BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menjawab beberapa permasalahan masyarakat dikampung berkenaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di lakukan oleh Gerakan Sedekah Sampah Kampung Brajan Kecamatan Kasihan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

PENGKAJIAN FAKTOR PENDORONG KEBERHASILAN PENGELOLAAN SAMPAH PARTISIPATIF

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. terjaganya kualitas kehidupan manusia kini dan nanti.

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. seorang warga yang bernama Bpk. Zulkifli, beliau merupakan warga asli Kab.

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

KESIMPULAN DAN SARAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KOMPARATIF TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI INDONESIA DAN MALAYSIA

I. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

Gambar Logo Forum Hijau Bandung

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

SEKOLAH SIAGA BENCANA & Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jam Belajar Masyarakat (JBM) di Kota Metro maka dapat ditarik kesimpulan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Deskripsi Project` Indikator Verifikasi Asumsi. Green Economy keuntungan bagi masyarakat itu sendiri. +Masyarakat fasilitas

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

ASESMEN MANDIRI. SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02

Kata Pengantar. dan kesabaran, sehingga penyusunan laporan akhir tahun ini dapat selesai

TRANSFORMASI DESA PENGUATAN PARTISIPASI WARGA DALAM PEMBANGUNAN, PEMERINTAHAN DAN KELOLA DANA DESA. Arie Sujito

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

KOMUNITAS KAMPUNG GUDANG

Visi Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Tangguh dan Pilihan Utama Pelanggan

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 3.A TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG

KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tahun 2012 memiliki total jumlah penduduk sebesar jiwa (BPS, 2013).

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. (1992) tersebut ia juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 56 Tahun : 2015

BAB I PENDAHULUAN. Lokasi yang menjadi tujuan riset aksi peneliti adalah Dusun Luwung

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

RENCANA STRATEGIS ORGANISASI REMAJA MASJID OLEH: QURAISY ABDURRAHMAN C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :

pelaksanaan pemerintahan terbebas dari praktek-praktek KKN,

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

2018, No Menteri Dalam Negeri tentang Kewaspadaan Dini di Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (

mereka bekerja di proyek pertambangan migas tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, terutama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Refleksi Forum Jatinangor (Catatan warga Pegiat di ForJat)

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia yang terampil harus berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan partisipasi masyarakat sebagai elemen penting dalam proses. penyusunan rencana kerja pembangunan daerah.

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan. tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara WORKSHOP FORUM BKM KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 6 April 2011

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA

Kajian Tentang Sampah Berbasis Masyarakat

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. membuktikan bahwa proses ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Visi, Misi, Strategi dan Nilai

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERAN SERTA WANITA DALAM MEMPELOPORI GAYA HIDUP BERWAWASAN LINGKUNGAN DI RW O2 KELURAHAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN TUGAS AKHIR

BAB V MENGGAPAI EFEKTIFITAS POKMAS. A. Penguatan Potensi untuk Meningkatkan Partisipasi Perempuan. Dari pengamatan menyimpulkan bahwa terlaksananya

STATUTA FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA JAWA BARAT PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat untuk bertani sayur guna memenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur kualitas hidup

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Gerakan sedekah sampah sebagai civil society yang tumbuh berdasarkan inisiatif masyarakat dan sebagai pelopor pengelolaan sampah berbasis komunitas dalam menjawab beberapa permasalahan masyarakat dikampung berkenaan dengan pengelolaan sampah dan kepedulian masyarakat telah melakukan beberap upaya dalam mendorong partisipasi warga untuk bersama-sama ikut memecahkan permasalahan tersebut. Adapun pendekatan yang dilakukan yaitu dengan melakukan komunikasi partisipatif kepada warga dan juga unsur-unsur masyarakat seperti Badan Musyawarah Warga Brajan, para ketua RT, Kepala dukuh serta tokoh lainnya agar tercipta satu pemikiran serta komitmen berkelanjutan untuk kegiatan sedekah sampah. Komunikasi yang dilakukan dengan berbagai media secara kontiniu ini bertujuan agar kesadaran warga akan pentingnya tujuan sedekah sampah meningkat dari waktu ke waktu. Upaya gerakan sedekah sampah dalam mendorong partisipasi warga dipengaruhi oleh faktor faktor sebagai berikut: a. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri. Pada faktor internal ini penulis melihat ada dua kelompok prilaku masyarakat terhadap kegiatan sedekah sampah. Pertama, kelompok masyarakat yang mempunyai kepedulian yang tinggi akan 133

kegiatan bersama yang dilakukan atau dipelopori oleh warga seperti sedekah sampah, sehingga keterpanggilannya untuk ikut dalam kegiatan sedekah sampah sudah konsisten. Kedua, kelompok masyarakat yang tidak peduli dengan gerakan sedekah sampah, hal ini dikarenakan adanya sifat invidualisme, matrelistis serta sikap mental yang kurang baik seperti tidak mau tahu dan acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar. Hal ini diperparah lagi dengan adanya anggapan yang menyepelekan arti bersedekah dalam wujud sampah. b. Faktor eksternal, Faktor yang berasal dari luar masyarakat diantaranya; (1) Faktor luar yang mendukung seperti adanya dukungan yang mulai bermunculan dari berbagai pihak contohnya Universitas Muhammadiyah yang mempunyai program yang serupa sehingga gerakan ini dirasakan ada yang mengayomi. (2) Faktor luar yang tidak mendukung seperti adanya pengepul-pengepul sampah yang besar di sekitar kampung Brajan yang merasa bahwa gerakan ini adalah salah satu ancaman bagi usahannya. Di samping faktor internal dan eksternal tersebut tentunya yang perlu dipertanyakan bagaimana peran pemerintah daerah dalam hal ini instransi terkait dalam mengapresiasi gerakan yang muncul dan membawa dampak positif bagi masyarakat ini. Setelah melakukan wawancara baik dengan pengurus maupun dengan aparat dusun maka penulis mendapat keterangan bahwa sampai saat ini kegiatan ini belum mendapatkan perhatian baik itu berupa bantuan maupun 134

pendampingan oleh pemerintah daerah melalui kecamatan maupun SKPD terkait. Meskipun wacana ke arah itu sudah sering dimunculkan, namun respon nyata belum ditunjukkan oleh pemerintah daerah. Sebagai salah satu civil society, maka gerakan sedekah sampah dengan fungsi dan perannya sudah sesuai dengan ide good governance, yaitu menumbuhkan partisipasi masyarakat sejalan dengan dukungan terhadap program-program pemerintah. Tidak hanya itu, penulis bahkan melihat bahwa gerakan ini justru mampu menciptakan program-program inovatif yang lebih baik dari yang sebelumnya sudah dilaksanakan di lingkungan masyarakat lainnya. 6.2 Saran a. Bagi Pengurus Sedekah Sampah 1. Untuk meningkatkan partisipasi warga dalam kegiatan sedekah sampah maka pengurus sedekah sampah harus lebih mensosialisasikan lagi visi dan misi dari gerakan tersebut. Upaya tersebut hendaknnya bisa menyetuh berbagai kelompok kelompok yang ada di masyarakat, sehingga proses informasi tidak hanya didapat oleh sebagian warga saja. Misalnya pengurus bisa saja melakukan sosialisasi di acara-acara yang dilaksanakan oleh pemuda ataupun kelompok-kelompok lain. 2. Dalam melakukan kegiatan sedekah sampah, pengurus harus memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan para relawan, 135

misalnya dalam pemilahan sampah para relawan diberikan sarung tangan dan juga masker. Hal tersebut bertujuan agar relawan yang lansung bersentuhan dengan sampah yang kotor dan juga berbahaya bisa terlindungi baik dari kuman, maupun logam-logam yang bisa membahayakan. 3. Pengurus juga harus mencarikan solusi untuk pengelolaan sampah organik, misalnya dengan mengadakan pelatihan pengomposan sampah dan sebagainya. 4. Diperlukan peningkatan dan pengembangan organisasi baik dari aspek manajemen maupun ragam kegiatan yang dilakukan. Ada baiknya bila pengurus sedekah sampah juga melakukan pembelajaran secara organisasi ke organisasi pengelolaan sampah berbasis komunitas lainnya yang berkiprah lebih dulu untuk mengadopsi beberapa hal yang bisa di aplikasikan di kampung Brajan. Penulis merekomendasikan Gerakan Swakelola sampah di Dusun Sukunan Sleman dan Dusun Gondolayu Lor RW 10 Kota Yogyakarta sebagai tempat study banding bagi gerakan sedekah sampah kampung Brajan. b. Bagi Pemerintah 1. Komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat menjadi elemen penting dalam terciptanya partisipasi masyarakat dalam program pembangunan. Partisipasi masyarakat akan menjadi baik apabila direspon dengan baik oleh pemerintah. Hal tersebut tidak 136

hanya bertujuan untuk tercapainya program-program yang telah direncanakan, namun juga sebagai upaya untuk menjaga keberlansungan kegiatan yang di inisiasi oleh masyarakat. Dukungan moril dan materil dari pemerintah tentunya akan membuat banyak komunitas yang muncul di masyarakat akan semakin giat dan juga lebih dipercaya. 2. Perlunya penguatan dengan kebijakan tingkat lokal maupun tingkat kabupaten serta pembentukan organisasi yang mewadahi pengelolaan sampah berbasis komunitas disertai kajian advokasi sebagai upaya pengembangan organisasi tersebut. 3. Perlunya public ekspose untuk mengenalkan kegiatan sedekah sampah kepada masyarakat, stakeholder maupun SKPD terkait. 137