Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Hasil Belajar Para ahli mengemukakan beberapa pengertian hasil belajar. Dimyati dan Mudjiono (1999),

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas V SD Inpres Tomoli Selatan

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Peningkatkan Kemampuan Murid Kelas II SDNNo. 2 Tambu Membaca Permulaan Melalui Metode Global

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

Peningkatan Kemampuan Menulis Pengumuman Siswa Kelas IV SDK Mekar Sari Buranga Melalui Metode Latihan

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

I. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

Guslan, Yusuf Kendek Paluin, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

III. METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA KELAS III SDN 18 BALAESANG TANJUNG MEMBACA NYARING MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS II SDN 7 BALAESANG

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

Penerapan Experiential Learning

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Induktif Siswa Kelas IV SDN 6 Watuoge

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN METODE DRILL. Mundasah SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

NASKAH PUBLIKASI ARUM DEWI MARTHANTI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Transkripsi:

Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole Wirda, Yunidar dan Ali Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya kemampuan belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD Inpres I Sidole. Salah satu faktor penyebab yaitu metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah, sehingga aktivitas belajar berpusat pada guru (teacher centered of learning). Oleh karena itu, perlu diupayakan metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan belajarnya. Untuk meningkatkan kemapuan siswa dalam menggunakan huruf kapital, maka peneliti menggunakan metode latihan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah dengan menggunakan metode latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD Inpres 1 Sidole menggunakan huruf kapital. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Inpres I Sidole dengan jumlah siswa 23 orang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengikuti model spiral Kemmis dan McTaggart yang dilaksanakan secara bersiklus melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan huruf kapital di kelas IV SD Inpres I Sidole. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat diketahui bahwa hasil observasi kegiatan siswa dan guru pada siklus I mencapai kategori cukup, dan hasil evaluasi siklus I, jumlah siswa yang dinyatakan tuntas belajar individu mencapai 3 orang dari 23 orang siswa sehingga diperoleh hasil ketuntasan belajar klasikal mencapai 56,52%. Pada siklus II mengalami peningkatan hasil observasi kegiatan siswa dan guru mencapai kategori Sangat Baik dan hasil evaluasi siklus II, jumlah siswa yang dinyatakan tuntas belajar secara individu 22 orang dari 23 orang siswa, sehingga diperoleh hasil ketuntasan belajar klasikal mencapai 75,21%. Dengan demikian indikator kinerja yang ditetapkan dalam penelitian ini telah tercapai sehingga tidak perlu lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya. Kata Kunci: Metode Latihan, Huruf Kapital. I. PENDAHULUAN Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki 23

pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan Sehingga oleh pemerintah penetapan pendidikan sebagai prioritas utama untuk dikembangkan Pembelajaran bahasa ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan penggunaan bahasa yang baik secara lisan maupun tulisan, sesuai dengan pedoman GBPP, pengajaran bahasa Indonesia pada sektor dasar dilaksanakan secara terpadu dimaksudkan agar siswa sekaligus memahami aspek-aspek keterampilan bahasa. Terampil berbahasa berati terampil menyimak, terampil bericara, terampil membaca, dan terampil menulis. Salah satu materi pokok bahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia disekolah adalah penggunaan huruf kapital, yang berukuran besar dari huruf biasa berbentuk khusus yang biasanya digunakan sebagai huruf pertama, nama diri dan sebagainya. Kemampuan siswa dalam menggunakan huruf kapital di SD Inpres 1 Sidole masih sangat rendah, hal ini diketahui setelah penulis melaksanakan observasi awal melalui guru kelas IV bahwa siswa belum sepenuhnya dapat menggunakan secara baik dan benar, terutama dalam penulisan kapital dan nama nama hari termasuk penulisan nama orang. Untuk itu, salah satu bidang aktivitas dan materi pembelajaran bahasa Indonesia. Di sekolah dasar yang memang peranan penting adalah pengajaran. Keterampilan menulis tidak serta merta dikuasai oleh siswa, melainkan harus melaluil latihan dan praktek yang banyak dan teratur. (Tarigan, 1983:4) Menulis merupakan salah satu dari keterampilan yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Dengan menulis seorang dapat mengungkapkan perasaan, ide, atau gagasan. Menulis merupakan media untuk berkomunikasi seorang kepada orang lain. Menurut Djago Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (29: 5) menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Lado dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (29: 5) juga mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain. 24

Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Heaton dalam St. Y. Slamet (28: 141) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks. Menurut Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989: 1) writing is one of the most important things you do in college. Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah. Kemampuan menulis yang baik memegang peranan yang penting dalam kesuksesan, baik itu menulis laporan, proposal atau tugas di sekolah. Pengertian menulis diungkapkan juga oleh Barli Bram (22: 7) in principle, to write means to try to produce or reproduce writen message. Barli Bram mengartikan menulis sebagai suatu usaha untuk membuat atau mereka ulang tulisan yang sudah ada. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan lebih dari satu siklus, penelitian tindakan kelas ini adalah di adaptasi dari Kemmis dan Taggart yang dikutib dalam buku yang disusun oleh Wiriaatmaja, 27:25 menggambarkan bahwa penelitian tindakan dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu : perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflektion). Dalam penelitian ini peneliti menganalisis tingkat pemahaman siswa pada pelajaran Bahasa indonesia yaitu penggunaan huruf kapital melalui metode latihan terbimbing. Subjek dalam penelitian ini adalah Kelas IV SD Inpres Sidole yang berjumlah 23 Siswa. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa tentang penggunaan huruf kapital. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu secara kualitatif dan secara kuantitatif. Indikator Kinerja Kualitatif pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa dan guru. Pembelajaran dikatakan berhasil jika aktivitas siswa dan guru telah berada dalam kategori baik yaitu 75 %. Indikator Kinerja Kuantitatif yaitu 25

Seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individual bila diperoleh persentase daya serap individual lebih dari atau sama dengan 75% dan tuntas belajar secara klasikal bila diperoleh persentase daya serap klasikal lebih dari atau sama dengan 8 % (Depdiknas 28: 38). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dengan menggunakan metode deskripstif melalui teknik pengumpulan data yaitu, observasi, dokumentasi dan pemberian latihan terbimbing penggunaan huruf kapital. Setelah melaksanakan observasi terhadap guru yakni untuk mengetahui aktifitas belajar mengajar tentang pengetahuan menggunakan huruf kapital dengan cara mengamati beberapa aspek melalui kriteria penilaian yakni baik, cukup, dan kurang. Berdasarkan hasil observasi terhadap guru yang melakukan kegiatan yang pembelajaran pada siklus I dapat dilihat dan dikatakan bahwa melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang baik tujuan pembelajaran yang akan dicapai jelas, pengorganisasian materi, respon siswa menerima pelajaran, respon siswa terhdap pertanyaan yang baik, serta melaksanakan evaluasi akhir pelajaran ini juga baik, sedangkan hasil pengamatan yang di kategorikan cukup yakni memberikan motivasi dan keberanian siswa bertanya tentang materi yang diajar. Kemudian digolongkan kurang 1 (satu) komponen yaitu penggunaan media pembelajaran, tetapi pada observasi aktifitas guru siklus II mengalami peningkatan dimana semua aspek yang diamati memperoleh nilai dengan kategori baik. Sedangkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa siklus I dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran belum cukup baik atau belum memuaskan terlihat dengan persentase perolehan kriteria kurang sebanyak 2 indikator, kriteria cukup sebanyak 4 indikator, kriteria baik 3 sedangkan dengan kriteria sangat baik hanya diperoleh 1 indikato. Dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas masih banyak siswa yang belum memperhatikan materi pelajaran, tidak aktif dan kemampuan untuk menyelesaikan 26

soal tes masih cukup kurang, sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan belum berhasil tetapi pada siklus II aktivitas yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran juga mengalami peningkatan dimana aktivitas yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran telah memenuhi kriteria dimana dari semua indikator yang memperoleh kriteria baik sebanyak 7 indikator dan kriteria sangat baik diperoleh 3 indikator. Pada siklus II tidak lagi ditemukan siswa yang memperoleh nilai sangat kurang, kurang ataupun nilai yang cukup, pada siklus II ini terjadi peningkatan aktivitas yang dilakukan siswa dalam kagiatan pembelajaran. Hal ini karena peneliti telah berusaha untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I dan memberikan bimbingan kepada siswa dengan maksimal sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi yang di ajarkan dan berani mengemukakan pendapat mereka Hasil Evaluasi keberhasilan siswa kelas IV SD Inpres 1 Sidole, menulis huruf kapital pada siklus pertama disajikan dalam bentuk tabel berikut: Tabel. 1 Hasil Evaluasi Keberhasilan Siswa Menulis Huruf Kapital Siklus I No. Nilai (X) Frekuensi (F) Presentase (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 4 13 4 2 17,39 56,52 17,39 8,69 Jumlah N= 23 1% Berdasarkan nilai presentase dalam tabel diatas dapat dihitung presentase tertinggi siswa adalah 56,52% berada pada nilai 6, kemudian presentase terendah berada pada nilai 4 dengan presentase 8,69%. Dengan demikian dapat dikatakan belum berhasil. Hasil evaluasi kemampuan siswa kelas IV SD Inpres 1 Sidole menggunakan huruf kapital, siswa yang dapat nilai 67 sebanyak 4 orang siswa, 27

yang dapat nilai 6 sebanyak 13 orang siswa, yang dapat dinilai 53 sebanyak 4 orang siswa, yang mendapat nilai 46 sebanyak 2 orang siswa dengan presentase tertinggi siswa adalah 56,52% berada pada nilai 6, kemudian presentase terendah berada pada nilai 4 dengan presentase 8,69%. Dengan demikian dapat dikatakan belum berhasil. Pada siklus II hasil perolehan persentase keberhasilan siswa kelas IV SD Inpres I Sidole menggunakan huruf kapital pada siklus kedua dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Evaluasi Keberhasilan Siswa Siklus II No. Nilai Frekuensi Persentase)%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 4 5 13 1 21,73 21,73 56,52 13,4 Jumlah N=23 1% Berdasarkan nilai persentase dalam tabel 4.9 diatas, dapat dihitung perolehan skor nilai adalah sebagai berikut, persentase terendah adalah pada nilai 6, yakni 13,4% sedangkan nilai tertinggi 9 dengan persentase 21,73% sedangkan nilai yang lainnya masing-masing nilai 8 dengan persentase21,73% kemudian persentase terendah berada pada nilai 7 dengan presentase 56,52% dengan demikian berdasarkan persentase siswa kelas empat SD Inpres 1 Sidole menggunakan huruf kapital dapat dikatakan berhasil dengan baik. Pembahasan Pembahasan dalam penelitian ini mencakup keseluruhan siklus maupun semua aspek yang menjadi fokus dari penelitian yang disesuaikan dengan data dan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Peningkatan kemampuan Siswa menggunakan huruf kapital melalui metode latihan terbimbing 28

dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah di tetapkan dalam penelitian. Berdasarkan hasil evaluasi awal yang peneliti lakukan masih banyak siswa yang kurang memperhatikan guru ketika kegiatan pembelajaran berlangsung terutama yang berkaitan dengan penggunaan huruf kapital sehingga hal ini dapat mempengaruhi hasil evaluasi akhir siswa tersebut. Kurangnya perhatian siswa serta rendahnya hasil evaluasi yang di capai tersebut bukan hanya disebabkan kurangnya motivasi dari siswa tersebut untuk belajar tetapi juga penggunaan metode yang belum maksimal, ketidak aktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan pengelolaan kelas yang dilakukan guru belum maksimal sehingga menjadi faktor penghambat keberhasilan siswa dalam belajar. Penggunaan metode yang tidak maksimal dapat menyebabkan tingkat kebosanan yang dialami siswa ketika pelajaran sedang berlangsung semakin meningkat. Penyampaian indikator ketika pembelajaran akan berlangsung bukan hanya untuk mengarahkan tujuan dari pembelajaran itu sendiri tetapi juga dimaksudkan agar siswa mempunyai harapan keberhasilan dan mengetahui arah dan tujuan pembelajaran yang dicapai. Pemberian motivasi kepada siswa merupakan salah satu hal yang sangat penting karena akan menentukan apakah siswa mampu terlibat aktif maupun pasif dalam proses pembelajaran sehingga pada akhirnya menentukan berhasil atau tidaknya siswa tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan pada siklus II ada perbaikan yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti untuk melengkapi kekurangan yang ada pada siklus I terutama dari segi refleksi, dari hasil yang diperoleh menjelaskan bahwa peneliti yang bertindak sebagai guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan huruf kapital dengan penggunaan metode pemberian soal latihan dan bimbingan terbukti dapat memotivasi siswa menjadi labih baik sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tuntas. Hasil observasi dalam kegiatan pembelajaran mengenai aktivitas yang dilakukan oleh guru di kelas pada siklus I terlihat kurang siapnya guru dalam hal 29

ini peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran, beberapa aspek yang di amati masih banyak yang belum dapat dilaksanakan terutama dalam penggunaan metode yang belum sesuai dan belum dapat menarik minat siswa. Penggunaan metode yang baik dan sesuai dengan kondisi siswa menjadi faktor penting dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang dalam peningkatan hasil belajar dan sampai pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kurang siapnya guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menjadikan guru tidak aktif memberikan bimbingan dalam menggunakan huruf kapital kepada siswa sehingga dalam proses kegiatan pembelajaran siswa menjadi siswa yang pasif tanpa ada timbal balik dalam mengajar, sehingga dapat dikatakan guru sebagai peneliti belum berhasil dalam kegiatan pembelajaran di kelas, tetapi pada Siklus II aktivitas yang dilakukan guru jauh lebih baik peneliti telah melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik. Dalam kegiatan pembelajaran ini peneliti memanfaatkan dan menggunakan waktu yang telah ditentukan dengan sebaik-baiknya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik di dukung dengan Penggunaan metode Latihan Terbimbing yang sesuai dengan kebutuhan siswa atau dengan kata lain peneliti menggunakan metode Latihan Terbimbing dalam proses pembelajaran di Kelas dengan lebih baik, seperti memberikan bimbingan terhadap siswa yang belum faham dalam menggunakan huruf kapital dalam kaedah penulisan bahasa indonesia. Pemberian Bimbingan dalam proses pembelajaran terbukti dapat menarik minat atau dapat memotivasi siswa untuk mau belajar. Kemauan untuk belajar mendorong siswa untuk berbuat yang lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan hasil evaluasi yang diberikan guru. Aktivitas yang dilakukan siswa selama pelajaran berlangsung memperlihatkan bahwa pada siklus I siswa belum siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas sehingga belum mampu untuk aktif terutama memberikan pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti dan belum mampu dalam memecahkan masalah. Aktivitas siswa yang masih kurang ketika pelajaran berlangsung terlihat dalam hasil observasi yang telah dipaparkan sebelumnya dimana dari kelima aspek yang 21

diamati hanya satu aspek yang memperoleh nilai baik sedangkan aspek yang lain masuk dalam kategori cukup, hal ini dapat menjadi salah satu bukti kurangnya minat dan motivasi yang dimiliki siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Tetapi pada siklus II ada peningkatan atau perubahan yang terjadi hal ini karena adanya perbaikan kekurangan yang terjadi pada siklus I dimana Aktivitas siswa yang peneliti amati meliputi bagaimana siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan guru yang dapat menunjang hasil akhir yang siswa dapatkan. Dalam siklus II ini siswa telah memperhatikan apa-apa yang dijelaskan oleh guru dengan sangat baik, Siswa dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru, Siswa mampu menggunakan huruf kapital dalam penulisan sekaligus dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan dengan sangat baik. Setelah kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah Pemberian evaluasi yang mana pada siklus I Evaluasi yang diberikan berbentuk uraian teks yang disusun tanpa penggunaan huruf kapital yang tepat dan sesuai pada tempat penulisan yang benar dalam masing-masing aspek tersebut memiliki tingkat kesulitan yang sama hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menggunakan huruf kapital yang sesuai. Berdasarkan hasil analisis terhadap Evaluasi yang diberikan oleh guru yang juga bertindak sebagai peneliti, Hasil evaluasi kemampuan siswa kelas IV SD Inpres 1 Sidole menggunakan huruf kapital, siswa yang dapat nilai 67 sebanyak 4 orang siswa, yang dapat nilai 6 sebanyak 13 orang siswa, yang dapat dinilai 53 sebanyak 4 orang siswa, yang mendapat nilai 46 sebanyak 2 orang siswa dengan presentase tertinggi siswa adalah 56,52% berada pada nilai 6, kemudian presentase terendah berada pada nilai 4 dengan presentase 8,69%. Dengan demikian dapat dikatakan belum berhasil. Adanya perbaikan atau tindakan lanjut sehingga tingkat ketuntasan mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya perbaikan yang dilakukan oleh guru didukung dengan adanya motivasi dan minat siswa untuk belajar maka terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dimana Pada siklus II hasil perolehan nilai siswa kelas IV SD Inpres I Sidole dalam menggunkan huruf kapital pada siklus II Berdasarlkan nilai siklus kedua kemampuan Siswa kelas IV 211

SD Inpres I Sidole dalam menggunakan huruf kapital 58,26% diperolehan nilai yang mendapat nilai 93 sebanyak 1 orang, yang mendapat nilai 8 sebanyak 4 orang, yang mendapat nilai 86 sebanyak 5 orang, yang mendapat nilai 77 sebanyak 1 orang, yang mendapat nialai 73 sebanyak 9 orang, yang mendapat nilai 6 sebanyak 1 orang dengan nilai persentase masing-masing persentase terendah adalah pada nilai 6, yakni 13,4% sedangkan nilai tertinggi 9 dengan persentase 21,73% sedangkan nilai yang lainnya masing-masing nilai 8 dengan persentase21,73% kemudian persentase terendah berada pada nilai 7 dengan presentase 56,52% dengan demikian berdasarkan persentase siswa kelas empat SD Inpres 1 Sidole menggunakan huruf kapital dapat dikatakan berhasil dengan baik. Adanya perbaikan atau tindakan lanjut sehingga tingkat ketuntasan mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya perbaikan yang dilakukan oleh guru didukung dengan adanya motivasi dan minat siswa untuk belajar maka terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dimana ketuntasan daya serap mencapai 88 % lebih tinggi dibandingkan hasil tes akhir tindakan siklus I. Peningkatan ini terjadi karena kekurangan yang terdapat pada siklus I telah diadakan perbaikan tindakan pada siklus II sehingga hasil yang dicapai lebih baik selain faktor perbaikan tindakan yang dilakukan oleh guru juga mempengaruhi meningkatnya hasil belajar siswa karena siswa sudah merasa senang dan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar bahasa indonesia. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, (1998). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktis (Edisi revisi V). Jakarta, Rineka Cipta. Anastasya 28, Penggunaan media poster terhadap pembelajaran menulis puisi di kelas VIII SMP Negeri 1 panimbang (online)http//makalah dan skripsi Blogspot com/28/op/html diakses 14 januari 213 Badudu,J.S 1983, Pelik-Pelik Bahasa Indonesia, bandung : Balai Pustaka Depdiknas 25. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Balai Pustaka 212

.25. Penelitian Tindakan Kelas Bahan Pelatihan Terintegrasi berbasis Kompetensi. Jakarta Hadi, (23). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setiya Hartono dan Legowo E, (23), Peneliian Tindakan Kelas (PTK). Bandung: PT. RemajaRosda Karya Mujiono, 24. Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Rizam, Abutani, 1987, Rangkuman Sari tata Bahasa Indonesia, Padang: Angkasa Raya. Solehan Tanwijaya, dkk. 1987 Apresiasi Prosa Se-Jawa Timur: Pusat Pembinaan dan diakses tgl. 19-11-214 jam: 13.55 Depdikbud, (24). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta, Bali pustaka. Depdiknas, (24). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, bahan guru bantu. Depdiknas, (21). Skor Penilaian Kelas. Bandung, bahan guru bantu. Robiah, (29). Teknik membaca http://robiah.blogmalhikdua.com/28/12/21 teknik membaca, diakses tanggal 2 November 213. Usman (1993). Pengajaran Membaca di kelas-kelas awal Sekolah Dasar. Pidato pengukuhan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Pengajaran Bahasa Indonesia pada FPBS Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Malang. 213