BAB 6 HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, manusia tak pernah lepas dari salah satu hukum alam ini yakni bekerja.

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB III MOTODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tulang belakang (Benjamin W. Niebel, 2003). Serge Simoneau, dkk (1996)

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL I DESAIN ERGONOMI

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN GEROBAK BAKSO

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

ANTROPOMETRI. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS POSTUR KERJA PADA PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE ROSA (RAPID OFFICE STRAIN ASSESSMENT)

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3. Metodologi Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

UNIVERSITAS INDONESIA

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA)

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN DAN INFORMASI (DISPLAY) KELAS 2ID05

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Keywords: children anthropometry, learning facility for school, percentile. Tabel 1. Penelitian Anthropometry Anak di Beberapa Negara

RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.

TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN PRODUK KURSI DENGAN EVALUASI ERGONOMI ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN FASILITAS KERJA PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH PAK SARYOTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DATA ANTROPOMETRI PETANI PRIA KECAMATAN DRAMAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

Transkripsi:

BAB 6 HASIL PENELITIAN 6.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi, tabel, dan gambar berdasarkan data antropometri, data pengukuran kursi kantor di bagian Main Office khususnya di lima departemen yaitu Operational Excellence/Health, Environment and Safety (OE/HES), Information Technology (IT), Supply Chain Management (SCM), Finance, dan Exploration di PT. X, Tahun 2008. 6.2. Data Hasil Pengukuran Antropometri Statis Duduk Data hasil pengukuran antropometri statis duduk karyawan di Main Office PT. X diolah secara komputerisasi. Dari data tersebut setiap variabel dicari nilai standar deviasi, mean (rata-rata), nilai pada 5 percentile dan nilai pada 95 percentile. No Tabel 6.1 Hasil Pengukuran Antropometri Statis Duduk Di Main Office PT. X Variabel Pengukuran Pria Wanita Sd Mean 5% 95% Sd Mean 5 % 95% 1. Tinggi bahu duduk 3.61 57.03 50.30 63.20 4.52 53.76 47.65 64.82 2. Tinggi siku duduk 3.29 22.25 17.30 28.60 4.19 15.04 17.50 32.37 3. Panjang dari pantat sampai lutut bagian belakang 2.44 47.84 42.00 53.10 4.31 47.07 41.15 58.20 4. Tinggi lutut bagian belakang 2.69 42.59 38.30 49.20 4.78 39.88 33.77 51.42 5. Lebar bahu atas 2.82 42.76 37.90 47.40 4.15 38.93 34.50 48.80 6. Lebar pinggul 3.03 36.51 31.80 42.20 4.66 36.68 29.77 46.62 7. Jarak dari siku ke ujung jari 2.20 46.07 42.90 50.60 2.35 44.75 41.10 49.45

Tabel diatas menggambarkan bahwa, ukuran untuk karyawan mulai dari yang bertubuh kecil sampai yang bertubuh besar dapat dilihat antara persentil ke-5 sampai persentil ke-95 pada setiap dimensi tubuhnya, yaitu tinggi bahu duduk pria antara 50.30-63.20 dan wanita antara 47.65-64.82; tinggi siku duduk pria antara 17.30-28.60 dan wanita antara 17.50-32.37; panjang dari pantat sampai lutut bagian belakang pria antara 42.00-53.10 dan wanita antara 41.15-58.20; tinggi lutut bagian belakang antara 38.30-49.20 dan wanita antara 33.77-51.42; lebar bahu atas pria antara 37.90-47.40 dan wanita antara 34.50-48.80; lebar pinggul pria antara 31.80-42.20 dan wanita antara 29.77-46.62; jarak dari siku ke ujung jari pria antara 42.90-50.60 dan wanita antara 41.10-49.45. Dibawah ini adalah contoh gambar hasil pengukuran antropometri tubuh karyawan yang duduk di kursi kayu ukuran 40 x 40 x 40 cm. dibawah ini adalah contoh gambar hasil pengukuran antropometri tubuh karyawan di PT. X, Tahun 2008. Untuk melihat gambar pengukuran tujuh variabel yang lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran. Gambar 6.1 Gambar Cara Pengukuran Antropometri (Tinggi Bahu Duduk Dan Lebar Pinggul)

6.3. Data Hasil Pengukuran Dimensi Kursi Kantor Dalam melakukan pengukuran dimensi kursi kantor yang digunakan di Main Office PT. X, jenis kursi yang digunakan adalah satu jenis. Berdasarkan hasil pengukuran kursi kantor yang digunakan di PT. X, dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini : Gambar 6.2 Kursi Kantor di PT. X 4 5 7 2 6 3 1 Tabel 6.2 Hasil Pengukuran Dimensi Kursi Kantor Di Main Office PT. X No. Dimensi Kursi Hasil ukuran 1. Tinggi tempat duduk 38-50 cm 2. Panjang alas tempat duduk 40 cm 3. Lebar alas tempat duduk 50 cm 4. Tinggi sandaran punggung 50-60 cm 5. Lebar sandaran punggung 50 cm

6. Tinggi sandaran lengan 20-25 cm 7. Panjang sandaran lengan 25 cm Tabel diatas menunjukkan bahwa dimensi kursi kantor yang digunakan di PT. X adalah tinggi tempat duduk 38-50 cm, panjang alas tempat duduk 40 cm, lebar alas tempat duduk 50 cm, tinggi sandaran punggung 55 cm, lebar sandaran punggung 50 cm, tinggi sandaran tangan 20-25 cm, panjang sandaran tangan 25 cm.

6.4. Data Hasil Perbandingan Pengukuran Data Antropometri dengan Dimensi Kursi Kantor Tabel 6.3 Hasil Perbandingan Antara Ukuran Antropometri dengan Dimensi Kursi Kantor di Main Office PT. X, Tahun 2008 No Dimensi Tubuh Dimensi kursi Variabel Wanita Pria Variabel 5%ile X 95%ile 5%ile X 95%ile Ukuran (cm) Keterangan 1. Tinggi bahu duduk 63.20 Tinggi sandaran 50-60 Tidak sesuai punggung 2. Tinggi siku duduk 23.05 Tinggi sandaran lengan 20-25 Sesuai 3. Panjang dari pantat 41.15 Panjang alas tempat 40 Sesuai sampai lutut bagian belakang duduk 4. Tinggi lutut bagian 33.77 Tinggi tempat duduk 38-50 Tidak Sesuai belakang 5. Lebar bahu atas 47.40 Lebar sandaran punggung 50 Tidak Sesuai 6. Lebar pinggul 46.62 Lebar alas tempat duduk 50 Tidak sesuai 7. Panjang dari siku ke ujung jari 49.45 Panjang sandaran lengan 25 Tidak sesuai

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang sesuai dan yang tidak sesuai antara antropometri tubuh karyawan dengan dimensi kursi kantor di PT. X. Yang sesuai adalah tinggi siku duduk/ tinggi penyangga lengan, panjang dari pantat sampai lutut bagian belakang/panjang alas tempat duduk. Sedangkan yang tidak sesuai adalah tinggi bahu duduk/tinggi sandaran punggung, tinggi lutut bagian belakang/tinggi tempat duduk, lebar bahu atas/lebar sandaran tempat duduk. lebar pinggul/lebar alas tempat duduk, panjang dari siku ke ujung jari/panjang sandaran lengan. Dimensi kursi kantor yang digunakan oleh karyawan di PT. X terlihat belum sesuai dengan antropometri karyawan di perkantoran tersebut. Disain kursi kantor yang buruk akan berpengaruh terhadap postur, sirkulasi darah, aktifitas kerja otot, dan ketegangan dari struktur tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat bekerja, kelelahan, dan keluhan rasa sakit.

BAB 7 PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan terhadap aktifitas yang dilakukan karyawan dengan sikap duduk statis di perkantoran, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa selama jam kerja, karyawan di perkantoran selalu berada di depan PC/Desktop untuk menyelesaikan tugasnya masing-masing. Waktu kerja karyawan di PT. X adalah 8 jam kerja/hari, dengan waktu istirahat 1 jam yaitu dari jam 12.00-13.00 WIB. Bahkan penulis menemukan bahwa ada beberapa karyawan yang lembur dalam menyelesaikan tuntutan pekerjaannya. Untuk itu, sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ukuran antropometri tubuh karyawan dengan dimensi kursi di PT. X, apakah dimensi kursi yang digunakan sudah sesuai atau belum dengan tujuan agar karyawan merasa nyaman dalam bekerja. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah berjumlah 75 sampel yang terdiri dari 35 pria dan 30 wanita di Main Office PT. X yang sudah menggunakan kursi tersebut. Sedangkan dimensi kursi hanya satu jenis saja. Pada akhir tahun 2006, PT. X menerapkan penggunaan kursi kantor yang mempunyai kriteria ergonomi bagi para karyawan yang berisiko terkena penyakit Repetitive Strain Injuries. Selain mendapatkan kursi dengan kriteria ergonomi, karyawan juga mendapatkan software workpace yang biasa disebut micropause yang bertujuan agar menjaga karyawan tidak terlalu cepat mengetik atau karyawan yang berada di depan PC/Desktop terlalu lama. Jika karyawan mengetik terlalu cepat, maka tampilan micropause akan muncul dengan sendirinya dan karyawan akan melakukan

peregangan. Tetapi masih ada karyawan yang tidak mengaktifkan micropause dari awal menggunakan PC/Desktop, dengan alasan bahwa akan menganggu konsentrasi dalam penyelesaian tugas kantor. 7.1. Perbandingan Antara Hasil Pengukuran Data Antropometri Karyawan Dengan Dimensi Kursi Kantor Dalam penelititan ini, hasil yang didapat dari perbandingan antara ukuran antropometri karyawan dengan dimensi kursi kantor yang digunakan ternyata ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai. 7.1.1. Kesesuaian Tinggi Bahu Duduk Dengan Tinggi Sandaran Punggung Hasil pengukuran antropometri tinggi bahu duduk menggunakan. persentil ke-95 pria. Menurut Humantech (1995), ukuran tinggi sandaran punggung yang diusulkan adalah > 35 cm. Dari hasil pengukuran, dimensi tinggi sandaran punggung di PT. X adalah 50 cm dan ukuran antropometri untuk 95% ile pria adalah 63.20 cm. Untuk itu, tinggi sandaran punggung di PT. X tidak sesuai dengan antropometri karyawan. Kursi yang digunakan karyawan di PT. X, ketinggian sandaran punggungnya dapat diatur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tinggi sandaran punggung di PT. X tidak sesuai dengan tubuh karyawan dikarenakan jenis kursi yang digunakan berasal dari non Asia. 7.1.2. Kesesuaian Tinggi Siku Duduk Dengan Tinggi Sandaran Lengan Tinggi permukaan mengetik ditentukan oleh tinggi siku duduk. Ukuran ini tidak termasuk reach atau clearance tetapi lebih berhubungan

dengan kenyamanan. Menurut Humantech (1995), ukuran tinggi sandaran lengan yang diusulkan adalah 15-17.5 cm. Dari hasil pengukuran, tinggi sandaran lengan adalah 20-25 cm. Hasil pengukuran antropometri panjang dari pantat sampai lutut bagian belakang menggunakan rata-rata 95%ile pria dan 5 %ile wanita, hasilnya adalah 23.03 cm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tinggi sandaran lengan di PT. X sesuai dengan tubuh karyawan karena tinggi sandaran lengan bisa diatur. 7.1.3. Kesesuaian Panjang Dari Pantat Sampai Lutut Bagian Belakang Dengan Panjang Alas Tempat Duduk Hasil pengukuran antropometri panjang dari pantat sampai lutut bagian belakang menggunakan persentil ke-5 wanita karena nilainya terkecil dan merupakan jangkauan (reach). Dari hasil pengukuran, panjang alas tempat duduk pada kursi kantor di PT. X adalah 40 cm, lebih kecil dari ukuran panjang dari pantat sampai lutut bagian belakang, yaitu 41.15 cm. Karena panjang alas duduk bisa diatur (kedepan dan ke belakang). Dapat disimpulkan bahwa panjang alas tempat duduk yang digunakan cenderung sesuai dengan antropometri karyawan di PT. X. 7.1.4. Kesesuaian Tinggi Lutut Bagian Belakang Dengan Tinggi Tempat Duduk Hasil pengukuran antropometri tinggi lutut bagian belakang menggunakan persentil ke-5 wanita karena data ini mencakup bagian populasi yang berukuran paling kecil. Menurut Humantech (1995), ukuran tinggi kursi yang diusulkan adalah 40-52.5 cm. Dari hasil pengukuran, dimensi tinggi kursi di PT. X adalah 38-50 cm dan ukuran antropometri untuk 5 % ile wanita

adalah 33.77 cm. Untuk itu, tinggi tempat duduk di PT. X tidak sesuai dengan antropometri karyawan karena hasil ukuran antropometri lebih kecil dari hasil ukuran dimensi kursi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tinggi kursi di PT. X tidak sesuai dengan tubuh karyawan karena tungkai orang Indonesia pendek-pendek. 7.1.5. Kesesuaian Lebar Bahu Dengan Lebar Sandaran Punggung Ukuran lebar bahu digunakan untuk menentukan ukuran lebar sandaran punggung. Menurut Humantech (1995), ukuran standar untuk sandaran punggang adalah 45-55 cm. Hasil pengukuran antropometri lebar bahu menggunakan persentil ke-95 agar orang yang paling lebar punggungnya dapat menggunakan sandaran punggung tersebut dengan nyaman. Pulat (1992), menyatakan bahwa lebar sandaran bangku yang ideal adalah 33 cm. Apabila ukuran ini digunakan sebagai standar, dapat dilihat dari hasil pengukuran lebar bahu persentil ke-95 pria pada karyawan di PT. X adalah 47.40 cm. Sedangkan hasil pengukuran kursi kantor lebar sandaran punggung adalah 50 cm. Maka hasil pengukuran lebar sandaran punggung tidak sesuai dengan antropometri tubuh karyawan di PT.X karena hasil pengukuran dimensi kursi lebih besar dari hasil antropometri tubuh karywan di PT. X. 7.1.6. Kesesuaian Lebar Pinggul Dengan Lebar Alas Tempat Duduk Hasil pengukuran antropometri lebar pinggul menggunakan persentil ke-95 wanita karena nilainya terbesar dan ukuran ini merupakan clearance. Dengan tujuan agar karyawan yang mempunyai panggul lebih besar masih bisa duduk dengan nyaman. Secara anatomi wanita memiliki panggul yang

lebih besar daripada pria. Menurut Humantech (1995), ukuran lebar alas tempat duduk yang diusulkan adalah 45-55 cm. Dari hasil pengukuran, lebar alas tempat duduk pada kursi kantor di PT. X adalah 50 cm, lebih besar dari ukuran lebar panggul, yaitu 46.62 cm (95 % ile). Dapat disimpulkan bahwa lebar alas duduk yang digunakan tidak sesuai dengan antropometri karyawan di PT. X. 7.1.7. Kesesuaian Jarak Dari Siku Ke Ujung Jari Dengan Panjang Sandaran Lengan Hasil pengukuran antropometri jarak dari siku ke ujung jari menggunakan persentil ke-95 karena nilainya terbesar. Menurut Humantech (1995), ukuran panjang sandaran lengan yang diusulkan adalah 15 cm. Dari hasil pengukuran, panjang sandaran lengan kursi kantor di PT. X adalah 25 cm dan hasil pengukuran panjang dari siku ke ujung jari adalah 49.45 cm (95 %ile wanita). Dapat disimpulkan bahwa panjang sandaran lengan yang digunakan tidak sesuai dengan antropometri karyawan di PT. X karena hasil pengukuran antroopometri tubuh lebih besar dari hasil dimensi kursi.