BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jika manajer perusahaan melakukan tindakan-tindakan yang mementingkan diri sendiri dengan

BAB I PENDAHULUAN. Selama 12 tahun terakhir, isu mengenai corporate governance menjadi

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang menarik. Isu mengenai corporate governance ini mulai mengemuka,

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik serta menerapkan corporate sosial responsibility

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Markets Ranked by Corporate Governance Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian mencuat dan memunculkan agency theory. dan kemakmuran para pemegang saham atau stakeholder. Nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, yaitu perusahaan dapat menyerap lapangan pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kemampuan atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan return di. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan.

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan terhadap pengelolaan perusahaan (Farid dan Kautsar

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. itulah, pemerintah maupun investor memberikan perhatian yang lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. harus terus meningkatkan eksistensinya agar dapat bertahan. Perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari sebuah perusahaan adalah peningkatan nilai perusahaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar bagi perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing secara ketat dan

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance diperkenalkan oleh Cadbury Committee tahun

BAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow,

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yaitu mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan. pemilik perusahaan atau para pemilik saham (stockholders).

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Good Corporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN. (2007). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB I PENDAHULUAN. munculnya kasus Enron, Worldcom, Parmalat, dan Tyco. Perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, isu mengenai Good Corporate Governance (GCG) mulai

2015 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A PERUSAHAAN YANG MENGIKUTI PEMERINGKATAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION IND EX

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. ukur bagi investor untuk menilai suatu perusahaan (Irwan, 2013). Pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. Apakah tata kelola perusahaan (good corporate governance) masih

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang menimpa kawasan emerging market di Asia Timur,

Oleh: Inayah B

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hal ini sangat penting, baik bagi investor maupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari sebuah kegiatan manajemen di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sedangkan tujuan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan terhadap good corporate governance semakin meningkat. Banyak. dikarenakan lemahnya corporate governance (Wardhani, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan dan pengelolaan Corporate Governance merupakan sebuah konsep

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal seperti : investor, kreditor, pelanggan, karyawan, dan. laporan keuangan merupakan catatan ringkas yang berisi informasi

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyak bermunculan pesaing-pesaing baru didalam dunia usaha. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini isu mengenai good corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kinerja perusahaan. Pada awalnya corporate governance lahir

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan go public merupakan istilah yang tidak asing lagi di

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Menurut Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan atas usaha yang dijalankannya. Tujuan-tujuan

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi perusahaan yang telah berkembang dan go public. Letter of Intent (LOI) dengan IMF. Corporate Governance diibaratkan

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders

BAB I PENDAHULUAN. Peran penting penerapan Corporate Governance dapat dilihat dari sisi salah

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan keputusan investasi di pasar modal membutuhkan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika

BAB 1 PENDAHULUAN. Lemahnya good corporate governance (GCG) yang ada di negara-negara di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor maupun calon investor dalam mengambil keputusan. Dibutuhkan informasi yang lengkap, akurat serta tepat waktu yang akan mendukung investor dalam mengambil keputusan secara rasional sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan. Jadi perusahaan cenderung akan mengungkapkan informasi yang diharapkan akan memaksimalkan nilai perusahaanya, yang kemudian akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Informasi-informasi yang diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG), Corporate Social Responsibility (CSR), kinerja keuangan, dan lain-lain. Di Negara Indonesia, isu mengenai good corporate governance mengemukakan setelah Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan sejak tahun 1998. Sejak saat itulah, pemerintah maupun investor memberikan perhatian yang lebih dalam praktek corporate governance. Harus dipahami, bahwa bukan saja kompetisi antarnegara, melainkan antarkorporat di negara-negara tersebut, jadi menang atau kalah, menang atau terpuruk, pulih atau tetap terpuruknya perekonomian satu negara bergantung pada korporat masing-masing. Pemahaman tersebut membuka wawasan bahwa korporat kita belum dikelola secara benar (Meljono, 2005). 1

2 Good Corporate Governance (GCG) merupakan mekanisme pengendalian untuk mengatur dan mengelola bisnis dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan dan akuntanbilitas perusahaan guna mempertimbangkan kepentingan pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan (stakeholder), tidak hanya para pemegang saham (shareholder) (Framudyo Jati, 2009). Penerapan GCG dapat didorong dari dua sisi, yaitu etika dan peraturan. Dorongan dari etika (ethical driven) datang dari kesadaran individu pelaku bisnis untuk menjalankan praktik bisnis yang mengutamakan kelangsungan hidup perusahaan, kepentingan stakeholder dan menghindari cara-cara menciptakan keuntungan sesaat. Sedangkan dorongan dari peraturan (regulatory driven) memaksa perusahaan untuk patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, 2006). Mekanisme corporate governance meliputi banyak hal, contohnya jumlah kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, dewan komisaris independensi, komite audit, dan ukuran dewan direksi. Dengan adanya mekanisme GCG ini diharapkan monitoring terhadap manajer perusahaan dapat lebih efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Jadi jika perusahaan menerapkan sistem GCG diharapkan kinerja tersebut akan meningkat menjadi lebih baik, dengan meningkatkan kinerja perusahaan diharapkan juga dapat meningkatkan harga saham perusahaan sebagai indikator dari nilai perusahaan sehingga nilai perusahaan akan tercapai. Carningsih (2009), indikator mekanisme GCG yang digunakan adalah keberadaan komisaris independen. Hal tersebut didasarkan pada

3 pemikiran bahwa keberadaan komisaris ini dapat melakukan tugas pengawasan secara efektif dan lebih memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Penerapan good corporate governance (GCG) dibutuhkan untuk menjaga konsistensi dan kepercayaan masyarakat terhadap sebuah perusahaan. Di Indonesia sendiri GCG masih tergolong lemah. Menurut hasil survey ACGA (Asian Corporate Governance Association) pada 11 negara terhadap pelaku bisnis asing di Asia tahun 2012 menempatkan Indonesia sebagai Negara terburuk di bidang corporate governance. No Tabel 1.1 Rating Corporate Governance Quality di Asia Market Tahun Tahun Tahun 2007 2010 2013 1 Hongkong 65 66 65 2 Singapore 67 69 64 3 Japan 57 55 60 4 Thailand 55 58 58 5 Malaysia 52 55 58 6 Taiwan 55 53 56 7 India 48 51 54 8 Korea 45 49 49 9 China 49 45 45 10 Philippines 37 41 40 11 Indonesia 40 37 39 Keterangan : Makin rendah skor makin buruk GCG Sumber : CG Watch market scoresreport by ACGA, 2014 Berdasarkan tabel di atas Negara Indonesia menduduki posisi terakhir dari 10 Negara di Asia, itu artinya Indonesia memiliki corporate governance yang masih rendah dibandingkan dengan Negara-negara lainnya. Dalam rangka perbaikan

4 ekonomi di Indonesia berdiri lembaga non pemerintah yaitu komite nasional bagi pengelolaan perusahaan yang baik. Surat keputusan menteri BUMN No. 117/M- MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan GCG pada BUMN juga membuktikan bahwa penerapan GCG diperlukan guna perbaikan ekonomi di Indonesia. Dikeluarkannya peraturan mengenai penerapan GCG pada perusahaan diharapkan akan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan dan kontrol dari perusahaan yang ada di Indonesia. Menurut The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG, 2000), corporate governance merupakan proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan dengan perusahaan untuk menjalankan usahanya secara baik, untuk meningkatkan nilai perusahaan sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing. Survei mengenai penerapan GCG pada perusahaan di Indonesia ini telah dilakukan melalui program Corporate Governance Perception Index (CGPI). Program yang dilakukan oleh IICG (The Indonesian Institute for Corporate Governance) serta dipublikasikan di majalah SWA sembada bertujuan untuk mendorong penerapan GCG pada perusahaanperusahaan yang telah menerapkan GCG di dalam perusahaannya. Publikasi GCG ini diharapkan akan memberikan kontribusi dalam upaya mendorong pelaksanaan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dikarenakan pentingnya penerapan GCG dalam pengelolaan perusahaan, SWA dan IICG konsisten mendorong implementasi GCG dengan pemeringkatan dan

5 mempublikasikannya yang disebut dengan ajang Corporate Governance Perception Index (CGPI), ada empat tahapan dalam CGPI ini yaitu self assessment, dokumen, makalah dan observasi. Semakin tinggi penerapan corporate governance yang diukur dengan corporate governance perception index semakin tinggi pula tingkat ketaatan perusahaan dan menghasilkan kinerja perusahaan yang baik. Berdasarkan uraian di atas peneliti menganggap bahwa terdapat kemungkinan penerapan good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan teori yang ada, seharusnya semakin tinggi penerapan good corporate governance yang diukur dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI) maka semakin baik kinerja pada perusahaan tersebut. Terkait hubungannya dengan kinerja keuangan, penerapan prinsip mekanisme GCG dapat mempengaruhi kinerja keuangan suatu perusahaan melalui monitoring yang dilakukan. Keberadaan GCG saat ini bukan hanya menjadi kewajiban bagi setiap perusahaan tetapi telah menjadi sebuah kebutuhan yang menjembatani hubungan antara investor dengan manajemen perusahaan. Sistem corporate governance corporate governance yang efektif pada sebuah perusahaan akan membuat sebuah manajemen tidak menyalahgunakan kewenangan dan bekerja demi kepentingan perusahaan. Beberapa penelitian tentang pengaruh good corporate governance menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan indikator tiap variabel untuk mengukur GCG dan kinerja keuangan berbeda-beda. Dian Prasinta (2012), meneliti tentang pengaruh good corporate governance dan kinerja perusahaan.

6 Variabel independen, yaitu GCG diukur melalui indeks persepsi corporate governance dan kinerja diukur melalui ROA, ROE dan Tobin s Q. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara corporate governance dengan ROA, ROE dan Tobin s Q. Nurcahyani et al., (2013) yang menganalisis pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan kepemilikan institusional menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara corporate governance dengan ROA dan ROE. Selain itu, Purwaningtyas (2011) menyatakan adanya penerapan GCG akan mempengaruhi tercapainya nilai perusahaan. Perusahaan tentunya harus memastikan kepada para penanam modal bahwa dana yang mereka tanamkan untuk kegiatan pembiayaan, investasi, dan pertumbuhan perusahaan digunakan secara tepat dan seefisien mungkin serta memastikan bahwa manajemen bertindak terbaik untuk kepentingan perusahaan. Naik turunnya nilai perusahaan dipengaruhi oleh struktur kepemilikan, diantaranya dengan kepemilikan saham oleh manajemen dan kepemilikan saham oleh institusional. Kepemilikan manajemen berperan sebagai pihak yang menyatukan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham, karena proporsi saham yang dimiliki manajer dan direksi mengindikasikan menurunnya kecenderungan adanya tindakan manipulasi oleh manajemen. kepemilikan institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang memonitoring perusahaan. Semakin tinggi kepemilikan saham oleh institusi, semakin efektif mekanisme kontrol terhadap kinerja manajemen, dan meningkatkan nilai perusahaan.

7 Penilaian kinerja lainnya juga dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut untuk menghasilkan laba (Rahayu, 2010). Laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Rendahnya kualitas laba akan membuat kesalahan pembuatan keputusan para pemakainya seperti investor dan kreditor, sehingga nilai perusahaan akan berkurang (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Hal tersebut berarti mendukung pernyataan bahwa semakin baik kinerja keuangan yang diperoleh, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Dalam mengukur kinerja perusahaan investor biasanya melihat kinerja keuangan yang tercermin dari berbagai macam rasio. Return on Asset (ROA) adalah salah satu contoh indikator penting yang sering digunakan oleh investor untuk menilai tingkat prifitabilitas perusahaan sebelum melakukan investasi. Berdasarkan fenomena dan penelitian yang berkaitan dengan good corporate governance, kinerja keuangan dan nilai perusahaan, maka penulis berniat untuk dilakukan penelitian kembali. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu dengan return on asset (ROA) menjadi variabel pemoderasi yang mungkin dapat menguatkan atau melemahkan hubungan langsung dari variabel mekanisme good corporate governance terhadap nilai perusahaan, maka peneliti mangajukan skripsi dengan judul Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Return On Asset (ROA) Sebagai Variabel

8 Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Yang Menjadi Peserta Good Coporate Perseption Index Tahun 2011-2013) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah penelitian adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap nilai perusahaan. 2. Apakah terdapat pengaruh return on asset (ROA) terhadap nilai perusahaan. 3. Apakah terdapat pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap nilai perusahaan dimoderasi oleh return on asset (ROA). 1.3 Tujuan Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan tentang kegunaan penelitian berdasarkan identifikasi masalah diatas : 1. Untuk mengetahui apakah mekanisme good corporate governance dapat mempengaruhi nilai perusahaan 2. Untuk mengetahui apakah return on asset (ROA) dapat mempengaruhi nilai perusahaan. 3. Untuk mengetahui apakah mekanisme good corporate governance dapat mempengaruhi nilai perusahaan dengan return on asset (ROA) sebagai variabel pemoderasi

9 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis 1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh dari mekanisme good corporate governance terhadap nilai perusahaan dengan return on asset (ROA) sebagai variabel pemoderais. 2. Untuk menambah pengetahuan mengenai seberapa pentingnya mekanisme good corporate governance dalam perusahaan. 1.4.2 Kegunaan Praktis Memberikan informasi kepada perusahaan tentang pengaruh mekanisme GCG terhadap nilai perusahaan dengan return on asset (ROA) sebagai variabel pemoderasi, serta memberikan keyakinan kepada perusahaan tentang pentingnya mekanisme GCG secara konsisten untuk kelangsungan perusahaan. 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian ini dibagi menjadi lima bagian, dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

10 Membahas masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Mencakup teori-teori dan penelitian terdahulu yang mendukung perumusan hipotesis serta analisis hasil-hasil penelitian sebelumnya. BAB III : Metode Penelitian Menjelaskan variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian. BAB IV : Hasil dan Pembahasan Menjelaskan gambaran umum objek penelitian, analisis data, interpretasi hasil. BAB V : Kesimpulan Memberi penjelasan mengenai simpulan hasil penelitian, serta saran untuk pihak yang berkepentingan dan untuk penelitian yang akan datang.