UNIVERSITAS GADJAH MADA

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS GADJAH MADA. PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN Student Teacher Aesthetic Role-sharing (STAR)

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning. Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini mengenai hubungan antara variabel Kecerdasan Spiritual,

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. dari hasil wawancara dengan informan, observasi di lapangan maupun datadata

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar

Aziz Purwantoro Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan. masalah yang merupakan fokus dalam pembelajaran matematika.

PENGEMBANGAN KARAKTER, E-LEARNING, DAN E-LIBRARY DI SMK YOGYAKARTA. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

BAB II SISTEM AMONG DALAM GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua

PERKEMBANGAN INOVASI PENDIDIKAN DI FAKULTAS KEDOKTERAN UGM

Teacher Centered Learning Dan Student Centered Learning

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III

BAB V PEMBAHASAN. pustaka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknis analisis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. anak didik kita diberi bekal ilmu yang memadai melalui jalur pendidikan yang

Renstra Prodi D4 PEK

PERAN UMKM DALAM PENGEMBANGAN TECHNOPRENEURSHIP DI PERGURUAN TINGGI

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH

NILAI KARAKTER KEPEMIMPINAN DALAM NOVEL PENAKLUK BADAIKARYA AGUK IRAWAN MN DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI SMA

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meina Nurpratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KODE ETIK GURU INDONESIA

PERSEPSI MAHASISWA PGSD TERHADAP KONSEP PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Standar Proses Pembelajaran. Standar Isi. Lulusan. Peserta didik. Lingkungan. Standar Pembiayaan. Standar Sar. & Pras.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

PENGEMBANGAN TATA LAKSANA PROGRAM PERKULIAHAN JURUSAN SISTEM INFORMASI ITS DENGAN METODE SCL

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak didik termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

Strategi Pembinaan dan Kemitraan Kemahasiswaan di Universitas Islam Negeri Yogyakarta (Perpektif Psikologi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM PAI DI SMPN 1 DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kesimpulan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dan rekomendasi yang disajikan merupakan pemaparan dari kondisi

Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Agus Triyanto, M.Pd. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Arah dan Kebijakan Umum Rektor Tahun 2013

RPKPS PEMBELAJARAN DENGAN MENEMPATKAN MAHASISWA SEBAGAI PUSAT PEMBELAJARAN (STUDENT LEARNING CENTER) PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN

Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma

KEPUTUSAN KONGRES XXI PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA Nomor : VI /KONGRES/XXI/PGRI/2013. Tentang KODE ETIK GURU INDONESIA

II. KAJIAN PUSTAKA. keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah kehidupan. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,

Pengalaman Praktis PROSES PENDAMPINGAN MAHASISWA MENUJU LULUSAN YANG BERDAYA SAING

pendidikan dan kebudayaan dengan memperkuat dan memperluas pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis media audio dan radio

Siaran Pers Kemendikbud: Hardiknas 2017, Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas Selasa, 02 Mei 2017

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model telah banyak ditemukan oleh para peneliti pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran penting dalam kemajuan suatu bangsa.

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kulonprogo, Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo,

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu tindakan (action) yang diambil oleh suatu

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

PERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI

Kamis, 29 November 2012

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

policy? pedoman? metoda? model belajar? ?...?...?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. ekstra, baik ditinjau dari segi kebijakan pemerintah maupun persoalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi utama guru adalah meningkatkan mutu pendidikan nasional

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SEMESTER GENAP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan. yang menyandang persyaratan tertentu

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

Monika Rianti, Yanita dan Arrival Rince Putri 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Transkripsi:

UNIVERSITAS GADJAH MADA NASKAH AKADEMIK PEMBELAJARAN DI UGM Pusat Pengembangan Pendidikan (P3) JUNI 2008

Daftar Isi Daftar Isi... ii Kata Pengantar... iii I.... 4 II. Latar Belakang... 4 III. Landasan... 5 IV. Proses Pembelajaran... 5 V. Unsur-unsur STAR... 6 VI. Pelaksanaan Kegiatan STAR... 7 Daftar Pustaka... 9 Daftar Isi ii

Kata Pengantar Pada tahun 2004 Student-Centered Learning (SCL) mulai disosialisasikan kepada para dosen Universitas Gadjah Mada (UGM). Sosialisasi ini kemudian ditindaklanjuti dengan pelatihan SCL, pelatihan Tutorial, dan pelatihan Student Assessment sebagai bagian integral dari SCL. Benih SCL yang ditebarkan di seluruh Fakultas di lingkungan UGM mulai tumbuh dan berkembang. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan SCL cukup bervariasi, ada yang subur dan ada pula yang kurang subur. Sementara itu, implementasi SCL ada yang bersifat individual (dosen), kelompok (teaching team), dan institusional (Jurusan, Fakultas). Evaluasi terhadap keberhasilan pergeseran paradigma ini telah dilakukan dengan cara monitoring dan lokakarya. Di dalam SCL peran dosen bergeser, dari sumber utama informasi menjadi fasilitator dan mitra pembelajaran. Peran ini masih perlu ditingkatkan, dengan cara lebih mendekatkan hubungan antara dosen dan mahasiswa. Peningkatan ini selaras dengan kandungan Patrap Triloka ( ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri andayani ). SCL dan Patrap Triloka menginspirasi adanya SCL-Plus, yaitu peningkatan mitra pembelajaran timbal-balik antara dosen dan mahasiswa yang berkarakter serasi. Hal ini kemudian dikemas dalam satu program yang disebut sebagai Dengan demikian program STAR bukanlah program baru, melainkan suatu program SCL tahap lanjut, dengan perhatian khusus atau penekanan pada terjalinnya hubungan serasi antara dosen dan mahasiswa dalam rangka menuju kepribadian kesarjanaan. Sebenarnyalah bahwa hubungan serasi antarindividu maupun di dalam kelompok didasari oleh nilai kemanusiaan yang indah atas karunia Tuhan Yang Maha Kuasa. Yogyakarta, Juni 2008 Ketua Pusat Pengembangan Pendidikan UGM Prof. dr. Harsono, Sp. S(K) NIP. 140 055 199 Kata Pengantar iii

I. STAR - Hubungan Serasi Mahasiswa-Dosen UGM Menuju Kepribadian Kesarjanaan STAR (Student Teacher Aesthetic Role-sharing) adalah suatu kegiatan untuk membawa mahasiswa dan dosen dalam suatu hubungan/suasana akademik yang lebih erat dan serasi. Dengan STAR diharapkan mahasiswa lebih merasa nyaman dalam berkomunikasi dengan dosen dan sebaliknya dosen memperhatikan/membimbing mahasiswa dengan intensitas yang lebih tinggi. Dengan demikian terbangun atmosfer akademik yang kondusif dan menghasilkan mahasiswa yang mandiri, kreatif, dan inovatif serta dosen yang peduli terhadap pertumbuhan akademik mahasiswa. (mengikuti perkembangan mahasiswa satu per satu secara individual). Oleh karena itu STAR dapat diartikan sebagai STAR - Hubungan Serasi Mahasiswa-Dosen UGM Menuju Kepribadian Kesarjanaan II. Latar Belakang Dalam pelaksanaan SCL (Student Centered Learning), sebenarnya Universitas Gadjah Mada telah melaksanakan 3N yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara, yaitu Niteni (memperhatikan), Nirokake (menirukan), dan Nambahi (menambahi). Namun demikian, masih perlu diadakan penekanan pada N yang ketiga, yaitu Nambahi. UGM telah memperhatikan secara seksama (Niteni) terjadinya pergeseran paradigma bidang pendidikan dari teacher centered ke student centered. Hal tersebut kemudian menginspirasi UGM untuk Nirokake dengan mengubah paradigma pembelajarannya dari Teacher Centered Learning (TCL) ke Student Centered Learning (SCL). Renstra (rencana strategis) UGM Tahun 2002-2007 menjadi dasar kegiatan SCL yang telah dimulai pada tahun 2004, mulai dari tahap sosialisasi, pelatihan, pelaksanaan, monitoring, serta evaluasi proses. Ke dua N tersebut di atas (Niteni, Nirokake) masih perlu dilengkapi dan dikembangkan (Nambahi) dengan proses dinamik berbasis budaya. Pada kegiatan 3N yang dikemukakan Ki Hadjar Dewantara dapat ditambahkan N yang keempat yaitu Nulari atau Nularake. Ilmu yang telah dipelajari oleh dosen dan mahasiswa harus disebarluaskan untuk memastikan keberlanjutan dari materi ilmu tersebut; agar ilmu tersebut dapat berkembang, dikembangkan dan disebarluaskan sehingga lebih bermanfaat. Dengan cara Nularake ini pula maka mahasiswa diajak dan diberi teladan untuk menjadi pembelajar seumur hidup. Dengan demikian sejak menjadi mahasiswa sampai lulus dan hal. 4

berkarya selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan diri secara terus-menerus. Kearifan lokal (local wisdom) tersebut merupakan aspek yang perlu ditambahkan sehingga tercapai hubungan aestetik (STAR). Ki Hadjar Dewantara sendiri telah menciptakan model pendekatan pembelajaran berbasis kearifan lokal yang dikenal sebagai: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri andayani. Model pendekatan tersebut dapat dimaknai sebagai: di depan menjadi contoh, di tengah memotivasi, dan di belakang memberi dukungan agar peserta didik berkembang. Bila dosen UGM dalam menerapkan SCL dapat melengkapinya dengan kearifan lokal, yaitu ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri andayani maka tercapai suatu sistem pembelajaran yang lebih aestetik yang meningkatkan interaksi akademik dosen-mahasiswa sehingga pembelajaran menjadi lebih berhasilguna. Sistem pembelajaran ini merupakan inovasi pembelajaran khas UGM yang dinamai STAR. III. Landasan Ada beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan di UGM yang merupakan landasan kuat untuk kegiatan STAR. Kegiatan yang dimaksud adalah Student Centered Learning, Program Peningkatan Kepemimpinan Berkualitas dari Progam DUE-Like yaitu, Pelatihan RPKPS (Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester), Pelatihan Student Assessment, dan Pelatihan Tutorial, serta pelatihan lain yang diselenggarakan secara rutin. Pelatihan dalam bidang pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan suasana belajar dalam kelas dan luar kelas yang menghasilkan suasana akademik yang kondusif. STAR bukan kegiatan baru tetapi sebenarnya sudah inheren dan menyatu dalam kegiatan pembelajaran. Usaha untuk meningkatkan suasana harmonis mahasiswa-dosen, maka dosen senantiasa berusaha menjadi teladan (role model) bagi mahasiswa, demikian pula dosen berusaha memotivasi dan memberi dukungan agar mahasiswa menjadi pembelajar mandiri, menjadi pembelajar sepanjang hayat, percaya diri dan menjadi problem solver. IV. Proses Pembelajaran 1. Interaksi kelas akan efektif bila terjadi hubungan yang erat dan serasi antara mahasiswa-dosen. Di dalam kelas sering kali ada mahasiswa yang belum terbiasa atau enggan mengajukan pertanyaan. Pada keadaan ini tugas dosen untuk berusaha menyemangati dan menfasilitasi mahasiswa agar memiliki keberanian bertanya, sehingga interaksi kelas yang efektif dapat tercapai. Kiat yang dapat diterapkan agar mahasiswa suka bertanya dalam kelas yaitu: Ketika dosen memberi kuliah atau segera Landasan hal. 5

setelah dosen selesai memberi kuliah ada satu atau beberapa asisten yang berada di tengah mahasiswa. Asisten tersebut dimaksudkan dapat menunjuk salah seorang mahasiswa secara acak untuk berdiri dan mengajukan pertanyaan. Cara lain adalah, pada awal kuliah/presentasi dosen memberi informasi kepada mahasiswa bahwa selama kuliah berlangsung mahasiswa harus menuliskan sekurang-kurangnya tiga pertanyaan. Pada akhir kuliah setiap mahasiswa akan diminta untuk mengajukan pertanyaan tentang materi kuliah. Tentu saja masih banyak kiat-kiat lain untuk menghasilkan interaksi kelas yang produktif tergantung pada dosen dan mahasiswa. Kiat-kiat tersebut perlu dihimpun untuk disebarluaskan dan diterapkan. 2. Usaha untuk meningkatkan kontak mahasiswa dosen seyogyanya tidak hanya diusahakan di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Berdiskusi tentang ilmu dan social skills dapat dilaksanakan secara informal dalam pertemuan antara mahasiswa dan dosen diluar kelas. Hal ini dilakukan untuk membina kedekatan ilmiah antara mahasiswa dan dosen serta untuk memupuk kepercayaan antara kedua pihak. 3. Dosen sering menjadi panutan bagi mahasiswa. Sering kali ada pernyataan adanya dosen favorit, hal ini dapat menimbulkan beban bagi dosen tersebut, karena selain materi (yang memang harus dikuasainya) dosen juga harus menguasai communication skills. Dosen harus mengusahakan agar dapat menjadi teladan bagi mahasiswa. Karena dosen akan menjadi panutan atau role model dari mahasiswa maka dosen harus menyiapkan kuliah dengan baik, harus disiplin, dan tepat waktu. 4. Dalam perkuliahan selain ranah kognitif dan psikomotorik dari mahasiswa, juga harus diperhatikan ranah afektifnya. Untuk itu dosen perlu memberi motivasi kepada mahasiswa. Cara memberi motivasi dapat dipelajari, tetapi dalam penerapannya sangat tergantung pada selera dan karakter dosen dan mahasiswa. 5. Mahasiswa setelah lulus dan melaksanakan pekerjaannya sering berada dalam posisi memimpin. Untuk itu lulusan UGM perlu mengetahui leadership. Leadership dapat dipelajari dari contoh dalam kelas atau dari kegiatan dalam kelas terutama dalam pembelajaran berpusat mahasiswa (SCL). V. Unsur-unsur STAR Dari pembahasan di atas diperoleh unsur-unsur STAR sebagai berikut: 1. Kemandirian, kreativitas, keinovatifan, kepercayadirian, dan kepemimpinan mahasiswa. 2. Motivasi tinggi untuk belajar. 3. Patrap Triloka dosen a) Ing ngarsa sung tulada (keteladanan). b) Ing madya mangun karsa (pemberdayaan). Unsur-unsur STAR hal. 6

c) Tut wuri andayani (pengendalian). 4. Keharmonisan dalamkomunikasi akademik. 5. Sinergi bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). VI. Pelaksanaan Kegiatan STAR Dasar pelaksanaan kegiatan STAR adalah kecintaan dosen pada mahasiswa dan profesinya. Cinta pada mahasiswa berarti keinginan yang tulus untuk membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran. Untuk dapat mencapai hal ini maka dosen secara internally driven memberikan kuliah dan proses pembelajaran dengan penuh semangat, cinta, aktualisasi, dan nurani yang tulus (SCAN). Dosen melakukan pekerjaan dengan peduli pada aktualisasi cita-cita edukasi (PACE). Dosen membuat program pembelajaran untuk mata kuliah yang menjadi tanggung jawabnya sehingga dapat dicapai proses pembelajaran yang interaktif dengan mahasiswa. Tujuannya adalah agar mahasiswa menjadi berilmu dan terampil dalam pengetahuan bidang ilmu yang terkait dengan mata kuliah yang diasuh. Walaupun demikian yang penting dan utama adalah menjadikan mahasiswa bersikap baik dan mempunyai etika. Mahasiswa mendapat nilai-nilai atau values yang penting dan bermanfaat baginya dalam pekerjaannya dan kehidupannya di masa depan. Dosen berusaha agar mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan, nilai, ketrampilan, serta sikap dan etika (INKS). Seluruh usaha dosen dalam berinteraksi dengan mahasiswa untuk mata kuliah yang diasuhnya adalah untuk memberikan pada mahasiswa segala yang tersebut di atas. Kekhasan STAR adalah pada penerapan Patrap Triloka dalam perkuliahan. Dalam interaksi kelas untuk setiap mata kuliah dosen berusaha dan mempunyai cara-cara sendiri untuk menjadi Teladan (T = Tulada ), memberi motivasi (K = Karsa), dan mendukung atau mendorong (A = Andayani) mahasiswa agar berhasil. Dosen yang menjalankan STAR untuk mata kuliah yang diasuhnya harus mempunyai kiat-kiat untuk menerapkan tiga hal di atas dalam interaksi kelas. Setiap mata kuliah akan memberi bobot atau persentase yang berbeda pada Tulada, Karsa dan Andayani bergantung pada sifat mata kuliah. Pembagian persentase ini dapat diperlihatkan dalam segitiga T-K-A seperti pada Gambar 1 dan tiap luasan segitiga kecil menunjukkan porsi T-K-A dalam mata kuliah tersebut. Porsi ini akan berbeda untuk matakuliah yang berbeda. Dalam memfasilitasi mahasiswa untuk menguasai ilmu pengetahuan, nilainilai dan ketrampilan, sikap/etika dari suatu matakuliah (INKS) dapat dipakai cara pembobotan yang sama tetapi dalam suatu visualisasi segi- Pelaksanaan Kegiatan STAR hal. 7

empat (lihat Gambar 1). Dalam pelaksanaan pembelajaran STAR pada tahap awal akan dilakukan dengan pemberian hibah kompetisi pembuatan bahan ajar (Hibah STAR). Para calon penerima hibah mengajukan rencana perkuliahan seperti disajikan di atas ditambah dengan konsep operasionalisasi yang disertai dan indikator kinerja dan program penganggaran. T A metoda penyampaian I K S N K materi pembelajaran Gambar 1. Proses Pembelajaran STAR UGM Pelaksanaan Kegiatan STAR hal. 8

Daftar Pustaka Brookfield SD. Understanding and Facilitating Adult Learning: A Comprehensive Analysis of Principles and effective Practices. Jossey- Bass, San Farnsisco, 1986. Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan Nasional, dalam Karja Ki Hadjar Dewantara, Majleis Luhur Persatuan Taman Siswa, Jogjakarta 1962; 47-65. Phifer SJ. Setting Up & Facilitating Student-Centered Classrooms. A Scarecrow Education Book, London 2002. Weimer M. Learner-Centered Teaching: Five Key Changes to Practice; Jossey-Bass, San Fransisco 2002 Daftar Pustaka hal. 9