDAHULUAN Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar bagi negara-negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 0-0% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organisation (WHO) sebagai badan PBB yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai.000 jiwa setiap tahun (WHO, 008). Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 007 menyatakan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 48 per 00.000 kelahiran hidup, sebagai angka tertinggi di ASEAN. Tingginya angka kematian ibu ini disebabkan oleh berbagai penyebab yang kompleks, yaitu sosial, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan gender, dan penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi, eklamsi, partus lama dan komplikasi abortus. Hal ini menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas pemerintah. Menurut Deputi Bidang Informasi Keluarga dan Pemanduan Kebijakan Program BKKBN Pusat bahwa angka kematian ibu hamil dan ibu melahirkan di Indonesia masih menempati urutan tertinggi di ASEAN. Berdasarkan pendapatan keluarga tahun 007 jumlah kematian ibu dan ibu melahirkan mencapai 83 orang per 00.000 kelahiran hidup (Abidin A, 008). Frekuensi kejadian hiperemesis gravidarum adalah per 000 kehamilan (Mochtar, 998).Mual dan muntah sebagai gangguan medis tersering selama kehamilan. Kejadian hiperemesis gravidarum,4% wanita mengalami mual dan 0% mengalami muntah. Frekuensi mual sebesar 7% dan % insiden muntah dalam sekelompok wanita yang berjumlah 93 orang (Emelianova et al, 999). 90 % wanita mengalami beberapa bentuk mual dan muntah selama kehamilan yang dapat berkisar dari gejala mual ringan yang khas sampai disertai muntah, sampai kondisi berat yaitu, hiperemesis gravidarum yang mengakibatkan penurunan berat badan, gangguan elektrolit dan metabolik dan kemungkinan sekuela jangka panjang. Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin yang dikandungnya.angka kejadian BBLR lebih tinggi di Negara Negara yang sedang berkembang dari pada di Negara- Negara yang sudah maju.hal ini di sebabkan oleh karena sosial ekonomi yang rendah mempengaruhi diet ibu. 89
Gizi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Dimulai dari sel telur yang setelah dibuahi tumbuh dengan pesat, sehingga diperkirakan pertumbuhan janin sejak konsepsi sampai lahir, adalah sebagai berikut : Berat badan : 44 x 00.000.000, dari 0,00007 menjadi 3700 g (rata rata berat badan lahir di Negara maju). Tinggi badan : 380 kali, dari 0,0 cm menjadi 0 cm ( Atikah Proverawati, SKM., MPH, 009). Data mengenai hiperemesis gravidarum untuk daerah Sulawesi selatan berdasarkan hasil laporan pada tahun 008 jumlah ibu hamil sebanyak.03 dan 43 ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum. Kehamilan yang merupakan proses fisiologi juga memberikan kontribusi yang tinggi bagi kematian ibu dimana pada proses kehamilan ini dapat terjadi komplikasi-komplikasi. Menurut data yang diperoleh dari dinas kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan tahun 0 penyebab utama AKI adalah perdarahan (0,33%), eklampsia (,4%), infeksi (3,9%), lain-lain (9,%) (Data Propinsi, 0). Berdasarkan data dari medical record RSKDIA Siti selama bulan Januari-Desember 0 sebanyak 39 pasien dengan hiperemesis gravidarum, dengan data bulan Februari sebanyak pasien (,%), bulan Maret sebanyak pasien (,%), bulan Juni sebanyak 4 pasien (0,%), bulan Juli sebanyak 4 pasien (0,%), bulan Agustus sebanyak pasien (,8%), bulan September sebanyak pasien (,8%), bulan Oktober sebanyak 8 pasien (0,%), bulan November sebanyak pasien (,38%), dan bulan Desember sebanyak 4 pasien (0,%). BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi, dan sampel Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode survey deskritif. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang ANC (Ante Natal Care) RSKD Ibu dan Anak Siti. dengan waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 8-4 Juni tahun 03. Populasi penelitian adalah seluruh pasien yang di curigai menderita hiperemesis gravidarum. Adapun jumlah populasi adalah 39 orang. Pengumpulan data Pengumpulan data diperoleh dari sumber data yaitu :. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara wawancara terhadap responden dengan menggunakan kusioner dan lembar observasi.. Data sekunder Data yang diperoleh dari pihak Rumah Sakit Sehubungan Dengan penelitian. Pengolahan data. Selecting Seleksi merupakan pemilihan untuk mengklarifikasi data menurut kategori.. Editing Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi, editing meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban. 3. Koding Koding merupakan tahap selanjutnya dengan member kode pada jawaban dari responden tersebut. 4. Tabulasi Data Setelah dilakukan kegiatan editing dan koding dilanjutkan dengan mengelompokan data ke dalam suatu tabel menurut sifat-sifat yaang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis Data. Univariat Univariat dilakukan untuk variabel tunggal yang dianggap terkait dengan penelitian.. Bivariat Diolah untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen yang dianggap terkait dengan menggunakan uji Chi squer dengan kemaknaan α= 0,0. HASIL PENELITIAN. Analisis Univariat Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Ibu Hamil di RSKDIA Siti Fatimah Umur n % 9 tahun 30 tahun 3 3 tahun 3 40 tahun 4 4 tahun 9 8 4 3,8 3, 4, 0,3 7,7 Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa kelompok umur terbanyak yaitu 8 dari 39 (4,%) berada dikelompok usia 3-3tahun, sedangkan kelompok umur yang paling sedikit yaitu 3 dari 39 (7,7%) berada dikelompok usia 4-4 tahun. Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Kandungan Ibu Hamil di RSKDIA Siti 90
Usia Kandungan n % 3 bulan 8 bulan 9 bulan 7 3 9 7,9 9,0 3, Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa usia kandungan yang dimiliki responden terbanyak yaitu 3 dari 39 (9,0%) berada dikelompok usia -8 bulan, sedangkan usia kandungan yang memiliki jumlah paling sedikit yaitu 9 dari 39 (3,%) berada dikelompok usia 9 bulan. Tabel 3 Distribusi frekuensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir Ibu Hamil di RSKDIA Siti Pendidikan terakhir n % SD SMP SMA S 0,,4, Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa pendidikan terakhir yang dimiliki responden terbanyak yaitu 0 dari 39 (,%) berpendidikan SMP, sedangkan yang memiliki jumlah responden paling sedikit yaitu dari 39 (,%) berpendidikan S. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil di RSKDIA Siti Fatimah Pekerjaan n % IRT Guru Karyawan Pedagang 30 7,9,, Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yang memiliki jumlah responden terbanyak yaitu 30 dari 39 (7,9%) bekerja sebagai IRT, sedangkan yang memilki jumlah responden paling sedikit yaitu dari 39 (,%) bekerja sebagai guru. Tabel Distribusi Mengenai Status Gizi Pada Ibu Hamil di RSKDIA Siti Fatimah Status gizi n Seimbang Tidak seimbang 8 7,8 8, Berdasarkan tabel menunjukan bahwa dari 39 responden mengatakan status gizi ibu hamil di RSKDIA Siti Fatimah seimbang sebanyak 8 (7,8%) responden dan yang mengatakan tidak seimbang sebanyak (8,%) responden. Tabel Distribusi Mengenai Status Ekonomi Pada Ibu Hamil di RSKDIA Siti Status ekonomi n % Cukup 0,3 Kurang 0 48,7 Berdasarkan tabel menunjukan bahwa dari 39 responden mengatakan status ekonomi ibu hamil di RSKDIA Siti cukup sebanyak 0 (,3%) responden dan yang mengatakan kurang sebanyak 9 (48,7%) responden.. Analisis bivariat Tabel 7 Hubungan Status Gizi dengan Hiperemesis Gravidarum di RSKDIA Siti Hiperemesis Gravidarum Total Status gizi Baik Buruk Seimbang Tidak n % n % n % 3 9,0,8,8 8 7,8 8, Total 9 74,4 0, 39 00 p = 0,07 Berdasarkan tabel 7 diatas mengatakan status gizi seimbang sebanyak 8 (7,8%) dan responden yang mengatakan status gizi tidak seimbang sebanyak (8,%) responden. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p =0,07 yang berarti ada hubungan antara status gizi dengan Tabel 8 Hubungan Status Ekonomi dengan Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil di RSKDIA Siti Status Ekonomi Cukup Kurang Hiperemesis Gravidarum Baik Buruk Total n % n % n % 7 30,8 43, 8 0,, 0 9,3 48,7 Total 9 74,4 0, 39 00 p = 0,034 9
Berdasarkan tabel 8 diatas mengatakan status ekonomi cukup sebanyak 0 responden (,3%) dan 9 (48,7%) yang mengatakan status ekonomi kurang. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p =0,034 yang berarti ada hubungan antara status ekonomi dengan PEMBAHASAN. Hubungan Status Gizi dengan Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil di RSKDIA Siti. Status gizi ibu selama kehamilan berrkaitan terhadap keadaan atau kelahiran janin kelak, oleh karena status gizi yang kurang pada ibu hamil akan menyebabkan janin yang dikandung kurang mendapat makanan dan zat zat gizi dari ibunya sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandung, yang pada akhirnya akan menyebabkan kelahiran bayi yang berat lahir rendah. Jika status seperti ini ditemukan di lapangan, petugas kesehatan hendaknya memberikan anjuran kepada ibu hamil. Bila ibu hamil terlihat kurus, maka anjurkan ibu tersebut untuk makan - piring lebih banyak dari biasanya, dan minum tabelt tambahan darah seperti setiap hari tabelt, sedikitnya 90 tabelt selama masa kehamilan. Selain minum tabelt penambah darah, ibu dianjurkan makan makanan sumber zat besi seperti: ikan, telur, tempe, kacang-kacangan, sayursayuran dan buah-buahan untuk mencegah KEK dan anemia gizi yang berkelanjutan (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 007). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil analisis univariat mengatakan status gizi pada ibu hamil di RSKDIA Siti yang mengatakan seimbang sebanyak 8 (7,8%) dan responden yang mengatakan status gizi tidak seimbang sebanyak (8,%) responden. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p =0,07 yang berarti ada hubungan antara status gizi hamil di Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suriani (007), dengan judul hubungan status gizi dengan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di RSUKD Salewangan Maros, dimana tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi status gizi hamil. Dengan hasil penelitian yang mengatakan seimbang sebanyak 3 (,3%) dan responden yang mengatakan status gizi tidak seimbang sebanyak 7 (34,%) responden. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p =0,0. Sedangkan tujuan pada penelian ini yaitu untuk mengetahui hubungan status gizi hamil. Dari hasil penelitian hipotesisi dapat diketahui bahwa ada hubungan antara status gizi dengan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil. Berdasarkan penelitian diatas maka asumsi peneliti yaitu Berdasarkan penelitian diatas maka asumsi peneliti yaitu seorang ibu yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan sebanyak 0- kg. Pada trimester I kenaikan berat badan seorang ibu tidak mencapai kg, namun setelah mencapai trimester ke II pertambahan berat badan semakin banyak yaitu 3 kg dan pada trimester III sebanyak kg. Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya pertumbuhan janin, plasenta dan air ketuban. Kenaikan berat badan yang ideal untuk seorang ibu yang gemuk yaitu 7 kg dan, kg untuk ibu yang tidak gemuk.. Hubungan Status Ekonomi dengan Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil di Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil maka kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan terpenuhi ditambah lagi ada pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau. Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan.status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok (Kartono, 00). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil analisis univariat menunjukkan bahwa responden yang mengatakan status ekonomi pada ibu hamil di RSKDIA Siti yang mengatakan cukup sebanyak 0 responden (,3%) dan 9 (48,7%) yang mengatakan status ekonomi kurang. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p =0,034 yang berarti ada hubungan antara status ekonomi dengan 9
Hal tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Samsia (007) dengan judul pengaruh status ekonomi dengan hiperemesis gravidarum trimester ke II pada ibu hamil di RSIA Pertiwi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh status ekonomi hamil di RSIA Pertiwi, yang mengatakan status ekonomi cukup sebanyak responden (,0%) dan 4 (48,9%) yang mengatakan status ekonomi kurang. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p =0,07. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status ekonomi dengan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil. Dari hasil penelitian hipotesisi dapat diketahui bahwa ada hubungan antara status ekonomi hamil. Berdasarkan penelitian diatas maka asumsi peneliti yaitu yaitu seorang ibu yang bekerja untuk mencari nafkah guna meningkatkan status perekonomian keluarganya cenderung lebih memahami pentingnya status gizi selama kehamilanya. Selain itu, pendidikan, asal juga dapat mempengaruhi kehamilan. Adanya hubungan tingkat pendidikan, asal daerah dengan usaha pencarian pelayanan kesehatan terhadap janin yang dikandungnya sangatlah berpengaruh, yang nantinya dapat meningkatkan pengetahuan tentang gizi, sehingga ibu tersebut dapat memili makanan bergizi untuk janinnya. Jika status ekonomi ibu rendah, maka asupan gizi yang baik tidak dapat terjangkau, sehingga kandungan nutrisi yang disalurkan melalui sirkulasi darah ibu ke janin akan berkurang, yang menyebabkan pertumbuhan janinnya akan terlambat dan kelak melahirkan bayi dengan berat badan rendah. KESIMPULAN. Ada hubungan antara status gizi dengan. Ada hubungan antara status ekonomi hamil di SARAN. Disarankan kepada RSKDIA Siti Fatimah sebaiknya diadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya status gizi pada ibu hamil dan janin.. Disarankan kepada masyarakat sebaiknya berusaha untuk meningkatkan status ekonominya karena dapat berpengaruh pada ibu hamil dan janinnya. DAFTAR PUSTAKA Chandra, Budiman. 008. BAHAN DAN METODE Kesehatan. EGC. Jakarta. Dahlan. Sopiyudin. M. 0. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta. Dinar. 008. Diet, Komplikasi, dan Hiperemesis. (http://dinarhealth.blogspot.com/008/diet-komplikasihiperemesis.html). (diakses tgl 0 Maret 03). Dinkes Sul-Sel. 007. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta. Ismawati Cahyo, Proverawati Atikah. 00. BBLR (Berat Badan Larih Rendah). Nuha Medika. Yogyakarta. Machfoedz, Ircham, MS. 00. Metodologi Penelitian. Fitramaya.Yogyakarta. Manan, EL. 0. Kamus Pintar Kesehatan Wanita. Buku Biru. Yogyakarta. Notoadmodjo, Soekidjo. 0. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Proverawati Atikah, Asfuah Siti. 009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Nuha Medika. Yogyakarta. Rofiqah Muhammad. 008. Anemia pada Ibu Hamil. (http://roqiahmad.wordpress.com/008/anemia-pada-ibuhamil/html.). (diakses tgl Maret 03). Soetjiningsih. 99. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. Suriani dkk. 008. Dasar-Dasar Asuhan Kebidanan Komunitas. Titi Publisher.Yogyakarta. Tiran Denise. 009. Mual dan Muntah Kehamilan. EGC. Jakarta. 93