Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK

ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Muslikah Purwanti 81-94

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 1, Tahun 2013 Eny Puri Rahayu &Sukanti Halaman 67-81

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN AKUNTANSI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Rahmatika Rahayu & M. Djazari 85-94

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 10 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS SOAL UJIAN BIOLOGI SEMESTER I SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER GENAP GEOGRAFI KELAS XI DI SMAN 1 BELITANG TAHUN (Jurnal) Oleh Saprama Eric Oktareza

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL BUATAN GURU BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 TANAH PINOH

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II IPA/BIOLOGI KELAS VIII MTsN KOTA SOLOK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

Penulis 1: Irma Widyastuti Penulis 2: Siti Umi Khayatun Mardiyah Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

BAB III METODE PENELITIAN

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I BIDANG STUDI IPA KELAS VIII SMPN 2 RANAH BATAHAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL LIDIA FITRI NIM.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

semester ganjil yaitu pada bulan Agustus tahun ajaran 2013/2014, yang terletak di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

BAB III METODE PENELITIAN

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

ANALISIS BUTIR SOAL KONSEP DASAR IPA 1 MELALUI PENGGUNAAN PROGRAM KOMPUTER ANATES VERSI 4.0 FOR WINDOWS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL BUATAN GURU PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMPN 1 LOLAK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2014/2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo Utara, pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Seting dalam penelitian ini meliputi: Materi yang diteliti, tempat dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014:2). Lebih lanjut lagi Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian korelasional

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 di kelas X SMA. Negeri 8 Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: KUALITAS TES SUBJEKTIF BUATAN GURU BIDANG STUD I BIOLOGI SMKN 4 ACEH BARAT DAYA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

0 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 NATAR Rima Melati 1, Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. 2 Drs. Zulkarnain, M.Si. 3 The objective of the research was to analyze the questions of the second semester final test of Geography for the students of grade X at SMA Negeri 1 Natar in 2012/2013 including validity, reliability, difficulty level, distinguishing factor efficiency, and answer s pattern. This research used descriptive method. The result showed that the questions qualities were as follow: 1) As seen from the validity of each questions it was found that there were 8 or 16% questions were valid and 42 or 84% questions were not valid. 2) The reliability was classified as good enough with coefficient was 0,425 or 42,5%. 3) The questions difficulty level showed that there were 1 or 2% questions which were categorized as easy. 4) The distinguishing factors efficiency that was observed showed that there were 10 or 20% questions had good distinguishing factors. 5) As seen from the answers pattern it was known that generally all the distractors of each questions were good. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis butir soal Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2012/2013 meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan pola jawaban. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa kualitas soal yang digunakan, 1) Dilihat dari validitas tiap butir soal terdapat 8 atau 16% butir soal dikatakan valid dan 42 atau 84% yang tidak valid. 2) Reliabilitas termasuk dalam klasifikasi cukup dengan koefisien 0,425 atau 42,5%. 3)Tingkat kesukaran butir soal terdapat 1 atau 2% kategori mudah. 4) Ditinjau daya pembeda terdapat 10 atau 20% butir soal memiliki daya pembeda baik. 5) Dilihat dari pola jawaban diketahui bahwa secara umum semua pengecoh (distractor) pada butir soal tersebut sudah berfungsi dengan baik. Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi, Keterangan: 1 : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Unila 2 : Pembimbing I 3 : Pembimbing II

1 PENDAHULUAN Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu. Untuk dapat menentukan nilai dari sesuatu yang sedang dinilai, dilakukanlah pengukuran, dan wujud dari pengukuran itu adalah pengujian, dan dalam dunia pendidikan pengujian ini dikenal dengan istilah tes. Evaluasi dipandang penting sebab berbagai masukan yang didapat dari hasil tersebut dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada proses belajar mengajar yang telah dilakukan selama ini sudah berjalan dengan baik atau belum. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran secara keseluruhan, hal ini menuntut adanya kemampuan guru sebagai pelaksana pengajaran dikelas tentang hal-hal yang berkaitan dengan evaluasi, seperti kemampuan menyusun, menguji alat tes, menganalisis, mengolah dan menafsirkan hasil tes. Evaluasi hasil pembelajaran atau evaluasi hasil belajar antara lain menggunakan tes untuk melakukan pengukuran hasil belajar sebagai prestasi belajar, dalam hal ini adalah penguasaan kompetensi oleh setiap siswa. Salah satu contoh tes sumatif adalah penyelenggaraan ujian semester yang diharapkan mampu memberikan informasi mengenai kemampuan kognitif atau hasil belajar siswa secara objektif. Menurut Suharsimi Arikunto, (2010: 57), mngatakan bahwa tes yang baik adalah memiliki: a. Validitas Suatu tes dapat dikatakan valid, jika tes tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. b. Reliabilitas Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut mampu menunjukkan ketepatan jika diujikan berkali-kali. c. Objektivitas Objektifitas bearti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi d. Praktibilitas Sebuah tes dikatakan praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasian. e. Ekonomis Bahwa dalam pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama. Selain harus memiliki syarat-syarat tersebut di atas juga harus memilki: (Suharsimi Arikunto, 2010: 207 ). Taraf kesukaran, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Daya pembeda, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Pola jawaban soal, adalah distribusi testee dalam hal menetukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Bahwa dari syarat tes yang baik yang dianalisis dalam soal ujian semester hanya lima. Oleh karena itu dalam penelitian ini hanya menganalisis lima syarat tes yang baik yaitu validitas, reliabilitas, tingkat

2 kesukaran, daya pembeda serta pola jawaban. Pembuatan soal ujian semester sebaiknya mengikuti langkahlangkah yang harus dilakukan yaitu: 1. Menentukan tujuan mengadakan tes. 2. Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan. 3. Merumuskan tujuan instruksionalkhusus dari tiap bagian bahan. 4. Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi. 5. Menuliskan butir-butir soal. (Suharsimi Arikunto, 2010:153) Dalam penelitian ini penulis tertarik ingin meneliti alat butir tes (soal) yang digunakan di SMA Negeri 1 Natar pada mata pelajaran geografi.untuk itu penulis mengadakan penelitian di SMA Negeri 1 Natar dengan judul Analisis Butir Soal Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat (Sukardi, 2008: 162). Penggunaan metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu dan diharapkan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan dalam penelitian dengan jalan menyusun data, memperjelas dan menganalisa serta menafsirkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 30 siswa sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu 10 siswa dari kelas X.1, 10 siswa dari kelas X.5 dan 10 siswa dari kelas X.9. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah: 1. Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep dinilai sehingga betulbetul menilai apa yang seharusnya dinilai. (Nana Sudjana, 2008: 12). Dalam pengukurannya validitas ini diukur dengan menggunakan rumus korelasi product moment, baik dengan rumus simpangan maupun rumus angka kasar. Klasifikasi validitas butir soal dpata diukur yaitu 1) Valid apabila r hitung > r tabel maka lebih besar dari 0,374, 2) Tidak Valid apabila didapat r hitung < r tabel jika lebih kecil dari 0,373 2. Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai, artinya kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. (Nana Sudjana, 2008: 17). Reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan kriteria tingkat keeratan hubungan yaitu:

3 Sangat tinggi jika memiliki koefisien korelasi antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi jika memiliki koefisien korelasi antara 0,600 sampai dengan 0,799 Cukup jika memiliki koefisien korelasi antara 0,400 sampai dengan 0,599 Rendah jika memiliki koefisien korelasi antara 0,200 sampai dengan 0,399 Sangat rendah jika memiliki koefisien korelasi antara 0,00 sampai dengan 0,199 3. Tingkat kesukaran yaitu mengetahui tingkat kesulitan soal-soal yang mana termasuk mudah, sedang dan sukar (Nana Sudjana, 2008: 135). Tingkat kesukaran dapat diukur berdasarkan klasfikasi indek tingkat kesukaran butir soal diantaranya: Sukar jika soal tersebut memiliki P 1,00 sampai 0,30 Sedang jika soal tersebut memiliki P 0,30 sampai 0,70 Mudah jika soal tersebut memiliki P 0,70 sampai 1,00 4. Daya pembeda yaitu mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya (Nana Sudjana, 2008: 141). Daya pembeda dapat diukur menggunakan criteria daya pembeda diantaranya: Jelek : jika soal tersebut sebesar 0,00 sampai 0,20 Cukup : jika soal tersebut sebesar 0,20 sampai 0,40 Baik : jika soal tersebut sebesar 0,40 sampai 0,70 Baik sekali : jika soal tersebut sebesar 0,70 sampai 1,00 Tidak baik jika soal tersebut negatif. 5. Pola penyebaran jawaban item adalah suatu pola yang dapat menggambarkan bagaimana peserta tes menetukan pilihan jawaban terhadap kemungkinankemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item (Anas Sudijono, 2008:411). Dalam penelitian ini terdapat 50 butir soal yang akan dianalisis, masing-masing butir soal memiliki 5 pilihan jawaban, sehingga jumlah option jawaban keseluruhan adalah 250 option. Soal tersebut akan di ujikan kepada 30 siswa atau peserta tes. Pola jawaban baik apabila pengecoh dipilih minimal oleh 5% peserta tes. Pola jawaban tidak baik apabila tidak dipilih sama sekali oleh peserta tes. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah 1). Teknik tes, tes yang digunakan yaitu tes objektif bentuk soal pilihan ganda yang terdiri dari 50 soal yaitu Soal Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Geografi Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2012/2013, 2). Teknik Wawancara dengan guru bidang studi geografi kelas X Ibu Nur Azizah. D., S.Si., guna mengetahui

4 informasi butir soal ujian semester genap, kondisi siswa dan materi pelajaran geografi dan 3). Teknik Observasi situasi sekolah atau mengenal lokasi di SMA Negeri 1 Natar dengan mengetahui denah lokasi sekolah tersebut. Analisis data dalam penelitian ini perhitungan data menggunakan analisis secara manual. PEMBAHASAN SMA Negeri 1 Natar didirikan pada tahun 1985. Pembangunan SMA Negeri 1 Natar ini didanai oleh APBN pada tahun 1984/1985, dengan luas bangunan SMA Negeri 1 Natar 15.000 m 2, yang sekarang dipimpin oleh Drs. Suwarlan, M. M. Pd., pada periode November 2010 sampai sekarang. SMA Negeri 1 Natar berada diwilayah kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, dipinggir jalan lintas Sumatera, 7 Km kearah utara dari Bandar Lampung. Secara Astronomis SMA 05 0 18 55 LS 05 0 18 58 LS dan 105 0 11 38 BT 105 0 11 43 BT berdasarkan pembuatan peta SMA Negeri 1 Natar. SMA Negeri 1 Natar dibina oleh guru yang berjumlah 93 orang, yaitu 85 orang berstatus sebagai guru tetap dan 8 orang berstatus guru tidak tetap. Tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Natar memiliki tenaga pengajar yang berkualitas dalam bidang studinya masing-masing. Hal ini didukung juga oleh pengalaman mengajar dan masa kerja yang relatif lama. Sekolah SMA Negeri 1 Natar memiliki 1072 siswa, dengan total kelas 27 kelas, yang terdiri dari kelas X sebanyak 9 kelas jumlah 367 siswa. Kelas XI sebanyak 9 kelas terdiri dari dua jurusan yaitu 5 kelas jurusan IPA dan 4 kelas jurusan IPS sebanyak. 357 siswa, dan kelas XII juga terdiri dari dua jurusan yaitu 5 kelas jurusan IPA dan 4 kelas jurusan IPS sebanyak 348 siswa. Gambar 1: Peta Lokasi SMA Negeri 1 Natar

5 Sarana dan prasarana juga merupakan faktor penunjang dalam kegiatan pembelajaran disekolah, dengan sarana dan prasarana yang memadai dapat memudahkan tenaga pengajar untuk mengembangkan kompetensinya dalam pembelajaran serta siswa untuk dapat meningkatkan penguasaan materi yang telah disampaikan oleh guru. Secara umum prasarana yang terdapat di SMA N 1 Natar sudah memadai. Sarana dan prasarana sebagai penunjang di SMA N 1 Natar cukup memadai bagi kelancaran proses pembelajaran, adapun sarana lain seperti internet, instalasi air, jaringan listrik dan akses jalan sudah cukup memadai dan dalam kondisi yang baik. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui system penilaian. Dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa di sekolah, guru memberikan suatu evaluasi untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang disampaikan. Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi, berhasil atau tidaknya sangat ditentukan oleh tepat atau tidaknya pelaksanakan ujian. Untuk melaksanakan ujian ini memerlukan alat-alat tes. Bagi ujian tertulis maka alatnya adalah butir-butir soal tertulis. Idealnya sebelum suatu tes dipergunakan maka tes tersebut harus memenuhi syarat-syarat tes yang baik. Tes yang baik harus memperlihatkan indikator-indikator sebagai tes yang baik. Dalam hal ini dilakukan suatu analisis butir soal. Analisis butir soal adalah pengkajian tes yang diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas memadai. Ada beberapa analisi butir soal yakni analisis tingkat kesukaran soal, analisis daya pembeda, pola jawaban disamping validitas dan reliabilitas. Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal tes dari segi kesangguapan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk kategori kuat/tinggi prestasinya. Sedangkan pola jawaban untuk mengkaji apakah distraktor atau pengecoh dari option jawaban sudah dipilih oleh 5% dari peserta tes. Sedangkan validitas dan reliabilitas mengkaji kesulitan dan keajegan pertanyaan tes. Objek pada penelitian ini adalah Soal Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 NatarTahun Pelajaran 2012/2013. 1. Validitas Butir Soal Validitas item suatu tes adalah ketepatan mengukur butir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur melalui butir soal tersebut. Soal Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Geografi Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2012/2013 yang telah disusun oleh Tim Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi Kabupaten Lampung Selatan merupakan kumpulan dari beberapa butir soal, yang dapat mengukur dan mengungkapkan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa setelah

6 melaksanakan proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Menurut Anas Sudijono (2008: 184) sebutir item dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau dapat dinyatakan valid, jika skorskor item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah skor totalnya atau dengan bahasa statistik ada korelasi positif yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya.soal dikatakan valid bearti tersebut dikatakan mudah, sedangkan soal tidak valid bearti soal tersebut dikatakan sulit.banyaknya soal yang yang dikatakan tidak valid menjelaskan bahwa soal tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Berdasarkan data penelitianbahwa terdapat 8 butir soal atau 16% butir soal yang valid dan 42 atau 84% butir soal yang tidak valid. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal ujian Semester Genap Kelas X Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2012/2013 bahwa validitas butir soal dilakukan revisi. 2. Reliabilitas Suatu tes dapat dikatakan mempunyai kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.maka pengertian realibilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-rubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat dalam menilai apa yang dinilainya. Menurut Nana Sudjana (2008:16) Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai, artinya kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Dalam perhitungan reliabilitas menggunakan metode belah dua menggunakan rumus Spearman Brown.Hasil analisis reliabilitas butir soal Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Geografi Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2012/2013 diketahui besarnya angka indek reliabilitas dari hasil perhitungan yang dilakukan secara manual diperoleh angka indek reliabilitas sebesar 0,42. Dengan indek reliabilitas tersebut berarti butir soal yang digunakan dalam Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Geografi Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2012/2013 belum memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi atau dengan kata lain memiliki reliabilitas yang cukup. 3. Tingkat Kesukaran Butir Soal Menurut Suharsimi Arikunto, (2010: 207), butir soal yang baik adalah soal yang tingkat kesukarannya sedang dengan kata lain tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Oleh karena itu soal yang tidak terlalu sukar n tidak terlalu mudah mampu membedakan antara kemampuan siswa yang pandai dengan siswa yang rendah. Berdasarkan hasil analisis butir soal menunjukkan bahwa 27 butir soal

7 atau 54% butir soal dikatakan sukar, serta sebanyak 22 butir soal atau 44% butir soal dikatakan mudah serta terdapat 1 atau 2% butir soal dikatakan mudah, sehingga masih diperlukannya revisi. 4. Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang tidak/kurang/belum menguasai materi yang ditanyakan.mengetahui daya pembeda butir soal sangatlah penting sebab salah satu dasar dalam penyusunan butir-butir soal tes hasil belajar adalah dapat membedakan kemampuan peserta tes, antara peserta tes yang satu dengan peserta tes yang lainya. Analisis daya pembeda soal adalah mengkaji butir-butir soal dengan tujuan mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong pandai dan kurang pandai, artinya bila soal tersebut diberikan kepada siswa yang pandai maka akan menunjukan prestasi yang baik, dan apabila diberikan kepada siswa yang kurang pandai maka akan menghasilkan prestasi yang kurang baik pula. Menurut Suharsimi Arikunto, (2010: 211) Daya pembeda butir soal yang baik ialah indek yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal membedakan kelompok yang berprestasi tinggi (kelompok atas) dengan kelompok yang berprestasi rendah (kelompok bawah) diantara para peserta tes. Indek diskriminasi (Daya Pembeda) berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Berbeda dengan indek kesukaran jika indek kesukaran tidak mengenal tanda negatif (-), tetapi pada indek diskriminasi mengenal tanda negatif. Tanda negatif menunjukkan kualitas testee yaitu anak pandai disebut bodoh dan anak bodoh disebut pandai. Hasil analisis daya pembeda butir soal Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Geografi Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan perhitungan secara manual diperoleh 32 butir soal tergolong jelek dengan indek daya pembeda 0,00-0,20, 6 butir soal tergolong indek daya pembeda 0,21-0,40 dengan klasifikasi cukup, 4 butir soal tergolong baik dengan indek daya pembeda 0,41-0,70 serta 8 butir soal yang memiliki indek daya pembeda yang bernilai negatif. 5. Pola Jawaban Butir Soal Menganalisis fungsi distraktor sering dikenal dengan istilah lain, yaitu: menganalisis pola penyebaran jawaban item. Adapun yang dimaksud pola penyebaran item ialah suatu pola yang dapat menggambarkan bagaimana testee menentukan pilihan jawabnya terhadap kemungkinan-kemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item. Penyebaran pilihan jawaban dijadikan dasar dalam penelaahan soal. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berfungsi tidaknya jawaban yang tersedia. Suatu pilihan jawaban (pengecoh) dapat dikatakan berfungsi apabila pengecoh: 1) paling tidak dipilih oleh 5 % peserta tes/siswa, 2) lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa yang belum paham materi. Tujuan dibuatnya penyebaran distribusi jawaban untuk mengetahui:

8 1. Banyaknya peserta tes yang jawabannya betul 2. Pengecoh yang bagi peserta tes terlalu menyolok kesalahannya sehingga tidak ada yang memilih 3. Pengecoh yang menyesatkan 4. Pengecoh yang mempunyai daya tarik bagi peserta tes yang kurang pandai (Sumarna Supranata, 2005: 44) Pengecoh atau distraktor dapat dikatakan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes.bahwa hasil analisis pola jawaban diketahui ada 59 atau 29,5% pengecoh atau distraktor yang tidak dipilih sama sekali oleh siswa atau peserta tes, sehingga dapat dikatakan bahwa distraktor atau pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik. Pengecoh yang dikatakan baik apabila pengecoh atau distraktor dipilih oleh 5% peserta tes dapat dilihat pada bahwa terdapat 141 atau 70,5% yang telah dipilih siswa peserta tes. Jumlah distraktor sebanyak 200, sedangkan yang termasuk distraktor yang baik sebanyak 141 maka dapat terlihata bahwa distraktor sudah menjalankan fungsinya dengan baik, dan telah dipilih minimal oleh 5% siswa atau peserta tes. SIMPULAN butir soal yang mudah sebanyak 1 atau 2%. Berdasarkan indeks daya pembeda soal pilihan ganda terdapat 40 atau 80% dari keseluruhan soal memiliki daya pembeda yang jelek, sehingga tidak layak untuk digunakan dan diperlukannya revisi Jika dilihat dari segi pola jawaban butir soal memiliki kulaitas pengecoh yang baik, karena terdapat 141 atau 70,5% pengecoh yang berfungsi dengan baik. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasardasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara Supranata, Sumarna. 2005. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes (Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: Rosdakarya Dilihat dari sisi validitas soal memiliki kualitas butir soal yang kurang baik karena yang valid hanya sebesar 8 atau 16% butir soal sedangkan yang tidak valid sebanyak 42 atau 84%. Indeks reliabilitas butir soal sebesar 0,425 yang termasuk dalam klasifikasi cukup, sehingga memiliki taraf kepercayaan sebesar 42,5%. Dari sisi tingkat kesukaran butir soal tersebut terdapat komposisi