Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 10> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

dokumen-dokumen yang mirip
Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 11> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 13> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 15> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 5> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 12> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 2> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 4> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

JUMLAH AKTIVA

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Catatan 31 Maret Maret 2010

L2

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 6> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) < Modul Pembelajaran Pertemuan ke 1-16 > MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

JUMLAH ASET LANCAR

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB II BAHAN RUJUKAN

Contoh laporan keuangan koperasi

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

BAB II BAHAN RUJUKAN

Analisa Laporan keuangan

Manajemen Modal Kerja

LAPORAN KEUANGAN. Budi Sulistyo

Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 3> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

Pengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri

NERACA PUSAT KOPERASI WARIS SURAKARTA PER 31 DESEMBER 2000

MANAJEMEN KEUANGAN (3 SKS)

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 9> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

BAB II BAHAN RUJUKAN

TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Kegiatan usaha ini harus diiringi oleh perhatian terhadap keseimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

Bab 3 Analisis Rasio Keuangan

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

BAB II LANDASAN TEORI

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

LAMPIRAN A. Faktur Pembelian

PENGOLAHAN MODAL KERJA

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

A. Pengertian Anggaran Neraca

BAB III PEMBAHASAN. Hotel Inna Dharma Deli dengan teori-teori yang ada maupun yang didapat dari

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

Apa yang yang Dijual Dijual? Bagaiman a a Menentukan Laba Laba Usaha

BAB II LANDASAN TEORI

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB II AKUN DAN KODE AKUN

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 7> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA

Transkripsi:

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS PETERNAKAN/ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN Jl. Fauna 3 Karangmalang, Kampus UGM Yogyakarta- 55281 Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 10> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102 Oleh Dr Tri Anggraeni Kusumastuti,S.P.,M.P. Prof Dr Ir Sudi Nurtini,SU Dr. Ir. Rini Widiati,MS Dr Ir Suci Paramitasari Syahlani,MM Mujtahiddah Anggriani U.M., SPt,MP,PhD

Pertemuan ke Teks Presentasi Gambar Audio/Video Soal-tugas Web 4 A. RPKM Minggu Kesepuluh Pertemuan ke 10 MANAJEMEN KEUANGAN : PEMAHAMAN LAPORAN KEUANGAN Media Ajar 1 Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Metode Evaluasi dan Penilaian 2 Metode Ajar (STAR) 3 Aktivitas Mahasiswa Aktivitas Dosen/ Nama Pengajar Sumber Ajar 1 10 dapat membuat neraca dan perhitungan Rugi Laba (R/L) serta menginterpretasika n laporan keuangan tersebut. (1) Pengertian laba dan biaya opportunitas, (2) Catatan transaksi, kriteria, dan langkah pencatatan (3) macam laporan keuangan Waktu: 1x pertemuan @100 menit v v v - v - Latihan PAP (soal hitungan) Mahasiswa berkelompo k dan berdiskusi (1) Baca bahan ajar sebelum kuliah, (2) Unduh bahan ajar setelah kuliah, (3) Mengisi kuisoner Memandu diskusi dan menjelaskan di depan kelas. Pengajar : Mujtahidda h Anggriani Pustaka buku: 6,12,26

B. Bahan Ajar Minggu Kesepuluh PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Singkat Minggu kesepuluh perkuliahan menjelaskan tentang pengertian laba dan biaya opportunitas, pemahaman mengenai catatan transaksi keuangan dan macam laporan keuangan yaitu neraca dan laporan Rugi Laba (R/L). 1.2. Manfaat Pembelajaran Konsep laba dan biaya opportunitas, dan sistem informasi keuangan yang baik pada setiap agrobisnis sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk menjelaskan pentingnya prinsip ekonomi untuk mengambil keputusan bisnis dalam rangka memaksimisasi keuntungan. Selain itu dapat menyusun laporan keuangan untuk membantu proses pengambilan keputusan oleh manajer agrobisnis 1.3. Learning Outcome Mahasiswa dapat membuat neraca dan perhitungan Rugi Laba (R/L) serta menginterpretasikan laporan keuangan tersebut. PENYAJIAN 1.1. Materi Pembelajaran Beberapa konsep-konsep dasar ilmu ekonomi (Downey dan Erickson, 1987) yaitu : 1. Laba dan Biaya Oportunitas Beberapa definisi tentang laba yaitu imbalan atas keberanian resiko dalam bisnis, dihasilkan oleh pengendalian atas sumberdaya yang langka, dan diperoleh karena orang-orang tertentu bisa mendapat informasi yang tidak tersebar luas dan karena bisnisnya dikelola lebih efektif/efisien daripada bisnis yang lain

Menurut pandangan akuntan laba adalah selisih antara penerimaan dengan semua biaya aktual yang dapat diukur, sedangkan menurut pandangan ekonom (ekonomi / sosial) Laba menguji penggunaan alternatif untuk sumber daya yang ada dalam badan usaha dengan memperhitungkan biaya oportunitas. Biaya oportunitas adalah penghasilan yang tidak diterima karena alternatif terbaik berikutnya (terbaik kedua) tidak diterapkan dalam penggunaan sumberdaya.biaya tersebut merupakan jumlah penerimaan yang dikorbankan karena tidak memiliki serangkaian alternatif. Jika dirumuskan maka laba ekonomi adalah selisih laba akuntansi (finansial) dan biaya oportunitas. Prinsip ekonomi untuk memaksimumkan laba (optimasi) dapat dibedakan menjadi : 1. Biaya marginal sama dengan pendapatan marginal adalah biaya untuk memproduksi 1 unit tambahan dan nilainya menurun seiring meningkatnya produk yang dihasilkan. Pendapatan marginal adalah tambahan penghasilan yang diperoleh dari penjualan 1 unit tambahan produksi dan bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak yang akan diproduksi. Contoh : Pohon apel lebat tetapi output apel semakin turun sehingga perlu pembuahan dengan bantuan lebah. Langkah : bagaimana memutuskan sarang lebah yang optimum untuk proses pembuahan apel. Hubungan antara lebah sebagai input vs produksi apel Lebah (masukan) /sarang Apel (keluaran) / kg 0 200 1 220 2 228 3 234 4 237 5 236 Sumber : Downey dkk, 2007

Diketahui : harga lebah : $30/sarang biaya tetap : $1000/acre tanah harga apel : $6/bushel Lebah apel BV BT TB BM Y MY (sarang) (bushel) ($) ($) ($) ($) ($) ($) 0 200 0 1000 1000-1200 - 1 220 30 1000 1030 1,50 1320 6 2 228 60 1000 1060 3,75 1368 6 3 234 90 1000 1090 5,00 1404 6 4 237 120 1000 1120 10,00 1422 6 5 236 150 1000 1150 x 1416 6 Kesimpulan : cari biaya marjinal yang mendekati pendapatan marjinal, tetapi tidak boleh melebihi pendapatan marjinal.laba mencapai maksimum dengan masukan 3 sarang dan produksi 234 kg (BM = 5 mendekati MY =6). 2. Tingkat substitusi marjinal = rasio kebalikan harga input Pada bidang usaha tertentu seringkali ada kemungkinan untuk memproduksi jumlah keluaran yang sama dengan berbagai kombinasi masukan, sehingga produsen akan mengusahakan kombinasi masukan dengan biaya terendah untuk menghasilkan jumlah keluaran yang sama. Contoh penggunaan prinsip TSM = RKH, pada musim pancaroba dilakukan substitusi rumput dengan jagung, sehingga : TSM = perubahan jumlah jagung/perubahan jumlah rumput RKH = harga rumput/harga jagung

3. Pengembalian marjinal yang sama, merupakan prinsip produksi akhir yang menyatakan bahwa produksi berbagai perusahaan harus dilaksanakan sampai pengembalian marjinal dari produk-produk tersebut sama, atau masukan variabel harus digunakanpada pemanfaatan marjinal tertinggi sampai tercapai pengembalian yang sama Pengelolaan Sistem Akuntansi Informasi berkenaan dengan keuangan bisnis harus ditata dengan baik. Dalam aktivitas agribisnis, membuat catatan harian sebagai informasi terkait dengan alokasi sumberdaya dan dana akan selalu dilakukan untuk digunakan sebagai dasar pembuatan laporan keuangan dalam periode waktu tertentu. Informasi dari catatan harian dalam sistem akutansi diperlukan untuk mengetahui penerimaan dan pengeluaran/pembayaran tunai harian. Selanjutnya dari catatan transaksi penerimaan dan pembayaran harian digunakan untuk menghitung secara tepat (exact) suatu jumlah yang menunjukkan kinerja (performance) bisnis dalam periode waktu tertentu. Penerimaan dan pembayaran tunai harian dapat dalam bentuk sebagai berikut: Penerimaan terdiri dari dua bentuk, yaitu: 1) Penerimaan hasil: penerimaan tunai dari penjualan produk-produk. 2) Penerimaan dari pertukaran: penerimaan tunai dari aset aset tetap fixed assets (seperti lahan, ternak produktif dll.), penerimaan bunga deposito, peningkatan suatu jumlah yang dapat dibayarkan. Pengeluaran/ pembayaran terdiri dari 3 bentuk, yaitu: 1) Pengeluaran bisnis: pembayaran tunai untuk membeli barang-barang/bahan baku dan jasa yang diperlukan untuk produksi. 2) Pembayaran untuk pertukaran: pembayaran tunai untuk fixed assets, untuk uang deposit, pembayaran hutang/angsuran kredit dan lainnya. 3) Pengeluaran lain untuk keberadaan/ kehidupan organisasi sehari-hari: pengeluaran tunai untuk barang-barang konsumsi dan jasa.

Catatan catatan harian harus disertai dokuman atau bukti bukti untuk memastikan kebenarannya, seperti slip atau nota penjualan dan pembelian, kuitansi dan lain-lain. Catatan lain yang penting untuk melengkapi analisis ekonomi dalam aktivitas bisnis adalah penerimaan dan pengeluaran dalam bentuk fisik, sebagai contoh penerimaan dan pemberian bagi hasil dalam bentuk barang dan jasa yang bukan kas atau tidak tunai. Pencatatan pencatatan dan laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting untuk memberikan informasi bagi para manajer dan sebagai dasar pengambilan keputusan. Mengingat pentingnya catatan dan laporan keuangan maka sistem pencatatan harus menyajikan informasi yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Harus sederhana dan mudah dimengerti, 2) Harus konsisten, dapat dipercaya, cermat dan tepat waktu, 3) Harus didasarkan pada keunikan bisnis tertentu. Sebagai gambaran pada agribisnis peternakan bahwa setiap usaha komoditi tertentu mempunyai parameter teknis tertentu demikian juga setiap penggunaan teknologi. Misalnya pada subsistem agribisnis budidaya ternak unggas, ternak kambing, sapi dan lainnya mempunyai parameter teknis sesuai dengan sifat ternaknya, misalnya lama bunting, lama pembesaran ternak dan jumlah pakan yang dibutuhkan sesuai dengan fase hidup ternak dan lainnya akan menentukan besarnya pengeluaran dan penerimaannya. Dengan demikian, untuk merancang sistem pencatatan agribisnis sebaiknya perlu meminta pendapat dari penasehat atau konsultan yang professional dan kompeten yang bukan anggota perusahaan. Para professional ini akan membantu menentukan secara obyektif sistem yang paling sesuai dengan aktivitas dan kebutuhan perusahaan. Dari hasil pencatatan harian tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu inventory (daftar persediaan) dan laporan keuangan (financial statement) yang menunjukkan kondisi keuangan dan struktur dari agribisnis pada periode waktu tertentu ( umumnya satu tahun yaitu laporan awal dan akhir tahun). Kondisi laporan keuangan ini juga menunjukkan performance atau kinerja suatu bisnis. Inventory. Sebuah inventory yang lengkap adalah daftar fisik dan nilai dari semua yang dimiliki perusahaan. Unit secara fisik adalah ton, kubik, hektar, ekor dan unit lain yang digunakan dari masing-masing properti yang digunakan pada pelaksanaan bisnisnya. Daftar

persediaan secara fisik tidak cukup untuk mengetahui jumlah properti secara total yang dimilki perusahaan, sehingga harus dinilai rupiahkan agar supaya dapat dijumlahkan secara konsisten untuk pembuatan laporan keuangan dan perhitungan R-L. Proses penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan satu atau beberapa metode tergantung pada tipe properti dan penggunaannya. Penggunaan konsep atau metode penilaian secara konsisten akan dapat digunakan untuk membandingkan secara langsung posisi keuangan dari periode ke periode. Menurut Kay (1981), ada beberapa konsep dasar penilaian, yaitu: 1) Harga pasar bersih (net market price): metode penilaian ini menetapkan suatu nilai inventory sama dengan harga pasar pada saat jumlah fisik barang diinventorikan. Banyak harga pasar yang dimasukkan di dalamnya biaya transportasi, fee dan lain-lain, maka untuk mendapatkan net market price biaya biaya tersebut harus dikurangkan dari harganya. 2) Harga berdasarkan biaya produksi: Biaya produksi disini adalah biaya aktual yang benar benar digunakan untuk memproduksi suatu barang yang diinventorikan. Keuntungan dan opportunity cost seharusnya tidak dimasukkan kedalam harga ini. Harga dikurangi dengan biaya penyusutan: Properti yang dimiliki perusahaan akan memberikan jasa dalam bentuk penggunaannya untuk bisnis dari periode ke periode. Dalam periode waktu penggunaan tersebut nilai properti akan berkurang atau menyusut karena umur, penggunaan dan lain-lain. Oleh karena itu, perhitungan nilai properti harus dikurangi dengan nilai penyusutan. Sebagai contoh, nilai properti mesin-mesin, bangunan, kandang, bibit ternak dll yang setiap tahun nilainya akan berkurang sejumlah nilai penyusutan pada tahun tersebut. Penyusutan atau depresiasi merupakan bagian yang penting dalam sistem perhitungan keuangan. Penyusutan tahunan dari semua asset harus dihitung dan dicatat sebagai suatu pengeluaran sebelum suatu pendapatan atau keuntungan dihasilkan. Macam Laporan Keuangan 1. Neraca Neraca menunjukkan apa yang dimiliki bisnis, apa yang terhutang, dan penanaman modal apa yang dilakukan pemilik dalam bisnis. Selain itu neraca menunjukkan secara pasti posisi keuangan suatu usaha.

dan perhitungan laba rugi menunjukkan bagaimana posisi tersebut dicapai sejak neraca terakhir dipersiapkan. Neraca dapat dirumuskan : Aktiva = Kewajiban + ekuitas pemilik Aktiva bisnis dikelompokkan dalam : 1. Aktiva lancar, menunjukkan uang tunai atau kas yang benar-benar ada, atau aktiva yang dapat dikonversi menjadi uang tunai selama satu siklus operasi bisnis yang biasa. Contoh : Kas, piutang usaha, persediaan, beban yang dibayar di muka, dan aktiva lancar lainnya (penanaman modal di perusahaan lain dalam bentuk saham dan obligasi yang dapat diuangkan dalam tahun akuntansi tersebut) 2. Aktiva tetap, merupakan barang=barang yang dimiliki perusahaan yang berumur panjang. 3. Aktiva lain-lain, mencakup penanaman modal perusahaan dalam bentuk surat-surat berharga seperti saham perusahaan pribadi, obligasi, aktiva tidak berwujud seperti hak paten, biaya hak paten, dan goodwill Kewajiban : hutang bisnis kepada pihak lain. Kewajiban lancar melukiskan klaim-klaim pihak luar terhadap bisnis yang akan jatuh tempo dalam satu siklus operasi normal/ satu tahun. Kewajiban lancar antara lain : hutang usaha, wesel bayar, dan akrual (hutang pajak atau hutang gaji). Kewajiban jangka panjang klaim-klaim pihak luar terhadap bisnis yang tidak akan jatuh tempo dalam satu siklus operasi setahun. Kekayaan bersih atau ekuitas pemilik merinci klain pemilik terhadap aktiva usaha. Ekuitas pemilik = aktiva kewajiban Laba ditahan adalah mencakup pertambahan bersih terhadap penanaman modal pemilik yang semula.

Contoh Neraca pada Koperasi UPP Kaliurang tahun XXXX aktiva I. Harta lancar Kas Tabungan Bank Piutang anggota non paket Piutang pokok PKS-BRI Piutang dagang Piutang pokok PKS-Bukopin Piutang makanan ternak Piutang susu GKSI-angsuran BRI PKS Titipan angsuran BUKOPIN Titipan pembelian Cooling Persediaan barang Komponen Jumlah (Rp) 4.865.914,20 8.685,00 6.029.454,00 184.497.589,00 107.007.283,00 1.867.597,00 4.055.450,00 25.240.379,57 2.597.234,37 5.595.000,00 2.000.000,00 499.500,00 pasiva IV Hutang lancar simpanan sukarela tabungan anggota hutang BRI pokok PKS hutang BRI bunga PKS hutang BUKOPIN pokok PKS hutang susu hutang pada peternak hutang makanan ternak Hutang GKSI paket PMP Hutang INDO MOTOR Hutang Yanto MOTOR Hutang lain-lain Jasa anggota Dana pengurus Dana karyawan Dana pendidikan Dana pemb.daerah kerja Dana sosial Penyisihn biaya RAT Jumlah (Rp) 1.412.253,00 2.326.547,00 170.425.539,00 117.191.355,00 271.431.400,00 27.698.980,00 4.512.826,50 1.411.202,50 17.383.763,38 996.250,00 1.700.000,00 22.506.105,00 4.418.612,96 775.546,75 615.606,34 526.013,15 387.771,50 387.771,50 1.625.000,00 Jumlah harta lancar 608.220.361,89 II Penyertaan simpanan pd BUKOPIN simpanan pada GKSI ( a ) 19.705.729,58 5.198.499,75 Jumlah harta lancar 647.736.544,48 V. Modal Sendiri simpanan pokok simpanan wajib simpanan khusus cadangan khusus cadangan modal SHU tahun lalu SHU tahun XXXX (a) 56.359,50 1.415.589,50 12.975,00 25.367.069,07 2.050.154,77 0 1.535.936,77 jumlah penyertaan 24.904.229,33 (b) Jumlah modal sendiri 27.366.211,07 (b) III. Harta tetap Inventaris Akumulasi penyusutan 51.343.308,48 9.365.144,15 Nilai buku harta tetap 41.978.164,33 (c) Total aktiva (a + b+ c) 675.102.755,55 Total passive (a + b) 675.102.755,55

2. Laporan laba-rugi (R/L) atau income statement yaitu ikhtisar pendapatan dan beban/ongkos untuk satu periode tertentu dan menunjukkan laba atau rugi yang dihasilkan setelah beban dikurangi pendapatan. Tujuan utamanya untuk membandingkan secara tepat beban dan pendapatan usaha yang terjadi dalam periode tersebut. Format penghitungan laba-rugi dimulai dengan penjualan dan dikurangi beban yang benar-benar terjadi pada periode yang bersangkutandan sisanya merupakan laba. Penjualan menunjukkan nilai semua produk dan jasa yang dinyatakan dengan nilai uang yang terjual dalam periode perhitungan laba-rugi tertentu. Harga pokok penjualan merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan agrobisnis untuk barangbarang yang benar-benar terjual selama periode tertentu, dihitung dengan mengurangkan persediaan bahan baku dan produk jadi yang ada sekarang dari persediaan yang ada pada awal periode Marjin kotor menggambarkan perbedaan antara jumlah penjualan dan harga pokok penjualan. Juga merupakan uang yang tersedia untuk menutup biaya operasi dan sisanya merupakan laba. Beban operasi menggambarkan biaya yang ada kaitannya dengan transaksi penjualan tertentu dalam periode yang bersangkutan dengan perhitungan laba-rugi. Laba operasi bersih merupakan jumlah tersisa bila beban operasi dikurangkan dari marjin kotor Laba bersih sebelum pajak merupakan jumlah yang tersisa setelah semua pendapatan atau beban non-operasi diperhitungkan. Laba bersih setelah pajak diketahui dengan memperhitungkan pajak penghasilan, pajak ditentukan oleh banyak faktor termasuk besarnya laba, tingkat laba tahun sebelumnya, jenis organisasi bisnis, dan beberapa peraturan pajak yang rumit.

Contoh perhitungan R/L pada Koperasi UPP Kaliurang tahun XXXX I. Pendapatan Jumlah (Rp) Biaya operasional Jumlah (Rp) a. penjualan air susu potongan di GKSI Nilai penjualan susu b. penjualan makanan ternak c. pendapatan lain-lain 432.000.000,00 44.010.000,00 387.990.000,00 30.000.000,00 350.000,00 HR pengurus dan karyawan Transport susu ke IPS dan pengambilan dari kelompok Administrasi dan keuangan Air / listrik Perawatan kendaraan Dana kelompok Laboratorium Dana pembinaan/rat Penyusutan inventaris Lain-lain Pelayanan anggota/kes. Wan Biaya pemasaran Penyisihan angsuran kendaraan Simpanan wajib khusus Cadangan SHU 1.589.000,00 9.720.000,00 1.080.000,00 1.080.000,00 4..800.000,00 1.350.000, 00 1.890.000,00 1.890.000,00 5.400.000,00 3.600.000,00 540.000,00 5.400.000,00 4.718.000,00 4.050.000,00 5.400.000,00 2.160.000,0 jumlah penjualan dan 418.340.000,00 (a) pendapatan II Harga pokok penjualan a. pembelian susu 326.700.000,00 29.142.000,00 b. pembelian makanan ternak jumlah 355.842.000,00 (b) Laba kotor (a-b) 62.498.000,00 jumlah 62.498.000,00 1.2. Rangkuman 1. Laba adalah selisih antara penerimaan dengan semua biaya aktual yang dapat diukur, atau menguji penggunaan alternatif untuk sumber daya yang ada dalam badan usaha dengan memperhitungkan biaya oportunitas. 2. Biaya oportunitas adalah penghasilan yang tidak diterima karena alternatif terbaik berikutnya (terbaik kedua) tidak diterapkan dalam penggunaan sumberdaya

3. Prinsip ekonomi untuk memaksimumkan laba (optimasi) dapat dibedakan menjadi 1) biaya marginal sama dengan pendapatan marginal ( biaya untuk memproduksi 1 unit tambahan dan nilainya menurun seiring meningkatnya produk yang dihasilkan) 2) tingkat substitusi marjinal = rasio kebalikan harga input ( kombinasi masukan dengan biaya terendah untuk menghasilkan jumlah keluaran yang sama), dan 3) pengembalian marjinal yang sama, merupakan prinsip produksi akhir yang menyatakan bahwa produksi berbagai perusahaan harus dilaksanakan sampai pengembalian marjinal dari produk-produk tersebut sama. 4. Informasi catatan harian dalam sistem akutansi diperlukan untuk mengetahui penerimaan dan pengeluaran/pembayaran tunai harian. Penerimaan terdiri dari dua bentuk, yaitu : Penerimaan tuania dari hasil dan penerimaan tunai dari pertukaran (fixed assets, penerimaan bunga deposito, peningkatan suatu jumlah yang dapat dibayarkan). Pengeluaran/ pembayaran terdiri dari 3 bentuk, yaitu pengeluaran tunai untuk membeli barang-barang/bahan baku dan jasa yang diperlukan untuk produksi, pembayaran tunai untuk fixed assets, untuk uang deposit, pembayaran hutang/angsuran kredit dan lainnya, dan pengeluaran lain untuk keberadaan/ kehidupan organisasi sehari-hari: pengeluaran tunai untuk barang-barang konsumsi dan jasa. 5. Hasil pencatatan harian tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu inventory (daftar persediaan fisik atau asset suatu perusahaan ) dan laporan keuangan (financial statement) yang menunjukkan kondisi keuangan. 6. Macam laporan keuangan dibedakan menjadi 2 yaitu : 1) neraca yang menunjukkan apa yang dimiliki bisnis, apa yang terhutang, dan penanaman modal apa yang dilakukan pemilik dalam bisnis dan 2) perhitungan laba rugi menunjukkan bagaimana posisi tersebut dicapai sejak neraca terakhir dipersiapkan. 7. Neraca adalah keseimbangan antara aktiva dan kewajiban. Aktiva dikelompokkan dalam aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain. Kewajiban adalah hutang bisnis kepada pihak lain meliputi kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang. Sebagai penyeimbang adalah kekayaan bersih atau ekuitas pemilik.

8. Laporan laba-rugi (R/L) atau income statement yaitu ikhtisar pendapatan dan beban/ongkos untuk satu periode tertentu dan menunjukkan laba atau rugi yang dihasilkan setelah beban dikurangi pendapatan. Format penghitungan laba-rugi dimulai dengan penjualan dan dikurangi beban yang benar-benar terjadi pada periode yang bersangkutandan sisanya merupakan laba yaitu penjualan dikurangi marjin kotor. Selisih margin kotor dan beban operasi (transaksi penjualan) menghasilkan laba operasi bersih. Laba operasi bersih dikurangi beban non operasi menghasilkan Laba bersih sebelum pajak. Dengan memperhitungkan pajak maka didapat Laba bersih setelah pajak. 1.3. Bahan, Sumber Informasi dan Referensi Referensi wajib : Downey, D and S. P. Erickson. 1987. Agribusiness Management. 2nd Edition, McGraw-Hill 297 Book Co. Inc. New York. Kay, R. D., W. M. Edwards and P.A. Duffy. 2008. Farm Management. Sixth Edition. McGraw-Hill International Edition Widiati R dan TA Kusumastuti. 2013. Manajemen Agribisnis : Aplikasi pada Industri Peternakan. Cetakan I. Penerbit Citra Gama Sakti. Yogyakarta PENUTUP Test Formatif berbentuk latihan