BAB IV. ducting pada gedung yang menjadi obyek penelitian. psikometri untuk menentukan kapasitas aliran udara yang diperlukan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
Udara luar = 20 x 30 cmh = 600 cmh Area yang di kondisikan = 154 m². Luas Kaca (m²)

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN BEBAN PENDINGIN 4.1 PERHITUNGAN SECARA MANUAL DAN TEORISTIS

Analisis Konsumsi Energi Listrik Pada Sistem Pendingin Ruangan (Air Conditioning) Di Gedung Direktorat Politeknik Negeri Pontianak

BAB III DASAR PERANCANGAN INSTALASI AIR CONDITIONING

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB III PERENCANAAN, PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN, DAN PEMILIHAN UNIT AC

LAMPIRAN I. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN

BAB III DATA ANALISA DAN PERHITUNGAN PENGKONDISIAN UDARA

Perencanaan Ulang Sistem Pengkondisian Udara Pada lantai 1 dan 2 Gedung Surabaya Suite Hotel Di Surabaya

BAB III PERANCANGAN.

BAB I PENDAHULUAN. refrijerasi. Teknologi ini bisa menghasilkan dua hal esensial yang

BAB IV PERHITUNGAN PENDINGIN GEDUNG

PERHITUNGAN DAN METODE KONSTRUKSI SISTEM PENDINGINAN TERHADAP AUDITORIUM

BAB III BAHASAN UTAMA

Jurnal Kajian Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 April

PERANCANGAN ULANG INSTALASI TATA UDARA VRV SYSTEM KANTOR MANAJEMEN KSO FORTUNA INDONESIA JAKARTA PUSAT

BAB III PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Perhitungan beban pendinginan office PT. XX yang berlokasi di Jakarta

STUDI EVALUASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KAMPUS BUKIT JIMBARAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

BAB IV: KONSEP Pendekatan Konsep Bangunan Hemat Energi

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Hotel Sapadia Siantar. Hotel Danau Toba International Medan. Rumah Sakit Columbia Asia Medan

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA. Penentuan Kondisi Ruang. Termal Dalam Gedung

JTM Vol. 04, No. 1, Februari

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

PERHITUNGAN ULANG SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA GERBONG KERETA API PENUMPANG EKSEKUTIF MALAM (KA. GAJAYANA)

Beban Pendinginan dan Penghematannya

BAGIAN III PRINSIP-PRINSIP ESTIMASI BEBAN PENDINGIN TATA UDARA

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Universitas Mercu Buana 49

BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

BAB III PERHITUNGAN. Tugas Akhir

PERHI TUNGAN BEBAN PENDI NGI N PADA RUANG LABORATORI UM KOMPUTER PAPSI - I TS

OPTIMASI PENGGUNAAN PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KERJA DENGAN MENGATUR PERBANDINGAN LUAS JENDELA TERHADAP DINDING

PENGARUH TEKANAN TERHADAP PENGKONDISIAN UDARA SISTEM EKSPANSI UDARA

Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA BEBAN KALOR PADA RUANGAN SERVER SEBUAH GEDUNG PERKANTORAN

BAB III DASAR PERANCANGAN INSTALASI TATA UDARA GEDUNG

BAB IV ANALISA DATA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN

PERANCANGAN DAN ANALISA PERFORMANSI COLD STORAGE

SIDANG HASIL TUGAS AKHIR

OPTIMASI RANCANGAN TERMAL SISTEM PENGKONDISIAN UDARA RUANGAN PASCA SARJANA UNISMA BEKASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

UNJUK KERJA PENGKONDISIAN UDARA MENGGUNAKAN HEAT PIPE PADA DUCTING DENGAN VARIASI LAJU ALIRAN MASSA UDARA

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

KAJIAN TEORITIK PEMILIHAN HEAT PUMP DAN PERHITUNGAN SISTEM SALURAN PADA KANDANG PETERNAKAN AYAM BROILER SISTEM TERTUTUP

Perancangan Desain Ergonomi Ruang Proses Produksi Untuk Memperoleh Kenyamanan Termal Alami

BAB III DASAR TEORI PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN UNTUK FLOATING PRODUCTION UNIT (FPU)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu persyaratan ruangan yang baik adalah ruangan yang memiliki

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi 2.2 Sistem Pasteurisasi HTST dan Pemanfaatan Panas Kondensor

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik BINSAR T. PARDEDE NIM DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

PENGHITUNGAN BEBAN KALOR PADA GEDUNG AULA UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK

KONSERVASI ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DAN SELUBUNG BANGUNAN GEDUNG. Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung

Pemanfaatan Sistem Pengondisian Udara Pasif dalam Penghematan Energi

BAB III DATA GEDUNG DAN LINGKUNGAN

benar kering. Kandungan uap air dalam udara pada untuk suatu keperluan harus dibuang atau malah ditambahkan. Pada bagan psikometrik ada dua hal yang p

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

ANALISA KEBUTUHAN BEBAN PENDINGIN DAN DAYA ALAT PENDINGIN AC UNTUK AULA KAMPUS 2 UM METRO. Abstrak

ANALISA DESAIN DAN PERFORMA KONDENSOR PADA SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI UNTUK KAPAL PERIKANAN

Teknik Pendingin BAB VI ESTIMASI BEBAN PENDINGIN

III. METODE PENELITIAN. Agar efisiensi operasi AC maximum, masing-masing komponen AC harus

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 sistem Blast Chiller [PT.Wardscatering, 2012] BAB II DASAR TEORI

BAB IV PENGOLAHAN DATA

STUDI KINERJA MESIN PENGKONDISI UDARA TIPE TERPISAH (AC SPLIT) PADA GERBONG PENUMPANG KERETA API EKONOMI

DAFTAR PUSTAKA. W. Arismunandar, Heizo Saito, 1991, Penyegaran Udara, Cetakan ke-4, PT. Pradnya Paramita, Jakarta

UNIVERSITAS INDONESIA PERHITUNGAN COOLING LOAD DAN DISTRIBUSI UDARA PADA RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN SOFTWARE ELITE CHVAC SKRIPSI

PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK PENAKSIRAN BEBAN PENDINGINAN TATA-UDARA BANGUNAN

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

PENGARUH DEBIT ALIRAN AIR TERHADAP PROSES PENDINGINAN PADA MINI CHILLER

DESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM

TUGAS AKHIR. PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN RUANG UTAMA Lt. 3 KANTOR MANAJEMEN PT SUPERMAL KARAWACI DENGAN METODE CLTD

BAB III TEORI YANG MENDUKUNG

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tugas Akhir. Perancangan Hydraulic Oil Cooler. bagi Mesin Injection Stretch Blow Molding

TUGAS AKHIR PERTIMBANGAN PEMILIHAN TIPE AIR CONDITIONING BERDASARKAN INVESTASI JANGKA PANJANG PADA PROYEK HOTEL PULLMAN GADOG CIAWI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN PENGKONDISI UDARA Pada bab ini akan dilakukan perhitungan rancangan pengkondisian udara yang meliputi perhitungan beban pendinginan, analisa psikometri, dan perhitungan rancangan ducting pada gedung yang menjadi obyek penelitian. Perhitungan beban pendinginan mengguanakan metode CLTD sesuai dengan ASHRAE Hanbook Fundamentals 1997. Keuntungan menggunakan metode ini adalah, tidak perlu dilakukan konversi hasil perhitungan menjadi beban pendinginan. Nilai CLTD telah ditabelkan oleh ASHRAE Inc. Berdasarkan hasil perhitungan beban diatas kemudian dilakukan analisa psikometri untuk menentukan kapasitas aliran udara yang diperlukan untuk memindahkan panas dalam ruangan. Analisa psikometri juga bermanfaat untuk memetakan kondisi udara dalam ruangan baik temperature maupun kelembaban udaranya, hal ini tentu akan memudahkan jika akan melakukan modifikasi terhadap kondisi udara dalam ruangan. Perhitungan saluran distribusi menggunakan metode Equal Friction, dimana kerugian akibat gesekan ditentukan terlebih dahulu kemudian dijadikan dasar perhitungan untuk menentukan dimensi untuk tiap bagian saluran distribusi. 60

4.1. Perhitungan Perhitungan menggunakan metode CLTD, dengan dasar perhitungan dan pembagian komponen beban pendinginan yang sama dengan metode lainnya. Berbeda dengan metode perhitungan lainnya, dalam CLTD beban panas ruangan langsung dapat digunakan sebagai acuan menentukan kapasitas pendinginan unit. Untuk mendapatkan Nilai CLTD yang tepat perlu dilakukan analisa terhadap jenis dinding. Ada 16 tipe dinding pada tabel CLTD, pengelompokan ini berdasarkan jenis material dan nilai tahanan panas yang dimiliki dinding. Untuk dinding bata dengan plaster semen pada kedua sisinya serta hasil perhitungan U-Factor pada bab sebelumnya maka dinding bata pada gedung ini dikategorikan pada dinding Tipe B. Nilai CLTD pada tabel menggunakan asumsi udara Indoor Air pada 25,5 o C dan Outdoor Air pada 35 o Cdengan temperatur rata-rata 29,4 o C dan temperatur perubahan harian 11,6 o C, sementara untuk wilayah Jakarta diketahui temperatur desain indoor Air pada 24 o C dan Outdoor Air pada 33 o C, dengan perubahan harian 7,6 o C, maka diperlukan penyesuaian pada nilai tabel CLTD sebagai berikut;,,,,,, Sebelum dilakukan perhitungan keseluruhan perlu dilakukan analisa waktu terjadinya beban puncak. Beban pada selubung gedung yang memiliki kontribusi terbesar dijadikan acuan untuk perhitungan ini, dari data ruangan terlihat bahwa dinding kaca selatan memberikan beban yang cukup besar. 61

Beban pada dinding kaca selatan dengan A: 210m 2 ; SC: 0,74 Tabel 4. 1 Penentuan beban puncak harian Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa beban puncak terjadi pada pukul 15.00, maka perhitungan beban pendinginan pada ruangan ini dilakukan pada waktu tersebut. Waktu 15.00 16.00 17.00 SCL 110 101 98 Beban 20328,00 18664,80 17103,40 Selain waktu beban puncak hal yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah pengelompokan Zona ruangan yang digunakan untuk menentukan nilai Solar Cooling Load (SCL) pada perhitungan beban radiasi melalui kaca. Diketahui bangunan merupakan gedung perkantoran dengan furniture standart ruang kantor maka ruangan dikategorikan dalam Zona B (Lihat lampiran). 4.1.1. Beban FCU 1-1, Area Gudang Ruangan ini memiliki luas 57,60m 2, dengan penghuni 2 orang menggunakan peralatan kantor standart, dan menggunakan lampu penerangan fluorescent, terjadi infiltrasi pada loket yang teletak pada pintu. Dengan asumsi temperatur udara sekitar 33 o C dan RH 80%, dari diagram psikometri didapatkan W o sebesar 0.01841 kg v /kg a. Kondisi ruangan direncanakan memiliki temperatur 24 o C dengan RH 50%, dari diagram psikometri didapatkan W i sebesar 0.00930kg v /kg a maka dapat diketahui W sebesar 0.00911 kg v /kg a. 62

1. Beban Eksternal a. Beban Transmisi Beban ini terjadi pada selubung gedung dan dinding partisi antar ruangan, pada selubung gedung menggunakan koefisien CLTD sementara pada dinding pemisah menggunakan nilai delta T. - Beban selubung gedung (kaca) dinding selatan dengan nilai CLTD 8, /,,, - Beban dinding ruangan dengan nilai T: 9K, terjadi pada dinding utara, /, Untuk dinding timur dan pintu utara menggunakan perhitungan yang sama b. Beban Radiasi Beban ini terjadi pada dinding luar kaca yang langsung terkena sinar matahari yang terjadi pada dinding sebelah selatan, dari tabel SCL untuk zona tipe B pada pukul 16.00, didapatkan nilai SCL: 110. Dinding ini menggunakan kaca berukuran 12 mm dan memiliki peneduh pada didalam dan di luar gedung maka digunakan nilai SC sebesar 0,74, 63

, 2. Beban Internal Beban internal meliputi beban yang dihasilkan oleh penghuni, penerangan, peralatan listrik yang digunakan serta peralatan lain yang menghasilkan panas. a. Beban penghuni Waktu operasi gedung ini terbatas hingga malam hari, sehingga pada malam hari peralatan pengkondisi udara dimatikan maka digunakan nilai CLF sebesar 1. Penghuni menghasilkan beban panas sensibel dan beban panas latent, berikut nilai beban keduanya; - Beban Sensibel - Beban Laten b. Beban lampu penerangan Nilai CLF pada beban ini sama seperti pada beban internal sebelumnya, ruangan menggunakan lampu flourescent dengan faktor toleransi khusus 1,2 dan faktor penggunaan 0,65.,.,. 64

c. Beban peralatan listrik Nilai CLF pada beban ini sama seperti pada beban internal sebelumnya, Faktor efisiensi peralatan listrik diambil sebesar 0,85.. 3. Beban ventilasi dan infiltrasi Pada ruangan ini tidak menggunakan ventilasi tetapi terjadi infiltasi pada loket yang lajunya diasumsikan sebesar 0,001 m 3 /s. - Beban Sensibel,,, /, - Beban Laten,,, /, /, /, 4. Nilai Sensibel Heat Factor (SHF) Nilai ini merupakan hasil perbandingan beban panas sensibel terhadap beban panas total yang dimiliki ruangan. Beban sensibel merupakan beban panas yang mempengaruhi temperatur ruangan. Beban ini lah yang kemudian harus mampu dibawa oleh udara yang disirkulasikan. Nilai SHF sendiri digunakan pada analisa psikometri untuk mengetahui kondisi udara suplai ke dalam ruangan sehingga nantinya udara mampu 65

membawa panas yang dihasilkan oleh ruangan. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan beban total 6.409,34 W, dengan 6.025,16 W merupakan beban sensibel, maka dilakukan perhitungan SHF sebagai berikut:,.,., Tabel 4. 2 Perhitungan beban pendinginan FCU 1-1 BEBAN EKSTERNAL Luas Area (m 2 U- Factor CLTD/SCL/ NO Item Beban ) CLTD Corr SC (W/m2 K) T (K) A Transmisi 1 Dinding Utara 20,00 3,03 9,00 - - 545,40 2 DindingTimur 36,00 3,03 9,00 - - 981,72 3 Dinding Selatan 24,00 5,58 8,00 9,70-1.299,02 4 Dinding Barat 36,00 - - - - - 5 Lantai 59,00 - - - - - 6 Atap 59,00 - - - - - 7 Pintu Selatan 4,00 4,52 9,00 - - 162,72 B Radiasi Matahari 1 Dinding Selatan 24,00-110,00 0,74 1.953,60 Total Beban External 4.942,46 BEBAN INTERNAL NO Item Beban Jumlah/ Daya Ef/ Faktor Ful Fsa Clf Beban 1 Beban Penghuni Sensibel 2 75,00 1,00 150,00 Latent 2 55,00 1,00 110,00 2 Lampu Penerangan 400 1,20 0,65 1,00 312,00 3 Peralatan Listrik 600 0,85 1,00 510,00 4 Peralatan lain - 1,00 Total Beban Internal 1.082,00 BEBAN VENTILASI & INFILTRASI NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) W (kg w /kg a ) 1 Ventilasi Sensibel 1230 9 - Latent 3010000 0,00911-2 Infiltrasi Sensibel 1230 0,01 9 110,70 Latent 3010000 0,01 0,00911 274,21 Total Beban Ventilasi Infiltrasi 384,91 Beban Total 6.409,38 Sensibel 6.025,16 Latent 384,21 SHF 0,94 SF 10% 7.050,31 66

4.1.2. Beban FCU 1-2, Ruang AccountingLt.1 Ruangan ini memiliki luas 43,40m 2, dengan estimasi penghuni 5 orang menggunakan peralatan listrik dengan total daya 2,250 W dan menggunakan lampu penerangan fluorescent. Infiltrasi terjadi pada pintu keluar, tetapi diabaikan karena koridor merupakan ruangan yg terkondisi. Kondisi ruangan direncanakan memiliki temperatur 24 o C dengan RH 50%. Menggunakan cara perhitungan yang sama pada perhitungan sebelumnya maka beban pada ruangan ini adalah sebagai berikut; Tabel 4. 3 Perhitungan beban pendinginan FCU 1-2 BEBAN EKSTERNAL NO Item Beban Luas Area U- Factor CLTD/SCL (m 2 CLTD Corr SC ) (W/m2 K) / T (K) A Transmisi 1 Dinding Utara 24,00 3,03 9,00 - - 654,48 2 DindingTimur 36,00 - - - - - 3 Dinding Selatan 24,00 5,58 8,00 9,70-1.299,02 4 Dinding Barat 36,00 - - - - - 5 Lantai 54,00 - - - - - 6 Atap 54,00 - - - - - B Radiasi Matahari 1 Selatan 24,00-110,00-0,74 1.953,60 Total Beban External 3.907,10 BEBAN INTERNAL NO Item Beban Jumlah/ Daya 1 Beban Penghuni Sensibel 5 75,00 1,00 375,00 Latent 5 55,00 1,00 275,00 2 Lampu Penerangan 300 1,20 0,65 1,00 234,00 3 Peralatan Listrik 2.250 0,85 1,00 1.912,50 4 Peralatan lain - 1,00 BEBAN VENTILASI & INFILTRASI Ful Fsa NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) Ef/ Faktor Beban Total Beban Internal 2.796,50 1 Ventilasi Sensibel 1230 - - - Latent 3010000 - - - 2 Infiltrasi Sensibel 1230 - - - Latent 3010000 - - - Total Beban Ventilasi Infiltrasi - Beban Total 6.703,60 Sensibel 6.428,60 Latent 275,00 SHF 0,96 SF 10% 7.373,96 Clf W (kg w /kg a ) 67

4.1.3. Beban FCU 1-3, Area Lobby Lt. 1 Area ini memiliki luas 66,00m 2, dengan estimasi penghuni 24 orang menggunakan peralatan listrik dengan total daya 750 W dan menggunakan lampu penerangan fluorescent dengan daya total 1,200 W. Infiltrasi terjadi pada pintu utama dengan asumsi sebesar 31 l/s. Area ini menggunakan fresh air ventilasi dengan laju aliran 400 l/s. Kondisi udara area ini direncanakan memiliki temperatur 24 o C dengan RH 50%. BEBAN EKSTERNAL NO Tabel 4. 4 Perhitungan beban pendinginan FCU 1-3 U- Factor (W/m2 K) (m 2 ) A Transmisi 1 Dinding Utara 33,00 3,03 9,00 - - 899,91 2 DindingTimur 36,00 - - - - - 3 Dinding Selatan 24,00 5,58 8,00 9,70-1.299,02 4 Dinding Barat 36,00 - - - - - 5 Lantai 78,00 - - - - 6 Atap 78,00 - - - - 7 Jendela Utara 15,00 5,71 9,00 - - 770,85 8 Pintu Utama 8,00 5,58 8,00 9,70-433,01 9 Pintu Timur 6,00 4,52 9,00 - - 244,08 B Radiasi Matahari 1 Dinding Selatan 24,00-110,00-0,74 1.953,60 2 Pintu Utama 8,00-110,00-0,74 651,20 Total Beban External 6.251,67 BEBAN INTERNAL NO Item Beban Item Beban Luas Area Jumlah/ Daya Ful CLTD/SCL/ T (K) Fsa CLTD Corr Ef/ Faktor Beban 1 Beban Penghuni Sensibel 24 75,00 1,00 1.800,00 Latent 24 55,00 1,00 1.320,00 2 Lampu Penerangan 1.200 1,20 0,65 1,00 936,00 3 Peralatan Listrik 750 0,85 1,00 637,50 4 Peralatan lain - 1,00 Total Beban Internal 4.693,50 BEBAN VENTILASI & INFILTRASI NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) W (kg w /kg a ) 1 Ventilasi Sensibel 1230 0,30 9,00-3.321,00 Latent 3010000 0,30-0,00911 8.226,33 2 Infiltrasi Sensibel 1230 0,031 9,00-343,17 Latent 3010000 0,031-0,00911 850,05 Total Beban Ventilasi Infiltrasi 12.740,55 Beban Total 23.685,73 Sensibel 13.289,34 Latent 10.396,38 SHF 0,56 SF 10% 26.054,30 SC Clf 68

4.1.4. Beban FCU 1-4, Ruang Marketing Lt.1 Area ini memiliki luas 126,70m 2, dengan estimasi penghuni 15 orang menggunakan peralatan listrik dengan total daya 4,450 W dan menggunakan lampu penerangan fluorescent dengan daya total 720 W. Infiltrasi terjadi pada pintu sebelah barat yang besarnya dianggap sama dengan udara suplai yang dialirkan ke ruang tunggu dan diasumsikan besarnya 173 l/s. Pada dinding barat menggunakan tanaman merambat sebagai peneduh didalam dan diluar gedung sehingga nilai SC sebesar 0.53 digunakan pada dinding ini. Kondisi udara area ini direncanakan memiliki temperatur 24 o C dengan RH 50%. Tabel 4. 5 Perhitungan beban pendinginan FCU 1-4 BEBAN EKSTERNAL NO Item Beban Luas Area U- Factor CLTD/S (m 2 CLTD Corr SC ) (W/m2 K) CL/ T A Transmisi 1 Dinding Utara 48,00 3,03 9,00 - - 1.308,96 2 DindingTimur 36,00 - - - - - 3 Dinding Selatan 48,00 5,58 8,00 9,70-2.598,05 4 Dinding Barat (Kaca) 19,25 5,58 8,00 9,70-1.041,93 5 Dinding Barat (Bata) 19,25 3,03 19,00 20,70 1.207,38 6 Lantai 132,00 - - - - - 7 Atap 132,00 - - - - - 8 Pintu Barat 6,00 5,58 8,00 9,70-324,76 B Radiasi Matahari 1 Pintu Barat 6,00-438,00-0,74 1.944,72 2 Dinding Selatan 48,00-110,00-0,54 2.851,20 3 Dinding Barat 19,25-438,00-0,54 4.553,01 Total Beban External 15.830,00 BEBAN INTERNAL NO Item Beban Jumlah/ Daya Ful Fsa Ef/ Faktor Beban 1 Beban Penghuni Sensibel 15 75,00 1,00 1.125,00 Latent 15 55,00 1,00 825,00 2 Lampu Penerangan 720 1,20 0,65 1,00 561,60 3 Peralatan Listrik 4.450 0,85 1,00 3.782,50 4 Peralatan lain - 1,00 Total Beban Internal 6.294,10 BEBAN VENTILASI & INFILTRASI NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) W (kg w /kg a ) 1 Ventilasi Sensibel 1230 - - - - Latent 3010000 - - - - 2 Infiltrasi Sensibel 1230 0,173 9,00-1.915,11 Latent 3010000 0,173-0,00911 4.743,85 Total Beban Ventilasi Infiltrasi 6.658,96 Beban Total 28.783,06 Sensibel 23.214,21 Latent 5.568,85 SHF 0,81 SF 10% 31.661,36 Clf 69

4.1.5. Beban FCU 2-1, Gudang Lt. 2 Ruangan ini memiliki luas 57,60m 2, tidak ada penghuni tetap pada ruangan ini sehingga beban dari penghuni diabaikan, AC digunakan untuk menjaga temperatur agar tidak lembab.kondisi ruangan direncanakan memiliki temperatur 24 o C dengan RH 50%. BEBAN EKSTERNAL Luas Area NO Item Beban (m 2 ) A B Transmisi Tabel 4. 6 Perhitungan beban pendinginan FCU 2-1 1 Dinding Utara 20,00 3,03 9,00 - - 545,40 2 DindingTimur 36,00 3,03 9,00 - - 981,72 3 Dinding Selatan 24,00 5,58 8,00 9,70-1.299,02 4 Dinding Barat 36,00 - - - - - 5 Lantai 59,00 - - - - - 6 Atap 59,00 3,18 9,00 - - 1.688,58 Radiasi Matahari 1 Dinding Selatan 24,00-110,00-0,74 1.953,60 BEBAN INTERNAL NO Item Beban 1 Beban Penghuni Jumlah/ Daya Total Beban External 6.468,32 Sensibel - - - - Latent - - - - 2 Lampu Penerangan 400 1,20 0,65 1,00 312,00 3 Peralatan Listrik - - - - 4 Peralatan lain - 1,00 BEBAN VENTILASI & INFILTRASI U- Factor (W/m2 K) Ful CLTD/SC L/ T (K) CLTD Corr Ef/ Faktor Beban Total Beban Internal 312,00 NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) W (kg w /kg a ) Fsa 1 Ventilasi Sensibel 1230 - - - Latent 3010000 - - - 2 Infiltrasi Sensibel 1230 - - - Latent 3010000 - - - SC Clf Total Beban Ventilasi Infiltrasi - Beban Total 6.780,32 Sensibel 6.780,32 Latent - SHF 1,00 SF 10% 7.458,36 70

4.1.6. Beban FCU 2-2, 2-3 (Ruang Training) Ruangan ini memiliki luas 57.80m 2 dan memiliki kapasitas 28 orang. Menggunakan peralatan listrik dengan total daya 1,500 W, serta lampu penerangan memiliki daya total 540 W. Infiltrasi tidak terjadi pada ruangan ini karena ruangan berhubungan dengan ruang yang terkondisi. Kondisi ruangan direncanakan memiliki temperatur 24 o C dengan RH 50%. Tabel 4. 7 Perhitungan beban pendinginan FCU 2-2, 2-3 BEBAN EKSTERNAL NO Item Beban Luas Area U- Factor CLTD/SC CLTD (m 2 SC ) (W/m2 K) L/ T (K) Corr A Transmisi 1 Dinding Utara 24,50 3,03 23,00 24,70-1.833,60 2 DindingTimur 17,50 3,03 19,00 20,70-1.097,62 3 Dinding Selatan 22,50 - - -- - - 4 Dinding Barat 36,00 - - -- - - 5 Lantai 59,00 - -- - - 6 Atap 59,00 3,18 9,00 -- - 1.688,58 B Radiasi Matahari 1 - - - - - Total Beban External 4.619,80 BEBAN INTERNAL NO Item Beban Jumlah/ Daya Ful Fsa Ef/ Faktor Beban 1 Beban Penghuni Sensibel 28-75 1,00 2.100,00 Latent 28-55 1,00 1.540,00 2 Lampu Penerangan 540 1,20 0,65 1,00 421,20 3 Peralatan Listrik 1.500 0,85 1,00 1.275,00 4 Peralatan lain - 1,00 Total Beban Internal 5.336,20 BEBAN VENTILASI & INFILTRASI NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) W (kg w /kg a ) 1 Ventilasi Sensibel 1230 - - - - Latent 3010000 - - - - 2 Infiltrasi Sensibel 1230-9,00 - Latent 3010000 - - 0,00911 - Total Beban Ventilasi Infiltrasi - Beban Total 9.956,00 Sensibel 8.416,00 Latent 1.540,00 SHF 0,85 SF 10% 10.951,60 Clf 71

4.1.7. Beban FCU 2-4 (Ruang Finance) Ruangan ini memiliki luas 43,40m 2, dihuni oleh 4 orang. Menggunakan peralatan listrik dengan total daya 2,150 W, serta lampu penerangan memiliki daya total 300 W. Dinding kaca selatan menggunakan peneduh dalam ruangan setengah penuh. Infiltrasi tidak terjadi pada ruangan ini karena ruangan berhubungan dengan ruang yang terkondisi. Kondisi ruangan direncanakan memiliki temperatur 24 o C dengan RH 50%. Tabel 4. 8 Perhitungan beban pendinginan FCU 2-4 BEBAN EKSTERNAL NO Item Beban Luas Area U- Factor CLTD/SC CLTD (m 2 SC ) (W/m2 K) L/ T (K) Corr A Transmisi 1 Dinding Utara 10,05 - - - - - 2 DindingTimur 31,50 - - - - - 3 Dinding Selatan 21,00 5,58 8,00 9,70-1.136,65 4 Dinding Barat 36,00 - - - - - 5 Lantai 54,00 - - - 6 Atap 54,00 3,18 9,00 - - 1.545,48 B Radiasi Matahari 1 Dinding Selatan 21,00-110,00-0,74 1.709,40 Total Beban External 4.391,53 BEBAN INTERNAL NO Item Beban Jumlah/ Daya Ful Fsa Ef/ Faktor Beban 1 Beban Penghuni Sensibel 4-75 1,00 300,00 Latent 4-55 1,00 220,00 2 Lampu Peneranga 300 1,20 0,65 1,00 234,00 3 Peralatan Listrik 2.150 0,85 1,00 1.827,50 4 Peralatan lain - 1 Total Beban Internal 2.581,50 BEBAN VENTILASI & INFILTRASI NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) W (kg w /kg a ) 1 Ventilasi Sensibel 1230 - - - - Latent 3010000 - - - - 2 Infiltrasi Sensibel 1230 - - - - Latent 3010000 - - - - Total Beban Ventilasi Infiltrasi - Beban Total 6.973,03 Sensibel 6.753,03 Latent 220,00 SHF 0,97 SF 10% 7.670,33 Clf 72

4.1.8. Beban FCU 2-5, 2-6 (Area Lobby Lt. 2) Ruangan ini memiliki luas 118,80m 2, penghuni area ini diasumsikan sebanyak 9 orang. Peralatan listrik pada area ini digunakan pada pantry dan ruang kerja tamu memiliki daya sebesar 2,500 W, serta lampu penerangan memiliki daya total 1,800 W. Area ini tidak menggunakan ventilasi tetapi terjadi infiltrasi pada koridor menuju toilet. Kondisi ruangan direncanakan memiliki temperatur 24 o C dengan RH 50%. Tabel 4. 9 Perhitungan beban pendinginan FCU 2-5, 2-6 BEBAN EKSTERNAL Luas Area NO Item Beban (m 2 ) A B Transmisi 1 Dinding Utara 21,00 3,03 23,00 24,70-1.571,66 2 DindingTimur 70,00 - - - - - 3 Dinding Selatan 21,00 5,58 8,00 9,70-1.136,65 4 Dinding Barat 70,00 - - - - - 5 Lantai 54,00 3,18 9,00 - - 1.545,48 6 Atap 120,00 3,18 9,00 - - 3.434,40 7 Pintu Utara 4,00 4,52 9,00 162,72 Radiasi Matahari 1 Dinding Selatan 21,00-110,00-0,74 1.709,40 BEBAN INTERNAL NO Item Beban 1 Beban Penghuni Jumlah/ Daya Total Beban External 9.560,31 Sensibel 9-75 1,00 675,00 Latent 9-55 1,00 495,00 2 Lampu Penerangan 1.800 1,20 0,65 1,00 1.404,00 3 Peralatan Listrik 2.500 0,85 1,00 2.125,00 4 Peralatan lain - 1 BEBAN VENTILASI & INFILTRASI U- Factor (W/m2 K) Ful CLTD/SC L/ T (K) CLTD Corr Ef/ Faktor Beban Total Beban Internal 4.699,00 NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) W (kg w /kg a ) Fsa 1 Ventilasi Sensibel 1230 - - - - Latent 3010000 - - - - 2 Infiltrasi Sensibel 1230 0,023 9,00 254,61 Latent 3010000 0,023-0,00911 630,69 SC Clf Total Beban Ventilasi Infiltrasi 885,30 Beban Total 15.144,60 Sensibel 14.018,92 Latent 1.125,69 SHF 0,93 SF 10% 16.659,06 73

4.1.9. Beban FCU 2-7 (Ruang Teknisi) Ruangan ini memiliki luas 50,00m 2, memiliki penghuni sebanyak 9 orang. Lampu penerangan memiliki total daya 300 W, menggunakan peralatan listrik dengan total daya 575 W. Infiltrasi terjadi pada pintu menuju tangga pada area workshop. Kondisi ruangan direncanakan memiliki temperatur 24 o C dengan RH 50%. Tabel 4. 10 Perhitungan beban pendinginan FCU 2-7 BEBAN EKSTERNAL NO Item Beban Luas Area U- Factor CLTD/SCL (m 2 CLTD Corr SC ) (W/m2 K) / T (K) A Transmisi 1 Dinding Utara 21,00 3,03 23,00 24,70-1.571,66 2 DindingTimur 70,00 - - - - - 3 Dinding Selatan 21,00 - - - - - 4 Dinding Barat 18,20 3,03 25,00 26,70-1.472,40 5 Lantai 52,00 3,18 9,00 - - 1.488,24 6 Atap 52,00 3,18 9,00 - - 1.488,24 B Radiasi Matahari 1 Pintu Selatan 2,00 4,52 9,00-81,36 2 Jendela Barat 1,50 438,00 0,74 486,18 Total Beban External 6.588,08 BEBAN INTERNAL NO Item Beban Jumlah/ Daya Ful Fsa Ef/ Faktor Beban 1 Beban Penghuni Sensibel 8-75 1,00 600,00 Latent 8-55 1,00 440,00 2 Lampu Penerangan 1.800 1,20 0,65 1,00 1.404,00 3 Peralatan Listrik 2.500 0,85 1,00 2.125,00 4 Peralatan lain - 1 Total Beban Internal 4.569,00 BEBAN VENTILASI & INFILTRASI NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) W (kg w /kg a ) 1 Ventilasi Sensibel 1230 - - - - Latent 3010000 - - - - 2 Infiltrasi Sensibel 1230 0,023 9,00 254,61 Latent 3010000 0,023-0,00911 630,69 Total Beban Ventilasi Infiltrasi 885,30 Beban Total 12.042,37 Sensibel 10.971,69 Latent 1.070,69 SHF 0,91 SF 10% 13.246,61 Clf 74

4.1.10. Beban FCU 2-8 (Ruang Marketing) Ruangan ini memiliki luas 91,50m 2, ruangan berpenghuni 12 orang. Peralatan listrik yang dipakai memiliki daya total 8.070 W. Penerangan menggunakan lampu fluorescentdengan daya total 660 W. Infiltrasi tidak terjadi pada area ini.kondisi ruangan direncanakan memiliki temperatur 24 o C dengan RH 50%. Tabel 4. 11 Perhitungan beban pendinginan FCU 2-8 BEBAN EKSTERNAL NO Item Beban Luas Area U- Factor CLTD/SC (m 2 CLTD Corr SC ) (W/m2 K) L/ T (K) A Transmisi 1 Dinding Utara 7,50 3,03 23,00 24,70-561,31 2 DindingTimur 49,00 - - - - - 3 Dinding Selatan 21,00 5,58 8,00 9,70-1.136,65 4 Dinding Barat (luar) 9,00 3,03 25,00 26,70-728,11 5 Dinding Barat(Partisi) 8,75 3,03 9,00-238,61 6 Lantai 91,50 - - - - - 7 Atap 91,50 3,18 9,00 - - 2.618,73 8 Jendela Barat 1,50 5,71 8,00 9,70-83,08 B Radiasi Matahari 1 Jendela Barat 1,50 438,00 0,74 486,18 2 Dinding Selatan 21,00-110,00-0,74 1.709,40 Total Beban External 7.562,07 BEBAN INTERNAL NO Item Beban Jumlah/ Daya Ful Fsa Ef/ Faktor Beban 1 Beban Penghuni Sensibel 12-75 1,00 900,00 Latent 12-55 1,00 660,00 2 Lampu Penerangan 660 1,20 0,65 1,00 514,80 3 Peralatan Listrik 8.070 0,85 1,00 6.859,50 4 Peralatan lain - 1,00 - Total Beban Internal 8.934,30 BEBAN VENTILASI & INFILTRASI NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) W (kg w /kg a ) 1 Ventilasi Sensibel 1230 - - - - Latent 3010000 - - - - 2 Infiltrasi Sensibel 1230 0,023 9,00 254,61 Latent 3010000 0,023-0,00911 630,69 Total Beban Ventilasi Infiltrasi 885,30 Beban Total 17.381,66 Sensibel 16.090,98 Latent 1.290,69 SHF 0,93 SF 10% 19.119,83 Clf 75

4.1.11. Beban FCU 2-9 (Ruang Direktur) Ruangan ini memiliki luas 60,00m 2, Ruangmeeting memiliki kapasitas 8 orang. Pada ruang meeting peralatan listrik yang dipakai memiliki daya total950 W. Penerangan menggunakan lampu fluorescentdengan daya total 240 W. Infiltrasi diabaikan karena pintu menuju toilet sangat jarang digunakan, sementara kedua pintu lainnya berhubungan dengan ruang yang terkondisi. Tabel 4. 12 Perhitungan beban pendinginan ruang meeting direktur BEBAN EKSTERNAL NO Item Beban Luas Area U- Factor CLTD/SC (m 2 CLTD Corr SC ) (W/m2 K) L/ T (K) A Transmisi 1 Dinding Utara 21,00 - - - - - 2 DindingTimur 17,50 - - - - - 3 Dinding Selatan 21,00 5,58 8,00 26,70-3.128,71 4 Dinding Barat 19,25 3,03 25,00 26,70 1.557,34 5 Lantai 30,00 - - - - - 6 Atap 30,00 3,18 9,00 - - 858,60 7 Jendela Barat 1,50 5,71 8,00 26,70-228,69 B Radiasi Matahari 1 Jendela Barat 1,50 438,00 0,54 354,78 2 Dinding Selatan 21,00-110,00-0,54 1.247,40 Total Beban External 7.375,52 BEBAN INTERNAL NO Item Beban Jumlah/ Daya Ful Fsa Ef/ Faktor Beban 1 Beban Penghuni Sensibel 2-75 1,00 150,00 Latent 2-55 1,00 110,00 2 Lampu Penerangan 240 1,20 0,65 1,00 187,20 3 Peralatan Listrik 650 0,85 1,00 552,50 4 Peralatan lain - 1,00 - Total Beban Internal 999,70 BEBAN VENTILASI & INFILTRASI NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) W (kg w /kg a ) 1 Ventilasi Sensibel 1230 - - - - Latent 3010000 - - - - 2 Infiltrasi Sensibel 1230 - - - Latent 3010000 - - - - Total Beban Ventilasi Infiltrasi - Beban Total 8.375,22 Sensibel 8.265,22 Latent 110,00 SHF 0,99 Clf 76

Pada ruangan direktur peralatan listrik yang dipakai memiliki daya total 650 W, dan untuk penerangan menggunakan lampu fluorescent dengan daya total 240 W. Infiltrasi tidak terjadi pada ruangan ini. Penghuni pada ruang ini diasumsikan 2 orang. Kondisi ruangan direncanakan memiliki temperatur 24 o C dengan RH 50%. Tabel 4. 13 Perhitungan beban pendinginan ruang direktur & beban total FCU 2-9 BEBAN EKSTERNAL Luas Area NO Item Beban (m 2 ) A B Transmisi 1 Dinding Utara 10,50 3,03 9,00 - - 286,34 2 DindingTimur 12,25 - - - - - 3 Dinding Selatan 21,00 - - - - - 4 Dinding Barat 10,50 5,58 8,00 9,70-568,32 5 Lantai 21,00 - - - - - 6 Atap 21,00 3,18 9,00 - - 601,02 7 Jendela Barat 1,50 5,71 8,00 9,70-83,08 Radiasi Matahari 1 Jendela Barat 1,50 438,00 0,74 486,18 2 Dinding Barat 10,50-438,00-0,74 3.403,26 BEBAN INTERNAL NO Item Beban 1 Beban Penghuni Jumlah/ Daya Total Beban External 5.428,20 Sensibel 8-75 1,00 600,00 Latent 8-55 1,00 440,00 2 Lampu Penerangan 240 1,20 0,65 1,00 187,20 3 Peralatan Listrik 950 0,85 1,00 807,50 4 Peralatan lain - 1,00 - BEBAN VENTILASI & INFILTRASI U- Factor (W/m2 K) Ful CLTD/SC L/ T (K) CLTD Corr Ef/ Faktor Beban Total Beban Internal 2.034,70 NO Item Beban Factor Q (m 3 /s) T (K) W (kg w /kg a ) Fsa 1 Ventilasi Sensibel 1230 - - - - Latent 3010000 - - - - 2 Infiltrasi Sensibel 1230 - - - Latent 3010000 - - - - SC Clf Total Beban Ventilasi Infiltrasi - Beban Total 7.462,90 Sensibel 7.022,90 Latent 440,00 SHF 0,94 Beban Total 15.838,11 Sensibel 11.896,37 Latent 550,00 SHF 0,75 SF 10% 17.421,93 77

4.1.12. Beban Total Chiller Gedung ini menggunakan satu unit Chiller untuk melayani Fan Coil seluruhnya. Chiller dengan tipe Air Cooled digunakan untuk menghasilkan air sejuk yang digunakan Fan Coil mendinginkan ruangan. Maka beban total yang harus diterima oleh Chiller merupakan beban total Fan Coil seluruh gedung. Tabel 4. 14 Perhitungan beban total Chiller No Kode Unit q 1 FCU 1-1 7.050,31 2 FCU 1-2 7.373,96 3 FCU 1-3 26.054,30 4 FCU 1-4 31.661,36 5 FCU 2-1 7.458,36 6 FCU 2-2 10.951,60 7 FCU 2-3 10.951,60 8 FCU 2-4 7.670,33 9 FCU 2-5 16.659,06 10 FCU 2-6 16.659,06 11 FCU 2-7 13.246,61 12 FCU 2-8 19.119,83 13 FCU 2-9 17.421,93 Beban Chiller Total Safety Factor 10% 192.278,32 211.506,15 4.2. Analisa Psikometri Dengan kondisi thermal ruangan seperti pada perhitungan sebelumnya maka dilakukan analisa terhadap kondisi udara, dengan tujuan untuk menentukan besarnya peralatan (Fan Coil Unit) yang diperlukan untuk membuang beban panas. Dengan menggunakan asumsi delta T pada 8 o C dan SHF ruangan sesuai dengan hasil perhitungan sebelumnya maka analisa dilakukan dengan bantuan diagram psikometri. 78

Dengan desain kondisi thermal ruangan merupakan udara return pada unit FCU yaitu pada Tdb 24 o C dan RH 50% maka dengan bantuan diagram psikometri didapatkan enthalphy udara desain 47,83 kj/kg, dan Volume spesifik 0,85 m 3 /kg. Dari hasil perhitungan nilai SHF sangat beragam yaitu berada diantara 0,90 sampai dengan 0,96 kecuali area Lobby lantai 1 untuk memudahkan perhitungan dipakai SHF 0,90. Untuk kondisi udara supply SHF 0.90 dan delta T sebesar 8 o C, maka didapatkan kondisi udara supply dengan Tdb 16 o C, Twb 13 o C dan enthalphy 36.61 kj/kg. Gambar 4. 1 Analisa Kondisi udara pada diagram Psikometri Area Lobby lantai 1 memiliki SHF 0,49, dengan bantuan diagram psikometri maka didapatkan kondisi udara supply dengan Tdb 16 o C, Twb 11 o C dan enthalphy sebesar 31.6kJ/kg. 79

Dengan data diatas lalu dilakukan perhitungan kapasitas aliran udara yang dibutuhkan untuk memindahkan panas dan mempertahankan temperatur ruangan. Gambar berikut merupakan skema perpindahan panas pada udara didalam ruangan. Dimana udara keluar dari FCU (T1) merupaka kondisi udara masuk yang kondisinya sama dengan T2, sementara T3 merupakan kondisi udara desain yang diharapkan yang kondisinya sama dengan T4. Gambar 4. 2 Skema pendinginan dalam ruangan Maka kesetimbangan energi yang terjadi pada sistem adalah sebagai berikut: Panas q out, besarnya sama dengan energi yang dibawa oleh aliran udara, jika selama proses dianggap konstan dan perubahan energi kinetik serta energi potensial dianggap tidak ada maka persamaan diatas menjadi: 80

Berikut ini dilakukan perhitungan aliran masa udara yang diperlukan pada FCU 1-1, dengan data psikometri seperti dijelaskan diatas.., /, /. /., / Dengan volume spesifik udara diketahui sebesar 0,85 m 3 /kg, maka dilakukan perhitungan besarnya volume aliran yang dibutuhkan oleh FCU., /, /, /, / Dengan menggunakan perhitungan yang sama dilakukan penentuan besarnya volume aliran udara pada FCU yang lainnya. Pada tebel 4.15 merupakan hasil perhitungan aliran udara untuk tiap FCU. Pada tabel (4.6) disajikan perbandingan kapasitas pendinginan dan kapasitas aliran udara peralatan terpasang terhadap hasil perhitungan yang telah dilakukan. 81

Tabel 4. 15 Perhitungan aliran udara tiap FCU No No. Unit q SHF H (kj/kg) ṁ (kg/s) Q (m 3 /s) 1 FCU 1-1 6.794,29 0,90 11,22 605,55 0,51 2 FCU 1-2 6.703,60 0,90 11,22 597,47 0,51 3 FCU 1-3 23.685,73 0,49 16,23 1.459,38 1,24 4 FCU 1-4 28.783,06 0,81 11,22 2.565,34 2,18 5 FCU 2-1 6.780,32 0,90 11,22 604,31 0,51 6 FCU 2-2 9.956,00 0,90 11,22 887,34 0,75 7 FCU 2-3 9.956,00 0,90 11,22 887,34 0,75 8 FCU 2-4 6.973,03 0,90 11,22 621,48 0,53 9 FCU 2-5 15.144,60 0,90 11,22 1.349,79 1,15 10 FCU 2-6 15.144,60 0,90 11,22 1.349,79 1,15 11 FCU 2-7 12.042,37 0,90 11,22 1.073,30 0,91 12 FCU 2-8 17.381,66 0,90 11,22 1.549,17 1,32 13 FCU 2-9 15.838,11 0,90 11,22 1.411,60 1,20 Catatan : Volume Spesifik rata -rata (v): 0,85 m 3 /kg Tabel 4. 16 Perbandingan kapasitas unit Kode Unit Peralatan Terpasang Hasil Perhitungan Kap. (kw) Flow Rate (M 3 /s) Kap. (kw) Flow Rate (M 3 /s) Chiller 211 -- 211,506 -- FCU 1-1 5,50 0,28 7,47 0,51 FCU 1-2 8,60 0,42 7,37 0,51 FCU 1-3 30,10 1,39 26,05 1,24 FCU 1-4 30,10 1,39 31,60 2,18 FCU 2-1 5,50 0,28 7,45 0,51 FCU 2-2 13,90 0,69 10,95 0,75 FCU 2-3 13,90 0,69 10,95 0,75 FCU 2-4 8,60 0,42 7,67 0,53 FCU 2-5 13,90 0,69 16,65 1,15 FCU 2-6 13,90 0,69 16,65 1,15 FCU 2-7 8,60 0,42 13,24 0,91 FCU 2-8 27,30 1,11 19,11 1,32 FCU 2-9 13,90 0,42 17,42 1,20 82

KAPASITAS PENDINGINAN (kw) 35,00 30,00 25,00 Peralatan terpasang VS Hasil perhitungan 31,60 30,10 30,10 27,30 26,05 20,00 19,11 16,65 16,65 17,42 15,00 13,90 13,90 13,90 13,24 13,90 13,90 10,00 10,95 10,95 8,60 8,60 8,60 7,47 7,37 7,45 7,67 5,00 5,50 5,50 0,00 FCU 1 1 FCU 1 2 FCU 1 3 FCU 1 4 FCU 2 FCU 2 1 2 FCU 2 3 FCU 2 4 FCU 2 5 FCU 2 6 FCU 2 7 FCU 2 FCU 2 8 9 Peralatan Terpasang Kap. (kw) 211 Hasil Perhitungan Kap. (kw) 211,506 Gambar 4. 3 Bagan perbandingan kapasitas pendinginan 4.3. Perhitungan Ducting Perhitungan menggunakan metode Equal Friction dimana diasumsikan saluran ducting akan mengalami pressure loss yang sama per satuan panjang ducting. Metode umum yang sangat sederhana dan mudah dihitung secara manual. Hal yang harus diperhatikan dalam metode ini adalah adanya penggunaan balancing damper yang dimaksudkan untuk mengatur aliran udara. Selain itu saat instalasi diperlukan balancing system agar aliran udara tersebar merata ke seluruh ruangan. Ada beberapa FCU yang menggunakan ducting untuk mengalirkan udara kedalam ruangan pada gedung ini, umumnya dilakukan karena ruangan yang terlampau luas sehingga dengan bantuan ducting aliran udara terkondisi akan merata dalam ruangan. 83

4.3.1. Perhitungan Ducting FCU 1-2 ini. Ada beberapa langkah yang ditempuh untuk melakukan perhitungan dengan metode 1. Menentukan besarnya head loss per satuan panjang. Ketika Static pressure fan tidak diketahui maka perhitungan diawali dengan menetukan head loss. Kecepatan aliran dan laju aliran pada discharge fan digunakan sebagai dasar untuk menentukan head loss, sesuai standart ASHRAE untuk perkantoran kecepatan aliran ditentukan sebesar 7 m/s. Perhitungan desain menggunakan udara standart yaitu udara pada suhu 20 o C, yang memiliki viskositas 1,822 x 10 5 Kg/m.s dan massa jenis 1,20 Kg/m 3. Dari hasil perhitunga laju aliran volume sebelumnya didapatkan aliran sebesar 520 m 3 /s Luas penampang ducting Mengunakan persamaan kontinuitas besarnya luas penampang adalah:, / /, Diameter hidrolik Besarnya diameter hidrolik untuk penampang bulat sama dengan diameter penampang itu sendiri.. 84

,.,, Bilangan reynolds.., /.,. /, /.., Friction factor Dengan asumsi absolute roughnes factor untuk bahan ducting sama dengan aluminium yaitu sebesar 0,09 mm.,,,,,.,, Friction loss per meter Perhitungan ini digunakan sebagai friction rate pada seluruh sistem ducting, maka dilakukan perhitungan friction untuk 1 meter..,.,, /. / 85

, 2. Menentukan kapasitas aliran tiap section Kapasitas aliran untuk setiap section pada FCU 1-1 ditentukan dengan membagi kapasitas aliran FCU untuk ketiga outletnya, sebesar 0,17 m 3 /s setiap outletnya. 3. Melakukan perhitungan dimensi ducting. Dimensi ducting dihitung dengan menggunakan friction chart milik ASHRAE untuk mendapatkan diameter hidrolis ducting. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menarik garis head loss sesuai hasil perhitungan sebelumnya, baru kemudian menarik garis laju aliran udara. Gambar 4. 4 Friction Chart FCU 1-2 86

Setelah didapatkan nilai diameternya kemudian perhitungan dilanjutkan untuk menentukan dimensi ducting persegi. ASHRAE telah mentabelkan dimensi standart untuk ducting persegi (lampiran 3), namun ketebalan ducting telah ditentukan sebelumnya yaitu tidak boleh lebih dari 200 mm maka perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.9.9 pada bab II. Untuk menyelesaikan perhitungan digunakan metode trial & error hingga didapatkan nilai Dh yaang paling mendekati. Berikut merupakan perhitungan dimensi untuk section A-B:,,,,,,,,,, Tabel 4. 17 Hasil perhitungan diameter hidrolik Section Q D h delta pf Dimensi a b A-B 0,51 0,3 1,8 200 400 B-C 0,34 0,26 1,8 200 300 C-O3 0,17 0,2 1,8 200 175 4. Menentukan jalur kritis Jalur kritis ini merupakan jalur terpanjang yang harus ditempuh oleh udara, sehingga merupakan jalur dengan kerugian gesekan terbesar. Pada gambar (4.4) dapat dilihat jalur dari A-O3 merupakan jalur kritis pada FCU 1-1. Jalur kritis diketahui sepanjang 6,8 m, kemudian dilakukan perhitungan Total friction loss pada jalur kritis dengan mengabaikan adanya fitting.. 87

, /.,, 5. Perhitungan Pressure Loss pada fitting Pada gambar... terlihat pada jalur kritis memiliki satu buah elbow. Dengan asumsi udara supply pada kondisi udara standart 20 o C, rasio tinggi radius terhadap lebar ducting (r/w) ditentukan sebesar 1,5. Maka nilai koefisien C o adalah 0,14.,, /. /, 6. Total pressure loss Fan harus mampu mengatasi hambatan yang terjadi akibat gesekan dan fiting. Besarnya pressure loss adalah total hambatan pada ducting lurus (static loss) dan hambatan akibat fitting (Dynamic Loss). Dengan operating pressure pada outlet sebesar 10 Pa, maka besarnya tekanan statis yang harus dimiliki oleh FCU 1-2 adalah sebagai berikut:,,, Hasil perhitungan Ducting FCU 1-2 dapat dilihat pada tabel berikut ini: 88

Tabel 4. 18 Hasil perhitungan Ducting FCU 1-2 Section Q (m 3 /s) V(m/s) D h (m) pf (Pa/m) L (m) Dimensi a (mm) b (mm) A-B 0,51 7 0,3 1,8 1,5 200 400 B-C 0,34 0,26 1,8 3,5 200 300 C-O3 0,17 0,2 1,8 1,8 200 175 Operating Pressure (Pa) 20 Total Pressure Loss (Pa) Total Dinamic Loss (Pa) Fan Static Pressure (Pa) 12,24 5,59 37,83 Gambar 4. 5 Skematik hasil perhitungan ducting FCU 1-2 4.3.2. Perhitungan Ducting FCU 1-3 Skema Unit ini dapat dilihat pada gambar (4.5) pada jalur kritis A-O1 dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode yang sama pada FCU 1-2 maka didapatkan friction rate sebesar 1,6 Pa. Dengan cara yang sama maka dilakukan perhitungan penampang menggunakan friction chart, kemudian dilakukan perhitungan dimensi dan besarnya Pressure Loss pada ducting. 89

Tabel 4. 19 Hasil perhitungan Ducting FCU 1-3 Section Q (m 3 /s) V(m/s) D h (m) pf (Pa/m) L (m) Dimensi a (mm) b (mm) A-B 1,25 7 0,48 1,6 1,3 200 1150 B-C 1,25 7 0,48 1,6 2 400 500 C-O1 0,25 0,25 1,6 3 Flexible Duct R-A 1,25 7 0,48 1,6 200 1150 Operating Pressure (Pa) 20 Total Pressure Loss (Pa) 10,08 Total Dinamic Loss (Pa) 7,94 Fan Static Pressure (Pa) 38,02 Gambar 4. 6 Skematik hasil perhitungan ducting FCU 1-3 4.3.3. Perhitungan Ducting FCU 1-4 Skema hasil perhitungan unit ini dapat dilihat pada gambar (4.6) dengan menggunakan metode yang sama. Sistem ducting ini memiliki dua jalur yang tipikal sehingga perhitungan dapat dilakukan pada satu jalur saja. Pada jalur kritis unit ini 90

memiliki satu buah elbow dengan nilai Co: 0,27. Ketinggian ducting maksimal yang diizinkan pada area ini sebesar 300 mm. Tabel 4. 20 Hasil perhitungan Ducting FCU 1-4 Section Q (m 3 /s) V(m/s) D h (m) pf (Pa/m) L (m) Dimensi a (mm) b (mm) A-B 2,2 7 0,54 1,6 1,8 300 875 B-F 1,1 7 0,425 1,6 7,7 300 500 F-G 0,825 7 0,38 1,6 2,3 300 400 G-H 0,55 7 0,325 1,6 2,3 300 300 H-O8 0,275 7 0,25 1,6 2 300 200 Operating Pressure (Pa) 20 Total Pressure Loss (Pa) 25,76 Total Dinamic Loss (Pa) 7,94 Fan Static Pressure (Pa) 53,70 Gambar 4. 7 Skematik hasil perhitungan ducting FCU 1-4 91

4.3.4. Perhitungan Ducting FCU 2-2, 2-3 (Typical) Kedua FCU ini tidak dioperasikan secara bersamaan, kedua unit juga memiliki skema ducting yang sama. Pada ruangan ducting didesain dengan metode yang sama dengan sebelumnya. Jalur kritis dapat dilihat pada garis merah seperti pada gambar. Tabel 4. 21 Hasil perhitungan Ducting FCU 2-2,2-3 Section Q (m 3 /s) V(m/s) D h (m) pf (Pa/m) L (m) Dimensi a (mm) b (mm) A-B 0,75 7 0,37 1,6 1,8 200 625 B-02 0,375 7 0,285 1,6 6 200 350 B-01 0,375 7 0,285 2,3 200 350 Operating Pressure (Pa) 20 Total Pressure Loss (Pa) 16,16 Total Dinamic Loss (Pa) 5,88 Fan Static Pressure (Pa) 42,04 Gambar 4. 8 Skematik hasil perhitungan ducting FCU 2-2, 2-3 4.3.5. Perhitungan Ducting FCU 2-4 FCU melayani dua ruangan yang terpisah oleh lemari file yang tingginya tidak mencapai plafon, yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara antar ruangan. Pada ketiga outletnya diasumsikan memilik laju aliran udara yang sama. 92

Tabel 4. 22 Hasil perhitungan Ducting FCU 2-4 Section Q (m 3 /s) V(m/s) D h (m) pf (Pa/m) L (m) Dimensi a (mm) b (mm) A-B 0,51 7 0,3 1,8 1,5 200 400 B-C 0,34 0,26 1,8 3,5 200 300 C-O3 0,17 0,2 1,8 1,8 200 175 Operating Pressure (Pa) 20 Total Pressure Loss (Pa) 12,24 Total Dinamic Loss (Pa) 5,59 Fan Static Pressure (Pa) 37,83 Gambar 4. 9 Skematik hasil perhitungan ducting FCU 2-4 4.3.6. Perhitungan Ducting FCU 2-5, 2-6 (Typical) Unit ini didesain menggunakan ducting bulat dengan isolasi dalam, sehingga untuk perhitungan Co pada saat menghitung dinamic loss menggunakan tabel yang berbeda. Dari tabel untuk elbow bulat diameter 300 mm didapatkan Co sebesar 0,26. 93

Tabel 4. 23 Hasil perhitungan Ducting FCU 2-5, 2-6 Section Q (m 3 /s) V(m/s) D h (mm) pf (Pa/m) L (m) Dimensi a (mm) b (mm) A-B 1,1 7 400 1,7 1 B-C 0,74 7 350 1,7 2,2 C-03 0,36 7 275 1,7 10,5 Operating Pressure (Pa) 20 Total Pressure Loss (Pa) 23,29 Total Dinamic Loss (Pa) 7,64 Fan Static Pressure (Pa) 50,93 Gambar 4. 10 Skematik hasil perhitungan ducting FCU 2-5, 2-6 4.3.7. Perhitungan Ducting FCU 2-7 Unit ini menggunakan ducting bulat, dengan isolasi dalam, hasil perhitungan untuk friction rate didapatkan nilai 1,5 Pa/m. Tabel 4. 24 Hasil perhitungan Ducting FCU 2-7 Section Q (m 3 /s) V(m/s) D h (mm) pf (Pa/m) L (m) Dimensi a (mm) b (mm) A-B 0,9 7 400 1,5 1 B-C 0,6 7 350 1,5 2,2 C-03 0,3 7 250 1,5 10,5 Operating Pressure (Pa) 20 Total Pressure Loss (Pa) 20,55 Total Dinamic Loss (Pa) 7,64 Fan Static Pressure (Pa) 48,19 94

Gambar 4. 11 Skematik hasil perhitungan ducting FCU 2-7 4.3.8. Perhitungan Ducting FCU 2-8 FCU ini melayani ruangan yang cukup luas, sistem ducting dibuat seperti pada gambar. Setiap outlet didesain memiliki laju aliran udara yang sama, dari perhitungan pressure loss untuk tiap meternya didapatkan sebesar 1,8 Pa/m. Tabel 4. 25 Hasil perhitungan Ducting FCU 2-8 Section Q (m 3 /s) V(m/s) D h (m) pf (Pa/m) L (m) Dimensi a (mm) b (mm) A-B 1,3 7 0,49 1,8 1,00 200 1200 B-C 0,745 7 0,358 1,8 4,00 200 600 C-D 0,37 7 0,276 1,8 200 350 C-E 0,37 7 0,276 1,8 2,50 200 350 E-02 0,185 7 0,21 1,8 2,50 200 200 D-03 0,185 7 0,21 1,8 200 200 B-F 0,555 7 0,32 1,8 200 450 F-G 0,37 7 0,276 1,8 200 350 F-O5 0,185 7 0,21 1,8 200 200 G-07 0,185 7 0,21 1,8 200 200 Operating Pressure (Pa) 20 Total Pressure Loss (Pa) 18 Total Dinamic Loss (Pa) 17,93 Fan Static Pressure (Pa) 55,93 Catatan : Jalur kritis adalah dari titik A ke titik O1 95

Gambar 4. 12 Skematik hasil perhitungan ducting FCU 2-8 4.3.9. Perhitungan Ducting FCU 2-9 Unit ini melayani dua ruangan, yang memiliki nilai beban yang berbeda maka dilakukan perbandingan kebutuhan pendinginan antara ruang satu dengan beban total untuk mendapatkan laju aliran udara untuk tiap ruangan. Berikut dilakukan perhitungan pada ruang direktur yang memiliki beban pendinginan 8.375,22 W terhadap beban total unit 15.838,37 W. Berdasarkan analisa psikometrik unit ini memiliki laju aliran udara sebesar 1,20 m 3 /s, /.,.,, / Setelah diketahui aliran udara kemudian dilakukan perhitungan dengan metode yang sama seperti sebelumnya. 96

Tabel 4. 26 Hasil perhitungan Ducting FCU 2-9 Section Q (m 3 /s) V(m/s) D h (m) pf (Pa/m) L (m) Dimensi a (mm) b (mm) A-B 1,2 7 0,49 1 1,00 200 1150 B-C 0,635 7 0,36 1 4,00 200 600 C-06 0,3175 7 0,28 1 1,00 200 350 B-E 0,565 7 0,35 1 200 500 E-O4 0,14125 7 0,2 1 Operating Pressure (Pa) 20 Total Pressure Loss (Pa) 6 Total Dinamic Loss (Pa) 12,94 Fan Static Pressure (Pa) 38,94 Catatan : Jalur kritis adalah dari titik A ke titik O6 Gambar 4. 13 Skematik hasil perhitungan ducting FCU 2-9 4.4. Perhitungan Daya Fan Dari hasil perhitungan ducting hingga dilakukannya perhitungan pressure loss maka dilakukan perhitungan besarnya daya yang harus diatasi oleh Fan untuk mengalirkan udara. Dengan persamaan (2.9.13) dilakukan perhitungan besarnya fan yang dibutuhkan. Untuk FCU 1-2 dengan laju aliran udara sebesar 0,51 m 3 /s, dan 97

kecepatan aliran udara pada 7 m/s, serta masa jenis udara ρ = 1,20 kg/m 3, besarnya daya yg dibutuhkan adalah sebagai berikut:,, / /, /, Daya sebesar 34,22 W dibutuhkan pada FCU 1-1 untuk mengalirkan udara melalui layout ducting yang ada. Dengan hasil perhitungan static pressure yang telah dilakukan sebelumnya maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui besarnya daya fan yang dibutuhkan pada FCU yang lainnya. Menggunakan metode dan persamaan yang sama seperti pada FCU 1-2 maka besarnya daya yang dibutuhkan masing-masing FCU ditabelkan sebagai berikut: Tabel 4. 27 Hasil perhitungan Daya tiap FCU No No. Unit q Q (m3/s) P s V(m/s) W f 1 FCU 1-1 7.473,71 0,51 20,00 7 12,46 2 FCU 1-2 7.373,96 0,51 37,83 7 21,34 3 FCU 1-3 26.054,30 1,24 38,02 7 52,37 4 FCU 1-4 31.661,36 2,18 53,70 7 126,25 5 FCU 2-1 7.458,36 0,51 20,00 7 12,43 6 FCU 2-2 10.951,60 0,75 42,40 7 35,15 7 FCU 2-3 10.951,60 0,75 42,40 7 35,15 8 FCU 2-4 7.670,33 0,53 37,83 7 22,20 9 FCU 2-5 16.659,06 1,15 50,93 7 63,25 10 FCU 2-6 16.659,06 1,15 50,93 7 63,25 11 FCU 2-7 13.246,61 0,91 48,19 7 47,80 12 FCU 2-8 19.119,83 1,32 55,93 7 79,18 13 FCU 2-9 17.421,93 1,20 38,94 7 51,76 Catatan : ρ = 1,20 kg/m 3 98

Wf 140,00 120,00 126,25 100,00 Daya Fan 80,00 60,00 40,00 52,37 35,15 35,15 79,18 63,25 63,25 47,80 51,76 Wf 20,00 FCU 1 1 21,34 12,46 FCU 1 2 FCU 1 3 FCU 1 4 FCU 2 1 12,43 FCU 2 2 FCU 2 3 FCU 2 4 22,20 FCU 2 5 FCU 2 6 FCU 2 7 FCU 2 8 FCU 2 9 Units Gambar 4. 14 Bagan hasil perhitungan Daya FCU 4.5. Biaya Operasi Pada sistem terpasang (Central Chiller) kemudian dilakukan perhitungan untuk memperkirakan besarnya konsumsi energi. Hal ini dilakukan untuk mengtahui apakah sistem tersebut merupakan sistem yang tepat untuk gedung perkantoran. Perbandingan dilakukan dengan sistem split yang umum digunakan pada sistem perkantoran. Dari tabel 3.1 diketahui total daya pada sistem sebesar 88,04 kw, daya ini merupakan daya yang ditarik sistem pada kapasitas 100%. Namun pada kenyataannya akibat adanya safety factor dan adanya ruangan yang tidak terpakai setiap harinya seperti pada ruang training maka diasumsikan chiller bekerja pada 80% kapasitas. Berdasarkan nilai IPLV (Integrated Part Load Value) chiller pada kapasitas tersebut chiller akan menarik daya sebesar 83%. Maka kemudian dilakukan perhitungan pada sistem per hari hingga pertahunnya seperti terlihat pada tabel berikut. 99

Tabel 4. 28 Konsumsi Energi Sistem Central Chiller No Nama Ruangan Kode Unit Waktu Operasi (jam) Power Konsumsi Energi (kwh) 1 hari 1 bulan 1 tahun Rating (kw) 1 hari 1 bulan 1 tahun 1 R. Gudang Lt. 1 FCU 1-1 8,00 176,00 2112,00 0,10 0,80 17,60 211,20 2 R. Accounting FCU 1-2 8,00 176,00 2112,00 0,14 1,12 24,64 295,68 3 Lobby - Lt. 1 FCU 1-3 8,00 176,00 2112,00 1,47 11,76 258,72 3104,64 4 R. Marketing Lt.1 FCU 1-4 8,00 176,00 2112,00 1,47 11,76 258,72 3104,64 5 R. Gudang Lt. 2 FCU 2-1 8,00 176,00 2112,00 0,10 0,80 17,60 211,20 6 R. Training FCU 2-2 -- 4,00 48,00 0,55 -- 2,20 26,40 FCU 2-3 -- 4,00 48,00 0,55 -- 2,20 26,40 7 R. Finance FCU 2-4 8,00 176,00 2112,00 0,14 1,12 24,64 295,68 8 Lobby & Ruang FCU 2-5 8,00 176,00 2112,00 0,55 4,40 96,80 1161,60 Tamu Lt. 2 FCU 2-6 8,00 176,00 2112,00 0,55 4,40 96,80 1161,60 9 R. Teknisi FCU 2-7 8,00 176,00 2112,00 0,14 1,12 24,64 295,68 10 R. Marketing Lt. 2 FCU 2-8 8,00 176,00 2112,00 1,53 12,24 269,28 3231,36 11 R. Direktur FCU 2-9 8,00 176,00 2112,00 0,55 4,40 96,80 1161,60 12 CH-1 8,00 176,00 2112,00 57,51 460,08 10121,76 121461,12 Total Konsumsi Energi 514,00 11312,40 135748,80 Dengan tarif dasar listrik untuk keperluan bisnis berdasarkan Kemmen ESDM Nomor 31 tahun 2014 adalah Rp. 1.352,00 maka besarnya biaya operasi sistem adalah sebagai berikut. 1 hari : Rp. 1.352,00 kwh 514,54 Rp. 695 654,00 1 Bulan : Rp. 1.352,00 kwh 11324, 21 Rp. 15 310 331,00 1 Tahun : Rp. 1.352,00 kwh 135748,80 Rp. 183 723 977,00 100

4.6. Optimasi Pengkondisi Udara menggunakan Sistem Split Dengan menggunakan beban pendinginan sesuai hasil perhitungan kemudian dilakukan pemilihan unit untuk sistim split seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 4. 29 Pemilihan peralatan sistim split No Nama Ruangan Luas Kapasitas Daya Listrik (m 2 Kode Unit ) (kw) (kw) 1 R. Gudang Lt. 1 57,60 AC 1-1 3,52 1,17 AC 1-2 3,52 1,17 2 R. Accounting 43,40 AC 1-3 3,52 1,17 AC 1-4 3,52 1,17 3 Lobby - Lt. 1 66,00 AC 1-3 26,40 10,09 4 R. Marketing Lt.1 126,70 AC 1-4 30,01 12,70 5 R. Tunggu Lt.1 3,52 1,17 6 R. Gudang Lt. 2 57,60 AC 2-1 3,52 1,17 AC 2-2 3,52 1,17 7 R. Training AC 2-3 5,28 2,04 57,80 AC 2-4 5,28 2,04 AC 2-5 5,28 2,04 9 R. Finance 43,40 AC 2-6 3,52 1,17 3,52 1,17 10 Lobby & Ruang AC 2-7 5,28 2,04 118,80 AC 2-8 5,28 2,04 11 R. Tamu Lt. 2 AC 2-9 5,28 2,04 12 R. Teknisi 50,00 AC 2-10 5,28 2,04 AC 2-11 5,28 2,04 AC 2-12 5,28 2,04 13 R. Marketing Lt. 2 91,50 AC 2-13 20,05 8,37 14 R. Direktur 60,00 AC 2-14 3,52 1,17 AC 2-15 5,28 2,04 15 R. Meeting Direktur AC 2-16 3,52 1,17 AC 2-17 5,28 2,04 Total System Power Rating 66,47 Setelah dilakukan pemilihan unit kemudian dilakukan kembali perkiraan konsumsi energi pada sistim split. Menggunakan cara yang sama maka didapatkan hasil perhitungan seperti pada tabel. 101

Tabel 4. 30 Konsumsi Energi Sistem Split No Nama Ruangan Kode Unit Waktu Operasi (jam) Power Konsumsi Energi (kwh) 1 hari 1 bulan 1 tahun Rating (kw) 1 hari 1 bulan 1 tahun 1 R. Gudang Lt. 1 AC 1-1 8,00 176,00 2112,00 0,99 7,96 175,03 2100,38 AC 1-2 8,00 176,00 2112,00 0,99 7,96 175,03 2100,38 2 R. Accounting AC 1-3 8,00 176,00 2112,00 0,99 7,96 175,03 2100,38 AC 1-4 8,00 176,00 2112,00 0,99 7,96 175,03 2100,38 3 Lobby - Lt. 1 AC 1-3 8,00 176,00 2112,00 8,58 68,61 1509,46 18113,57 4 R. Marketing Lt.1 AC 1-4 8,00 176,00 2112,00 10,80 86,36 1899,92 22799,04 5 R. Tunggu Lt.1 8,00 176,00 2112,00 0,99 7,96 175,03 2100,38 6 R. Gudang Lt. 2 AC 2-1 8,00 176,00 2112,00 0,99 7,96 175,03 2100,38 AC 2-2 8,00 176,00 2112,00 0,99 7,96 175,03 2100,38 7 R. Training AC 2-3 -- 4,00 48,00 1,73 -- 6,94 83,23 AC 2-4 -- 4,00 48,00 1,73 -- 6,94 83,23 AC 2-5 -- 4,00 48,00 1,73 -- 6,94 83,23 9 R. Finance AC 2-6 8,00 176,00 2112,00 0,99 7,96 175,03 2100,38 8,00 176,00 2112,00 0,99 7,96 175,03 2100,38 10 Lobby & Ruang AC 2-7 8,00 176,00 2112,00 1,73 13,87 305,18 3662,21 AC 2-8 8,00 176,00 2112,00 1,73 13,87 305,18 3662,21 11 R. Tamu Lt. 2 AC 2-9 8,00 176,00 2112,00 1,73 13,87 305,18 3662,21 12 R. Teknisi AC 2-10 8,00 176,00 2112,00 1,73 13,87 305,18 3662,21 AC 2-11 8,00 176,00 2112,00 1,73 13,87 305,18 3662,21 AC 2-12 8,00 176,00 2112,00 1,73 13,87 305,18 3662,21 13 R. Marketing Lt. 2 AC 2-13 8,00 176,00 2112,00 7,11 56,92 1252,15 15025,82 14 R. Direktur AC 2-14 8,00 176,00 2112,00 0,99 7,96 175,03 2100,38 AC 2-15 8,00 176,00 2112,00 1,73 13,87 305,18 3662,21 15 R. Meeting Direktur AC 2-16 8,00 176,00 2112,00 0,99 7,96 175,03 2100,38 AC 2-17 8,00 176,00 2112,00 1,73 13,87 305,18 3662,21 Total Konsumsi Energi 410,38 9049,17 108590,02 Kemudian dilakukan perhitungan biaya operasi pada sistem split. 1 hari : Rp. 1.352,00 kwh 410,38 Rp. 554 833,00 1 Bulan : Rp. 1.352,00 kwh 9049,17 Rp. 12 234 475,00 1 Tahun : Rp. 1.352,00 kwh 108590,02 Rp. 146 813 702,00 102

Dari hasil perhitungan dapat diketahui potensi penghematan konsumsi energi yang didapatkan jika menggunakan sistem split sebesar 27 158,78 kwh pertahun dengan potensi penghematan biaya operasi Rp. 36.718.676,00 pertahun. Tabel 4. 31 Perbandingan konsumsi energi dan biaya operasi Waktu Operasi Konsumsi Energi (kw) Biaya Operasi Terpasang(Central) Split sistem Terpasang(Central) Split sistem Sehari 514,54 410,38 Rp 694.928,00 Rp 554.833,76 Sebulan 11324,21 9049,168 Rp 15.294.364,80 Rp 12.234.475,14 Setahun 135748,8 108590,016 Rp 183.532.377,60 Rp 146.813.701,63 103