Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEDOMAN KEWASPADAAN UNIVERSAL BAGI PETUGAS KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Influenza adalah suatu penyakit infeksi saluran pernafasan. akut yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini dapat

AVIAN INFLUENZA. Dr. RINALDI P.SpAn Bagian Anestesi/ICU Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.DR.Sulianti Saroso

FLU BURUNG AVIAN FLU BIRD FLU. RUSDIDJAS, RAFITA RAMAYATI dan OKE RINA RAMAYANI

DEFINISI BRONKITIS. suatu proses inflamasi pada pipa. bronkus

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Virus baru : Coronavirus dan Penyakit SARS

KESIAPSIAGAAN MENGAHADAPI MERS-CoV

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

Demam sekitar 39?C. Batuk. Lemas. Sakit tenggorokan. Sakit kepala. Tidak nafsu makan. Muntah. Nyeri perut. Nyeri sendi

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

RAPAT DENGAR PENDAPAT KEMENKES DENGAN PANJA KESEHATAN HAJI KOMISI IX DPR - RI

BAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2011 sebanyak lima kasus diantara balita. 1

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BULETIN SURVEILANS ISPA BERAT DI INDONESIA (SIBI) : Maret 2014 Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan

Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.

Frequent Ask & Questions (FAQ) MERS CoV untuk Masyarakat Umum

Buletin ini dapat memantau tujuan khusus SIBI antara lain :

MODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO

BULETIN SURVEILANS ISPA BERAT DI INDONESIA (SIBI) : Januari 2014 Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan peradangan brokioli yang lebih kecil.edema membran

Pedoman Surveilans dan Respon Kesiapsiagaan Menghadapi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-COV) untuk Puskesmas di Kabupaten Bogor

KESIAPSIAGAAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM CEGAH TANGKAL MERS-COV DI PINTU MASUK NEGARA

Etiology dan Faktor Resiko

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bronchitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus. Bronchitis

PEDOMAN UMUM KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI

BAB 1 : PENDAHULUAN. ke manusia. Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam

BAB I PENDAHULUAN. terisi dengan cairan radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

PENANGANAN INFLUENZA DI MASYARAKAT (SARS, H5N1, H1N1, H7N9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan menuju Indonesia sehat 2015 yang diadopsi dari

COXIELLA BURNETII OLEH : YUNITA DWI WULANSARI ( )

S T O P T U B E R K U L O S I S

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG FLU BABI DENGAN SIKAP PETERNAK BABI DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BABI DI DESA BRONTOWIRYAN NGABEYAN KARTASURA

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas

BAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

PEDOMAN PENATALAKSANAAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2

A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal antaralain lain:

Selama ini mungkin kita sudah sering mendengar berita tentang kasus

BAB I PENDAHULUAN. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus atau biasa disingkat MERS-

Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Umumnya tipe ini ditemukan pada burung dan unggas. Kasus penyebaran :

PEDOMAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT SARS

TUTIK KUSMIATI, dr. SpP(K)

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

Meningitis: Diagnosis dan Penatalaksanaannya

SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN RUMAH ISPA PUSKESMAS DTP CIGASONG

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

BAB IV METODE PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 BAB II ISI

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dika Fernanda Satya Wira W Ayu Wulandari Aisyah Rahmawati Hanny Dwi Andini Isti Hidayah Tri Amalia Nungki Kusumawati

Informasi penyakit ISPA

1. ASPEK BIOLOGI MORFOLOGI VIRUS EBOLA:

BAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe

STRATEGI MODEL PENGENDALIAN PENYEBARAN VIRUS INFLUENZA. Noviana Pratiwi 1 dan Kartono 2. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang


cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

A PLACEBO-CONTROLLED TRIAL OF ANTIMICROBIAL TREATMENT FOR ACUTE OTITIS MEDIA. Paula A. Tahtinen, et all

Pertanyaan Seputar Flu A (H1N1) Amerika Utara 2009 dan Penyakit Influenza pada Babi

BAB I PENDAHULUAN. (40 60%), bakteri (5 40%), alergi, trauma, iritan, dan lain-lain. Setiap. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab. yang penting di dunia sehingga pada tahun 1992 World Health

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

BAB I PENDAHULUAN. dan batuk baik kering ataupun berdahak. 2 Infeksi saluran pernapasan akut

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan epidemiologi Avian Influenza

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tinjauan Pustaka. Tuberculosis Paru. Oleh : Ziad Alaztha Pembimbing : dr. Dwi S.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang disebabkan oleh bakteri terutama Streptococcus pneumoniae,

Transkripsi:

Virus Influenza menempati ranking pertama untuk penyakit infeksi. Pada tahun 1918 1919 perkiraan sekitar 21 juta orang meninggal terkena suatu pandemik influenza. Influenza terbagi 3 berdasarkan typenya :A,B dan C, virus famili Orthomyxoviridae dengan rantai tunggal RNA. Infeksi virus yang lain yaitu Parainfluenza, Rhinovirus, Coronavirus, Respiratory Syncytial Virus (RSV), Measles, Enterovirus, Hantavirus, Adenovirus, Rubella virus, Herpes virus 1

Influenza A dan B paling banyak menyebabkan infeksi pada manusia. Influenza A merupakan infeksi zoonosis berasal dari babi, burung, kuda. Pada tahun 1918 terjadi pandemik menimbulkan kematian pada manusia virusnya berasal dari babi. Influenza B sering ditemukan di sekolah dan barak militer. Influenza C menyebabkan infeksi subklinis. Genom influenza terdiri dari 8 gen RNA Influenza A. Lapisan protein paling banyak yaitu Hemaglutinin dan Neuramidase. Tipe dari virus ini dibagi berdasarkan protein- proteinnya contohnya Influenza A (H3N2) dengan Hemaglutinin 3 dan Neuramidase 2. Yang paling sering menyebabkan infeksi ke manusia jenis H1N1 dan H3N2. Dan pada tahun 1997 subtipe avian influenza ditemukan pertama kali di Hongkong, Sekitar 18 orang mengidap avian dan 6 orang meninggal. 2

http://www.pbs.org/wgbh/amex/influenza/ Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu. Komplikasi influenza sering dijumpai pada usia dewasa. Komplikasi yang umum terjadi di paru adalah pneumonia : Primary influenza pneumonia Secondary bakterial pneumonia Gabungan infeksi virus dan Pneumonia bakterial 3

WHO (Maret 2003) menyatakan perlunya Kewaspadaan global suatu penyakit, yang Belum teridentifikasi jelas etiologi dan pengobatannya WHO memberi nama penyakit ini sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau penyakit pernapasan akut berat. SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome ) merupakan penyakit saluran nafas pada manusia yang disebabkan oleh coronavirus. 4

Melalui Droplet Berasal dari bersin / batuk / bicara dapat terpancar 1-2 meter. Menginfeksi melalui mata, hidung, atau mulut. Melalui Kontak Langsung, kontak antara 2 org Tdk Langsung, melalui bahan bahan yg terkontaminasi. Melalui Udara Belum jelas, sejauh ini belum terbukti. TANDA & GEJALA Demam tinggi (temperatur > 38 0 C). Gejala pernafasan : batuk, sesak nafas, nyeri dada Pusing otot kaku nafsu makan menurun lesu Bingung kemerahan di kulit 5

Definisi kasus Suspek SARS 1. Seseorang yang telah setelah 1 Nopember 2002 datang dengan Demam tinggi (>38 C) dan Batuk atau kesulitan bernafas dan Satu atau lebih dari paparan berikut ini dalam waktu 10 hari sebelum timbulnya gejala : Kontak erat dengan penderita SARS (suspek atau probable) Riwayat perjalanan kedaerah dimana terjadi transmisi lokal Tinggal didaerah dimana terjadi baru baru ini terjadi transmisi lokal 2. Seseorang dengan penyakit pernafasan akut yang berakhir dengan kematian setelah 1 Nopember 2002 dimana tidak dilakukan autopsi. Dan satu atau lebih dari paparan berikut ini dalam waktu 10 hari sebelum timbulnya gejala : Kontak erat dengan penderita SARS (suspek atau probable) Riwayat pejalanan ke daerah dimana terjadi transmisi lokal Tinggal di daerah terjadi baru baru ini transmisi lokal 6

Definisi Kasus Probable SARS. Kasus suspek SARS dengan gambaran infiltrat yg sesuai dengan pneumonia atau Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) pada foto toraks. Kasus suspek SARS dengan hasil positif untuk SARS corona virus pada satu atau lebih pemeriksaan (assay) Kasus suspek dengan hasil autopsi yg konsisten dengan gambaran ARDS tanpa penyebab yang jelas. Pemeriksaan laboratorium Darah tepi lengkap Fungsi hati,kreatinin fosfokinase,ureum,elektrolit,c-reactive reactive protein Pemeriksaan lain untuk differential diagnose Tes molekuler [RT-PCR] Test anti bodi: Elisa dan IFA Kultur sel 7

Pemeriksaan radiologi menunjukkan gambaran infiltrat yang sesuai dengan pneumonia atau Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) Isolasi Perhatikan : PENATALAKSANAAN Keadaan umum Kesadaran Tanda vital (tensi, nadi, frekuensi napas, suhu) Terapi suportif Antibiotik : Kortikosteroid Ribavirin 8

SARS 21 April 2003 22 April 2003 23 April 2003 25 April 2003 9

01 Mei 2003 10 Mei 2003 10