Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

dokumen-dokumen yang mirip
ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) DENGAN METODE FISHER SCORING

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG)

BAB III MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION SEMIPARAMETRIC (GWLRS)

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

oleh AULIA NUGRAHANI PUTRI M

PERSEMBAHAN. Karya ini dipersembahkan untuk ibu, bapak, dan kakak yang selalu mendoakan dan memotivasiku untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi.

PEMODELAN KEMISKINAN MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION DENGAN FUNGSI PEMBOBOT FIXED KERNEL

Algoritme Pendugaan Parameter Model Regresi Logistik Biner (RLB) dengan Maksimum Likelihood dan Broyden- Fletcher-Goldfarb-Shanno (BFGS)

Algoritme Least Angle Regression untuk Model Geographically Weighted Least Absolute Shrinkage and Selection Operator

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SEMARANG TAHUN 2011 MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

(R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

Oleh : Marisa Rifada Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

1 BAB I 2 PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diketahui, yang disebut sebagai variabel. Variabel adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi

Teknik Ensemble dengan Additive Noise pada Estimasi Parameter Model Autoregressive Spasial

PEMODELAN STATUS KESEJAHTERAAN DAERAH KABUPATEN ATAU KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION SEMIPARAMETRIC

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

Sarimah. ABSTRACT

PEMODELAN RISIKO PENYAKIT PNEUMONIA PADA BALITA DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

MODEL REGRESI TERBOBOTI GEOGRAFIS DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN, BISQUARE, DAN TRICUBE PADA PERSENTASE KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

PENDUGAAN PARAMETER REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN SPREADSHEET SOLVER (ADD-IN MICROSOFT EXCEL)

2015 REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION (GWLR)

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan

(R.5) Pemodelan Regresi Poisson Terboboti Geografis Pada Kasus Gizi. buruk di Jawa Timur.

REGRESI LOGISTIK UNTUK PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PULAU KALIMANTAN

Seminar Hasil Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION

BAB III GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR)

REGRESI COX MULTIVARIAT DENGAN DISTRIBUSI WIEBULL MULTIVARIAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN. Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2.

S - 17 MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PENDERITA DIARE DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL BISQUARE

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO ADJUSTED INVERSE GAUSSIAN (ZAIG) UNTUK MENENTUKAN BESAR KLAIM

: Persentase Penduduk Dengan Sumber Air Minum Terlindungi PDAM : Pengeluaran Perkapita Penduduk Untuk Makan Sebulan

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

PERBANDINGAN MODEL GWR DENGAN FIXED DAN ADAPTIVE BANDWIDTH UNTUK PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI JAWA TENGAH

Estimasi Parameter Distribusi Marshall-Olkin Copula dengan Metode Maximum Likelihood

Sem 5-4. Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP)

PENDUGAAN PARAMETER REGRESI LOGISTIK DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN. Anik Djuraidah Jurusan Statistika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI 2 SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK ORDINAL

S - 13 PEMODELAN SPASIAL KEMISKINAN DENGAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION DAN FLEXIBLY SHAPED SPATIAL SCAN STATISTIC

Azzakiy Fiddarain ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu penelitian, hubungan suatu variabel dependent atau

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL REGRESI POISSON DENGAN METODE EXACT GENERALIZED ESTIMATING EQUATIONS (EGEE) UNTUK MULTIPLE-RANDOM EFFECTS

PEMODELAN REGRESI MULTILEVEL ORDINAL PADA DATA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

LANDASAN TEORI. Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan

METODE STEEPEST DESCENT

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Annisa Nurul Aini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Universitas Negeri Malang

Kata Kunci : MGWMLM, GWMLM, DAS.

Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

2016 APLIKASI MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR) MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

Regresi Logistik Nominal dengan Fungsi Hubung CLOGLOG

MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL MULTINOMIAL LOGISTIC REGRESSION (GWOMLR) PADA INCIDENCE RATE (IR) DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA SEMARANG

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Atiya Maulani, 2013

1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH

Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion

Pemodelan Logit, Probit dan Complementary Log-Log pada Studi Kasus Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi di Kalimantan Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EKO ERTANTO PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL

Implementasi Metode Penalized Maximum Likelihood Estimation Pada Model Regresi Logistik Biner

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS)

(Geographically Weighted Binary Logistic Regression with Fixed Bi-Square Weight)

REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I. oleh NANDA HIDAYATI M

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

ESTIMASI PARAMETER REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PARTIAL LEAST SQUARES

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG) Aulia Nugrahani Putri, Dewi Retno Sari Saputro, Purnami Widyaningsih Program Studi Matematika (FMIPA, Universitas Sebelas Maret (UNS)) aulia_nugrahani@yahoo.com S - 10 Abstrak Model RLOTG merupakan gabungan model regresi logistik ordinal dan model RTG. Estimasi parameter model RLOTG dilakukan dengan metode maksimum likelihood. Namun estimasi parameter dengan metode tersebut ditemui kendala yaitu suatu sistem persamaan nonlinear yang sulit ditentukan penyelesaiannya. Oleh karena itu penyelesaiannya ditentukan secara numerik. Pendekatan numerik yang biasa digunakan adalah algoritme Newton-Raphson (NR). Namun algoritme tersebut memiliki kelemahan yaitu matriks Hessian-nya selalu menggunakan turunan kedua pada setiap iterasinya. Hal itu menyebabkan hasil iterasinya tidak selalu konvergen. Berdasarkan hal tersebut, algoritme NR dimodifikasi menggantikan matriks Hessiannya menjadi matriks informasi Fisher yang selanjutnya algoritme tersebut disebut algoritme Fisher scoring. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan informasi Fisher pada algoritme Fisher scoring dan melakukan estimasi parameter model RLOTG dengan algoritme Fisher scoring. Hasil estimasi parameter model RLOTG dengan algoritme Fisher scoring adalah dengan. Kata kunci: informasi Fisher, Fisher scoring, estimasi parameter, model RLOTG I. PENDAHULUAN Dalam model-model nondeterministik, untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel digunakan model regresi. Variabel tersebut adalah variabel prediktor dan variabel respon. Variabel respon dapat bertipe kuantitatif atau kualitatif. Kualitatif atau yang disebut kategorik merupakan hasil pengukuran dari suatu variabel yang berupa dua atau lebih kemungkinan nilai (kategori). Referensi [1] menyatakan bahwa jika hanya terdapat dua kategori variabel respon, maka variabel respon tersebut bersifat biner atau dikotomus dan yang memiliki lebih dari dua kategori, maka variabel respon tersebut bersifat polikotomus. Model regresi dengan variabel respon bertipe kategorik dan variabel prediktor bertipe kategorik dan/atau kuantitatif disebut model regresi logistik. Model regresi logistik merepresentasikan peluang kejadian suatu peristiwa yang diakibatkan oleh variabel prediktor. Terdapat dua tipe model regresi logistik polikotomus yaitu regresi logistik ordinal dan regresi logistik nominal. Regresi logistik ordinal memiliki urutan pada variabel respon, sedangkan regresi logistik nominal tidak memiliki urutan pada variabel responnya seperti pada [2]. Model regresi yang merepresentasikan hubungan antara variabel respon dengan variabel prediktor yang mempertimbangkan lokasi geografis merupakan model regresi terboboti geografis (RTG). Model regresi logistik telah dikembangkan untuk merepresentasikan hubungan antara variabel respon dengan variabel prediktor yang mempertimbangkan lokasi geografis dimana data diamati. Referensi [3], model yang dimaksud adalah regresi logistik terboboti geografis (RLTG). Model RLTG ini dapat dikembangkan untuk variabel respon yang memiliki skala ordinal oleh [4], yaitu model regresi logistik ordinal terboboti geografis (RLOTG). Model RLOTG merupakan gabungan model regresi logistik ordinal dan model RTG. Pada model RLOTG terdapat variabel respon, variabel prediktor, dan parameter. Parameter pada model tersebut belum diketahui sehingga dilakukan estimasi berdasarkan sampel untuk memperoleh nilai parameter. Referensi [2], metode yang dapat digunakan untuk menentukan estimasi parameter model RLOTG adalah maksimum likelihood. Estimasi parameter dengan metode tersebut ditemui kendala yaitu suatu sistem persamaan nonlinear yang sulit ditentukan penyelesaiannya. Oleh karena itu penyelesaiannya ditentukan secara numerik. Algoritme Fisher scoring merupakan algoritme yang menggunakan vektor score dan matriks informasi Fisher. Selain itu merupakan modifikasi algoritme NR. Algoritme NR secara iteratif menggunakan matriks Hessian yang elemennya merupakan turunan kedua suatu fungsi likelihood. Hal ini MS 59

ISBN 978-602-73403-1-2 menyebabkan hasil iterasinya tidak selalu konvergen. Berdasarkan hal tersebut, algoritme NR dimodifikasi menggantikan matriks Hessian-nya dengan matriks informasi Fisher yang selanjutnya disebut algoritme Fisher scoring. Pada tahun 2004, [5] membandingkan keunggulan pada algoritme NR dan Fisher scoring dalam perhitungan estimasi maksimum likelihood. Pada penelitian tersebut ditunjukkan bahwa algoritme Fisher scoring lebih baik daripada algoritme NR karena algoritme Fisher scoring tetap konvergen ketika algoritme NR tidak konvergen. Pada tahun 2013, [6] menerapkan estimasi parameter dengan algoritme Fisher scoring pada model regresi logistik biner. Keunggulan menggunakan algoritme Fisher scoring adalah lebih dijamin konvergensinya daripada algoritme NR. Dengan memperhatikan hal tersebut, pada penelitian ini dikaji estimasi parameter dengan algoritme Fisher scoring pada model RLOTG dan menguraikan informasi Fisher pada algoritme Fisher scoring. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan kajian teori dengan mempelajari informasi Fisher pada algoritme Fisher scoring dan algortime Fisher scoring yang dipergunakan untuk mengestimasi parameter model RLOTG. Langkah-langkah untuk mencapai tujuan penelitian adalah (1) menentukan fungsi likelihood dari fungsi densitas peluang bersama, (2) membentuk fungsi ln-likelihoodnya, (3) setelah diperoleh fungsi ln-likelihood, ditentukan penyelesaian yang memaksimumkannya, (4) pada tahapan (3) ditemui kendala yaitu sistem persamaan nonlinear yang sulit ditentukan penyelesaiannya sehingga ditentukan secara numerik dengan algoritme Fisher scoring, (5) menentukan estimasi parameter model RLOTG dengan algoritme Fisher scoring, dan (6) menguraikan informasi Fisher pada algoritme Fisher scoring. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Model RLOTG merupakan gabungan model regresi logistik ordinal dan model RTG yang masingmasing parameter bergantung pada lokasi. Referensi [4], model RLOTG dengan variabel respon kategori dinyatakan sebagai dengan dan Parameter merupakan intersep, merupakan vektor koefisien regresi untuk lokasi ke- yang berukuran, adalah vektor variabel prediktor untuk lokasi ke- yang berukuran, dan adalah titik koordinat (latitude, longitude) untuk lokasi ke-. Pada penelitian ini, diperhatikan sampel pengamatan (variabel respon) yang memiliki kategori dan memiliki peluang kategori terhadap adalah dengan Karena variabel respon memiliki kategori (berdistribusi multinomial), fungsi likelihood-nya dinyatakan sebagai fungsi densitas peluang bersama dari distribusi multinomial. Fungsi densitas peluang multinomial dinyatakan sebagai sehingga diperoleh fungsi likelihood n sampel pengamatan yaitu MS 60

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Fungsi likelihood merupakan fungsi eksponensial sehingga untuk memudahkan perhitungan, fungsi likelihood diubah ke dalam fungsi ln likelihood. Pada analisis spasial, untuk mengetahui kedekatan antara lokasi satu dengan yang lain diperlukan suatu pembobot sehingga pembobot diberikan pada bentuk ln-likelihood. Jika pembobot untuk setiap lokasi adalah, maka fungsi ln-likelihood terboboti dinyatakan sebagai Pembobot adalah pembobot kernel fixed Gaussian yang dinyatakan sebagai dengan adalah jarak antara lokasi dan lokasi, adalah bandwidth (ukuran ketetanggan). Metode yang digunakan untuk memperoleh h optimum adalah metode cross validation (CV), yang dinyatakan sebagai dengan adalah variabel respon dimana pengamatan di lokasi dihilangkan dari proses penaksiran dan adalah nilai estimasi peluang pengamatan di lokasi yang memiliki kategori K. Untuk memperoleh nilai h yang optimum maka diperoleh dari h yang menghasilkan nilai CV yang minimum. Untuk memperoleh nilai parameter yang memaksimumkan fungsi ln-likelihood dapat ditentukan dengan menghitung turunan pertama fungsi ln-likelihood terhadap masing-masing parameter, yaitu (1) dengan,, dan. MS 61

ISBN 978-602-73403-1-2 Selain itu untuk memaksimumkan fungsi ln-likelihood ditentukan turunan kedua fungsi ln-likelihood yang bernilai negatif. Turunan kedua fungsi ln-likelihood bernilai negatif apabila nilai turunan kedua fungsi ln-likelihood bernilai < 0. Sistem (1) merupakan sistem persamaan nonlinear. Nilai parameter model RLOTG dapat ditentukan dari penyelesaian (1). Penyelesaian eksak (1) sulit ditentukan sehingga ditentukan secara numerik dengan algoritme Fisher scoring. Estimasi parameter model RLOTG dengan algoritme Fisher scoring membutuhkan vektor score dan matriks informasi Fisher. Vektor score merupakan vektor yang elemennya turunan pertama fungsi lnlikelihood terhadap masing-masing parameter yaitu Matriks informasi Fisher merupakan modifikasi algoritme NR yang menggantikan matriks Hessiannya. Matriks Hessian merupakan matriks yang elemen-elemennya terdiri atas turunan kedua fungsi lnlikelihood terhadap masing-masing parameter yang dinyatakan sebagai Penggunaan matriks Hessian pada algoritme NR memiliki kelemahan yaitu tidak selalu konvergen hasil iterasinya sehingga matriks Hessian tersebut dimodifikasi dengan matriks informasi Fisher. Matriks informasi Fisher merupakan matriks yang elemen-elemennya terdiri atas nilai harapan dari turunan kedua fungsi ln-likelihood terhadap masing-masing parameter yang dinyatakan sebagai Konsep modifikasi tersebut disebut sebagai informasi Fisher yang selanjutnya algoritme disebut sebagai algoritme Fisher scoring. MS 62

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Berikut adalah algoritme Fisher scoring. (1) Menentukan nilai awal (m=0) vektor parameter yang diperoleh dari nilai estimasi parameter model regresi logistik ordinal. (2) Menghitung parameter dengan. (3) Menghitung norm dengan. digunakan untuk menghentikan iterasi dengan kriteria toleransi eror. Jika kriteria dipenuhi, maka proses iterasi berhenti dan nilai estimasi parameternya adalah Sebaliknya, jika toleransi eror, maka proses iterasi diulang ke langkah (2) sampai dengan (3). Setelah nilai estimasi parameter diperoleh, model RLOTG-nya dinyatakan sebagai IV. SIMPULAN DAN SARAN (1) Hasil estimasi parameter model RLOTG dengan algoritme Fisher scoring adalah dengan dan diberikan nilai awal yang diperoleh dari nilai estimasi parameter model regresi logistik ordinal sehingga model RLOTG-nya dinyatakan sebagai dengan (2) Penguraian informasi Fisher melalui modifikasi algoritme NR. Informasi Fisher dituliskan dalam bentuk matriks yang disebut matriks informasi Fisher. Matriks informasi Fisher merupakan modifikasi algoritme NR yang menggantikan matriks Hessian-nya. Matriks informasi Fisher tersebut merupakan matriks yang elemen-elemennya terdiri atas nilai harapan dari turunan kedua fungsi lnlikelihood terhadap masing-masing parameter yang dinyatakan sebagai Pada penelitian ini, estimasi parameter model RLOTG menggunakan algoritme Fisher scoring. Sedangkan algoritme untuk mengestimasi parameter tidak hanya dengan algoritme Fisher scoring sehingga bagi pembaca yang tertarik dengan topik ini dapat dikembangkan dengan algoritme yang lain. MS 63

ISBN 978-602-73403-1-2 DAFTAR PUSTAKA [1] McCullagh, P. and J. A. Nelder, Generalized Linear Models, second ed., Chapman and Hall, 1983. [2] Hosmer, D. W. and S. Lemeshow, Applied Logistic Regression, John Wiley and Sons, Inc., USA, 2000. [3] Atkinson, P. M., S. E. German, D. A. sear, and M. J. Clark, Exploring the Relations Between Riverbank Erison and Geomorphological Control Using Geographically Weighted Logistic Regression, Ohio: Ohio State University, vol. 35, pp. 58-82, 2003. [4] Purhadi, M. Rifada, and P. Wulandari, Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression Model, International Journal of Mathematics and Computation, vol. 16, pp. 116-216, 2012. [5] Schworer, A. and P. Hovey, Newton Raphson versus Fisher Scoring Algorithms in Calculating Maximum Likelihood Estimates, Dayton, 2004. [6] Marius, O. U. and O. I. C. Anaene, Estimating the Fisher s Scoring Matrix Formula from Logistic Model, American Journal of Theoretical and Applied Statistics, vol. 2, pp. 221-227, 2013. MS 64