BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. terlihat sembab, sakit kepala, dan nyeri dibagian perut 1. dengan PMS (Premenstruation Syindrom). Bahkan survai tahun 1982 di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

Bab IV Memahami Tubuh Kita

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB V PEMBAHASAN. menjawab pertanyaan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah terdapat

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa yang paling penting karena pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya mengalami periode menstruasi atau haid. Menstruasi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagainya) (KBBI, 2005). Pengalaman dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

TINJAUAN PUSTAKA Sindrom pra menstruasi Pengertian Etiologi

BAB II LANDASAN TEORI

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Pre Menstrual Syndrome Pada Mahasiswa Tk II Semester III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat


BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

Manfaat Minum Air Putih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat yaitu A,H,C,dan D. PMS A (Anxiety) ditandai dengan gejala

BAB I PENDAHULUAN. bangsa di masa mendatang. Remaja adalah mereka yang berusia tahun dan

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGERTIAN GIZI DAN FERTILITAS PENYEBAB FERTILITAS. Muslim, MPH 5/18/2010

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. SINDROM PRAMENSTRUASI. Menurut Kaunitz (2008) sindrom pramenstruasi adalah kombinasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Wanita mulai dari usia remaja hingga dewasa normalnya akan mengalami

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner,

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

BAB 1 PENDAHULUAN. rawan terhadap stress (Isnaeni, 2010). World Health Organization (WHO) dan belum menikah (WHO dalam Isnaeni, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tergabung dalam organisasi FKMS (Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang lain. Menurut Proverawati (2009:107), bahwa gejala-gejala

SATUAN ACARA PENGAJARAN

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia kerja yang semakin lesu pada saat ini, tetap mampu membuat

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

BAB I PENDAHULUAN. masa ini terjadi pertahapan perubahan yang sangat cepat. Status kesehatan

TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

MAKALAH GIZI ZAT BESI

BAB II TINJAUAN TEORI

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman adalah hal yang pernah dijalani, dirasakan, ditanggung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Pengalaman kehidupan dan dan lingkungan akan sangat mempengaruhi cara berfikir seseorang, yang berakibat pada terciptanya sosok manusia hasil pembentukan lingkungan sosialnya. Pengalaman pengalaman hidup, kejadian kejadian yang dialami juga sangat berperan dalam menciptakan pemikiran seseorang, sehingga membentuk suatu paradigma yang melekat dalam pikirannya (Agustian, 2001). B. Remaja Menurut defenisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam defenisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi (Sarwono, 2008). Remaja merupakan masa perkembangan sikap yang tergantung (dependence) terhadap orangtua kearah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral (Yusuf, 2007). Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas, dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif (Soetjiningsih, 2004). x

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam arti psikologis, tetapi juga fisik. Perubahan fisik yang terjadi itu merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Sementara perubahan-perubahan psikologis yang 4 muncul sebagai akibat dari perubahan fisik itu (Sarwono, 2008). C. Sindrom Pra Haid 1. Pengertian Sindrom pra haid didefenisikan sebagai kelainan siklus yang mempengaruhi fisik, emosi, dan fisikologi wanita yang terjadi pada fase intela dari siklus mesntrual. (Journal of Phiysiology and Pharmacology, 2007). Bobak (2002) mendefenisikan bahwa sindrom pra haid di mulai pada fase luteal, yakni pada sekitar hari ke tujuh dan ke sepuluh sebelum menstruasi dan berakhir dengan awitan menstruasi. Jones (2005) mendefenisikan bahwa sindrom pra haid merupakan perubahan suasana hati dan perubahan fisik terjadi antara 5 sampai 12 hari sebelum haid, kemudian hilang dalam 48 jam setelah datangnya haid. Menurut Shreeve (1989) bahwa perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari kedua sampai hari keempat belas sebelum menstruasi dan yang mereda hampir sesegera menstruasi berawal. Perubahan tersebut terjadi sampai saat menstruasi tiba. Perubahan suasana hatilah yang paling dirasakan oleh banyak wanita. Wanita menjadi tidak sabar dan sering marah, baik dalam bentuk kemarahan irasional tanpa kekerasan ataupun dengan kekerasan fisik. Sindrom pra haid dapat menimbulkan ketegangan bagi wanita sehingga menganggap seperti terdapat cairan panas di dalam tubuh, semakin kuat menahannya xi

seperti semakin panas dan mendidih sampai tiba-tiba meluap seperti lava yang menghancurkan segala sesuatu yang dilaluinya. Menurut Rayner dalam shreeve (1989) menulis bahwa wanita yang menderita sindrom pra haid cenderung bereaksi seperti biasanya, hanya saja caranya yang berlebihan. Wanita yang biasa menangis akan menangis lebih banyak, wanita yang biasa marah akan lebih cepat marah dari biasanya dan seterusnya. 2. Gejala Sindrom Pra Haid Gejala sindrom pra haid merupakan gejala fisik maupun psikologis yang menyebabkan ketegangan sehingga dapat menganggu kehidupan sosial bagi kaum wanita yang mengalaminya. Adapun gejala dari sindrom pra haid yaitu timbulnya gejala fisik, seperti kenaikan berat badan. Adanya kenaikan berat badan pada saat pra haid disebabkan karena retensi cairan yang berlebihan di dalam tubuh, tertahan memenuhi jaringan-jaringan yang tidak bisa melebar., maka tidak saja pembengkakan yang timbul tetapi juga nyeri yang hebat. Nafsu makan yang kuat yang menimbulkan kenaikan berat badan merupakan gangguan umum pada saat pra haid akan hilang dengan sendirinya. Beberapa wanita merasa kenaikan berat badannya seperti sesuatu yang tidak enak karena tubuh yang terasa mengembang sehingga baju yang dipakai terasa sesak karena perut terasa membesar, lutut dan kaki terasa bengkak. Gejala fisik yang dialami pada saat memasuki masa haid adalah seperti buah dada terasa nyeri, sakit kepala, migren, pegal dan nyeri yang dialami pada punggung bawah dan bagian perut dan perut bawah, gangguan pada kulit, dan nafsu makan yang berlebihan. Buah dada terasa nyeri merupakan gejala pra haid ditandai dengan adanya pembengkakan buah dada disertai nyeri. Tingkat ketidaknyamanan yang dimulai dengan xii

meningkatkan kesensitifan sampai nyeri tekan akut. Kepekaan pada buah dada yang berhubungan dengan sindrom pra haid disebabkan karena retensi cairan pada jaringanjaringan dan meningkatnya persediaan darah sehingga aliran darah dalam jumlah yang meningkat melalui kulit dan jaringan di bawahnya. Wanita yang tidak mengetahui pengaruh pra haid terhadap buah dadanya akan merasa khawatir karena ketidak nyamanan akut yang dirasakan setiap bulannya. Sakit pada buah dada yang berlangsung pada setiap bulan akan menghilang segera setelah haid tiba. Pembesaran buah dada menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat sehingga wanita cenderung gelisah. Retensi cairan pada tubuhlah yang menyebabkan pembesaran atau benjolan pada buah dada. Sakit kepala meupakan gejala yang umum terjadi pada saat pra haid, dan beberapa wanita harus menghadapi pra haid dengan rasa takut karena sakit kepala yang dirasakan. Sakit kepala pra haid yang terjadi ada dua macam, yang pertama berpengaruh pada wajah dan kepala. Rasa sakit yang hebat terasa pada kepala atas, dahi, tulang pipi, mata dan kadang-kadang terasa pada gigi atas. Sakit kepala jenis ini merupakan gejala dari tertimbunnya cairan dan sebagian karena sinus tertutup sel-sel yang membengkak. Jalan udara melalui hidung juga tersumbat sehingga dapat mengalami kesulitan bernafas. Sakit kepala kedua berpengaruh pada ketegangan. Pada sakit kepala jenis kedua ini dahi terasa berdenyut-denyut. Migren juga bisa terjadi sebagai bagian dari pra haid. Orang yang mempunyai migren cenderung mendapat serangan pada saat haid. Orang lain mungkin sekali saja selama masa haid dan tidak merasakan pada waktu lain. Sama halnya dengan sakit kepala karena ketegangan, serangan migren dan nyeri disebabkan karena kontraksi pembuluh darah yang memasok otak, diikuti dengan fase relaksasi. Nyeri yang mula-mula dirasakan xiii

adalah rasa tertusuk pada salah satu sisi kepala, dan semakin lama makin kuat sampai terasa pada seluruh kepala. Rasa tertusuk yang dirasakan menimbulkan rasa sakit yang terus menerus, yang intensitasnya dapat bervariasi mulai dari hanya rasa tidak enak sampai menyiksa. Pegal dan nyeri merupakan rasa sakit terdapat pada punggung bawah dan bagian perut bawah, dan perut terasa tertarik-tarik dan semua rasa sakit yang timbul dapat mempengaruhi pra haid tiba. Pegal dan nyeri menyangkut otot-otot dan persendian. Penyebab utamanya ada dua macam. Salah satunya adalah tekanan yang meningkat pada jaringan akibat berkumpulnya cairan yang tertimbun. Akibatnya ujung saraf tertekan dan timbullah nyeri. Penyebab lainnya adalah bertambahnya ketegangan pada urat-urat otot. Ketegangan ini timbul karena perubahan pada proses pra haid yang mempengaruhi sel-sel otot atau karena ketegangan dalam diri pribadi penderita sendiri. Otot yang menegang dalam jangka waktu yang lama akan menekan aliran darah sehingga zat-zat metabolisme akan tertimbun pada otot. Karena aliran darah kurang maka otot akan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan nyeri. Gangguan pada kulit adalah salah satu gejala ringan sindrom pra haid. Wanita merasa bahwa kulitnya makin cenderung berjerawat selama minggu pra haid. Wajah penuh dengan jerawat, bintik-bintik, dan tampak tak sehalus biasanya. Kulit juga tampak membengkak, karena keadaan kulit lemah, maka cenderung untuk alergi pun meningkat. Jerawat serta bintik-bintik akan hilang dengan sendirinya segera setelah haid tiba. Akibat yang paling buruk dari gangguan kulit ini adalah efeknya pada mora penderita. Perasaan deprsif, mudah marah, malas, kikuk, dan melihat wajah yang tampak bengkak dan kasar. xiv

Pada saat pra haid wanita mengalami nafsu makan yang berlebihan. Perubahanperubahan pada masa pra haid menyebabkan kadar gula turun. Sistem saraf dan otak perlu untuk meningkatkan kadar gula pada tubuh, sehingga menimbulkan keinginan untuk makan (Shreeve, 1989) Perubahan-perubahan psikologis pada saat pra haid tidak kelihatan dibandingkan dengan perubahan fisik. Perubahan psikologis yang disebabkan oleh penyakit pra haid mempunyai derajat keseriusan tersendiri yang dapat dirasakan. Dapat mengakibatkan ketegangan yang mungkin ringan, atau sangat hebat, konsentrasi juga dapat sedikit terpengaruh atau menjadi sangat terganggu. Adapun gejala psikologis sindrom pra haid adalah ketegangan, rasa cepat marah, depesi, kelesuan, dan berkurangnya daya konsentrasi. Ketegangan akibat sindrom pra haid dapat menimbulkan sejumlah gejala fisik seperti menyebabkan sejumlah besar tekanan mental, seperti pegal dan nyeri. Ketegangan mental dapat mengakibatkan ketegangan pada otot-otot sehingga menimbulkan kekakuan, kecanggungan, dan pegal pada anggota gerak serta persendian. Ketegangan otot yang meningkat merupakan aspek mekanisme reflek karena banyaknya pengeluaran adrenalin oleh kelenjar adrenalin. Kadar adrenalin yang meningkat dalam darah juga bertanggung jawab atas peningkatan denyut jantung, mulut kering, nafas terasa sesak dan cepat. Rasa marah dapat merupakan cetusan dari ketegangan di dalam diri dan dapat mengakibatkan percekcokan dalam rumah tangga dan kesengsaraan bagi diri sendiri. Kemarahan dapat juga timbul dalam bentuk kekerasan fisik. xv

Depresi adalah gejala umum lain dari sindrom pra haid. Depresi dianggap sebagai ciri utama sindrom pra haid. Tingkat depresi bervariasi dari kemurungan setiap bulan sampai kekecauan batin yang serius. Salah satu ciri depresi pra haid adalah kecepatan untuk mengubah sehingga wanita yang biasa stabil dan bahagia menjadi pun bisa mengalami perubahan batin pada awal sindrom pra haid. Perubahan suasana hati, misalnya riang menjadi murung, suka marah, dan suka menangis. Kelesuan sering dialami oleh penderita sindrom pra haid, terutama mereka yang cenderung merasa depresif selama ini. Mungkin kelesuan merupakan cirri umum pada penyakit depresi yang biasa. Perasaan lesu dan lemah sejalan dengan perasaan lelah. Selama masa pra haid dapat merasa sangat lelah meskipun sedikit melakukan aktivitas. Berkurangnya konsentrasi dan daya ingat adalah gejala yang umum dari sindrom pra haid dan dapat disembuhkan bila diobati penyebab yang mendasarinya (Shreeve, 1989) 3. Penyebab Sindrom Pra Haid Selama bertahun-tahun keluhan para wanita tentang perubahan-perubahan pra haid bagaimanapun ringan atau kerasnya selalu diabaikan. Meskipun satu sebab tunggal dari sindroma pra haid belum ditemukan, para ilmuan menyatakan bahwa sindrom pra haid disebabkan oleh tali temali yang rumit antara ketidak seimbangan hormon, stres dan kekurangan gizi. Seorang wanita yang memiliki perasaan negatif terhadap masa menstruasinya akan menerima haidnya dengan resah, cemas dan depresi. Teori lain menyatakan bahwa kekurangan vitamin B6 dapat menimbulkan keresahan dan depresi, karena diduga bahwa keseimbangan estrogen dan progesteron pada beberapa wanita dapat meningkatkan xvi

kebutuhan akan vitamin ini dalam jumlah yang besar. Dilain pihak stres juga sangat mempengaruhi karena stres dan gizi sangat berkaitan, stres menambah ekskresi magnesium dan meningkatkan kebutuhan akan zat hara ini, didukung oleh penemuan bahwa para wanita dengan sindroma pra haid mempunyai tingkat magnesium yang rendah dalam darah. (Tan, 1996). Para ahli medis ada yang beranggapan bahwa kekurangan atau penurunan hormon progesteron dalam tubuh dapat menyebabkan premenstrual syndrome, tetapi pada hasil penelitian lain mengungkapkan bahwa dapat terjadi oleh karena ketidak seimbangan antara progesteron dengan hormon lain terutama estrogen. (Ragawaluya, 1997). Selain itu hormon prolaktin merupakan penyebab gejala pra haid. Hormon tersebut dihasilkan oleh kelenjar hipofisis dan dapat mempengaruhi jumlah estrogen dan progesteron yang dihasilkan pada setiap siklus. Jumlah prolaktin yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya keseimbangan mekanisme tubuh yang mengontrol produksi kedua hormon tersebut. (Shreeve, 1989). 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sindrom Pra Haid Adapun faktor-faktor yang dapat dipengaruhi terjadinya sidrom pra haid adalah a). Premenstrual syndrom lebih sering terjadi pada wanita yang pernah melahirkan beberapa anak, terutama bila mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksemia. b). Terlalu banyak mengkonsumsi gula, garam, kopi, teh, cokelat, minuman bersoda, produk susu, serta makanan olahan. c). Bagi wanita yang mempunyai kebiasaan merokok dan minum alkohol. d). Kurang olahraga. e). Diabetes. xvii

5. Pencegahan Sindrom Pra Haid Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) atau sindrom pra haid yang tampaknya begitu alamiah dapat diatasi atau setidaknya dapat diredakan sehingga tidak menyengsarakan. Berkat perkembangan ilmu pengetahuan banyak yang sebenanya dapat dilakukan dengan pendekatan gizi seperti mengurangi makanan, mengurangi garam, meningkatkan masukan vitamin B6, dan menambah asam lemak. Mengurangi minum, pada saat terjadi ketidakseimbangan dalam proses tata kerja dalam tubuh, ternyata membuat kerja ginjal akan lebih banyak menimbun cairan di dalam tubuh ketimbang menghasilkan urin. Mengurangi cairan yang masuk ke dalam tubuh dapat mengatasi pembengkakan. Mengurangi konsumsi garam, sebab garam memiliki sifat untuk mengikat air, sehingga akan menyebabkan banyaknya cairan yang tertimbun dalam tubuh. Akibatnya tubuh mengalami pembengkakan. Meningkatkan konsumsi vitamin B6 (piridoksin) dapat mengatasi sakit kepala dan depresi pra haid. Vitamin ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi pembengkakan. Vitamin B6 dapat diperoleh dari bahan alami seperti hati, kacang merah, ikan segar, pisang, alpokat, anggur, kacang tanah, kenari dan lain sebagainya. Meningkatkan asupan asam lemak linoleat yang merupakan salah satu jenis asam lemak esensial. Essensial harus diproleh dari makanan karena tubuh tidak mensintesa sendiri. Jenis asam lemak ini terdapat pada banyak sayuran dan bahan nabati lainnya ketimbang pada bahan hewani. Untuk meningkatkan efesiensi penggunaan asam lemak di dalam tubuh sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung mineral seng, magnesium, seleniuum. Vitamin B1, C dan E. Seng banyak terdapat pada daging sapi, xviii

telur atau susu nonfat. Mangnsium banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran hijau, apel, atau jeruk nipis (Wijaya, 2003). 6. Penatalaksanaan Sindrom Pra Haid Intensitas gejala sindrom pra haid dapat dikurangi dengan mengubah pola makan dan minum selama kurang lebih satu minggu menjelang menstruasi. Untuk itu diperlukan strategi - strategi untuk mengurangi konsumsi makanan. Menahan keinginan untuk makan makanan manis dan berlemak, dan memasukkan nutrisi bergizi tinggi ke dalam menu untuk meringankan sakit kepala dan migren, kesulitan buang air, perut kembung, dan tubuh yang terlalu sensitif. Selain itu, terdapat juga ada beberapa ide latihan kebugaran yang mudah dilakukan, seperti latihan yoga yang menyenangkan dan latihan peregangan otot. Terapi alami juga akan mengusir rasa nyeri dan gangguan di bagian tubuh tertentu seperti punggung dan perut. Aromaterapi dan terapi herbal tidak hanya mujarab untuk mengatasi gangguan fisik. Aromanya yang segar juga akan membuat suasana hati menjadi nyaman. Masa menjelang menstruasi mungkin menjadi saat yang sangat sensitif, karena itu diperlukan strategi untuk mengatasi emosi yang tidak menentu, dengan aktivitas - aktivitas kreatif (Ragawaluya, 1997). Jika gejala cukup parah maka perlu didapatkan pengobatan medis untuk mengatasi gangguan yang ditimbulkan, seperti: a.) Obat penenang dan anti depresan, obat ini untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh wanita tersebut, namun bisa berefek menyebabkan mengantuk dan reaksi yang lamban. b). Obat diuretik, adalah obat untuk menolong ginjal untuk mengeluarkan air lebih banyak lagi, ini akan sangat membantu pada mereka yang mengeluh akibat penahanan cairan dalam tubuh, seperti xix

rasa kembung, pembengkakan diberbagai bagian tubuh dan berat badan yang bertambah, terdapat diuretika alami seperti kopi hitam. Diuretikan lain yang bisa dibeli bebas tanpa resep adalah ammium chlorida. c).progesteron, biasa diberikan sepuluh hari sebelum haid mulai. d).bromocriptine, merupakan obat terbaru yang dianjurkan untuk pengobatan sindrom pra haid, cara kerjanya adalah menekan hormon prolaktin dalam tubuh. Dosis umum adalah 2,5 mg per hari mulai dari hari kesepuluh dari siklus sampai mulainya haid periode berikutnya. Dosis lebih besar dapat menimbulkan rasa mual dan muntah (Shreeve, 1989). D. Fenomenologi Fenomenologi berakar pada filsafat tradisional yang dikembangkan oleh Husserl dan Heidegger, yang dimana pemikiran datang dari pengalaman hidup orang. Fenomenologi juga didefenisikan sebagai: 1). Pengalaman subjektif atau pengalaman fenomenologikal. 2). Suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang (Husserl). Fenomenologi sering digunakan sebagai anggapan umum untuk menunjukkan pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjektif yang ditemui. Fenomenologi juga kadang kadang digunakan sebagai pendekatan dalam metodelogi kualitatif. Fenomenologi merupakan pandangan berfikir yang menekankan pada fokus kepada pengalaman pengalaman subjektif manusia dan interpretasi interpretasi dunia (Moleong, 2007). Teori fenomenologi terutama membagi tentang isu isu bahasa sejauh manakah diberikan kepada peranan utama dalam membentuk pengalaman. Peneliti dalam pandangan fenomenologi berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan kaitannya terhadap orang orang yang berasal dalam situasi situasi tertentu. Fenomenologi tidak xx

berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang orang yang sedang diteliti oleh mereka. Penelitian sosial cenderung mengandalkan analisis yang bersifat holistis. Ciri ciri penelitian sosial yang menggunakan pendekatan kualitatif sebagai diuraikan Hutomo (1992): 58-59 diantaranya: a). sumber data bersifat ilmiah, artinya peneliti harus berusaha memahami fenomena social secara langsung dalam kehidupan sehari hari masyarakat. b). Peneliti sendiri merupakan instrumen penelitian yang paling penting dalam pengumpulan data dan penginterpretasikan data. c). Penelitian bersifat pemberian (deskriptif) artinya mencatat segala gejala (fenomena) yang dilihat dan didengar. d). data dan informan harus berasal dari tangan pertama. e). Kebenaran data harus dicek dengan data lain, misalnya wawancara atau observasi mendalam (Bungin, 2001). xxi