BAB III TINJAUAN WILAYAH PERENCANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 9 Peta Penutupan Lahan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : TAHUN : SERI : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 1 TAHUN 1996 T E N T A N G

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. PENETAPAN WILAYAH CAKUPAN INDEKS UNTUK PENERAPAN ASURANSI IKLIM

VIII. SIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB II GAMBARAN UMUM DAN KONDISI EKSISTING PELAYANAN PDAM TIRTA DARMA AYU

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

KABUPATEN INDRAMAYU [3212]

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Indramayu Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

BAB IV PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI WILAYAH PERENCANAAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

III. ANALISIS DAN DELINEASI WILAYAH ENDEMIK KEKERINGAN UNTUK PENGELOLAAN RISIKO IKLIM

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

2015 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

4 KEADAAN UMUM 4.1 Keadaan Geografi

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 2013 BAB I PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan pada ketinggiannya Kabupaten Indramayu

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PROFIL SANITASI SAAT INI

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB IV GAMBARAN DAERAH PERENCANAAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

III. KEADAAN UMUM LOKASI

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

Nomor : 102/SM.120/J.3.7/03/ Maret 2015 Lampiran : Satu Berkas Perihal : Panggilan Peserta Diklat

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Lampiran K Tabel Jumlah Penduduk, Luas Sawah dan Produksi Padi Tahun 1998

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

Gambar 2 Peta administrasi DAS Cisadane segmen hulu.

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

Transkripsi:

BAB III III.1 Gambaran Umum Kabupaten Indramayu III.1.1 Kondisi Geografis dan Topografi Kabupaten Indramayu berada di wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Secara geografis Kabupaten Indramayu berada pada posisi 06 o 15 06 o 40 Lintang Selatan dan 107 o 52 108 o 36 Bujur Timur. Kondisi topografinya sebagian besar merupakan dataran rendah atau landai yang meliputi wilayah pantai utara dengan ketinggian antara 0 s/d 20 m diatas permukaan laut dengan kemiringan tanah antara 0 s/d 2 %. III.1.2 Batas Administrasi dan Pembagian Wilayah Wilayah Kabupaten Indramayu terbagi kedalam 28 Kecamatan, 302 Desa dan 8 Kelurahan dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon Sebelah Barat : Kabupaten Subang Sebelah Timur : Kabupaten Cirebon Berdasarkan Kabupaten Indramayu dalam angka, Kabupaten Indramayu mempunyai luas wilayah 204.011 Ha, yang terdiri dari 110.913 Ha tanah sawah (54,37%), dan tercatat seluas 93.098 Ha atau sebesar 45,63% adalah tanah kering. Jarak terpanjang dari barat ke timur ± 70 Km dan dari utara ke selatan ± 40 Km. III.1.3 Klimatologi Tipe iklim di Kabupaten Indramayu termasuk iklim tropis, menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk iklim tipe D (iklim sedang). Karakter iklim tersebut adalah sebagai berikut : - Suhu udara harian berkisar antara 26 27 o C, dengan suhu udara tertinggi 30 o C dan terendah 18 o C. - Kelembaban udara berkisar 70 80 %. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU III 1

- Angin Barat dan Angin Timur bertiup secara bergantian setiap 5 6 bulan sekali. III.1.4 Curah Hujan Intensitas curah hujan di Kabupaten Indramayu terdiri dari tiga macam curah hujan, yaitu : a. Curah hujan < 1.500 mm, yang mengalami curah hujan ini mencakup kecamatan kecamatan sebagai berikut : Haurgeulis, Gantar, Kroya, Gabuswetan, Cikedung, Terisi, Lelea, Bangodua, Widasari, Krangkeng, Karangampel, Kedokanbunder, Juntinyuat, Jatibarang, Lohbener, Losarang, dan Kandanghaur. b. Curah hujan antara 1.500 2.000 mm, yang mengalami curah hujan ini mencakup kecamatan kecamatan sebagai berikut : Sliyeg, Balongan, Indramayu, Sindang, Cantigi, Arahan, Bongas, Anjatan, dan Sukra. c. Curah hujan > 2.000 mm, yang mengalami curah hujan ini adalah Kecamatan Kertasemaya dan Sukagumiwang. III.1.5 Jenis Tanah Jenis tanah yang ada di Kabupaten Indramayu meliputi jenis tanah alluvial hidromorf, asosiasi podsolik, dan hidromorf kelabu, regosol kelabu, asosiasi latosol coklat dan regosol kelabu, grumosol kelabu, alluvial kelabu tua, asosiasi glei humus rendah dan alluvial kelabu, asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan, komplek grumosol dan mediteran serta asosiasi alluvial kelabu dan coklat. Tingkat keasaman tanah bervariasi, dari mulai asam, netral, sampai basa. III.1.6 Hidrologi Sebagian wilayah di Kabupaten Indramayu yang letaknya relatif dekat dengan pantai, tata airnya akan dipengaruhi oleh karakteristik pantai, adapun wilayah yang termasuk ke dalam kriteria di atas salah satunya adalah Kecamatan Sukra. Sedangkan untuk sebagian wilayah yang lain tata airnya tidak dipengaruhi oleh karakteristik pantai. Kedalaman muka PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU III 2

air tanah pada musim hujan antara 2,5 4 m, sedangkan pada musim kemarau antara 4 8 m. Sungai besar yang mengalir melintasi Kabupaten Indramayu adalah Sungai Cipunagara dan Sungai Cimanuk. Kedua sungai tersebut sebagian besar dimanfaatkan untuk irigasi persawahan dan sebagian lagi untuk PLTA serta air baku PDAM. III.1.7 Penggunaan Lahan Kondisi penggunaan lahan di Kabupaten Indramayu secara umum terdiri dari sawah, pekarangan, tegalan/kebun, lading, hutan, tambak/kolam, pemukiman, dan lainnya. Dimana penggunaan lahan berupa areal sawah paling mendominasi dengan luas sebesar 54,18 %. Penggunaan lahan untuk kawasan terbangun dan pekarangan saat ini mencapai sebesar 12 %. III.1.8 Kependudukan Pada akhir tahun 2004 berdasarkan hasil registrasi jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebesar 1.686.582 jiwa, sedangkan pada akhir tahun 2005 angka tersebut telah berubah menjadi 1.697.984 jiwa. Dengan demikian ada pertambahan sebanyak 11.402 jiwa. Laju pertambahan penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2005 sebesar 0,67 %. Pertumbuhan penduduk tahun 2005 bila dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan, pada tahun 2004 laju pertambahan penduduk sebesar 0,83 %. Luas wilayah Kabupaten Indramayu kurang lebih 2.040,11 Km 2, dengan jumlah penduduk sebanyak 1.697.984 jiwa, kepadatan penduduk rata-rata di Kabupaten Indramayu kurang lebih sebesar 832 jiwa/km 2. Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Balongan yaitu sebesar 2.127 jiwa/km 2, sedangkan yang terendah adalah kecamatan Cantigi yaitu sebesar 256 jiwa/km 2. III.1.9 Sosial Ekonomi Penduduk Kabupaten Indramayu merupakan salah satu Kabupaten dengan mayoritas penduduknya memeluk Agama Islam. Pada tahun 2005 penduduk yang PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU III 3

beragama Islam tercatat sebanyak 1.691.185 jiwa, sedangkan sisanya tersebar pada 5 agama yang lain seperti protestan tercatat sebesar 4.762 jiwa, Katolik 1.647 jiwa, Hindu 142 jiwa, Budha 232 jiwa dan Konghucu sebanyak 18 jiwa. Dari segi mata pencaharian, sebagian besar mata pencaharian penduduk di Kabupaten Indramayu adalah sebagai petani dan nelayan, sedangkan sisanya sebagai guru, pegawai pemerintahan, karyawan swasta dan berwirausaha sebagai pedagang. Namun beberapa tahun terakhir ini mata pencaharian mayoritas tersebut semakin berkurang, dan yang semakin bertambah adalah guru, pegawai perkantoran dan karyawan swasta. Perubahan tersebut disebabkan oleh misi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Indramayu yang ingin memajukan pendidikan dan meningkatkan perekonomian kota. III.1.10 Sistem Penyediaan Air Bersih Eksisting Sarana air bersih yang ada di Kabupaten Indramayu saat ini terdapat 10 unit Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) yang dikelola oleh PDAM, terdiri dari 9 unit Pengolahan Lengkap dan 1 unit Pengolahan Sebagian yaitu unit IKK Gabus Wetan. Kapasitas produksi terpasang hingga tahun 2005 secara keseluruhan sebesar 657,50 liter/detik dengan persentase tingkat pelayanan (pada tahun 2005) baru mencapai 31,58% terhadap jumlah penduduk daerah pelayanan. Pada bulan Juli 2007, dibangun IPA baru di desa Kopiah, Kecamatan Anjatan dengan kapasitas produksi sebesar 50 liter/detik. Jadi hingga kini kapasitas produksi total yang dimiliki PDAM Tirta Darma Ayu adalah sebesar 707,50 liter/detik. Sumber air yang digunakan umumnya mengambil air permukaan (sungai) sebagai air baku, hal ini disebabkan karena di Kabupaten Indramayu tidak terdapat sumber air lain yang bisa dimanfaatkan. Letak geografis dan kondisi topografi Kabupaten Indramayu sangat berpengaruh terhadap seluruh sistem air bersih yang ada. Mulai dari PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU III 4

pemilihan sumber air baku, lokasi sumber air yang tersebar, serta kondisi topografi yang relatif datar sehingga mengharuskan digunakannya sistem pemompaan baik itu untuk sistem transmisi maupun sistem distribusi. Dengan demikian, seluruh sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Indramayu sangat membutuhkan biaya operasional yang tinggi dan kondisi ini merupakan salah satu penyebab masih rendahnya tingkat pelayanan air bersih di Kabupaten Indramayu, sehingga masih banyak daerah-daerah yang belum terlayani diantaranya Kecamatan Anjatan, Sukra, dan Haurgeulis. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat di Kecamatan Sukra, Anjatan dan Haurgeulis ada yang membuat sumur gali dan ada juga yang membeli dari pedagang air keliling. Berdasarhan data hasil survey sosekbud sumber air minum penduduk diperoleh dari sumur gali/pompa (57,57%), dan dari pedagang air (42,43%) dan untuk kebutuhan mandi dan cuci sebagian besar (100%) menggunakan sumur gali/pompa. Pemakaian air per KK perhari dari pedagang air berkisar 2 6 jerigen (100 %) dan harga air per jerigen berkisar antara Rp.300,- - Rp.500,-. Adapun sumber air baku yang dimanfaat oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya adalah sebagai berikut : 1. Air Tanah Bebas Air tanah bebas berupa sumur gali yang dibangun sendiri oleh masyarakat memiliki kedalaman berkisar antara 8 11 meter dan pada musim hujan kedalaman airnya berkisar antara 1 2 meter, namun pada musim kemarau umumnya kering, hanya sedikit tempat yang masih memiliki air tawar. 2. Sumur Dalam (Deep Well) Air tanah tertekan disini adalah air tanah dalam yang dapat dijumpai pada sumur bor yang ada dengan kedalaman sampai 250 meter. Kedalaman air tanah sampai 80 meter masih berasa asin (payau-asin). PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU III 5

Secara kualitas air permukaan tersebut umumnya sudah tercemar hal ini dapat dilihat pada table kualitas air hasil pemeriksaan laboratorium dimana kandungan BOD dan COD yang relatif tinggi. III.2 Gambaran Umum Daerah Perencanaan (Kecamatan Sukra, Anjatan, dan Haurgeulis) III.2.1. Kecamatan Sukra Batas Wilayah Administratif Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Barat : Kabupaten Subang Sebelah Selatan : Kecamatan Anjatan Sebelah Timur : Kecamatan Kandanghaur dan Kecamatan Bongas Kecamatan Sukra seperti pada umumnya wilayah Kabupaten Indramayu merupakan daerah dataran rendah. Luas wilayah Kecamatan Sukra adalah 7.739 Ha yang mencakup 15 desa merupakan 3,79 % dari total luas Kabupaten Indramayu. Kependudukan Pada tahun 2005 jumlah penduduk Kecamatan Sukra yaitu sebesar 97.811 jiwa. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Sukra pada tahun 2005 adalah 1,56% pertahun. Jumlah penduduk Kecamatan Sukra dirinci per desa disajikan pada tabel berikut ini : PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU III 6

Tabel III. 1 Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Sukra per Desa No Desa Jumlah Penduduk (jiwa) 1 Bogor 2.793 2 Sukra 8.092 3 Ujung Gebang 3.888 4 Tegal Taman 6.364 5 Sukra Wetan 7.896 6 Sumur Adem 8.768 7 Sumur Adem Timur 6.843 8 Limpas 4.573 9 Patrol 9.853 10 Arjasari 7.378 11 Sukahaji 9.222 12 Bugel 6.379 13 Patrol Lor 7.549 14 Patrol Baru 4.581 15 Mekarsari 3.632 Total 97.811 Sumber : Indramayu dalam Angka, Tahun 2005 Sarana dan Prasarana Air Bersih Kondisi sarana air bersih yang ada saat ini berupa seperti sumur tanah dangkal dan sumur gali. Sampai saat ini daerah Kecamatan Sukra belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM. Sedangkan kondisi sumber air tanah dangkal umumnya kurang memenuhi syarat kualitas air minum, sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat membeli air dari pedagang air keliling. III.2.2. Kecamatan Anjatan Batas Wilayah Administratif Sebelah Utara : Kecamatan Sukra Sebelah Barat : Kabupaten Subang PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU III 7

Sebelah Selatan : Kecamatan Haurgeulis Sebelah Timur : Kecamatan Bongas Kecamatan Anjatan seperti pada umumnya wilayah Kabupaten Indramayu merupakan daerah dataran rendah. Luas wilayah Kecamatan Anjatan adalah 8.663 Ha yang mencakup 13 desa merupakan 4,25 % dari total luas Kabupaten Indramayu. Kependudukan Pada tahun 2005 jumlah penduduk Kecamatan Anjatan sebanyak 85.115 jiwa dengan jumlah anggota keluarga atau rumah tangga rata-rata 4 jiwa per KK. Laju pertumbuhan rata-rata penduduk di Kecamatan Anjatan 1,01 % per tahun. Jumlah penduduk Kecamatan Anjatan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel III. 2 Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Anjatan per Desa No Desa Jumlah Penduduk (jiwa) 1 Mangunjaya 6.378 2 Bugistua 6.131 3 Bugis 7.407 4 Salamdarma 6.657 5 Kedungwungu 8.526 6 Wanguk 7.025 7 Lempuyang 5.702 8 Kopyah 7.099 9 Anjatan Baru 6.879 10 Anjatan 5.276 11 Cilandak 4.291 12 Cilandak Lor 5.343 13 Anjatan Utara 8.401 Total 85.115 Sumber : Indramayu dalam Angka, Tahun 2005 PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU III 8

Sarana dan Prasarana Air Bersih Sampai saat ini Kecamatan Anjatan belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM baik melalui sistem perpipaan maupun dikirim melalui mobil tangki. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sebagian besara masyarakat memenafaatkan sumur tanah dangkal dan sumur gali, selain itu ada juga yang membeli dari pedagang air keliling. Kondisi air bersih di Kecamatan Anjatan pada umumnya kurang memenuhi syarat kualitas air bersih. III.2.3. Kecamatan Haurgeulis Batas Wilayah Administratif Sebelah Utara : Kecamatan Anjatan dan Kecamatan Bongas Sebelah Barat : Kabupaten Subang Sebelah Selatan : Kecamatan Gantar dan Kabupaten Sumedang Sebelah timur : Kecamatan Gantar dan Gabuswetan Kecamatan Haurgeulis seperti pada umumnya wilayah Kabupaten Indramayu merupakan daerah dataran rendah. Luas wilayah Kecamatan Haurgeulis adalah 5.605 Ha yang mencakup 10 desa, dan merupakan 2,75 % dari seluruh luas Kabupaten Indramayu. Kependudukan Pada tahun 2005 jumlah penduduk Kecamatan Haurgeulis sebanyak 90.496 jiwa dengan jumlah anggota keluarga rata-rata 4 jiwa per KK. Laju pertumbuhan rata-rata penduduk di Kecamatan Haurgeulis 1,70 % per tahun. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU III 9

Jumlah penduduk Kecamatan Haurgeulis tiap desa dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel III. 3 Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Haurgeulis per Desa No Desa Jumlah Penduduk (jiwa) 1 Haurkolot 5.801 2 Haurgeulis 7.489 3 Sukajati 10.491 4 Wanakaya 10.260 5 Karangtumaritis 8.627 6 Kertanegara 10.830 7 Cipancuh 9.596 8 Mekarjati 12.186 9 Sidadadi 5.512 10 Sumbermulya 9.704 Total 90.496 Sumber : Indramayu dalam Angka, Tahun 2005 Sarana dan Prasarana Air Bersih Sama halnya dengan Kecamatan Sukra dan Anjatan, Kecamatan Haurgeulis sampai saat ini kebutuhan air bersihnya belum terlayani oleh PDAM. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sebagian besar masyarakat memanfaatkan sumur tanah dangkal dan sumur tanah gali. Selain itu mereka juga membeli air dari pedagang air keliling. Kondisi air bersih di Kecamatan Haurgeulis pada umumnya kurang memenuhi syarat kualitas air bersih. PERENCANAAN PENGEMBANGAN IPAM PDAM TIRTA DARMA AYU III 10