PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI KELOMPOK (SISWA KELAS III SDN CANDIJATI 01 ARJASA)

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar, guru berupaya

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING KELAS VII.1 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE SISWA KELAS IV SDN 10 PADANG DAREK KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

IMPLEMENTASI METODE MAKE A MATCH DALAM PENDEKATAN SAINTIFIKMATA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS IV SDN KEBONSARI 01 JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn

PENERAPAN STRATEGI INJEKSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG

PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

Jufri Lanasir, Anthonius Palimbong, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

Briandika Doni Arnanda, T.Sulistyono Universitas PGRI Yogyakarta

Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi Siswa Kelas V SD Negeri 26 Sabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

Oleh : Susi Rahmawati Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

Oleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suatu Tinjauan Kurangnya Minat Belajar Siswa Pada Jam Pelajaran Terakhir Pada Bidang Studi Pkn Di SMP Negeri 2 Kotapinang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea

Meningkatkan Hasil Belajar Energi Dan Penggunaannya Pada Siswa Kelas IV SDN Mansahang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang tepat dan serasi bagi siswa-siswa. Bagi seorang guru mengajar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VSDN 04 KINALI PASAMAN BARAT

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V C SDN 002 RATU SIMA, DUMAI BARAT, RIAU TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

Oleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyatuan materi, media, guru, siswa, dan konteks belajar. Proses belajar

Transkripsi:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI KELOMPOK (SISWA KELAS III SDN CANDIJATI 01 ARJASA) Sukaedi 4 Abstrak. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sering dianggap remeh, mudah sehingga kurang mendapatkan respon yang baik dari siswa. Nilai ulangan siswa juga menunjukkan hasil yang belum optimal, masih jauh dibawah kriteria ketuntasan yang berlaku di SDN Candijati 1 Arjasa. Kondisi pembelajaran PKN yang bermasalah tersebut dapat diperbaiki dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan presentasi di depan kelas dan diskusi kelompok. Perhatian dan konsentrasi siswa selama pembelajaran dengan metode ini terjaga sehingga hasil belajar PKN dapat meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran PKN di kelas III SDN Candijati 01 Arjasa. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode presentasi yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa Kelas III SDN Candijati 01 Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Kata Kunci: Model pembelajaran presentasi; diskusi kelas; hasil belajar PKN PENDAHULUAN Sekolah Dasar adalah salah satu jenis lembaga pendidikan merupakan wadah pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan teknis edukatif untuk pencapaian tujuan pendidikan. Sekolah Dasar merupakan pondasi dasar untuk mengukur keberhasilan peningkatan SDM yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih baik. faktor tenaga pendidik (guru) merupakan factor yang sangat dominan dalam melaksanakan kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran. Guru dituntut memberikan warna baru dalam proses pembelajaran dalam dan mengaktualisasikan dengan bermacam-macam bentuk untuk mencapai tujuan, khususnya pendidikan di tingkat Sekolah Dasar agar semua mata pelajaran dapat diterima dengan baik dan mudah dimengerti oleh siswa. Belajar merupakan proses kompleks yang melibatkan banyak faktor. Menurut Sutomo (1993) belajar diberi batasan belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatukan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian. Proses ini merupakan aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam inte-raksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan yang relatif konstan dan berbekas (Slameto, 1995). 4 Pengajar SDN Candijati 01 Arjasa

22 Pancaran, Vol. 5, No. 4, hal 21-30, November 2016 Perubahan-perubahan perilaku ini merupakan hasil belajar yang mencakup ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) adalah merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragamdari segi agama, sosio kultural, bahasa, usia,dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan pengertian tersebut, maka Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai visi yaitu mewujudkan proses pendidikan yang terarah pada pengembangan kemampuan individu sehingga menjadi warganegara yang cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya mampu mendukung berkembangnya kehidupan masyarakat bangsa dan negara Indonesia yang cerdas. Pelaksanaan pembelajaran untuk setiap materi pelajaran memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Pokok bahasan, siswa, tujuan, dan materi yang akan disajikan merupakan komponen yang berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara optimal, maka setiap guru harus dapat memahami komponen-komponen tersebut secara mendalam. Berdasarkan komponen-komponen tersebut, guru dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru haruslah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga mampu memberikan pengalaman belajar dan memberikan fasilitas kepada siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dengan strategi pembelajaran yang tepat akan memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran oleh sebanyak mungkin siswa sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Strategi pembelajaran merupakan setiap kegiatan yang dipilih, yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada siswa dalam menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan demikian strategi memiliki makna yang lebih luas dari pada metode mengajar. Jadi strategi mengandung makna berbagai alternatif kegiatan dan pendekatan yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga menuntut kecakapan guru untuk dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat tercapai dengan baik. Secara umum pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia sehingga memiliki wawasan, sikap, dan ketrampilan

Sukaedi: Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan... 23 kewarganegaraan yang memadai, yang memungkinkan untuk berpar-tisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Berdasarkan tujuan tersebut, maka pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan mampu mengembangkan kemampuan-kemampuan yang telah ditetapkan, yaitu: (1) berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (2) berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan (3) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa lain. Berdasarkan hasil pengamatan sebelumnya, proses belajar khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di kelas III SDN Candijati 01 Arjasa tidak berlangsung baik. Hasil belajar siswa lebih rendah dari ketuntasan minimal (70). Rata-rata nilai ulangan harian PKN sebelumnya adalah 48. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitaan.oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan diperlukan berbagai keterampilan diantaranya adalah keterampilan pembelajaran atau keterampilan mengajar (Degeng, 1997; Hudoyo dalam Harmini, 2003). Penggunaan metode presentasi di depan kelas dan diskusi kelompok dalam proses pembelajaran dapat prioritas yang baik dan membawa hasil yang maksimal, karena selama ini mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sering dianggap remeh atau mudah dan kurang mendapatkan respon yang baik dari siswa, tetapi dengan menggunakan metode ini diharapkan perhatian dan konsekuensi siswa jauh lebih baik dan terarah serta dengan mudah menyerap materi yang diberikan oleh guru, sehingga dengan metode presentasi dan diskusi kelompok siswa menjadi senang dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Keterlibatan siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran juga terjamin dengan penerapan metode ini, sehingga siswa tidak hanya belajar konsep secara teoritis tetapi mencakup juga aspek implementasi. Presentasi dan diskusi kelompok membantu guru untuk berkembang secara profesional, memperbaiki pembelajaran, memotivasi untuk lebih inovatif dalam pembelajaran dan memacu kolega

24 Pancaran, Vol. 5, No. 4, hal 21-30, November 2016 guru yang lain untuk melakukan pembelajaran dengan metode serupa. Kelebihan metode presentasi adalah pembicara dapat menjelaskan secara sistimatis seluruh materi yang akan disampaikan tidak memerlukan banyak sarana pembelajaran sehingga dapat dikatakan relative sederhana, dan pembicara bebas berekspresi karena kelas sepenuhnya dikuasai oleh pembicara. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas III SDN Candijati 01 Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember yang ditunjukkan dengan nilai hasil belajar. Hasil belajar merupakan kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung (Sardiman, 1986:100). Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran dan pengajaran yang telah dicapai (Sudjana, 1991:22). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan yang dilaksanakan minimal dalam 2 siklus. Siklus 1 memperbaiki kondisi pembelajaran dari pra siklus, siklus 2 memperbaiki pembelajaran dari siklus 1 dan sekaligus memantapkan hasilnya. Desain penelitian dirancang menggunakan Penelitian didesain menggunakan 3 tahap yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Masing-masing siklus diawali dengan refleksi awal, perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflection) hingga didapatkan peningkatan atau perbaikan hasil belajar seperti yang diharapkan (Elliot, 1991). Hasil belajar yang diukur meliputi kognitif dan afektif. Peningkatan hasil belajar kognitif ditunjukkan dengan kenaikan persentase siswa yang menjawab benar butir soal yang diujikan. Hasil belajar afektif melalui proporsi siswa yang menunjukkan sifat positif dan negatif. Penelitian dilakukan di kelas III SDN Candijati 01 Arjasa. Jumlah siswa dalam kelas 22 orang dengan perincian 15 laki-laki dan 7 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah catatan lapangan guru dari hasil observasi, lembar pengamatan proses pembelajaran dalam kelompok dengan parameter pengamatan kerjasama, distribusi kerja, keaktivan, keseriusan, keberanian, ketertiban. Instrumen yang lain adalah pedoman wawancara dan soal ulangan tertulis.

Sukaedi: Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan... 25 Data penelitian diperoleh melalui tes tertulis, observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan teknik analisa kualitatif yaitu telaah, reduksi, verifikasi dan kesimpulan. data hasil belajar kognitif dianalisis dengan menghitung rata-rata kemudian membandingkan dengan nilai ketuntasan minimal. Persentase siswa yang menjawab benar tiap butir soal dihitung dengan rumus: P = n N x 100% dimana n adalah jumlah siswa yang menjawab benar, N adalah jumlah siswa keseluruhan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik data kualitatif. Secara garis besar kegiatan analisis data dilakukan dengan langkah-langkah: (1) Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mengsintesis, memaknai, menerangkan dan menyimpulkan. Kegiatan dan penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan, (2) Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan pengkategorian dan pengklasifikasian. Hasil yang diperoleh berupa skor-skor yang menunjukkan tingkat pemahaman dan tingkat keberhasilan pemberian permainan di lingkungan sekitar, dan (3) Menyimpulkan dan memverifikasi dari kegiatan reduksi yang selanjutnya diikuti dengan kegiatan verifikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian proses difokuskan pada proses pembelajaran dalam kelompok yang meliputi (a) keberanian Siswa saat melakukan presentasi (b) kerja sama dan distribusi kerja, (b) keaktifan dan keseriusan, (c) keberanian dan ketertiban. Keberhasilan belaiar siswa pada siklus pertama ditentukan oleh presentase banyak siswa yang menjawab benar. Untuk soal nomor 1 minimal dapat dikerjakan dengan benar oleh 80% sampai 90% siswa, soal nomor 2 minimal dapat dikerjakan dengan benar oleh 70% sampai 80% siswa, soal nomor 3 minimal dapat dikerjakan dengan benar oleh 60% sampai 70% siswa, sedang untuk soal nomor 4 minimal dapat dikerjakan dengan benar oleh 50% sampai 60%. Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini penulis berkolaborasi dengan guru, melakukan rencana pelaksanaan pembelajaran, menggunakan metode presentasi, tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas. Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini

26 Pancaran, Vol. 5, No. 4, hal 21-30, November 2016 peneliti atau guru melakukan kegiatan yaitu pengamatan terhadap siswa yang melakukan presentasi dan diskusi kelompok pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Hasil pengamatan tindakan pada siklus ini adalah hasil yang dicapai setelah diadakan tindakan presentasi dan diskusi oleh semua kelompok. Untuk pengamatan ini digunakan tes dan non tes yang dilakukan 2 praktisi, yaitu wali kelas dan guru pembimbing lain. Pada siklus kedua, guru berusaha mengimplementasikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan melakukan presentasi dan diskusi kelompok dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Guru membuat model soal yang terlampir dalam lembar LKS pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Dari proses pembelajaran siklus kedua, nampak kemajuan belajar siswa dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan dapat terlihat secara jelas. Kerja sama dan distribusi kerja mencapai 77%, Antusiasme dalam melaksanakan presentasi dan diskusi kelompok mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan yaitu 91%, hal tersebut menandakan bahwa siswa sudah mulai menyesuaikan dan menyenangi metode yang dilakukan oleh guru. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru 82%, Aktif melakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah soal 82%, Aktif membantu teman-teman dalam kelompok maupun di luar kelompoknya 68%, Keberanian dan ketertiban 68%. Penilaian hasil belajar diperoleh hasil sebagai berikut: untuk soal nomor 1 sebesar 91% siswa telah menjawab dengan benar, untuk soal nomor 2 sebesar 77% siswa telah menjawab dengan benar, untuk soal nomor 3 sebesar 73% siswa telah menjawab dengan benar, dan untuk soal nomor 4 sebesar 64% siswa telah menjawab dengan benar. Hasil tersebut menandakan adanya peningkatan yang signifikan dan menggembirakan karena hasil tersebut sudah memenuhi harapan minimal peneliti. Peningkatan hasil belajar tersebut dikarenakan peneliti sebagai guru sudah mengimplementasikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan melakukan presentasi dan diskusi kelompok secara bervariasi sehingga siswa dapat memberi semangat pada siswa. Telah diberikan penilaian yang sebenarnya dengan memberikan gambaran lengkap tentang pencapaian hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa dan perkembangannya. Penilaian dilakukan secara

Sukaedi: Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan... 27 transparan. Kriteria penilaian dijelaskan diawal siklus dan selalu diingatkan selama proses pembelajaran. Ini memberikan keuntungan siswa memiliki kriteria yang jelas tentang hal-hal apa saja yang akan dinilai dan juga memberikan semangat atau motivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan presentasi dan diskusi kelompok. Pada bagian pembahasan ini bisa dilihat antar siklus dan perbandingan hasilnya. Kalau kita lihat hasil pengamatan disetiap siklus menunjukkan kecenderungan yang berbeda dan terus meningkat. Hal ini disebabkan pada siklus kesatu masih ada kekurangan yaitu keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pada kegiatan diskusi. Namun hal ini diperbaiki pada siklus ke II. Dengan bimbingan penulis dan karena sudah pernah melakukan presentasi dan diskusi pada pertemuan sebelumnya maka ada peningkatan pada siklus ke II. Sehingga nilai hasil belajar pada masingmasing soal mengalami peningkatan, dan untuk soal nomor 1 dan 2 menjadi 91% dan 77%. Dengan adanya peningkatan disiklus ini, membuktikan bahwa dengan melakukan presentasi dan diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Peningkatan penilaian proses belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Kenaikan hasil belajar afektif siklus 1 ke siklus 2 Parameter Siklus 1 Siklus 2 % S1 % S2 Kenaikan pstif ngtf Pstif ngtf Kerja sama dan distribusi kerja 12 10 17 5 55% 77% 22% Keaktifan dan keseriusan : 15 7 20 2 68% 91% 23% a.antusiasme dalam melaksanakan kegiatan presentasi b. Aktif bertanya dan menjawab 12 10 18 4 55% 82% 27% pada kegiatan diskusi c. Aktif melakukan diskusi untuk 12 10 18 4 55% 82% 27% menyelesaikan masalah (soal) d. Aktif membantu teman-teman 14 8 15 7 64% 68% 4% dalam kelompok maupun di luar kelompok Keberanian dan ketertiban 10 12 15 7 45% 68% 23% % Dari Tabel 1 didapatkan bahwa setiap parameter hasil belajar afektif dari siklus 1 dan siklus 2, menunjukkan adanya peningkatan persentase hasil karena pengaturan dalam pembelajaran dengan presentasi dan diskusi kelompok memaksimalkan keaktifan

28 Pancaran, Vol. 5, No. 4, hal 21-30, November 2016 siswa. Persentase perbandingan antara siklus 1 dan siklus 2 dapat disajikan dalam bentuk diagram dibawah ini. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kerja sama dan distribusi kerja Antusiasme dalam melaksanakan kegiatan presentasi Aktif bertanya dan menjawab pada kegiatan diskusi Aktif melakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah (soal) Aktif membantu teman-teman dalam kelompok maupun di luar kelompok Keberanian dan ketertiban S1 S2 Gambar 1. Histogram peningkatan hasil belajar afektif tiap parameter. Peningkatan hasil belajar kognitif disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2. Peningkatan Persentase Hasil Belajar Kognitif Nomor Soal % Siklus 1 % Siklus 2 Peningkatan % 1 73% 91% 18% 2 64% 77% 13% 3 64% 73% 9% 4 55% 64% 9% Dari dua tabel diatas dapat dilihat jelas bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa kelas III SDN Candijati 01 Kecamatan Arjasa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan metode presentasi dan diskusi kelompok yang benar-benar melibatkan siswa dalam proses pembelajarannya. Data peningkatan dalam tabel 2 diperjelas melalui histogram berikut.

Sukaedi: Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan... 29 100% 80% 60% 40% S1 S2 20% 0% soal no 1 soal no 2 soal no 3 soal no 4 Gambar 2. Histogram peningkatan persentase hasil belajar kognitif Pada bagian pembahasan ini bisa dilihat antar siklus dan perbandingan hasilnya. Kalau kita lihat hasil pengamatan disetiap siklus menunjukkan kecenderungan yang berbeda dan terus meningkat. Hal ini disebabkan pada siklus kesatu masih ada kekurangan yaitu keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pada kegiatan diskusi. Namun hal ini diperbaiki pada siklus ke II. Dengan bimbingan penulis dan karena sudah pernah melakukan presentasi dan diskusi pada pertemuan sebelumnya maka ada peningkatan pada siklus ke II. Sehingga nilai hasil belajar pada masingmasing soal mengalami peningkatan, dan untuk soal nomor 1 dan 2 menjadi 91% dan 77%. Dengan adanya peningkatan disiklus ini, membuktikan bahwa dengan melakukan presentasi dan diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan KESIMPULAN Penerapan pembelajaran dengan melakukan metode presentasi yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan diskusi kelompok bila dilaksanakan dengan benar dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Terbukti hasil penilaian aspek kerja sama dan distribusi kerja, keaktifan dan keseriusan, keberanian dan ketertiban siswa menunjukkan penilaian positif yang tinggi. Dan tampak pada penilaian hasil belajar siswa dalam mengerjakan soal di akhir pelajaran, jumlah siswa yang menjawab benar sudah cukup tinggi.

30 Pancaran, Vol. 5, No. 4, hal 21-30, November 2016 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Deparetemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka Depdikbud, 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar, GBPP. Jakarta Depdikbud. 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud. Hamalik. Oemar. 1996. Kurikidum dun Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Joyce B., Weil M., dan Calhoun E. 2000. Model of Teaching, Sixth edition. Boston: Allyn and Bacon. Margono, S. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Rahman, S. Yoto. Suhartadi, S, dan Suparti, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: SIC Slameto. 1995. Belajar dan Faktor faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rieneka Cipta. Slamet, Tijan, dkk.. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas III.. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Soekamto, T. 1997. Teori Belajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Usman, Moh.Uzer. (2002).Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya.