Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MERANGKAI BUNGA

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB II LANDASAN TEORI

PRINSIP-PRINSIP KOMPOSISI. Kesatuan/unity Keselarasan/harmony Keseimbangan/balance Proporsi /Proportion Irama/Rhytm Tekanan/Emphasize

BAB III ELABORASI TEMA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAGIAN V POLA HIASAN A. Pola serak atau pola tabur Gambar 5.1 Pola Serak B. Pola berangkai

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang ( Namun menurut Suyatno, desain grafis

KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA. Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn.

BAB III LANDASAN TEORI

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

KOMPAS.com - Ungu itu bukan warna jomblo. Malah sebaliknya. Ungu itu membuat tubuh menjadi lebih rileks?

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA. Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Modul MK Gambar Bentuk

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Elemen Elemen Desain Grafis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Warna ialah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai paduan untuk beberapa panjang gelombang).

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

ESTETIKA SIMBOL UPAKARA OMKARA DALAM BENTUK KEWANGEN

BAB II LANDASAN TEORI

DISKRIPSI KARYA. Pameran Keragaman Seni Budaya Sebagai Pemersatu Bangsa Judul Karya: Keharmonisan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

RIAS PENGANTIN MUSLIM

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

MENGGAMBAR PERSPEKTIF

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

TEORI VITRUVIUS : 3. FIRMITAS KEKUATAN

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU

Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

4. Simbol dan makna tari

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA

BAB III LANDASAN TEORI

V. ULASAN PERANCANGAN

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. logotype. Menggunakan font linkin park, font ini adalah font yang juga

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 40 /PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2005

Dewi Lutfiati Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai untuk menandakan suatu peristiwa. baik yang bertanda gembira, senang, kecintaan, kebanggaan, bahkan kematian. Dalam tradisi budaya Indonesia, terutama adat Jawa, rangkaian bunga melati yang melambangkan kesucian digunakan sebagai dekorasi dalam acara-acara resmi, seperti dekorasi kamar pengantin, bahkan dipakai untuk hiasan rambut mempelai. Dalam mendekorasi rumah tinggal, selain memperhatikan Interior Design, maka pembuatan rangkaian bunga yang diletakkan di tepi ruang, di sudut atau ditengah ruang akan menambah keindahan ruangan. Penerapan desain yang sempurna, serta pemilihan materi bunga yang tepat pada satu rangkaian bunga akan tercipta kreasi rangkaian yang indah, unik dan menarik. Kata kunci: Desain, Rangkaian Bunga, Dekorasi Ruang PENDAHULUAN Pesona bunga dalam suatu rangkaian kehadirannya memberikan keindahan dan kehangatan pada dekorasi ruang. Untuk mendapatkan suasana ruang yang istimewa, maka bunga dirangkai dengan menerapkan Desain, dalam hal ini adalah penerapan unsur dan prinsip desain. Unsur desain dalam rangkaian bunga adalah bagian-bagian atau unsur-unsur yang digunakan untuk merangkai, yang mewujudkan desain rangkaian bunga menjadi suatu rangkaian yang lengkap dan utuh. Sedang Prinsip desain dalam rangkaian bunga adalah suatu acuan atau pedoman dalam menerapkan unsur-unsur desain kedalam suatu desain rangkaian. Prinsip desain diperlukan agar tercipta unsur estetika dalam rangkaian bunga. Merangkai bunga adalah menggabungkan unsur dan prinsip desain yang berpedoman pada unsur seni dan estetika, baik yang terlihat oleh kasat mata maupun yang tidak terlihat namun dapat dirasakan. Untuk mewujudkan suatu rangkaian bunga yang indah dipandang, dibutuhkan teknik desain yaitu cara membuat atau menciptakan suatu rangkaian bunga dengan berbagai macam bentuk. PEMBAHASAN 1. Unsur-unsur Desain dalam Rangkaian Bunga Unsur desain dalam rangkaian bunga diperlukan untuk mengatur atau menyusun bunga serta penunjangnya sehingga didapat/ tercipta suatu kreasi rangkaian yang indah. Unsur desain dalam rangkaian bunga dapat dilihat secara nyata karena berhubungan langsung dengan pemakaian bahan atau materi. Unsur desain meliputi unsur garis, arah, bentuk, ukuran, tekstur, dan unsur warna. Create for Survival 14

a. Unsur Garis Garis dalam rangkaian bunga adalah membentuk berbagai siluet lurus atau melengkung yang dapat terlihat dari suatu rangkaian, Karakter rangkaian dapat diciptakan dari elemen garis karena garis memiliki sifat statis berupa garis lurus dan tegak, yang memberikan kesan tegas, kaku dan stabil. Serta sifat dinamis berupa garis melengkung yang memberikan kesan luwes. Dalam merangkai bunga dapat menggunakan bentuk garis statis atau dinamis atau keduanya, tergantung dari bentuk rangkaian yang akan dibuat. Rangkaian bunga bentuk garis disebut dengan Line Arrangement. Setiap garis memiliki arah, yaitu arah mendatar atau horisontal, arah tegak atau vertikal dan arah miring atau diagonal. Macam-macam rangkaian bentuk arah garis yaitu rangkaian bentuk vertikal, bentuk horisontal, dan bentuk diagonal, serta bentuk garis melengkung seperti bulan sabit, bentuk huruf S. b. Unsur Bentuk Bentuk suatu rangkaian adalah wujud khusus yang berhubungan dengan komposisi desain secara keseluruhan. Bentuk wujud rangkaian bersifat geometris dan mempunyai bidang tiga dimensi. Macam-macam bentuk rangkaian geometris yang dikenal adalah bentuk bulat, bentuk segitiga simetris, bentuk segitiga asimetris, bentuk kipas, bentuk segi empat. Rangkaian bunga bentuk geometris biasanya memiliki bentuk yang klasik, tetapi untuk menambah keindahan rangkaian maka rangkaian bentuk geometris dapat dimodifikasi dengan gaya rangkaian yang lebih modern atau kontemporer. Rangkaian bunga yang memperhatikan unsur bentuk terdiri dari rangkaian bentuk tertutup (close form) yaitu rangkaian yang menggunakan banyak bunga dan cara merangkainya agak padat/ penuh. Jenis rangkaian ini disebut dengan rangkaian masa atau mass arrangement, misalnya rangkaian bunga bentuk bulat, bentuk segitiga, bentuk segiempat. Kemudian ada juga rangkaian bunga bentuk terbuka (open form), yaitu rangkaian bunga yang disusun atau dirangkai secara berjauhan satu dengan yang lain, misalnya rangkaian bunga bentuk ikebana. c. Unsur Tekstur Dalam seni merangkai bunga, unsur tekstur berarti sifat permukaan materi atau benda yang digunakan, baik berupa bunga, daun, serta materi penunjang lain seperti kayu, ranting dan sebagainya. Tekstur dapat bersifat kasar, halus, berkilau, atau buram. Dalam suatu rangkaian dapat digunakan beberapa macam tekstur yang serasi, sehingga hasil akhir rangkaian akan terlihat hidup. d. Unsur Warna Dalam bidang seni, warna memegang peranan penting karena warna membuat sesuatu terlihat lebih indah. Seseorang menggunakan warna untuk berbagai macam keperluan, seperti untuk pemilihan busana, desain interior rumah dan sebagainya. Namun berbeda dengan para perangkai bunga yang menggunakan bunga sebagai materi/ bahan rangkaian yang warna bunganya sudah terbentuk secara alami, bahkan kadang-kadang terdapat kuntum bunga yang memiliki dua warna. Oleh karena itu, dalam memadukan warna dalam merangkai bunga, walaupun harus mengikuti teori warna, para perangkai bunga tidak mungkin dapat menerapkan pedoman warna sesuai dengan teori warna secara sempurna. Create for Survival 15

Dalam teori warna terdapat istilah lingkaran warna, yaitu sederetan macam-macam warna yang diatur melingkar, sehingga membentuk lingkaran. Terdapat 12 macam warna dalam lingkaran warna, yaitu warna primer, warna sekunder, dan warna tertier. Warna primer adalah warna-warna yang tidak dapat dihasilkan dari percampuran warna-warna lain. Dengan kata lain warna primer adalah warna dasar. Warna primer pada lingkaran warna membentuk segitiga sama sisi, yaitu meliputi warna merah, kuning dan biru. Warna sekunder adalah warna-warna yang dihasilkan dari percampuran dua warna primer. Warna sekunder pada lingkaran warna meliputi : 1). Warna orange merupakan percampuran antara warna merah dan kuning. 2). Warna hijau merupakan percampuran antara warna kuning dan biru. 3). Warna ungu merupakan percampuran antara warna merah dan biru. Warna tertier adalah warna-warna yang dihasilkan dari percampuran warna primer dan sekunder. Contoh: warna hijau kekuningan merupakan percampuran dari warna kuning dan hijau. Warna hijau kebiruan merupakan percampuran dari warna hijau dan biru. Warna ungu kebiruan merupakan percampuran dari warna ungu dan biru. Berdasarkan sifat yang dihasilkannya, warna terbagi menjadi dua yaitu warna hangat atau panas dan warna dingin atau sejuk. Warna hangat atau panas meliputi: warna kuning, jingga, dan merah (dipakai untuk menggambarkan suasana gembira) sedang warna dingin atau sejuk meliputi: warna biru, hijau, dan ungu ( dipakai untuk menggambarkan suasana duka ). 2. Prinsip Desain dalam Rangkaian Bunga Dalam rangkaian bunga, unsur estetika pada penerapan prinsip desain memegang peranan yang paling penting dan lebih diutamakan dari pada fungsi rangkaian itu sendiri. Prinsip desain sangat penting sebagai pedoman menuju desain yang artistik karena dalam ilmu merangkai bunga tidak ada ukuran baku. Prinsip desain meliputi komposisi (composition), kesatuan (unity), proporsi (proportion), dominan dan aksen (dominant and accent), keseimbangan (balance), irama (rhythm), dan harmoni (harmony). a. Prinsip Komposisi Yang dimaksud komposisi dalam rangkaian bunga adalah perpaduan dari pemakaian semua elemen-elemen rangkaian bunga berdasarkan prinsip desain, agar mendapatkan suatu hasil akhir rangkaian yang diinginkan. Hasil akhir dari suatu rangkaian bunga yang baik adalah komposisi yang mengandung semua unsur dan prinsip desain. Intinya komposisi yang baik akan menghasilkan rangkaian yang baik pula. b. Prinsip Kesatuan Yang dimaksud prinsip kesatuan dalam rangkaian bunga adalah kesatuan dari seluruh unsur desain dari elemen materi rangkaian bunga yang digunakan, sehingga menjadi satu kesatuan yang harmonis. Hubungan antara setiap materi harus merupakan suatu kesatuan. c. Prinsip Proporsi Proporsi dalam rangkaian bunga mengandung arti keserasian perbandingan ukuran antara tinggi rangkaian dengan banyaknya bunga yang dirangkai, antara tinggi rangkaian dengan tinggi vas. Keserasian perbandingan ukuran tinggi rendah rangkaian dan sedikit banyaknya bunga yang digunakan sangat menentukan keindahan rangkaian yang dibuat. Create for Survival 16

d. Prinsip Dominan dan Aksen Dominan dan aksen merupakan prinsip desain yang menjadi bagian penting dari suatu rangkaian bunga. Dalam suatu rangkaian terdapat elemen-elemen yang bersifat dominan/ utama dan ada pula elemen yang memberi suatu penekanan yang disebut aksen. Yang disebut dominan adalah unsur desain yang paling banyak ditampilkan dalam suatu rangkaian. Dominan dapat ditampilkan lewat pemilihan warna atau pemilihan jenis bunga. Sedangkan aksen atau penekanan ditampilkan melalui sedikit elemen bunga yang akan menjadi sesuatu yang menarik perhatian dan memberikan tekanan terhadap keindahan rangkaian. e. Prinsip Keseimbangan Keseimbangan dalam rangkaian sangat diperlukan karena sangat besar pengaruhnya terhadap estetika hasil akhir rangkaian. Desain yang seimbang akan lebih indah dilihat untuk jenis rangkaian yang berbentuk asimetris. f. Prinsip Irama Irama adalah pengulangan pemakaian elemen dari unsur desain. Karena rangkaian bunga merupakan bentuk tiga dimensi, maka diperlukan prinsip irama, sebab irama yang baik akan membuat rangkaian bunga menjadi lebih hidup. Prinsip irama dapat diperoleh dengan cara: 1. Pengulangan yaitu dengan jalan menempatkan daun dan bunga yang sejenis di beberapa tempat 2. Kedalaman yaitu dengan jalan memperhatikan jarak antara bunga yang disusun paling tinggi ke bagian yang rendah atau jarak antara bunga yang disusun di bagian belakang ke bagian depan. g. Prinsip Harmoni Harmoni dalam rangkaian bunga merupakan hasil perpaduan dari semua unsur-unsur desain yang digunakan secara tepat. Harmoni dalam suatu rangkaian dapat diperoleh dari: 1. Keserasian dari keseluruhan rangkaian termasuk vas bunga 2. Keserasian bentuk dan tekstur penggunaan semua elemen dalam rangkaian 3. Pengaturan jarak antara penempatan bunga dan daun dalam rangkaian 3. Rangkaian Bunga sebagai pelengkap Dekorasi Ruang Bunga yang telah dirangkai dapat diletakkan di dalam ruang yang berfungsi sebagai pelengkap dekorasi ruang. Berbagai macam bentuk rangkaian bunga dan jenis-jenis bunga dapat digunakan sebagai dekorasi ruang. Misalnya rangkaian bunga untuk dekorasi ruang untuk rumah tinggal keluarga dapat dipilih dari bunga kebun dan bentuk rangkaian dapat berbentuk bebas atau bentuk mengikuti garis. Sedang rangkaian bunga untuk dekorasi pelaminan pengantin, rangkaian bunga untuk dekorasi siraman pengantin, rangkaian bunga untuk dekorasi kamar pengantin, dapat dipilih jenis bunga yang memiliki kesan mewah, indah, elegan, seperti bunga shamrock, carnation, pompom, krisan, lisianthius, anggrek, hortensia, cala lily, baby breath, anthurium serta dapat dikombinasikan dengan rangkaian melati, dan jenis daun yang digunakan misalnya eucalyptus, asparagus, leather leaves, bambu hoki, daun philo, daun ruscus, sedangkan bentuk rangkaiannya dapat berbentuk bebas atau berbentuk rangkaian massa seperti bentuk segitiga, bentuk bulat dan sebagainya. Rangkaian bunga untuk Create for Survival 17

dekorasi meja prasmanan, rangkaian bunga untuk meja seminar, pemilihan bunga dan daunnya hampir sama dengan rangkaian bunga untuk dekorasi pelaminan pengantin. 4. Penerapan Unsur dan Prinsip Desain dalam Rangkaian Bunga sebagai pelengkap Dekorasi Ruang Dalam rangkaian bunga agar mendapatkan hasil akhir rangkaian yang indah, maka perlu menerapkan unsur dan prinsip desain. a. Contoh Penerapan Unsur desain dan Prinsip desain pada rangkaian bunga bentuk line arrangement, seperti bentuk vertikal. Penerapan Unsur desain yang perlu diperhatikan adalah: 1. Unsur garis, yaitu dengan jalan pertama kali membuat desain garis tegak atau /vertikal, yaitu dengan memilih daun yang memiliki tekstur garis lurus, seperti daun ruscus kemudian dirangkai secara bertahap atau bersusun dari atas ke bawah 2. Unsur warna, yaitu dengan jalan memilih jenis bunga yang memiliki warna yang indah dan bentuk bunga yang memiliki tekstur tegak, seperti bunga gladiol berwarna merah muda yang dikombinasi dengan bunga mawar warna merah dan baby pink rose, kemudian disusun mengikuti rangkaian daun. 3. Bunga mawar merah yang kuncup disusun dibagian atas rangkaian makin kebawah makin besar bunganya. 4. Bunga mawar yang muda warnanya (baby pink rose) sebaiknya disusun dari bagian atas, kemudian diisi dibagian tengah dan terus kebagian bawah Gambar 1. Rangkaian bunga bentuk vertikal Penerapan Prinsip desain yang perelu diperhatikan adalah: 1. Prinsip proporsi, yaitu adanya perbandingan antara tinggi rangkaian dengan tinggi vas. Untuk rangkaian bentuk vertikal, bentuk vas diusahakan memilih bentuk yang agak tinggi, dan tinggi rangkaian adalah 1½ - 2 kali tinggi vas. 2. Prinsip aksen, yaitu dengan jalan memberikan sedikit elemen yang akan menjadi hiasan yang menarik perhatian dan memberi tekanan pada rangkaian. Sebagai aksen dari rangkaian bunga bentuk vertikal adalah bunga anggrek warna putih Rangkaian bunga berbentuk garis vertikal, dapat digunakan sebagai dekorasi yang diletakkan di sudut ruangan. Create for Survival 18

b. Contoh Penerapan Unsur desain dan Prinsip desain pada rangkaian bunga bentuk mass arrangement, seperti bentuk segitiga Penerapan Unsur desain yang perlu diperhatikan adalah: 1. Unsur bentuk, yaitu pertama membuat desain rangkaian bentuk segitiga yang terdiri dari daun dan bunga. Di susun bunga dan daun dibagian atas dan samping kanan dan kiri sehingga membentuk segitiga sama kaki. Bunga yang dapat dipakai sebagai pembentuk segitiga yaitu dapat berupa gladiol, dan daun yang digunakan dapat dipilih daun ki besi atau dracaena. 2. Unsur warna, yaitu memilih jenis bunga yang memiliki warna yang indah, yang disusun dibagian atas terlebih dahulu, kemudian bagian tengah atau dalam kemudian bagian bawah. Bunga yang digunakan untuk bentuk rangkaian segitiga adalah bunga anthurium, bunga mawar yang warnanya dapat dipadukan dengan bunga gladiol. Gambar 2. Rangkaian Bunga bentuk segitiga Penerapan Prinsip desain yang perlu diperhatikan adalah 1. Prinsip Keseimbangan, rangkaian bunga bentuk segitiga harus memperhatikan keseimbangan secara fisik, yaitu keseimbangan yang nyata terlihat dalam bentuk rangkaian, misalnya jumlah bunga disebelah kanan dan kiri harus sama banyak. 2. Prinsip Pengulangan atau irama, yaitu dengan jalan menempatkan daun dan bunga yang sejenis di beberapa tempat, misalnya di bagian atas terdapat gladiol, dibagian samping kanan dan kiri juga disusun gladiol 3. Prinsip Kesatuan, yaitu bahwa rangkaian bunga bentuk segitiga simetris harus memiliki satu kesatuan dari seluruh elemen materi yang digunakan, sehingga menjadi satu kesatuan yang harmonis. Penerapan Unsur dan Prinsip Desain untuk rangkaian bunga berbentuk segitiga, dapat digunakan sebagai dekorasi untuk meja prasmanan, namun bentuk rangkaian dibuat agak tinggi dan penggunaan bunga serta daun lebih banyak jumlahnya, kemudian pemilihan warna bunga dan daun dipilih yang warnanya menarik dan indah serta berkesan mewah. SIMPULAN Rangkaian bunga merupakan suatu karya seni yang menjadi fokus dari dekorasi ruang. Rangkaian bunga dibuat agar dapat menciptakan keindahan dan keharuman ruangan, sehingga membuat suasana ruang menjadi nyaman bagi orang yang menikmatinya. Sebagai dekorasi ruang, rangkaian bunga disusun dengan menerapkan Unsur-unsur desain dan Prinsip-prinsip Desain. Create for Survival 19

DAFTAR PUSTAKA Akmal Imelda. 2008. Flower at Home. Jakarta. P.T. Gramedia Pustaka Arti Sanyoto,E.Sadjiman. 2005. Dasar-dasar Tata Rupa & Desain (Nirmana). Yogyakarta Bumi Intaran Wahyudi Lusy. 2008. Panduan Merangkai Bunga. Jakarta.PT. Gramedia Pustaka Utama. Create for Survival 20