LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI. Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)

EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Amat Jaedun (Dosen Jurdiknik Sipil dan Perencanaan FT UNY)

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

PENGEMBANGAN KURIKULUM SBI Oleh: Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar 1

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING. Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sujarwo, M.Or Yulina Pratiwi Adri Yudhantara

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. saing secara nasional dan sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) menjadi Sekolah Rintisan. daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan telah memberikan kontribusi yang besar dalam membangun

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Refleksi Program Rintisan

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

I. PENDAHULUAN. dimiliki. E. Mulyasa (2007:3), menyebutkan bahwa Human Development. Index (HDI) melaporkan bahwa pada tahun 1998 Indonesia menduduki

KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL. Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya. pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dalam segala aspek kehidupan. Menurut Zuhal (Triwiyanto,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan

DAFTAR PERTANYAAN UMUM (DITUJUKAN KEPADA KEPALA SEKOLAH ATAU WAKASEK, GURU BIDANG STUDI, DAN GURU KURIKULUM)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

YAYASAN ARDHYA GARINI SMA PRADITA DIRGANTARA. PENGUMUMAN Nomor : Peng / 01 / XI / 2017

KEWENANGAN PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN RSBI/SBI menurut PP No 17/2010

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dijamin dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 50 Ayat 3

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB I PENDAHULUAN. awal untuk meningkatkan sumber daya manusia. adalah satu bidang yang tidak mungkin bisa lepas dari kemajuan IPTEK, maka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2009 TENTANG

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP

Sarjana Mendidik Bangsa Program Guru Penggerak Daerah Terpencil Kabupaten Intan Jaya Tahun 2014/2015

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keterkaitan secara sinergis, antara lain kebijakan, kurikulum, tenaga pendidik dan

LAPORAN PELAKSANAAN VERIFIKASI CALON SEKOLAH PENGIMBAS PROGRAM KEMITRAAN KEPALA SEKOLAH ANGKATAN VII TAHUN Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Juni MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. FINAL APPROVED

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

Sarjana Mendidik Bangsa Program Guru Perintis Daerah Terpencil Kabupaten Puncak Tahun 2014/2015

EDISI - 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL (R-SMA BI)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TIDUNG

Pedoman Penjaminan Mutu

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal tersebut

A. Keefektifan Perencanaan (Planning Effectiveness) Program Rintisan SMK BI

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan. globalisasi, maka pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) berhubungan erat

KEBIJAKAN SARANA PRASARANA UNTUK SEKOLAH SWASTA

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

SBI = (SNP + X) Pengembangan PTD

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 11

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II

PENGUMUMAN Nomor: 366.A/Dt.I.II/KP.00.2/5/2018

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

No membangun kurikulum pendidikan; penting dan mendesak untuk disempurnakan. Selain itu, ide, prinsip dan norma yang terkait dengan kurikulum

SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP) SMK SBI TAHUN Institusi atau perusahaan terpilih belum pernah ikut Pelatihan pengembangan SBP.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. (skill), sikap hidup (attitude) sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat

ALTERNATIF STRUKTUR, TUGAS, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

2016, No Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. di SMK masih sangat konvensional, bahkan ada yang membiarkan para

BAB III LAPORAN PENELITIAN

Halimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA. 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG SEKOLAH GRATIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KABUPATEN GUNUNG MAS

DIRI YANG MENYATU DENGAN LINGKUNGAN: LOKAL NASIONAL GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

BAGAN ORGANISASI SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIREKTORAT PEMBELAJARAN SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SARANA DAN PRASARANA SUBDIREKTORAT

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd. DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2008

KATA PENGANTAR Pendampingan blockgrant Sekolah RSBI adalah suatu proses kegiatan memberi bimbingan atau bantuan kepada sekolah yang diberi blockgrant dirintis menjadi sekolah bertaraf internasional. Dalam kegiatan pendampingan lebih difokuskan pada keadaan ketenagaan sekolah yang ada sekarang baik dari kualifikasi, kompetensi dan kecukupan. Kegiatan Program Pendampingan RSBI dilaksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan lokasi satu sekolah di Kabupaten Gunungkidul (SMA Negeri 1 Wonosari) dan dua sekolah di Kabupaten Bantul (SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 2 Kasihan). Adapun waktu pendampingan dilaksanakan dari tanggal 11 sampai dengan 19 November 2008. Proses pendampingan dapat berjalan dengan lancar atas kerjasama dan bantuan dari Kepala Sekolah, Tim RSBI Sekolah, beserta guru dan para siswa sekolah yang dirintis menjadi sekolah bertaraf internasional. Yogyakarta, 20 November 2008 Fasilitator/Pendamping, Drs. Joko Purwanto, M.Pd.

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rencana dan Jadwal Kegiatan BAB II BAB IV PELAKSANAAN DAN HAMBATAN A. Pelaksanaan 1. Pemetaan Sekolah 2. Perencanaan Program Pengembangan 3. Persiapan Pelaksanaan Program 4. Sistem Koordinasi dan Monitoring 5. Sistem Pembuatan Laporan Pelaksanaan Program B. Hambatan dan pelaksanaan KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mempercepat sekolah rintisan SBI menjadi sekolah yang betul-betul bertaraf internasional, Direktorat Tenaga Kependidikan telah meluncurkan program Hibah (blockgrant) sebesar Rp.50.000.000 (limapuluh juta rupiah) terhadap rintisan sekolah bertaraf internasional. Dana blockgrant digunakan untuk membantu sekolah-sekolah yang telah ditetapkan sebagai rintisan sekolah bertaraf internasional SBI oleh Pemerintah dalam menumbuhkembangkan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan sekolahnya menjadi sekolah bertaraf internasional. Untuk mengevaluasi pelaksanaan penggunaan dana Blockgrant tersebut Direktorat Tenaga Kependidikan akan melaksanakan kegiatan pendampingan kepada sekolah RSBI untuk mengevaluasi dan melaporkan program-program pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Pendampingan blockgrant Sekolah RSBI adalah suatu proses kegiatan memberi bimbingan atau bantuan kepada sekolah yang diberi blockgrant dirintis menjadi sekolah bertaraf internasional. Konsep dasarnya adalah bagaimana membawa sekolah dalam keadaan sekarang menuju keadaan yang diharapkan. Dalam memotrait keadaan sekarang lebih difokuskan pada keadaan ketenagaan sekolah yang ada sekarang baik dari kualifikasi, kompetensi dan kecukupan. Keadaan yang diharapkan adalah keadaan tenaga pendidik dan kependidikan yang dipersyaratkan oleh Sekolah Bertaraf Internasional. Dalam Kegiatan Program Pendampingan RSBI ini fasilitator bertugas di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan lokasi SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 2 Kasihan Bantul. B. Tujuan Berdasarkan arah pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan, tujuan kegiatan pendampingan adalah: 1. Melakukan pengumpulan data, analisis data, dan membuat laporan di sekolah RSBI dalam rangka untuk pemetaan sekolah di SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 2 Kasihan Bantul. 2. Membantu menyusun perencanaan program pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan di SMA Negeri 1 Wonosari

Gunungkidul, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 2 Kasihan Bantul untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang. 3. Membantu cara mempersiapkan pelaksanaan perencanaan program RSBI SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 2 Kasihan Bantul. 4. Membantu cara monitoring pelaksanaan program hibah dan cara mengevaluasi hasil yang dicapai SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 2 Kasihan Bantul. 5. Membantu dalam membuat laporan pelaksanaan dan hasil yang dicapai dalam program hibah SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 2 Kasihan Bantul. C. Rencana dan Jadwal Kegiatan Dalam melaksanakan tugas pendampingan di SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 2 Kasihan Bantul, fasilitator mengacu pada Pedoman Pendampingan Pengambangan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Sekolah RSBI. Berdasarkan Pedoman tersebut fasilitator kemudian merencanakan kegiatan pendampingan sesuai dengan jumlah sekolah yang didampingi, assesibilitas sekolah RSBI dan ketersediaan waktu yang telah dijadwalkan. Rencana kegiatan meliputi: 1) Pemetaan Sekolah, 2) Mereview Rencana Pengembangan PTK, 3) Merumuskan Persiapan Pelaksanaan Rencana, 4) Merumuskan Cara Koordinasi dan Monitoring Pelaksanaan Program, 5) Merumuskan Cara Membuat Laporan Pelaksanaan Program, dan 6) Membuat Laporan. Adapun jadwal pendampingan sesuai dengan waktu yang tersedia seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Pendampingan No Kab/Kota Sekolah Alamat Waktu 1. Gunung Kidul SMA Negeri 1 Wonosari 2. Bantul SMK Negeri 1 Bantul 3. Bantul SMK Negeri 2 Kasihan Jl. Brigjen Katamso 4 Wonosari Jl. Parangtritis Km 22 Sabdodadi, Bantul Jl. PG Madukismo, Kasihan 11 dan 15 Nov 2008 17 dan 18 Nov 2008 19 dan 20 Nov 2008

BAB II PELAKSANAAN DAN HAMBATAN A. Pelaksanaan 1. Pemetaan Sekolah Pada tahap awal, pendamping melakukan observasi dan klarifikasi berdasarkan Instrumen Pemetaan Sekolah. Berdasarkan pemetaan tersebut, pendamping mendapatkan gambaran tentang SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 2 Kasihan Bantul. a. Gambaran SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul Berdasarkan instrumen pemetaan sekolah, secara administratif, Pertama, SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul terakreditasi A. Sekolah ini belum mempunyai muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD. Kedua, sekolah ini sudah menerapkan sistem administrasi berbasis TIK, meskipun belum semua siswanya bisa mengakses transkripnya masing-masing, meskipun hal ini telah direncanakan untuk masa yang akan datang dan targambar dalam renstra jangka panjang. Ketiga, proses pembelajaran pada sebagian mata pelajaran telah menjadi teladan bagi sekolah lain dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan dan jiwa inovator. Contohnya adalah pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Sejarah, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, TIK, dan Penjasorkes. Beberapa mata pelajaran sudah diperkaya dengan model pembelajaran sekolah unggul dari negara anggota OECD, antara lain Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris. Keempat, dari unsur sumberdaya manusia sekolah ini belum memenuhi syarat 30% guru berpendidikan S2/S3. Saat ini baru 4 guru yang berpendidikan S2. Dari aspek penggunaan bahasa inggris, sebagian besar guru belum dapat secara aktif berbahasa inggris. Hal ini dapat dilihat dari skor TOEIC, yaitu rata-rata 276. Kelima, dari aspek sarana prasarana, ada 13 kelas (20%) yang dilengkapi sarana pembelajaran berbasis IT, ruang multimedia, ruang unjuk seni budaya, fasilitas olahraga, klinik dan lain-lain. b. Gambaran SMK Negeri 1 Bantul

SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul, SMK Negeri 1 Bantul juga terakreditasi A, dan memiliki akreditasi tambahan dari Jerman, salah satu negara anggota OECD. Adapun gambaran lebih rinci adalah sebagai berikut. Pertama, Semenjak perintisan SBI ini, sekolah telah melakukan perencanaan sistem akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi hal ini tercermin dari perencanaan program baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kedua, meskipun kepala sekolah telah melakukan benchmarking ke Malaysia, namu sekolah belum memutuskan negara OECD mana yang akan menjadi acuaan dalam pengembangan kurikulumnya, termasuk muatan mata pelajaran dan standar kelulusan. Sekolah ini menggunakan kelas akuntansi dan multimedia sebagai kelas SBI, sayangnya belum diperkaya oleh model proses pembelajaran sekolah unggul dari negara anggota OECD. Ketiga, meskipun telah berstatus RSBI sekolah ini hanya menggunakan bahasa inggris sebagai pengantar pembelajaran pada 2 mata pelajaran yaitu akuntansi dan multimedia. Keempat, dari sistem penilaian, sekolah ini belum diperkaya dengan model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD. Hal ini karena sekolah belum memutuskan negara mana yang akan dijadikan sebagai acuan. Kelima, dari aspek sumberdaya manusia, baru 3 orang guru yang telah berpendidikan S2, yang artinga belum memenuhi syarat 30% guru berpendidikan S2/S3. Dari aspek penggunaan bahasa inggris, sebagian besar guru belum dapat secara aktif berbahasa inggris. Hal ini dapat dilihat dari skor TOEIC, yaitu rata-rata 336. c. Gambaran SMK Negeri 2 Kasihan Bantul Secara administratif SMK Negeri 2 Kasihan Bantul belum memenuhi persyaratan sebagai Sekolah Bertaraf Internasional. Beberapa indikator mendasar yang belum dipenuhi adalah masih terakreditasi B, dan tidak memiliki akreditasi tambahan dari BAS salah satu negara anggota OECD. Adapun gambaran lebih rinci adalah sebagai berikut. Pertama, Semenjak perintisan SBI, sekolah masih menyiapkan sistem akademik sekolah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan akan beroperasi tahun 2009. Belum semua siswa bisa mengakses informasi akademik dari sekolah menggunakan TIK. Kedua, meskipun kepala sekolah telah melakukan benchmarking ke China/Malaysia, namu sekolah belum memutuskan negara OECD mana yang akan menjadi acuaan dalam pengembangan kurikulumnya, termasuk muatan mata

pelajaran dan standar kelulusan. Sekolah ini menggunakan kelas musik klasik sebagai kelas SBI, sayangnya belum diperkaya oleh model proses pembelajaran sekolah unggul dari negara anggota OECD. Ketiga, meskipun telah berstatus RSBI sekolah ini hanya menggunakan bahasa inggris sebagai pengantar pembelajaran pada satu mata pelajaran yaitu Teori Musik III/Ilmu Harmoni. Keempat, dari sistem penilaian, sekolah ini belum diperkaya dengan model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD. Hal ini karena sekolah belum memutuskan negara mana yang akan dijadikan sebagai acuan. Kelima, dari aspek sumberdaya manusia, baru 4 orang guru tetap dan 1 guru tidak tetap yang telah berpendidikan S2, yang artinga belum memenuhi syarat 30% guru berpendidikan S2/S3. Dari aspek penggunaan bahasa inggris, belum dapat dievaluasi karena program kursus bahasa Inggris belum dapat terealisir, meskipun sudah ada MOU dengan P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta. 2. Perencanaan Program Pengembangan Dalam perencanaan program pengembangan, SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul menyusun program tahun 2008 yang belum dilaksanakan yaitu pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 2 Kasihan Bantul merencanakan program pengembangan: peningkatan kompetensi berbahasa Inggris, peningkatan pemanfaatan TIK, dan peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan. Untuk SMK Negeri 2 Kasihan Bantul, merencanakan program yang belum dilaksanakan, yaitu pelatihan TOEIC bagi guru normatif, adaptif, dan produktif, terutama guru-guru yang ditargetkan untuk memberikan materi pembelajaran bilingual. Perencanaan program secara garis besar ada dua, yaitu pemenuhan kebutuhan mendesak dan program pengembangan SDM jangka panjang. 3. Persiapan Pelaksanaan Program Pendampingan pelaksanaan program yang berkaitan dengan kegiatan yang memanfaatkan dana hibah RSBI tidak dapat dilakukan karena pihak sekolah telah melaksanakan program tersebut diantaranya adalah kegiatan benchmarking kepala sekolah RSBI ke luar negeri dan pelatihan TOEIC untuk tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah masing-masing. Beberapa program yang belum dilakukan telah terencana dengan baik dan tinggal menunggu waktu pelaksanaannya

diantaranya adalah pelatihan TOEIC dan TIK untuk guru dan tenaga administrasi sekolah. 4. Sistem Koordinasi dan Monitoring Sistem koordinasi dan monitoring dalam pelaksanaan program memang belum dilakukan dengan baik oleh ketiga sekolah. Mereka hanya menggunakan kepala sekolah sebagai pengawas pelaksanaan kegiatan dalam sistem monitoringnya, sehingga terlihat dominasi kepala sekolah dalam sistem koordinasi dengan tim RSBI. Pendamping menyarankan untuk melibatkan pihak stakeholders untuk ikut dalam sistem koordinasi dan monitoring, sehingga akan tiumbul kepedulian masyarakat mengenai program yang akan dilaksanakan sekolah. 5. Sistem Pembuatan Laporan Pelaksanaan Program Ketiga sekolah di dalam menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pada awalnya belum seragam karena belum memiliki buku panduan. Setelah pendamping memberikan buku panduan, ketiga sekolah menyesuaikan penyusunan laporan pelaksanaan program. Namun demikian karena belum semua kegiatan pemanfaatan dana hibah dilaksanakan, maka laporan belum dapat disusun sampai saat ini. B. Hambatan dan pelaksanaan Secara umum kendala yang dihadapi pendamping dapat dikatakan tidak ada, namun demikian terdapat beberapa kelemhan di lapangan yang dihadapi pemdamping yang kemudian menjadi kendala selama proses pemdampingan. Adapun kendala-kendala tersebut adalah: Pertama, Masih banyak persyaratan yang belum dipenuhi oleh sekolah dalam rangka menuju ke RSBI. Hal ini membuat nilai evaluasi menjadi rendah. Kedua, pemanfaatan dana hibah tidak sebagaimana yang telah diatur dalam panduan pelaksanaan dana hibah RSBI. Ketiga, kemampuan dari tim RSBI sekolah yang belum memadai dalam menterjemahkan panduan sehingga dalam pelaksanaannya terdapat penyimpangan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari kegiatan pendampingan RSBI ini dapat diambil kesimpulan bahwa pendampingan terhadap RSBI di SMA Negeri 1 Wonosari Gunungkidul, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 2 Kasihan Bantul. dapat dilaksanakan sesuai dengan panduan yang ada. Pendamping telah melaksanakan tugas selama 6 hari pada ketiga sekolah tersebut dengan menghasilkan: (1) hasil pemetaan sekolah peserta RSBI, (2) laporan kegiatan pelaksanaan RSBI, dan (3) hasil evaluasi pelaksanaan RSBI. B. Saran Berdasarkan beberapa temuan di lapangan, pendamping menyarankan bebarapa hal yaitu: 1. Pengiriman Instrumen sebaiknya dilakukan 1 bulan sebelumnya dilampiri dengan petunjuk pengisian instrumen serta batas waktu penyerahan kembali instrumen tersebut. 2. Sebaiknya ada komitmen dari sekolah untuk melaksanakan kegiatan RSBI yang telah ditentukan, meskipun banyak kegiatan yang harus dilaksanakan sekolah.