BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) teknologi. Seolah-olah hidup manusia sudah sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang

BAB 1 : PENDAHULUAN. efektif dalam arti perlunya kecermatan penggunaan daya, usaha, pikiran, dana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal

KELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMERAH SUSU SAPI DI BOYOLALI

Carpal tunnel syndrome

ERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROM DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN. DI RS.AL.dr.RAMELAN. SURABAYA.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena

BAB III METODE PENELITIAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA. DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pemerahan yang dilakukandan batas maksimum residu dalam bahan makanan. menggunakan tangan (Handayani dan Purwanti, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Upaya perlindungan terhadap bahaya yang timbul serta pencapaiaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas manusia sehingga kreativitas manusia adalah sumber ekonomi. pada produksi kreativitas dan inovasi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan fungsi yang tiada batasnya. subjek dalam populasi umum. Insiden dan prevalensi dari negara

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk

CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S )

Factors Affecting The Occurrence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in Cleaning Workers of Onion Bark at Trade Unit Bawang Lanang Iringmulyo Metro City

TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI

BAB I PENDAHULUAN. selalu menarik perhatian bagi seseorang fisioterapis, problem permasalahan

PENGARUH KINESIO TAPING TERHADAP PENURUNAN NYERI KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA OPERATOR KOMPUTER DI PABELAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL. Pasien atas nama Ny.IA berumur 65 tahun yang mengeluh pergelangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembuluh darah dimana keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

Kata kunci : Carpal Tunnel Syndrome (CTS), pengrajin, batu tatakan.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang dilakukan setiap hari dapat menimbulkan berbagai macam. penyakit. Salah satunya adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU DENGAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA KONVEKSI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI ULTRA SOUND DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME SINISTRA DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Carpal Tunnel Syndrome di Bagian Instalasi Gizi

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Gerakan Berulang

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan untuk gangguan muskuloskeletal yang terjadi pada pekerja UKDW

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

PANDUAN KESELAMATAN KERJA DAN PRAKTIKUM

BAB I PENDAHULUAN. Laundry dikenal sebagai kegiatan binatu atau pencucian pakaian dengan. mencucikan pakaian-pakaian (Samsudin, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terowongan carpal dan penurunan fungsi saraf di tingkat tersebut. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. yang umumnya terjadi pada daerah siku (Setiawan, 2011). digunakan dalam permainan tenis dalam melakukan service, overhead

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan suatu produksi. Tidak sedikit proses produksi yang

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS BERMAIN BULUTANGKIS DENGAN KECENDERUNGAN TERKENA TENNIS ELBOW DI GOR BULUTANGKIS DIRGANTARA KARTASURA

TUGAS AKHIR ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS

Laboratorium Komputasi Dasar Ilmu Komputer PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KOMPUTASI DASAR JURUSAN ILMU KOMPUTER

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA DI RS AL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan mengobati kecelakaan kerja dan penyakit sudah lama diketahui dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan masyarakat dan bangsa bertujuan untuk memajukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal. Kesehatan optimal yaitu dimana keadaan sejahtera dari badan, jiwa

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan definisi fisioterapi yaitu suatu upaya kesehatan professional yang. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nervus medianus tertekan di dalam Carpal Tunnel (terowongan karpal) di

BAB I PENDAHULUAN. Leher manusia adalah struktur yang kompleks dan sangat rentan terhadap

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berat. Apabila terjadi gangguan pada tangan maka kita akan kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan suatu sistem kerja tetap bagi para pekerjanya, yaitu sistem

INTERVENSI ULTRASOUND

BAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan yang terdapat di masing-masing perguruan tinggi. Di

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pengobatan (Kambodji, 2002). menyebabkan sekitar 12,5% dari seluruh angka sakit.

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR SUDUT TANGAN DAN KAKI MANUSIA. (Studi Kasus Laboratorium Teknik Industri-UMS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas tersebut antara lain memasak, mencuci, menulis, mengetik, dan

HUBUNGAN MASA KERJA PADA PEKERJAAN MENCETAK CONE ICE CREAM DENGAN KECENDERUNGAN TERKENA DE QUERVAIN S TENDONITIS (DQT) DI SIBOLGA (MEDAN) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai

Unnes Journal of Public Health

NASKAH PUBLIKASI DISUSUN GUNA MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI. Disusun Oleh : Husna Mufidati NIM.

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

Jurnal Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat


BAB I PENDAHULUAN. untuk seluruh masyarakat yang mencakup upaya peningkatan (promotive),

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas dan produktif. Dalam keselamatan dan kesehatan kerja terdapat

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. berdiri yang di lakukan secara terus menerus atau dalam jangka waktu yang lama

HUBUNGAN GETARAN MEKANIS MESIN GERINDA DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI KOTA DENPASAR.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan dunia luar. Hal ini memungkinkan kita untuk menyentuh,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional di Indonesia selama ini telah dapat

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CARPAL TUNNEL SINDROM DEXTRA. Oleh : MUHAMMAD IRFAN AMINUDIN NIM : J

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA. DI RS AL dr. RAMELAN SURABAYA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya

ABSTRAK. Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat otot tertarik lebih dari pada kapasitas yang dimilikinya. Berbeda

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan komputer khususnya di perkotaan sudah sangat lazim, tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari anak-anak, ibu rumah tangga, profesional muda, sampai orang tua juga banyak yang sudah menyatu dengan komputer. Sebagian besar pekerja menghabiskan waktu untuk menggunakan mouse komputer sekitar 30-80 % dari seluruh bekerja di depan komputer (Dennerlein & Johnson, 2006). Itu artinya, alat seperti mouse komputer sering digunakan. Banyak orang tidak menyadari bahwa penggunaan maupun letak mouse komputer yang kurang tepat dapat menimbulkan masalah pada tubuh manusia, terutama di bagian tangan. Salah satu gangguan akibat penggunaan berlebih dari alat ini adalah risiko carpal tunnel syndrome. Carpal Tunnel Syndrome merupakan cidera yang termasuk di dalam RSI (Repetitive strain injury). RSI merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan berbagai macam cidera pada otot tendon dan saraf. Cidera ini biasanya disebabkan oleh aktivitas yang membutuhkan gerakan yang berulang-ulang. Salah satunya adalah menggerakan mouse. Risiko RSI dapat muncul di berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ujung tangan (Phillips, 2003). 1

2 Menurut Kantor Tenaga kerja dan Statistik di USA th 2003, Jumlah pekerja yang tidak masuk kerja akibat terkena Carpal Tunnel Syndrome adalah 3,7 orang dari seluruh pekerja di Negara ini. Karyawan tersebut rata-rata kehilangan hari untuk bekerja yaitu 23 hari/tahun, dengan ganti rugi pekerja yang terkena Carpal Tunnel Syndrome adalah 2 milliar pertahun (Haque, 2009). Carpal Tunnel Syndrome adalah suatu neuropathy yang disebabkan tekanan yang menekan syaraf medianus yang berada dalam terowongan karpal (Ashworth, 2009). Menurut Phillips (2003), dan Ashworth (2009), seseorang yang mengalami salah satu dari keluhan ini yaitu perasaan bebal pada pergelangan tangan bagian anterior, kesemutan yang menjalar pada jari jempol, telunjuk, dan jari tengah, rasa terbakar atau nyeri pada pergelangan tangan bagian anterior dan kelemahan pada tangan. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang tersebut berisiko carpal tunnel syndrome. Risiko ini akan bertambah buruk ketika darah mengalir lebih lambat. Akibat faktor tersebut, pembuluh darah dapat membesar dalam terowongan karpal dan peningkatan jumlah darah dapat mengakibatkan penekanan pada syaraf medianus. Akibatnya, seseorang yang mencoba meletakkan tangan dengan posisi hiperekstensi atau hiperfleksi, pasti akan merasakan nyeri yang teramat sangat dan jika seseorang telah merasakan nyeri saat memposisikan pergelangan tangan dengan posisi hiperekstensi (tes prayer) atau hiperfleksi (phalen s) berarti orang tersebut positif terkena Carpal Tunnel Syndrome (Phillips, 2003).

3 Carpal Tunnel Syndrome disebabkan oleh trauma secara akumulatif yaitu ketika tangan digerakkan berulang-ulang pada periodesasi waktu yang lama dengan jumlah gerakan pada jari-jari dan tangan yang berlebihan. Hal tersebut menyebabkan otot atau ligamen dapat menjadi meradang sebagai akibat dari penekanan otot dan ligamen serta pembendungan terowongan karpal (Haque. 2009). Pendapat tersebut dipertegas oleh Hedge (2004), dengan sebuah pernyataan bahwa penggunaan mouse komputer lebih dari 20 jam setiap pekan atau 3 jam 20 menit setiap harinya, memiliki risiko 2,6 kali lebih untuk mengalami gejala carpal tunnel syndrome. Menurut struktur anatomi dan biomekanika, terowongan karpal merupakan suatu terowongan sempit yang berada antara telapak tangan pada bagian tengah. Terowongan ini dibentuk oleh empat tulang carpal yaitu hamatum, capitatum, trapezium dan trapezoideum. Keempat tulang tersebut diiikat oleh ikatan persendian yang kuat. Dalam terowongan carpal juga terdapat jaringan otot yang melewati terowongan tersebut. Otot itu berfungsi untuk mengkontraksikan tangan maupun jari-jari tangan. Berikutnya adalah empat fleksor digitorum superficialis, tiga fleksor digitorum profundus, fleksor policis longus, fleksor carpi radialis dan fleksor retinakulum (Armstrong & Chaffins, 1978). Sesuai struktur anatomi dan biomekanika serta fungsi saraf medianus maka tidak salah jika penggunaan mouse komputer menjadi sangat riskan terkena risiko Carpal Tunnel Syndrome. Berdasarkan pembahasan di atas penulis merasa perlu untuk menelaah lebih jauh tentang permasalahan ini dengan melakukan survei pendahuluan

4 terlebih dahulu. Hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan pada pekerja warung internet di sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta ternyata 8 dari 12 pekerja yang bekerja dalam menggunakan mouse komputer setiap hari atau 66,7% pekerja warung internet terindikasi terkena risiko carpal tunnel syndrome. Umumnya penggunaan mouse komputer oleh para pekerja warung internet di sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah lebih dari 3 jam 20 menit dari jumlah jam kerja pekerja warung internet yaitu 8 jam sehari. Masa kerja pekerja warung internet di sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta yaitu rata-rata kurang dari 2 tahun dengan umur pekerja antara 20-35 tahun. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa perlu untuk mengangkat penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Mouse Komputer Terhadap Risiko Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Warung Internet di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta. B. Identifikasi Masalah Seorang pekerja warung internet dalam bekerja di depan komputer memerlukan waktu yang lama. Hal itu akan berakibat pada munculnya keluhan di tubuhnya, seperti nyeri punggung bawah akibat duduk lama, mata yang lelah akibat terlalu lama melihat layar monitor, maupun tangan yang lelah dan rasa tidak nyaman pada pergelangan tangan akibat sering mengetik maupun menggunakan mouse komputer. Sebagai seorang yang bekerja di depan

5 komputer prevalensi penggunaan mouse komputer adalah 30-80 % dari seluruh waktu bekerja (Dennerlein & Johnson, 2006). Hal itu menunjukkan bahwa pemakaian mouse komputer sangat penting ketika seorang pekerja warung internet sedang bekerja, padahal di dalam penggunaan mouse komputer penggunakan. Jari tengah dan telunjuk digunakan secara berulang-ulang. Jari telunjuk dan tengah adalah yang sering digunakan untuk melakukan klik ataupun scrolling. Gerakan ini dapat menyebabkan otot penggerak jari-jemari berkontraksi secara berulang-ulang. Hal tersebut juga ditambah lagi jika posisi tangan maupun pergelangan tangan tidak ergonomis. Maka risiko untuk mengalami gangguan di bagian tubuh tersebut tentu akan semakin besar. Posisi mouse komputer yang tidak ergonomis dapat menyebabkan risiko terjadinya carpal tunnel syndrome. Menurut Phillips (2003) dan Ashworth (2009), risiko yang timbul akibat Carpal Tunnel Syndrome adalah rasa bebal pada pergelangan tangan bagian depan, kekakuan pada pergelangan tangan, kesemutan yang menjalar pada jari jempol, telunjuk dan tengah, rasa terbakar atau nyeri pada pergelangan tangan bagian anterior dan kelemahan pada tangan. C. Pembatasan Masalah Pengaruh Penggunaan Mouse komputer Terhadap Risiko Terjadinya Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Warung Internet di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta.

6 D. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis merumuskan permasalahan ke dalam sebuah pertanyaan Apakah penggunaan mouse komputer dapat berpengaruh terhadap risiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Warung Internet di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta? E. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan mouse komputer terhadap risiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Warung Internet di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Sebagai tahap awal pembelajaran untuk melakukan penelitian dan penambahan wawasan untuk lebih mengetahui pengaruh penggunaan mouse komputer terhadap risiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Bagi Fisioterapi Penelitian ini sebagai bahan masukan untuk fisioterapis dalam memperkaya variasi penatalaksanaan kasus-kasus fisioterapi terutama sebuah edukasi kepada pasien yang sering bersentuhan dengan penggunaan komputer.

7 3. Institusi Pelayanan dan Pendidikan Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk membuka wawasan berfikir ilmiah dan melihat permasalahan yang timbul dalam ruang lingkup fisioterapi terutama di bidang ergonomi. 4. Bagi Masyarakat a. Sebagai sarana penambah informasi kepada masyarakat mengenai risiko penggunaan mouse komputer. b. Sebagai sarana penambah informasi mengenai risiko yang dapat ditimbulkan oleh Carpal Tunnel Syndrome akibat dari penggunaan mouse komputer dan cara menanggulanginya.