V. PENUTUP. polri studi putusan No: 283/pid.B./2011/PN.MGL. Pertanggungjawaban atas

dokumen-dokumen yang mirip
I.PENDAHULUAN. perhatian di dalam kalangan masyarakat. Berita di surat kabar, majalah dan surat

I. PENDAHULUAN. Pembunuhan berencana dalam KUHP diatur dalam pasal 340 adalah Barang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Tindak Pidana, Pelaku Tindak Pidana dan Tindak Pidana Pencurian

I. PENDAHULUAN. hukum serta Undang-Undang Pidana. Sebagai suatu kenyataan sosial, masalah

BAB IV PENUTUP. akhir penulisan hukum ini penulis akan menyampaikan simpulan dan saran.

II. TINJAUAN PUSTAKA. bentuk kejahatan terhadap nyawa manusia, diatur dalam Pasal 340 yang

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMENJARAAN BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PUTUSAN NO.203/PID.SUS/2011/PN.

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO. 144/PID.B/2014/PN.SBG

PEMBUNUHAN DENGAN RENCANA DAN PASAL 340 KUHP

I. PENDAHULUAN. Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah warga negara Indonesia yang

P U T U S A N Nomor : 85/Pid.B/2013/PN. Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Puosu. Laki laki. Indonesia. Islam. Tidak ada.

Penerapan Tindak Pidana Ringan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 456/Pid.B/2013/PN.Kis)

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SANKSI ABORSI YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DIBAWAH UMUR

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO: 36 /PID.B/2014/PN-SBG

P U T U S A N Nomor : 62/Pid.B/2011/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Antang ; Laki-Laki ; Indonesia ; Islam ;

BAB I PENDAHULAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam Pasal 1 Ayat (3)

P U T U S A N Nomor : 223/Pid.B/2014/PN.BKN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tugas dan Wewenang Hakim dalam Proses Peradilan Pidana. Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk

I. PENDAHULUAN. Masalah korupsi pada akhir-akhir ini semakin banyak mendapat perhatian dari

P U T U S A N Nomor : 82/Pid.B/2013/PN. Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Puosu. Laki laki. Indonesia. Islam. Tidak ada.

Nama Lengkap : HERMANSYAH Als. HERMAN Tempat Lahir : Selayang Umur / Tanggal : 38 tahun / 06 Nopember 1974

: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang dilarang atau diharuskan dan diancam dengan pidana oleh undang-undang,

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO. 13/PID.B/2014/PN.SBG

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO. 129/PID.B/2014/PN.SBG

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN PN DEMAK No. 62/Pid.Sus/2014/PN Dmk DALAM KASUS TABRAKAN YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN

I. PENDAHULUAN. nyata. Seiring dengan itu pula bentuk-bentuk kejahatan juga senantiasa mengikuti perkembangan

BAB IV TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM NOMOR :191/PID.B/2016/PN.PDG

I. PENDAHULUAN. Kepolisian dalam mengemban tugasnya sebagai aparat penegak hukum

II. TINJAUAN PUSTAKA. pidana. Dalam hal penulisan penelitian tentang penerapan pidana rehabilitasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perkara disandarkan pada intelektual, moral dan integritas hakim terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara hukum yang dimana seharusnya hal tersebut

TINJAUAN YURIDIS PEMBUKTIAN TURUT SERTA DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Studi Kasus Putusan No. 51/Pid.B/2009 /PN.PL) MOH. HARYONO / D

I. PENDAHULUAN. Manusia didalam pergaulan sehari-hari tidak dapat terlepas dari interaksi dengan

P U T U S A N. Nomor : 353 / PID B / 2013 /PN. BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap bangsa mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan pengguna jalan raya berkeinginan untuk segera sampai. terlambat, saling serobot atau yang lain. 1

BAB IV ANALISIS HUKUM TENTANG PENELANTARAN ORANG DALAM LINGKUP RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF FIQH JINAYAH DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem pertanggungjawaban pidana dalam hukum pidana positif saat ini

Umur : 45Tahun / 24 April 1970; : Jln.Jambore V Kel. Berngam Kec. Binjai Kota

P U T U S A N Nomor : 99/Pid.B./2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 42 /Pid.B/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP HUKUMAN MATI BAGI PENGEDAR NARKOTIKA. dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana ( yuridis normatif ). Kejahatan

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

P U T U S A N. Putusan Nomor 346/PID/B/2014/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. ketidakadilan yang dilakukan oleh hakim kepada pencari keadilan. Disparitas. hakim dalam menjatuhkan suatu putusan.

P U T U S A N NO: 68/Pid.B/2013/PN.Unh

P U T U S A N NOMOR :239 / PID B / 2013/PN. BJ. menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa:

BAB I PENDAHULUAN. tercipta pula aturan-aturan baru dalam bidang hukum pidana tersebut. Aturanaturan

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kekerasan dalam Rumah Tangga seperti yang tertuang dalam Undang-undang

Halaman 1 dari 12 Putusan Nomor : 173/Pid.B/2014/PN.Bkn

PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menegaskan bahwa Negara Indonesia berdasarkan Negara hukum

P U T U S A N No : 134 /Pid.B/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum Pidana. hukum yang berlaku disuatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturanaturan

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

BAB II PENGATURAN HAK RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI INDONESIA

Bab IX : Sumpah Palsu Dan Keterangan Palsu

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DALAM PUTUSAN NOMOR 1/PID.SUS-ANAK/2016/PN.

P U T U S A N Nomor : 196/PID.B/2014/PN.BJ

II. TINJAUAN PUSTAKA. arti yang luas dan berubah-ubah, karena istilah tersebut dapat berkonotasi dengan bidang-bidang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Tindak Pidana Pembunuhan Berencana. Pengertian pembunuhan mengacu pada 2 (dua) sudut pandang, yaitu:

Bab XXI : Menyebabkan Mati Atau Luka-Luka Karena Kealpaan

Umur : 41Tahun / 2 Agustus 1974.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan yang buruk, yang akan membimbing, dan mengarahkan. jawab atas semua tindakan yang dilakukannya.

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi

P U T U S A N Nomor : 140/Pid.B/2014/PN-Bj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV. Pasal 46 UU No.23 tahun 1997 dinyatakan bila badan hukum terbukti melakukan tindak

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

P U T U S A N No. 370/PID.B/2014/PN.Bj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan ke-4 Undang-Undang Dasar Hal ini. tindakan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia.

Abstrak. Kata kunci: Peninjauan Kembali, Kehkilafan /Kekeliranan Nyata, Penipuan. Abstract. Keywords:

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO: 60 /PID.B/2014/PN-SBG

I. PENDAHULUAN. terpuruknya sistem kesejahteraan material yang mengabaikan nilai-nilai

P U T U S A N Nomor : 171/PID.B/2014/PN.BJ

BAB II BATASAN PENGATURAN KEKERASAN FISIK TERHADAP ISTRI JIKA DIKAITKAN DENGAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN MENURUT KETENTUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. No. 55/PID.B/2014/PN.SBG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Kejahatan yang berlangsung ditengah-tengah masyarakat semakin hari kian. sehingga berakibat semakin melunturnya nilai-nilai kehidupan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. nampaklah bahwa pembuktian itu hanyalah diperlukan dalam berperkara dimuka

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO 102/PID.B/2014/PN.SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 85/Pid.B/2014/PN.Bkn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SUPRIADI als. SISU BIN TUMIN;

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA KORUPSI

P U T U S A N Nomor : 197/Pid.B/2014/PN. Bj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. meminta. Hal ini sesuai dengan ketentuan Konvensi Hak Anak (Convention on the

P U T U S A N. Nomor : 212/ Pid. B / 2010 / PN. SKH. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

kearah yang tidak baik atau buruk. Apabila arah perubahan bukan ke arah yang tidak

P U T U S A N Nomor : 255/Pid.B/2015/PN. Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 210/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SARIMIN Bin SUWITO Als PAK DODI

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

A. Latar Belakang Masalah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. perbuatan jahat atau kejahatan. Secara yuridis formal, tindak kejahatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum Pidana. hukum yang berlaku disuatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturanaturan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mempunyai tiga arti, antara lain : 102. keadilanuntuk melakukan sesuatu. tindakansegera atau di masa depan.

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG [LN 2007/58, TLN 4720 ]

Transkripsi:

V. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan mengenai permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini pada bab sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pertanggungjawaban pidana pelaku pembunuhan berencana oleh anggota polri studi putusan No: 283/pid.B./2011/PN.MGL. Pertanggungjawaban atas tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh seseorang merupakan hal yang harus dilaksanakan seseorang akibat perbuatan atau kesalahan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Seorang yang dapat dikatakan bersalah jika seseoarang tersebut memenuhi unsur unsur kesalahan. Adapun unsur-unsur kesalahan adalah melakukan perbuatan pidana, mampu bertanggungjawab, dengan sengaja atau alpa dan tidak ada alasan pemaaf. Selain memenuhi unsur kesalahan, pertanggungjawaban pidana seseoarang ditentukan oleh kemampuan terdakwa untuk bertanggung jawab. Terdakwa Avit Kurniawan bin Sofyan Arie dalam perkara ini dapat disimpulkan mampu bertanggung jawab karena saat melakukan perbuatan maupun memberikan keterangan dipersidangan berada dalam kondisi sehat jasmani dan rohani, serta tidak ditemukan adanya alasan pembenar dan alasan pemaaf.

69 Alasan pembenar yaitu alasan yang menghapuskan sifat melawan hukumya perbuatan sehingga apa yang dilakukan oleh terdakwa menjadi perbuatan yang patut dan benar, seperti oaring tersebut tidak dapat dipersalahkan dan perbuatannya tidak lagi merupakan perbuatan melawan hukum. Alasan pemaaf adalah alasan yang mengapuskan kesalahan terdakwa, yakni perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa tetap bersifat melawan hukum dan tetap merupakan pidana akan tetapi terdakwa tidak dipidana karena tidak ada kesalahan seperti orang tersebut tidak sehat akalnya, karena pengaruh daya paksa, pembelaan terpaksa, melaksanakan ketentuan undan-undang, dan karena perintah jabatan. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 44 ayat (1), Pasal 48,49,50,51 KUHP. Terkait dalam kasus ini, terdakwa dipandang mampu bertanggung jawab atas seluruh perbuatan yang dilakukan. Pertanggungjawaban pidana dalam kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh terdakwa Avit Kurniawan bin Sofyan Arie terhadap korban Sahab berdasarkan Pasal 340 KUHP, pertanggungjawaban pidana yang harus ditanggung oleh terdakwa adalah pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. Berdasarkan ketentuan ini hakim dalam memberikan putusan terhadap terdakwa Avit Kurniawan bin Sofyan Arie atas perbuatan nya kepada koban Sahab didasarkan pada pertanggungjawaban pidana yang ditentukan dalam Pasal 340 KUHP. Berdasarkan putusan hakim dalam perkara ini, terdakwa Avit Kurniawan bin Sofyan Arie dijatuhkan sanksi pidana penjara selama 15

70 (lima belas) tahun dan mengabulkan restitusi kepada pemohon restitusi sebesar 11.600.000 rupiah. 2. Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana terhadap pelaku pembunuhan berencana oleh anggota polri studi putusan No: 283/pid.B./2011/PN.MGL. Hakim dalam menjatuhkan pidana kepada terdakwa Avit Kurniawan bin Sofyan Arie yang melakukan pembunuhan berencana terhadap korban Sahab didasarkan pada ketentuan Pasal 183 dan Pasal 184 KUHAP, serta memuat pula hal-hal yuridis dan non yurudis. Pertimbangan hakim yang bersifat yuridis dalam menjatuhkan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana didasarkan oleh alat bukti yang mendukung, terpenuhinya segala unsur tindak pidana yang dilakukan berdasarkan pembuktian dan fakta persidangan yang terungkap dipengadilan. Pertimbangan yang bersifat non yuridis adalah hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Pertimbangan Hakim bersifat yuridis dalam kasus ini sudah benar karena berdasarkan putusan No: 283/pid.B./2011/PN.MGL, telah terpenuhinya bukti-bukti dan unsur tindak pidana pembunuhan berencana tersebut. Pertimbangan yang bersifat non yuridis berupa: Hal-hal yang memberatkan terdakwa Avit Kurniawan bin Sofyan Arie, yaitu: 1. Kematian Korban Sahab beban berat bagi seluruh ahli warisnya 2. Terdakwa tidak mengakui perbuatannya Hal-hal yang meringankan terdakwa, yaitu: 1. Terdakwa tengah melakukan pengabdiannya selaku anggota Polri 2. Terdakwa belum pernah dihukum

71 3. Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga 4. Keluarga terdakwa telah memberikan bantuan kepada Sari Atik Bin Sumarno, istri koban Sahab B. SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti menyarankan: 1. Tujuan pemidanaan bukanlah balas dendam melainkan lebih dimaksudkan sebagai pendidikan agar terdakwa benar-benar menyadari kesalahannya, serta sebagai pelajaran bagi orang lain agar tidak melakukan perbuatan pidana sebagaimana yang dilakukan oleh terdakwa, oleh karenanya sanksi pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa haruslah cukup adil dan setimpal dengan kesalahannya, terdakwa Avit Kurniawan bin Sofyan Arie dijatuhi 15 tahun penjara oleh hakim, menurut penulis putusan tersebut jika di pandang secara yuridis belum adil karena pada Pasal 340 KUHP hukuman maximal bagi pelaku pembunuhan berencana adalah pidana mati. Jika di pandang secara non yuridis pun putusan 15 tahun tersebut belum juga adil karena pelaku pembunuhan berencana tersebut adalah seorang penegak hukum, yaitu anggota polri yang harusnya mengerti dan taat pada aturan hukum. Hakim dalam memberikan putusan pada kasus pembunuhan berencana oleh terdakwa Avit Kurniawan bin Sofyan Arie kepada Korban Sahab harus tetap memenuhi rasa keadilan, sehingga putusan yang dijatuhkan terhadap terdakwa sesuai dengan perbuatan yang dilakukan kepada korban dan dampak terhadap masa depan keluarga korban.

72 2. Penegak hukum khususnya Hakim, harus lebih bijaksana dalam menegakan supremasi hukum karena ketika para penegak hukum ini telah keluar dari dasar-dasar yang ada maka tidak akan tercapailah tujuan hukum yang sebenarnya yaitu, kepastian hukum, rasa keadilan, dan kemanfaatan. Rasa keadilan dalam suatu perkara merupakan tujuan utama dalam penegakan supremasi hukum, tidak mudah untuk memenuhi rasa keadilan tersebut akan tetapi hal ini lah yang menjadi tugas aparat penegak hukum khususnya hakim dalam perkara ini untuk memenuhi suatu rasa keadilan tersebut.